Anda di halaman 1dari 21

Perbedaan Al-Quran dengan Kitab-kitab sebelumnya.

Sebagai orang muslim yang taat kepada Allah SWT, harus percaya dengan kitabkitab Allah SWT yang telah diturunkan kepada masing-masing nabi. Empat kitab itu
diantarnya adalah Taurat, Injil, Zabur, dan Al-Quran. Kitab Al-Quran lah yang wajib
dibaca oleh seluruh umat muslim di dunia, pada ketiga kitab lainya hanya diwajibkan
untuk mempercayainya dan mengimaninya bahwa ketiga kitab itu benar-benar ada
dan benar-benar diturunkan dari Allah SWT sebagai wahyu kepada setiap masingmasing nabi yang menerimanya.
Sampai saat ini pun saya belum tahu bentuk dan isi asli yang ada pada ketiga kitab
Allah tersebut. Namun, dalam hidup saya, saya sudah mempelajari Al-Quran
sebagaimana mestinya.

Kitab Taurat.
Kitab taurat atau Torah dalam bahasa Ibrani adalah lima kitab pertama Tanakh
atau Alkitab Perjanjian Lama. Kitab Taurat dalam bahasa Yunaidini disebut
Pentateukh.

Kitab Injil.
Injil (Yunani:/euangelion - "kabar baik" atau "berita baik" atau "berita suka cita")
adalah istilah yang digunakan untuk menyebut keempat kitab pertama dalam Alkitab
Perjanjian Baru. Kitab-kitab tersebut adalah: Injil Matius, Injil Markus, Injil Lukas,
dan Injil Yohanes. Kata injil sendiri berasal dari bahasa Arab.

Kitab Zabur.
Zabur (bahasa Arab: ) disamakan oleh sebagian ulama dengan Mazmur, yang
menurut Islam, adalah salah satu kitab suci yang diturunkan sebelum Al-Qur'an
(selain Taurat dan Injil). Istilah zabur adalah persamaan dengan istilah Ibranizimra,
bermaksud "lagu, musik."

Al-Quran.
Al-Qur'an adalah wahyu Allah ( 7:2 ) yang berfungsi sebagai mu'jizat bagi
Rasulullah Muhammad saw ( 17:88; 10:38 ) sebagai pedoman hidup bagi setiap
Muslim ( 4:105; 5:49,50; 45:20 ) dan sebagai korektor dan penyempurna terhadap
kitab-kitab Allah yang sebelumnya ( 5:48,15; 16:64 ), dan bernilai abadi.

Dalam keempat kitab tersebut memiliki persamaan yaitu adalah sama-sama kitab
Allah yang diturunkan sebagai wahyu.

Namun, dalam hal itu mempunyai perbedaan yang sangat jauh juga. Simak tulisan
berikut ini.

Kitab Taurat diturunkan kepada Nabi Musa a.s.

Kitab Injil diturunkan kepada Nabi Isa a.s.

Kitab Zabur diturunkan kepada Nabi Daud a.s.

Kitab Al-Quran diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW.

Kitab-kitab yang telah diturunkanNya sebelum Allah menurunkan Al-Quran,


menggunakan bahasa yang sudah tidak ada sejak beberapa abad silam. Semua orang
diatas bumi ini belum sempat ada yang menggunakan bahasa tersebut, kalaupun ada,
hanya sedikit sekali orang yang mengerti. Akan tetapi, Al-Quran diturunkanNya

menggunakan bahasa yang hidup, banyak orang yang ada di bumi mengerti akan
bahasa itu. Dan sampai saat ini masih menjadi bahasa Arab Modern.

Teks yang ada didalam ketiga kitab itu semuanya telah hilang, yang ada saat
ini hanyalah salinannya saja. Namun pada Al-Quran, sampai saat ini tulisannya masih
sama seperti pertama kali Nabi Muhammad mendapatkanya, tidak ada satu pun
tulisan yang dirubah.

Kitab-kitab suci yang ada dalam kalangan berbagai bangsa itu hanya ditujukan
kepada suatu golongan manusia tertentu. Ajaran-ajarannya terutama perundangundangannya dimaksudkan untuk menjalankan pada waktu tertentu pula, sesuai
dengan kondisi dan tempatnya. Kini tidak butuhkan lagi dan tidak pula dapat
dijalankan. Sedangkan Al-Quran semua perundang-undanganya dapat diamalkan oleh
semua manusia pada kapan pun, dimana pun.

Kitab Taurat, Zabur, Injil isinya sudah tercampur antara wahyu-wahyu Allah
dengan ucapan-ucapan manusia. Sedangkan Al-Quran sejak zaman dahulu sampai
sekarang isinya masih orisinil, kemurnianya dari isi Al-Quran akan terjaga terus
sampai kapanpun.

Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa
yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujianterhadap kitab-kitab
yang lain itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah
kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang
kepadamu. Untuk tiap-tiap umat diantara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang.

Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak
menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan.
Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah
kamu perselisihkan itu,dan hendaklah kamu memutuskan perkara di antara mereka menurut apa
yang diturunkan Allah, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka. Dan berhati-hatilah kamu
terhadap mereka, supaya mereka tidak memalingkan kamu dari sebahagian apa yang telah
diturunkan Allah kepadamu. Jika mereka berpaling (dari hukum yang telah diturunkan Allah), maka
ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah menghendaki akan menimpakan mushibah kepada mereka
disebabkan sebahagian dosa-dosa mereka. Dan sesungguhnya kebanyakan manusia adalah orangorang yang fasik. Apakah hukum Jahiliyah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang
lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin ? (QS. Al-Maaidah: 48-50)
Setelah berbicara mengenai Kitab Taurat yang diturunkan kepada Nabi Musa as. dan Kitab Injil yang
diturunkan kepada Nabi Isa as., kini surat al-Maidah ayat 48 menerangkan tentang al-Quran yang
diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw. Ayat di atas menjelaskan kebenaran yang terkandung di
dalam al-Quran, yakni membenarkan dan sekaligus meluruskan Kitab-Kitab yang diturunkan
sebelum al-Quran. Membenarkan dalam artian kata membuat syariat baru, yaitu syariat yang
diusung oleh Nabi Muhammad Saw., kerena dengan turunnya al-Quran ini sudah otomatis
membatalkan syariat-syariat yang sebelumnya sudah ada. Lalu ada sebuah pertanyaan yang timbul
mengenai hal ini, yaitu kenapa Allah SWT. merubah syariat-syariat yang sebelumnya?
Seandainya Allah SWT. menghendaki kaum Nabi Musa as., kaum Nabi Isa as., dan kaum Nabi
Muhammad Saw. menjadi satu kaum yang padu, pasti Allah SWT. bisa saja melakukan hal tersebut,
namun Allah SWT. ingin menguji hamba-hamba-Nya agar hamba-hamba-Nya mempotensialkan
segala hal, baik itu mengenai syariat maupun potensi-potensi yang lainnya. Oleh karena itu
semenjak datangnya Islam, agama-agama samawi yang lainnya sudah terhapuskan. Bahkan agama
Islam ini adalah satu-satunya agama yang diridhai oleh Allah SWT. terhitung semenjak mulai
diutusnya Nabi Muhammad Saw. menjadi Rasul hingga hari kiamat nanti. Allah berfirman:
Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam (QS. Ali Imran: 19). Melalui
tuntunan syariat yang baru inilah kita semuanya berlomba-lomba dalam kebaikan dan berbuat
aneka kebajikan, tidak ada gunanya lagi menghabiskan waktu dengan sia-sia dan berdebat yang
tiada artinya, karena manusia semuanya akan kembali kepada Allah SWT. dan jalan satu-satunya
menuju hal itu melalui syariat dan tuntunan yang dibawa oleh Nabi yang terhebat yaitu Nabi
Muhammad Saw. Di dalam internal Islam sendiri telah banyak terjadi perbedaan dan perselisihan
pendapat mengenai hal-hal yang furuiyah, namun anehnya masih banyak yang menganggap
perbedaan ini menjadi hal yang sangat istimewa dan bahkan tidak jarang akan menjadikan taashub
buta yang akan menjurus kepada pertengkaran.
Seharusnya sebagai umat Islam sudah tidak pantas lagi untuk bertengkar, sudah tidak zamannya
lagi untuk mencari-cari kesalahan kelompok lain, namun yang seharusnya dilakukan adalah mencari
persamaan-persamaan yang ada, bukan perbedaan. Dan kita semua yakin bahwa persamaan-

