Contoh Laporan PKL PDF
Contoh Laporan PKL PDF
PENDAHULUAN
pada
jenjang
universitas
adalah
pendidikan
dengan
oritentasi
menghasilkan para akademis yang mampu menguasai materi dengan baik dan mampu
mengaplikasikannya.
Sebuah keharusan bagi Mahasiswa Universitas Sumatera Utara (USU) untuk
mengikuti kerja praktek yang merupakan salah satu mata kuliah yang harus diikuti dan
dilaksanakan oleh setiap mahasiswa. Sesuai dengan kurikulum yang berlaku di USU saat ini,
yang merupakan salah satu syarat untuk meneruskan tugas/mata kuliah ke tingkat berikutnya.
Kerja praktek ini merupakan salah satu kesempatan bagi setiap mahasiswa untuk melihat,
mengenal secara langsung segala peralatan yang digunakan dalam dunia industri.
Sebagaimana yang telah diketahui selama dalam bangku perkuliahan mahasiswa telah
banyak mempelajari tentang alat-alat yang digunakan dalam dunia industri, namun hal ini
hanya merupakan teori dasar saja, maka dengan diadakannya kerja praktek lapangan sehingga
mahasiswa dapat memahami dan mengetahui aplikasi lapangan, khususnya aplikasi mata
kuliah Manajemen Teknik dan Turbin Uap.
2. Bagi Fakultas:
a. Memperat kerjasama perusahaan dengan Fakultas Teknik Universitas Sumatera
Utara, khususnya dengan Departemen Teknik Mesin.
b. Memperluas pengenalan akan Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik
Universitas Sumatera Utara.
3. Bagi Perusahaan:
a. Sebagai bahan masukan atau usulan bagi perusahaan untuk memperbaharui sistem
metode kerja yang lebih baik.
b. Sebagai sarana penyaluran program perusahaan dalam rangka turut mencerdaskan
anak bangsa
c. Dapat melihat keadaan perusahaan dari sudut pandang pendidikan, khususnya
mahasiswa.
1.4
1. Setiap mahasiswa yang telah memenuhi persyaratan, harus melakukan kerja praktek
pada perusahaan, badan/instansi pemerintah atau swasta.
2. Kerja praktek di PT. Toba Pulp Lestari, Tbk, yang meliputi bidang-bidang yang
berkaitan dengan disiplin ilmu Teknik mesin antara lain:
a. Organisasi dan manajemen perusahaan
b. Proses produksi
c. Sistem pembangkit tenaga (Power Island)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
kertas dengan proses kimia menggunakan sodium sulfat (kraft process). Kraft pulping
menghasilkan pulp kurang dari 50% dari bahan baku kayu, sisanya menjadi sludge yang
akhirnya dibakar, disebar ke tanah atau dibuang dengan sistem landfill.
Kelebihan dari kraft pulping adalah bahan kimia yang dapat didaur ulang (recycle)
dan digunakan kembali dalam proses berikutnya. Kelebihan lainnya adalah dihasilkannya
serat yang kuat. Majalah, kertas grafis, kantong belanja dan pembungkus terbuat dari kraft
pulp. Kraft pulp biasanya berwarna gelap dan umumnya diputihkan dengan senyawa klorin.
Proses pembuatan kertas pada umumnya dibagi dalam beberapa tahapan yang akan dijelaskan
berikut ini.
a. Pemilihan Jenis Kayu
Jenis kayu yang banyak digunakan dalam pembuatan kertas adalah:
Kayu lunak (softwood) adalah kayu dari tumbuhan konifer contohnya pohon pinus.
Kayu keras (hardwood) adalah kayu dari tumbuhan yang menggugurkan daunnya
setiap tahun.
Kayu lunak yang memiliki panjang dan kekasaran lebuh besar digunakan untuk
memberikan kekuatan pada kertas. Kayu keras lebih halus dan kompak sehingga
menghasilkan permukaan kertas yang halus. Kayu keras juga lebih mudah diputihkan hingga
warnanya lebih terang karena memiliki lebih sedikit lignin. Kertas umumnya tersusun atas
campuran kayu keras dan kayu lunak untuk mencapai kekuatan dan permukaan cetak yang
diinginkan pembeli. (Casey JP. Pulp and Paper Chemistry and Chemical Teknology)
Kayu sebagai bahan dasar dalam industri kertas mengandung beberapa komponen antara lain:
Selulosa, tersusun atas molekul glukosa rantai lurus dan panjang yang merupakan
komponen yang paling disukai dalam pembuatan kertas karena panjang dan kuat.
Hemiselulosa, tersusun atas glukosa rantai pendek dan bercabang. Hemiselulosa lebih
mudah larut dalam air dan biasanya dihilangkan dengan proses pulping.
Lignin, adalah jaringan polimer fenolik tiga dimensi yang berfungsi merekatkan serat
selulosa sehingga menjadi kaku. Pulping kimia dan proses pemutihan akan
menghilangkan lignin tanpa mengurangi serat selulosa secara signifikan.
Ekstraktif, meliputi hormom tumbuhan, resin, asam lemak, dan unsur lain. Komponen
ini sangat beracun bagi kehidupan perairan dan mencapai jumlah toksik akut dalam
limbah industri kertas.
b. Persiapan Kayu
Kertas yang sering kita gunakan itu terbuat umumnya terbuat dari kayu atau lebih
tepatnya dari serat kayu dicampur dengan bahan-bahan kimia sebagai pengisi dan penguat
kertas. Kayu yang digunakan di Indonesia umumnya jenis Acasia. Kayu jenis ini berserat
pendek sehingga kertas menjadi rapuh. Di mesin pembuat kertas (paper machine), serat kayu
ini dicampur dengan kayu yang memiliki serat panjang contohnya adalah pohon pinus.
Proses pembuatan pulp dimulai dari penyediaan bahan baku, dengan cara mengambil
dari hutan tanam industri kemudian disimpan dengan tujuan untuk pelapukan dan persediaan
bahan baku. Kayu yang siap diolah ini disebut dengan Log. Kemudian log di kupas kulitnya
dengan alat yang berbentuk drum disebut Drum barker. Setelah itu log melewati stone trap
(alat yang berbentuk silinder berfungsi untuk membuang batu yang menempel pada log),
setelah itu log dicuci.
Log yang sudah bersih ini kemudian di iris menjadi potongan-potongan kecil yang di
sebut dengan chip. Chip kemudian dikirim ke penyaringan utama untuk memisahkan chip
yang bisa dipakai (ukuran standar 25x25x10mm) dengan yang tidak. Chip yang standar
disimpan ditempat penampungan (chip pile).
zat kimia dan limbah kayu dikeluarkan dari digester. Pulp kemudian dicuci untuk
memisahkannya dengan cairan hitam (sisa zat kimia dan limbah). Larutan yang mengandung
serat kayu terlarut kemudian masuk ke digester dan dipanaskan. Larutan hasil pemanasan
yang berwarna hitam (black liquor) dipisahkan dari pulp (brownstock) setelah proses
pemanasan. Dalam batch digester, pulp (brownstock) diambil dari dasar digester tabung
untuk dilanjutkan dengan pencucian. Pada digester berkesinambungan, pencucian dilakukan
didalam digester untuk menghilangkan larutan lain dan mendinginkan pulp. Kraft pulping
adalah proses dengan hasil rendah yaitu hanya 45% dari kayu yang akan menjadi pulp yang
dapat digunakan. Pulp atau disebut brownstock pada tahap ini siap diputihkan.
d. Pencucian (Washing)
Pencucian pulp secara efisien sangat penting dilakukan untuk memastikan kebutuhan
maksimal zat kimia dalam proses pulping dan mengurangi jumlah limbah organik yang
terbawa oleh pulp dalam proses pemutihan. Pulp yang kurang tercuci membutuhkan dosis zat
pemutih yang lebih besar. Pencucian pulp dilakukan mengikuti masing-masing proses untuk
menghilangkan materi yang tidak diinginkan dalam pulp. Hasil samping berupa black liquor,
debu, lignin dan pemutih dihilangkan setelah tiap tahapan proses selesai. Efisiensi pencucian
diukur berdasarkan tingkat kebersihan bubur kertas dan jumlah air yang digunakan untuk
mencapai tingkat kebersihan tersebut.
e. Refining
Pulp melewati slot dalam piringan yang berputar untuk memisahkan gumpalan
selulosa menjadi serat dan mempersiapkan pulp untuk proses pembuatan kertas. Serat
dipotong dengan panjang yang seragam dan diberlakukan untuk memperbaiki ikatan dan
kekuatan produk akhir kertas.
f. Oksigen Delignification
Penghilangan lignin (delignifikasi) menggunakan oksigen diperlukan untuk
menghilangkan sisa lignin dari brownstock yang merupakan tahap prebleaching. Dengan
mengurangi lignin akan dihasilkan bubur kayu yang lebih putih. Oksigen dan larutan putih
ditambahkan ke dalam brownstock dalam reaktor pemanas. Senyawa lignin akan lepas dan
dihilangkan dengan pencucian dan ekstraksi. Oksigen delignification akan mengurangi
jumlah klorin yang dibutuhkan dalam proses pemutihan (bleaching).
