Laporan Home Visite
Laporan Home Visite
PUSKESMAS MEDAENG
Disusun oleh :
Karlinawati Amala.
13710649
LEMBAR PENGESAHAN
Disusun oleh :
Karlinawati Amala.
13710649
dr. Mukarini
NIP. 196510052002122002
NIK. 198908162014022002
ii
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan........................................................................................... ii
Daftar Isi............................................................................................................. iii
Laporan Home Visite Dokter Keluarga............................................................
BAB I
PENDAHULUAN...............................................................................
A. Latar Belakang................................................................................
B. Rumusan Masalah...........................................................................
C. Tujuan.............................................................................................
D. Manfaat...........................................................................................
A. Identifikasi Pasien...........................................................................
B. Fungsi Keluarga.............................................................................. 16
C. Apgar Score.................................................................................... 17
D. Screem............................................................................................. 19
E. Karakteristik Demografi Keluarga.................................................. 20
F. Informasi Pola Interaksi Keluarga.................................................. 21
G. Pertanyaan Sirkuler......................................................................... 22
H. Identifikasi Faktor Pelayanan Kesehatan........................................ 22
I. Identifikasi Faktor Perilaku dan Non Perilaku Keluarga............... 23
J. Identifikasi Lingkungan Rumah...................................................... 24
K. Daftar Masalah................................................................................ 25
BAB III PEMBAHASAN.................................................................................. 27
A. Pembahasan Permasalahan Pasien................................................... 27
B. Intervensi..........................................................................................30
BAB IV PENUTUP............................................................................................ 31
A. Kesimpulan....................................................................................... 32
B. Saran................................................................................................. 32
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 34
iii
: Tn. S
Alamat Lengkap
: Desa Medaeng RT 06 RW 02 No 23
Kecamatan Medaeng, Kabupaten Sidoarjo
Bentuk Keluarga
: Nuclear Family
Kedudukan
L/P
dalam
Umur
Pendidikan Pekerjaan
(tahun)
Pasien
Ket
Klinik
keluarga
1
Tn. S
KK
65
SD
Penjual
Ny. S
penderita
63
SD
IRT
3.
Sdr. A
Cucu
21
SMA
HT
DM +
HT+OA
-
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Laporan ini dibuat berdasarkan kasus yang diambil dari seorang penderita
Diabetes mellitus, hipertensi dan Osteo arthritis, berjenis kelamin perempuan berusia
60tahun, dimana penderita merupakan salah satu dari penderita Diabetes mellitus,
hiprtensi, dan osteoarthritis yang berada di wilayah puskesmas Medaeng, Kecamatan
Medaeng, Kabupaten Sidoarjo, dengan berbagai masalah yang dihadapi.
Mengingat kasus ini banyak ditemukan di masyarakat khususnya di daerah
Puskesmas Medaeng. Penyakit Diabetes mellitus hingga kini masih merupakan salah
satu penyakit utama yang menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia karena
memiliki insidensi dan mortalitas yang cukup tinggi.
Hal ini terutama disebabkan oleh permasalahan seperti masih kurang dan masih
minimnya pengetahuan masyarakat tentang penyakit Diabetes melitus, sehingga
penting kiranya bagi penulis untuk memperlihatkan dan mencermatinya untuk
kemudian bisa menjadikannya sebagai pengalaman di lapangan.
B.
Rumusan Masalah
Apakah ada hubungan antara diabetes melitus, hipertensi, dan osteoarthritis pada
pasien Ny. S dengan keadaan ekonomi, kondisi rumah, tingkat pengetahuan dan sikap
pasien?
C.
Tujuan
1. Tujuan umum
Menganalisis
hubungan
antara
diabetes
melitus,
hipertensi,
dan
osteoarthritis pada pasien Ny. S dengan keadaan ekonomi, kondisi rumah, tingkat
pengetahuan dan sikap malu untuk kontrol ke puskesmas
2. Tujuan khusus
- Mengidentifikasi pasien melalui anamnesis dan pemeriksaan fisik.
