Laporan Spesies
Laporan Spesies
I.
Tujuan Percobaan :
Mampu menggunakan teknik pewarnaan, pengkulturan, dan uji biokimia yang
telah didapat untuk menentukan genus kultur bakteri yang belum diketahui.
II.
Dasar Teori :
E.coli
Escherichia coli, atau biasa disingkat E.
coli, adalah salah satu jenis spesies utama
bakteri gram negatif. Pada umumnya,
bakteri yang ditemukan oleh Theodor
Escherich ini hidup pada tinja, dan dapat
menyebabkan
masalah
kesehatan
pada
untuk
menyisipkan
gen-gen
tertentu
yang
diinginkan
untuk
Staphylococcus epidermis
Staphylococcus epidermis merupakan bakteri non-motil, jenis coccus grampositive cocci, dan berbeda dengan Staphylococcus aureus, bakteri ini tidak
memiliki enzim koagulase. Bakteri ini merupakan bakteri yang patogen dan
aktif dalam aliran darah melalui luka, jarum dll. Infeksi dari bakter in berakibat
pembengkakan pada daerah yang terinfeksi.
3.Proteus mirabilis
Proteus mirabilis merpakan bakteri gram negative dan bakteri fakultatif
anaerob. Bakteri ini memiliki kemampuan motalitas dan aktivitas urease.
P.mirabilis menyebabkan 90% infeksi yang disebabkan oleh jenis Proteus.
P.mirabilis dapat menggunakan urea dan citrate untuk produksi energi.
Bakteri ini dapat memproduksi gas hydrogen sulfide dan membentuk zona
bening pada media. P.mirabilis ini motil, memiliki peritrichous flagella yang
diketahui sebagai penyebab pergerakan. Bakteri ini pada umumnya ditemukan
pada intestinal manusia. P.mirabilis tidak pathogen pada guinea pigs atau ayam.
Uji uji biokimia pada P.mirabilis adalah sebagai berikut :
*Indole negative dan reduksi nitrat positif (tidak ada gas yang diproduksi)
*Metyl red positif dan Voges-Proskauer negatif
*Catalase positif and Cytochrome Oxidase negatif
Untuk mengidentifikasi spesies suatu bakteri, praktikan perlu melakukan
serangkaian uji yang berurutan sesuai dengan hasil percobaan yang telah ada.
Berikut adalah penjelasan berbagai uji yang harus dilakukan dalam
mengidentifikasi spesies sampel :
1.Pewarnaan Gram
Staphylcuococs (+)
E. coli (-)
memberi warna pada gram negatif sehingga gram positif dan negatif akan
terlihat berbeda secara jelas di bawah mikroskop.
Dari hasil pewarnaan gram, selain dapat membedakan mikroorganisme
berdasarkan susunan & struktur dinding sel mikroorganisme, praktikan juga
dapat mengidentifikasi morfologi dari bakteri tersebut. Berikut gambar
tentang berbagai bentuk morfologi dari bakteri sebagai berikut :
2.Uji Biokimia
Biokimia adalah uji yang dilakukan untuk mengetahui metabolisme dan
reaksi yang dijalankan oleh suatu mikroorganisme. Jenis jenis uji biokimia
untuk mengidentifikasi spesies antara lain :
a.Reaksi Litmus Milk
Media yang digunakan
: litmus broth
Komposisi Media
: - Litmus
Lama inkubasi
(0,5 gr)
(100 gr)
- Sodium sulfite
(0,5 gr)
Penyusun susu terbesar yang digunakan sebagai dasar uji biokimia dalam
media litmus milk adalah laktosa, protein susu yaitu kasein, lacto-albumin
dan lactoglobulin.Untuk melihat adanya perubahan metabolisme yang
diproduksi dalam medium, digunakan pH indicator yaitu oxidase-reduction
indicator litmus. Indicator ini akan menyatu dalam medium. Saat ini,litmus
milk merupakan medium yang baik untuk mikroorganisme yang dapat
mencerna substrat milk, tergantung dari komplemen enzimatik bakteri
tersebut. Beberapa perubahan biokimia dalam litmus milk :
Fermentasi Laktosa
Adanya gas
+ H2
Adanya gas
Reduksi Litmus
sebagai
perpindahan
hydrogen
(dehydrogenation)
dari
substrat.Karena ion hidrogen tidak dapat dalam bentuk bebas/melayanglayang,hydrogen memerlukan akseptor elektron yang dapat mengikat ion
hydrogen jika hal tersebut tidak terjadi maka reaksi reduksi-oksidasi
tidak akan berjalan dan produksi energy tidak dapat dihasilkan. Pada tes
litmus milk, litmus berperan sebagai akseptor. Saat berada dalam
kondisi oksidasi, litmus berwarna ungu; ketika litmus menerima
hydrogen dari substrat, litmus akan tereduksi dan berubah menjadi putih
atau warna putih susu. Oksidasi laktosa ini memproduksi asam laktat,
asam butirat, gas CO2 dan gas H2.