Departemen Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara
g. Bleaching
Bleaching dilakukan dalam beberapa tahap dengan tujuan menghilangkan lignin tanpa
merusak selulosa. Dalam industri kertas terdapat beberapa tahap dalam proses pemutihan.
Masing-masing tahapan dijabarkan di bawah ini.
C : tahap klorinasi, menggunakan Cl2 dalam media asam.
E : ekstrasi alkali, melarutkan hasil degradasi lignin yang terbentuk pada tahap
sebelumnya dengan larutan NaOH.
D : klorin dioksida, mereaksikan ClO2 dengan pulp pada kondisi asam.
O : oksigen, digunakan pada tekanan tinggi dan suasana basa.
H : hipoklorit, mereaksikan NaClO dalam media basa.
P : peroksida, reaksi dengan hydrogen peroksida (H2O2) dalam kondisi basa.
Z : ozon, menggunakan ozon (O3) dalam kondisi asam.
X : xylanase, biobleaching dengan enzim murni mikroba dalam kondisi netral.
2NaOH + Cl2 + H2
Klorin dioksida diperoleh dari sodium klorat dengan katalis asam sulfit. Produk lainnya
adalah Na2SO4 yang dapat digunakan dalam proses kraft pulping. Reaksinya diuraikan
berikut ini.
NaClO3 + SO2
2ClO2 + Na2SO4
h. Paper Making
Sebelum masuk ke areal paper machine pulp diolah dahulu pada bagian stock
preparation. Bagian ini berfungsi untuk meramu bahan baku seperti menambahkan pewarna
untuk kertas (dye), menambahkan zat retensi, menambahkan filler (untuk mengisi pori-pori
diantara serat kayu), dll. Bahan yang keluar dari bagian ini disebut stock campuran pulp,
bahan kimia dan air). Dari stock preparation sebelum masuk ke headbox dibersihkan dulu
dengan alat yang disebut cleaner. Dari cleaner stock masuk ke headbox. Headbox berfungsi
untuk membentuk lembaran kertas (membentuk formasi) diatas fourdinier table.
Fourdinier adalah alat yang berfungsi untuk membuang air yang berada dalam stock
(dewatering). Hasil yang keluar disebut dengan web (kertas basah). Kadar padatnya sekitar
20 %. Press part berfungsi untuk membuang air dari web sehingga kadar padatnya telah
mencapai 50%. Hasilnya masuk ke bagian pengering (dryer). Cara kerja press part ini adalah
kertas masuk diantara dua roll yang berputar. Satu roll bagian atas diberi tekanan sehingga air
keluar dari web. Bagian ini dapat menghemat energi, karena kerja dryer tidak terlalu berat
atau dimana kadar air telah berkurang menjadi 30% jumlahnya.
(Sumber :Training and Development Center. 2002. Buku Manual Washing and Screening
10
Turbin uap merupakan salah satu jenis mesin yang menggunakan metode external
combustion engine (mesin pembakaran luar). Pemanasan fluida kerja (uap) dilakukan di luar
sistem. Prinsip kerja dari suatu instalasi turbin uap secara umum adalah dimulai dari
pemanasan air pada ketel uap. Uap air hasil pemanasan yang bertemperatur dan bertekanan
tinggi selanjutnya digunakan untuk menggerakkan poros turbin. Uap yang keluar dari turbin
selanjutnya dapat dipanaskan kembali atau langsung disalurkan ke kondensor untuk
didinginkan. Pada kondensor uap berubah kembali menjadi air dengan tekanan dan
temperatur yang telah menurun. Selanjutnya air tersebut dialirkan kembali ke ketal uap
dengan bantuan pompa. Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa turbin uap adalah
mesin pembangkit yang bekerja dengan sistem siklus tertutup.
Nosel, sebagai media ekspansi uap yang merubah energi potensial menjadi energi
kinetik.
Sudu, alat yang menerima gaya dari energi kinetik uap melalui nosel.
11
Bantalan, bagian yang berfungsi uuntuk menyokong kedua ujung poros dan banyak
menerima beban.
Kopling, sebagai penghubung antara mekanisme turbin uap dengan mekanisme yang
digerakkan.
Pada dasarnya turbin uap terdiri dari dua bagian utama, yaitu Stator dan rotor
ditambah komponen lain yang menjadi pendukungnya seperti bantalan, kopling dan sistem
bantu lainnya.
1.
Stator
Stator turbin terdiri dari dua bagian, yaitu casing dan sudu diam (fixed
blade).
Namun untuk tempat kedudukan sudu-sudu diam yang pendek dipasang diafragma.
Casing
Casing atau shell adalah suatu wadah berbentuk menyerupai sebuah tabung
dimana rotor ditempatkan. Casing juga berfungsi sebagai sungkup pembatas yang
memungkinkan uap mengalir melewati sudu-sudu turbin. Pada ujung casing terdapat
ruang besar mengelilingi poros turbin disebut exhaust hood, dan diluar casing
dipasang bantalan yang berfungsi untuk menyangga rotor.
Pada casing terdapat sudu-sudu diam yang dipasang melingkar dan berjajar terdiri dari
beberapa baris yang merupakan pasangan dari sudu gerak pada rotor.
12
terdiri dari bagian akar sudu, badan sudu dan ujung sudu. Sudu kemudian dirangkai
sehingga membentuk satu lingkaran penuh.
Sudu-sudu tetap dipasang melingkar pada dudukan berbentuk piringan yang disebut
diapragma. Pemasangan sudu-sudu tetap ini pada diafragma menggunakan akar
berbentuk T sehingga memberi posisi yang kokoh pada sudu. Diafragma terdiri dari
dua bagian (atas dan bawah) dan dipasang pada alur-alur yang ada didalam casing.
Setiap baris dari rangkaian sudu-sudu tetap ini membentuk suatu lingkaran penuh dan
ditempatkan langsung didepan setiap baris dari sudu-sudu gerak.
13
2.
Rotor
Rotor adalah bagian yang berutar terdiri dari poros dan sudu-sudu gerak yang
terpasang mengelilingi rotor. Jumlah baris sudu gerak pada rotor sama dengan jumlah baris
sudu diam pada casing. Pasangan antara sudu diam dan sudu gerak disebut tingkat (stage).
Sudu gerak berfungsi untuk merubah energi kinetik uap menjadi energi mekanik.
Poros
Poros dapat berupa silinder panjang yang solid (pejal) atau berongga (hollow).
Pada umumnya poros turbin sekarang terdiri dari silinder panjang yang solid. Pada
kebanyakan turbin, didekat ujung poros sisi tekanan tinggi dibuat collar untuk
keperluan bantalan aksial (thrust bearing).
Sepanjang poros dibuat alur-alur melingkar yang biasa disebut akar (root) untuk
tempat dudukan, sudu-sudu gerak (moving blade).
14
3.
Bantalan (Bearing)
15
b. Bantalan Aksial
Sehubungan dengan toleransi arah aksial rotor turbin sangat kecil, maka
digunakan bantalan aksial untuk menyerap dan membatasi gerakan aksial poros
turbin. Kebanyakan turbin menggunakan bantalan aksial kingsbury atau tapered land.
Bantalan aksial tepered land terdiri dari dari thrust rumer yang tak lain adalah dua
collar kaku yang dipasang pada poros turbin dan ikut berputar.