persamaan yang ada lebih banyak dari pada perbedaannya, mungkin jika dipersentasikan 95%
banding 5%. Astaghfirullah lalu apakah kita akan mengambil yang 5% ketimbang yang 95%,
sungguh zalimnya orang-orang yang mengambil 5% itu. Kemudian meluruskan kitab-kitab Samawi
sebelumnya, yakni memperbaiki dan mmembatalkan kitab-kitab yang sebelumnya, karena tidak bisa
dipungkiri lagi jikalau Kitab-Kitab Samawi yang lainnya telah terkontaminasi oleh perkataanperkataan manusia yang tidak bertanggung jawab sehingga merubah wahyu-wahyu yang diturunkan
oleh Allah SWT. Contohnya Kitab kebanggaan Umat Kristiani yaitu Injil. Mungkin banyak yang
mengkritisi tentang penggunaan kata Injil tersebut, ada yang mengatakan bahwa yang dijadikan
kitab sandaran oleh Umat Kristiani bukanlah Injil asli, tetapi lebih tepatnya adalah Perjanjian Baru.
Karena injil yang sebenarnya adalah kitab yang diturunkan oleh Allah SWT. kepada Nabi Isa as.
tanpa adanya tambahan-tambahan dari manusia. Sedangkan Perjanjian Baru yang diterbitkan
antara tahun 50 Masehi hingga tahun 100 Masehi ini mula-mula adalah surat-surat Paulus,
kemudian barulah judul-judul yang lainnya ditambahkan. Beberapa abad sesudah Masehi, Gereja
baru mensahkan Kitab Perjanjian Baru tersebut setelah urutannya diubah dan sedapat mungkin
disesuaikan dengan Sejarah Keselamatan manusia. Oleh karena itulah al-Quran sebagai kitab yang
membenarkan cocok bagi semua umat, bukan hanya umat Islam saja tetapi untuk umat secara
keseluruhan, seperti apa yang difirmankan oleh Allah dalam surat al-Anam ayat 90 yang artinya
Mereka itulah orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah, maka ikutilah petunjuk mereka.
Katakanlah: Aku tidak meminta upah kepadamu dalam menyampaikan (Al-Quran). Al-Quran itu
tidak lain hanyalah peringatan untuk seluruh ummat.. Namun sayangnya kebanyakan umat yang
masih berpegang kepada kitab-kitab Samawi enggan untuk menerima al-Quran sebagai pelurus
dan pembenar, padahal kitab-kitab mereka tidak murni lagi, banyak terjadi tambahan-tambahan
yang tidak dikehendaki oleh Allah SWT. bukan hanya itu saja kitab-kitabnya pun sudah
dialihbahasakan yang akan merusak makna yang terkandung. Tidaklah mungkin Al Quran ini dibuat
oleh selain Allah; akan tetapi (Al Quran itu) membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya dan
menjelaskan hukum-hukum yang telah ditetapkannya, tidak ada keraguan di dalamnya, (diturunkan)
dari Tuhan semesta alam. (QS. Yunus: 37) 4. Jelaskan hakekat iman kepada Kitab-kitab Allah dan
apa hikmahnya beriman kepada Kitab-kitab Allah?

A. 1 Pengertian Kitab-kitab Allah


Al kutub secara bahasa berarti kitab-kitab. Secara istilah berarti kitab-kitab yang diturunkan oleh
Allah SWT kepada Rasul-rasul-Nya sebagai rahmat dan hidayah bagi seluruh ummat manusia agar
mencapai kebahagiaan di dunia dan akherat.
a. Kewajiban Manusia Terhadap Kitab-kitab Allah swt
1. Beriman bahwa kitab-kitab tersebut benar-benar diturunkan oleh Allah swt.
2. Beriman kepada kitab-kitab yang sudah kita kenal namanya seperti shuhuf Ibrahim dan Musa,
Zabur, Taurat, Injil, dan Al Quran.
3. Membenarkan seluruh berita-berita yang terdapat di dalam Al Quran, juga berita-berita yang
terdapat di dalam kitab-kitab terdahulu yang belum diganti atau diselewengkan.

4. Mengerjakan seluruh hukum yang terdapat di dalam kitab-kitab tersebut yang belum dinasakh
oleh Al Quran serta rela dan tunduk pada hukum tersebut, sebagaimana firman allah swt di dalam Al
Quran, yang artinya:
Katakanlah: Barang siapa yang menjadi musuh Jibril, maka Jibril itu telah menurunkannya (Al
Quran) ke dalam hatimu dengan seizin Allah; membenarkan apa (kitab-kitab) yang sebelumnya dan
menjadi petunjuk serta berita gembira bagi orang-orang yang beriman. (QS. Al Baqarah : 97)
Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa
yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitabkitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan
janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang
kepadamu. Untuk tiap-tiap umat diantara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang.
Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak
menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan.
Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah
kamu perselisihkan itu, (QS. Al Maidah : 48)
b. Kitab-Kitab Samawi Yang Disebutkan Di dalam Al Quran
1. Shuhuf Ibrahim
Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri (dengan beriman), dan dia ingat nama
Tuhannya, lalu dia sembahyang. Tetapi kamu (orang-orang kafir) memilih kehidupan duniawi.
Sedang kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal. Sesungguhnya ini benar-benar terdapat
dalam kitab-kitab yang dahulu, (yaitu) Kitab-kitab Ibrahim dan Musa (QS. Al Ala : 14-19)
Ataukah belum diberitakan kepadanya apa yang ada dalam lembaran-lembaran Musa? dan
lembaran-lembaran Ibrahim yang selalu menyempurnakan janji? (QS. An Najm : 36-37)
2. Shuhuf Musa
Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri (dengan beriman), dan dia ingat nama
Tuhannya, lalu dia sembahyang. Tetapi kamu (orang-orang kafir) memilih kehidupan duniawi.
Sedang kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal. Sesungguhnya ini benar-benar terdapat
dalam kitab-kitab yang dahulu, (yaitu) Kitab-kitab Ibrahim dan Musa (QS. Al Ala : 14-19)
Ataukah belum diberitakan kepadanya apa yang ada dalam lembaran- lembaran Musa? dan
lembaran-lembaran Ibrahim yang selalu menyempurnakan janji? (QS. An Najm : 36-37)
3. Taurat
Dan (ingatlah), ketika Kami berikan kepada Musa Al Kitab (Taurat) dan keterangan yang
membedakan antara yang benar dan yang salah, agar kamu mendapat petunjuk. (QS. Al Baqarah :
53)
Dia menurunkan Al Kitab (Al Quran) kepadamu dengan sebenarnya; membenarkan kitab yang telah
diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil, (QS. Ali Imran : 3)

