Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN


KEBUTUHAN PERAWATAN DIRI ( PERSONAL HYGIENE)
(Kelompok 2)

Mata Kuliah : Keperawatan Dasar

Dosen Pengampu: Anita Puri S.Kp. M. Kes

Anggota Kelompok :
1. Anna Fadilla Pri Mutiara 2114401054
2. Axnes Monica 2114401056
3. Frisyana Prastika 2114401097
4. Arta Oktavia Novanda 2114401098

POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG


PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN TANJUNG KARANG
TAHUN AJARAN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas ke hadirat Allah SWT atas berkat, rahmat, dan karunia-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah “ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN
DENGAN GANGGUAN KEBUTUHAN PERAWATAN DIRI ( PERSONAL HYGIENE)”
guna memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Dasar. Shalawat serta salam tidak lupa selalu
kami haturkan untuk junjungan nabi agung kami, yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah
menyampaikan petunjukan Allah SWT untuk kami semua, yang merupakan sebuah
pentunjuk yang paling benar yakni Syariah agama Islam yang sempurna dan merupakan satu-
satunya karunia paling besar bagi seluruh alam semesta. Tak lupa juga kami ucapkan
terimakasih yang sebanyak-banyaknya kepada setiap pihak yang telah mendukung serta
membantu kami selama proses penyelesaian makalah ini hingga rampungnya makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dan kami telah berusaha
semaksimal mungkin dalam menyusun tugas makalah ini. Oleh sebab itu, kami sangat
mengharapkan kritik, saran dan nasehat yang baik demi perbaikan tugas makalah ini
kedepannya. Demikianlah yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ni dapat berguna
dan bemanfaat untuk kita semua.

Bandar Lampung, 15 Januari 2022

Kelompok 2

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.....................................................................................................................i
Daftar Isi..............................................................................................................................ii
BAB I Pendahuluan.............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................1
1.3 Tujuan Pembahasan.......................................................................................................1
BAB II Pembahasan............................................................................................................2
2.1 Pengkajian kebutuhan Personal Hygiene......................................................................2
2.2 Diagnosa Kebutuhan Personal Hygiene........................................................................6
2.3 Intervensi kebutuhan Personal Hygiene .......................................................................6
2.4 Implementasi Personal Hygiene....................................................................................8

ii
BAB I
PEMBAHASAN

1.1 Latar Belakang

Kebersihan diri (personal hygiene) merupakan perawatan diri yang dilakukan untuk
memelihara kebersihan dan kesehatan diri baik secara fisik maupun mental (Saputra, 2013).
Sedangkan menurut Depkes RI (1987 dalam Ambarwati, 2014) personal hygiene merupakan
salah satu tindakan keperawatan dasar yang rutin dilakukan oleh perawat setiap hari di rumah
sakit. Personal hygiene termasuk ke dalam tindakan pencegahan primer yang spesifik, dan
menjadi penting ketika personal hygiene yang baik akan meminimalkan pintu masuk
mikroorganisme yang ada dimana-mana dan pada akhirnyan mencegah seseorang terkena
penyakit. Menurut Soedarto, personal hygiene yang tidak baik akan mempermudah terserang
berbagai penyakit, seperti penyakit kulit, penyakit infeksi, penyakit mulut, dan penyakit
saluran cerna atau bahkan dapat menghilangkan fungsi bagian tubuh tertentu (1996 dalam
Saryono & Widianti, 2011). Menurut Lewis, pasien-pasien yang memerlukan perawatan
personal hygiene yang dibantu oleh perawat antara lain: pasien dengan stroke, fraktur
ekstermitas, dan pasien-pasien yang memerlukan imobilisasi fisik di tempat tidur. Stroke
merupakan salah satu penyakit yang dapat menyebabkan kerusakan atau kecacatan permanen,
dan merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas yang mempunyai dampak kepada
berbagai sistem tubuh yang berupa hemiparese atau hemiplegia yang dapat mengakibatkan
kondisi imobilitas (2007 dalam Ramadani, 2016).