16
17
reaksi yang agak membesar pada sudu gerak tingkat-tingkat yang berikutnya
(pada turbin kondensasi).
b) Turbin reaksi aksial yang ekspansi uap di antara laluan sudu baik sudu
pengarah maupun sudu gerak tiap-tiap tingkat berlangsung hampir pada
derajat yang sama.
c) Turbin reaksi radial tanpa sudu pengarah yang diam.
d) Turbin reaksi radial dengan sudu pengarah yang diam.
(Shlyakhin. 1993. Teori dan Rancangan Turbin Uap)
2.2
Manajemen Perusahaan
Manajemen suatu perusahaan adalah nyawa dari suatu perusahaan. Manajemen yang
18
cocok sehingga untuk itu setiap perusahaan membutuhkan waktu dan pengamatan (analisis)
yang khusus dalam memilih sistem struktur organisasi yang tepat dan sesuai.
Dirumuskan dengan singkat: management gets things done through other people, atau
management gets things done through and with other people.
(Afiff, Faisal, dkk.Seluk beluk organisasi perusahaan modern, halaman 75)
Seperti telah diuraikan di atas, istilah manajer dapat diartikan sebagai pemegang
pimpinan. Tetapi, dalam literature Amerika ditekankan bahwa kepemimpinan bukanlah
sinonim untuk manajemen. Kepemimpinan memang merupakan salah satu unsur yang
terpenting bagi kecakapan manajer. Menurut M.J.Wallace, the practice of influence, yaitu
proses yang dilalui untuk mempengaruhi prestasi orang lain oleh orang yang memegang
peran pimpinan. Pengertian manajer masih tetap memberikan tekanan pada memimpin dan
kepemimpinan (leading dan leadership).
19
4. Pengkoordinasian
Pengkoordinasian, yaitu tindakan yang memiliki arah horizontal sebagai
pelengkap bagi perintah yang memiliki arah vertical.
5. Pengendalian/kontrol
Pengendalian/kontrol, yaitu meneliti kembali apakah tujuan-tujuan yang telah
ditetapkan itu tercapai, norma-norma
20
3.
Materials (Bahan)
Materi terdiri dari bahan setengah jadi (raw material) dan bahan jadi. Dalam dunia
usaha untuk mencapai hasil yang lebih baik, selain manusia yang ahli dalam bidangnya
juga harus dapat menggunakan bahan/materi-materi sebagai salah satu sarana. Sebab
materi dan manusia tidaki dapat dipisahkan, tanpa materi tidak akan tercapai hasil yang
dikehendaki.
4.
5. Methods (metode)
Dalam pelaksanaan kerja diperlukan metode-metode kerja. Suatu tata cara kerja yang
baik akan memperlancar jalannya pekerjaan. Sebuah metode dapat dinyatakan sebagai
penetapan cara pelaksanaan kerja suatu tugas dengan memberikan berbagai
pertimbangan-pertimbangan kepada sasaran, fasilitas-fasilitas yang tersedia dan
penggunaan waktu, serta uang dan kegiatan usaha. Perlu diingat meskipun metode baik,
sedangkan orang yang melaksanakannya tidak mengerti atau tidak mempunyai
pengalaman maka hasilnya tidak akan memuaskan. Dengan demikian, peranan utama
dalam manajemen tetap manusianya sendiri.
6.
Market (Pemasaran)
Memasarkan produk sudah barang tentu sangat penting sebab bila barang yang
diproduksi tidak laku, maka proses produksi barang akan berhenti. Artinya, proses kerja
tidak akan berlangsung. Oleh sebab itu, penguasaan pasar dalam arti menyebarkan hasil
produksi merupakan faktor menentukan dalam perusahaan. Agar pasar dapat dikuasai
maka kualitas dan harga barang harus sesuai dengan selera konsumen dan daya beli
(kemampuan) konsumen.
21
22
a. Ongkos Produksi
Bila dikaitkan dengan tujuan suatu sistem usaha, maka ukuran kinerja sering diukur
dengan keuntungan yang dapat dicapai, namun seperti diuraikan diatas bahwa sistem
produksi hanyalah salah satu dari sub sistem yang ada dalam suatu sistem usaha, sehingga
untuk mengukur seberapa besar kontribusi sistem operasi di dalam pencapaian keuntungan
bukanlah hal yang mudah. Oleh sebab itu untuk mengukur kinerja sistem produksi diambil
ukuran waktu operasi tertentu (biasanya dalam waktu satu tahun)
Ongkos produksi ini meliputi semua biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan
produk / jasa ketangan konsumen. Dengan ongkos produksi yang murah diharapkan bahwa
produk / jasa dapat dipasarkan dengan harga yang dapat dijangkau oleh konsumen.
c. Tingkat Pelayanan
Bagi konsumen untuk menilai baik buruknya suatu sistem produksi / operasi lebih
dinilai dari pelayanan yang dapat diberikan oleh sistem produksi kepada konsumen itu
sendiri. Berbicara mengenai tingkat pelayanan (service level) merupakan ukuran yang tidak
mudah untuk diukur, sebab banyak dipengaruhi oleh faktor faktor kualitatif, walaupun
demikian beberapa ukuran obyektif yang sering digunakan antara lain :
Ketersediaan (availability) dan kemudahan untuk mendapatkan
produk / jasa.
Kecepatan pelayanan baik yang berkaitan dengan waktu pengiriman (delivery time)
maupun waktu pemrosesan (processing time)
Agar dapat dicapai kinerja sistem operasi diatas maka seorang manajer produksi / operasi
dituntut untuk mempunyai sedikitnya dua kompetensi, yaitu
Kompetensi Teknikal yaitu kompetensi yang berkaitan dengan pemahaman atas
teknologi proses produksi dan pengetahuan atas jenis jenis pekerjaan yang harus
Departemen Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara
23
dikelola. Tanpa memiliki kompetensi teknikal ini maka seorang manajer produksi /
operasi tidak akan mengerti apa yang sebenarnya harus diperbuat.
Kompetensi Manajerial yaitu kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan yang
berkaitan dengan pengelolaan sumber sumber daya (faktor faktor produksi) serta
kemampuan untuk bekerja sama dengan orang lain. Kompetensi ini sangat diperlukan
mengingat penguasaan pengelolaan atas factor - faktor produksi serta menjalin
koordinasi dan kerjasama dengan fungsi fungsi lain yang ada didalam suatu unit
usaha merupakan keharusan yang tak dapat dihindarkan.
2. Manajemen Operasional
Operasional merupakan salah satu fungsi utama yang harus ada dalam suatu
organisasi. Mengelola organisasi yang berorientasi bisnis baik di sektor barang maupun jasa
harus berorientasi pada efektifitas dan efisiensi, oleh karena itu dalam hal fungsi operasional
memerlukan pengelolaan yang tepat.
Manajemen operasional dapat diartikan sebagai rangkaian kegiatan atau aktifitas yang
menciptakan nilai produk baik berupa barang maupun jasa melalui proses transformasi input
menjadi output. Aktifitas tersebut berlaku untuk berbagai macam produsen barang seperti
elektronik, otomotif, demikian pula berlaku juga bagi produsen jasa seperti media masa,
hiburan, pendidikan, konsultan.
3. Manajemen Proses
Manajemen proses adalah rangkaian aktivitas perencanaan dan pengawasan kinerja
suatu proses, terutama proses bisnis. Manajemen proses mengaplikasikan pengetahuan,
ketrampilan, peralatan, teknik, serta sistem untuk mendefinisikan, memvisualisasikan,
mengukur, mengontrol, melaporkan, dan memperbaiki proses dengan tujuan untuk
meningkatkan keuntungan atau laba.
24
pada suatu konsep bahwa setiap karyawan adalah manusia bukan mesin dan bukan semata
menjadi sumber daya bisnis. Kajian MSDM menggabungkan beberapa bidang ilmu seperti
psikologi, sosiologi, dll.
Manajemen sumber daya manusia juga menyangkut desain dan implementasi sistem
perencanaan, penyusunan karyawan, pengembangan karyawan, pengelolaan karier, evaluasi
kinerja, kompensasi karyawan dan hubungan ketenagakerjaan yang baik. Manajemen sumber
daya manusia melibatkan semua keputusan dan praktek manajemen yang mempengaruhi
secara langsung sumber daya manusianya.
