Anda di halaman 1dari 78

MEMBACA KARAKTER Karakter dari Arti (Gerakan) Bahasa Tubuh Kadang jika kita sedang saling berutukar komunikasi

i atau sedang berbicara dengan orang lain kita selalu melakukan beberapa gerakan bahasa tubuh yang mempunyai arti dengan semua pembicaraan kita, tetapi apakah anda mengetahui arti dari pergerakan bahasa tubuh tersebut?. Bahasa Tubuh itu juga mengartikan sebuah bahasa yang kadang kita sendiri tidak sadar, dan bahasa tubuh itu juga bisa menentukan beberapa sisi dari pembawaan watak dan karakter si pembicara tersebut. dibawah ini merupakan beberapa pergerakan tubuh atau bahasa tubuh yang bisa menentukan karakterorang tersebut. Membuka atau menutup telapak tangan Gerakan membuka telapak tangan seperti sedang akan menyajikan makanan mengindikasikan sosok yang terbuka. Jika kondisinya gerakan tangan ini dilakukan saat dalam suasana pertemuan atau rapat, artinya orang tersebut

terbuka dengan ide yang dituangkan dalam forum tersebut. Sementara, jika posisi telapak tangan menghadap ke bawah atau mengepalkan tinju artinya orang tersebut berada dalam posisi kuat. Petanda lainnya adalah orang tersebut tidak terlalu fleksibel.

Memainkan lengan saat bicara Studi menunjukkan orang yang berbicara dengan gestur tertentu memiliki sifat energik, ramah, dan hangat. Sedangkan mereka yang bicara tanpa gestur cenderung terlihat sebagai sosok logis dan senang menganalisa. Perlu dicatat, gestur juga perlu dikontrol karena jika saat bicara Anda menunjukkan gestur yang berlebihan dan terlalu bersemangat menunjukkan Anda tidak bisa dipercaya dan tak berdaya. Saat takut atau khawatir, sangat memungkinkan gestur Anda terlalu berlebihan. Gerakan yang tak perlu seperti

ini biasanya ditemui dalam wawancara kerja. Untuk mengatasinya pegang sesuatu saat sedang bicara, pulpen misalnya. Menyembunyikan tangan Menyembunyikan tangan di pangkuan, dalam kantong celana atau jaket, di belakang badan, menunjukkan gerakan ketidakjujuran atau kebohongan. Anda seperti sedang menyembunyikan sesuatu dari orang lain atau dari lawan bicara. Orang yang bicara dengan gestur seperti ini sedang memberitahukan Anda tentang sesuatu hal, tetapi dengan gerakan menyembunyikan tangan, artinya ia tidak sedang memberikan sesuatu secara utuh, ada yang disembunyikannya, papar Anita Barbee, profesor ilmu sosial dari University of Louisville, Kentucky. Mencungkil kuku dan Menggigit Kuku Saat sedang bicara, jika Anda bermain-main dengan kutikula di ujung jari atau kuku menandakan Anda tidak percaya diri dan penakut.

Anda bisa mengatasi rasa minder dengan cara melipat tangan dengan jari telunjuk diluruskan ke arah siku. Gestur ini lebih menonjolkan kepercayaan diri.

Bahasa tubuh Anda akan mengirimkan sinyal kepada pikiran bawah sadar lawan bicara. Lewat bahasa tubuh, tabir perasaan lawan bicara akan tersibak. Kita bisa mempelajari bahasa tubuh lawan bicara. Purnawan E. Andoko dari Wellness World memberi rahasianya: Bahasa Kepala - Condong ke arah Anda: tertarik, setuju. - Menjauh secara mendadak: curiga, tidak

percaya. - Topang dagu: bosan. - Mengangguk: setuju. - Banyak menoleh: tidak sabar, ingin menyudahi pembicaraan.

Bahasa Mata - 60 persen menatap langsung: tertarik. - 80 persen tatapan langsung: tertarik secara seksual. - 100 persen tatapan langsung: perlawanan. - Penghindaran tatapan: menyembunyikan sesuatu. - Lensa mata membesar: sangat tertarik. - Tatapan jatuh ke bawah dan melirik ke kiri/kanan: tertarik pada Anda. - Lirik kanan/kiri langsung: bosan. - Kedipan cepat: tidak setuju.

Bahasa Tangan - Telapak terbuka ke atas: jujur terbuka. - Telapak di saku atau tertutup: menyembunyikan sesuatu.

- Mengepal: tegang, tidak nyaman, marah. - Menutup mulut/hidung: indikasi berbohong. - Membentuk kerucut: percaya diri atau yakin. - Tangan di atas meja: siap untuk setuju. - Jari mengetuk-ngetuk: bosan atau ingin bicara.

Gerakan Lain - Dada atau pinggul didekatkan: tertarik secara seksual. - Kaki mengetuk lantai: ingin bicara atau bosan.

Nada atau Kecepatan Bicara - Lambat dan nada akhir turun: yakin dan menguasai. - Penekanan kata: otoritatif. - Nada dan kecepatan meninggi: emosi, tegang, atau menyembunyikan sesuatu.

Bahasa Penolakan - Kaki atau tangan bersilang. - Melirik ke kiri/kanan, kepala menoleh ke kiri atau kanan. - Tatapan langsung minimal.

- Mengetukkan jari atau kaki. Arah kaki tidak kepada Anda. - Postur tubuh tertutup. Bahasa Keterbukaan - Tatapan langsung banyak dengan lensa mata membesar. - Tangan menangkup membentuk menara. - Arah kaki kepada Anda. - Postur tubuh terbuka.

Bahasa Siap Menerima - Kontak mata lebih 60 persen dan banyak senyum lepas. - Tubuh atau kepala mencondong kepada Anda. - Banyak anggukan dan wajah menghadap langsung ke Anda. - Tangan terbuka di atas meja.

Bahasa Curiga - Postur tubuh tertutup - Tangan berada di saku atau posisi menyilang. - Tatapan melalui sudut mata (lirikan) berulang

kali. - Arah kaki menyerong.

Bahasa Tidak Jujur - Banyak menatap ke samping khususnya pada bagian kata atau kalimat bohong. - Tangan sering menutup mulut atau hidung, atau meraba hidung atau telinga. - Postur tidak nyaman Karakter dari Wajah

Alis Alis mata berkaitan dengan energi kreatif, mental dan seksual, serta jumlah motivasi yang dimiliki. Alis mata juga merupakan petunjuk bagaimana kita berhubungan dengan orang lain, keluarga, dan masyarakat. - Tebal dan lebar. Mengindikasikan pribadi yang bersemangat, aktif agresif, dan dinamis. - Alis mata tipis. Menunjukkan seseorang yang sensitif dan memiliki kesehatan yang tidak terlalu kuat.

- Gelap berbentuk bulan sabit. Menunjukkan orang yang mempunyai intuisi tinggi dan suka bekerja sama dengan orang lain. - Alis mata runcing. Memiliki karakter inovatif, tegas, independen, dan senang menjadi yang pertama dalam setiap pekerjaan mereka. - Seperti pedang. Cenderung agresif, proaktif, dan keras kepala. Mereka juga sering kali terlibat perdebatan. - Seperti bulan baru. Memiliki peruntungan bagus, kecerdasan, dan bakat. Mereka sangat perhatian pada keluarga dan saudara-saudaranya. Alis mata ini membawa kesuksesan yang dapat mendatangkan kekayaan dan ketenaran. - Dua alis berdekatan. Orang tipe ini sering kali terburu-buru dalam melakukan sesuatu. - Panjang dan indah. Menggambarkan orang yang penuh gairah, elegan, dan lemah lembut dalam berbicara. lni juga merupakan tanda kekayaan. Mata - Bulat. Mudah percaya, cenderung mudah marah, aktif, dan tidak terlalu banyak bertanya.

