Nama : Anjarwati
NIM : 2111050072
Prodi : D4 Alih Jenjang TLM
1. Uji Oksidase
Uji Oksidase Uji ini berfungsi untuk menentukan adanya oksidase sitokorm yang ditemukan
pada mikroorganisme tertentu. Uji ini berguna dalam identifikasi mikroorganisme pathogen seperti
Neisseria gonarrhoea dan Pseudomonas aeuruginosa. Kedua bakteri ini memberikan hasil positif
dalam uji oksidase.
Uji oksidase ini dilakukan dengan cara dibuat preparat ulas pada glass objek ditutup dengan
tissue atau kertas saring kemudian diteteskan larutan reagen oksidase (campuran 1:1 larutan α-naftol
1% dan 1% larutan dimetil-p-fenilendiamin oksalat) pada koloni bakteri dan diamkan selama 30
menit. Hasil positif warna violet, dan negatif tidak berwarna. cawan petri tersebut diamati
pertumbuhan koloninya, pada pH mana yang lebih baik tumbuh.
2. Uji Katalase
Katalase adalah enzim yang mengkatalisasikan penguraian hydrogen peroksida (H2O2)
menjadi air dan O2. Hidrogen peroksida terbentuk sewaktu metabolisme aerob, sehingga
mikroorganisme yang tumbuh dalam lingkungan aerob dapat menguarikan zat toksik tersebut.
Uji katalase ini dilakukan untuk mengidentifikasi kelompok bakteri bentuk kokkus, dalam
membedakan Staphylococcus dan Streptococcus. Dimana kelompok Streptococcus bersifat katalase
negative dan Staphylococcus bersifat katalase positif.
Penentuan adanya katalase ini terlihat dari pembentukan gelembung udara di sekitar koloni
setelah ditambahkan larutan H2O2 3%. Reaksi kimiawi yang dikatalisasikan oleh enzim terlihat
sebagai berikut :
Uji katalase bertujuan untuk mengetahui enzim katalase yang dihasilkan bakteri dengan cara
meneteskan larutan hidrogen peroksida (H2O2) 3% pada koloni bakteri di atas obyek glass steril. jika
terdapat gelembung maka bakteri tersebut positif mengandung enzim katalase.
3. Uji Urease
Bertujuan untuk mengetahui kemampuan bakteri mengubah urea menjadi amoniak. Media
untuk uji urease menggunakan Urea Base Agar. Hasil positif ditunjukkan dengan adanya perubahan
warna media dari warna kuning menjadi merah muda.
Uji urease digunakan untuk melihat bakteri yang mampu menghasilkan enzim urease.
Beberapa mikroorganisme mampu menghasilkan enzim urease yang menguraikan mikromolekul
urea ((NH2)2 CO) menjadi karbondioksida (CO2) dan ammonia (NH3). Ammonia yang dihasilkan
akan meningkatkan pH media menjadi basa dan akan terjadi perubahan media dari orange menjadi
merah.
Lactic acid
Lactose —— Glucose Pyruvic acid -
Butyric acid
Gas hydrogen dikenal sebagai hydrogen litmus acceptor, yang menyebabkan perubahan
menjadi putih dan menandakan bahwa laktosa tereduksi.
d. Pembentukan dadih
Beberapa organisme menghasilkan rennin, enzim yang berperan mengubah casein menjadi
bentuk paracasein, selain itu adanya calcium ion diubah menjadi calcium paracaseinate dan
membentuk gumpalan yang tidak larut. Tidak seperti acid curd, curd jenis ini berupa
gumpalan semisolid yang lembut. Aktivitas biokimia dari mikroorganisme yang berbeda
ditumbuhkan pada litmus milk menghasilkan produksi 2 tipe curd (clots) yang berbeda
e. Proteolisis
.Dengan menggunakan enzim proteolitik, organisme menghidrolisis milk protein, terutama
casein, menjadi bentuk dasarnya Lactose Glucose Pyruvic acid -Lactic acid -Butyric acid -
CO2 + h2 yaitu asam amino. Proses pencernaan protein disertai dengan perubahan sejumlah
besar ammonia yang dihasilkan dalam medium dengan alkaline pH. Litmus berubah warna
menjadi lapisan ungu yang berada di atas/ permukaan dari tabung. reaksi sedangkan bagian
bawahnya kehilangan strukturnya dan membentuk cairan kecoklatan.
f. Reaksi alkali
Reaksi alkaline dibuktikan ketika warna pada medium tidak berubah atau berubah menjadi
biru. Reaksi ini mengindikasikan partial degradation dari casein menjadi rantai polipeptida
yang lebih pendek, dengan disertai pelepasan produk akhir alkaline yang menyebabkan
perubahan warna