5. Manajemen Strategis
Manajemen
strategis
adalah
seni
dan
ilmu
penyusunan,
penerapan,
dan
25
6. Manajemen Risiko
Manajemen risiko adalah suatu pendekatan terstruktur/metodologi dalam mengelola
ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman; suatu rangkaian aktivitas manusia termasuk:
Penilaian risiko, pengembangan strategi untuk mengelolanya dan mitigasi risiko dengan
menggunakan pemberdayaan/pengelolaan sumber daya. Strategi yang dapat diambil antara
lain adalah memindahkan risiko kepada pihak lain, menghindari risiko, mengurangi efek
negatif risiko, dan menampung sebagian atau semua konsekuensi risiko tertentu. Manajemen
risiko tradisional terfokus pada risiko-risiko yang timbul oleh penyebab fisik atau legal
(seperti bencana alam atau kebakaran, kematian, serta tuntutan hukum. Manajemen risiko
keuangan, di sisi lain, terfokus pada risiko yang dapat dikelola dengan menggunakan
instrumen-instrumen keuangan.
Sasaran dari pelaksanaan manajemen risiko adalah untuk mengurangi risiko yang
berbeda-beda yang berkaitan dengan bidang yang telah dipilih pada tingkat yang dapat
diterima oleh masyarakat. Hal ini dapat berupa berbagai jenis ancaman yang disebabkan oleh
lingkungan, teknologi, manusia, organisasi dan politik. Di sisi lain pelaksanaan risk
manajemen melibatkan segala cara yang tersedia bagi manusia, khususnya, bagi entitas
manajemen risiko (manusia, staff, dan organisasi).
7. Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan dapat didefinisikan dari tugas dan tanggung jawab manajer
keuangan. Tugas pokok manajemen keuangan antara lain meliputi keputusan tentang
investasi, pembiayaan kegiatan usaha dan pembagian deviden suatu perusahaan, dengan
demikian tugas manajer keuangan adalah merencanakan untuk memaksimumkan nilai
perusahaan.
Kegiatan penting lainnya yang harus dilakukan manajer keuangan menyangkut empat
aspek yaitu :
a.
b.
c.
26
d.
Aspek penting lain dari tujuan perusahaan dan tujuan manajemen keuangan adalah
pertimbangan terhadap tanggung jawab sosial yang dapat dilihat dari empat segi yaitu :
a.
b.
c.
d.
b.
c.
Mutu dari arus dana yang diharapkan diterima di masa yang akan datang
mungkin beragam.
27
BAB III
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
PT. Toba Pulp Lestari, Tbk adalah industri terintegrasi di bidang produksi pulp untuk
bahan baku kertas dan serat viscose rayon untuk bahan baku tekstil dan penggunaan lainnya
seperti filter rokok, benang, dan lain-lain. Pabrik ini merupakan salah satu industri strategis
penghasil devisa diantara 5.935 unit pabrik sejenis yang terdapat di dunia.
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Investasi/Ketua Badan Koordinasi Penanaman
Modal No. 07/V/1990, status perusahaan ini telah berubah dari perusahaan Penanaman
Modal Dalam Negri (PMDN) menjadi Penanaman Modal Asing (PMA). Saham ini telah di
Bursa Saham Jakarta dan Surabaya sejak 1992 dan di New York Stock Exchange (NYSE).
Kegiatan produksi pulp secara komersial dimulai 1989, dimana produksi sekitar 70%
diekspor ke mancanegara, sisanya untuk kebutuhan pasar domestic. Kapasitas produksi
terpasang pabrik adalah 240.000 ton pulp/tahun, realisasi produksi pabrik adalah sebagai
berikut.
Tabel 3.1 Produksi Pulp Tahun 1989 s/d 1991
No.
Tahun
Produksi
Keterangan
Pulp (Ton)
Rayon (Ton)
Sep 88 Mar 89
14.963
Percobaan
Apr 89 Des 89
117.771
Komersil
1990
151.099
Komersil
1991
152.680
Komersil
28
Pemerintah dalam meningkatkan ekspor non migas. Berdirinya PT. Toba Pulp Lestari, Tbk
yang dulunya bernama PT. Inti Indorayon Utama, Tbk adalah demi pemenuhan kebutuhan
akan kertas dan rayon dalam negeri yang sebelumnya masih di impor dari berbagai negara.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh FAO pada bulan Juli tahun 1954,
ditemukan dan direkomendasikan beberapa tempat strategis yang layak untuk tempat
mendirikan pabrik pulp di Indonesia, salah satunya adalah desa Sosor Ladang, Porsea, yang
hingga kini merupakan tempat berdirinya PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. Dengan adanya
rekomendasi dari FAO tersebut untuk lokasi pabrik pulp di Indonesia yang salah satunya ada
di desa Sosor Ladang, Porsea dan dengan adanya peningkatan terhadap kebutuhan kertas dan
rayon, serta adanya keinginan pemeintah dalam meningkatkan Hutan Tanaman Industri (HTI)
dan pengefektifan hasil reboisasi di luar pulau Jawa (misalnya Hutan Pinus Sumatera Utara),
akhirnya menghasilkan rencana pendirian pabrik pulp di desa Sosor Ladang, Porsea yang
bernama PT. Inti Indorayon Utama, Tbk (PT IIU) yang merupakan salah satu anak
perusahaan Raja Garuda Emas (RGE).
Berdirinya PT. Inti Indorayon Utama, Tbk ini diawali dengan menyusun dan
membuat kelayakan pabrik pulp yang dilakukan oleh Sanwel (Kanada) dan Joko Perry
(Finlandia). Kemudian pada tanggal 21 Februari 1986 dilakukan peletakan batu pertama oleh
Menteri Perindustrian dan Menteri Tenaga Kerja, sedangkan Konstruksi dan Pembangunan
dimulai pada bulan mei 1986. Uji coba pabrik dilakukan sampai pada bulan September 1988
dan akhirnya pada tanggal 12 September 1988, pabrik mulai beroperasi. Perusahaan ini
berdiri berdasarkan akte notaris Mirsahadi/Wilartama, SH No. 329 pada tanggal 26 April
1983 di Jakarta serta berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehakiman No. C-25130-HT 01
tahun 1993. Populasi dan Perencanaan yang dihasilkan memenuhi Surat Keputusan Bersama
Menteri Riset dan Teknologi bersama Menteri Kependudukan dan Lingkungan Hidup (KLH)
No. 43/MNKLH/II/1986 sedangkan izin usaha dari Badan Koordinasi Penanaman Modal No.
269/i/PMDN/1983 pada tanggal 22 Desember 1983 dan No. 573/III/PMDN/1987.
keseluruhan fasilitas yang dimiliki oleh PT. Inti Indorayon Utama ini adalah Penanaman
Modal Dalam Negeri (PMDN) dengan investasi sebesar 600 Milyar Rupiah yang diperoleh
dengan penjualan saham serta pinjaman dari bank dalam negeri. Kemudian pada Bulan Mei
1990 perusahaan ini melakukan Go Publik dan fasilitas yang dimiliki berubah menjadi
Penanaman Modal Asing (PMA) berdasarkan Surat Keputusan Menteri Investas/Ketua Badan
Departemen Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara
29
Koordinasi Penanaman Modal No. 07/V/1990. Saham Perusahaan ini telah dijual di Bursa
Saham Jakarta dan Surabaya sejak 1992 dan di New York Stock Exchange (NYSE). 4
Kegiatan produksi PT. Into Indorayon Utama, Tbk berhenti beroperasi pada tahun
1998 dan tidak beroperasi selama kurang lebih 4 tahun. Suhu politik dalam negeri yang
meningkat akibat adanya transisi kepemimpinan turut mempengaruhi situasi di dalam
maupun di sekitar perusahaan. Masalah limbah yang penanganannya belum layak dan
memadai dimanfaatkan sebagai pihak (kompetitor maupun orang-orang yang berkepentingan)
untuk menjadi isu yang disebarkan dalam masyarakat sekitar. Kemudian pada tanggal 6
Februari 2003 perusahaan ini beroperasi kembali dan berganti nama mejadi PT. Toba Pulp
Lestari, Tbk, dengan paradigma baru:
1. Menggunakan teknologi yang ramah lingkungan
2. Pengelolaan sumber daya hutan yang berkelanjutan dan melakukan manajemen hutan
yang akan menjaga ekosistem alam melalui hutan tanaman industri.
3. Mempunyai tanggun jawab kepada masyarakat:
a. Mengutamakan putra daerah.
b. Melakukan kerja sama dan kemitraan bisnis dengan masyarakat lokal.
c. Menyisihkan dana kontribusi sosial untuk pengembangan masyarakat sebesar 1%
dari net sales (hasil penjualan bersih) per tahun.