Lactose
Glucose
Pyruvic acid
-Lactic acid
-Butyric acid
-CO2 + h2
Terbentuknya Curd
Proteolysis (Peptonization)
Reaksi Alkaline
Komposisi Media
: - Casein peptone
(10 gr)
-Lactose/fructose/glucose/mannitol
Lama inkubasi
(5 gr)
- Sodium chloride
(5 gr)
- Phenol red
(0,018 gr)
menjadi
Komposisi Media
: - Bacteriological agar
dua
(0,2 gr)
- Casein peptone
(20 gr)
- Meat peptone
(6,1 gr)
- Sodium thiosulfate
(0,2 gr)
Lama inkubasi
Terdapat
(3,5 gr)
jalur
fermentasi
utama
yang
mana
beberapa
d.Reduksi Nitrat
Media yang digunakan
:Nutrient Agar
Kompisisi Media
(10 gr)
- Meat extract
(3 gr)
- Agar
(12 gr)
Lama inkubasi
sel menggunakan substrat inorganic seperti nitrat (NO3- ) atau sulfat (SO42-)
untuk suplai oksigen yang kemudian menjadi akseptor hydrogen akhir selam
pembentukan energi. Perubahan nitrat menjadi nitrit dapat dilihat dari reaksi
di bawah ini:
Nitrat
-
NO3 + 2H + 2e
Nitrat
Reduktase
NO2- +
H2O
Nitrit
Hydrogen
electron
Air
NH3+
Nitrit
Ammonia
N2 + 6H2O
Nitrat
Gas Nitrogen
Reduktase
NO2-
e.Produksi Indol
Media yang digunakan
Kompisisi Media
: - Bacteriological agar
(3,5 gr)
(20 gr)
- Meat peptone
(6,1 gr)
- Sodium thiosulfate
(0,2 gr)
: Kovacs reagent
Lama inkubasi
klorida
(HCl)
dan
membentuk
kompleks
dengan
p-
: MR-VP broth
Komposisi media
: - Peptone mixture
(7 gr)
- Potassium phosphate
(5 gr)
- Dextrose
(5 gr)
Lama inkubasi
Asam laktat
Asam Asetat
Asam format
: MR-VP broth
Komposisi media
: - Peptone mixture
- Potassium phosphate
(7 gr)
(5 gr)
CH3
C
CH
CH3
OH
O
C
OH
40% KOH
Oksidasi
CH3
NH2
+ C
NH-R
(5 gr)
CH3
- Dextrose
Kompleks
berwarna
Pink
NH
Uji Voges-Proskauer
menentukan
Reaksi Asetilmetilkarbinol
dengan reagen
Barrit kemampuan beberapa organisme untuk
memproduksi produk akhir non asam atau netral seperti asetilmetil -karbinol
yang berasal dari metabolisme glukosa. Reagen yang digunakan dalam uji
ini adalah reagen Barrit yang mengandung campuran -naphthol alkoholik
dan larutan 40% potassium hydroxide (KOH). Deteksi acetylmethylcarbinol
membutuhkan hasil akhir ini untuk dioksidasi menjadi senyawa diasetil.
