Makalah Corrigen
Makalah Corrigen
Disusun oleh :
Dina Prarika
(G1F014003)
(G1F014011)
(G1F014019)
(G1F014027)
Astriana Dian W.
(G1F014035)
Alim Wijaya
(G1F014039)
Raras Ravenisa
(G1F014055)
(G1F014063)
(G1F014073)
JURUSAN FARMASI
FAKULTAS ILMU ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
PURWOKERTO
2016
CORRIGEN
1. Definisi
Corrigens, adalah bahan atau obat tambahan guna memperbaiki warna,
rasa, dan bau obat utama (Syamsuni, 2006).
2. Peran eksipien
Peran corrigen tergantung pada jenis corrigennya, berikut jenis-jenis
corrigen
beserta fungsinya (Syamsuni, 2006).
a. Corrigens actionis, berfungsi memperbaiki atau menambah efek obat
utama. Misalnya Pulvis Doveri terdiri atas kalii sulfas, Ipecacuanhe Radix,
dan Pulvis Opii. Pulvis Opii sebagai obat khasiat utama menyebabkan
orang sukar buang air besar, kalii sulfas sebagai pencahar sekalius
memperbaiki kerja Pulvis Opii tersebut.
b. Corrigens saporis (memperbaiki rasa), misalnya Sirop Aurantiorum, Tint.
Cinnamomi, aqua menthae piperitae, dan lain-lain.
c. Corrigens odoris (memperbaiki bau), misalnya Oleum Rosarum, Ol.
Bergamotte dan Ol. Cinamomi.
d. Corrigens coloris (memperbaiki warna), misalnya Tint. Croci (kuning),
Caramel (coklat), Carminum (merah), dan lain-lain.
e. Corrigens solubilis untuk memperbaiki kelarutan dari obat utama. Misalnya
: I2 tidak larut dalam air, tetapi dengan penambahan KI menjadi mudah
larut.
3. Contoh zat corrigen
a. Corrigen saporis
1. Sukrosa
RumusMolekul
Berat Molekul
Pemerian
: C11H22O11
: 342,30.
: Hablur putih atau tidak berwarna; masa hablur atau
berbentuk kubus, atau serbuk hablur putih; tidak
berbau, rasa manis, stabil di udara. Larutannya netral
terhadap lakmus.
Kelarutan
: Sangat mudah larut dalam air, lebih mudah larut
dalam air medidih; sukar larut dalam etanol; tidak
larut dalam kloroform dan dalam eter.
Titik Leleh
: 1600 C 1680 C
Khasiat
: Pemanis dan pengental.
Konsentrasi: 67 % w/w.
OTT
Stabilitas
Penyimpanan
pKa
Bj
Dikenal juaga sebagai gula pasir atau Sacharum album. Sebagai bahan
pengisi dalam formula tablet jarang sekali digunakan, lebih sering
digunakan sebagai penyalut pada tablet salut gula (drage) atau sebagai
pengikat Dalam perdagangan terdapat beberapa sukrosa dengan nama
dagang seperti ;Sugartab : mengandung 90-93% sukrosa dan 7-10%
gula invert .Dipac : mengandung 97 sukrosa dan 3% dektrin yang
telah dimodifikasi. NuTab : 95% sukrosa,4% gula invert, 0,1-0,2%
masing-masing terdiri dari Mg-stearat dan amylum jagung.Jenis-jenis
sukrosa ini digunakan dalam formula tablet hisap/kemut yang dibuat
secara cetak lansung.
Kekurangan :
Penggunaannya dalam tablet biasanya dalam jumlah kecil
(terbatas) karena sifat dapat menyerab lembab (air) sehingga dapat
menimbulkan kesulitan pada waktu pencetakan.
Warna sukcrosa cenderung berubah menjadi kecoklatan bila kontak
dengan senyawa yang bersifat asam atau basa
Tablet yang mengandung sukrosa disarankan tidak diberikan pada
pasien penderita penyakit gula.
Membentuk karamel ketika dipanaskan diatas 1600 C
Pada suhu 1100 C 1450 C dapat mengalami inversi menjadi
dekstrosa dan fruktosa. Inversi dipercepat pada suhu diatas 1300 C
dan dengan adanya asam.
Kelebihan :
Sukrosa mempunyai stabilitas yang bagus pada temperatur ruangan
dan kelembaban sedang, dapat menyerap 1% bau yang dilepaskan
ketika dipanaskan pada suhu 900 C.
