KANKER MANUSIA
ABSTRAK
Transforming growth factor beta (TGF-) ada dimana-mana dan merupakan
regulator dasar dari proses seluler dan fisiologik termasuk proliferasi,
differensiasi, migrasi, kelangsungan hidup sel, angiogenesis, dan pengawasan
imun. Perubahan pada jalur penanda TGF-, termasuk mutasi atau delesi anggota
dari jalur penanda dan resistensi dari inhibisi yang dimediasi TGF- dari
proliferasi sering dipantau pada kanker manusia. Walaupun perubahan ini
menegaskan peran supresor tumor untuk jalur TGF- pada kanker manusia, TGF juga memediasi efek perangsang tumor, baik itu melalui efek differensiasi pada
sel tumor dan stromal atau melalui perubahan mendasar pada responsif TGF-
dari sel tumor itu sendiri. TGF- dan anggota dari jalur penanda TGF- dievaluasi
sebagai prognostik atau penanda prediktif untuk pasien kanker. Selanjutnya dalam
memahami jalur penanda TGF- akan mampu meargetkan jalur ini untuk
kemoprefensi dan terapi kanker manusia.
SINTESIS : TGF- SEBAGAI SUPRESOR TUMOR DAN PROMOTER
TUMOR
TGF- memiliki potensi yang berfungsi sebagai supresor tumor (melalui efeknya
pada proliferasi, potensi replikasi, dan apoptosis) dan sebagai promoter tumor
(melalui efeknya dalam migrasi, invasi, angiogenesis, dan system imun; Gamb 2).
Tentunya, pada binatang model, bukti TGF- dalam memediasi setiap peran ini
telah dibuktikan. Peran supresor tumor adalah bukti dari binatang hemizigot
tanpa-Tgfb1, yang mengekspresikan 10% hingga 30% kadar TGF- tipe ringan,
mengakibatkan peningkatan jumlah kimiawi yang terinduksi tumor,131 dan
binatang hemizigot tanpa-Smad4 saat dikawinkan dengan binatang hemizigot
adenomatous polyposis tanpa-coli mengembangkan tumor kolin yang lebih
invasive.125 Efek promosi tumor dari TGF- telah didemonstrasikan dengan
kemampuan dari agen yang menghambat penandaan TGF- (dominan negative
TRII atau netralisasi antibody TGF-) untuk menghambat keinvasivan dari jalur
sel kanker in vitro dan kemampuan metastasis in vivonya,
132
dan dengan
132
39%
hingga 60% kanker lambung,141 dan 74% dari kanker ginjal.132 TGF- mampu
menginduksi EMT dalam jumlah model kanker baik oleh dirinya sendiri atau
bersama-sama dengan Ras onkogenik (Ha-Ras), dan kalur sinyal TGF- yang
intak diperlukan untuk invasi sel kanker dan metastasis pada setidaknya satu
model dari EMT payudara.132 EMT merupakan model yang menarik untuk
perubahan yang mendasar pada responsive TGF- karena TGF- dikenal memiliki
efek pemisahan yang menarik pada sel epitelian dan sel mesenkimal. Mekanisme
yang mana TGF- menginduksi EMT in vivo belum jelas, namun penelitian in
vivo telah mengindikasikan bahwa peoses ini melalui jalur tergantung-Smad dan
tidak tergantung-Smad.24,142
Penelitian terbaru menunjukkan TRII pada EMT dan sebagai mediator
potensial dari efek yang berbeda dari TGF- terhadap sel epithelial dan
mesenkimal. Terutama, TRII telah menunjukkan memiliki peran penting yang
tidak berlebihan dalam memberi sinyal TGF-, memediasi efek TGF- pada EMT
di perkembangan jantung embrio anak ayam,
143
144
Sebagai
(7%154) atau Smad2 (2%155). Dalam beberapa kasus, berkurangnya ekspresi TRII
dihubungkan dengan penyimpangan deasetilasi histone.174 Namun, kebanyakan
pasien NSLC, mekanisme resisten terhadap TGF- tidak jelas. Sebaliknya,
walaupun kebanyakan small-cell lung arcinoma (SLCs) juga resisten terhadap
efek penghambatan pertumbuhan TGF-, pada SCLC ini hampir semua
dilaporkan akan penurunan atau tidak adanya ekspresi TRII.175 Walaupun jarang
mutasi gen TRII pada SCLC sudah jelas, sebagian besar kasus berkurangnya
ekspresi terjadi melalui mekanisme yang kurang dipahami. 175 Baik pada tumor
SCLC dan NSCLC, ekspresi TGF- sering dengan regulasi yang meningkat, 35
dengan peningkatan kadar plasma dari TGF- memiliki nilai prognosis yang lebih
buruk pada pasien kanker paru.176
dan
dengan
perkembangan
dari
penyakit
graft-dengan-inang,