Anda di halaman 1dari 21

8

BAB II
GAMBARAN UMUM PENDIDIKAN MODERN
A. Pengertian Pendidikan Modern
Dalam upaya agar manusia dapat menjalankan fungsi kemanusiaannya,
maka diperlukan suatu sarana agar fungsi tersebut dapat terlaksana, dan
pendidikan adalah salah satunya. Pendidikan merupakan masalah yang sangat
penting dalam kehidupan, bukan saja sangat penting, bahkan masalah pendidikan
ini sama sekali tidak bisa dipisahkan dari kehidupan, baik dalam kehidupan
keluarga, maupun dalam kehidupan bangsa dan negara. Dalam hal ini Zakiah
Daradjat menjelaskan bahwa pendidikan dimulai sejak masa pemeliharaan yang
merupakan arah menuju kepada pendidikan nyata, yaitu pada minggu dan bulan
pertama manusia dilahirkan, sedangkan pendidikan sesungguhnya dilalui pada
masa telah dewasa.
1
Para tokoh berbeda pendapat dalam mendefinisikan pendidikan
disebabkan mereka berbeda pendapat dalam penekanan dan tinjauan terhadap
pendidikan. Pengertian pendidikan menurut uhibbin !yah, yaitu memelihara
dan memberi latihan, dalam memelihara dan memberi latihan diperlukan adanya
ajaran, tuntunan dan pimpinan mengenai akhlak dan ke"erdasan pikiran.
#
Pendidikan juga merupakan segala pengalaman belajar yang berlangsung dalam
segala lingkungan dan situasi hidup yang mempengaruhi pertumbuhan indi$idu.
%
1
Zakiah Daradjat, Ilmu Pendidikan Islam, &et. ', ()akarta* +umi ,ksara, #--./, h. .8.
#
uhibbin !yah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, &et. 0, (+andung*
1emaja 1osdakarya, #--#/, h. 1-.
%
1edja udyahardjo, Pengantar Pendidikan, ()akarta* 1aja 2rafindo Persada, #--1/, h.%.
3
)adi, pengertian pendidikan tersebut adalah suatu proses dimana suatu bangsa
mempersiapkan generasi mudanya untuk menjalankan kehidupan dan memenuhi
tujuan kehidupan se"ara efektif dan efisien. 4arena dalam kenyataan pendidikan
adalah suatu proses dimana suatu bangsa atau negara membina dan
mengembangkan kesadaran diri di antara indi$idu5indi$idu.
Dengan kesadaran tersebut, suatu bangsa atau negara dapat mewariskan
kekayaan budaya atau pemikiran kepada generasi berikutnya, sehingga menjadi
inspirasi bagi mereka dalam setiap aspek kehidupan. 6leh sebab itu, maju
mundurnya suatu bangsa sebagian besar ditentukan oleh maju mundurnya
pendidikan di negara tersebut, sebab pembangunan ekonomi, sosial budaya,
politik dan pertahanan keamanan pada suatu bangsa atau negara, mutlak
memerlukan keikutsertaan upaya pendidikan untuk menstimulir dan menyertai
dalam setiap fase dan proses pembangunan.
.
Pendidikan merupakanpengalaman5pengalaman belajar terprogram dalam
bentuk pendidikan formal dan non formal, dan informal di sekolah, dan di luar
sekolah, yang berlangsung seumur hidup yang bertujuan optimalisasi
pertimbanagan kemampuan5kemampuan indi$idu, agar di kemudian hari dapat
memainkan peranan hidup se"ara tepat.
7
Dengan demikian pendidikan sangat
penting bagi kelangsungan hidup di dunia dan di akhirat. Pendidikan jugalah yang
akan membuat pengetahuan manusia berkembang. 4arena pendidikan diartikan
sebagai suatu kegiatan yang bertujuan untuk membentuk manusia agamis dengan
.
1edja udyahardjo, Pengantar Pendidikan...., h. ..
7
1edja udiyaharjo, Pengantar Pendidikan: Sebuah Studi Awal Tentang Dasar-dasar
Penddidikan Pada Umumnya dan Pendidikan di Indonesia, &et ke5#, ()akarta* 1aja 2rafindo
Persada, #--#/, h. 11.
1-
menanamkan a8idah (keimanan/, amaliah dan budi pekerti atau akhlak yang
terpuji untuk menjadi manusia yang ta8wa kepada ,llah !9:.
;
!edangkan
dalam kutipan 1amayulis bahwa <mam al52ha=ali (7-7 >/ menyebutkan
pendidikan dengan sebutan al-riyadhat. Al-riyadhat dalam arti bahasa
diterjemahkan dengan olah raga atau pelatihan.
0
Dari keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan adalah usaha
manusia se"ara sadar bertujuan mengembangkan jasmani dan rohani anak didik
sampai tujuan yang di"ita5"itakan oleh pendidikan, hal ini mengandung arti bahwa
pendidikan merupakan suatu proses yang kontinyu. <a merupakan pengulangan
yang perlahan tetapi pasti dan terus5menerus sehingga sampai pada bentuk yang
diinginkan. Disisi lain pendidikan sangat penting bagi kehidupan manusia, ia
merupakan kebutuhan mutlak harus dipenuhi untuk mempertahankan eksistensi
ummat manusia atau juga dapat dikatakan bahwa pendidikan adalah tuntunan atau
bimbingan, itu harus dapat merealisasikan potensi yang dimiliki oleh anak didik
yang bersifat menumbuhkan serta mengembangkan baik jasmani maupun rohani.