- Oval. Mempunyai karakter yang bagus. - Sempit. Menggambarkan karakter yang penuh curiga. - Bulat besar. Menandakan pribadi yang sensitif, terbuka, dan bersahabat. - Kecil. Cerdas, cerdik, humoris, lucu, dan mudah bergaul. - Besar. Bentuk mata yang besar menandakan dia seorang yang lembut dan penyayang. Namun, buruk dalam hal konsentrasi dan pemikiranpemikiran logis dan sistematis. - Mata kucing (miring ke atas). Mereka mengetahui cara mendapatkan apa yang mereka inginkan. - Mata miring ke bawah. Terkadang suka meremehkan kekuatan sendiri dan sulit mengatakan tidak. Wajah kayu Tipe kayu memiliki bentuk wajah tirus. lndikasinya dagu lancip, dahi tinggi, dan pipi sempit. Seperti halnya kayu, orang yang memiliki wajah ini menyenangi semua hal yang berkembang. la memiliki energi

pertumbuhan, spiritnya kencang, mampu membuat gambaran secara umum, memiliki visi masa depan yang jelas dan mampu membuat perencanaan yang bagus. Kelebihan kayu adalah setia. la adalah pemimpin dan organisator yang tangguh. Mereka mampu menanggung beban tanggung jawab dan tidak keberatan bekerja untuk kepentingan orang lain. Mereka sangat menyenangi hal-hal yang membuatnya bisa berkembang dan sukses. Emosi yang berhubungan dengan kayu adalah amarah yang juga merupakan energi yang digunakan untuk pertumbuhan, perkembangan, dan pencapaian kedewasaan. Jika keinginannya terhalang amarah akan meledak (aspek yang) atau berubah menjadi depresi (aspek yin). Wajah api Ciri wajah api, bagian bawah lebih lebar dari atas. Lebih tepatnya, bentuk wajahnya panjang, tapi

dengan tulang pipi yang besar atau menonjol. Bicara dan gerak tubuhnya cepat. Elemen api membawa kehangatan dan antusiasme.la mampu memberi inspirasi clan membuat orang "terbakar". Tipe ini orang yang aktif dan menyukai dunia luar, berorientasi pada tujuan, memiliki langkah yang cepat, dan petualang sejati. Mereka senang mengambil risiko, tantangan yang berat, dan secara konstan berusaha mencari kesenangan dan inspirasi. Di depan banyak orang dia cenderung pendiam, sering kali terlihat malu-malu dan terkadang kehilangan keceriaan dan motivasi. Masalah yang timbul pada wajah api adalah jantung, kegelisahan, insomnia, dan permasalahan kulit. Orang-orang seperti ini sangat cocok bekerja sebagai penjual, marketing, dan promosi.

Wajah tanah Tipe tanah memiliki bentuk wajah kotak, persegi pendek dengan garis rahang menonjol, tebal dan suara berat. la adalah tipe setia. Mereka cenderung pendiam, kalem, konservatif, tenang, stabil, dan keras kepala. Dia bisa bergerak kalau ada ledakan-ledakan yang menggerakkan dirinya. Orang seperti ini bisa dipercaya, dan pintar menjaga rahasia. Tipe ini memiliki kemampuan untuk bersikap tenang dan membangun kehidupan yang solid.Orang yang memiliki wajah tipe tanah memiliki sifat gigih, pantang menyerah, praktis, berhati-hati dengan uang, dan dapat menyimpan uang dengan baik. Masalah yang sering dihadapi adalah keraguraguan, makanan, perut/lambung, dan limpa. Bagi pemilik wajah ini hindari terlalu banyak konsumsi gula dan susu karena makanan-makanan ini cenderung memperburuk pencernaan dan kemalasan.

Wajah logam Bentuk wajah logam adalah oval atau agak panjang, dengan jarak antar mata yang lebar dan tulang pipi menonjol. Mereka adalah pemberi nasihat, pengacara dan konselor yang baik. Logam dikenal juga sebagai elemen pemikir. Karena itu tipe ini memiliki motivasi dan kemauan yang kuat. Apa yang dia inginkan sebisa mungkin harus tercapai. Umumnya mereka tidak tergantung pada orang lain dan dapat menyelesaikan persoalannya sendiri. Tipe ini juga memiliki selera humor yang bagus, sikap yang penuh semangat dan pekerja keras. Sisi buruknya adalah mereka seringkali teracuni oleh pemikiran-pemikiran negatif, berhenti di tengah jalan, dan besikap pedas. la adalah seorang guru, hakim, administrasi, dan pengacara yang baik.

Kelemahan logam adalah ketika mengalami depresi, mereka sering kali mengalami gangguan pada sistem pernapasan dan usus bagian bawah. Wajah air Wajah bertipe air bentuknya dapat dikenali dari wajah yang bulat dan gemuk. Orang-orang tipe air umumnya pendiam dan mudah bradaptasi, punya kebijaksanaan, emosional, dan memiliki intelegensia tinggi. Mereka memiliki sifat sensitif dan peduli dengan tren, baik dalam pekerjaan maupun kehidupan sosial. la selalu mempunyai rencana rencana di dalam kepalanya. Mereka memiliki kemampuan menjadi pendengar, pemerhati, dan penasihat yang baik. Mereka menentukan apa saja yang harus diperoleh dan kemudian merencanakan cara-cara mendapatkannya. la memiliki bakat sebagai pengusaha.

Jika energinya terhambat akibat dari emosi-emosi yang tidak diharapkan, kulit dapat berwarnah biru dan terdapat cincin hitam di bawah mata. Jika unsur kelembutannya terlalu banyak, dapat memerangkap kegelisahan, dan emosi-emosi yang dalam dapat memengaruhi energi ginjal. Bentuk Wajah

Selama berabad-abad, manusia berusaha untuk memahami karakter seseorang dilihat dari wajahnya. Orang Cina percaya bahwa wajah merupakan refleksi dari kepribadian. Unsur yang terdapat dalam wajah seperti mata, hidung, bentuk wajah, hingga kerutan memiliki makna tertentu yang mampu mencermikan kepribadian seseorang.

Bentuk Muka Bulat: Orang yang memilki muka bulat cenderung memiliki kepribadian yang emosional, sensitif, dan juga perhatian. Biasanya, pria yang memiliki muka bulat memiliki fantasi seksual

yang sangat kuat dan nyaman dalam menjalami hubungan yang stabil dan jangka panjang. Oval: Bentuk muka oval cenderung lebih praktis, sistematis dan pekerja keras. Mereka yang memiliki bentuk muka oval juga cenderung memiliki fisik yang atletis yang cenderung menciptakan narsisme pribadi yang mampu merusak hubungan. Kotak: Orang dengan bentuk muka kotak cenderung agresif, ambisius, serta dominan. Mereka juga memiliki pemikiran yang tajam, ahli dalam melakukan analisis, dan kritis. Segitiga: Bentuk muka seperti ini biasanya dimiliki oleh tubuh yang kurus dan memiliki kemampuan persuasi. Bentuk muka ini juga biasa dimiliki oleh orang Tionghoa yang memiliki pribadi yang kreatif dan sensitif tetapi juga temperamental.

Dahi Dahi yang lebar menandakan suatu kecerdasan dan kepraktisan serta pribadi yang idealis namun tidak pernah mati kreativitas. Jika memiliki dahi yang rata, ini mengindikasikan seseorang yang pragmatis, logis, dan yang selalu mengandalkan fakta dan data. Jika memiliki dahi yang sangat lebar ini menandakan bahwa dia seorang pemimpi dan merupakan seseorang yang membutuhkan sebuah rencana aksi strategis untuk memenuhi ambisinya yang cukup besar. Mata Bagaimana cara mendeteksi seseorang itu berbohong? Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Richard Bandler dalam Neuro Linguistic Programming yang menjelaskan bahwa tatapan seseorang saat berbicara bisa mengindikasikan apa yang dipikirkannya. Jika seseorang bertanya dan mereka menengok ke kanan, ini menandakan mereka sedang berpikir dan menggunakan otak kreatifnya dengan mengumpulkan segala aspek visual yang ada. Hal ini mengindikasikan bahwa mereka berbohong.

Jika mereka menengok ke sebelah kiri, ini mengindikasikan mereka menggunakan memori yang ada di otak dan kemungkinan besar akan mengatakan kebenaran. Bentuk mata juga sangat berpengaruh. Jika memiliki mata besar cenderung akan lebih toleran dan berpikiran terbuka. Sementara yang memiliki mata sipit mengindikasikan orang tersebut berpikiran sempit. Hidung Hidung yang ideal berbentuk mancung, lurus, dan penuh. Hidung yang mengembang mengindikasikan personal yang hangat dan memiliki empati yang besar dengan sekelilingnya. Tipe ini juga biasanya memberikan standar yang cukup tinggi dalam hidupnya dan memiliki perilaku yang baik. Untuk ukuran hidung yang besar cenderung suka melakukan kekerasan. Semakin besar hidung yang dimiliki orang tersebut, kecenderungan untuk melakukan tindakan kekerasan pun semakin tinggi. Jika Anda

memiliki hidung pesek, ini menunjukkan Anda sebagai pribadi yang independen dan tahan banting, meski terkadang terjadi naik turun dalam hubungan percintaan maupun dengan hubungan pertemanan dengan orang lain. Mulut Mulut terkait dengan komunikasi dan sensualitas yang bisa dilihat dari bentuk bibir. Jika bibir atas tipis dan bagian bibir bawah tebal, hal ini mengindikasikan seseorang yang tidak bisa melakukan hubungan timbal balik dalam suatu hubungan. Jika sebaliknya, bentuk mulut tersebut justru mengindikasikan seseorang yang terlalu berbelas kasih. Jika memiliki bibir tebal di bagian atas dan bawah, menunjukkan sifat yang penyayang dan sensitif. Sementara yang bermulut kecil mengindikasikan sifat yang kejam dan egois. Kerutan Kerutan di seputar mata menunjukkan garis kebahagiaan. Hal ini menunjukkan adanya tanda keterbukaan hati kepada semua orang. Garis

vertikal yang ada di antara mata menunjukkan sosok yang logis, pekerja keras, dan juga kritis. Kerutan di seputar hidung hingga menuju mulut merupakan garis tujuan hidup. Orang yang memiliki garis kerutan ini memiliki arah hidup yang tepat. Segala bagian dari wajah kita memang bisa memancarkan kepribadian tertentu karena semuanya bergerak menunjukkan ekspresi tertentu pula. Dan tentu semuanya memiliki makna yang berlainan, namun Anda boleh mempercayai juga boleh tidak mempercayai interpretasi ini karena interpretasi hanya bisa dinilai oleh tiap individu dan interpretasi sifat seseorang juga tidak bisa hanya dilihat dari mimik muka, melainkan gesture tubuh dan kesehariannya.