5
Manfaat
Manfaat hasil home visite bagi:
1. Pasien dan keluarganya
Diharapkan home visit ini dapat menambah pengetahuan pasien dan keluarganya
mengenai penyakit yang diderita pasien dan dapat memberikan usulan pemecahan
masalah yang terkait dengan kesehatan pasien.
2. Pelayanan kesehatan
Bagi pelayanan kesehatan, laporan home visit ini diharapkan dapat memberikan
gambaran mengenai permasalahan yang dihadapi oleh pasien sehingga dapat
pelayanan kesehatan dapat meningkatkan pemberian pelayanan kesehatan yang
lebih sesuai dengan kebutuhan pasien.
3. Puskesmas
Diharapkan laporan home visit dapat memberikan informasi tambahan kepada
puskesmas mengenai keadaan psikologis, sosial ekonomi, kultural, spiritual dan
lingkungan pasien.
BAB II
HASIL KUNJUNGAN
A. Identifikasi pasien
1. IDENTITAS PENDERITA
Nama
Ny. S
Umur
60 tahun
Jenis Kelamin :
Perempuan
Pekerjaan
Pendidikan
SD
Agama
Islam
Alamat
Medaeng RT 02 RW 02 No 1
Kecamatan Medaeng, Kabupaten Sidoarjo
Suku
Jawa
:+
: disangkal
- Riwayat sesak
: disangkal
: disangkal
: disangkal
sejak 3 tahun
lalu pasien berobat. Tekanan darah paling tinggi mencapai 190/100 kira-kira 1
tahun lalu
- Riwayat gastritis
: disangkal.
: disangkal
: disangkal
- Riwayat alergi
: disangkal
: disangkal
e. Riwayat Kebiasaan
- Riwayat merokok :tidak merokok, suami pasien tidak merokok
- Riwayat kebersihan badan: pasien mandi 2x sehari
- Riwayat olah raga :pasien tidak memiliki waktu khusus berolahraga maupun
untuk berjalan, dikarenakan lututnya yang sakit sehingga pasien
merasa kesulitan berjalan.
- Pasien sehari-hari dirumah membuat jajanan pasar yang kemudian dijual oleh
suaminya.
-
Kadang
suamilah
yang
mengerjakan
semuanya
Home
Hobby
Occupation
Diet
g. Riwayat Gizi
Pasien sehari-hari rutin makan 2 kali sehari porsi cukup dengan nasi, lauk pauk
seperti tahu, tempe. Pasien mengaku suka makanan asin. Makanan di rumah pasien
disiapkan oleh pasien sendiri kadang disiapkan oleh suami Pasien sering mengolah
lauk dengan cara di brengkes. Pasien jarang mengkomsumsi buah dan sayur..
h. Riwayat pengobatan :
Pasien mengkomsumsi obat diabetes melitus, hipertensi, dan osteoarthritis dari
puskesmas (pasien mengatakan lupa namanya) namun kadang pasien tidak
mengkomsumsi obat hipertensi saat dirasakan tidak ada keluhan ataupun bila obatnya
telah habis. Bila obat habis pasien tidak langsung kontrol dengan alasan sungkan
terhadap orang-orang di puskesmas bila dirinya terlalu sering datang berobat. Saat
minum obat tekanan darahnya turun dan apabila obatnya sudah habis, maka tekanan
darahnya naik lagi. Pasien mengaku tidak tahu bila harus terus minum obat untuk
mengontrol tekanan darahnya.
3. ANAMNESIS SISTEM
1.
Kulit
2.
Kepala
3.
Mata
4.
Hidung
5.
Telinga
6.
Mulut
7.
Tenggorokan
8.
Pernafasan
9.
Kardiovaskular:
10.
Gastrointestinal:
11.
Genitourinaria
12.
Neuropsikiatri
13.
Muskuloskeletal:
14.
Ekstremitas
kaku sendi (+), nyeri tangan (-) nyeri kaki (+) nyeri otot (+)
:
Atas
Keadaan umum
Cukup, kesadaran composmentis, GCS (E4V5M6), status gizi kesan cukup
2.
