SIKLUS PENDAPATAN
1. SISTEM KONSEPTUAL
GAMBARAN KEGIATAN SIKLUS PENDAPATAN
Pada bagian ini kita akan mengkaji siklus pendapatan konseptual.
Menggunakan diagram alir data (DFD) sebagai panduan, disini kita akan melacak
urutan kegiatan melalui tiga proses yang merupakan siklus pendapatan bagi
sebagian besar organisasi ritel, grosir, dan manufaktur. Ini adalah prosedur order
penjualan, prosedur pengembalian penjualan, dan prosedur penerimaan kas.
Perusahaan jasa seperti rumah sakit, perusahaan asuransi, dan bank akan
menggunakan metode industri-spesifik yang berbeda.
Tinjauan Umum Aktivitas Siklus Pendapatan
Penyajian fungsi logis dari siklus pendapatan dapat dengan lingkungan
manual yaitu dengan diagram arus data (data flow diagram - DFD) dan bagan alir
dokumen. Meskipun sebagian besar oranisasi memakai sisten komputerisasi
namun sistem manual harus dipelajari lebih dulu sebelum mempelajari sistem
komputerisasi. Mahasiswa SIA akan dapat lebih memahami logika sistem jika
tidak dirumitkan dengan teknologi yang tidak diperlukan. Setelah mengetahui apa
yang perlu dilakukan, akan dibahas cara yang berbeda dan efisien dalam melakukan hal
tersebut dengan menggunakan teknologi
DFD dalam gambar 4-1 memberikan tinjauan umum tentang aktivitas
logis yang membentuk sistem pemrosesan pesanan penjualan. Proses ini
dideskripsikan dalam langkah-langkah berikut:
1. Pelanggan memesan barang yang akan di beli yang kemudian departemen
penjualan mencatat peristiwa ini pada pesanan penjualan.
2. Mengesahkan
transaksi
dengan
meminta
kredit untuk pelanggan.
persetujuan
dokumen-dokumen
yang relevan
a. Prosedur Manual
Urutan aktiviata secara manual yang melalui departemen yang dipengaruhi
oleh proses penjualan. Adapun urutan aktvitas penjualan secara manual yaitu
dimulai dari:
1. Departemen Penjualan
Proses penjualan dimulai dari departemen penjualan yang menerima
pesanan. Pesanan mungkin diterima melalui surat, telfon, atau dari staf
penjualan yang datang ke tempat pelanggan.
2. Departemen Kredit
Langkah awal departemen ini adalah otorisasi transaksi yang mencakup
verifikasi kelayakan pemberian kredit kepada pelanggan.
3. Prosedur Gudang
Departemen penjualan mengirim salinan surat pengeluaran barang dari
pesanan penjualan ke bagian gudang. Dokumen ini mengidentifikasi
barang persediaan yang harus dicari dan diambil dari gudang.
4. Departemen Pengiriman
Sebelum
menerima
barang
dan
salinan
surat pengeluaran
barang,departemen pengiriman menerima salinan slip pengepakan dan
dokumenpengiriman
dari
departemen
penjualan.
Ketiak enerima
kebenaran
pesanan.
Setelah
benar petugas
palanggan
petugas
pengiriman menyerahkan
barang,
slip
dan
satu
salinan
dokumenpengiriman.
5. Departemen Penagihan
Departemen penagihan memainkan peran penting dalam sistem pesanan
penjualan. Departemen ini mengumpulkan informasi tentang transaksi
penjualan
dan
merenkontruksi,
mengasimilasi,
dan mendistribusi
akun
inventory
dokumen
subsidiary
pengeluaran
ledger Setiap
Pada akhir periode, nilai keuangan dari total penurunan dari persediaan
dirangkum dalam voucher jurnal dan dikirim ke departemen buku
besarumum untuk di bukukan kea kun berikuy:
Harga Pokok Penjualan xxxx
Persediaan-pengendali xxxx
7. Departemen Piutang Dagang
Departemen ini akan membukukan dari salinan buku besar pesanan
penjualan ke accounts receivable subsidiary ledger Setelah membukukan,
staf piutang dagang menyimpan salinan buku besar. Secara berkala,
petugas merangkum saldo setiap akun menjadi satu, dan mengirimnya ke
buku besar umum.
8. Departemen Buku Besar Umum
Pada saat penutupan periode pemrosesan departemen buku besra umum
telah menerima voucher jurnal dari departemen penagihan, pengendalian
persediaan, dan piutang dagang.
Prosedur Back-Order
Ketika jumlah barang dalam persediaan di gudang tidak mencukupi
untuk memenuhi pesanan pelanggan, maka akan di buat dokumen back order
Dokumen back order kemudian ditempatkan pada file tersendiri sampai barang
persediaan tersebut dikirim oleh pemasok. Back order harus dipenuhi sebelum
proses penjualan baru diproses.
b. Retur Penjualan
Suatu ketika pelanggan mengembalikan barang yang sudah dibelinya,
halini disebabkan oleh beberapa hal sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
Ketika
retur
perlu
dilakukan,
pembeli
akan
meminta
penjual
untuk
mengesahkannya
maka
memo
kreditlangsung
dikirim
ke
departemen penagihan.