Pendidikan sejalan dengan usaha manusia sejak dilahirkan hingga
meninggal, dengan sadar membimbing dan menuntun kondisi jiwa khususnya
agar dapat menumbuhkan akhlak dan kebiasaan yang baik sejak awal
pertumbuhan dan perkembangannya, hingga men"apai masa pubertas, agar
terbentuk kepribadian yang sesuai dengan tujuan pendidikan.
!ejalan dengan itu, maka pendidikan mengalami perubahan (ino$asi/,
sebab proses pendidikan yang tidak sesuai dengan tuntutan perkembangan =aman
;
. +asyiruddin ?sman, etodologi Pembela!aran Agama Islam, &et. 1, ()akarta*
&iputat Pers, #--#/, h. ..
0
1amayulis, Ilmu Pendidikan Islam, ()akarta* 4adar )aya, #--#/, h. #.
11
hanya akan membuat manusia stagnan (jumud/. 6leh karena itu, pemahaman atau
pandangan orang mengenai hakikat pendidikan itupun berubah5ubah, yang se"ara
sederhana dapat dikategorikan sebagai pandangan pendidikan tradisional dan
pendidikan modern. Pendidikan dalam masyarakat pada umumnya memiliki dua
peran pokok yaitu menyampaikan pengetahuan kepada generasi ke generasi
berikutnya dan memberikan bekal kepada manusia dengan keahlian yang dapat
untuk menganalisa, mendiagnosa, dan juga kemampuan bertanya.
8

Dengan demikian penulis dapat menyimpulkan bahwa pendidikan modern
adalah "ara5"ara belajar yang sesuai dengan tuntutan era kekinian, untuk dapat
dipersiapkan anak didik pada masanya. +erkaitan dengan pengertian pendidikan
modern, dikaitkan dengan tujuan pendidikan. Pendidikan modern berlaku bagi
hidup untuk menumbuhkan, memupuk, mengembangkan, memelihara dan
mempertahankan tujuan pendidikan yang telah di"apai.
Pendidikan adalah usaha sadar untuk membimbing dan menuntun kondisi
jiwa khususnya agar dapat menumbuhkan akhlak dan kebiasaan yang baik sejak awal
pertumbuhan dan perkembangannya, hingga men"apai masa pubertas, agar terbentuk
kepribadian yang sesuai dengan tujuan pendidikan. !ejalan dengan itu, maka
pendidikanpun mengalami perubahan (ino$asi/, sebab proses pendidikan yang tidak
sesuai dengan tuntutan perkembangan =aman hanya akan membuat manusia stagnan
(jumud/. 6leh karena itu, pemahaman atau pandangan orang mengenai hakikat
pendidikan itupun berubah5ubah, yang se"ara sederhana dapat dikategorikan sebagai
pandangan tradisional dan modern.
8
. @galim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, (+andung* 1emaja 1osda
4arya, #---/, h. ##.
1#
!e"ara tradisional, sebagaimana yang ada dalam <slam pendidikan diartikan
sebagai usaha manusia men"ari keridhaan ,llah !9:, menghilangkan kebodohan,
menghidupkan agama dan melanggengkan ajaran <slam.
3
2olongan aliran kerohanian
(s"iritualisme/ sebelum abad pertengahan dan sebelum abad ke513 berpendapat
bahwa hidup di dunia ini hampa dan kosong dari kebaikan dan kemanfaatan yang
hakiki, sebab itu harus dijauhkan diri dari tamak terhadap keberadaan dunia.
1-
!ehingga tujuan pendidikan diartikan ubudiyah (ibadah kepada :uhan/ dengan
menafikan hidup manusia di dunia. Pendeknya tujuan ubudiyah itu semata5mata
hanya ibadah, tidak termasuk di dalamnya urusan ekonomi, politik, sosial dan
pendidikan. Dan pendidikan sema"am itu justru menghapuskan adanya proses usaha
pen"apaian kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat, sekaligus tidak adanya usaha
perubahan ke arah kemajuan untuk kesejahteraan manusia. !ehingga pandangan yang
demikian membawa pengaruh pada sistem pembelajaran, dengan "iri5"iri sebagai
berikut*
1. enyamakan tingkat ke"akapan mahasiswa dalam segala aktifitas.
#. Pelaksanaan aktifitas atau komunikasi hanya satu jalur (one way learning
tea#hing/.
%. >ubungan sosial antar siswa dalam proses kegiatan belajar mengajar
terputus, karena hanya "ukup mendengar "eramah, men"atat.
.. 4esempatan kerja untuk mendalami kuliah yang sedang berlangsung ke"il
sekali.
7. >ubungan timbal balik antar dosen dengan mahasiswa se"ara indi$idual
hampir tidak ada.
;. edia pendidikan lebih sederhana.
0. ahasiswa dipaksa toleran dengan kejemuan.
11
,kan tetapi pandangan mengenai pendidikan tradisional sema"am itu mulai
direkontruksi ulang se"ara komprehensif. Para ahli pendidikan modern
3
!yeh <brahim bin <smail, Syarah Ta$limul uta$alim, (!emarang* :oha Putra, t.th/, h.1-.
1-
ahmud Aunus, Pokok-"okok Pendidikan dan Penga!aran, ()akarta* >ida 4arya
,gung, 1338/, h. 0.
11
asarudin !iregar, Didaktik dan %edudukan dalam Proses Bela!ar enga!ar,
(Aogyakarta* !umbangsih, 1337/, h. 33.
1%
mendefinisikan pendidikan sebagai suatu proses memimpin atau mendewasakan. <tu
berarti pendidikan mendasarkan pada ter"iptanya perubahan pada diri anak didik
menuju pada terbentuknya manusia maju yang menginginkan adanya peningkatan
derajat umat manusia. Pendidikan dalam masyarakat pada umumnya memiliki dua
peran pokok yaitu menyampaikan pengetahuan kepada generasi ke generasi
berikutnya dan memberikan bekal kepada manusia dengan keahlian yang dapat untuk
menganalisa, mendiagnosa, dan juga kemampuan bertanya.