Banyak usaha yang dilakukan orang untuk memahami karakter calon kekasihnya, calon mitra bisnisnya, atau calon karyawannya. Salah satu upaya itu adalah melalui pembacaan karakter wajah. Melihat wajah merupakan cara yang paling aman dan cepat, karena wajah merupakan anggota tubuh yang biasanya pertama kali dipandang. Lagi pula untuk melihat wajah seseorang, kita tidak perlu meminta izin dari yang bersangkutan. Berbeda misalnya jika kita ingin mengorek sifat dan karakter seseorang lewat garis tangan (palmistri) atau tulisan tangan (grafologi), kita harus berhubungan langsung dengan yang bersangkutan. Karena berfungsi untuk mengamati "bagian luar

dan dalam" seseorang, maka melihat wajah sering kali dianggap sebagai ramalan. Ramalan melalui wajah sebenarnya telah dilakukan orang sejak ribuan tahun lampau. Ada dugaan, ramalan wajah mula pertama muncul di Tiongkok dan India, kemudian dikembangkan dan dipopulerkan di dunia Barat.

Filsafat Praktis Di dunia Barat, karakter wajah dipelajari lewat ilmu fisiognomi. Ilmu ini dianggap warisan kuno yang luar biasa ampuhnya. Banyak pakar Yunani purba mempelajari fisiognomi untuk menafsirkan berbagai sifat dan karakter melalui berbagai bentuk wajah, warna rambut, anggota badan, dan suara. Karya Aristoteles dan Hippocrates dianggap sebagai bagian dari filsafat praktis paling kuno yang secara sistematis membicarakan fisiognomi itu. Pada masa klasik, studi fisiognomi lebih bersifat deskriptif. Perkembangan di abad pertengahan

kemudian menunjukkan bahwa fisiognomi lebih mengembangkan sisi prediksi dan astrologi, bahkan sering kali masuk ke dalam sisi magis dan mitos. Saat itu, penulis-penulis bangsa Arab banyak memberikan kontribusi pada literatur fisiognomi Barat. Pada abad ke-18 dan ke-19, fisiognomi digunakan oleh beberapa praktisi sebagai metode untuk mendeteksi kecenderungan kejahatan. Kemudian berkembang frenologi (phrenology), yaitu ilmu yang mempelajari bentuk kepala sebagai indikasi dari mental dan sifat seseorang. Franz-Joseph Gall berdasarkan analisanya secara empiris murni menyimpulkan adanya bentuk-bentuk batok kepala yang dikategorikan sebagai batok kepala "penjahat". Demikian pula dengan Lambroso. Dia menduga ada hubungan yang erat antara sifat psikopat penjahat dengan ukuran batok kepala. Tahun 1920-an, Edward Vincent Jones, seorang jaksa, bahkan mempelajari fisiognomi untuk mencari indikator karakter penjahat lewat bentuk wajah.

Pada 1960-an, psikolog AS, Paul Ekman, menemukan bahwa wajah adalah instrumen yang sangat efisien untuk komunikasi. Dia pun beranggapan bahwa semestinya ada rumus-rumus yang mengatur cara menafsirkan wajah. "Ada pelajaran-pelajaran fundamental yang bisa dipelajari melalui wajah seseorang," katanya (Seni Membaca Wajah, Roos Woodrow dkk, 2006). Di zaman kerajaan Romawi, membaca wajah merupakan profesi terhormat. Namun, di Inggris masa Ratu Elizabeth I, ilmu fisiognomi begitu dimusuhi, sampai-sampai Sang Ratu memberi titah, "Siapa saja yang menguasai ilmu fisiognomi atau 'imajinasi fantastik', harus ditelanjangi separuh dada dan dicambuk sampai tubuhnya babak belur," (Membaca Karakter Lewat Wajah, Lailan Young, 1997). Senyum yang Sopan Umumnya literatur-literatur fisiognomi yang

beredar, didasarkan pada metode analisa karakter Barat yang mempertimbangkan masalah ciri-ciri fisik dan tingkah laku. Di India, pengetahuan fisiognomi seluruhnya bersumber pada kitab-kitab kuno, seperti Purana dan Samudrik Shastra. Banyak ciri fisik wajah seseorang, termasuk bagian tubuh lain, digambarkan lewat syair-syair klasik masa Hindu, seperti dalam kitab kuno Ramayana. Sinta, misalnya, dikatakan wanita yang sempurna karena memiliki rambut yang bagus, lembut, hitam, dan seragam. Ini didukung alis mata yang tidak bertemu, gigi yang berjarak rata, serta tulang pelipis dan mata yang simetris dan berbentuk bagus. Ditambah kulit yang bercahaya dan senyum yang sopan, jadilah apa yang dimiliki Sinta itu menjadi pedoman fisiognomi India sampai sekarang. Sedangkan suami Sinta, Rama, digambarkan memiliki wajah yang menyenangkan, leher berbentuk seperti siput, tulang lehernya sangat terbenam dalam daging dan tidak terlihat. Sementara sudut matanya mempunyai corak

kemerah-merahan, suaranya dalam dan berbunyi seperti genderang. Dikatakan pula, roman muka Rama gagah berani, kulitnya halus, serta bagian da- ri tubuhnya simetris dan mempunyai tandatanda yang ba- ik (Menguak Rahasia Tubuh, Ashok Girish Mukherjee, 2006). Meskipun setiap ciri-ciri fisiognomi yang beragam itu penting, tapi wajah dipandang yang paling utama dari semuanya. Wajah merupakan bagian dari anggota tubuh yang paling mudah diamati karena terlihat langsung dari luar. Membaca Wajah Di Tiongkok, seni membaca wajah sudah dikenal sejak zaman Confucius atau Konghucu. Namun, saat itu membaca wajah bukan untuk kepentingan ramalan, tetapi digunakan oleh para tabib sebagai alat bantu mendiagnosis suatu penyakit. Praktik pembacaan wajah muncul pertama kali pada abad ke-6 SM. Dibandingkan metode Barat dan India, seni pembacaan wajah cara Tiongkok

sangat rumit. Seorang pembaca wajah terlebih dulu harus mengklasifikasikan bentuk-bentuk wajah secara individual dengan menilai warna, ukuran, serta kecacatan tertentu pada areal wajah. Pada dasarnya, wajah dibagi menjadi 130 area. Setiap area merupakan situasi umur dan kehidupan tertentu. Dengan mengamati lima elemen siklus produktif dan destruktif (kayu, api, tanah, logam, air) dan teori yin-yang, maka seorang pembaca wajah yang terampil mampu memprediksi kejadian tertentu, mendiagnosa penyakit, atau memahami kepribadian seseorang. Selain itu, wajah mencakup Dua Belas Istana, yakni daerah-daerah berbeda di seluruh wajah; Tiga Belas Posisi memanjang dalam satu garis dari dahi ke dagu; Dua Belas Cabang Bumi yang membentuk sebuah lingkaran di sekeliling wajah; dan Tiga Daerah Wajah berikut Lima Gunung dan Empat Sungai (Seni Membaca Wajah dan Garis Tangan, Man-Ho Kwok, 2002). Dalam ajaran Feng Shu Tubuh, wajah dibagi menjadi tiga bagian, yakni bagian pertama (dahi

ke alis), mewakili langit; bagian kedua (alis ke ujung hidung) mewakili manusia (orang itu sendiri), dan bagian ketiga (ujung hidung ke dagu) mewakili bumi. Keadaan yang ideal adalah langit, manusia, dan bumi berada dalam keselarasan sempurna (Body Feng Shui, ChaoHsiu Chen, 2003). Pada dasarnya, pakar yang telah berpengalaman mampu menganalisa wajah seseorang dengan cepat dan akurat. Lewat wajah, kita dapat mengetahui kesombongan, keramahan, nasib, hasrat seksual, kejujuran, ambisi, kreativitas, kesehatan, ketekunan, kekejaman, dan lain-lain watak dari seorang manusia. Nah, jangan heran kalau ada orang yang menatap wajah Anda berlama-lama dengan serius. Mungkin dia sedang menganalisa sifat dan karakter Anda. Bentuk wajah ternyata juga dapat mengungkap banyak tentang kepribadian anda. Menurut ahli baca wajah, bentuk dan posisi mata, hidung, dagu, telinga serta segala sesuatu yang lain berbicara banyak tentang kepribadian anda. Setiap