4. Menerima lembaga independen untuk mengawasi paradigma baru perseroan.
PT. Toba Pulp Lestari, Tbk memiliki lokasi penting dalam menjalankan operasinya,
yaitu :
1. Areal usaha PT. Toba Pulp Lestari, Tbk terdiri dari dua bagian yaitu Mild Section
dan Forest Section. Pabrik pembuatan pulp (Mild Section) termasuk Chemical Plant
sebagai pusat produksi berlokasi di desa Sosorladang, Kecamatan Permaksian,
Kabupaten Tobasa, Sumatera Utara. PT. Toba Pulp Lestari, Tbk dibangun di atas
tanah seluas 200 ha, termasuk perumahan karyawan dan Tree Inprovement 10 ha.
Sedangkan areal hutan (forest section) saat ini meliputi 8 kabupaten yaitu, kabupaten
30
PT. Toba Pulp Lestari, Tbk adalah sebuah pabrik pulp dengan proses kraft yang
terletak di Pulau Sumatera, Indonesia. Bahan baku serat utamanya adalah Eucalyptus yang
merupakan hasil Hutan Tanaman Industri yang membutuhkan waktu tumbuh sekitar 4-5
tahun. 5
31
membuat produk yang efektif, kemudian sampai pada permasalahan tentang langkah-langkah
merencanakan dan mengendalikan semua langkah produksi tersebut yang lebih efisien. 6
1. Bahan Baku.
Pada dasarnya semua bahan baku (kayu) mengandung selulosa dapat digunakan
menjadi bahan baku atau bahan dasar dalam pembuatan pulp, semakin tinggi kadar
selulosanya, maka semakin baik pula mutu dari pulp yang dihasilkan. Selulosa merupakan
senyawa terbesar dalam tanaman keras (pohon) yang memiliki kandungan lebih dari 50%
jumlah selulosa yang terkandung bervariasi antar jenis tanaman dan selulosa merupakan
bahan baku yan digunakan sebagai bahan baku kertas, karton dan serat tekstil. Eucalyptus
dan Acasia Mangium merupakan jenis pohon yang mengandung selulosa dan saat ini
dimanfaatkan oleh PT. Toba Pulp Lestari, Tbk untuk menghasilkan pulp.
Berikut ini adalah ciri-ciri dari kayu Eucalyptus:
a) Merupakan kayu berserat pendek dan tergolong kayu keras.
b) Tidak mudah terbakar.
c) Memiliki pertumbuhan yang cepat dan dapat ditebang tiga kali untuk sekali penanaman
d) Cocok untuk penghijauan.
Sedangkan ciri-ciri untuk Acasia adalah sebagai berikut :
a) Merupakan kayu berserat pendek.
b) Warna penampang batang lebih merah bila dibandingkan dengan Eucalyptus dan
memiliki diameter yang lebih lebar.
c) Lebih rapuh dalam proses pengolahan tetapi memberikan warna chip yang lebih putih.
(Sumber :Training and Development Center. 2002. Buku Manual Washing and Screening
32
Kayu Eucalyptus dan Acasia yang saat ini digunakan sebagai bahan baku diperoleh
dari HTI (Hutan Tanaman Industri) yang dikelola sendiri oleh PT. Toba Pulp Lestari, Tbk.
HTI ditanami dengan bibit kayu yang unggul, baik dari segi benih yang terseleksi dengan
baik dari kebun sendiri, maupun perbanyakan benih dengan teknik Clone seperti yang telah
dimulai pada berbagai sektor. Umur tanaman masak tebang adalah tujuh tahun. Kebutuhan
bahan baku serpih chip setiap tahun adalah 1.100.000 ton chip/tahun.
2. Bahan Tambahan.
Bahan tambahan merupakan semua bahan yang digunakan untuk ditambahkan pada
proses produksi untuk membantu dalam menghasilkan suatu produk dimana pada produk
akhir nanti bahan tambahan ini tidak kelihatan (tidak jelas), dalam menghasilkan Pulp PT.
Toba Pulp Lestari, Tbk pada prosesnya menggunakan beberapa bahan tambahan antara lain :
Cairan Pemasak
Cairan pemasak adalah cairan yang diperlukan dalam membantu proses pemasakan
serpihan kayu menjadi bubur pulp pada bagian digester dan dapat melarutkan senyawasenyawa lain selain selulosa. Cairan pemasak yang digunakan terdiri dari :
a. Lindi Putih (White Liquor)
Lindi putih merupakan bahan kimia utama pada proses pemasakan dengan komposisi
bahan kimia Kaustik Soda (NaOH), Natrium Karbonat (Na2CO3) dan Natrium Sulfida
(Na2S). Dengan adanya Na2S ini sangatlah penting karena dapat mengurangi kerusakan
selulosa, mempercepat hilangnya lignin serta memperbaiki kualitas dari pulp. Lindi putih
yang dialirkan ke digester berasal dari White Liquor Tank dengan kapasitas yang ditargetkan
masuk ke dalam alat pemasak digester sebesar 64.1m3. Cairan ini diperoleh dari bagian
Recaustizing yang menghasilkan lindi putih dengan cara mereaksikan lindi hijau (Green
Liqour) dengan kapur (lime) yang berasal dari Lime Kiln.
33
dan soda (senyawa anorganik) yang merupakan sisa dari lindi putih yang digunakan untuk
memasak.
Bahan Kimia Pemutih
Bahan kimia ini diperlukan untuk membantu memutihkan pulp yang dilakukan pada
bagian Bleaching. Bahan-bahan yang digunakan adalah klorin Dioksida (ClO2), NaOH, H2O2,
SO2 dan oksigen (O2). Bahan-bahan kimia ini diperoleh dari bagian penghasil bahan kimia
atau Chemical Plact. Pemutihan pulp ini menggunakan Klorin Dioksida sebagai bahan
pemutih utamanya. Klorin Dioksida merupakan cairan yang mudah menguap menjadi gas
sangat beracun dan menimbulkan korosi. Penggunaan bahan kimia ini dirasakan lebih selektif
terhadap lignin dan senyawa ekstraktif. Mutu pulp yang dihasilkan lebih baik, dengan derajat
keputihan yang lebih tinggi.
Air
Air memiliki peranan penting dalam proses. Hampir semua unit dalam produksi
menggunakan air dalam prosesnya, baik untuk proses pencucian, pengenceran, penyaringan
dan proses lainnya.
(Sumber :Training and Development Center. 2002. Buku Manual Washing and Screening
34
4. Bahan Pendukung.
Bahan Pendukung adalah bahan-bahan yang diperlukan guna menyelesaikan suatu
produk dimana keberadaan bahan pendukung ini tidak mengurangi nilai produk dimana
keberadaan Bahan Pendukung ini tidak mengurangi nilai dari produk yang dihasilkan
tersebut. Bahan-bahan pendukung ini digunakan pada produk akhir pulp yaitu :
a. Kawat Baja
Kawat baja ini terdapat pada Typing Machine, yang digunakan untuk mengikat pulp,
typing machine ini dari Belgia dan Kanada, dan kekuatan kawat baja ini dalam mengikat
tumpukan pulp ini sangatlah baik, untuk mengikat setiap unit pulp terdiri dari 8 bale pulp per
unitnya hanya memerlukan enam utas kawat baja. Berat untuk setiap gulungan kawat adalah
900-950 Kg dan penggantian kawat baja pada typing machine dilakukan dua hari sekali,
dengan lead time pemesanan 3 bulan.
b. Kertas Label
Digunakan untuk memberikan keterangan produksi yang ditempelkan pada pulp yang
telah dibungkus. Label diisi dengan tanda atau kode tertentu yang menunjukkan jenis kayu
bahan baku, tanggal produksi, jam kerja, nomor lot, unit dan nomor bale. 8
(Sumber :Training and Development Center. 2002. Buku Manual Washing and Screening
35
a. Digester
b. Washing dan Screening
c. Bleaching
d. Pulp Machine
3. Pulp Ware House
36
(Sumber:Training and Development Center. 2000. Module Chemical Plant Lanjutan, PT.