Dengan demikian penulis dapat menyimpulkan bahwa pendidikan modern
adalah "ara5"ara belajar yang sesuai dengan tuntutan era kekinian, untuk dapat
dipersiapkan anak didik pada masanya. +erkaitan dengan pengertian pendidikan,
diketahui pula mengenai tujuan pendidikan. ,dapun tujuan pendidikan pada
umumnya khususnya di <ndonesia selaras dengan aspek yang terdapat dalam
pendidikan nasional yang men"erminkan Pan"asila dan ??D 13.7 dan berakar pada
kebudayaan bangsa <ndonesia. :ujuan pendidikan nasional yang dimaksud di sini
adalah tujuan akhir yang akan di"apai oleh semua lembaga pendidikan, baik formal,
nonformal, maupun informal yang berada dalam masyarakat dan negara <ndonesia.
Dalam ?ndang5undang !istem Pendidikan @asional @omor #- :ahun #--% +ab <<
pasal % *
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka men"erdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan berta8wa kepada :uhan Aang aha Bsa,
berakhlak mulia, sehat berilmu, "akap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
1#
:ujuan pendidikan se"ara umum tersebut di atas bila ditinjau dari tujuan
pendidikan <slam terdapat keselarasan pada upaya pembentukan akhlak dan budi
1#
:im 1edaksi Cokusmedia, Undang-undang &I 'o. () Tahun ())* tentang Sistem
Pendidikan 'asional, (+andung* Cokusmedia, #--%/, h. ;50.
1.
pekerti yang sanggup menghasilkan orang5orang yang bermoral.
1%
Pembentukan
akhlak, dalam hal ini pendidikan akhlak bertujuan tidak hanya mengetahui pandangan
dan teori, bahkan setelah dari tujuan itu adalah mempengaruhi dan mendorong kita
supaya membentuk hidup yang su"i, menghasilkan kebaikan dan kesempurnaan serta
memberi faedah kepada sesama manusia. ,khlak mendorong kehendak manusia ke
arah yang lebih baik. Pendidikan berlaku selama hidup untuk menumbuhkan,
memupuk, mengembangkan, memelihara dan mempertahankan tujuan pendidikan
yang telah di"apai.
1.
,dapun target yang di"apai dari tujuan pendidikan <slam adalah
berusaha mendidik indi$idu mukmin agar memiliki sikap tunduk, berta8wa, dan
beribadah dengan baik se"ara kontinue kepada ,llah !9:, sehingga dengan harapan
memperoleh kebahagiaan di dunia dan akhirat.
17
B. Konsep dan Sistem Pendidikan Modern
Di era global seperti saat ini umat <slam dihadapkan pada tantangan
modernisme yang terutama didorong oleh pengaruh kemajuan teknologi dan
masuknya budaya asing. >al ini bisa dilihat dari a"ara5a"ara tele$isi yang semakin
beragam. Dari beragam a"ara tele$isi tersebut selain bisa menambah $ariasi
hiburan bagi pemirsanya, akan tetapi tidak sedikit pula tayangan5tayangan kurang
mendidik yang ditampilkan di tele$isi. >al ini diperumit dengan adanya teknologi
informasi dan komunikasi yang semakin "anggih, para pengguna teknologi dan
alat komunikasi sangat dimanjakan dengan fasilitas5fasilitas yang semakin
lengkap, misalnya dapat mengakses berbagai informasi melalui internet. :ak
1%
uhammad D,thijah al5,brasjy, Dasar-dasar Pokok Pendidikan Islam, ()akarta* +ulan
+intang, 1333/, h. 1-851-3.
1.
Zakiyah Darajat, Ilmu Pendidikan Islam, ()akarta* +umi ,ksara, 133;/, h. %1.
17
>ery @oer ,ly dan un=ier !., +atak Pendidikan Islam, ()akarta* Criska ,gung <nsani,
#--%/, h. 1.#.
17
ketinggalan telepon genggam (>P/ juga sudah dilengkapi berbagai ma"am
fasilitas seperti kamera, $ideo, dan radio. ,kan tetapi tidak sedikit juga yang
menyalahgunakan ke"anggihan teknologi tersebut.
Pada era ilmu pengetahuan dan teknologi (<P:B4/ sekarang ini,
pendidikan agama <slam dituntut untuk melakukan antisipasi, baik dalam dataran
pemikiran (konsep/ maupun dataran tindakan. 4esiapan dunia pendidikan agama
<slam dalam memasuki tahap ini banyak bergantung pada akurasi dan antisipasi
yang dilakukan, termasuk kejelian dalam mengidentifikasi permasalahan yang
dihadapi. !ebab dalam sistem pendidikan itu masih ada beberapa hal yang perlu
dibenahi, khususnya problematika yang dihadapi dunia pendidikan agama <slam.
1;
!elain dampak negatif dari kemajuan teknologi seperti yang telah
dijelaskan di atas, harus disadari pula kemerosotan nilai etika, moral, dan agama
yang terjadi disebabkan karena perkembangan =aman yakni era globalisasi yang
disebut juga era keterbukaan sehingga akulturasi budaya mudah sekali terjadi.
asyarakat <ndonesia sulit menyaring budaya barat yang masuk, sedangkan
budaya tersebut belum tentu baik. ,kibatnya terjadilah pola kehidupan yang jauh
dari nilai5nilai etika, moral, dan agama misalnya terjadi kesenjangan ekonomi dan
pola hidup indi$idual.
enghadapi realita tersebut, pendidikan mempunyai tanggung jawab
dalam mewujudkan dan mengembalikan perilaku masyarakat yang menjunjung
tinggi nilai5nilai etika dan moral (akhla8/. Pendidikan merupakan sarana
penyebaran nilai5nilai ajaran agama yang menjadi perantara bagi terjadinya
1;
,bdurrahman asEud, et., al, Paradigma Pendidikan Agama Islam, (Aogyakarta*
Pustaka Pelajar, #--#/, h. 77.