Sesungguhnya Kami telah menurunkan Kitab Taurat di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang
menerangi), yang dengan Kitab itu diputuskan perkara orang-orang Yahudi oleh nabi-nabi yang
menyerah diri kepada Allah, oleh orang-orang alim mereka dan pendeta-pendeta mereka,
disebabkan mereka diperintahkan memelihara kitab-kitab Allah dan mereka menjadi saksi
terhadapnya. Karena itu janganlah kamu takut kepada manusia, (tetapi) takutlah kepada-Ku. Dan
janganlah kamu menukar ayat-ayat-Ku dengan harga yang sedikit. Barangsiapa yang tidak
memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir.
(QS. Al Maidah : 44)
Dan mereka tidak menghormati Allah dengan penghormatan yang semestinya, di kala mereka
berkata: Allah tidak menurunkan sesuatupun kepada manusia. Katakanlah: Siapakah yang
menurunkan kitab (Taurat) yang dibawa oleh Musa sebagai cahaya dan petunjuk bagi manusia,
kamu jadikan kitab itu lembaran-lembaran kertas yang bercerai-berai, kamu perlihatkan
(sebahagiannya) dan kamu sembunyikan sebahagian besarnya, padahal telah diajarkan kepadamu
apa yang kamu dan bapak-bapak kamu tidak mengetahuinya ? Katakanlah: Allah-lah (yang
menurunkannya), kemudian (sesudah kamu menyampaikan Al Quran kepada mereka), biarkanlah
mereka bermain-main dalam kesesatannya(QS. Al Anam:91)
Dan Kami iringkan jejak mereka (nabi nabi Bani Israil) dengan Isa putera Maryam, membenarkan
Kitab yang sebelumnya, yaitu: Taurat. Dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang
didalamnya (ada) petunjuk dan dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang
sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. Dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang
bertakwa. (QS. Al Maidah : 46)
Dan Allah akan mengajarkan kepadanya Al Kitab, Hikmah, Taurat dan Injil. (QS. Ali Imran : 48)
4. Zabur
Sesungguhnya Kami telah memberikan wahyu kepadamu sebagaimana Kami telah memberikan
wahyu kepada Nuh dan nabi-nabi yang kemudiannya, dan Kami telah memberikan wahyu (pula)
kepada Ibrahim, Ismail, Ishak, Yaqub dan anak cucunya, Isa, Ayyub, Yunus, Harun dan Sulaiman.
Dan Kami berikan Zabur kepada Daud. (QS. An Nisaa : 163)
Jika mereka mendustakan kamu, maka sesungguhnya rasul-rasul sebelum kamupun telah
didustakan (pula), mereka membawa mukjizat-mukjizat yang nyata, Zabur dan kitab yang memberi
penjelasan yang sempurna (QS. Al Baqarah : 184)
Dan sungguh telah Kami tulis didalam Zabur sesudah (Kami tulis dalam) Lauh Mahfuzh,
bahwasanya bumi ini dipusakai hamba-hambaKu yang saleh. (QS. Al Anbiyaa : 105)

Dan Tuhan-mu lebih mengetahui siapa yang (ada) di langit dan di bumi. Dan sesungguhnya telah
Kami lebihkan sebagian nabi-nabi itu atas sebagian (yang lain), dan Kami berikan Zabur kepada
Daud. (QS. Al Israa : 55)
5. Injil
Dia menurunkan Al Kitab (Al Quran) kepadamu dengan sebenarnya; membenarkan kitab yang telah
diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil, (QS. Ali Imran : 3)
Dan Kami iringkan jejak mereka (nabi nabi Bani Israil) dengan Isa putera Maryam, membenarkan
Kitab yang sebelumnya, yaitu: Taurat. Dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang
didalamnya (ada) petunjuk dan dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang
sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. Dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang
bertakwa. (QS. Al Maidah : 46)
Dan Allah akan mengajarkan kepadanya Al Kitab, Hikmah, Taurat dan Injil. (QS. Ali Imran : 48)
Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras
terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. Kamu lihat mereka ruku dan
sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka
dari bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, yaitu
seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu
menjadi besarlah dia dan tegak lurus di atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati penanampenanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orangorang mukmin). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang
saleh di antara mereka ampunan dan pahala yang besar. (QS. Al Fath : 29)
6. Al Quran
Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa, (QS. Al
Baqarah : 2)
Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al Quran dengan berbahasa Arab, agar kamu
memahaminya. (QS. Yusuf : 2)
Maha suci Allah yang telah menurunkan Al Furqaan (Al Quran) kepada hamba-Nya, agar dia
menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam, (QS. Al Furqaan:1)
Dan sesungguhnya orang-orang kafir itu benar-benar hampir menggelincirkan kamu dengan
pandangan mereka, tatkala mereka mendengar Al Quran dan mereka berkata: Sesungguhnya ia
(Muhammad) benar-benar orang yang gila. Dan Al Quran itu tidak lain hanyalah peringatan bagi
seluruh umat. (QS. Al Qalam :51-52)
Apakah (orang-orang kafir itu sama dengan) orang-orang yang ada mempunyai bukti yang nyata
(Al Quran) dari Tuhannya, dan diikuti pula oleh seorang saksi (Muhammad) dari Allah dan sebelum