1.2 Rumusan Masalah


A. Bagaimana Pengkajian kebutuhan Personal Hygiene?
B. Bagaimana Diagnosa Kebutuhan Personal Hygiene? (SDKI)
C. Bagaimana Intervensi kebutuhan PH ? (SIKI)
D. Bagaimana Implementasi Personal Hygiene? (SIKI)

1.3 Tujuan Pembahasan


A. Mengetahui Pengkajian kebutuhan Personal Hygiene
B. Mengetahui Diagnosa Kebutuhan Personal Hygiene
C. Mengetahui Intervensi kebutuhan PH
D. Mengetahui Implementasi Personal Hygiene

1
BAB II
PEMBAHASAN

Kasus

Nn.A berumur 18 tahun datang dengan keluarganya ke Rumah Sakit Jiwa Provinsi Lampung
pukul 09.00 pagi hari pada kamis, 06 Januari 2022.Orang tua dari Nn.A mengatakan bahwa
Nn A menolak untuk melakukan perawatan diri seperti tidak mau mandi, tidak mau makan,
berhias dan suka menyendiri semenjak Nn A mengalami pelecehan seksual. Setelah
dilakukan pemeriksaan fisik oleh perawat dengan TD 110/80 mmhg, Nadi 60 x/menit, Suhu
37,7 ºC, RR 18 x/menit.

2.1 Pengkajian kebutuhan Personal Hygiene

Pengkajian Keperawatan

Nama : Nn. A
Tempat/Tanggal lahir : Karanganyar, 6 Juni 2003
Nama ayah / ibu : Tn. J
Pekerjaan ayah : Wiraswasta
Pendidikan ayah : SMA
Pekerjaan ibu : IRT
Pendidikan ibu : SMA
Alamat/No. Telp : Karanganyar
Agama : Islam
Suku : Jawa
Bangsa : Indonesia
Waktu/tanggal masuk : 09.00 WIB/Kamis,06 Januari 2022

Keluhan Utama

Tn. J mengatakan Nn.A suka menyendiri karena merasa malu dengan dirinya sendiri yang
menjadi korban pelecehan seksual yang dilakukan oleh orang yang tidak dikenal sehingga ia
malas untuk merawat dirinya/ berhias.

Diagnosa Medis
Depresi

2
Riwayat Kesehatan

Riwayat kesehatan sekarang : Tn.j mengatakan 1 hari yang lalu Nn.A tidak makan walaupun
sudah disediakan di depannya, Nn.A hanya minum saja

Riwayat Kesehatan dahulu : Tn. J mengatakan Nn. A tidak pernah mempunyai riwayat
penyakit sebelumnya

Riwayat Penyakit keluarga :

Tn.J mengatakan bahwa keluarga tidak ada yang memiliki riwayat penyakit seperti Nn.A

Pengkajian Kebutuhan Dasar Klien

Aktifitas dan Latihan:Nona A sebelum sakit maumelakukan aktifitas seperti biasa tetapi
selama sakit Nona A tidak mau melakukan aktifitas seperti biasa diantaranya sering
mengurung diri.Tidur dan istirahat: Sebelum sakit Nona A mengatakan mudah untuk
tidur,namun saat sakit Nona A mengalami kesulitan untuk memulai tidur dan sering terjaga

Nutrisi:Sebelum sakit Nona A mengatakan makan3kalidengan menu 4 sehat 5


sempurna. saat sakit makan hanya1kali porsi ¼
Cairan Elektrolit dan asam basa : Sebelum sakit pasien mengatakan suatu hari
minum 2000 ml/2 lt perhari. Sesudah sakit pasien mengatakan minum kurang
lebuh 14/16 (800ml).