Reaksi ini terjadi pada keberadaan katalis -naphthol dan grup guanidine
yang ada pada peptone pada medium MRVP. Sebagai hasil, kompleks pink
terbentuk, sebagai warna mawar pada medium. Keberadaan warna mawar
tua pada kultur setelah penambahan reagen Barritt mengindikasikan
keberadaan acetylmethylcarbinol dan merupakan hasil positif, dan bila tidak
ada berarti hasilnya negatif.
CH3
OH
C O
CH
OH
CH3
C
40% KOH
C
Oksidasi
+ C
NH
CH3
NH-R
Diasetil
Guanidin
CH3
Asetilmetilkarbinol -naftol
NH2
Komposisi media
(5 gr)
- sodium citrate
(2 gr)
- magnesium sulfate
(0,2 gr)
Kompleks
berwarna
Pink
- bromthymol blue
(0,08 gr)
- bacterological agar
(15 gr)
Lama inkubasi
secara
enzimatis
diubah
menjadi
asam
piruvat
dan
COOH
CH2
HO C
COOH
CH2
COOH
C
itrate
2.
COOH
Citras
C O
e
+
CH2
COOH
COOH
Oxaloaseti
c acid
CH3
COOH
Acetic acid
COOH
C
CO2
CH3
COOH
Pyruvic
acid
Excess
carbon
dioxide
i.Aktifitas urease
Media yang digunakan
: Urea broth
Komposisi media
: - dipotassium phosphate
- phenol red
(9,5 gr)
(0,1 gr)
Lama inkubasi
- urea
(20 gr)
- yeast extract
(0,1 gr)
j.Aktivitas katalase
Media yang digunakan
:Nutrient Agar
Kompisisi Media
Lama inkubasi
(10 gr)
- Meat extract
(3 gr)
- Agar
(12 gr)
2H2O
O2 (g)
Air
Hidrogen
Peroksida
Oksigen
bebas
Lama inkubasi
penyebab
infeksi
pada
urine.
Selain
itu,
ada
golongan
Komposisi media
Lama inkubasi
penyebab
infeksi
pada
urine.
Selain
itu,
ada
golongan
Komposisi media
: - proteose peptone
Lama inkubasi
(15 gr)
- liver digest
(2,5 gr)
- yeast extract
(5 gr)
- NaCl
(5 gr)
- Agar
(12 gr)
- Darah steril
(5%)
: Bile solubility
: Na-deoksikolat
Lama inkubasi
: Nutrient Agar
Kompisisi Media
Lama inkubasi
(10 gr)
- Meat extract
(3 gr)
- Agar
(12 gr)
Pada uji pigmen ini,apabila pada medium nutrient agar tidak terlihat warna
selain warna koloni, maka hal itu menandakan bahwa uji pigmen negatif.
Sedangan bila ditemukan warna yang lain berarti menandakan bahwa uji
pigment positif.
Selain dilakukan pewarnaan gram dan uji uji biokimia, ada juga yang
membutuhkan pewarnaan spora untuk mengidentifikasi lebih lajut. Berikut
adalah penjelasan tentang pewarnaan spora.
Pewarnaan spora
Peralatan yang diperlukan
merupakan
bakteri
dari
lingkungan
yang
tidak
spesies
memiliki
jalur
yang
berbeda
dalam
proses
bakteri
yang
mungkin
terdapat
dalam
sampel
adalah
3d. Bila uji Bile Esculin menunjukkan negatif, maka kemungkinan bakteri yang
ada dalam sampel adalah S.pneumoniae, S.mitis dan S.pyogenes. Untuk
mengetahui lebih detail tentang spesies sampel kita, maka dilakukan Uji
Hemolysis.
Uji Pigment
4a. Bila uji Pigment menunjukkan positif maka kemungkinan bakteri yang ada
dalam sampel adalah M.luteus dan M. varians. Untuk mengetahui lebih
detail tentang spesies sampel kita, maka dilakukan Uji Fermentasi Glukosa.