1;
transformasi nilai dan ilmu pengetahuan yang berfungsi sebagai pen"etus "orak
kebudayaan dan peradaban manusia.
10
Pembangunan di <ndonesia, meski masih menghadapi banyak kekurangan
dan kelemahan, harus diakui telah menghantarkan bangsa <ndonesia, yang
mayoritas mereka adalah uslim ke tingkat kehidupan sosial, ekonomi dan
pendidikan yang belum pernah terbayangkan sebelumnya. :egasnya kita harus
mengakui bahwa kondisi ekonomi, sosial dan pendidikan umat <slam di <ndonesia
jauh lebih baik dibandingkan dengan kondisi empat dasawarsa lampau, ketika
pembangunan belum lagi dilan"arkan.
18
,dapun istilah modernisme bukan merupakan hal yang baru dalam
pendengaran mayoritas masyarakat di dunia ini. !e"ara definitif modernisasi
bukanlah suatu pen"iptaan standar norma baru. :etapi, standar norma itu telah ada
sebelumnya. @ur"holis adjid mengatakan, bahwa modernisasi adalah proses
perombakan pola berfikir dan tata kerja lama yang tidak a,liyah (rasional/.
13
Dalam hal ini @oeng uhadjir, menyatakan dengan pernyataan yang lebih tegas
bahwa kata modern dalam identifikasinya bukan westernisasi yang sekuler, tetapi
lawan dari tradisional dan kon$ensional, karakter utamanya adalah rasional efisien
sekaligus mengintregasikan wawasan ilmu dan wahyu.
#-
odernisasi bisa juga disebut dengan re-ormasi yaitu membentuk
kembali, atau mengadakan perubahan kepada yang lebih baik, dapat pula diartikan
10
!yamsul ,rifin, et., al, S"iritualitas Islam dan Peradaban asa De"an, &et. 1,
(Aogyakarta* !ipress, 133;/, h. 178.
18
,=yumardi ,=ra, %onteks Berteologi di Indonesia, Pengalaman Islam, &et. 1, ()akarta
!elatan* Paramadina, 1333/, h. #17.
13
@ur"holis adjid, Islam %emodernan dan %eindonesiaan, &et. 1, (+andung* i=an,
133%/, h. 10#.
#-
@oeng uhajir, Sistem Penyelenggaraan Pendidikan Islam dalam Pres"ekti- odern,
Al-Ta$dib, .orum ka!ian ilmiah %e"endidikan Islam, @o.1 ()uni, #---/, h. %8.
10
dengan perbaikan. Dalam bahasa arab sering diartikan dengan tajdid yaitu
memperbaharui, sedangkan pelakunya disebut ujaddid yaitu orang yang
melakukan pembaharuan.
#1
odernisasi atau pembaharuan dalam dunia <slam mengandung arti upaya
atau akti$itas untuk mengubah kehidupan umat <slam dari keadaan5keadaan
yang sedang berlangsung kepada keadaan yang baru yang hendak di
wujudkan demi kemaslahatan hidup dan masih dalam garis5garis yang tidak
melanggar ajaran dasar yang disepakati oleh para ulama <slam. !edangkan
gagasan program modernisasi pendidikan berasal dari gagasan tentang
/modernisme0 pemikiran dan <nstitusi <slam se"ara keseluruhan. Dengan
kata lain /modernisme0 pendidikan <slam se"ara keseluruhan adalah bahwa
/modernisasi0 pemikiran dan kelembagaan <slam merupakan prasyarat bagi
kebangkitan kaum muslim di masa modern. 4arena itu, pemikiran dan
kelembagaan <slam termasuk pendidikan haruslah dimodernisasi,
sederhananya diperbaharui sesuai dengan kerangka /modernitas0.
##
Pendidikan dalam masyarakat modern atau masyarakat yang tengah
bergerak kearah modern pada dasarnya berfungsi untuk memberikan kaitan antara
anak didik dan lingkungan sosio kulturalnya yang terus berubah. Dalam banyak
hal pendidikan se"ara sadar digunakan sebagai instrumen untuk perubahan dalam
sistem politik dan ekonomi. ?ntuk men"apai semua tujuan ini, pendidikan dalam
proses modernisasi akan mengalami perubahan fungsional dan antar sistem.
#%
odernisasi pendidikan merupakan ujung tombak dari modernisasi dalam
sebuah bangsa. :etapi harus diimbangi oleh sektor5sektor lain agar modernisasi
pendidikan <slam tidak akan mandul. )adi, bagaimana meran"ang model5model
modernisasi pendidikan <slam selama masa tenggang tertentu untuk merangsang
modernisasi di sektor lain. aka reformasi dan transformasi yang diusung dalam
#1
Ausran asmuni, Pengantar Studi Pemikiran dan 1erakan Pembaharuan dalam Dunia
Islam 2Dirasah Islamiyah3, Bd. <, &et. <<, ()akarta* 1aja 2rafindo Persada, 133;/, h. 15#.
##
,=yumardi ,=ra, Pendidikan Islam: Tradisi dan odernisasi di Tengah Tantangan
ilenium III, ()akarta* 4en"ana Prenada edia 2roup, #-1#/, h. %1.