Oksigenasi : Klien mengtakan tidak ada keluhan dalam bernafas


Eliminasi fekal/bowel : Sebelum sakit klien mengatakan BAB 1x sehari, feses
berwarna kuning. Setelah sakit klien mengatakan BAB 1x sehari.

Eliminasi urin : sebelum sakit pasien mengatakan buang air kecil 3x sehari
dengan konsistensi lancer, bau khas amoniak. Setelah sakit pasien mengatakan
buang air kecil 1x sehari dengan konsistensi lancer.

Sensori, persepsi, dan kognitif : setelah melakukan pengkajian klien tidak


mengalami gangguan pada sensori, persepsi, dan kognitif
Koping-tolerasi stress : Saat stress biasanya Nona A lebih sering mengurung

3
diri di kamar

Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : sadar
TTV : TD 110/80 mmHg, Nadi 60 x/menit, Suhu 37,7 ºC, RR 18 x/menit.
BB/TB : 49 kg / 160 cm
1) Kepala
a) Rambut
Rambut terlihat kotor
b) Mata
Bentuk simetris, sklera mata terlihat merah
c) Hidung
Hidung normal
d) Telinga
Bentuk simetris, tidak ada serumen
e) Mulut dan Gigi
Mulut tampak berbau dan terdapat sariawan, membrane mukosa tampak pucat
Gigi simetris, jumlah cukup, dan terdapat caries
f) Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar limfe
g) Thorax
 Paru-paru
Inspeksi : Bentuk simetris, pergerakan dinding dada simetris, tidak ada retraksi otot
pernapasan
Palpasi : Tidak ada benjolan mencurigakan
Perkusi :-
Auskultasi : Tidak terdapat suara napas tambahan
 Abdomen
Inspeksi : Bentuk simetris, pembesaran pada perut tidak ada
Palpasi : Tidak ada benjolan pada abdomen
Perkusi : Perut tidak kembung
Auskultasi : suara bising usus normal

4
Analisa Data

No Data Fokus Etiologi Masalah


1 DS : Defisit Perawatan Diri Gangguan Psikologis
- Orang tua pasien dan/atau psikotik
mengatakan pasien
menolak melakukan
perawatan diri
DO :
- Pasien tampak lemah
- Pasien tidak mampu
mandi/mengenakan
pakaian/makan/ ke toilet/
berhias secara mandiri
- Pasien terlihat kurang
berminat dalam
melakukan perawatan
diri
2 DS: Gangguan Tumbuh Keterbatasan
- Kembang Lingkungan
DO:
- Pasien tidak mampu
melakukan keterampilan
atau perilaku khas sesuai
usia (fisik, Bahasa,
motoric, psikososial)
- Pasien mengalami
pertumbuhan fisik
terganggu
- Pasien tidak mampu
melakukan perawatan
diri sesuai usia

5
- Nafsu makan pasien
menurun
- Pola tidur pasien
terganggu
- Pasien tampak lesu
- Pasien menghindari
kontak mata dengan
lawan bicara

2.2 Diagnosa Kebutuhan Personal Hygiene

Diagnosis Keperawatan:

1. Defisit Perawatan Diri berhubungan dengan gangguan psikologis dan/atau psikotik

2. Gangguan tumbuh kembang berhubungan dengan keterbatasan lingkungan

2.3 Intervensi kebutuhan Personal Hygine

Diagnosa Tujuan Intervensi

Defisit Perawatan Diri Setelah dilakukan intervensi Itervensi utama :


berhubungan dengan keperawatan selama 2 minggu - Dukungan perawatan diri
gangguan psikologis maka, perawatan diri - Dukungan perawatan diri;
dan/atau psikotik meningkat dengan Kriteria BAB/BAK
hasil : - Dukungan perawatan diri;
DS :
- Kemampuan mandi berhias
- Orang tua pasien
meningkat
mengatakan pasien
- Kemampuan mengenakan
menolak melakukan
pakaian meningkat
perawatan diri
kemampuan makan
DO :
kemampuan ke toilte
- Pasien tampak lemah
(BAB/BAK) meningkat
- Pasien tidak mampu
- Minat melakukan
mandi/mengenakan

