Anda di halaman 1dari 3

FLAIL CHEST ( TRAUMA THORAX)

A.

Definisi
Adalah area toraks yang melayang (flail ) oleh sebab adanya fraktur iga multipel
berturutan 3 iga, dan memiliki garis fraktur 2 (segmented ) pada tiap iganya.
Akibatnya adalah: terbentuk area flail yang akan bergerak paradoksal (kebalikan) dari
gerakan mekanik pernapasan dinding dada. Area tersebut akan bergerak masuk saat inspirasi
dan bergerak keluar pada ekspirasi.

B. Anatomi Rongga Dada


Tulang Rib atau iga atau Os kosta jumlahnya 12 pasang (24 buah), kiri dan kanan, bagiandepan
berhubungan dengan tulang dada dengan perantaraan tulang rawan. Bagianbelakang berhubungan dengan
ruas-ruas vertebra torakalis dengan perantaraanpersendian.Perhubungan ini memungkinkan tulang-tulang iga
dapat bergerak kembangkempis menurut irama pernapasan.
Kerangka dada yang terdiri dari tulang dan tulang rawan, dibatasi oleh:
Depan : Sternum dan tulang iga.
Belakang : 12 ruas tulang belakang (diskus intervertebralis).
Samping : Iga-iga beserta otot-otot intercostal.
Bawah : Diafragma
Atas : Dasar leher.

Adapun isisnya:
1.
Sebelah kanan dan kiri rongga toraks terisi penuh oleh paru-paru beserta pembungkuspleuranya.
2. Mediatinum, ruang di dalam rongga dada antara kedua paru-paru.
Isinyameliputi jantung dan pembuluhpembuluh darah besar, oesophagus, aorta desendens,
duktustorasika dan vena kava superior, saraf vagus dan frenikus serta sejumlah besar kelenjarlimfe (Pearce,
E.C., 1995).
Tulang iga dibagi tiga macam:
a. Iga sejati (os kosta vera), banyaknya tujuh pasang, berhubungan langsung dengantulang dada dengan
perantaraan persendian.
b. Tulang iga tak sejati (os kosta spuria), banyaknya tiga pasang, berhubungan dengantulang dada dengan
perantara tulang rawan dari tulang iga sejati ke- 7.
c. Tulang iga melayang (os kosta fluitantes), banyaknya dua pasang, tidak mempunyaihubungan dengan
tulang dada.Berfungsi dalam sistem pernapasan, untuk melindungi organ paru-paru serta
membantumenggerakkan otot diafragma didalam proses inhalasi saat bernapas
C. Etiologi
1. Trauma tembus

Luka Tembak

Luka Tikam / tusuk


2. Trauma tumpul

Kecelakaan kendaraan bermotor

Jatuh
Pukulan pada dada
D. Tanda Dan Gejala
Tanda-tanda dan gejala pada trauma thorak :
Ada jejas pada thorak
Nyeri pada tempat trauma, bertambah saat inspirasi
Pembengkakan lokal dan krepitasi pada saat palpasi
Pasien menahan dadanya dan bernafas pendek
Dispnea, hemoptisis, batuk dan emfisema subkutan
Penurunan tekanan darah
Peningkatan tekanan vena sentral yang ditunjukkan oleh distensi vena leher
Bunyi muffle pada jantung
Perfusi jaringan tidak adekuat
Pulsus paradoksus ( tekanan darah sistolik turun dan berfluktuasi denganpernapasan ) dapat terjadi dini pada
tamponade jantung
E.

Patofisiologi

Flail Chest terjadi ketika segmen dinding dada tidak lagi mempunyai kontinuitas dengan
keseluruhan dinding dada. Keadaan tersebut terjadi karena fraktur iga multipel pada dua ataulebih tulang iga
dengan dua atau lebih garis fraktur. Adanya semen flail chest (segmenmengambang) menyebabkan gangguan
pada pergerakan dinding dada. Jika kerusakan parenkimparu di bawahnya terjadi sesuai dengan kerusakan
pada tulang maka akan menyebabkanhipoksia yang serius. Kesulitan utama pada kelainan Flail Chest yaitu
trauma pada parenkim paru yang mungkin terjadi (kontusio paru). Walaupun ketidak-stabilan dinding
dadamenimbulkan gerakan paradoksal dari dinding dada pada inspirasi dan ekspirasi, defek inisendiri saja
tidak akan menyebabkan hipoksia. Penyebab timbulnya hipoksia pada penderita initerutama disebabkan nyeri
yang mengakibatkan gerakan dinding dada yang tertahan dan trauma jaringan parunya.
Flail Chest mungkin tidak terlihat pada awalnya, karena splinting (terbelat) dengan dindingdada.
Gerakan pernafasan menjadi buruk dan toraks bergerak secara asimetris dan tidak terkoordinasi.Palpasi
gerakan pernafasan yang abnormal dan krepitasi iga atau fraktur tulang rawan membantu diagnosisi. Dengan
foto toraks akan lebih jelas karena akan terlihat frakturiga yang multipel, akan tetapi terpisahnya sendi
costochondral tidak akan terlihat. Pemeriksaan analisis gas darah yaitu adanya hipoksia akibat kegagalan
pernafasan, juga membantu dalamdiagnosis Flail Chest.
Flail chest mengakibatkan terjadinya gangguan mekanika bernapas yaitu:
1.
Fraktur sternum dengan pergeseran fragmennya menimbulkan nyeri yang menyebabkanpenderita
menahan napas sehingga pernapasan menjadi dangkal. Hal ini diperberatdengan akibat retensi sputum
menyebabkan atelektasis, pneumonia yang menyebabkangangguan ventilasi, hipoksemia, hiperkarbia dan
pada gilirannya akan menyebabkaninsufisiensi pernapasan dan berakhir dengan gagal pernapasan akut.
2.
Flail sternum disebut juga central flail chest, bila berat akan menyebabkan volumeintratorasik
berkurang sehingga mengganggu pengembangan paru, ventilasi menurunmengakibatkan hipoksemia dan
hiperkarbia. Gangguan ekspansi paru diakibatkanelastic recoil ke dalam tak tertahankan sehingga volumenya
berkurang. Penekananventilasi dan atelektasis akan menyebabkan terjadinya pintas arteriovenosa (AV)
yang memperberat insufisiensi pernapasan sehingga bila dibiarkan akan berakhir dengangagal pernapasan
akut.

Nyeri hebat juga akan menyebabkan penderita mengurangi gerakan segmen melayangsambil terus
menerus berupaya paksa menarik dan mengeluarkan napas, hal ini terlihatdengan pernapasan cepat dan
dangkal bila dibiarkan akan menyebabkan kelelahan otot-otot pernapasan dan berakhir dengan gagal
pernapasan akut.Akibat dari atelektasis, pneumonia, pirau A-V sendiri akan memperberat kerja napas, halini
ditunjukkan dengan gambaran gas darah memburuk, suatu tanda gagal pernapasan akut
3.

Anda mungkin juga menyukai