Al Quran itu telah ada Kitab Musa yang menjadi pedoman dan rahmat? Mereka itu beriman kepada
Al Quran. Dan barangsiapa di antara mereka (orang-orang Quraisy) dan sekutu-sekutunya yang
kafir kepada Al Quran, maka nerakalah tempat yang diancamkan baginya, karena itu janganlah
kamu ragu-ragu terhadap Al Quran itu. Sesungguhnya (Al Quran) itu benar-benar dari Tuhanmu,
tetapi kebanyakan manusia tidak beriman. (QS. Huud:17)
Tidaklah mungkin Al Quran ini dibuat oleh selain Allah; akan tetapi (Al Quran itu) membenarkan
kitab-kitab yang sebelumnya dan menjelaskan hukum-hukum yang telah ditetapkannya, tidak ada
keraguan di dalamnya, (diturunkan) dari Tuhan semesta alam. (QS. Yunus : 37)
Dan jikalau Kami jadikan Al Quran itu suatu bacaan dalam bahasa selain Arab, tentulah mereka
mengatakan: Mengapa tidak dijelaskan ayat-ayatnya? Apakah (patut Al Quran) dalam bahasa
asing sedang (rasul adalah orang) Arab? Katakanlah: Al Quran itu adalah petunjuk dan penawar
bagi orang-orang mukmin. Dan orang-orang yang tidak beriman pada telinga mereka ada sumbatan,
sedang Al Quran itu suatu kegelapan bagi mereka. Mereka itu adalah (seperti) yang dipanggil dari
tempat yang jauh. (QS. Fushshilat : 44)
c. Nama-nama Lain Al Quran
Al Furqon
Maha suci Allah yang telah menurunkan Al Furqaan (Al Quran) kepada hamba-Nya, agar dia
menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam, (QS. Al Furqaan : 1)
At Tanzil
Dan sesungguhnya Al Quran ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan semesta alam, dia dibawa
turun oleh Ar-Ruh Al-Amin (Jibril), (QS. Asy Syuaraa : 192-193)
Adz Dzikru
Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan sesungguhnya Kami benar-benar
memeliharanya. (QS. Al Hijr : 9)
Al Kitab
Haa miim. Demi Kitab (Al Quran) yang menjelaskan, sesungguhnya Kami menurunkannya pada
suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan. (QS. Ad
Dhukaan : 1-3)
Al Quran
Sesungguhnya Al Quran ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan memberi
khabar gembira kepada orang-orang Mumin yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada
pahala yang besar, (QS. Al Israa : 9)
d. Sifa-Sifat Al Quran
1) Nuur
Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu bukti kebenaran dari Tuhanmu. (Muhammad
dengan mukjizatnya) dan telah Kami turunkan kepadamu cahaya yang terang benderang (Al
Quran). (QS. An Nisaa : 174)

2) Mubin
Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu bukti kebenaran dari Tuhanmu. (Muhammad
dengan mukjizatnya) dan telah Kami turunkan kepadamu cahaya yang terang benderang (Al
Quran). (QS. An Nisaa : 174)
3) Huda
Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi
penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang
beriman. (QS. Yunus : 57)
4) Syiifa
Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi
penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang
beriman. (QS. Yunus : 57)
5) Rahmah
Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi
penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang
beriman. (QS. Yunus : 57)
6) Mauidzah
Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi
penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang
beriman. (QS. Yunus : 57)
7) Basyir
Sesungguhnya Kami telah mengutusmu (Muhammad) dengan kebenaran; sebagai pembawa berita
gembira dan pemberi peringatan, dan kamu tidak akan diminta (pertanggungan jawab) tentang
penghuni-penghuni neraka. (QS. Al Baqarah : 19)
8) Nazir
Sesungguhnya Kami telah mengutusmu (Muhammad) dengan kebenaran; sebagai pembawa berita
gembira dan pemberi peringatan, dan kamu tidak akan diminta (pertanggungan jawab) tentang
penghuni-penghuni neraka. (QS. Al Baqarah : 19)
9) Mubarok
Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka
memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai fikiran
(QS. Shaad : 38)
e. Kedudukan Al Quran
1. Al Quran adalah manhaj tarbiyah islamiyah
2. Al Quran sebagai kitab syariah
3. Al Quran sebagai petunjuk jalan dalam kehidupan ini
4. Al Quran sebagai penyeru kepada penghayatan (taddabur) ayat-ayat Allah swt di dalam Al Quran
atau alam ini
5. Al Quran sebagai mashdar marifah (referensi) sejarah yang mulia

B. 1 Persamaan Dan Perbedaan Al-Quran Dengan Kitab-kitab Allah Sebelumnya


a. Persamaan Al-Quran Dengan Kitab-kitab Allah Sebelumnya
Isi pokok dari kitab-kitab Allah
Pada dasarnya kitab-kitab suci memuat tentang beberapa hal, yakni:
a) Hukum Itiqodiyah; hukum tentang keyakinan, seperti iman kepada Allah SWT., Malaikat, Kitab,
Rasul, Hari akhir dan Taqdir.
b) Hukum Khuluqiyah; hukum tentang akhlaq, yakni kewajiban para mukallaf untuk memperhias diri
dengan perilaku utama (akhlaqul karimah) dan menghindarkan diri dari perilaku tercela (akhlaqul
madzmumah).
c) Hukum Amaliyah; hukum tentang amal perbuatan, yakni segala perkataan, perbuatan dan
tindakan manusia.
Fungsi kitab suci bagi kehidupan sehari-hari:
a. Menenteramkan hati.
b. Mempertebal keyakinan.
c. Menambah ilmu pengetehuan.
d. Mengetahui riwayat (sejarah) umat masa lampau.
e. Memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat.
f. Menanamkan sikap toleransi terhadap pemeluk agama lain.
b. Perbedaan Al-Quran Dengan Kitab-kitab Allah Sebelumnya
Al-Quran Kitab Terakhir Dan Terlengkap
1. Pengertian Al-Quran.
Arti kata Al-Quran adalah bacaan atau yang dibaca, berasal dari kata qara-a (bacaan). Adapun
pengertian Al-Quran adalah Kalam Allah SWT. yang merupakan mujizat yang diturunkan
(diwahyukan) melalui Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW. dan yang ditulis di mush-haf
dan diriwayatkan secara mutawatir serta membacanya adalah ibadah. Menurut penghitungan para
ahli bahwa Al-Quran itu terdiri dari 114 surat (86 surat Makkiyah dan 28 surat Madaniyah), 30 juz,
60 hizb, 554 ruku, Sedangkan menurut Ibnu Abbas RA., Al Quran terdiri dari 6.616 ayat, 77.934
kata dan 323.671 huruf.
2. Cara-cara Al-Quran diwahyukan:
Proses turunnya Al-Quran adalah secara bertahap dan berangsur-angsur. Bertahap artinya AlQuran tidak langsung disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW., melainkan melalui beberapa
tahapan. Tahap pertama Al-Quran disimpan di Lauh Mafudz, Tahap kedua diturunkan ke Baitul
Izzah atau samaud-dunya (langit dunia) pada malam Lailatul Qadar, kemudian tahap ketiga baru
disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW. secara berangsur-angsur.
Hikmah diturunkannya Al-Quran secara bertahap adalah:
a. Untuk memuliakan Al-Quran itu sendiri.
b. Untuk memuliakan dan menghormati penerimanya (Nabi Muhammad SAW.) dengan cara
memberitahukan kepada seluruh penghuni langit.
Adapun berangsur-angsur artinya bahwa Al-Quran tidak di sampaikan sekaligus, melainkan sedikit
demi sedikit sesuai situasi dan kondisi yang tepat. Adapun pertama kali ayat Al-Quran disampaikan

