PERKEMBANGAN TUMBUHAN
PERKECAMBAHAN
Dosen Pengampu : Leni Marlina, M.Si
DISUSUN OLEH :
Nama : Ela Efriani
Kelas : B
Tugas : laporan Individu
A. Latar Belakang
Pertumbuhan diartikan sebagai suatu proses pertambahan ukuran atau volume
serta jumlah sel secara irreversible, yaitu tidak dapat kembali ke bentuk semula.
Pertumbuhan disebabkan oleh adanya pembelahan sel (pertambahan jumlah sel) dan
oleh adanya pembesaran sel (pertambahan ukuran sel). Pertumbuhan bersifat
kuantitatif, yaitu dapat diukur menggunakan alat Auksanometer. Pertumbuhan
tumbuhan berlangsung sepanjang hidupnya.
Perkembangan adalah suatu proses menuju keadaan yang lebih dewasa atau
terspesialisasinya sel-sel menuju ke struktur dan fungsi tertentu / proses perubahan
bentuk (morfogenesis). Perkembangan ditandai dengan adanya kemampuan untuk
berkembang biak. Perkembangan bersifat kualitatif, hanya bisa diukur dari perubahan
bentuk dan tingkat kedewasaan.
Pertumbuhan dan perkembangan selalu berjalan bersamaan. Terdapat tiga
jenis fase pertumbuhan dan perkembangan, yaitu fase pembelahan sel, fase
pembesaran ukuran sel, dan fase deferensiasi sel.
Pertumbuhan dan perkembangan awal dari tumbuhan berbiji dimulai dari biji.
Potensi biji untuk tumbuh menjadi individu baru, yaitu embrio dan cadangan
makanan. Embrio terdiri dari: radikula (embrio akar), plumula (embrio daun), epikotil
(embrio pucuk), dan hipokotil (embrio batang).
Perkecambahan
(Germinasi)
merupakan
proses
pertumbuhan
dan
perkembangan embrio atau munculnya plantula (tumbuhan kecil dari dalam biji).
Perubahan embrio saat perkecambahan umumnya adalah radikula tumbuh dan
berkembang menjadi akar, selanjutnya plumula tumbuh dan berkembang menjadi
batang dan daun.
Berdasarkan letak kotiledon pada saat berkecambah, dikenal dua macam tipe
perkecambahan, yaitu hipogeal dan epigeal.
Pengujian daya kecambah benih haruslah dilakukan ketika benih akan dirilis
aik oleh pemulia tanaman, penangkar benih dan semua itu harus mengalami
pengujian presentasi daya kecambah benih tersebut sehingga akan didapatkan hasil
benih yang bermutu baik dan siap untuk dipasarkan.
B. Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui pertumbuhan awal
(kecambah) pada tanaman.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
tanah dari Inggris dan pada tahun 1864 Scheffer memasukan pula kacang tanah dari
Mesir (Purwono dan Purnamawati, 2007).
Tanaman kacang tanah memiliki perakaran yang banyak, dalam, dan berbintil.
Panjang akarnya dapat mencapai 2 m. Daun kacang tanah merupakan daun majemuk
dengan empat helai daun. Setelah penyerbukan, ginofor akan tumbuh dari dasar bunga
hingga 15 cm. Ginofor ini akan terus tumbuh secara geotropisme. Setelah menembus
tanah dan mencapai kedalaman 2 7 cm, ginofor akan tumbuh mendatar, membengkak,
dan membentuk polong (Purwono dan Purnamawati, 2007).
Perbanyakan tanaman kacang tanah dilakukan secara generative dengan
menggunakan biji. Benih kacang tanah disimpang dalam bentuk polong kering agar tidak
mudah rusak. Benih kacang tanah tidak memiliki masa dormansi sehingga mudah tumbuh
jika terlambat dipanen. (Purwono dan Purnamawati, 2007).
Benih kacang tanah secara fisik dipersyaratkan sebagai berikut: memiliki embrio,
keeping biji atau kotiledon, dan kulit ari; murni, tidak tercampur benih varietas yang lain,
seragam, bernas, tidak keriput, dan kulit ari tidak rusak; embrio dan kotiledon tidak
rusak; kadar air kurang dari 10 %; dan daya tumbuh benih lebih dari 80 %. Adapun sifat
benih kacang tanah pada umumnya, yaitu sebagai berikut.
a. Sangat higroskopis Karena mengisap air dari lingkungan sekelilingnya sehingga
kadar air biji akan cepat naik mengikuti pola kelembaban udara/tanah di tempat
benih tersebut diletakkan.
b. Proses metabolisme dan respirasi dalam benih sangat tinggi sehingga pada kondisi
penyimpanan yang bersuhu tinggi, daya tumbuhnya akan cepat menurun.
c. Kulit ari biji umumnya tipis sehingga mudah terinfeksi oleh cendawan, bakteri
maupun virus.
Gambar kacang tanah
BAB III
MATERI DAN METODE
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Perkecambahan Pada Kacang tanah
Hari ke 1
-
Hari ke 2
-
Hari ke 3
-
Hari ke 4
-
Hari ke 5
-
Panjang Akar : 3 Cm
Panjang tunas batang : 1,7 cm
Panjang tunas daun : 2 cm
Lebar tunas daun :-
Hari ke 6
Gagal
Hari ke 7
Gagal
Hari ke 1
Hari ke 2
Hari ke 3
Hari ke 4
Hari ke 5
Akar : -
Akar : 1 Cm
Akar : 1,3 Cm
Akar : 2 Cm
Akar : 3,5 Cm
Batang : -
Batang : 1 cm
Batang : 1,2 cm
Batang : 2.1 cm
Batang : 3,5
Panjang daun : -
Panjang daun : -
Panjang daun : -
Panjang daun : -
cm
Lebar daun : -
Lebar daun : -
Lebar daun : -
Lebar daun : -
Panjang daun :
Pada hari
1 cm
pertama
Lebar daun :
semunya belum
tidak di
berkembang
ketahui karena
hanya bentuk
masih
menggulung.
mungkin di
karenakan oleh
factor tanah,
oksigen dan
suhu.
Perkecambahan hipogeal
-
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pada perkecambahan kacang tanah di sebut perkecambahan epigeal karena
dalam perkecambahannya kotiledon terangkat keatas tanah. Sedangkan pada
perkecambahan jagung di sebut dengan perkecambahan hypogeal karena dalam
perkecambahannya kotiledon tetap di bawah tanah/ di bawah permukaan tanah.
DAFTAR PUSTAKA