: 98 x/menit
Pernafasan
:20x/menit
Suhu
: 36,5 C
10
Tensi
: 160/100 mmhg
1.
Status gizi :
BB
: 88 kg
Tinggi
: 156 cm
: Gizi lebih
Kulit
Warna
Kepala
:bentuk normal, tidak ada luka, rambut tidak mudah dicabut. makula (-),
papula (-), nodula (-), kelainan mimik wajah (-)
4. Mata
kongjungtiva anemis (-), sklera ikterik(-/-), pupil (isokor, 3mm/3mm), reflek
kornea (+/+), warna kelopak (coklat kehitaman), radang/conjuctivitis/uveitis
(-/-/-)
5.
Hidung
Nafas cuping hidung (-), sekret (-), deformitas hidung (-), hiperpigmentasi(-), saddle
nose (-)
6.
Mulut
Bibir pucat (-), bibir kering (-), lidah kotor (-), papil lidah atrofi (-), tepi lidah
hiperemis (-)
7.
Telinga
Nyeri tekan mastoid (-), sekret(-), pendengaran berkurang (-), membran timpati
normal
8.
Tenggorokan
Tonsil membesar (-), faring hiperemis (-)
11
9.
Leher
Trakea ditengah, pembesaran kelenjar tiroid (-), pembesaran kelenjar limfe (-), lesi
pada kulit (-)
10.
Thoraks
Simetris, retraksi interkostal (-), retraksi subkostal (-)
-
: ICS II LPSS
: SIC II LPSD
: SIC V LMCS
: SIC IV LPSD
Pulmo:
I : pengembangan dada kanan sama dengan kiri
P: fremitus raba dada kanan sama dengan kiri
P: sonor/sonor
A: suara dasar vesikuler (+/+)
suara tambahan ronki (-/-), wheezing (-/-)
11.
Abdomen
I : dinding perut sejajar dengan dinding dada
A: bising usus (+) normal
P: supel, nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba
12
13.
Oedem
14.
15.
Pemeriksaan neurologik:
Fungsi luhur
Fungsi vegetatif
Fungsi sensorik
Fungsi motorik
K:
16.
T: N
RF: 2
RP: -
Pemeriksaan psikiatrik
Penampilan
Kesadaran
Orientasi
: waktu: baik
Tempat : baik
13
Orang : baik
Afek
: baik
Psikomotor
: appropriate
Proses pikir
: bentuk : realistik
Isi
Arus
: koheren
: tidak ditemukan
: Tidak dilakukan
5. RESUME
Pasien datang dengan keluhan utama nyeri kepala, terutama dibagian belakang
kepala terasa berat yang hilang timbul sejak 3 tahun yang lalu. Gejala muncul terutama
saat setelah beraktifitas berat. Pasien juga mengeluh sedikit mual bila kepalanya terasa
nyeri dan berat. Pasien juga mengeluh lengan kanan dan kirinya terasa cekot-cekot.
Nyeri pada lengan tidak menjalar, dirasakan bertambah dengan beraktifitas. Selama
sakit, penderita berobat ke puskesmas Medaeng. Pada kunjungan pertama penderita
mendapatkan obat darah tinggi. Bila minum obat darah tinggi keluhan dirasakan
berkurang.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum cukup, compos mentis, status
gizi kesan cukup. Tanda vital T: 160/100 mmHg, N: 98 x/menit, RR: 20 x/menit, BB:
88 kg, TB: 156 cm, status gizi lebih. Pemeriksaan penunjang tidak dilakukan.