oleh Malaikat Jibril (Ruhul-Quddus) kepada Nabi Muhammad SAW. adalah pada saat bitsah
(pengangkatan) beliau sebagai Nabi dan Rasul yakni pada 17 Ramadhan bertepatan pada tanggal 6
Agustus 610 M, Seterusnya disampaikan hingga dalam kurun waktu 22 tahun 2 bulan 22 hari, yakni
13 tahun pada periode Mekkah dan 10 tahun pada periode Madinah.
Hikmah diturunkannya Al-Quran secara berangsur-angsur adalah:
a. Bagi Nabi Muhammad SAW:
1)Meringankan dalam menerima wahyu.
2)Memudahkan dalam menjelaskan kandungan dan mencontohkan pelaksanaannya.
3)Meneguhkan hati dalam menghadapi cobaan celaan dan penganiayaan orang-orang kafir.
b. Bagi Ummat:
1) Memudahkan dalam menghafalkan.
2) Memudahkan dalam memahami.
3) Mempersiapkan bangunan Al-Quran dengan landasan yang sempurna dalam menghancurkan
kepercayaan yang bathil dan tradisi yang merusak.
4) Membengun umat menuju bentuk yang sempurna dengan menanamkan aqidah salamah, ibadah
shahihah dan akhlaqul karimah.
5) Meneguhkan hati dan meringankan beban penderitaan dalam menegakkan dan memperjuangkan
Islam.
Adapun diantara kaifiyat atau cara-cara penyampaian wahyu tersebut adalah:
a. Malaikat Jibril memasukkan wahyu langsung ke dalam hati dan akal beliau. Nabi tidak melihat
melainkan hanya merasakan bahwa hatinya penuh wahyu.
b. Malaikat Jibril menampakkan diri sebagai seorang laki-laki, kemudian menyampaikan firman Allah
lalu Nabi menghafalnya dengan benar.
c. Malaikat Jibril menampakkan diri dalam ujud aslinya.
d. Malaikat Jibril datang dengan disertai suara seperti gemerincingnya lonceng. Cara inilah yang
terasa paling berat oleh Nabi Muhammad SAW.
Keistimewaan Al-Quran.
Al-Quran memiliki beberapa keistimewaan yang tidak dimiliki oleh beberapa kitab sebelumnya,
diantaranya adalah:
1. Tidak pernah mengalami perubahan.
2. Terpelihara kemurniannya hingga akhir zaman.
3. Tak ada satupun makhluk yang dapat menandingi kehebatan Al-Quran.
4. Memuat petunjuk tentang segala segi kehidupan manusia.
5. Mengoreksi segala kekeliruan kitab-kitab sebelumnya akibat penyelewengan.
6. Telah tertulis sejak zaman Rasulullah masih hidup.
7. Memiliki gaya bahasa yang sangat tinggi.
8. Berlaku hingga hari qiyamat dan bagi seluruh umat manusia di dunia ini.
9. Selalu memuliakan akal fikiran serta menggunakannya sebagai dasar dalam memahami
kandungannya.
10. Memandang hakekat manusia adalah sama.
11. Memadukan antara ilmu, iman dan keyakinan.

12. Menjanjikan kebahagian dunia akhirat bagi yang mengamalkannya.


13. Membacanya sebagai ibadah dan berpahala, baik yang mahir maupun belum.
14. Sebagai mujizat Nabi dan Rasul yang terbesar.
15. Sebagai obat dan rahmat bagi yang beriman.
Al-Quran Sebagai Sumber Hukum Dan Pedoman Dalam Kehidupan Sehari-Hari
1. Isi dan Fungsi (Peranan) Al-Quran
Menurut Muhammad Abduh Al-Quran berisi tentang:
a. Masalah ketauhidan.
b. Masalah janji dan ancaman.
c. Masalah Jalan menuju kebahagiaan.
d. Masalah peribadatan.
e. Masalah kisah sejarah.
Oleh karena itu Al-Quran berfungsi sebagai:
a. Mujizat bagi Nabi Muhammad SAW.
b. Pedoman hidup bagi setiap muslim.
c. Nasikh (pengganti), Muhaimin (korektor) dan Mushoddiq (pembenaran) terhadap kitab suci
sebelumnya.
2. Cara beriman kepada Al-Quran
Beberapa cara beriman (komitmen) kepada kitab suci Al-Quran adalah:
a. Meyakini bahwa Al-Quran itu benar-benar wahyu Allah SWT., bukan karangan Nabi Muhammad
SAW. belaka.
b. Meyakini bahwa Al-Quran adalah kitab suci samawi terakhir sebagai petunjuk seluruh umat
manusia.
c. Meyakini bahwa isi Al-Quran itu benar dan tidak ragu sedikitpun.
d. Mempelajari, mamahami dan menghayati isi Al-Quran.
e. Mengamalkan ajaran Al-Quran dalam kehidupan sehari-hari, baik pribadi, keluarga,
bermasyarakat, bernegara maupun internasional, baik aspek sosial, ekonomi, politik, budaya dan
lain-lain.
f. Mengajarkan, menyampaikan dan mendakwahkan Al-Quran.
g. Mempelajari beberapa ilmu alat yang diperlukan untuk memahami isi Al-Quran, misalnya bahasa
Arab (nahwu, sharaf, uslub, balaghah, dll.), tajwid, asbabun-nuzul, dan sebagainya).
Artinya:
Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa, (QS. AlBaqarah: 2)
3. Fadhilah (Keutamaan) Al-Quran
Menurut Imam As-Suyuthi, ada beberapa fadhilah Al-Quran berdasar hadits-hadits shahih, yakni:
a. Al-Quran akan datang sebagai pemberi syafaat bai yang membacanya.
b. Surat-surat yang dibaca dan diamalkan akan menjadi pembela di hari qiyamat.
c. Menjadikan orang yang mempelajari dan mengajarkan sebagai manusia yang paling baik.
d. Orang mukmin yang suka membaca Al-Quran bagaikan buah utrujah yang harum dan manis.

e. Allah SWT. akan mengangkat martabat manusia karena Al-Quran.


