Laporan Praktikum Unggas 4
Laporan Praktikum Unggas 4
Pinang Wikandaru
Herjato
Praktikan
Janu
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT,
karena
berkat
rahmat
dan
karunia-Nya
penulis
dapat
membangun
dan
bermanfaat
penulis
untuk
DAFTAR ISI
SAMPUL
i
HALAMAN PENGESAHAN
ii
KATA PENGANTAR
iii
DAFTAR ISI iv
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR GAMBAR vi
PENDAHULUAN 1
Latar Belakang 1
Tujuan Praktikum 1
Manfaat Praktikum
1
MATERI DAN METODE 2
Materi
2
Metode
2
HASIL DAN PEMBAHASAN
1
Sistem Digesti
3
Organ Tambahan 13
Sistem Reproduksi Betina
Sistem Reproduksi Jantan
KESIMPULAN
23
DAFTAR PUSTAKA 24
LAMPIRAN 25
16
21
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Organ Digesti Ayam Layer 3
Tabel 2. Sistem Reproduksi Ayam Betina 16
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Gambar
Gambar
Gambar
Gambar
Gambar
Gambar
Gambar
Gambar
Gambar
Gambar
Gambar
Gambar
Gambar
Gambar
Gambar
Gambar
Gambar
Gambar
Gambar
17
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Unggas adalah jenis ternak bersayap dari kelas aves yang
telah didomestikasikan dan cara hidupnya diatur oleh manusia
dengan tujuan untuk memberikan nilai ekonomis dalam bentuk
daging dan telur. Dalam praktikum Produksi Ternak Unggas Wajib
Fakultas Peternakan Semester 4, melaksanakan melihat sistem
pencernaan dan reproduksi pada unggas yaitu mengetahui
fungsi fungsi pencernaan dan reproduksi unggas jantan dan
betina secara saksema, sehingga tahu siklus pencernaan dalam
mengabsosi
makanan
dan
mempertahankan
hidup
dan
dari
praktikum
ini
adalah
mengetahui
dan
telah
dipotong
kemudian ditimbang
lalu
digesti
ayam
terdiri
atas
organ-organ
yang
menyusun saluran pencernaan dan memiliki fungsi masingmasing. Organ yang menyusun sistem digesti dari pakan masuk
sampai keluar sebagai ekskreta antara lain paruh, oesophagus,
crop, proventriculus, gizzard, usus halus yang terdiri atas
duodenum, jejunum, dan ileum, coecum, usus besar, dan kloaka.
Hasil yang diperoleh dari praktikum Ilmu Ternak unggas acara
sistem digesti dan reproduksi adalah sebagai berikut:
Tabel 1. Organ Digesti Ayam Layer
Parameter
Oesophagus
Crop
Proventikulus
Gizzard
Usus halus:
a. Duodenum
b. Jejunum
c. Ilieum
Coecum
Usus besar
Kloaka
Organ tambahan:
a. Hati
b. Pankreas
c. Limfa
proses
pencernaan
enzimatis
dimulut
dengan
Berdasarkan
praktikum
yang
dilakukan
Membentang
disepanjang
leher
dan
thorax,
menghasilkan
mukosa
yang
berfungsi
untuk
masih
menempel
didalamnya
sehingga
tidak
dapat
pendapat
Sarwono
(1998)
bahwa
Faktor
yang
Gambar 3. Oesophagus
Tembolok (crop). Berdasarkan praktikum yang dilakukan
diketahui panjang tembolok ayam A adalah 9 cm dengan berat 9
gram sedangkan ayam B panjang 9 cm dan berat 13 gram.
Menurut Neil (1991), berat crop ayam berkisar antara 8 sampai
12 gram. Menurut Crompton (1999) Sebelum kerongkongan
memasuki rongga tubuh, ada bagian yang melebar di salah satu
sisinya menjadi kantong yang dikenal sebagai crop (tembolok).