#%
,=yumardi ,=ra, Pendidikan Islam..., h. %#.
18
tema5tema pada saat ini, tidak lain untuk memodernisasikan pendidikan <slam di
<ndonesia. engingat pentingnya modernisasi pendidikan <slam, maka harus ada
upaya perhatian dan penanganan yang serius. Di dalam memberikan perhatian dan
penanganan itu, pendidikan <slam terikat oleh norma5norma dari nilai agama yang
dibawanya.
4arena itu, selain berlaku selektif dan korektif terhadap ide5ide
modernisme, ia juga melakukan penganalisaan yang tajam terhadapnya. ,khirnya,
dapat diharapkan bahwa modernisasi pendidikan <slam dapat dijadikan sebagai
salah satu pendekatan untuk penyelesaian jangka panjang atas berbagai persoalan
umat <slam di masa5masa yang akan datang dan diyakini akan melahirkan suatu
peradaban <slam yang modern. odernisasi pendidikan <slam ini diharapkan
mampu menjawab tantangan yang dihadapi dan yang akan dihadapi di masa5masa
yang akan datang. :erutama persoalan yang bersangkutan dengan sumber daya
manusia yang jauh tertinggal dengan dunia +arat.
#.
,=yumardi ,=ra menyebutkan, bahwa gagasan dan program modernisasi
pendidikan <slam memiliki akar5akarnya dalam gagasan dan program
modernisasi pemikiran dan institusi <slam se"ara keseluruhan. +aginya,
modernisasi pemikiran dan kelembagaan merupakan prasyarat kebangkitan kaum
muslimin di masa modern. 4arena itu, pemikiran dan kelembagaan <slam
termasuk pendidikan haruslah dimodernisasi dan diperbaharui sesuai dengan
kerangka modernitas.
#7

#.
+ww.radarmaduranews.#om, diakses :anggal -. )uni #-1..
#7
,=yumardi ,=ra, Pendidikan Islam: Tradisi dan odernisasi enu!u ilenium Baru,
()akarta* Fogos 9a"ana <lmu, #--#/, h. %1.
13
,=yumardi ,=ra menekankan perlunya dilakukan modernisasi pada
segenap aspek kehidupan masyarakat muslim, terlebih terkait dengan konsep
pemikiran yang merupakan landasan bagi segenap akti$itas dan ide5ide. 4erangka
berpikir selayaknya mengalami perubahan dan penyesuaian terhadap
perkembangan =aman. Diperlukan pemikiran yang terbuka dengan wawasan yang
luas dan adaptif agar mampu menyeleksi trend dan perkembangan gaya hidup.
Dengan pemikiran serta wawasan yang terbuka juga mampu menyaring
perkembangan dan kemajuan teknologi yang rele$an sebagai bentuk pelayanan
terhadap publik.
>ubungan antara modernisasi dan pendidikan menurut ,=ra, pada satu
segi pendidikan dipandang sebagai suatu $ariabel modernisasi yang merupakan
prasyarat dan kondisi yang mutlak bagi masyarakat untuk menjalankan program
dan men"apai tujuan5tujuan modernisasi. :etapi pada segi lain, pendidikan sering
dianggap sebagai objek modernisasi. Dalam hal ini, pendidikan negara5negara
yang tengah menjalankan program modernisasi pada umumnya dipandang masih
terbelakang dalam berbagai hal, dan karena itu, sulit diharapkan bisa memenuhi
dan mendukung program modernisasi. 4arena itu, pendidikan harus diperbarui
atau dimodernisasi, sehingga dapat memenuhi harapan dan fungsi yang
dipikulnya.
#;
!e"ara garis besar melihat dari in"ut-out"ut dunia pendidikan <slam yang
kemudian perlu disentuh dengan GmodernisasiG se"ara umum ,=yumardi ,=ra
menggambarkan*
1. <nput dari masyarakat ke dalam sistem pendidikan.
#;
,=yumardi ,=ra, Pendidikan Islam..., h. %15%#.
#-
a. <deologis5normatif* 6rientasi5orientasi ideologis tertentu yang
diekspresikan dalam norma5norma nasional (Pan"asila, misalnya/
menuntut sistem pendidikan untuk memperluas dan memperkuat
wawasan nasional peserta didik.
b. obilisasi politik* 4ebutuhan bagi modernisasi dan pembangunan
menuntut sistem pendidikan untuk mendidik, mempersiapkan dan
menghasilkan kepemimpinan modernitas dan ino$ator yang dapat
memelihara dan bahkan meningkatkan momentum pembangunan.
". obilisasi ekonomi* 4ebutuhan akan tenaga kerja yang handal
menuntut sistem pendidikan untuk mempersiapkan peserta didik
menjadi !D yang unggul dan mampu mengisi berbagai lapangan
kerja yang ter"ipta dalam proses pembangunan. Dalam hal ini,
lembaga5lembaga pendidikan <slam tidak sekedar menjadi lembaga
transfer dan transmissi ilmu5ilmu <slam, tetapi sekaligus juga harus
mampu dan dapat memberikan keterampilan (skill/ dan keahlian
(abilities/.
d. obilisasi sosial* Peningkatan harapan bagi mobilitas sosial dalam
modernisasi menuntut pendidikan untuk memberikan akses ke arah
tersebut. Dengan demikian, pendidikan <slam bukan sekedar untuk
memenuhi kewajiban menuntut ilmu belaka, tetapi harus juga
memberikan modal sehingga kemungkinan akses bagi peningkatan
sosial.
e. obilisasi kultur* odernisasi yang menimbulkan perubahan5
perubahan kultur menurut sistem pendidikan untuk mampu
memelihara stabilitas dan mengembangkan warisan "ultural yang
kondusif bagi pembangunan.