f. Hanya boleh iri kepada orang yang faham dan mengamalkan Al-Quran.
g. Setiap huruf akan mendapat 1 kebaikan yang dilipat gandakan 10 kali.
C. 1 Perbedaan Beriman Kepada Al-Quran Dengan Beriman Kepada Kitab-kitab Allah Sebelumnya
a) Pengertian kitab-kitab Allah SWT
Rukun iman yang ketiga adalah iman kepada kitab Allah SWT. Arti kata kitab adalah tulisan atau
yang ditulis, berasal dari kata kataba yang berarti menulis. Dalam bahasa Indonesia kitab diartikan
buku. Adapun yang dimaksud kitab di sini adalah kitab suci.
Ada dua jenis kitab suci:
1. Kitab suci samawi
Yakni kitab suci yang bersumber dari wahyu Allah SWT. dan biasa disebut Kitabullah (Kitab Allah
SWT). Ada yang berwujud Kitab dan ada yang berwujud Shahifah atau Shuhuf.
2. Kitab suci ardhi
yakni kitab suci yang tidak bersumber dari wahyu Allah SWT. melainkan bersumber dari hasil
perenungan dan budi daya akal manusia sendiri. Adapun pengertian Kitabullah adalah kalam atau
firman Allah SWT. yang diwahyukan melalui malaikat Jibril kepada Nabi dan Rasul-Nya yang
mengandung perintah dan larangan sebagai pedoman hidup bagi ummat manusia.
b) Pengertian iman kepada kitab-kitab Allah
Yang dimaksud dengan iman kepada kitab-kitab Allah SWT. yaitu meyakini dengan sepenuh hati
bahwa Allah SWT. telah menurunkan kitab-kitab-Nya kepada paraNabi dan Rasul yang berisi wahyu
Allah SWT. berupa perintah dan larangan untuk disampaiakan kepada umat manusia agar diunakan
sebagai pedoman hidup di dunia.
c) Dalil naqli dan aqli terkait dengan iman kepada kitab-kitab Allah SWT.
a) Dalil Naqli :
Al-Quran:
Artinya:
Dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al Quran) yang telah diturunkan kepadamu dan Kitabkitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat. (QS.
Al-Baqarah:4).
Hadits Nabi SAW.:

.. . : .
: . .. .. . .. . .. .. ...
. . ...
Artinya:
Beritahukan aku tentang Iman . Lalu beliau bersabda: Engkau beriman kepada Allah, malaikatmalaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya dan hari akhir dan engkau beriman kepada takdir
yang baik maupun yang buruk , (HR. Muslim). (dikutip dari himpunan hadits Arbain karya Imam AnNawawi)
b) Dalil Aqli :
Allah SWT Maha Alimun (Tahu) bahwa manusia adalah makhluk yang dhaif (lemah). Sedangkan

Allah SWT adalah Tuhan yang Maha Rahman (Pengasih) dan Maha Rahim (Penyayang). Atas hal
itulah Allah SWT berkehendak memberikan bimbingan kepada manusia agar tetap menjadi makhluk
paling mulia di sisi-Nya dengan memberikan pedoman berupa kitab suci lengkap dengan uswah
hasanah (contoh tauladan) yang berupa seorang Nabi dan Rasul.
d) Nama-nama kitab Allah SWT. beserta para Nabi dan Rasul yang menerimanya
Kitab Taurat
Ada yang menyebutnya Thoret atau Thora. Diturunkan kepada Nabi Musa AS (Moses) abad ke 15
SM untuk Bani Israil dan berbahasa Ibrani.
Artinya:
Dan Kami berikan kepada Musa kitab (Taurat) dan Kami jadikan kitab Taurat itu petunjuk bagi Bani
Israel (dengan firman): Janganlah kamu mengambil penolong selain Aku. (QS. Al-Isra:2)
Kandungan kitab Taurat:
a. Perintah mengesakan Allah SWT.
b. .Larangan membuat dan menyembah patung berhala.
c. Larangan menyebut Nama Allah SWT. Dengan sia-sia.
d. Perintah mensucikan hari Sabtu.
e. Perintah menghormati ayah dan ibu.
f. Larangan membunuh sesama manusia.
g. Larangan berbuat zina.
h. Larangan mencuri.
i. Larangan menjadi saksi palsu.
j. Larangan mengambil istri orang lain.
Kitab Zabur
Juga ada yang menyebut Mazmur maupun Paska. Diturunkan kepada Nabi Dawud AS (David) pada
abad ke 10 SM untuk Bani Israil dan berbahasa Qibthi.
Artinya:
Dan Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang (ada) di langit dan di bumi. Dan sesungguhnya telah
Kami lebihkan sebagian nabi-nabi itu atas sebagian (yang lain), dan kami berikan Zabur (kepada)
Daud. (QS. Al-Isra:55)
Kandungan kitab Zabur:
a. Doa
b. Dzikir
c. Nasihat
d. Hikmah
e. Menyeru kepada ketauhidan
f. Tidak berisi syariat.
Kitab Injil
Ada yang menamakan Bibel maupun Alkitab. Diturunkan kepada Nabi Isa AS (Yesus Kristus) pada
awal abad ke 1 M untuk Bani Israil dan berbahasa Suryani.
Artinya:

Dan Kami iringkan jejak mereka (nabi-nabi Bani Israel) dengan Isa putra Maryam, membenarkan
kitab yang sebelumnya, yaitu: Taurat. Dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang di
dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya,
yaitu Kitab Taurat. Dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa. (QS.
Al-Maidah:46)
Kandungan kitab Injil:
a) Seruan tauhid kepada Allah SWT.
b) Ajaran hidup zuhud dan menjauhi kerusakan terhadap dunia.
c) Merevisi sebagian hukum Taurat yang sudah tidak sesuai.
d) Berita tentang akan datangnya Nabi akhir zaman bernama Ahmad atau Muhammad.
Al-Quran
Nama lainnya adalah Adz-Dzikru, Al-Furqon, Al-Bayan, Al-Huda, dsb. Diturunkan kepada Nabi
Muhammad SAW (Ahmad) pada abad 7 M mulai 6 Agustus 610 M untuk pedoman seluruh manusia
dan berbahasa Arab.
Artinya:
Kami menceriterakan kepadamu kisah yang paling baik dengan mewahyukan Al Quran ini
kepadamu, dan sesungguhnya kamu sebelum (Kami mewahyukan) nya adalah termasuk orangorang yang belum mengetahui. (QS. Yusuf: 3)
D. 1 Hakekat Iman Kepada Kitab-Kitab Allah Dan Hikmahnya Beriman Kepada Kitab-kitab Allah
a. Iman Kepada Kitab-kitab Allah
Ahlus Sunnah wal Jamaah beriman dan meyakini dengan keyakinan yang pasti bahwa Allah Azza
wa Jalla telah menurunkan kepada para Rasul-Nya Kitab-kitab yang berisikan perintah, larangan,
janji, ancaman dan apa yang dikehendaki oleh Allah terhadap makhluk-Nya, serta di dalamnya
terdapat petunjuk dan cahaya.
Iman kepada Kitab-kitab mengandung empat unsur:
1. Mengimani bahwa Kitab-kitab tersebut benar-benar diturunkan dari Allah Subhanahu wa Taala.
2. Mengimani Kitab-kitab yang sudah kita kenali namanya, seperti Al-Qur-an yang diturunkan
kepada Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wa sallam, Taurat yang diturunkan kepada Nabi Musa
Alaihissalam, Injil yang diturunkan kepada Nabi Isa Alaihissalam, dan Zabur yang diturunkan
kepada Nabi Dawud Alaihissalam, Shuhuf Ibrahim Alaihissalam dan Musa Alaihissalam. Adapun
Kitab-kitab yang tidak kita ketahui namanya, maka kita mengimaninya secara global.
3. Membenarkan seluruh beritanya yang benar, seperti berita-berita yang terdapat di dalam Al-Quran, dan berita-berita Kitab-kitab terdahulu sebelum diganti atau sebelum diselewengkan.
4. Melaksanakan seluruh hukum yang tidak dinasakh (dihapus) serta rela dan berserah diri kepada
hukum itu, baik kita memahami hikmahnya maupun tidak. Dan seluruh kitab terdahulu telah
dinasakh oleh Al-Qur-anul Karim.
b. Dalil-dalil Yang Mewajibkan Iman Kepada Kitab-Kitab Allah swt