informasi dari wajah anda mempunyai arti. Cobalah amati wajah sehingga anda akan menemukan interpretasinya dan anda akan mengetahui arti wajah secara detail. Termasuk bentuk dan tinggi alis, sudut dan kehalusan telinga, panjang mulut, lebar dari ibir serta hal lainnya untuk menentukan cara berpikir dan kepribadian seseorang. Fisik wajah anda mencerminkan siapa diri anda sebenarnya yang ada di dalam. Itu sebabnya membaca wajah merupakan alat yang sangat efektif dan akurat dalam mengamati orang. Saat anda tumbuh maka akan terjadi perubahan dalam diri anda, wajah anda berubah pada bagian luar. Itu berarti wajah anda punya banyak makna daripada yang anda duga. Bentuk wajah bukan hanya dapat mengungkap kepribadian dan masa depan anda tapi juga apakah anda serasi dengan pasangan anda. Berikut karakter dan sifat yang dapat diungkap

dari wajah anda; 1. ALIS - Dapat menunjukkan pola pikir anda. - Bila anda memiliki alis dengan pangkal tebal lalu menepis di ujung menunjukkan anda sangat berbakat dalam memulai proyek-proyek baru. - Alis yang dimulai dengan pangkal tipis dan berakhir dengan ujung lebih tebal menunjukkan orang yang berbakat mengikuti detail. - Jika alis anda tebal berarti menunjukkan kekuatan intelektual - Bila anda memiliki alis tipis tipis menunjukkan intensitas mental. - Bentuk alis yang lurus menunjukkan bahwa anda adalah orang yang baik, estetis tapi jika jaraknya terlalu dekat ke mata. - Bila alis anda terlalu tebal berarti anda adalah orang yang mudah marah dan tidak sabar. - Alis yang agak menunjuk ke telinga memberi arti bahwa anda adalah orang yang senang sikap ramah.

2. TELINGA - Menunjukkan bagaimana anda merancang realita dan bagaimana anda bereaksi secara tidak sadar terhadap hal-hal di sekitar anda. - Bila telinga anda panjang maka menunjukkan bahwa anda memiliki kemampuan mendengarkan yang luar biasa. - Jika telinga anda ukurannya sedang maka menunjukkan keluwesan dalam mendengarkan. - Tetapi jika telinga anda pendek maka menunjukkan kecenderungan bukan hanya mengumpulkan informasi tapi juga memperhatikannya secara serius. - Bentuk telinga anda yang menyudut ke dalam biasanya berarti anda mudah menyesuaikan diri. - Sedangkan telinga yang menyudut ke luar menunjukkan bahwa anda ragu mengikuti aturan masyarakat. - Untuk telinga anda yang letaknya lebih tinggi dibandingkan alis maka menunjukkan bahwa anda orang yang ingin berprestasi tinggi. 3. HIDUNG

- Menunjukkan bagaimana anda mengelola uang dan apa yang membuat anda beda sebagai pekerja. - Hidung pendek menunjukkan bakat kerja keras. - Hidung panjang menunjukkan ketrampilan perencanaan dan strategi yang istimewa. - Hidung lurus menunjukkan sistematis. - Hidung melengkung mengungkapkan kreativitas. - Hidung berjendul menunjukkan pekerjaan anda maju mundur. - Hidung besar menunjukkan kemampuan mencari uang. - Jika lubang hidung lebih tertutup daripada terbuka, orang ini berkemungkinan lebih besar mempertahankan kekayaannya. 4. MULUT - Untuk ekspresi diri . - Bentuk bibir penuh, pintar membuat percakapan jadi terbuka lebar dan bisa mengungkapkan sesuatu yang memalukan. - Bibir yang tipis menunjukkan bahwa anda lebih

pintar dalam menyimpan rahasia pribadi. - Bibir yang pendek dapat menunjukkan bahwa anda lebih menyukai percakapan satu arah. - Anda memiliki bibir yang panjang maka menunjukkan bahwa kemampuan bicara dengan banyak orang. - Bila anda memiliki bibir penuh dan cuping telinga besar dapat menunjukkan bahwa anda adalah orang yang sangat sensual. - Bibir atas yang tipis menunjukkan orang yang kurang afeksi sedangkan bibir bawah lebih penuh menunjukkan menerima tantangan. 5. DAGU DAN RAHANG -Secara bersama-sama atau terpisah bisa mengungkapkan etika, kemampuan membuat keputusan serta cara mengatasi konflik. Rahang yang lebar dapat menunjukkan bahwa anda cenderung lebih fisik daripada mental. Begitu juga sebaliknya jika rahang anda sempit. Sedangkan dahi tinggi menunjukkan pemikir sedangkan dahi bulat menunjukkan idealistis.

Hati-hati, ada baiknya anda berhati-hati dengan orang yang memiliki bibir atas yang menonjol keluar ke atas bibir bawah terutama jika bibir atasnya tipis. Karena orang seperti ini kemungkinan mempunyai sifat mencari mangsa. Anda juga harus waspada dengan orang yang memiliki wajah berhidup luar biasa lancip dan menurun, bibir hampir tidak terlihat, mata kecil dan tulang pipi tinggi dengan sedikit daging. Karena orang yang memiliki bentuk wajah ini memiliki sifat yang kejam. Karakter Saat Berkenalan Dalam perkenalan pertama dengan orang asing yang baru kita kenal.yang harus diperhatikan adalah gerak tubuh, karena hal ini diatur oleh alam bawah sadar yang cenderung berpengaruh besar pada penciptaan karakter seseorang. sedangkan, raut muka, dapat diciptakan, dan berubah kapan saja, sesuai dengan keadaan seseorang, karena hal ini adalah reaksi akibat aksi

yang diterima oleh fungsi saraf yang sadar. contoh; pada saat si A tersenyum kepada si B dan keadaan si B sedang jengkel, si B tidak mungkin tersenyum.lalu, si C melihat kejadian tersebut. pertanyaan: apakah kita dapat katakan bahwa si B itu bukan orang yang ramah ?? sedangkan kita gak tahu, mungkin si B baru saja di pecat dari pekerjaannya. pertama, kalau kenalan dengan orang,(posisi berdiri) lihat bagaimana berdirinya... dia terlebih dahulu atau anda terlebih dahulu yang menjulurkan tangan? kalau dia yang duluan, dan kaki kanannya maju/ badannya maju ke hadapan anda(menjorok kedepan), dan menggenggam tangan anda dan anda merasakan genggaman tangannya melemahkan anda (dalam arti anda merasa di dominasi, *kita semua bisa merasakannya) berarti dia itu orangnya cenderung agresif, ekstrovert (bersifat terbuka), biasanya dia memiliki sifat sanguinis populer dan koleris yang kuat (periang, ceria, dominatif, optimis, dan mudah bergaul)

jika sebaliknya, anda yang menjulurkan tangan duluan sampai full tangan anda menjulur kedepan,baru dia menjabat tangan anda, dan pasti anda lihat posisi kakinya tidak berubah dimana dia berpijak, lalu anda rasakan jabatan tangan anda sama kuat, bearti dia cenderung introvert (menutup diri) biasanya orang tersebut memiliki karakter utama melankolis yang sempurna (tidak mudah cepat percaya orang, tidak suka keramaian, cenderung pemurung), dan koleris yang kuat jika anda yang menjulurkan tangan duluan sampai full tangan anda menjulur kedepan,baru dia menjabat tangan anda, dan pasti anda lihat posisi kakinya (kadang berubah,terkadang tidak berubah,tetap dimana dia berpijak) lalu anda rasakan jabatan tangan anda lebih kuat, dan pada waktu berjabat tangan , dia menggerakan badannya, bisa anggukan kepala, bisa membungkukan badan, (gerakan apapun yang berarti untuk kesopanan) berarti dia cenderung memiliki karakter phlegmatis yang damai (menghindari masalah, cenderung ekstrovert/

membuka diri, dapat bergaul dengan siapa saja) ini hanya tiga contoh yang cenderung acapkali terjadi pada saat perkenalan dengan seseorang. Berkenalan pada saat duduk, dan anda dalam keadaan berdiri. dia berdiri, dan menjabat tangan anda dengan kuat... sama seperti diatas sanguinis populer dan koleris yang kuat... yang perlu lebih diperhatikan dalam berkenalan pada posisi duduk adalah jabatan tangannya... kalau jabatan tangannya kuat dan posisi tangannya seperti ingin melahap tangan anda, atau menekan tangan anda kebawah... anda harus jaga jarak dengan orang tersebut... karena orang yang melakukan demikian , cenderung terlalu dominatif, dan tidak mau kalah, pada umumnya dalam apapun... kalau posisi ruas tangannya sama dengan anda 50-50... (posisi jabat tangan sempurna)... anda bisa berteman, ataupun berbisnis dengan dia. dia diam duduk dan menjabat tangan anda dengan

