Anda di halaman 1dari 4

Management Control System

Case 10-3
Galvor Company

Oleh :
Albert Stefianus Hartoto

Magister Manajemen
Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Gadjah Mada
Yogyakarta
2015

GALVOR COMPANY
Galvor Company didirikan pada tahun 1946 oleh Presiden sekaligus
pemiliknya M. Georges Latour. Perusahaan bergerak dibidang fabricator,

suku

cadang dan perakitan yang kualitas tinggi dengan biaya listrik menengah serta
elektronik peralatan ukur dan uji. Seperti kebanyakan Perusahaan keluarga, Latour
selalu terlibat dalam setiap detail operasi perusahaannya. Perusahaan tumbuh pesat
dari tahun 1960 dengan pertumbuhan penjualan sebesar 2,2 juta menjadi 12 juta
ditahun 1971, dan laba setelah pajak dari 120 ribu franc menjadi 1.062.000 franc.
Aktiva per tanggal 31 desember 19971, totalnya sebesar 8,8 juta franc baru ( satu
franc baru ditahun 1971= $0,20). Kekayaan perusahaan ini menimbulkan sejumlah
tawaran untuk membeli ekuitas dalam perusahaan tersebut. Pada 1 April 1974,
Galvor dijual ke Universal Electric Company (UE) dengan nilai saham sebesar
$4,5juta. Loutour kemudian menjadi ketua dewan Galvor dan menunjuk David
Hennessy sebagai manajer utama Galvor. UE merupakan perusahaan multinasional
yang bermarkas Eropa, tepatnya di Jenewa, Swiss. Head Quarter perusahaan ini
berada di Amerika Serikat.
Inti dari pelaporan UE dan sistem kontrol adalah dokumen yang sangat
komprehensif. Bussiness Plan yang disiapkan setiap tahun oleh masing-masing unit
operasi. Bussiness Plan merupakan standar utama untuk mengevaluasi kinerja
manajer unit, dan segala sesuatunya yang memungkinkan nantinya dilanjutkan ke top
manajemen UE 's yang memberikan otritas terhadap suatu rencana. Sebagai hasil dari
sistem ini merupakan organisasi pengendali terpusat (centralized) yang sangat kuat
dengan staf yang benyak serta staf pengendali unit bisnis relatif besar. Tipe
organisasi ini dibutuhkan untuk mendukung kebutuhan bisnis perencanaan dan
proses pelaporan. Pada setiap Januari Jenewa headquaters Universal menetapkan
tujuan tentatif untuk dua tahun kedepan pada setiap unit operasinya diEropa. Tiap
tiap unit operasi diminta untuk mengebangkan rincian rencana bisnis mereka ke UE.
Laporan ke UE mempertimbangkan lini Produk Galvor. Executive Galvor
menyatakan bahwa produk usahanya terbagi atas tiga lini berbeda yaitu multimeter,
panel meter dan instrument elektrik. Terdapat 300 lini produk UE yang dikelola oleh
unit bisnisnya di Eropa, ditetapkan UE lima langkah kunci: penjualan, laba bersih,
total aktiva, total karyawan dan belanja modal. Dari Januari sampai April, tujuantujuan tentatif yang dinegosiasikan antara Jenewa headquaters dan manajemen
operasi. Selama Mei, tujuan dinegosiasikan ditinjau dan disetujui oleh headquaters

Eropa Universal di Jenewa dan dengan headquaters perusahaan di Amerika Serikat.


Pada bulan Juni dan Juli, Galvor menyiapkan rencana bisnisnya. Rencana tersebut
juga terkandung dalam waktu kurang detail untuk tahun kelima maka. Galvor sedang
diminta untuk beradaptasi dengan kebutuhan yang kompleks dan memakan waktu
proses perencanaan bisnis UE. Ini adalah unit usaha yang relatif kecil yang memiliki
budaya yang yang bersifat non-birokrasi, yang sebelumnya dikembangkan di bawah
kepemimpinan Latour selama bertahun-tahun. Proses perencanaan bisnis di UE
dimulai Galvor pada tahun 1975 untuk mempersiapkan rencana bisnis Galvor dan
anggaran untuk tahun 1976.
Beberapa kendala bagi Galvor setelah akuisisi dengan Universal Electric,
yaitu adanya perubahan system pelaporan keuangan, Galvor sebelumnya hanya
menyiapkan neraca dan laporan rugi laba setahun sekali. Namun setelah akuisisi
maka Galvor resmi menjadi salah satu unit bagi Universal Electric maka dari itu
system pelaporan harus diubah karena Galvor bukanlah perusahaan yang independen
lagi. Beberapa kendala yang dihadapi dalam perubahan sistem pelaporan:
1.

Tingkat pelatihan karyawan rendah.

2.

Penyerahan data secara tepat waktu.

3.

Pemahaman bahasa inggris karyawan yang kurang.

4.

Perubahan metode akuntansi Peranciske metodea kuntansi


Amerika.

5.

Konversi mata uang franc ke dollar.

6.

Penerapan sistemb aru yang mahal.

Yang menarik disini bisa dilihat bahwa Galvor yang sebelumnya hanya sebuah
perusahaan di Perancis, kemudian di akuisisi oleh Universal Electric, Galvor belajar
untuk lebih efisien dalam system produksinya dengan mengganti tarif tingkat
perusahaan tunggal dengan system biaya standar, namun selain mendatangkan
keuntungan Galvor juga mengalami kendala dengan pelaporan keuangan yang harus
tepat waktu, komprehensif dan terpusat padahal pada Galvor sendiri memerlukan
pembenahan pada berbagai aspek, bahkan diketahui ternyata proses penyiapan
laporan itu dapat menghabiskansekitar 80% waktu produktif Galvor. Pada sisi
Universal Electric, Universal Electric berhak untuk mengendalikan Galvor karena
Galvor telah diakuisisi dan system control kepada Galvor dilihat pada laporan
keuangan yang disiapkan tahunan. Namun ada baiknya apabila Galvor diberikan
sedikit kelonggaran oleh Universal Electric untuk menyesuaikan beberapahal, karena

meski bagaimanapun Galvor yang awalnya perusahaan lokal yang kemudian dipaksa
untuk bekerja dengansistem internasional, hal ini akan mengakibatkan penurunan
produktifitas karena proses penyesuaian tersebut tidaklah mudah dan murah, apalagi
dilihat padasudut pandang tahun 1970-an meskipun mungkin jika kasus tersebut
terjadi pada jaman sekarang penyesuaian bisa jadi lebih mudah.

Anda mungkin juga menyukai