6. PATIENT CENTERED DIAGNOSIS
Diagnosis Biologis
14
1. Osteo Arthritis
2. Diabetes Melitus tipe II
3. Hipertensi
Diagnosis Sosial Ekonomi dan Budaya
1. Status ekonomi menengah kebawah
7. PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan dasar terapi DM meliputi pentalogi terapi DM :
Terapi Primer :
1.penyuluhan kesehatan masyarakat(PKM)tentang DM dengan memberi edukasi secara
langsung pada pasien
2.Latihan Fisik (LF) : primer dan sekunder.Pada pasien ini dianjurkan olahraga ringan
seperti lari ringan atau jalan pagi 1-1,5 jam setelah makan,dengan durasi 30-60
menit.Cara lain misalnya dengan tidak menggunakan remote tv saat menonton sehingga
pasien memiliki aktivitas fisik diantara kesibukannya.Atau ke Langgar / Musholla yang
jaraknya agak jauh dari rumah.Pada pasien ini tidak dilakukan Latihan Fisik sekunder
karena pasien tidak obesitas.
3.Diet, pada pasien ini sesuai dengan 3 K (kemauan, kemampuan, kesempatan) dan
mengikuti pedoman 3 J ( Jenis, Jumlah, Jadwal ).Pada pasien ini Jenis makanan yang
dibatasi adalah makanan yang mengandung tinggi karbohidrat dan glukosa tinggi seperti
nasi, dadar jagung, dan singkong goreng, serta konsumsi air putih yang harus ditambah
( 8 gelas / hari ). Sedangkan Jumlah pada pasien ini disesusaikan dengan kebutuhan
gizi perhari,contoh dengan BBR : 82 % termasuk underweight,maka kebutuhan kalorinya
adalah 45 x 40 kalori = 1.800 kalori. Sedangkan Jadwal pada pasien ini 3 kali
sehari,selang waktu 6 jam,dengan snack diantara waktu makan tersebut, contoh :
Pukul 06.30
makan pagi
Pukul 09.30
snack
Pukul 12.30
makan siang
15
Pukul 15.30
snack
Pukul 18.30
makan malam
Pukul 21.30
snack
Karbohidrat
: 60 %
Lemak
: 25 %
Protein
: 15 %
Terapi sekunder :
4. Obat Hipoglikemia (OHO dan insulin), pada pasien ini sudah diberikan Glibenclamide
sebagai Sulphonylurea generasi II sebagai pemicu sekresi insulin dan metformin sebagai
inhibitor Dipeptydil Peptidase IV. Insulin dapat dipertimbangkan untuk diberikan
apabila mulai muncul indikasi pemberian insulin secara terapi tunggal atau indikasi TKOI
( Terapi Kombinasi Oral Insulin ).
5. Cangkok pangkreas
Pada pasien ini sudah diberikan obat Metformin dan Glibenclamide 5mg
8. FOLLOW UP
-
Nadi
95 x/menit, reguler
Pernafasan :
17 x/menit
Suhu
36,5 C
Tensi
140/90 mmHg
Status Generalis
:
Kepala
: rambut rontok (-), berwarna kemerahan (-)
Mata : konjungtiva pucat (-/-), sclera icterus (-),mata
: Hipertensi
cekung (-)
Mulut : sariawan (-), mulut kering (-)
Thoraks : tulang iga tidak tampak
Pulmo : Rh (-/-), Wh (-/-)
Abdomen : perut buncit (-), asites (-)
Ekstremitas : odem
akraldingin
Medikamentosa
Amlodipin 10 mg 1x1
Asam Mefenamat 3x1
B1 3x1
Antasida 3x1
17
A. APGAR SCORE
ADAPTATION
Selama ini dalam menghadapi masalah, pasien pertama kali mengungkapkan kepada
suaminya, dan mendapt dukungan dari suaminya. Petugas kesehatan selalu memberikan
motivasi yang cukup baik untuk kesembuhan pasien. Pasien merasa berat dengan penyakit
yang dideritanya karena mengganggu pekerjaannya sehari-hari sebagai ibu rumah tangga.
Pasien tidak bisa selalu memeriksakan diri atau kontrol ke pusat pelayanan kesehatan karena
terkendala kesulitan berjalan. Pasien biasanya datang sendiri dan kadang datang bersama
suaminya.