kekuatan yang biasa, dan anda rasakan sama dengan kekuatan anda...tidak ada gerakan yang banyak pada tubuhnya.. dan segera menyelesaikan jabat tangan. berarti dia itu cenderung melankolis yang sempurna, dan koleris yang kuat.. sedangkan, kalau anda merasakan pada saat berjabat tangan, dia menjabat tangan anda dengan ruas jari yang tertutup, dan masuk kedalam telapak tangan anda... maka dia cenderung phlegmatis yang damai... saya hanya berikan hal yang simple dan mendasar... sanguinis populer cenderung diikuti dengan koleris yang kuat melankolis yang sempurna, biasanya diikuti dengan koleris yang kuat. phlegmatis yang damai, biasanya berdiri sendiri, atau dapat diikuti dengan karakter melankolis yang sempurna... adapun, sifat (bukan karaker) seperti pemalas, pemurung, rendah diri, sombong, dll. ini adalah

hal lain yang merupakan penjabaran yang panjang sekali. walaupun penjabaran mengenai karakter diatas hanya sedikit sekali... tapi itulah keadaan yang pada umumnya kerap terjadi. mengenai sikap duduk , dan cara menaruh tangan. bisa disimpulkan seperti di bawah ini: bangku yang memiliki leher, di sebuah restoran, sedang menunggu makanan. orang yang duduk dengan kaki lurus horizontal kebawah, dan punggung tegak lurus pada leher kursi, baik menyender pada kursi, ataupun tidak. lalu menaruh tangannya diatas kedua paha nya/meletakannya tegak lurus (vertyikal) pada meja, baik melakukan sesuatu ataupun tidak. biasanya orang ini, adalah orang yang sigap akan sesuatu, cekatan, rapih, dan memiliki percaya diri yang cukup tinggi, biasanya cenderung perfectsionis. orang yang duduk dengan kaki mendorong kebelakang, dan membentuk segitiga, dengan

punggung lurus pada leher kursi , baik menyender ataupun tidak, lalu tanggannya bergerak - gerak, kadang berada diatas paha, kadang bearda di atas meja, kadang memainkan sesuatu, atau mengerjakan sesuatu, tetapi terlihat tidak fokus.biasanya sifat umum orang ini adalah orang yang serius melakukan sesuatu, bersifat introvert, kurang percaya diri, perfectsionis.

anda mau tahu, bagaimana bisa membacanya??? orang yang duduk tegak lurus, dengan kaki lurus ke bawah, dan tangan juga teratur rapih, ini menandakan keteraturan.. seperti layaknya garis lurus yang simetris(level) anda coba pikir, tidak akan enak berada pada posisi duduk seperti itu, baik dengan punggung menyender pada leher kursi, apalagi tidak menyender. orang yang dapat bertahan duduk pada posisi tersebut adalah orang yang menyukai keteraturan, dan hal ini mengacu kepada perfectsionisme yang kemudian... dapat kita ketahui bahwa... perfectsionisme itu adalah suatu sikap yang tidak biasa... hal ini

membutuhkan sesuuatu yang lebih daripada orang lain, kepintaran, keteraturan, kesabaran, kerapihan, dan tentunya percaya diri yang lebih dari orang lain... bedanya dengan yang kedua... yaitu pada posisi kaki terlipat kebelakang membentuk segi tiga, dan posisi tangan yang bergerak terus-menerus... hal ini dapat diasumsikan sesuatu yang stagnan... dan sesuatu yang stagnan itu bersifat tidak stabil... sesuatu yang tidak stabil itu gamang... jadi orang tersebut tidak stabil pada posisi duduk yang sempurna, yaitu punggung lurus dengan leher kursi, dan kaki pun lurus, sekalipun terlipat kebelakang membentuk segitiga... adapun bentuk segitiga ini adalah sebenarnya terbentuk karena memiliki rasa tidak aman (seperti kita lakukan pada saat ketakutan, dan kedinginan) posisi tetap lurus simetris... tapi membuat suatu pertahanan, yakni dengan melipat dan menyatukan kedua tumit membentuk segitiga. sehingga dapat dikatan bahwa orang ini memiliki sifat perfectsionis, namun karena suatu faktur membuat dia merasa kurang percaya diri.

Perkenalan pertama saya pada "tata cara membaca tanda tangan" terjadi pada tahun 1993. Adalah kawan Tugas Supriyanto, dedengkot pers mahasiswa IKIP Bandung yang "mengajar"kannya pada saya. Lantaran lumayan paham wataknya yang iseng dan suka mengerjai orang, saya tahu betul omongan si Tugas soal hukum dan formula untuk mengenali watak seseorang dari tanda tangannya besar kemungkinan hanyalah ngethabush! Hanya akal-akal agar punya alasan untuk meminjam KTP seorang cewek manis misalnya agar tahu nama lengkap, alamat, atau hari ulang tahunnya. Walau Tugas bersikeras bahwa dalam kuliahnya di Jurusan Bahasa Indonesia dan sebagai calon guru, ia diajari sedikit banyak soal beginian oleh para dosennya, saya tetap memilih menyikapinya dengan senyum. Pun saat banyak orang yang mengaku "ramalan" si Tugas ini, atau bahkan "bualan" saya soal makna tanda tangan mereka cukup tepat dan akurat --yah probabilitasnya berkisar di atas 70%. Saya tetap berkeyakinan ini cuma parikeno atau otak-atik gathuk.

Memang setahu saya ada ilmu --atau sebagian orang masih memilih untuk menyebutnya sebagai "pseudoscience " soal hal itu dan dinamai grafologi. Di Unpad pun ada pakarnya: Prof. Dr. John S. Nimpoeno, seorang psikolog senior yang juga dosen "di mana-mana". Tapi, sekali lagi saya masih meragukan tingkat akurasi analisis grafologi metode Tugas Supriyanto itu. Hahahaha Ini mungkin karma. Beberapa waktu lalu saya sempat diharuskan mengikuti grafo-test di Polda Metro Jaya sebagai bagian dari prosedur kepemilikan dan penggunaan senjata api. (Jangan kuatir, itu cuma bagian dari tuntutan pekerjaan. Saya belum, tidak, dan semoga tidak akan pernah membayangkan diri menjadi Rambo, Billy the Kid, atau intel melayu yang doyan mengasong pistol ke sana kemari). Ceritanya, mirip sewaktu disterap guru semasa SD lantaran badung, saya diharuskan menuliskan satu kalimat berulangulang. Juga sebuah esai pendek soal siapa dan bagaimana saya. Baru saat itu saya tahu bahwa grafo-test adalah bagian dari forensik dan biometrik yang digunakan untuk mengetahui trait

kejujuran, kestabilan emosi, kemungkinan bertindak kasar dan judgement. Dengan alasan yang sama, grafo-test juga digunakan dalam berbagai aplikasi diagnosis medis dan psikologis di dunia bisnis. Dalam grafologi, tulisan tangan seseorang bukan akibat fungsi fisik semata, tetapi merupakan komunikasi sebuah pesan dari otak. Tulisan tangan bukan pula sekadar kata-kata yang tertulis, tetapi mengungkapkan berbagai macam emosi, perasaan, dan vitalitas seksual yang tersembunyi. Simbol seperti lingkaran, segitiga, segi-empat, garis berlekuk tak beraturan yang terlihat dalam tulisan tangan seseorang dapat digunakan untuk mengenali karakternya. Tanda tangan menyiratkan cara seseorang menginginkan dunia memandang diri mereka. Melalui tanda tangan pula mereka dapat membangun citra diri menakjubkan yang pada kenyataannya justru sebaliknya. Kondisi kesehatan pun dapat terbaca lewat kolaborasi hubungan simbiosis refleksiologi dan tulisan tangan. Tingkat emosi dan perasaan dapat terbaca lewat kemiringan dan tekanan yang

diberikan dalam tulisan tangan. Bahkan, kebohongan dan kejujuran seseorang dapat terlihat melalui evaluasi terhadap ciri-ciri tulisan tangan. Sebuah indikasi kuat atas integritas seseorang ditunjukkan dengan tidak adanya pembubuhan apa pun dalam tulisannya. Mencoba menganalisis Berikut ini adalah sedikit "hukum dan formula" grafologi ala kadarnya yang mungkin bisa berguna. Paling tidak sekadar untuk iseng-iseng. Sebuah tanda tangan bisa terdiri atas satu atau maksimal tiga elemen; nama kecil, nama keluarga, dan unsur tambahan. Nama keluarga mencerminkan citra Anda di masyarakat. Sedangkan nama kecil berkaitan dengan ego seseorang. Jika lebih menonjolkan nama kecil dalam tanda tangan itu menunjukkan suatu ekspresi untuk menarik perhatian, atau keinginan untuk membuktikan diri. Bisa jadi pemilik tanda

tangan itu tidak menyandarkan keluarganya. Ingin dinilai mandiri!