6
pakaian/makan/ ke toilet/ perawatan diri meningkat
berhias secara mandiri
- Pasien terlihat kurang
berminat dalam
melakukan perawatan
diri

Gangguan tumbuh kembang Setelah dilakukan intervensi Intervensi utama :


berhubungan dengan keperawatan selama 2 minggu - Perawatan perkembangan
keterbatasan lingkungan maka, status perkembangan - Promosi perkembangan anak
DS: membaik dengan Kriteria - Promosi perkembangan remaja
- hasil :
DO: - Keterampilan/ perilaku
- Pasien tidak mampu sesuai usia membaik
melakukan keterampilan - Kemampuan melakukan
atau perilaku khas sesuai perawatan diri membaik
usia (fisik, Bahasa,
motoric, psikososial)
- Pasien mengalami
pertumbuhan fisik
terganggu
- Pasien tidak mampu
melakukan perawatan
diri sesuai usia
- Nafsu makan pasien
menurun
- Pola tidur pasien
terganggu
- Pasien tampak lesu
- Pasien menghindari
kontak mata dengan
lawan bicara

7
2.4 Implementasi Personal Hygiene

No Implementasi Keperawatan
1 Observasi
- Identifikasl kebiasaan aktivitas perawatan diri sesuai usia
- Monitor tingkat kemandirian Identifikasi kebutuhan alat bantu kebersihan diri,
berpakalan, berhias, dan makan
Terapeutik
- Sediakan lingkungan yang terepeutik (mis. suasana hangat, rileks)
- Siapkan keperluan pribadi (mis. parfum, sikat glgi, dan sabun mandi)
- Dampingi dalam melakukan perawatan diri sampal mandiri
- Fasilitasi untuk menerima keadaen ketergantungan
- Fasilitasi kemandirian, bantu jika tidak marmpu melakukan perawatn diri
Jadwalkan rutinitas perawatan diri
Edukasi
- Anjurkan melakukan perawatan dirl secara konsisten sesuai kemampuan
2 Observasi
- Identifikasi pencapaian tugas perkembangan anak
- Identifikasi Isyarat perilaku dan fislologis yang ditunjukkan bayi (mis. lapar, tidak
nyaman)
Terapeutik
- Pertahankan sentuhan seminimal mungkin pada bayi prematur
- Berikan sentuhan yang bersifat gentle dan tidak ragu-ragu
- Minimalkan nyeri
- Minimalkan kebisingan ruangan "Pertahankan lingkungan yang mendukung
perkembangan optimal
- Motivasi anak berinteraksi dengan anak lain
- Sediakan aktivitas yang memotivasi anak berinteraksi dengan anak lainnya
- Fasilitasi anak barbagi dan bergantian/bergilir
- Dukung anak mengekspresikan diri melalui penghargaan positif atau umpan balik
atas usahanya

8
- Pertahankan kenyamanan anak
- Fasilitasi anak melatih keterampilan pemenuhan kebutuhan secara mandiri (mis.
makan, sikat gigi, cuci tangan, memakai baju)
- Bemyanyi bersama anak lagu-lagu yang disukai Bacakan cerita atau dongeng
- Dukung partisipasi anak di sekolah, ekstrakurikuler dan aktivitas komunitas
Edukasi
- Jelaskan orang tua dan/atau pengasuh tentang milestone perkembangan anak dan
perilaku anak
- Anjurkan orang tua menyentuh dan menggendong bayinya
- Anjurkan orang tua berinteraksi dengan anaknya
- Ajarkan anak keterampilan berinteraksi
- Ajarkan anak teknik asertif Kolaborasi Rujuk untuk konseling, jika perlu

9
10

Anda mungkin juga menyukai