4b. Bila uji Pigment menunjukkan negatif, maka kemungkinan bakteri yang ada
dalam sampel adalah S. Saprophyticus dan S.epidermis. Untuk mengetahui
lebih detail tentang spesies sampel kita, maka dilakukan Uji Fermentasi
Fruktosa.
Uji pada 6.5% NaCl Broth
4c. Bila uji pada 6.5% NaCl Broth menunjukkan positif maka kemungkinan
bakteri yang ada dalam sampel adalah E. Faecalis.
4d. Bila uji pada 6.5% NaCl Broth menunjukkan negatif maka kemungkinan
bakteri yang ada dalam sampel adalah S.bovis.
Uji Hemolysis
4e. Bila uji Hemolysis menunjukkan positif, maka kemungkinan bakteri yang
ada dalam sampel adalah alpha hemolysis yaitu S.pneumoniae dan S.mitis.
Untuk mengetahui lebih detail tentang spesies sampel kita, maka dilakukan
Uji Bile Solubility.
4f. Bila uji Hemolysis menunjukkan negatif, maka kemungkinan bakteri yang
ada dalam sampel adalah S.pyogenes.
Uji Fermentasi Glukosa
5a. Bila uji Fermentasi Glukosa menunjukkan positif maka kemungkinan
bakteri yang ada dalam sampel adalah M. varians.
5b.Bila uji Fermentasi Glukosa menunjukkan negatif maka kemungkinan
bakteri yang ada dalam sampel adalah M. luteus.
Uji Fermentasi Fruktosa
3d. Bila uji katalase menunjukkan negatif, maka kemungkinan bakteri yang ada
dalam sampel adalah Lactobaciillus spp. Untuk mengetahui lebih detail
tentang spesies sampel kita, maka dilakukan Uji Fermentasi Glukosa.
.
Uji Voges-Proskauer
4a. Bila uji mannitol menunjukkan positif, maka kemungkinan bakteri yang ada
dalam sampel adalah B.subtilis.
4b. Bila uji mannitol menunjukkan positif, maka kemungkinan bakteri yang ada
dalam sampel adalah B. Megaterium.
Uji Reduksi Nitrat
4c. Bila uji katalase menunjukkan positif, maka kemungkinan bakteri yang ada
dalam sampel adalah C. xerosis.
4d. Bila uji katalase menunjukkan positif, maka kemungkinan bakteri yang ada
dalam sampel adalah C. Kutscheri.
Uji Fermentasi Glukosa
4e. Bila uji Fermentasi Glukosa menunjukkan positif (terbentuk asam dan gas),
maka kemungkinan bakteri yang ada dalam sampel adalah L.fermentum.
4f. Bila uji Fermentasi Glukosa menunjukkan negatif (hanya terbentuk asam),
maka kemungkinan bakteri yang ada dalam sampel adalah L. casei dan L.
delbrueckii Untuk mengetahui lebih detail tentang spesies sampel kita, maka
dilakukan Uji Fermentasi Mannitol.
Uji Fermentasi Mannitol.
5a. Bila uji Fermentasi Mannitol menunjukkan positif, maka kemungkinan
bakteri yang ada dalam sampel adalah L. casei
5b. Bila uji Fermentasi Mannitol menunjukkan negatif, maka kemungkinan
bakteri yang ada dalam sampel adalah L. delbrueckii.
Bakteri Gram negatif dan bentuk morfologinya cocci
Uji Fermentasi Glukosa
lebih detail tentang spesies sampel kita, maka dilakukan Uji Penggunaan
Citrate .
3b.Bila uji produksi indol menunjukkan negatif, maka kemungkinan bakteri
yang ada dalam sampel adalah C. freundii, Enterobacter spp., Escherichia
spp. dan Klebsiella spp.Untuk mengetahui lebih detail tentang spesies
sampel kita, maka dilakukan Uji Metyl Red .
Uji Fermentasi Glukosa
3c.Bila uji Fermentasi Glukosa menunjukkan positif, maka kemungkinan
bakteri yang ada dalam sampel adalah Proteus spp.Untuk mengetahui lebih
detail tentang spesies sampel kita, maka dilakukan Uji Produksi Indole.