#. 6utput bagi masyarakat
a. Perubahan sistem nilai* dengan memperluas peta kognitif peserta
didik, maka pendidikan menanamkan nilai5nilai yang merupakan
alternatif bagi sistem nilai tradisional.
b. 6utput politik* 4epemimpinan modernitas dan inno$ator yang se"ara
langsung dihasilkan sistem pendidikan dapat diukur dengan
perkembangan kuantitas dan kekuatan birokrasi sipil5militer,
intelektual dan kader5kader administrasi politik lainnya, yang direkrut
dari lembaga5lembaga pendidikan, terutama pada tingkat menengah
dan tinggi.
". 6utput ekonomi* dapat diukur dari tingkat ketersediaan !D atau
tenaga kerja yang terlatih dan siap pakai, baik white #ollar maupun
blue #ollar.
d. 6utput sosial* Dapat dilihat dari tingkat integrasi sosial dan mobilitas
peserta didik ke dalam masyarakat se"ara keseluruhan.
e. 6utput kultural* :er"ermin dari upaya5upaya pengembangan
kebudayaan ilmiah, rasional dan ino$atif, peningkatan peran integratif
agama dan pengembangan bahasa pendidikan.
#0
#0
,=yumardi ,=ra, Pendidikan Islam..., h. %75%;.
#1
Dengan kerangka modernisasi di atas, pendidikan <slam diharapkan dapat
memenuhi kebutuhan dunia modern. Dengan bermodalkan lahirnya lembaga
pendidikan <slam yang beronrientasi pada modernisme, melahirkan !D yang
profesional, dan mampu memberikan akses ke arah mobiltas sosial.
!istem bukanlah "ara atau metode seperti yang banyak dikatakan
orang. &ara hanyalah bagian ke"il dari sistem. !istem berasal dari bahasa inggris
system yang berarti susunan. )adi sistem bisa diartikan sebagai susunan suatu
"ara atau pola yang berurutan atau saling berhubungan satu sama lain tentang
suatu hal untuk men"apai tujuan tertentu.
#8
!istem pendidikan modern berasal dari tiga kata yaitu * sistem, pendidikan
dan modern. !istem berasal dari bahasa inggris yaitu dari kata system yang
berarti susunan suatu "ara atau pola yang berurutan tentang suatu hal. Dan
pendidikan adalah suatu proses pemberian ajaran, bimbingan yang bereupa
keilmuan. !edangkan modern adalah suatu keadaan dimana masyarakat telah
menghasilkan produk5produk se"ara massal guna memenuhi kebutuhan sehingga
kehidupan menjadi lebih mudah.
#3
Dari definisi5definisi di atas bisa kita rangkai
bahwa sistem pendidikan modern merupakan suatu "ara dalam pemberian ilmu
kepada murid tentang ilmu5ilmu modern. )adi di sini di tegaskan bahwa dalam
sistem pendidikan modern hanya membahas tentang tata "ara pengajaran yang di
ajarkan. Dari "ara yang klasik hingga "ara modern. Dengan demikian dapat
dipahami bahwa sistem pendidikan modern adalah adalah "ara5"ara belajar yang
#8
9ina !anjaya, Peren#anaan dan Desain Sistem Pembela!aran, (+andung* 4en"ana
Prenada edia 2roup, #--8/, h. 15#.
#3
,"hmanto endatu, anusia odern, (6nline/, http*HHsmartpsikologi.blogspot."om H
#--0H-8Hmanusia5modern.html, diakses tanggal -% )uni #-1..
##
sesuai dengan tuntutan era kekinian ataupun saat sekarang dan masa yang akan
datang, untuk dapat dipersiapkan anak didik pada masanya.
!istem Pendidikan <slam di <ndonesia sudah berkembang sejak abad5abad
pertama <slam masuk ke <ndonesia (sekitar ;1. /, sebagaimana diuraikan oleh
:homas ,rnold dalam bukunya:he Prea"hing of <slam. !eperti halnya di negara5
negara lain, sistem pendidikan <slam dalam perkembangannya sangat dipengaruhi
oleh aliran atau paham keislaman (paham ,hlus5!unnah 9al )amaEah, uEta=ilah,
ajaran ,bul >asan ,l5,syEari, dan :asawuf/, maupun oleh keadaan dan
perkembangan sistem pendidikan +arat. Pengaruh sistem pendidikan +arat
terhadap sistem pendidikan <slam terbukti mengakibatkan tidak hanya pendidikan
<slam tidak lagi berorientasi sepenuhnya pada tujuan <slam (yaitu untuk
membentuk manusia ta8wa yang melaksanakan segala perintah dan menjauhi
segala larangan ,llah !9:/ tetapi juga tidak men"apai tujuan pendidikan +arat
yang bersifat sekuler.
!ementara sistem pendidikan modern berada pada taraf ambi$alensi
(saling bertentangan/, sistem pendidikan tradisional seperti pesantren makin
merasakan adanya kekurangan dalam program pendidikannya. ,rtinya, mereka
merasakan adanya kekurangefektifan untuk melahirkan ahli5ahli ilmu ,gama,
sedangkan dibidang muamalah (ibadah dalam arti luas/ yang men"akup
penguasaan berbagai disiplin ilmu dan keterampilan seolah5olah merupakan
kekhususan garapan sistem pendidikan sekular.
%-
%-
)usuf ,mir Caesal, &eorientasi Pendidikan Islam, ()akarta* 2ema <nsani Press, 1337/, h.
117.
