a. Uang
Kalau kita menanyakan pada seseorang karyawan, mengapa ia
bekerja, jawaban yang umum kita peroleh adalah untuk memperoleh
uang.
mempertahankan hidup
2. Kebutuhan Sosial
Manusia dikatakan sebagai mahluk sosial. Sebagai mahluk sosial ia
memerlukan persahabatan dan tidak bahagia kalau ia hanya tinggal sendirian
untuk jangka waktu yang lama. Ia memerlukan hubungan dan atau
komunikasi dengan orang lain. Ia sering berhubungan dengan temantemannya hanya karena menginginkan persahabatan. Karyawan yang tidak
berbahagia, pekerjaan memberikan bagian terbesar di dalam memuaskan
kebutuhan sosialnya.
3. Kebutuhan Egoistik
Kebutuhan
egoistik
menyangkut
keinginan
manusia
untuk
a. Prestasi
Salah satu kebutuhan manusia yang kuat adalah kebutuhan merasa
berprestasi (sense of achievement), merasa bahwa ia melakukan sesuatu,
dan pekerjaan itu penting. Seseorang yang merasa bahwa pekerjaannya
tidak penting sering mengeluh tentang pekerjaannya. Demikian juga
pekerjaan yang menuntut ketrampilan yang tinggi seringkali lebih
memuaskan
karyawan
daripada
pekerjaan
yang
hampir
tidak
b. Otonomi
Kebanyakan karyawan menginginkan menjadi bos bagi dirinya
sendiri. Meskipun pada saat sekarang, di saat industri telah menjadi
sangat maju, mungkin hanya sejumlah kecil karyawan yang benar-benar
mempunyai perasaan seperti itu. Spesialisasi telah mengakibatkan para
sebab
kemajuan
bagi
beberapa
karyawan.
Mereka
c. Pengetahuan
Keinginan akan pengetahuan merupakan dorongan dasar dari setiap
manusia. Manusia tidak hanya ingin tahu apa terjadi, tetapi juga ingin
mengetahui mengapa sesuatu terjadi. Mereka ingin tahu apa yang terjadi
saat ini dan memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan
datang. Keinginan untuk mengetahui dan belajar, kadang-kadang
sedemikian kuatnya bagi kelompok orang, sehingga mereka melakukan
berbagai percobaan atau penelitian untuk memuaskan ingin tahunya.
Banyak yang merasakan bahwa belajar memberikan mereka kepuasan
berprestasi. Menjadi seorang ahli dalam suatu bidang memberikan mereka
perasaan puas, dan ini merupakan salah satu bentuk pemuasan kebutuhan
egoistiknya.
C. Keinginan Karyawan
Berbagai jenis kebutuhan manusai (human needs) dicerminkan dari
berbagai keinginan para karyawan terhadap pekerjaannya. Meskipun keinginan
ini bisa bermacam-macam, beberapa keinginan (wants) berikut ini merupakan
berbagai keinginan yang umumnya dinyatakan oleh para karyawan, yaitu :
1. Gaji/upah yang cukup
2. Pekerjaan yang aman secara ekonomis
D. Gejala-gejala Stress
Stress yang dialami oleh karyawan dapat dilihat dari gejala-gejala yang timbul,
baik gejala fisik maupun mental. Adapun gejala-gejala tersebut adalah :
1. Gejala Mental
Orang-orang yang mengalami stress bisa menjadi nervous dan
merasakan kehawatiran kronis. Mereka sering menjadi mudah marah dan
agresif, tidak dapat relaks atau menujukkan sikap tidak kooperatif. Dalam
tingkat yang lebih parah, mereka melarikan diri dengan minum minuman
keras atau merokok secara berlebihan, mengkonsumsi obat- obatan terlarang
dan sebagainya.
2. Gejala Fisik
Orang yang mengalami stress biasanya mengalami kesulitan tidur,
tekanan darah tinggi, bahkan bisa terkena berbagai penyakit seperti
pencernaan. Kondisi-kondisi tersebut, meskipun dapat juga terjadi karena
penyebab-penyebab kain, pada umumnya hal itu merupakan gejala-gejala
stress.
E. Sebab-sebab Timbulnya
Timbulnya stress di kalangan karyawan dapat terjadi karena berbagai
macam faktor. Faktor yang menyebabkan timbulnya stress bisa hanya satu faktor,
tetapi tidak menutup kemungkinan merupakan dari akumulasi berbagai macam
faktor. Dari berbagai faktor penyebab stress secara garis besar dapat dibedakan
menjadi dua, yaitu faktor yang berasal dari lingkungan kerja (on the job) dn
faktor yang berasal dari luar lingkungan kerja (off the job).