3d.Bila uji Fermentasi Glukosa menunjukkan negatif, maka kemungkinan
bakteri yang ada dalam sampel adalah Pseudomonas spp.Untuk mengetahui
lebih detail tentang spesies sampel kita, maka dilakukan Uji Reduksi
Nitrate.
Uji Penggunaan Citrate
4a. Bila uji Penggunaan Citrate menunjukkan positif, maka kemungkinan
bakteri yang ada dalam sampel adalah C. Intermedius
4b. Bila uji Penggunaan Citrate menunjukkan negatif, maka kemungkinan
bakteri yang ada dalam sampel adalah E. coli.
Uji Metyl Red
4c. Bila uji Metyl Red menunjukkan positif, maka kemungkinan bakteri yang
ada dalam sampel adalah C. freundii dan K.ozaenae..Untuk mengetahui
lebih detail tentang spesies sampel kita, maka dilakukan Uji Produksi H2S.
(I)
4d. Bila uji Metyl Red menunjukkan negatif, maka kemungkinan bakteri yang
ada dalam sampel adalah E. Aerogenes dan K. Pneumoniae.Untuk
mengetahui lebih detail tentang spesies sampel kita, maka dilakukan Uji
aktivitas urease. ( I )
Uji Produksi Indole
4e. Bila uji Produksi Indole menunjukkan positif, maka kemungkinan bakteri
yang ada dalam sampel adalah P. vulgaris dan P.rettgeri.Untuk mengetahui
lebih detail tentang spesies sampel kita, maka dilakukan Uji Produksi H2S.
( II )
4f. Bila uji Produksi Indole menunjukkan negatif, maka kemungkinan bakteri
yang ada dalam sampel adalah P. mirabilis dan P. inconstans.Untuk
mengetahui lebih detail tentang spesies sampel kita, maka dilakukan Uji
aktivitas urease . ( II )
Uji Reduksi Nitrate
4g.Bila uji Reduksi Nitrate menunjukkan positif, maka kemungkinan bakteri
yang ada dalam sampel adalah P.aeruginosa dan P.fluorescens.Untuk
mengetahui lebih detail tentang spesies sampel kita, maka dilakukan Uji
Litmus Milk.
4h.Bila uji Reduksi Nitrate menunjukkan negatif, maka kemungkinan bakteri
yang ada dalam sampel adalah P.mallei.
Uji Produksi H2S( I )
5a. Bila uji Produksi H2S menunjukkan positif, maka kemungkinan bakteri yang
ada dalam sampel adalah C. freundii
5b. Bila uji Produksi H2S menunjukkan negatif, maka kemungkinan bakteri
yang ada dalam sampel adalah K.ozaenae..
Uji aktivitas urease( I )
5c. Bila uji aktivitas urease menunjukkan positif, maka kemungkinan bakteri
yang ada dalam sampel adalah K. Pneumoniae.
5d. Bila uji aktivitas urease menunjukkan negatif, maka kemungkinan bakteri
yang ada dalam sampel adalah E. Aerogenes.
Uji Produksi H2S( II )
5e. Bila uji Produksi Indole menunjukkan positif, maka kemungkinan bakteri
yang ada dalam sampel adalah P. vulgaris.
5f. Bila uji Produksi Indole menunjukkan negatif, maka kemungkinan bakteri
yang ada dalam sampel adalah P.rettgeri.
2.Bahan :
- Sampel bakteri (Sampel 1, 2, 3)
- Crystal violet (Gram I)
- MRVP Broth
- Reagen kovacs
- Urea Broth
- H2O2 3%
- Starch Agar
- Medium TSA
- Nitrate Broth
tetes
f.
V.