Allah Subhanahu wa Taala berfirman:


Rasul telah beriman kepada Al-Qur-an yang diturunkan ke-padanya dari Rabb-nya, demikian pula
orang-orang yang ber-iman. Semuanya beriman kepada Allah, Malaikat-malaikat-Nya, Kitab-kitabNya dan Rasul-rasul-Nya. [Al-Baqarah: 285]
Al-kutub adalah bentuk jamak dari kata kitaab yang berarti sesuatu yang ditulis. Namun yang
dimaksud di sini adalah Kitab-kitab yang diturunkan oleh Allah kepada para Rasul-Nya sebagai
rahmat dan hidayah bagi seluruh manusia agar mencapai kebahagiaan di dunia dan di akhirat.
Allah Subhanahu wa Taala berfirman:
Sesungguhnya Kami telah mengutus Rasul-rasul Kami dengan membawa bukti-bukti yang nyata
dan telah Kami turunkan bersama mereka Al-Kitab dan neraca (keadilan) supaya manusia dapat
melaksanakan keadilan. Dan Kami ciptakan besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan
berbagai manfaat bagi manusia, (supaya mereka mengguna-kan besi itu) dan agar Allah
mengetahui siapa yang menolong (agama)-Nya dan Rasul-rasul-Nya padahal Allah tidak dilihatnya.
Sesungguhnya Allah Mahakuat lagi Maha Perkasa. [Al-Hadiid: 25]
Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab
yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barangsiapa
yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian,
maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya.. (QS. An Nisaa : 136)
Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa
yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitabkitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan
janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang
kepadamu. Untuk tiap-tiap umat diantara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang.
Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak
menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan.
Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah
kamu perselisihkan itu, (QS. Al Maidah : 48)
Sesungguhnya Kami telah menurunkan Kitab Taurat di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang
menerangi), yang dengan Kitab itu diputuskan perkara orang-orang Yahudi oleh nabi-nabi yang
menyerah diri kepada Allah, oleh orang-orang alim mereka dan pendeta-pendeta mereka,
disebabkan mereka diperintahkan memelihara kitab-kitab Allah dan mereka menjadi saksi
terhadapnya. Karena itu janganlah kamu takut kepada manusia, (tetapi) takutlah kepada-Ku. Dan
janganlah kamu menukar ayat-ayat-Ku dengan harga yang sedikit. Barangsiapa yang tidak
memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir.
(QS. Al Maidah:44)

Dan Kami iringkan jejak mereka (nabi nabi Bani Israil) dengan Isa putera Maryam, membenarkan
Kitab yang sebelumnya, yaitu: Taurat. Dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang
didalamnya (ada) petunjuk dan dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang
sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. Dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang
bertakwa. (QS. Al Maidah : 46)
Dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu yaitu Al Kitab (Al Quran) itulah yang benar, dengan
membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Mengetahui
lagi Maha Melihat (keadaan) hamba-hamba-Nya. (QS. Faathir:31)
Beriman kepada kitab-kitab Allah adalah termasuk salah satu rukun iman, sebagaimana firman Allah
azza wa jalla yang artinya: Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan
Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab yang Allah turunkan
sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasulrasul-Nya, dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya. (QS. AnNisaa: 136)
Dalam ayat tersebut dijelaskan bahwa Allah taala memerintahkan agar kita beriman kepada-Nya,
kepada Rasul-Nya shallallahualaihiwasallam, kepada kitab-Nya yang Allah turunkan kepada RasulNya yakni Al-Quran dan juga memerintahkan agar kita mengimani kitab-kitab yang diturunkan
sebelum Al-Quran. Dalam hadits dari Rasulullah shallallahualaihiwasallam bersabda, Hendaknya
engkau beriman kepada Allah, para malaikat-Nya, kitab-kitabNya, para rasu-lNya, hari Akhir dan
hendaknya engkau beriman kepada qadar (takdirNya), yang baik maupun yang buruk. (HR.
Muslim)
c. Hikmah Beriman Kepada Kitab-Kitab Allah
Setelah mengetahui bagaimana mengimani kitab-kitab Allah secara benar, maka tentunya keimanan
tersebut akan memperoleh hikmah bagi diri seorang muslim. Diantara hikmah keimanan tersebut
adalah:
Mengetahui hikmah Allah swt dalam syara atau hukumnya sehingga menetapkan hukum sesuai
dengan tabiat dan keadaan setiap umat
Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa
yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitabkitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan
janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang
kepadamu. Untuk tiap-tiap umat diantara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang.
Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak
menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan.
Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah
kamu perselisihkan itu, (QS. Al Maidah : 48)

Menyadarkan kita akan kasih sayang Allah swt sehingga kita harus mensyukuri segala bentuk
nikmat yang telah dilimpahkan-Nya kepada kita.
Meyakinkan kita bahwa Islam adalah risalah seluruh nabi dan rasul
Mengetahui perhatian Allah swt terhadap seluruh hamba-Nya sehingga menurunkan kitab yang
menjadi hidayah bagi setiap umat.
Mengetahui pertolongan Allah taala pada hamba-hamba-Nya dimana Allah menurunkan kepada
setiap kaum kitab yang memberi petunjuk pada mereka.
Mengetahui dengan hikmah-Nya, Allah taala mensyariatka kepada setiap kaum sesuai dengan
keadaan mereka. Sebagaimana dalam firman-Nya, Untuk tiap-tiap umat diantara kamu, Kami
berikan aturan dan jalan yang terang. (QS. Al-Maaidah 5:48)
Semoga kini engkau memahamibagaimana beriman kepada kitab-kitab Allah taala secara benar.
Kitab-kitab yang seluruhnya adalah kalamullah yang disampaikan oleh malaikat Jibril kepada setiap
Rasul. Tunduk dan berserah diri dengan apa yang ada pada kitab terakhir yang diturunkan yaitu AlQuran dengan tanpa menafikan kebenaran yang ada pada kitab-kitab sebelumnya. Mengamalkan
seluruh hukumnya tanpa memilih sebagian ayat dan menolak ayat lainnya yang ini merupakan
tindakan kekufuran naudzubillahi min dzalik-. Semoga Allah memudahkan kita dalam menjalankan
syariat ini. Hanya Allah-lah tempat bersandar dan memohon pertolongan.