diri

pada

Nama kecil ditulis lebih besar ketimbang nama keluarga atau teks tulisan tangan menunjukkan egosentrisme (sifat atau kelakuan yang menjadikan diri sebagai pusat segala hal) dan narsisisme (cinta diri secara berlebihan). Sebaliknya yang menekankan nama keluarga berarti membanggakan atau tergantung pada keluarga. Bila tanda tangan identik dengan karakteristik teks tulisan tangan bisa disimpulkan penulisnya sudah merasa puas dengan dirinya sendiri. Tidak ingin menonjolkan diri, tulus hati, dan teguh. Akan bermakna lain lagi bila sebuah tanda tangan disertai dengan unsur tambahan berupa tanda titik, yang biasanya muncul pada akhir tanda tangan. Selain memberi kesan rasa waswas penulis kalaukalau tanda tangannya dipalsukan oleh orang lain, tanda titik bisa juga melambangkan pendirian

yang stabil, rasa curiga, dan mencoba menjaga jarak. Yang juga penting dianalisis adalah perbedaan tanda tangan dengan teks tulisan, serta letak (penempatan) tanda tangan. Tulisan tangan mencerminkan perasaan terdalam penulis, sedangkan tanda tangan bisa menggambarkan keinginan (cita-cita) penulis. Dari tanda tangan, bisa "diramal" ambisi penulis pada masa lalu, dan juga pengharapan di masa mendatang. Tanda tangan terputus-putus itu perjalanan hidupnya tersendat-sendat. Tidak punya rencana awal yang matang. Kalau ruwet dan melingkar-lingkar, orangnya suka mengeluh, sering memikirkan susahnya ketimbang senangnya. Bentuk tanda tangan kecil menyimpan banyak rahasia. Bila berperkara dengannya sulit terselesaikan. Pernik-pernik pada tanda tangan pertanda hidup si empunya dimata-matai orang. Juga bisa diibaratkan sebagai gangguan dari luar.

Bisa juga orang itu suka memanipulasi diri, mengada-ada atau bohong. Garis bawah pun punya arti. Kalau garisnya menempel di bawah tanda tangan, hidupnya tergantung pada orang lain. Garis bawah sebaiknya tidak menyentuh tanda tangan. Goresan pada akhir tanda tangan harus lepas. Kalau ujungnya ke bawah, di hari tua sakit-sakitan, dan makin sengsara. Apalagi kalau ujungnya membentuk kait, hidupnya akan terus dililit utang. Tanda tangan umumnya sengaja dirancang oleh masing-masing orang untuk menunjukkan ciri-ciri kepribadiannya. Orang yang memiliki dua bentuk tanda tangan dengan model yang mirip bisa jadi ia bermuka dua. Penempatan tanda tangan tepat di atas garis yang tersedia menunjukkan ia respek terhadap diri sendiri maupun otoritas. Bila agak di atas garis menandakan kegembiraan berkaitan dengan dokumen yang ditanda tangani itu. Di bawah garis

berarti depresi. Tanda tangan beralur naik mencerminkan rasa percaya diri yang besar. Alur menurun, suasana suram. Tanda tangan berdesakan ke sebelah kiri dari tempat yang tersedia menunjukkan rasa takut (pada orang lain atau kegagalan). Sebaliknya kalau cenderung ke arah kanan, berarti kurang perhatian dan ceroboh. Tanda tangan lebih kecil daripada teks tulisan mengungkapkan keinginan untuk menyendiri. Sebaliknya tanda tangan besar pertanda ingin menonjolkan diri, atau ekstrovert. Bila hurufnya besar dan rapat, pertanda kesombongan. Sementara pendapat lain menyebutkan tanda tangan kecil, mampat dan pendek pertanda rasa rendah diri. Tanda tangan besar dan bergaris bawah menunjukkan kurang selera atau ego berlebihan. Ketidakseimbangan tanda tangan atau distorsi bisa berkaitan dengan emosional. Posisi nama keluarga

lebih rendah daripada nama depan atau inisial, ada sangkut-pautnya dengan kemurungan. Koreksi pada tanda tangan menunjukkan ketidakpuasan pribadi. Tanda tangan yang dikoreksi, mengarah ke kiri dan alurnya menurun menandakan kebencian diri sendiri. Bentuk yang banyak koreksian bisa berkaitan dengan sifat antisosial. Tanda tangan tak terbaca pertanda kurangnya perhatian terhadap komunikasi. Sebaliknya, kalau jelas dan mudah dipahami pertanda kejujuran dan sifat dapat dipercaya. Tanda tangan dengan garis bawah wajar di bawah nama keluarga menandakan rasa percaya diri terhadap latar belakang keluarga. Ada pula yang mengganggap garis bawah menunjukkan egoisme dan kekuatan jiwa. Dekorasi berlebihan berbentuk garis lurus atau melengkung dengan bintang, mungkin orang itu merasa tak diperhatikan, atau tidak memiliki keistimewaan. Kalau goresannya agresif dan

seolah ingin membatalkan tanda tangan, itu pertanda frustasi dan tidak sabaran. Bahkan ada yang menghubungkannya dengan kecenderungan penyimpangan seksual atau keragu-raguan. Dekorasi yang mengelilingi sebagian besar nama mencerminkan sifat menutup diri atau pembelaan diri. Tanda tangan berbentuk coret-coretan, orangnya tertutup. Lingkaran mengelilingi tanda tangan mengindikasikan depresi dan teriakan minta bantuan. Meskipun ada aturan-main dalam menganalisis sebuah tanda tangan, namun tetap saja masih mengandalkan intuisi. Sekadar untuk latihan, silakan analisis tanda tangan saya di KTP ini.

Karakter Lewat Gestur Kaki Gestur kaki, disadari atau tidak, menunjukkan seperti apa karakter Anda. Hati-hati karena gerakan yang spontan dilakukan bisa membuat orang lain membaca sifat Anda dengan mudah. Tidak nyaman Posisi badan tegak saat duduk dengan kepala terangkat, tak lantas menunjukkan Anda bersikap terbuka. Pose kaki Anda bisa meruntuhkan semua kesan baik tersebut. Ketika badan tegak namun

kaki Anda merapat, dengan dua ujung ibu jari kaki saling bertemu, ini menandakan Anda menutup diri karena merasa canggung dan tak nyaman. Gelisah Semakin aktif gerakan kaki Anda, ini menandakan sikap tak nyaman. Misalnya mengangkat tumit, memasukkan dan mengeluarkan kaki dari sepatu, mengangkat kaki Anda dan menyilangkan ke kaki satunya. Gerakan seperti ini bertujuan meringankan tensi Anda yang semakin meninggi dan Anda mulai gelisah. Semakin aktif gerakan kaki, menandakan Anda ingin segera keluar dari situasi tak nyaman tersebut. Untuk mengatasinya, silangkan mata kaki Anda seperti gerakan mengunci kaki. Respons positif

Dalam posisi duduk dan di tengah perbincangan dengan sejumlah orang. Coba perhatikan arah ibu jari dari kaki bagian atas saat menyilangkan kaki. Arah ibu jari seseorang cenderung menuju ke orang yang menurutnya lebih ramah. Nah, jika dalam posisi kaki menyilang dengan ibu jari terangkat artinya orang tersebut memiliki karakter yang sangat positif. Ingin segera beranjak Jika saat sedang duduk dalam sebuah pembicaraan, lalu Anda memerhatikan kaki rekan Anda mengarah ke pintu, secara tak sadar dia sedang mengatakan ingin segera mengakhiri perbincangan dan beranjak pergi. Karakter Lewat Tulisan Menurut riset, keakuratan analisa grafologi mencapai 80-90%. Beberapa sifat yang bisa dilihat lewat tulisan seseorang:

1. Arah kemiringan huruf Ke kanan = ekspresif, emosional Tegak = menahan diri, emosi sedang Ke kiri = menutup diri Ke segala arah dalam 1 kalimat = tidak konsisten Ke segala arah dalam 1 kata = ada masalah dengan kepribadiannya 2. Bentuk umum huruf-huruf Bulat atau melingkar = alami, easygoing Bersudut tajam = agresif, to the point, energi kuat Bujursangkar = realistis, praktek berdasar pengalaman Coretan tak beraturan = artistik, tidak punya standar

3. Huruf-huruf bersambung atau tidak Bersambung seluruhnya = sosial, suka bicara dan bertemu dengan orang banyak

Sebagian bersambung sebagian lepas = pemalu, idealis yang agak sulit membina hubungan (terlebih hubungan spesial). Lepas seluruhnya = berpikir sebelum bertindak, cerdas, seksama 4. Spasi antar kata Berjarak tegas = suka berbicara (mungkin orang yang selalu sibuk?) Rapat/Seolah tidak berjarak = tidak sabaran, percaya diri dan cepat bertindak 5. Jarak vertikal antar baris tulisan Sangat jauh = terisolasi, menutup diri, bahkan mungkin anti sosial Cukup berjarak sehingga huruf di baris atas tidak bersentuhan dengan baris di bawahnya = boros, suka bicara Berjarak rapat sehingga ujung bawah huruf y, g, menyentuh ujung atas huruf h, t = organisator yang baik 6. Interpretasi huruf t