#%
Pendidikan yang integral harus melibatkan tiga unsur pelaksana* yaitu
keluarga, lingkungan sekolah, dan masyarakat. +uruknya pendidikan anak di
rumah memberi beban berat kepada lingkungan sekolah dan menambah
keruwetan persoalan di tengah masyarakat. !ementara, situasi masyarakat yang
buruk jelas membuat nilai5nilai yang mungkin sudah berhasil ditanamkan di
tengah keluarga dan lingkungan sekolah menjadi kurang optimum. ,palagi bila
pendidikan yang diterima di sekolah juga kurang bagus, maka lengkaplah
kehan"uran dari tiga pilar pendidikan tersebut.Dalam pandangan sistem
pendidikan <slam, semua unsur pelaksana pendidikan harus memberikan pengaruh
positif kepada anak didik sedemikian sehingga arah dan tujuan pendidikan
didukung dan di"apai se"ara bersama5sama.
C. Sejara Pendidikan Modern
4ata sejarah se"ara etimologi dapat diungkapkan dalam bahasa ,rab yaitu
:arikh, sirah atau ilmu tarikh, yang maknanya ketentuan masa atau waktu, sedang
ilmu tarikh berarti ilmu yang mengandung atau yang membahas penyebutan
peristiwa dan sebab5sebab terjadinya peristiwa tersebut. Dalam bahasa inggris
sejarah dapat disebut dengan history yang berarti uraian se"ara tertib tentang
kejadian5kejadian masa lampau. ,dapun se"ara terminologi berarti sejumlah
keadaan dan peristiwa yang terjadi di masa lampau dan benar5benar terjadi pada
diri indi$idu dan masyarakat sebagaimana benar5benar terjadi pada kenyataan5
kenyataan alam dan manusia.
%1
!edangkan pengertian yang lain sejarah juga
men"akup perjalanan hidup manusia dalam mengisi perkembangan dunia dari
%1
>asbullah, Se!arah Pendidikan Islam Di Indonesia, ()akarta* 1aja 2ranfido Persada,
1337/, h. 1.
#.
masa ke masa karena sejarah mempunyai arti dan bernilai sehingga manusia dapat
membuat sejarah sendiri dan sejarah pun membentuk manusia.
%#
!e"ara umum sejarah memegang peranan penting bagi kehidupan umat
manusia. >al ini karena sejarah menyimpan atau mengandung kekuatan yang
dapat menimbulkan dinamisme dan melahirkan nilai5nilai baru bagi pertumbuhan
serta perkembangan kehidupan umat manusia. !umber utama ajaran <slam (,l5
IurEan/ mengandung "ukup banyak nilai5nilai kesejarahan yang langsung dan
tidak langsung mengandung makna benar, pelajaran yang sangat tinggi dan
pimpinan utama khususnya umat islam. <lmu tarikh (sejarah/ dalam islam
menduduki arti penting dan berguna dalam kajian dalam islam. 6leh karena itu
kegunaan sejarah pendidikan meliputi dua aspek yaitu kegunaan yang bersifat
umum dan yang bersifat akademis.
%%
Priode odern merupakan =aman kebangkitan islam. Bkspedisi @apoleon
di mesri, membuka mata dunia islam, akan kemunduran umat islam di samping
kemajuan barat, raja dan pemuka5pemuka islam mulai berfikir utntuk
mengembalikan kejayaan umat islam. Dengan demikian timbulnya apa yang di
sebut pemikiran dan aliran pembaharuan atau modernisasi dalam islam. Pemuka5
pemuka islam mengeluarkan pemikiran5pemikiran untuk membuat islam kembali
maju. !eperti yang dilakukan oleh ohammad ,li +asyah setelah menguasai
mesir tahun 18-7 . +eliau membangun ,l5,=har kembali dan menghidupkan
semangat para ulamaE dan belajar yang telah padam. +eliau mengirimkan mereka
%#
Departemen ,gama, &ekontruksi Se!arah Pendidikan Islam Di Indonesia, ()akarta*
Departemen ,gama 1<, #--7/, h. 1.
%%
,. usthofa, Se!arah Pendidikan Islam Di Indonesia, (+andung* Pustaka !etia, 1333/,
h. 11.
#7
ke pran"is untuk mempelajari ilmu kedokteran, ilmu tehnik, ilmu ketentraman,
dan sebagainya.
%.
!ejak umat manusia menghuni bumi ini, ada satu hal yang tidak pernah
tertinggalkan sejalan dengan dinamilka peradaban yang telah eksis, yaitu
pen"erahan terhadap generasi penerusanya perihal nilai hidup, knowledge
(pengetahuan/, religi5spiritual atau keper"ayaan kepada sesuatu yang mereka
sembah, sebagai kekuatan di luar dimensi mereka. Pen"erahan tersebut dilakukan
oleh peradaban yang kala itu sedang eksis dengan metoda informal pada
peradaban prasejarah hingga sistim pendidikan modern untuk peradaban manusia
di abad millennium ini.
Periode modern dalam sejarah <slam dimulai dari tahun 18-- dan
berlangsung hingga sekarang. Di awal periode ini kondisi <slam se"ara politis
berada dibawah penetrasi kolonialisme. Dan pada pertengahan abad ke5#-,
dunia <slam mulai bangkit dan memerdekakan negrinya dari penjajahan
kolonialisme. Periode ini dilatar belakangi oleh mun"ulnya renaissan#e di Bropa.
Dan kejadian tersebut membangkitkan bangsa +arat dari keterpurukan yang telah
lama terjadi dan men"apai kemajuan. Dengan kemajuan mereka, mereka mulai
melakukan berbagai riset dan perjalanan ke belahan bumi yang lain hingga
mengalami kemajuan dalam berbagai bidang. Dan terjadilah perputaran nasib
yang hebat dalam kesejarahan umat manusia. Dengan kekuasaan bangsa barat
terhadap lautan, dengan bebas mereka melakukan kegiatan ekonomi dan
perdagangan dari dan keseluruh dunia, tanpa mendapat hambatan yang berarti dari
%.