PARTNERSHIP
Suami Ny. S cukup mendukung dalam upaya pengobatan. suami Ny. S meyakinkan
beliau bahwa penyakitnya dapat dikontrol apabila pasien patuh dan tepat waktu minum obat,
menjaga pola makan, walaupun terkadang terkendala waktu untuk melakukan kontrol ke
pusat pelayanan kesehatan.
GROWTH
Ny. S sadar bahwa ia harus bersabar menghadapi penyakitnya yang ia hadapi
sekarang dan harus teratur minum obat serta menjaga pola hidup bersih dan sehat.
AFFECTION
Ny. S merasa hubungan kasih sayang dan interaksinya dengan suami dan cucunya cukup
baik. Bahkan perhatian yang dirasakannya bertambah dari keluarga ke dirinya.
RESOLVE
18
Ny. S merasa cukup puas dengan kebersamaan dan waktu yang ia dapatkan dari
suaminya, walaupun kebersamaan dengan cucunya yang tersedia tidak banyak karena harus
bekerja.
masalah
Saya puas dengan cara keluarga saya
membahas dan membagi masalah dengan
Sering
Kadang
/selalu
-kadang
Jarang/tidak
saya
G Saya puas dengan cara keluarga saya
menerimadan mendukung keinginan saya
saya
Sering
Kadang
/selalu
-kadang
Jarang/tidak
saya
G Saya puas dengan cara keluarga saya
menerimadan mendukung keinginan saya
saya
PATHOLOGY
KET
Interaksi sosial yang baik antar anggota keluarga juga +
dengan saudara partisipasi mereka dalam masyarakat
Cultural
yang
ketenangan individu
yang
tidak
Medical
21
Medical (+) Ny. S agak sulit menjangkau sarana kesehatan dalam hal ini puskesmas
karena kesulitan berjalan
C. KARAKTERISTIK DEMOGRAFI KELUARGA
Alamat lengkap : Desa Grogol RT II / RW III Kec. Tulangan ,Kabupaten Sidoarjo
Bentuk Keluarga : Nuclear Family
Diagram 1. Genogram Keluarga Ny.S
Dibuat tanggal 9- 4- 2016
E. FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi Biologis :
22
Keluarga terdiri dari pasien,keempat anak-anak pasien, satu menantu dan dua
cucu . Suami pasien meninggal 4 bulan lalu. Saat ini pasien tinggal bersama anak
ketiga dan keempat.
2. Fungsi Psikologis :
Hubungan keluarga pasien terjalin cukup akrab, terbukti dengan permasalahanpermasalahan yang dapat diatasi dengan baik dalam keluarga ini. Hubungan diantara
mereka cukup dekat antara satu dengan yang lain. Hubungan dengan keempat anak
pasien juga terjalin cukup baik.Sehari-hari pasien lebih banyak menghabiskan
waktunya di rumah mengerjakan pekerjaan rumah dan merawat cucunya. Untuk
kebutuhan sehari- hari di dapat dari anaknya yang bekerja sebagai karyawan di toko.
Permasalahan yang timbul dalam keluarga dipecahkan secara musyawarah dan
mencari jalan tengah, serta dibiasakan sikap saling tolong menolong baik materi,
dukungan mental, maupun jika ada salah seorang di antaranya yang menderita
kesusahan. Meskipun penghasilan mereka pas-pasan, namun mereka tetap hidup
bahagia dan selalu bersyukur kepada Tuhan.
3.
Fungsi Sosial :
Pasien jarang
mengikuti kegiatan bersama dilingkungan pasien sejak mulai sakit karena pasien lebih
memilih beristirahat demi memulihkan kondisi fisiknya.
4.
5.
Penderita termasuk orang yang terbuka sehingga apabila ada masalah maka
diceritakan kepada anak-anaknya serta menantu.