Letak palang (-) pada kail t - Cenderung ke kiri = pribadi waspada, tidak mudah percaya - Tepat di tengah = pribadi yang kurang orisinil tapi sangat bertanggung jawab - Cenderung ke kanan = pribadi handal, teliti, mampu memimpin Panjang kail t menunjukkan kemampuan potensial untuk mencapai target. Tinggi-rendah palang (-) pada kail t - Rendah = setting target lebih rendah dari kemampuan sebenarnya (kurang percaya diri atau pemalas) - Tinggi = setting target tinggi tapi juga diimbangi oleh kemampuan - Di atas kail = setting target lebih tinggi dibanding kemampuan 7. Arah tulisan pada kertas Naik/menanjak = energik, optimis, tegas Tetap/lurus = perfeksionis, sulit bergaul

Turun = seorang yang tertekan atau lelah, kemungkinan menutup diri 8. Tekanan saat menulis Makin kuat tekanan, makin besar intensitas emosional penulisnya. 9. Ukuran huruf Makin kecil huruf yang ditulis, maka makin besar tingkat konsenterasi si penulis, begitu pula sebaliknya. 10. Sedikit tentang huruf O - Adanya rahasia ditunjukkan oleh lingkaran kecil pada huruf O - Kebohongan ditunjukkan oleh lingkaran huruf O yang mengarah ke kanan Karakter Lewat Tanda Tangan Di mata peramal, tanda tangan seseorang punya makna macam-macam. Bisa mencerminkan kepribadian dan pengharapan. Ada pula yang

mengartikannya sebagai lambang ego, pertanda jalan hidup seseorang.

atau

Namun menurut seorang psikolog dan pakar grafolog dari Bandung, tanda tangan lebih merupakan identitas atau segel diri, yang punya nilai hukum. Orang ini tidak mudah putus asa. Meski sering goyah, kalau pun jatuh ia sanggup bangkit lagi. Yang ini orangnya sederhana, seadanya, dan mandiri. Nah, kalau ini lain lagi, orangnya punya rencana awal yang bagus, tetapi karena suatu hal lantas menciut niatnya. Waduh, ini jelek banget. Orangnya disuruh kerja apa saja mau. Tapi ia suka berkorban demi orang lain, meski diri sendiri hancur. Tidak tegaan, lurus, dan tidak mengharapkan orang lain. Mestinya garis ini naik, jangan turun!

Itu sekilas ramalan Ny. Nur sebut saja begitu yang mengaku suka iseng-iseng membaca makna tanda tangan, ketika disodori sejumlah tanda tangan untuk dianalisis. Ny. Nur melanjutkan ceritanya. Tanda tangan terputus-putus itu perjalanan hidupnya tersendatsendat. Tidak punya rencana awal yang matang. Kalau ruwet dan melingkar-lingkar, orangnya suka mengeluh, sering memikirkan susahnya ketimbang senangnya. Bentuk tanda tangan kecil menyimpan banyak rahasia. Bila berperkara dengannya sulit terselesaikan. Pernik-pernik pada tanda tangan pertanda hidup si empunya dimata-matai orang. Juga bisa diibaratkan sebagai gangguan dari luar. Bisa juga orang itu suka memanipulasi diri, mengada-ada atau bohong. Garis bawah pun punya arti. Kalau garisnya menempel di bawah tanda tangan, hidupnya tergantung pada orang lain. Garis bawah

sebaiknya tidak menyentuh tanda tangan. Goresan pada akhir tanda tangan harus lepas. Kalau ujungnya ke bawah, di hari tua sakit-sakitan, dan makin sengsara. Apalagi kalau ujungnya membentuk kait, hidupnya akan terus dililit utang, tuturnya.

Lambang Kepribadian dan Cita-cita Di mata ahli grafologi, seperti ditulis Anna Koren Graphology Center Ltd., tanda tangan lebih menggambarkan kepribadian daripada watak seseorang. Namun ia tidak bermakna bila tanpa disertai teks tulisan tangan dalam analisisnya. Tanda tangan, lanjutnya, juga bisa melambangkan keadaan Anda sesungguhnya your inner self, ego Anda. Sebuah tanda tangan bisa terdiri atas satu atau maksimal tiga elemen; nama kecil, nama keluarga, dan unsur tambahan.

Nama keluarga, menurut Anna Koren, mencerminkan citra Anda di masyarakat. Sedangkan nama kecil berkaitan dengan ego seseorang. Jika lebih menonjolkan nama kecil dalam tanda tangan itu menunjukkan suatu ekspresi untuk menarik perhatian, atau keinginan untuk membuktikan diri. Bisa jadi pemilik tanda tangan itu tidak menyandarkan diri pada keluarganya. Ingin dinilai mandiri! Nama kecil ditulis lebih besar ketimbang nama keluarga atau teks tulisan tangan menunjukkan egosentrisme (sifat atau kelakuan yang menjadikan diri sebagai pusat segala hal) dan narsisisme (cinta diri secara berlebihan). Sebaliknya yang menekankan nama keluarga berarti membanggakan atau tergantung pada keluarga. Bila tanda tangan identik dengan karakteristik teks tulisan tangan, lanjut Anna Koren, bisa disimpulkan penulisnya sudah merasa puas

dengan dirinya sendiri. Tidak ingin menonjolkan diri, tulus hati, dan teguh. Akan bermakna lain lagi bila sebuah tanda tangan disertai dengan unsur tambahan berupa tanda titik, yang biasanya muncul pada akhir tanda tangan. Selain memberi kesan rasa waswas penulis kalaukalau tanda tangannya dipalsukan oleh orang lain, tanda titik bisa juga melambangkan pendirian yang stabil, rasa curiga, dan mencoba menjaga jarak. Yang juga penting dianalisis, katanya, adalah perbedaan tanda tangan dengan teks tulisan, serta letak (penempatan) tanda tangan. Tulisan tangan mencerminkan perasaan terdalam penulis, sedangkan tanda tangan bisa menggambarkan keinginan (cita-cita) penulis. Dari tanda tangan, bisa diramal ambisi penulis pada masa lalu, dan juga pengharapan di masa mendatang. Meskipun ada aturan main dalam

menganalisis sebuah tanda tangan, namun tetap saja masih mengandalkan intuisi. Margaret Gullan-Whur, dalam bukunya What Your Handwriting Reveals yang dialihbahasakan oleh Dra. Arum Gayatri, menyebutkan ada beberapa aspek yang mesti dilihat dalam menganalisis tanda tangan, yakni maksud tanda tangan, penempatan, ukuran, keseimbangan, koreksi, jelas-tidaknya dibaca, dan dekorasi (unsur tambahan). Tanda tangan, menurutnya, umumnya sengaja dirancang oleh masing-masing orang untuk menunjukkan ciri-ciri kepribadiannya. Orang yang memiliki dua bentuk tanda tangan dengan model yang mirip bisa jadi ia bermuka dua. Penempatan tanda tangan tepat di atas garis yang tersedia menunjukkan ia respek terhadap diri sendiri maupun otoritas. Bila agak di atas garis menandakan kegembiraan berkaitan dengan dokumen yang ditandatangani itu. Di bawah garis

berarti depresi. Tanda tangan beralur naik mencerminkan rasa percaya diri yang besar. Alur menurun, suasana suram. Tanda tangan berdesakan ke sebelah kiri dari tempat yang tersedia menunjukkan rasa takut (pada orang lain atau kegagalan). Sebaliknya kalau cenderung ke arah kanan, berarti kurang perhatian dan ceroboh. Tanda tangan lebih kecil daripada teks tulisan mengungkapkan keinginan untuk menyendiri. Sebaliknya tanda tangan besar pertanda ingin menonjolkan diri, atau ekstrovert. Bila hurufnya besar dan rapat, pertanda kesombongan. Sementara pendapat lain menyebutkan tanda tangan kecil, mampat dan pendek pertanda rasa rendah diri. Tanda tangan besar dan bergaris bawah menunjukkan kurang selera atau ego berlebihan. Ketidakseimbangan tanda tangan atau distorsi bisa berkaitan dengan emosional. Posisi nama keluarga

lebih rendah daripada nama depan atau inisial, ada sangkut pautnya dengan kemurungan. Koreksi pada tanda tangan menunjukkan ketidakpuasan pribadi. Tanda tangan yang dikoreksi, mengarah ke kiri dan alurnya menurun menandakan kebencian diri sendiri. Bentuk yang banyak koreksian bisa berkaitan dengan sifat antisosial. Tanda tangan tak terbaca pertanda kurangnya perhatian terhadap komunikasi. Sebaliknya, kalau jelas dan mudah dipahami pertanda kejujuran dan sifat dapat dipercaya. Tanda tangan dengan garis bawah wajar di bawah nama keluarga menandakan rasa percaya diri terhadap latar belakang keluarga. Ada pula yang mengganggap garis bawah menunjukkan egoisme dan kekuatan jiwa. Dekorasi berlebihan berbentuk garis lurus atau melengkung dengan bintang, mungkin orang itu merasa tak diperhatikan, atau tidak memiliki keistimewaan. Kalau goresannya agresif dan

seolah ingin membatalkan tanda tangan, itu pertanda frustasi dan tidak sabaran. Bahkan ada yang menghubungkannya dengan kecenderungan penyimpangan seksual atau keragu-raguan. Dekorasi yang mengelilingi sebagian besar nama mencerminkan sifat menutup diri atau pembelaan diri. Tanda tangan berbentuk coret-coretan, orangnya tertutup. Lingkaran mengelilingi tanda tangan mengindikasikan depresi dan teriakan minta bantuan.