37
sebelum pemutihan dengan jumlah bahan pemutih yang perlukan. Namun demikian
penentuan kadar lignin secara langsung dirasa tidak efisien karena memakan waktu. Untuk
itu dicarilah cara lain yang lebih efisien untuk menyatakan kadar lignin dalam bilangan
Kappa. Bilangan Kappa adalah jumlah larutan KMnO4 yang dikonsumsi oleh satu gram pulp
kering tanur. Dimana persen kadar lignin dapat dirumuskan 0,417 kali bilangan Kappa.
d. Pulp Machine
Pulp machine adalah bagian terpenting dari pabrik pulp ini. Bagian ini berfungsi
untuk mengolah bubur pulp menjadi lembaran-lembaran pulp dimana terjadi pengambilan air
sebanyak mungkin tanpa merusak lembaran pulp, kemudian memotong-motong lembaran
pulp tersebut berdasarkan ukuran yang telah ditetapkan dan selanjutnya siap untuk dikemas
(Packing).
38
1970-an dengan dikeluarkannya peraturan pemerintah yang melindungi hak setiap pekerja
dalam hal kesehatan dan keselamatan kerja. Setelah K3 ini diberlakukan maka keluarlah
kebijakan SMK3 (sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja) yang wajib dibuat dan
dilaksanakan oleh setiap perusahaan. Kebijakan untuk membuat dan mengelola sendiri
SMK3 diserahkan kepada masing-masing perusahaan untuk mengelolanya sendiri.
Seperti layaknya kebijakan yang telah ditetapkan oleh pemerintah, maka perusahaan
PT.Toba Pulp Lestari, Tbk juga menerapkan sistem manajemen untuk melindungi setiap
karyawannya, yaitu kebijakan K3 dan SMK3. Ada banyak kemungkinan kecelakaan yang
bisa saja terjadi pada lokasi perusahaan yang harus dicegah dengan menerapkan beberapa
peraturan yang harus diikuti oleh semua pihak mulai dari staf, karyawan pabrik, sampai
kepada tamu perusahaan wajib mengikutinya.
Ini terbukti untuk kedua kalinya PT. Toba Pulp Lestari, Tbk meraih sertifikat dan
bendera emas untuk penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3).
Sertifikat dan bendera emas diterima pada tahun 2006. Sertifikat SMK3 yang masa
berlakunya tiga tahun itu merupakan wujud pengakuan dan penghargaan pemerintah kepada
perusahaan-perusahaan yang secara sungguh-sungguh dan konsisten menerapkan SMK3 dan
manajemen bangga bisa meraihnya kembali. 11
10
(Sumber:Training and Development Center. 2000. Module Chemical Plant Lanjutan, PT.
39
12
40
41
departemen yang lain. Hal ini dapat dilihat pada gambar struktur organisasi, dimana terdapat
berbagai departemen yang dibagi menurut fungsinya masing-masing. 13
Struktur organisasi PT. Toba Pulp Lestari, Tbk terbagi menjadi dua struktur organisasi
yaitu, Fiber Management Organization structure dan Mill Management Organization
structure (data terlampir). Dimana Fiber Management Organization structure mengatur
proses pengadaan bahan baku yaitu kayu serta menjaga kesinambungan hutan agar proses
produksi tidak berhenti. Sedangkan
proses produksi yang ada di PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. Kedua struktur organisasi ini
dipimpin oleh seorang managing director.
3.6.1 Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab
Adapun tugas, wewenang dan tanggung jawab dari masing-masing departemen adalah :
1. B.U. Head (Managing Director)
a. Mengelola perusahaan secara keseluruhan.
b. Mengkoordinir serta mengontrol keahlian teknis, usulan proyek, penjualan dan
pembelanjaan.
c. Memberikan wewenang dan persetujuan atas surat-surat ekstern dan intern, pesanan
pembelian, penjualan, pengeluaran keuangan serta bertanggung jawab kepada
Dewan Komiaris.
3. R & D Manager
13
42
a. Bertugas dalam menjaga kesinambungan hutan agar proses produksi pulp di pabrik
dapat berjalan dengan lancar.
b. Bertugas mengawasi bagian Silviculture Research Sr. Officer, Tree improvement
Manager, dan R & D Manager dalam proses pemeliharaan hutan, mulai dari
pembibitan hingga penanaman kembali.
c. Bertanggung jawab pada Managing Director.
43
Bertugas melakukan koordinasi pada seluruh sektor tanaman industri, dan bertugas
mengetahui berapa area tanaman yang kosong dan juga berapa area yang telah
ditebang.
44
45
46
waktu kerja. Adapun PT. Ayam mas Ika Putra, CV.Mazda dan CV. Marga Persada adalah
beberapa nama kontraktor yang menjadi mitra kerja PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. 14
2.Jam Kerja
PT. Toba Pulp Lestari, Tbk menerapkan dua buah jam kerja yaitu:
a. Day Time
Jam kerja ini berlaku baik untuk tenaga kerja tetap maupun tenaga kerja yang tak tetap
dan bekerja di kantor (karyawan general). Dimana jam kerja ini di mulai pukul 08.00 Wib
sampai pukul 17.00 Wib pada Hari Senin hingga Hari Jumat dengan jam istirahat dimulai
pada pukul 12.00 Wib dan berakhir pada pukul 13.30Wib. Khusus untuk Hari Sabtu setiap
karyawan mendapatkan libur secara bergantian setiap dua minggu sekali yang disebut dengan
Sabtu Off . Sedangkan jam kerja untuk hari Sabtu hanya setengah hari. Dimulai pada pukul
08.00WIB, berakhir pada pukul 12.00 WIB tanpa jam istirahat.
b. Shift Time
PT. Toba Pulp Lestari, Tbk menjalankan kegiatan produksinya selama 24 jam setiap
hari (non stop) dimana jam kerja ini dibagi dalam tiga shift kerja. Ketiga shift tersebut diisi
oleh tenaga kerja tidak tetap dan tenaga kerja tetap dan terbagi lagi atas 4 kelompok kerja
yang jadwalnya diatur oleh perusahaan. Pembagian jam kerja tersebut untuk setiap shift
adalah sebagai berikut:
a. Shift I
b. Shift II
c. Shift III
Pembagian karyawan pada setiap Shift sepenuhnya menjadi tanggung jawab dan diatur
oleh perusahaan berdasarkan pertimbangan kepentingan produksi dan sifat pekerjaan. 15
47
1.Sistem Pengupahan
PT. Toba Pulp Lestari, Tbk memiliki sistem pengupahan sebagai berikut :
a. Perusahaan mengatur dan menerapkan sistem pemberian upah yang layak bagi pekerja
yang disesuaikan dengan golongan, status, jabatan, keahlian dan prestasi.
b. Besarnya upah terendah yang diberikan kepada pekerja tidak boleh melanggar
ketentuan minimum yang berlaku dan telah ditetapkan oleh pemerintah yaitu Upah
Minimum Propinsi.
Pembayaran gaji kepada para karyawan dilakukan sekali dalam sebulan pada akhir
bulan. Dalam pemberian gaji kepada karyawan tetapnya, PT. Toba Pulp Lestari, Tbk
menganut sistem Total All in Concept, yang artinya total gaji karyawan yang diterima oleh
setiap karyawan sudah termasuk berbagai tunjangan yang ada. Adapun tunjangan-tunjangan
tersebut terdiri dari tunjangan pangkat dan jabatan, tunjangan keluarga, tunjangan
perumahan, dan bantuan khusus untuk perumahan serta lokasi kerja. Sedangkan untuk
karyawan tidak tetap, tunjangan tidak termasuk dalam gaji yang diterima.
2. Fasilitas Perusahaan
PT. Toba Pulp Lestari, Tbk selalu berusaha untuk mendorong karyawan agar dapat
bekerja lebih baik. Untuk itu perusahaan berusaha menciptakan suasana kerja yang nyaman
dengan menyediakan berbagai fasilitas yang dapat mendukung efektivitas karyawan tetap
maupun tidak tetap. Fasilitas-fasilitas tersebut diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Fasilitas perumahan
b. Fasilitas pengobatan/perawatan kesehatan
c. Tempat ibadah
d. Sarana olah raga
e. Sarana pendidikan
f. Tempat rekreasi
g. Fasilitas transportasi
h. Kantin
i. Fasilitas kerja berupa penyediaan APD (Alat Pelindung Diri) selama bekerja demi
keamanan dan keselamatan kerja seperti helm safety, sarung tangan, masker, sepatu
48
safety, penutup telinga, kacamata, dan alat-alat pelindung lainnya yang dipakai sesuai
dengan tingkat keamanan masing-masing pekerjaan.
