Anda di halaman 1dari 3

Ulkus Peptikum

Ulkus Gaster Ulkus Duodenum


Definisi
Gambaran bulat/semibulat/oval, berukuran
> 5mm; kedalaman submukosal pd mukosa
lambung akibat terputusnya
kontinuitas/integritas mukosa lambung.
Tukak lambung merupakan luka terbuka dg
pinggir edema disertai indurasi dg dasar
tukak ditutupi debris.
Defek mukosa/submukosa duodenum yg
terbatas tegas, dapat menembus muskularis
mukosa sampai lapisan serosa
Epidemiologi dan Insidensi
Laki-laki : Perempuan : 2 : 1 Laki-laki : Perempuan : 3 : 1
Usia > 50 tahun Usia 30-60 tahun
Lebih banyak dari ulkus gaster
Lokasi Ulkus
90% terjadi di bagian kurvatura minor
lambung dan daerah kelenjar pilorus
90% pada bulbus duodeni (dinding
anterior/posterior bagian pertama
duodenum)
Faktor Resiko
1. OAINS (penurunan sintesis PG
mukosal lambung penurunan
pertahanan mukosal primer
lambung
1. Genetik
2. Alkohol 2. Golongan darah O

3. Merokok 3.merokok
4. Infeksi H.pylori 4.malnutrisi
5. Kafein 5.makanan tinggi garam
6. Stress 6.defisiensi vitamin
7. Gastritis 7.PPOK
8. Sindrom Zollinger-Elison 8.sindrom Zollinger Elison
9. Refluks Empedu 9.Gagal ginjal kronik
10. Sirosis Alkohol 10.Sirosis alkoholik
11. PPOK 11.Transplantasi Ginjal
12. Hiperparatiroidisme 12.Hipertiroid
13. Pankreatitis Kronis 13.Chrons Disease
14.Infeksi H.pylori
15.OAINS
Gejala Klinis
Nyeri epigastrium (setengah-1jam setelah
makan)
Nyeri epigastrium (kurang lebih 2-3 jam
setelah makan)
Nyeri sensasi terbakar Nyeri sensasi terbakar
Jarang terbangun di malam hari Sering terbangun malam hari
Konsumsi makanan tidak membantu,
kadang tambah nyeri
Konsumsi makanan menurunkan nyeri
(makan, minum susu, antasida)
Mual dan muntah (+) Muntah +/-
Anoreksia Penurunan BB
Penurunan BB Hemoragi +/-
Hemoragi >>>> (hematemesis) Ada episode remisi (tenang slm berminggu-
minggu smp berbulan-bulan eksaserbasi
beberapa minggu)
Rasa Sakit (Pencetus)
Rasa sakit setelah makan Rasa sakit sebelum makan atau saat
berpuasa
Sekresi Asam Lambung
Hiposekresi Hipersekresi
Kemungkinan Malignansi
Kadang-kadang Jarang

Pemeriksaan Penunjang
- Foto polos barium kontras ganda
- Endoskopi saluran cerna bagian atas
- Biopsi untuk deteksi H.pylori
Diagnosis Banding
- Dispepsia non-ulkus
- Dispepsia Fungsional
- Penyakit Pankreatobilier
- Tumor saluran cerna atas
- Chrons Disease-gastroduodenal
Komplikasi
1. Perdarahan
2. Perforasi
3. Penetrasi ke pankreas
Terapi
1. Terapi non Medikamentosa
- Makan sedikit tapi sering
- Batasi kafein, alkohol, merica, makanan pedas
- Hindari dan hentikan rokok
- Menurunkan stress
2. Terapi Medikamentosa non H.pylori
- Antasida
a. Untuk menetralisir asam lambung
b. Dosis : 100-140 mEq/L 3 jam pc

- Proton Pump Inhibitor
Untuk memblokir kerja enzim K+H+ ATPase untuk dipecah
menjadi K+H+ ATP yang menghasilkan energi mengurangi
pengeluaran HCl dari kanalikuli sel parietal ke lumen
lambung
Dosis : Omeprazol : 2x20 mg ; Pantoprazol : 2x40 mg
- Antagonis Reseptor H2
Untuk mengurangi efek histamin pada sel parietal (sekresi
lambung)
Dosis : Ranitidin : 300mg sebelum tidur atau 2x150 mg/hari
(pemeliharaan)
3. Terapi Medikamentosa Ulkus Positif H.pylori
-Tripel
a. PPI; Amoksisilin 2x1 gr/hari; Kloritomisin 2x500mg
b. PPI; Amoksisilin; Metronidazol 2x500mg
c. PPI;Kloritomisin; Metronidazol
*Selama 7 -10 hari (1-2minggu), bila gagal terapi Kuadripel
-Kuadripel
a. PPI ; Bismuth Subsalisilat 4x2tab; Metronidazol 4x250mg;
Tetrasiklin 4x500mg

Anda mungkin juga menyukai