F. Identifikasi Faktor Perilaku dan Non Perilaku Keluarga
1. Faktor Perilaku Keluarga
Ny. S adalah seorang istri, ibu dari 5 anak dan nenek dari 14 cucu. Sejak kecil pasien
hanya mengenyam bangku pendidikan SD dan pekerjaan sehari-hari adalah sebagai ibu
rumah tangga. Kegiatan Ny. S lebih banyak tentang mengurus rumah tangga dan membantu
suaminya. Pasien merasa kesehatannya terganggu 6 bulan lalu, yaitu keluhan adanya nyeri
pada lutut, terutama pada lutut kanan disertai tubuh yang selalu terasa lemas. Selain itu
pasien sudah lama menderita penyakit diabetes mellitus dan rutin control ke puskesmas
medaeng serta rutin minum obat. Pasien juga mempunyai riwayat penyakit hipertensi dan
pasien juga rutin control ke puskesmas medaeng. Ny. S belum banyak mengetahui tentang
penyakit yang dideritanya khususnya tentang sebab dan akibat dari osteoarthritis karena
sebelumnya pasien menderita diabetes dan hipertensi.
Menurut Ny. S yang dimaksud dengan sehat adalah keadaan terbebas dari segala sakit
dan penyakit yang dapat menghalangi aktivitas sehari-hari.Ny. S meyakini penyakit yang
dideritanya bukan penyakit yang gawat karena keluhan yang muncul dapat hilang,walau
dapat kambuh kembali.
Karena sakit ini pasien menjadi jarang melakukan aktivitas sosial di lingkungannya
karena pasien lebih memilih istirahat untuk memulihkan kondisinya. Pasien pun merupakan
orang yang pemalu dengan orang diluar keluarganya, sehingga pasien tidak mau merepotkan
orang lain, misalnya dengan mengajak pergi tetangga ke sarana pelayanan kesehatan
bersama-sama.
Perabot rumah tidak tertata rapi dan berdebu,namun keluarga ini masih berusaha
menjaga kebersihan lingkungan rumah,misalnya dengan menyapu rumah dan halaman saat
pagi dan sore hari.
Keluarga ini memakai air sumur untuk mandi dan mencuci, namun kebutuhan untuk
air minum dan untuk memasak keluarga ini biasanya memakai air beli.
2. Faktor Non Perilaku
Dipandang dari segi ekonomi, Ny. S termasuk ekonomi menengah ke bawah. Semua
sumber penghasilan hanya didapatkan dari pendapatan suaminya dan kadang diberi oleh
cucunya yang juga sudah bekerja di sebuah pabrik. Total semua penghasilan tersebut
24
keluarga maih dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari walaupun belum semua kebutuhan
dapat terpenuhi terutama kebutuhan sekunder dan tersier.
Rumah yang dihuni keluarga ini kurang memadai karena masih ada kekurangan
dalam pemenuhan standar kesehatan. Barang-barang tampak tertata kurang rapi dan berdebu
karena ukuran ruangan tidak cukup luas. Lantai rumah tidak memakai keramik, hanya semen.
Pencahayaan ruangan kurang, tapi ventilasinya cukup. Pembuangan limbah keluarga
memenuhi sanitasi lingkungan karena limbah keluarga dialirkan. Sampah keluarga dibuang
pada pembuangan sampah di depan pekarangan rumah. Fasilitas kesehatan yang sering
dikunjungi oleh keluarga ini jika sakit adalah puskesmas Medaeng.
G. Identifikasi Lingkungan Rumah
a. Gambaran Lingkungan
Rumah Ny. S ini tinggal di sebuah rumah berukuran 4 x 8 m 2 yang berdempetan
dengan rumah tetangganya. Tidak memiliki pekarangan rumah dan tidak memiliki pagar
pembatas. Terdiri dari teras, ruang tamu, kamar tidur, dan dapur. Terdiri dari 2 pintu
keluar, yaitu 1 pintu depan, dan 1 pintu dapur disamping. Jendela ada 2 buah.
Di depan rumah terdapat teras yang berukuran 4x1 m2. Lantai rumah semua
terbuat dari campuran semen. Ventilasi rumah cukup dan cahaya penerangan rumah
kurang. Atap rumah tersusun dari genteng. Kamar memiliki dipan untuk meletakan kasur
dengan sprei. Dinding rumah terbuat dari batubata yang sudah dicat permanen. Perabotan
rumah tangga minim. Sumber air untuk kebutuhan sehari-harinya Ny. S menggunakan air
sumur, namun untuk air minum dan memasak kadang memakai air beli. Untuk memasak
memakai kompor minyak. Secara keseluruhan kebersihan rumah masih kurang.