Aunus ahmud, Se!arah Pendidikn Islam, ()akarta* >ida 4arya ,gung, 1337/, h. 13.
#;
lawan5lawan mereka. !ehingga satu persatu @egara <slam mulai jatuh ke dalam
genggamannya sebagai @egara jajahan.
%7
4eadaan tersebut menyadarkan umat <slam kemunduran umat islam dan
mulai membangun untuk kebangkitan <slam. Dan kebangkitan ini dipengaruhi
oleh beberapa fa"tor yang diantaranya adalah "ertama, timbulnya kesadaran
dikalangan ulama bahwa banyak ajaran5ajaran asing yang masuk dan diterima
sebagai ajaran <slam. Dan ajaran5ajaran tersebut bertentangan dengan ajarang
<slam yang semestinya. %edua, pada periode ini barat mendominasi dunia
dibidang politik dan peradaban. >al ini menyadarkan para intelektual muslim
yang meneruskan studinya di +arat atas ketertinggalan umat <slam oleh +arat.
%;
Dengan kesadaran umat <slam akan ketertinggalan mereka oleh bangsa
+arat, para intelektual muslim mulai melakukan berbagai upaya untuk
membangkitkan umat <slam dari keterpurukkannya yang diantaranya melalui
bidang pendidikan. Dan dalam makalah ini akan dibahas upaya yang dilakukan
oleh para intelektual muslim dalam bidang pendidikan. !ehingga dapat dilihat sisi
historisitas peradaban <slam pada masa itu dengan adanya gerakan5gerakan
pembaharuan yang terjadi.
odernisasi yang mengandung pikiran, aliran, gerakan, dan usaha untuk
mengubah paham, adat istiadat, intitusi, dan sebagainya, agar dapat disesuaikan
dengan pendapat5pendapat dan keadaan yang baru yang timbul oleh kemajuan
ilmu pengetahuan serta tekhnologi modern.
%0
odernisasi atau pembaharuan juga
%7
+adri Aatim, Se!arah Budaya Islam, ()akarta* 1aja 2rafindo Persada #--8/, h. 10#.
%;
+adri Aatim, Se!arah Budaya Islam..., h. 10%.
%0
,buddin @ata, Se!arah Pendidikan Islam, ()akarta* 1aja 2rafindo Persada, #--./, h.
180.
#0
berarti proses pergeseran sikap dan mentalitas sebagai warga masyarakat untuk
bisa hidup sesuai tuntutan hidup masa kini.
Dengan demikian, jika kita kaitkan dengan pembaharuan pendidikan <slam
dapat diartikan sebagai suatu upaya melakukan proses perubahan kurikulum, "ara,
metodologi, situasi dan pendidikan <slam dari yang tradisional (ortodoJ/ kearah
yang lebih rasional, dan professional sejalan dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi saat itu.
%8

!eiring dengan sejarah panjang pergulatan perkembangan umat manusia,
termasuk di dalamnya dunia <slam membawa kepada terjadinya dinamisasi
superioritas atas penguasaan, baik ideologi, sosial, politik dan lain sebagainya
oleh dominasi golongan umat tertentu. Pergulatan peradaban antara <slam dan
+arat sangat berpengaruh pada terjadinya perkembangan pola piker umat manusia
pada berbagai kemajuan di segala bidang. 9alaupun se"ara ideologis terjadi
perperangan, ternyata kha=anah keilmuain semakin berkembang pesat, hanya saja
terjadi perebutan klaim atas ilmu tesebut. Dan salah satu buktinya adalah selalu
mun"ulnya gerakan5gerakan pembaharuan yang ingin mengembalikan
superioritasnya masing5masing, tatkala tanda5tanda keterpurukannya mulai
tampak.
Pembaharuan pendidikan <slam pada esensinya adalah pembaharuan
pemikiran dalam perspektif intelektual uslim yang pastinya berkaitan dengan
masalah pendidikan, karena pendidikan merupakan sarana yang terpenting. +ukan
saja sebagai wahana konser$asi dalam arti tempat pemeliharaan, pelestarian,
%8
ansur dan ahmud )unaidi, &ekontruksi Se!arah Pendidikan Islam di Indonesia,
()akarta* Departemen ,gama, #--7/, h. 1;%.
#8
penanaman dan pewarisan nilai5nilai dantradisi suatu masyarakat, tetapi juga
sebagai kreasi yang dapat men"iptakan, mengembangkan dan mentransformasikan
masyarakat ke arah budaya baru.
%3

!etelah sekian lama dijajah oleh kaum imperialis +arat, umat <slam mulai
menyadari keterbelakangan dan ketertinggalan peradabannya. Dan bangkitlah
umat muslim yang dipelopori oleh para pemikir dan tokoh umat <slam yang
menyorakkan kembali terbukanya pintu ijtihad, perlunya Pan <slamisme,
kesadaran beragama dan berbangsa, hingga perlunya filsafat dipelajari. Dan
dkesadaran ini direalisasikan dalam bentuk praksis dengan dihidupkannya
kegiatan intelektual melalui penggalakan kegiatan berpikir di dunia uni$ersitas5
uni$ersitas <slam.
%3
Zuhaini, et., al, Se!arah Pendidikan Islam, ()akarta* Direktorat )enderal Pembinaan
4elembagaan ,gama <slam, 133;/, h. 11;5110.

Anda mungkin juga menyukai