Selain itu PT. Toba Pulp Lestari, Tbk juga memberikan bantuan kesejahteraan bagi
karyawan tetap berupa Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek), dana suka duka dan
Tunjangan Hari Raya (THR). 16
BAB IV
TURBIN
Sumber utama daya listrik yang digunakan untuk proses produksi di P.T. Toba Pulp
Lestari adalah dihasilkan dari pembangkit listrik dari tenaga uap panas yang bertekanan
tersebut dihasilkan dari boiler.
Saat ini PT. Toba Pulp Lestari, Tbk memiliki dua unit steam generator, yaitu:
1. SGP Steam turbine Generator dengan kapasitas daya listrik 33 MW pada
tegangan 12 kilovolts dan frekuensi 50 HZ dengan speed 3000 rpm. Steam
turbin ini dibuat oleh Simmering GRA2 Pauker AG (SGP, VIENNA) dan
generatornya dari ELIN,Austria.
2. MHI Backpress Steam Turbine Generator dengan kapasitas design daya listrik
53.8 MW pada tegangan 12 kilovolts dan frekuensi 50 HZ dengan speed 3000
16
49
rpm, steam turbin ini dibuat oleh MITSUBISHI, Japan termasuk dengan
generatornya.
Pada saat start up ENERGY PLANT sebelum turbin uap menghasilkan daya listrik,
maka digunakan daya listrik dari alat pembangkit listrik diesel (Diesel Generator) dan daya
listrik dari PLN. 17
Operasional perdana dilakukan pada tahun 1988. Turbin uap ini termasuk jenis turbin
bertingkat dengan dua extraksi, yaitu : double extraction backpressure type dan emergency
condensing plant.
Turbin ini dilengkapi dengan SGP-VOITH-GHH Turbolog Controller type ETS 302 (
analog controller). Alat ini yang mengontrol secara keseluruhan operasinya turbin generator.
(Sumber:Training and Develompent Center. 2002. Buku Energy (Steam and Liquor Site), PT. Toba Pulp
50
NO
2
Kg/cm
65
65
65
480
480
480
Main steamflow
T/H
213
162
50
MP steam press
Kg/cm2
13.5
13.5
13.5
MP steam flow
T/H
61
60
LP steam press
Kg/cm
LP steam flow
T/H
146
54
3.4
Kg/cm
1.05
1.05
1.05
MW
28.5
23.7
8.6
10
Turbine speed
RPM
3000
3000
3000
Steam yang masuk ke bagian dalam turbin akan diarahkan oleh sudu pengarah
(FIXED NOZZLE BLADE) ke sudu penggerak rotor HP Stage. Steam yang keluar
dari HP Stage inilah yang dinamakan MP Stage ( extraction I ) melalui Fixed Nozzle
lainnya. Untuk membagi MP Steam yang dibutuhkan dan steam yang akan diteruskan
ke stage berikutnya dikontrol oleh tiga set control valve.
Steam yang keluar dari MP Stage inilah yang dinamakan LP STEAM dan
sebagian akan diteruskan ke LP Stage ( extraction II) melalui Fixed Nozzle lainnya.
Untuk membagi LP Steam yang dibutuhkan dan steam yang akan diteruskan ke stage
berikutnya dikontrol oleh dua set control valve .Steam setelah keluar dari LP Stage
akan dijadikan condensate di emergency condensing unit dan kemudian di pompakan
ke condensate tank di Demin Plant untuk dipakai kembali ke boiler.
18
(Sumber:Training and Develompent Center. 2002.Modul Energy (Steam and Liquor Site),
51
Turbin jenis ini termasuk jenis turbin bertingkat dengan tiga tingkatan extraksi (
uncontrolled tripple extraction back pressure turbine ) yang dilengkapi dengan sebuah Micro
Processer Controlled Wood Ward Governor 505 DG dimana perangkat inilah yang
mengontrol jumlah steam yang masuk ke turbin dan menjaga speed turbin agar stabil di 3000
rpm. Sebagai Back PressTurbin, daya listrik yang dihasilkannya sangat bergantung kepada
jumlah permintaan steam yang keluar dari turbin ( LP Steam dan MP Steam ). Apabila
permintaan LP dan MP steam ini berkurang dengan tiba-tiba, maka steam LP dan MP harus
dibuang ke atmosfer untuk mencegah supaya tidak terjadi pengurangan daya listrik atau
berhentinya turbin dengan tiba-tiba ( trip ).
19
(Sumber:Training and Develompent Center. 2002.Modul Energy (Steam and Liquor Site),
52
Kg/cm2
T/H
2
65
65
65
480
480
480
230
370
370
MP steam press
Kg/cm
11.5
11.5
11.5
MP steam flow
T/H
55
90
90
LP steam press
Kg/cm
LP steam flow
T/H
174
279
279
MW
26.5
50
50
Turbine speed
RPM
3000
3000
3000
Pada kecepatan putaran turbin mencapai 2850 rpm maka aliran steam yang ke turbin
akan dikontrol secara otomatis oleh governor sesuai dengan kebutuhan yaitu mencapai 3000
rpm.
Setelah steam digunakan untuk memutar turbin maka tekanan dan suhunya akan turun
dan dikeluarkan sebagai LP steam ( uap tekanan rendah = 4 bar ) dan MP Steam (Uap
tekanan menengah = 11 bar) selanjutnya uap tersebut akan dipakai untuk proses produksi
lainnya.
Pada kecepatan putaran turbin pada 3000 rpm maka generator siap untuk
mengeluarkan daya listrik.
53
Kemudian dengan cara mensinkronkan daya listrik dari turbin dengan PLN maka
turbin generator akan mengambil alih daya listrik dari PLN dan genset, kemudian dipakai
untuk kebutuhan proses produksi. 20
20
(Sumber:Training and Develompent Center. 2002. Buku Energy (Steam and Liquor Site),
54
55
Flow mass ( )
(Ton/Jam)
Temperatur (T)
(0C)
Pressure
(Bar)
(P)
(Terlampir)
56
Efisiensi (%)
50
40
30
20
10
26-Jul
24-Jul
22-Jul
20-Jul
18-Jul
16-Jul
14-Jul
12-Jul
10-Jul
8-Jul
6-Jul
4-Jul
2-Jul
30-Jun
28-Jun
26-Jun
24-Jun
22-Jun
20-Jun
18-Jun
Day
Flow mass ( )
(Ton/Jam)
Temperatur (T)
(0C)
Departemen Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara
57
Pressure
(P)
(Bar)
(Terlampir)
60
50
40
30
20
10
26-Jul
24-Jul
22-Jul
20-Jul
18-Jul
16-Jul
14-Jul
12-Jul
10-Jul
8-Jul
6-Jul
4-Jul
2-Jul
30-Jun
28-Jun
26-Jun
24-Jun
22-Jun
20-Jun
0
18-Jun
Efisiensi ( %)
70
Day
58
BAB 5
MAINTENANCE
59
60
61
62
menerapkan
sistem
perawatan
ini,
karena
bila
terjadi
63
c. Proactive Maintenance
Merupakan pengembangan dari predictive maintenance dengan investigasi dari
kerusakan yang dideteksi di lapangan dan langsung mengadakan perbaikan.
64
65
3. Availability
Availability merupakan rasio operation time terdapat waktu loading timenya. Sehingga
dapat menghitung availability mesin dibutuhkan nilai dari :
a. Operation time
b. Loading time
c. Down time
Nilai availability dihitung dengan rumus sebagai berikut :
Operation time
Availability =
x 100%
Loading time
x 100%
Loading time
Loading time adalah waktu yang tersedia (availability) per hari atau per bulan dikurang
dengan waktu downtime mesin direncanakan (planned downtime).
Loading time = Total availability Planned downtime
66
4. Maintenance Turbin
Setiap mesin/peralatan di dalam suatu industry haruslah ada sistem maintenancenya.
Disini akan dibahas sedikit banyaknya maintenance Turbin yang terdapat di PT.Toba Pulp
Lestari, yaitu pada Turbin MHI dan Turbin SGP.