Yang dimaksud dengan kitab-kitab Allah adalah kitab-kitab dan shuhuf (lembaran-lembaran wahyu)
yang di dalamnya tertulis firman Allah Taala yang diwahyukan kepada rasul-rasulNya.
Adapun beriman kepada kitab-kitab Allah Taala maksudnya adalah membenarkan dengan
keyakinan yang pasti bahwa Allah Taala memiliki kitab-kitab yang diturunkan kepada rasul-rasulNya
yang berisi kalamullah (firman Allah) dengan kebenaran yang nyata dan cahaya petunjuk yang jelas
untuk disampaikan kepada hamba-hamba-Nya
Beriman kepada semua kitab-kitab Allah merupakan salah satu rukun dari rukunrukun iman yang
enam. Tidak sah keimanan seseorang kecuali dengan mengimaninya. Hal ini telah dijelaskan oleh
Allah Taala dalam al-Quran dan oleh Rasullullah shallallahu alaihi wasallam dalam as-Sunnah.
Allah Taala berfirman, artinya, Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah
dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab yang Allah
turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya,
rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya.
(QS. 4:136)
Allah Taala juga berfirman, artinya, Katakanlah (hai orang-orang mukmin), Kami beriman kepada
Allah dan apa yang diturunkan kepada kami, dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Ismail,
Ishaq, Yakub dan anak cucunya, dan apa yang telah diberikan kepada Musa dan Isa serta apa yang
diberikan kepada nabi-nabi dari Rabbnya. Kami tidak membeda-bedakan seorangpun di antara
mereka dan kami hanya tunduk patuh kepadaNya. (QS. al-Baqarah: 136)
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda ketika ditanya oleh Malaikat Jibril tentang iman,
(Iman) itu adalah engkau beriman kepada Allah, malaikatNya, kitab-kitabNya, rasul-rasulNya dan

Hari Akhir serta beriman kepada takdir yang baik maupun yang buruk. (HR. al-Bukhari dan Muslim)
Di antara kitab-kitab Allah yang wajib kita imani secara khusus adalah kitab-kitab yang telah
disebutkan oleh Allah Taala dalam al-Quran dan oleh Rasullullah shallallahu alaihi wasallam dalam
as-Sunnah. Kitab-kitab tersebut adalah :
1. Shuhuf Nabi Ibrahim dan Nabi Musa alaihimas salam.
Allah Taala berfirman, artinya, Ataukah belum diberitakan kepadanya apa yang ada dalam
lembaran-lembaran Musa? dan lembaran-lembaran Ibrahim yang selalu menyempurnakan janji,
(QS. an-Najm: 36-37). Dan firman Allah Taala, artinya, Sesungguhnya ini benar-benar terdapat
dalam shuhuf-shuhuf terdahulu, (yaitu) shuhuf Ibrahim dan Musa. (QS. al-Ala: 18-19).
2. Taurat, yaitu kitab Allah yang diturunkan kepada Nabi Musa alaihis salam .
Allah Taala berfirman, artinya, Dan sesungguhnya telah Kami berikan kepada Musa Al-Kitab
(Taurat) sesudah Kami binasakan generasi-generasi yang terdahulu, untuk menjadi pelita bagi
manusia dan petunjuk dan rahmat, agar mereka ingat. (QS. al-Qashash: 43).
3. Zabur, yaitu kitab Allah yang diturunkan kepada Nabi Daud alaihis salam.
Allah Taala berfirman, dan Kami berikan Zabur kepada Daud. (QS. an-Nisa: 163).
4. Injil, yaitu kitab Allah yang diturunkan kepada Nabi Isa alaihis salam.
Allah Taala berfirman, artinya, Dan Kami iringkan jejak mereka (nabi-nabi Bani Israel) dengan Isa
putera Maryam, membenarkan Kitab yang sebelumnya, yaitu : Taurat. Dan Kami telah memberikan
kepadanya kitab Injil yang di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), dan
membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu kitab Taurat. Dan menjadi petunjuk serta pengajaran
untuk orang-orang yang bertaqwa. (QS. 5:46).
5. Al-Quran, yaitu kitab Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam
sebagai kitab yang membenarkan dan menjadi saksi bagi kitab-kitab sebelumnya. Al-Quran adalah
kitab Allah yang paling akhir diturunkan, paling mulia dan paling sempurna serta penghapus masa
berlakunya kitab-kitab yang sebelumnya. Al-Quran juga terjaga dari pengubahan dan pemalsuan,
tidak sebagaimana yang terjadi pada kitab-kitab sebelumnya. Allah Taala berfirman, artinya, Dan
Kami telah turunkan kepadamu al-Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang
sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab
yang lain itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah
kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang
kepadamu (QS. 5:48).
Allah Taala berfirman, artinya:
Hai ahli kitab, sesungguhnya telah datang kepadamu Rasul Kami, menjelaskan kepadamu banyak
dari isi Al-Kitab yang kamu sembunyikan, dan banyak (pula yang) dibiarkannya. Sesungguhnya
telah datang kepadamu cahaya dari Allah, dan kitab yang menerangkan. Dengan kitab itulah Allah
menunjuki orang-orang yang mengikuti keridhaan-Nya ke jalan keselamatan, dan (dengan kitab itu
pula) Allah mengeluarkan orang-orang itu dari gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang
dengan seizin-Nya, dan menunjuki mereka ke jalan yang lurus. (QS. al-Maidah: 15-16)
Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan al-Quran, dan sesungguhnya Kami benar benar
memeliharanya. (QS. al-Hijr: 9)
Berdasarkan keimanan terhadap kitab-kitab Allah, manusia terbagi menjadi tiga kelompok :

Kelompok pertama
orang yang mendustakan kitab-kitab Allah secara keseluruhan. Mereka adalah orang orang atheis
dan musuh para rasul dari kalangan orang kafir, musyrik dan para ahli filsafat.
Kelompok kedua
orang yang beriman yang mengimani semua utusan Allah dan kitab-kitabNya yang telah diturunkan
kepada mereka. Allah berfirman, artinya, Rasul telah beriman kepada al-Quran yang diturunkan
kepadanya dari Rabbnya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada
Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan), Kami
tidak membeda-bedakan antara seserangpun (dengan yang lain) dari rasul-rasulNya (QS. alBaqarah: 285).
Kelompok ketiga
orang yang mengimani sebagian kitab Allah dan mengingkari sebagian yang lain. Mereka adalah
orang-orang Yahudi dan Nashrani dan orang-orang yang mengikuti jalan keduanya. Allah Taala
berfirman tentang mereka, artinya, Dan apabila dikatakan kepada mereka, Berimanlah kepada alQuran yang diturunkan Allah. Mereka berkata, Kami hanya beriman kepada apa yang diturunkan
kepada kami. Dan mereka kafir kepada al-Quran yang diturunkan sesudahnya, sedang al-Quran
itu (Kitab) yang hak; yang membenarkan apa yang ada pada mereka (QS. 2:91)
B. 2 Saran
Penulis menyadari makalah ini mungkin masih jauh dengan kata sempurna. Akan tetapi bukan
berarti makalah ini tidak berguna. Besar harapan yang terpendam dalam hati semoga makalah ini
dapat memberikan sumbangsi pada suatu saat terhadap makalah tema yang sama. Dan dapat
menjadi referensi bagi pembaca serta menambah ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Anda mungkin juga menyukai