Tembolok merupakan modifikasi dari oesophagus yang berperan
sebagai tempat penyimpanan pakan, pakan disimpan dalam
tembolok hanya sementara. Dalam tembolok sedikit bahkan
tidak terjadi proses pencernaan, kecuali pencampuran sekresi
saliva dari mulut yang dilanjutkan aktifitasnya di tembolok
Tembolok pada burung merpati memiliki keistimewaan
tersendiri. Tembolok merpati dapat menghasilkan susu tembolok
(pigeon milk) yang kaya akan protein untuk campuran pakan
anak-anaknya. Mekanisme terbentuknya susu tembolok merpati
adalah adanya respon dari sekresi hormon prolaktin yang timbul
saat merpati mengeram Di samping itu terdapat beberapa
bakteri yang aktif yang dapat menghasilkan asam organik, yaitu
asam asetat dan asam laktat. Tembolok terdapat syaraf yang
berhubungan
dengan
pusat
kenyanglapar
di
hipotalamus,
sehingga
banyak
sedikitnya
pakan
yang
terdapat
dalam
karena
kesalahan pengukuran
atau
diproduksi.
pencernaan
glandular
Pepsin,
protein,
cell,
oleh
dan
suatu
enzim
hydrochloric
karena
pakan
untuk
acid
berlalu
membantu
disekresi
cepat
oleh
melalui
Gambar 5. Proventriculus
Gizzard. Berdasarkan praktikum yang dilakukan diketahui
Gizzard ayam A memiliki panjang 5 cm dan berat 30 gram
sedangkan ayam B panjang 8 cm dan berat 27gram. Data ini
sesuai dengan data Goodman (1991) yang menyatakan berat
gizzard adalah 25 sampai 30 gram. Perbedaan data pada ayam A
dan Ayam B tersebut mungkin dikarenakan jenis varietas ayam
dan jenis pakan yang berbeda. Menurut Yuwanta (2004), pada
unggas yang hidup secara berkeliaran, empedal lebih kuat
daripada ayam yang dipelihara secara terkurung dengan pakan
yang lebih lunak.
Gizzard disebut juga muscular stomach (perut otot) atau
empedal. Lokasinya berada diantara ventriculus dan bagian atas
usus halus. Fungsi utama empedal adalah melumatkan pakan
dan mencampur dengan air menjadi pasta yang dinamakan
chymne.
Ukuran
kebiasaan
dan
makan
kekuatan
ayam
empedal
tersebut.
dipengaruhi
Ayam
yang
oleh
dipelihara
Gambar 6. Gizzard
Usus halus.
dengan
usus
digantungkan
besar.
Di
dalam
oleh
selaput
rongga
perut
penggantung
usus
yang
halus
disebut
secara
anatomis
duodenum,
jejunum,
duodenum,
bermula
dibagi
dan
dari
menjadi
ileum.
ujung
tiga
Segmen
distal
bagian
yang
gizzard.
yaitu
pertama,
Bagian
ini
pancreatic
juice
yang
mengandung
enzim
Berdasarkan
praktikum
yang
dilakukan
adalah 24 cm.
Gambar 7. Duodenum
Jejunum. Berdasarkan praktikum yang dilakukan diketahui
Panjang dan berat jejunum ayam A adalah 72 cm dan 14 gram
sedangkan pada ayam B adalah 65 cm dan 11 gram. Jejunum
Gambar 8. Jejunum
Ileum. Berdasarkan praktikum yang dilakukan diketahui
Panjang dan berat ileum pada ayam A adalah 70 cm dan 8 gram
sedangkan pada ayam B adalah 60 cm dan 9 gram. Ileum
merupakan bagian usus halus yang paling banyak melakukan
absorpsi. Ileum mempunyai banyak vili-vili untuk memperluas
bidang penyerapan. Batas antara jejunum dengan ileum berupa
tonjolan kecil disebut micelle diverticum.
Gambar 9. Illeum
Coecum. Berdasarkan praktikum yang dilakukan diketahui
Panjang dan berat coecum ayam A adalah 19 cm dan berat 5
gram. Ayam B panjang 17cm dan berat 12gram. ayam A memiliki
berat coecum yang lebih ringan dan lebih pendek sedangkan
pencernaan
serat
kasar
dilakukan
oleh
bakteri
besar.
Berdasarkan
praktikum
yang
dilakukan
adalah
produksi
empedu.
Dalam
getah
empedu
sel
darah
merah,
yaitu
biliverdin
dan
bilirubin
(Amrullah, 2004).
Hati berperan dalam sekresi empedu, metabolisme lemak,
protein,
karbohidrat,
zat
besi
dan
vitamin,
detoksifikasi,
pembentukan darah merah, dan penyimpanan vitamin. Faktorfaktor yang memengaruhi bobot hati adalah bobot tubuh,
spesies, jenis kelamin, umur, dan bakteri patogenmenyatakan
bahwa bobot hati meningkat sejalan dengan meningkatnya
umur, tetapi persentasenya konstan terhadapbobot badan.