Bukan Termasuk Grafologi Prof. Dr. John Nimpoeno (71), psikolog dan pakar grafologi di Kampus Pasca Sarjana Universitas Parahyangan, Bandung, tidak sependapat dengan analisis tanda tangan di atas. Memang dalam tanda tangan ada unsur yang menunjuk sifat atau karakter seseorang, tapi tidak selengkap grafologi. Grafologi kan kumpulan sifat yang terjadi pada diri seseorang sehingga bisa diprediksi. Misalnya,

ia bakal sampai level manajer, atau justru jatuh. Tapi tanda tangan, nggak bisa. Karena unsurnya nggak lengkap. Dalam grafologi ada puluhan indikator. Sedangkan dalam tanda tangan hanya beberapa persen yang muncul. Berdasarkan grafologi, gerakan menulis jelas ada hubungannya dengan kondisi psikofisik seseorang. Pikiran, emosi sesaat bisa muncul dalam tulisan tangan. Tulisan tangan mencerminkan keadaan kepribadian ses eorang, jelas guru besar yang pernah bekerja di Institut Parapsikologi di Jerman. Tanda tangan, lanjutnya, berbeda dengan grafologi. Ia muncul berkat gerakan yang sudah dibuat otomatis. Jadi, tanda tangan tak sepenuhnya mencerminkan kepribadian seseorang seperti pada tulisan tangan. Perihal tanda tangan bisa diramal? Itu cuma cerita rakyat. Nggak ada ilmunya. Tanda tangan merupakan hasil gerakan otomatis, seperti cap

atau stempel. Otomatisme namanya. Seratus psikolog pun tak akan bisa (menginterpretasikan). Secara psikologi, membaca tanda tangan yang berdiri sendiri, ya susah, ujarnya. Dalam tulisan tangan, menurut John Nimpoeno, karakter dan dinamika kepribadian bisa muncul. Sedangkan pada tanda tangan susah dilihat. Ada unsur-unsur (secara grafologi) tak muncul pada tanda tangan sehingga tidak bisa diprediksi. Tentang analisis tanda tangan oleh Anna Koren, John Nimpoeno berkomentar, Bukan berarti salah sama sekali. Bisa jadi ia memang grafolog, yang sebelumnya sudah melihat teks tulisannya serta memprediksi dalam pikirannya kemudian memunculkan hasil analisis itu ketika melihat tanda tangannya. Tanda tangan Elvis Presley dianalisis bentuknya mirip gambar gitar. Wah itu sih grafologi abad XIX. Semacam primbon. Tanda tangan bentuknya mirip pistol, lantas diprediksi agresif.

Kuno itu. Tanda tangan Walt Disney seperti mainan anak-anak, wah itu kebangetan! ujarnya. Kecuali kalau ia melakukan riset secara ilmiah dan menemukan teori atau konsep baru. Misal, teori perbandingan tulisan dengan tanda tangan. Kalau memang ada perkembangan konsep grafologi baru, ya silakan. Jadi, tegasnya, nggak ada kaitan antara bentuk tanda tangan dengan watak, apalagi dengan hoki seseorang. Ilmu menganalisis tanda tangan lebih diterapkan pada bidang hukum. Misalnya, di laboratorium kriminal, sebagai teknik tersendiri untuk melihat palsu tidaknya suatu tanda tangan.

Lebih Bernilai Hukum Tanda tangan merupakan identitas atau segel diri. Secara hukum tanda tangan yang dibubuhkan

pada surat penting bisa mewakili diri orang yang bersangkutan. Betapa penting artinya, sampai-sampai hakim pun bisa menjebloskan seseorang ke dalam penjara, selembar kertas cek bisa ditukar dengan uang kontan, dsb. Karena punya arti penting itu (secara hukum bisa mewakili diri seseorang), sehingga muncul tindakan pemalsuan tanda tangan cek atau surat penting lainnya. Kalau sebuah tanda tangan diragukan keasliannya, menurut John Nimpoeno, bisa muncul tiga kemungkinan. Pertama, tanda tangan itu memang asli (goresan tangan si Ali, misalnya). Kedua, tanda tangan itu palsu tapi mirip yang asli (karena kebetulan penulisnya juga bernama Ali). Ketiga, tanda tangan itu palsu (sengaja dipalsukan atau ditiru dari aslinya). Repotnya, seseorang bisa saja memalsukan tanda tangannya sendiri. Misalnya, ketika menandatangani suatu surat penting ia

membubuhkan tanda tangan yang berbeda dari biasanya. Belakangan ketika ada masalah dengan surat itu, ia mungkir bahwa itu bukan tanda tangannya. Itu namanya tanda tangan aspal asli tetapi palsu. Menurut John Nimpoeno, ada dua teknik yang biasa diterapkan untuk menentukan palsutidaknya sebuah tanda tangan, yaitu teknik mekanis (melibatkan peralatan tertentu) dan psikofisiologis (meminjam kaidah-kaidah yang berlaku dalam grafologi tapi secara terbatas). Pada teknik analisis psikofisiologis masih dibutuhkan tulisan tangan dari orang yang dianggap sebagai pemilik tanda tangan, dan orang yang dicurigai memalsukan tanda tangan. Tulisan tangan itu dipakai untuk pembanding. Hasil pengamatan cara ini bisa lemah kalau tidak dilakukan oleh psikolog atau grafolog. Sedangkan pemeriksaan tanda tangan secara mekanis biasanya menggunakan peralatan khusus.

Pengamatannya lebih menekankan pada hal-hal berkaitan dengan pemalsuan mekanis. Memeriksa tanda tangan (misalnya, oleh bank, kehakiman, atau pengadilan) akan menjadi pekerjaan berat bagi si analis. Karena sulit untuk menyimpulkan secara mutlak bahwa tanda tangan itu asli atau palsu. Apalagi persoalannya menyangkut untung-rugi seseorang. Oleh karena itu, untuk menilai asli atau palsu harus berdasarkan kemungkinan (probabilitas). Misal, tanda tangan itu dinilai 70% asli dan 30% palsu. Dalam hal ini unsur spekulasi tetap ada. Jadi, tidak secara mutlak. Nilai probabilitas tinggi berarti tanda tangan itu ditulis oleh orang yang sama. Probabilitas sedang, masih diragukan. Kalau nilainya rendah, itu jelas palsu. Penulisnya berbeda.

Menurut Anna Koren, meski tanda tangan Anda secara garis besar ada kesamaan, namun dari puluhan atau bahkan ratusan tanda tangan Anda tidak pernah sama persis, sekalipun itu dibuat pada saat yang relatif sama. Makanya kalau ada dua tanda tangan sungguh identik, bisa jadi satu di antaranya justru palsu.

Bisa Berubah dan Diubah Tak seorang pun mengajarkan bagaimana merancang atau memilih tanda tangan yang cocok untuk Anda. Anda menciptakan sendiri tanda tangan Anda, setelah berkali-kali mencoba coratcoret di kertas kosong. Keragu-raguan dalam membuat tanda tangan muncul ketika remaja. Seturut jalannya waktu, tanda tangan akan mengalami banyak perubahan. Selain faktor usia, ia bisa berubah karena perubahan status (pernikahan atau sosial). Bahkan, menurut Anna

Koren, tanda tangan bisa berubah kapan saja, selama yang bersangkutan masih hidup. Sementara menurut Margaret Gullan-Whur, perubahan mendadak pada tanda tangan mungkin saja disengaja, karena ketidakpuasan penampilan tulisan, yang mengungkapkan ketidakpuasan terhadap diri sendiri. Pada remaja hal ini bisa terjadi. Setelah dewasa, sulit untuk mengubah format tanda tangan tanpa mengubah bagian lain. Perihal tanda tangan diubah, menurut Ny. Nur, boleh-boleh saja, asalkan untuk tujuan baik. Untuk mencari dan membetulkan jalan hidupnya. Tapi, kalau ganti-ganti tanda tangan untuk tujuan yang tidak benar, karakter orang itu sendiri sudah tidak benar, katanya. Masih soal perubahan tanda tangan, John Nimpoeno berpendapat lain. Ada tanda tangan ruwet nggak terbaca, ada pula yang jelas terbaca namanya.

Itu karena tren saja. Tanda tangan sekarang tendensinya (mesti) terbaca, jelasnya. Dulu, tambahnya, tanda tangan cenderung ruwet, njelimet, susah dibaca. Maksudnya supaya susah ditiru atau dipalsukan. Tapi lambat laun mengikuti pola Amerika, di mana tanda tangan umumnya bisa jelas terbaca namanya. Demikian juga pola Jerman. Jadi, wajar kalau ada perubahan dalam gaya tanda tangan. Kalau ada yang ingin mengubah tanda tangan? Itu haknya. Tapi perubahan tanda tangan nggak akan mengubah orang itu.

Anda mungkin juga menyukai