Hasil Percobaan :
1.Pewarnaan gram
1a.Pewarnaan gram E.coli
2.Uji Biokimia
2.Uji Biokimia
2a.Uji Biokimia E.coli
-Uji Laktosa
-Uji Indol
-Uji Citrat
-Uji Mannitol
-Uji Pigment
-Uji Fruktosa
-Uji Glukosa
-Uji Indole
-Uji Urea
Hasil Uji
negative
coccobacill
+
+
-
Hasil Uji
positif
coccus
+
+
Hasil Uji
negative
bacill
+
-
Aktivitas Urease
VI.Pembahasan
1.Sampel A
1a.Pewarnaan Gram & Morfologi
Hasil uji morfologi pada sampel A menunjukkan bahwa bakteri pada
sampel A termasuk ke dalam golongan bakteri gram negatif dengan bentuk
coccobacill. Bakteri tersebut berwarna merah setelah diwarnai dengan
pewarnaan gram. Hal ini disebabkan oleh, lapisan lipopolisakarida pada bakteri
ini lebih sedikit sehingga pewarna gram I yang ada pada dinding selnya akan
luntur bersama dengan lapisan lipopolisakaridanya ketika dicucci dengan gram
III (alkohol) sehingga yang tersisa hanya warna merah dari safranin yang
merupakan pewarna tandingan. Oleh karena itu, dari hasil pewarnaan gram dan
morfologi dapat disimpulkan bahwa bakteri sampel A merupakan bakteri gram
negatif dan bentuknya coccobacill sehingga untuk uji berikutnya yang harus
dilakukan sesuai dengan pohon filogenik adalah uji fermentasi laktosa.
1b.Uji Fermentasi Laktosa
Uji Fermentasi Laktosa ini dilakukan pada medium phenol red lactosa
broth.Pada uji ini, bakteri sampel A tidak dapat memfermentasi laktosa. Hasil
uji negatif ini ditunjukkan oleh warna media yang tetap merah (tidak berubah
menjadi kuning) dan tidak ada gas di dalam tabung durham terbalik. Oleh
karena itu, untuk uji berikutnya yang harus dilakukan sesuai dengan pohon
filogenik adalah uji Produksi Indol.
1c.Uji Produksi Indol
Uji Produksi Indol ini dilakukan pada medium SIM dengan bantuan
penambahan reagen Kovac akan terlihat cincin pink pada medium. Pada uji ini,
bakteri sampel A menunjukkan hasil positif yaitu terbetuk cincin pink setelah
penambahan reagen Kovac. Hal ini berarti bakteri sampel A memiliki enzim
triptofanase untuk memecah triptofan sesuai dengan reaksi berikut :
.
Oleh karena itu, untuk uji berikutnya yang harus dilakukan sesuai dengan
pohon filogenik adalah uji penggunaan citrat.
1d.Uji Penggunaan Citrat
Uji penggunaan sitrat menggunakan medium Simmons Citrate Agar yang
mengandung sitrat sebagai satu satunya sumber karbon. Pada uji ini, bakteri
sampel A menunjukkan hasil negatif yang ditandai dengan tidak berubahnya
warna medium dari hijau menjadi biru. Hal ini berarti bakteri sampel A tidak
memiliki enzim citrase untuk mengubah sitrat menjadi oksaloasetat dan asam
asetat yang selanjutnya akan dirubah menjadi asam piruvat dan CO2 . Oleh
karena itu, dapat disimpulkan berdasrkan pohon filogenik bahwa bakteri
sampel A adalah E.coli.
2.Sampel B
2a.Pewarnaan Gram & Morfologi
Hasil uji morfologi pada sampel B menunjukkan bahwa bakteri pada sampel
B termasuk ke dalam golongan bakteri gram positif dengan bentuk coccus.
Uji Pigment ini dilakukan pada medium nutrient agar.Pada uji ini, bakteri
sampel B tidak menampakkan warna yang lain selain warna koloni yaitu putih
mengkilap. Hal itu berarti hasil uji pigment adalah negatif.Oleh karena itu,
untuk uji berikutnya yang harus dilakukan sesuai dengan pohon filogenik
adalah uji fermentasi fruktosa
2e.Uji Fermentasi Fruktosa
Uji Fermentasi Fruktosa ini dilakukan pada medium phenol red fructosa
broth. Pada uji ini, bakteri sampel B dapat memfermentasi fruktosa sehingga
hasilnya positif. Hasil uji positif pada fermentasi laktosa ditandai dengan
berubahnya warna medium menjadi kuning yang disebabkan oleh adanya
produk akhir fermentasi yang bersifat asam, dan juga adanya gas.Oleh karena
itu, dapat disimpulkan berdasarkan pohon filogenik bahwa bakteri sampel B
adalah Staphylococcus epidermis.