(Setiadi,dkk.,2013)
(sel
alfa).
Bagian
eksokrin
menghasilkan
getah
Pancreas
mensekresikan
getah
pancreas
protein.
Hati
mensekresikan
getah
empedu
yang
diketahui
berat
limpa
ayam
adalah
gram
dan
ovum.
Berdasarkan
praktikum
yang
(2004)
adalah
60
gram
untuk
unggas
dewasa,
ovarium ayam
fungsi
menangkap
ovum
(yolk)
dan
tempat
jenis
infundibulum
merupakan
unggas
yang
tempat
(Yuwanta,
2004).
merupakan
penyimpanan
Pada
bagian
bagian
leher
klasifikator
juga
sperma,
sperma
juga
tesusun
dari
sel
gobelet
yang
berfungsi
dalam
magnum
yang
relatif
panjang
sehingga
produksi
telurnya tinggi. Diperlukan waktu sekitar 3,5 jam bagi telur yang
sedang berkembang untuk melalui magnum.
Albumin pada sebutir telur terdiri dari 4 lapisan. Masingmasing adalah chalazae (27.0 %), putih kental (57.0 %), putih
telur encer (17.3%) dan putih telur encer bagian luar 23.0%).
Keempat lapisan tersebut diproduksi pada magnum, tetapi putih
telur encer luar (outer thin white) tidak lengkap sampai air
ditambahkan di uterus (Suprijatna, 2005).
pada
masa
ini
tidak
secara
lengkap
mengisi
karena
faktor
genetic,
umur
dan
bisa
telur
yang
berkurang
diantaranya
disebabkan
oleh
ayam,
dimana
ayam
buras
yang
mempunyai
disebut
androgen
dan
sel
gamet
jantan
disebut
sperma
(Nalbandov, 1990).
Saluran Deferens. Saluran deferens jumlahnya sepasang,
pada ayam jantan muda kelihatan lurus dan pada ayam jantan
tua tampak berkelok kelok. Letak kearah caudal, menyilang
ureter dan bermuara pada kloaka sebelah lateral urodeum
(Amrullah, 2004).
Alat Kopulasi. Pada unggas duktus deferens berakhir
pada suatu lubang papila kecil yang terletak pada dinding dorsal
kloaka. Papila kecil ini merupakan rudimeter dari organ kopulasi
(Nalbandov, 1990). Alat kopulasi ini juga dapat disebut penis,
tetapi pada unggas bentuknya spiral seperti pegas.
KESIMPULAN
Sistem pencernaan unggas terdiri dari mulut, oesophagus,
crop, proventriculus, gizzard, usus halus (duodenum, jejunum,
illeum), coecum (usus buntu), usus besar, cloaca. Sistem
pencernaan dibantu oleh organ asesoris meliputi pankreas, hati,
dan
limpa.
Cloaka
merupaka
lubang
salurang
teridiri
primer
menghasilkan
dan
sekunder.
ovum
Primer
sedangkan
berupa
sekunder
ovarium
berupa
yang
saluran
DAFTAR PUSTAKA
Akoso, B. T. 1998. Kesehatan Unggas. Kanisius. Yogyakarta.
Amrullah, I. K. 2004. Nutrisi Ayam Broiler. Lembaga Satu
Gunungbudi
IPB. Bogor.
Blakely, J and Bade, D.H. 1991. Ilmu Peternakan, Edisi IV, Gadjah
Mada
University Press. Yogyakarta.
Crompton, D.W. 1999. A study of the growth of the alimentary
tractof
the
young cockerel. Br. Poult. Sci
Frandson. 1992. Anatomi dan Fisiologi Ternak. Collage of
Veteraning
Medicine Colorado State University fort calling, New York.
Goodman, H. D. 1991. Biology Laboratory Inversatium Java.
Novich
Put
Orlando.
Juliambarwati, Mirinda, Adi Ratriyanto, dan Aqni Hanifa. 2012.
Pengaruh
Penggunaan Tepung Limbah Udang dalam Ransum
terhadap
Kualitas Telur Itik. Sains Peternakan Vol. 10 (1), 1 6.
Muljowati, S,
Purwokerto.
dkk.
1999.
Dasar
Ternak
Unggas.
Unsoed.