Pemeliharaan Turbin dilakukan dengan cara melihat kondisi Oli yang dipakai, dan
juga usia Oli. Semuanya terdapat pada bagian-bagian system oil yang diperiksa.
a. Turbin MHI
Berikut beberapa Sistem Oli (oil system) yang terdapat pada Turbin MHI.
Disini terdapat Control Oil dan Lube Oil
Control Oil (oli pengontrol)
Berfungsi hanya untuk membuka/menutup actuator (tuas pengontrol) pada governor.
Lube Oil (minyak pelumas).
Seperti pada mesin berputar lainnya demikian pada turbin membutuhkan pelumasan. Sistem
pelumasan pada turbin adalah sistem yang vital. Apabila terjadi gangguan pada sistem
pelumasan ini maka turbin akan rusak dan juga kalau ada kekurangan tekanan pada sistem
pelumasan pada turbin maka akan segera stop secara otomatis.
67
68
4. DC OIL PUMP
Pompa ini pun mempunyai fungsi yang sama dengan pompa utama, perbedaannya
terletak pada motor penggeraknya dengan menggunakan listrik dc yang disupply dari
baterai. Hal ini untuk menjaga kalau sewaktu-waktu tidak tersedia listrik ac.
69
5. OIL FILTER
Setiap oli yang disirkulasikan ada kemungkinan mengandung kotoran dan ikut
terbawa ke dalam sistem. Hal ini yang menyebabkan gangguan pada tuas pengontrol,
maka saringan inilah yang diharapkan dapat mengumpulkotoran-kotoran tersebut. Pada
oil system ini terdapat 2 set saringan, 1 set untuk oli pelumas dan 1 set untuk oli
pengontrol.
6. OIL SEPERATOR
Fungsinya untuk membersihkan oli dari kotoran air, dimana kotoran yang halus
yang lewat dari saringan oli dan kandungan air yang yang ada di dalam oli yang mana
akan mengganggu jalannya turbin.
70
Sesuai dengan penjelasan di atas, ke-7 bagian dari sistem oli inilah yang
melindungi/merawat turbin.
Untuk perawatan maka dilaksanakanlah survei/pemeriksaan secara rutin pada bagianbagian oli sistem ini, yaitu yang dilaksanakan tiap bulan dan pergantian oli sistem dilakukan
setahun sekali. Pemeliharaan ini disebut juga maintenance preventive (pencegahan).
71
1. OIL TANK
Tank ini berfungsi sebagai penampung minyak oli yang akan dialirkan ke bearing
turbin dan ke tuasa pengontrol dan kembali ke tangki oli.
72
atau kalau turbin di stop maka pompa inilah yang menggantikan fungsi dari pompa
utama. Jadi proses start up dan shut down turbin pompa inilah yang digunakan.
73
5. DC OIL PUMP
Pompa ini mempunyai fungsi yang sama dengan pompa utama, perbedaannya terletak
pada motor penggeraknya dengan menggunakan listrik DC yang disupply dari baterai.
Hal ini untuk menjaga kalau sewaktu-waktu tidak sedia listrik AC.
74
7. OIL SEPARATOR
Yaitu untuk membersihkan oli dari kotoran dan air, dimana kotoran halus yang lewat
dari saringan oli dan kandungan air yang ada dalam oli akan menggangu jalannya turbin.
Perawatan turbin SGP ini sama halnya dengan perawatan turbin MHI, yaitu dilakukan
pemeriksaan secara tiap bulan dan pergantian oli system dilakukan setahun sekali.
Pemeliharaan ini disebut juga maintenance preventive (pencegahan).
75
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
PT Toba Pulp Lestari,Tbk merupakan perusahaan yang besar yang memproduksi Pulp
dengan bahan baku yang dominan dari pohon euchalyptus memiliki Hutan Tanam Industri
yang cukup luas.
PT. Toba Pulp Lestasi, Tbk adalah industri yang berintegrasi di bidang pulp untuk
bahan baku kertas dan serat viscose rayon yang dapat digunakan untuk bahan baku tekstil,
dan juga untuk bahan baku lainnya seperti benang, filter rokok dan lain-lain. Pabrik ini
merupakan salah satu industri strategis penghasil devisa diantara 5.935 unit perusahaan
serupa yang terdapat di dunia dengan kapasitas produksi terpasang 210.459.000 ton pulp per
tahun. Dari jumlah tersebut di atas 5.258 unit terdapat di Asia, dan total produksi pulp di
dunia pada tahun 1997 dilaporkan sejumlah 178.204.00 ton pulp.
PT.Toba
Pulp
Lestari,
Tbk
menggunakan
hubungan
campuran
dalam
76
cukup baik, sedangkan pada MHI turbin terjadi loss energy pada turbin yang akhirnya
efisienensi MHI turbin jadi kecil.
Maintenance yang diaplikasikan di PT.Toba Pulp Lestari, Tbk adalah Break Down
Maintenance, Preventive Maintenance dan Predictive Maintenance sedangkan Proactive
Maintenance belum diaplikasikan.
Pada break down maintenance pemeliharaan yang mencakup keseluruhan perawatan.
Tindakan ini dilakukan apabila kegiatan pabrik berhenti total. Biasanya dilakukan setahun
sekali dan lamanya sepuluh hari.
Pada preventive maintenance melakukan
bagian-bagian oli sistem, yaitu yang dilaksanakan tiap bulan dan pergantian oli sistem
dilakukan setahun sekali.
Pada predictive maintenance dilakukan yaitu :
1. Pemeliharaan rotor turbin
Pemeriksaan yang dilakukan diantaranya adalah :
-
Kemungkinan adanya kerak yang menempel pada sudu akhir, ambil sampel
untuk di analisa
Periksa adanya kerak-kerak yanga menempel pada sudu tetap, bersihkan dengan
sand blast apabila diperlukan
Bersihkan kerak dan kotoran lainnya dengan menggunakan sikat kuningan dan
sand blast bila perlu
77
Periksa bekas bocoran uap melalui celah pada flanges antara upper casing
dengan lower casing
Periksa dan perbaiki kerusakan pada sudu tetap (seperti pada sudu putar)
3. Pemeliharaan bantalan
Pemeriksaan yang perlu dilakukan diantaranya :
Pengukuran clearance
-
78
6.2 Saran
Adapun saran yang ingin penulis sampaikan kepada perusahaan PT. Toba Pulp
Lestari, Tbk adalah :
6.2.1 Manajemen
1. Selama Kerja Praktek berlangsung, hendaknya para Mahasiswa selalu mengindahkan
segala peraturan dan sistem keamanan (termasuk APD) sewaktu berada di lingkungan
PT. Toba Pulp Lestari, Tbk.
2. Dalam pelaksanaan praktik kerja lapangan,sebaiknya PT. Toba Pulp Lestari, Tbk
memberikan kesempatan bagi mahasiswa kerja praktik untuk ikut serta dalam salah
satu proses operasi untuk memberikan pengalaman kerja bagi mahasiswa.
6.2.3 Maintenance
1. Hendaknya pada saat dilapangan para mahasiswa diberitahukan bagaimana prosedur
maintenance pada Turbin tidak hanya secara teori tetapi juga pada praktek di
lapangan.
2. Sebaiknya dilakukan pengecekan ulang pada alat ukur pada turbin MHI, agar hasil
pengukurannya tetap presisi.
Demikianlah saran ini kami buat, semoga saran ini dapat bermanfaat.
79
DAFTAR PUSTAKA
1. Casey JP. 1980. Pulp and Paper Chemistry and Chemical Teknology, Vol I,
Jhon Wiley and Son, Inc.: New York.
2. Syamsir A. 1993. Pesawat-pesawat konversi energy II (Turbin Uap), Erlangga:
Jakarta.
3. Shlyakhin, P. 1993. Turbin Uap. Teori dan Rancangan. Erlangga: Jakarta
4. Syamsi,Ibnu.1994.POKOK-POKOK ORGANISASI & MANAJEMEN.Rineka
Cipta:Jakarta
5. P. Robbins, Stephens, Alih bahasa Jusuf Udaya, Ec. 1994. Teori OrganisasiStruktur, Design & Aplikasi. ARCAN: Jakarta.
6. Moran J.M, Shapiro N.H. 2003. Termodinamika Teknik Jilid II, Erlangga:
Jakarta
7. Dietzel, Fritz. 1993. TURBIN, POMPA DAN KOMPRESOR. Erlangga: Jakarta
80