Denah Rumah :
25
RUANG TAMU
KAMAR TIDUR
26
DAPUR
27
BAB III
PEMBAHASAN
1.
Masalah aktif :
Osteo Arthritis
2.
Faktor risiko :
a. Usia
b. Aktifitas
c. Pola makan
Faktor Pelayanan
Kesehatan
d. Gaya hidup
Jenis:
Tidak
ada orang
FaktorDIAGRAMPERMASALAHAN KESEHATAN PASIEN
yang berbagai
mengantar ke
(Menggambarkan hubungan antara timbulnya masalah kesehatan yang ada dengan
Lingkungan
puskesmas
Fisik: -faktor risiko yang ada dalam kehidupan pasien)
Edukasi / penyuluhan
Biologis: usia.
serta konseling
Sosial Ekonomi
tentang DM harus
kurang
Faktor Penduduk
dilakukan secara
Pendidikan rendah
Anggota keluarga menderita DM
rutin
(ayah dan ibu pasien )
28
A.
Faktor Perilaku
Kurang olahraga BAB V
Pola makan
( tinggiMANAGEMENT
karbohidrat )
PATIENT
Stres
Kurang pegetahuan ttg penyakitnya
Malu menyusahkan orang lain
PATIENT CENTERED MANAGEMENT
Gaya hidup (terkait) :
1. Dukungan Psikologis Makanan tinggi karbohidrat (nasi,mie
instan,dadar
jagung)
,konsumsi mengenai
buah
Pasien memerlukan
dukungan
psikologis
dengan cara :
a. Memberikan perhatian pada penyakit yang dihadapi agar pasien dapat beristirahat
teratur.
b. Memberikan perhatian pada pemecahan masalah yang ada.
c. Memantau kondisi fisik dengan teliti dan berkesinambungan
d. Timbulnya kepercayaan dari pasien, sehingga timbul pula kesadaran dan
kesungguhan untuk mematuhi nasihat-nasihat dari dokter
Pendekatan spiritual, diarahkan untuk lebih mendekatkan diri kepada Tuhan yang Maha
Esa, misalnya dengan rajin ibadah, berdoa dan memohon hanya kepada Tuhan YME.
Dukungan psikososial dari keluarga dan lingkungan merupakan hal yang harus dilakukan.
Bila ada masalah, evaluasi psikologis dan evaluasi kondisi sosial, dapat dijadikan titik
tolak program terapi psikososial.
2. Penentraman Hati
Menentramkan hati diperlukan untuk pasien dengan problem psikologis antara
lain yang disebabkan oleh persepsi yang salah tentang penyakitnya, kecemasan yang
dialami akibat penyakitnya. Faktor yang penting adalah ketekunan dalam menjalani
pengobatan sesuai petunjuk dokter. Selain itu juga didukung dengan pola makan yang
teratur dan istirahat yang cukup. Diharapkan pasien bisa berpikir positif, tidak
berperasangka buruk terhadap penyakitnya, bisa beristirahat teratur dan membangun
29
BAB IV
PENUTUP
30
A. KESIMPULAN
1. Segi Biologis
:
a. Ny. S (53) , menderita Osteo Arthritis, Diabetes Melitus tipe II dan Hipertensi.
b. Status gizi lebih
c. Rumah dan lingkungan sekitar keluarga kurang baik.
2. Segi fisik
:
Rumah dan lingkungan sekitar keluarga padat penduduk.
3. Segi Psikologis
:
Hubungan antara anggota keluarga cukup terjalin dengan baik terutama kepada
suami dan cucunya, serta dengan hubungan masyarakat.
Pengetahuan akan penyakit yang masih kurang yang berhubungan dengan akibat
dari penyakit yang di derita.
4. Segi Sosial
DAFTAR PUSTAKA
31
32