1. Faktor dari Lingkungan Pekerjaan
Faktor-faktor dari lingkungan pekerjaan yang dapat menimbulkan stress di
antaranya adalah :
a. Beban kerja yang berlebihan
b. Tekanan atau desakan waktu
c. Kualitas supervisi yang jelek
d. Iklim politis yang tidak aman
e. Umpan balik tentang pelaksanaan kerja yang tidak memadai
f. Wewenang yang tidak mencukupi untuk melaksanakan tanggung jawab
g. Kemenduaan peranan (role ambiguity)
h. Frustasi
i. Konflik antar pribadi dan antar kelompok
j. Perbedaan nilai antara perusahaan dengan karyawan
k. Berbagai bentuk perubahan
2. Faktor dari Luar Pekerjaan
Faktor-faktor dari luar pekerjaan yang dapat menimbulkan stress
tersebut di ataranya adalah :
a. Masalah keuangan keluarga
b. Masalah-masalah yang bersangkutan dengan anak, seperti anak nakal,
atau berperilaku yang tidak sesuai dengan harapan orang tua tanpa
mampu mengatasinya.
c. Masalah-masalah fisik
d. Masalah-masalah perkawinan, misalnya perceraian, pertengkaran antara
suami istri dan sebagainya
e. Perubahan-perubahan yang terjadi di tempat tinggal
f. Masalah-masalah pribadi lainnya, seperti kematian sanak saudara.
Tinggi
Rendah
Tinggi
keputusan
yang
lebih
banyak
dan
wewenang
untuk
konseling
sebagai
alternatif
untuk
membantu
10
1) Sebagai salah satu media komunikasi dua arah antara lembaga dengan
karyawannya. Dalam proses konseling terjadi pertukaran gagasan
ataupun informasi antara konselor dengan konselee atau antara
pembimbing dengan yang dibimbing secara relaks dan terbuka.
2) Konseling dapat memperbaiki prestasi kerja organisasi, karena
karyawan menjadi lebih kooperatif, berkurang kekhawatirannya
terhadap masalah masalah-masalah pribadi atau berkurang kesedihan
emosionalnya.
3) Konseling bisa dilaksanakan baik oleh para professional maupun
bukan professional. Sebagai contoh, baik ahli personalia dalam
konseling maupun penyelia yang tidak dilatih dalam memberikan
konseling bisa membimbing dan menyuluh para karyawan. Begitu
juga para dokter perusahaan ataubahkan rekan-rekan kerja karyawan.
4) Konseling biasanya bersifat rahasia agar karyawan merasa bebas
untuk mengemukakan berbagai masalah mereka secara bebas.
5) Konseling mencakup, baik masalah-masalah pribadi maupun masalah
pekerjaan, karena kedua tipe masalah tersebut bisa mempengaruhi
prestasi kerja karyawan.
b. Fungsi-fungsi Konseling
Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan dalam konseling sering
disebut fungsi-fungsi konseling. Berbagai fungsi pokok konseling adalah :
1) Pemberian nasehat
Proses konseling sering berupa pemberian nasehat kepada karyawan
dengan maksud untuk mengarahkan mereka dalam melaksanakan
serangkaian kegiatan yang diinginkan.
2) Penentraman hati
Pengalaman konseling dapat menentramkan hati karyawan karena
mereka diyakinkan kemampuannya untuk mengerjakan serangkaian
kegiatan dan mereka didorong untuk mencobanya.
11
3) Komunikasi
Konseling adalah suatu proses komunikasi. Ini menciptakan
komunikasi ke atas, ke manajemen dan juga memberikan kesempatan
kepada pembimbing untuk menginterpretasikan masalah-masalah
manajemen dan menjelaskan berbagai pandangan kepada para
karyawan.
4) Pengenduran ketegangan emosional
Orang cenderung menjadi kendur ketegangan emosionalnya bila
mereka mempunyai kesempatan untuk membahas masalah mereka
dengan orang lain.
5) Penjernihan pemikiran
Pembahasan masalah secara serius dengan orang lain akan membantu
seseorang untuk berfikir lebih jernih tentang berbagai masalah mereka
6) Reorientasi
Reorientasi mencakup perubahan berbagai tujuan dan nilai karyawan.
Konseling yang mendalam oleh psikolog atau psikiatri dalam praktek
sering sangat membantu para karyawan mengubah nilai-nilai mereka.
Sebagai contoh, mereka lebih menyadari keterbatasan-keterbatasan
mereka.
I. Kesimpulan
12
DAFTAR PUSTAKA :
De Cenzo and Robins. 1999. Human Resource Management. New York : John Wiley
& Sons, Inc.
Garry Dessler. 1989. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jilid 2, Jakarta : PT.
Prehelinso
Hani Handoko. 2001. Manajemen Personalia dan Sumber Daya manusia. Yogyakarta
: BPFE
Jeffrey, dkk. 2002. Paradigma Baru Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta:
Amara Books
Werther, W.B. Jr & Davis, K. 1996. Human Resource and Personel Management.
USA: Mc Graw-Hill, Inc.
13