3. Departemen Kredit
Tugasnya mengevaluasi kondisi pengembalian dan membuat keputusan
member
atau
menolak
pengembalian
tersebut,
setelah
itu
baru
dilakukan
proses
pembukuan.
Pada
akhir
periode,
total
memo
kredit
ke
departemen
piutang.
Departemen
jurnal dari
Akun pelanggan
Pelangga
n
Cek dan
Permintaan
Pembayaran
Permintaan
Pembayaran
Perbarui
Record
Penerim
aan Kas
Ikhtisar
Piutang Dagang
Sorti
r
Cek
Surat
Bukuka
n
ke
Buku
Besar
Umum
Akun
Pengendali
Setoran Cek
Bank
Perbaru
i
Record
Peneri
maan
Ikhtisar
Penerimaan Kas
Jurnal
Penerimaan Kas
Akun
Pelanggan
akun
pengendalian
piutang
dagang,
dengan
kredit
perusahaan
Perhatian utamanya
adalah
pelanggan.
membuat
Dalam
dilaksanakan
kelayakan
dengan
pemberian
keputusan
benar.
kredit
departemen
ini
pada
bisa
10
4. Catatan akuntansi
Catatan akuntansi mendiskripsikan bagaimana dokumenperusahaan, jurnal
dan buku besar harus membentuk jejak audit yangmemungkinkan
auditor independen untuk menelusuri transaksi melaluiberbagai tingkat
pemrosesan.Catatan
akuntansi
dalam
pemrosesan
penjualan
dan
Keamanan gudang
Penyetoran kas secara harian ke bank
Penggunaan lemari besi atau kotak deposit yang aman untuk kas
Penguncian laci kas dan lemari besi pada departemenpenerimaan kas
Pengendalian akses atau informasi mencakup pencatatan akses
6. Verifikasi Independen
Verfikasi ini bertujuan untuk meningkatkan dan memverifikasi kebenaran
dan kelengkapan dari prosedur yang dilaksanakan oleh orang lain dalam
sistem. Agar efektif, verifikasi independen harus dilakukan pada poin-poin
utama dalam proses dimana kesalahan dapat dideteksi dengan cepat dan
benar.
Contoh
pengendalian
verifikasi
11
independen
dalam
siklus
akuntansi,
serta
resiko
kesalahan
administrasi.
Tahap-tahap
13
14
dari kerja mereka. Namun demekian EDI memiliki sisi negative pengendalian
bagi perusahaan. Salah satu masalahnya adalah bagaimana memastikan, tanpa
adanya pengesahan karena hanya transaksi yang valid saja yang diproses. Resiko
lainnya adalah bahwa rekan bisnis atau seseorang lain yang mengakses catatan
akuntansi perusahaan yang tidak masuk dalm perjanjian.
g. Rekayasa Ulang dengan Menggunakan Internet
Ribuan
perusahaan
didunia
sudah
membuat
homepage
kredit,
dan
memasukan
transaksi
tersebut
kedalam
sistem penjualan untuk diproses. Karena perlu meneliti file email maka waktu
penjualan melalui internet lebih lama dibandingkan pesanan melalui telefon.
Tidak seperti EDI, internet menghubungkan organisasi dengan ribuan
mitra bisnis potensial yang tidak memiliki perjanjian formal dengan organisasi
selain itu hubungan lewat internet beresiko mendapat ancaman dari hacker, virus
dan penipuan transaksi.
h. Pertimbangan Pengendalian untuk Sistem Berbasis Komputer
Segala bentuk teknologi pasti memiliki resiko-resiko, tidak terkecuali
dalam pengendalian yang berbasis komputer ini. Adapun resiko yang mungkin
terjadi adalah sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Otorisasi
Pemisahan Tugas
Supervisi
Pengendalian Akses
Catatan Akuntansi
Verifikasi Independen
15
akuntansi
PC menciptakan
masalah
pengendalian
yang
unik bagiakuntan. . Resiko timbul dari kelemahan yang melekat pada lingkungan
PC.Resiko tersebut antara lain:
Pemisahan tugas. Sistem PC cenderung tidak mempunyai pemisahan tugas
yang memadai. Karyawan bisa bertanggung jawab untuk seluruh data
transaksi, termasuk pesanan penjualan, penerimaan kas, faktur, dan
pembayaran. Pada sistem manual kewenangan ini sama saja dengan
menugaskan pemasukan data piutang dagang, uatang usaha, pengeluaran kas, dan
penerimaan kas kepada satu orang.
Pengendalian akses. Sistem PC biasanya tidak cukup menyediakan
pengendalian pada akses file data, meskipun beberapa aplikasi bisa
diamankan dengan menggunakan kata sandike file, akses file data secara
langsung melalui sistem operasi dapat melewati pengendalian ini
solusiatas masalah in mencakup enkripsi data, penguncian disket, dan alat
pengamanan fisik.
Catatan akuntansi. Lingkungan PC sering mengalami kehilangan data
yang mangancam catatan akuntansi dan jejak audit. Kegagalan disket
komputer merupakan sebab utama dari kehilangan data. Prosedur formal
untuk membuat data cadangan dari file data dan program dapat
mengurangi permasalahan ini.
16
17