3.Sampel C
3a.Pewarnaan Gram & Morfologi
Hasil uji morfologi pada sampel C menunjukkan bahwa bakteri pada sampel
C termasuk ke dalam golongan bakteri gram negatif dengan bentuk bacill.
Bakteri tersebut berwarna merah setelah diwarnai dengan pewarnaan gram. Hal
ini disebabkan oleh, lapisan lipopolisakarida pada bakteri ini lebih sedikit
sehingga pewarna gram I yang ada pada dinding selnya akan luntur bersama
dengan lapisan lipopolisakaridanya ketika dicucci dengan gram III (alkohol)
sehingga yang tersisa hanya warna merah dari safranin yang merupakan
pewarna tandingan. Oleh karena itu, dari hasil pewarnaan gram dan morfologi
dapat disimpulkan bahwa bakteri sampel C merupakan bakteri gram negatif dan
bentuknya bacill sehingga untuk uji berikutnya yang harus dilakukan sesuai
dengan pohon filogenik adalah uji fermentasi laktosa.
3b.Uji Fermentasi Laktosa
Uji Fermentasi Laktosa ini dilakukan pada medium phenol red lactosa broth.
Pada uji ini, bakteri sampel C tidak dapat memfermentasi laktosa. Hasil uji
negatif ini ditunjukkan oleh warna media yang tetap merah (tidak berubah
menjadi kuning) dan tidak ada gas di dalam tabung durham terbalik. Oleh
karena itu, untuk uji berikutnya yang harus dilakukan sesuai dengan pohon
filogenik adalah uji fermentasi glukosa.
3c.Uji Fermentasi Glukosa
Uji Fermentasi Glukosa ini dilakukan pada medium phenol red glukosa
broth. Pada uji ini, bakteri sampel C dapat memfermentasi glukkosa sehingga
hasilnya positif. Hasil uji positif pada fermentasi laktosa ditandai dengan
berubahnya warna medium menjadi kuning yang disebabkan oleh adanya
produk akhir fermentasi yang bersifat asam, dan juga adanya gas. Oleh karena
itu, untuk uji berikutnya yang harus dilakukan sesuai dengan pohon filogenik
adalah uji Produksi Indol.
3d.Uji Produksi Indol
Uji Produksi Indol ini dilakukan pada medium SIM dengan bantuan
penambahan reagen Kovac akan terlihat cincin pink pada medium, bila hasilnya
positif. Akan tetapi, pada bakteri sampel C tidak menunjukkan terbentuknya
cicncin pink setelah penambahan reagen Kovac sehingga hasilnya negatif.Hal
ini berarti bakteri sampel A tidak memiliki enzim triptofanase untuk memecah
triptofan. Oleh karena itu, untuk uji berikutnya yang harus dilakukan sesuai
dengan pohon filogenik adalah uji aktivitas urease.
3e.Uji aktivitas urease.
Uji aktivitas urease. ini dilakukan pada medium urea broth yang
mengandung pH indicator phenol red. Pada uji ini, bakteri sampel C berubah
warna menjad deep pink yang menandakan bahwa uji aktivitas urease
positif.Hal ini menandakan bahwa
Kesimpulan :
Dalam melakukan identifikasi spesies dilakukan uji morfologi dan uji
biokimia. Selain itu, yang menjadi pedoman utama dalam pengidentifkasian
spesies adalah penggunaan pohon filogenik. Hal in disebabkan karena masing
masing spesies memiliki jalur yang berbeda baik dalam pewarnaan
gram/morfologi atau metabolismenya. Oleh karena itu,sampel kami berurutan
dari adalah Escherichia coli, Staphylococcus epidermis dan Proteus mirabilis.