Bisa disterilkan dengan autoklaf atau penyaringan.
2. Laktosa
Kekurangan:
Kelarutan laktosa dalam air kurang baik
Bentuk kristal laktosa besar dan rasa laktosa kurang manis jika
dibandingkan dengan rasa sakarosa.
Kelebihan :
Formula laktosa biasanya menunjukkan kecepatan pelepasan zat
aktifdengan baik, mudah dikeringkan dan tidak peka terhadap
variasi moderat dalamkekerasan tablet pada pengempaan.
Laktosa dapat memadatkan massa granul dalam granulasi basah
atau metodekempa langsung.
Laktosa merupakan eksipien yang baik sekali digunakan dalam
tablet yang mengandung zat aktif berkonsentrasi kecil karena
mudah melakukan pencampuran yang homogen.
Harga laktosa lebih murah daripada banyak pengisilainnya.
3. Fruktosa
b. Corrigen odoris
Oleum rosalum, oleum bergamottae, dan oleum cinnamomi.
1. Oleum Cinnamomi
Nama Lain
: Minyak kayumanis, Oleum ciaoi
Nama Tanaman Asal
: Cinnamomum zeylanicum ( BI )
Keluarga
: Lauraceae
Zat Berkhasiat Utama / Isi : Sinamilaldehida, egenol
Persyaratan Kadar
: Kadar aldehida jumlah dihitung sebagai
sinamilaldehida 60,0 % - 75,0 %
Penggunaan
: Obat gosok, obat mulas, pengawet sirop
Sedian
: - Oleum Iecoris Emulsum ( Form. Nas )
- Balsamum rubrum ( Form. Nas. )
- Oleum Ricini aromaticum ( Form. Nas. )
Pemerian
: Cairan warna kuning atau merah
kecoklatan, bau dan rasa khas
Cara Memperoleh
: Minyak atsiri diperoleh dengan
penyulingan air atau penyulingan uap kulit
batang dan kulit cabang
Penyimpanan
: Dalam wadah tertutup rapat,terisi
penuh,terlindung dari cahaya, di tempat
sejuk
2. Oleum Rosarum (FI Edisi III, Hal 459)
Nama Resmi
: OLEUM ROSAE
Sinonim
: Minyak Mawar
Pemerian
: Cairan, tidak berwarna atau kuning, bau
menyerupai bunga mawar, rasa khas, pada suhu 25o
kental, jika didinginkan perlahan-lahan berubah
menjadi massa hablur bening yang jika dipanaskan
mudah melebur.
Kelarutan
: Larut dalam 1 bagian kloroform P, larutan jernih.
Penyimpanan
: Dalam wadah tertutup baik.
K/P
: Pengaroma yaitu untuk member aroma bunga
mawar pada serbuk tabor (pulvis).
c. Corrigen coloris
A. Pewarna alami
Adalah zat warna alami (pigmen) yang diperoleh dari tumbuhan,
hewan, atau dari sumber-sumber mineral. Zat warna ini telah digunakan
sejak dulu dan umumnya dianggap lebih aman daripada zat warna
sintetis, seperti annato sebagai sumber warna kuning alamiah bagi
berbagai jenis makanan begitu juga karoten dan klorofil. Dalam daftar
FDA pewarna alami dan pewarna identik alami tergolong dalam
uncertified color additives karena tidak memerlukan sertifikat
kemurnian kimiawi(hidayat,2006).
1. KAROTEN
(winarno, 1992).
Tampilan berupa
: tepung berwarna kuning jingga
Kelarutan
: mudah larut dalam air, sedikit larut dalam
alkohol 95%, mudah larut dalam gliserol
dan glikol.Tahan terhadap asam asetat, HCl,
NaOH 10%. NaOH 30% merubah warna
menjadi kemerah-merahan.
Rumus molekul
: C16H9N4Na3O9S2 dan nama IUPAC dari
tartrazine adalah : Trisodium (4E)-5-oxo-1(4-sulfonatophenyl)-4-[(4sulfonatophenyl)hydrazono]-3pyrazolecarboxylate.
Berat molekul
: 534,4 gram/mol.
2. Sunset Yellow (E110, Orange Yellow S atau Yellow 6)
Sunset Yellow adalah pewarna yang dapat ditemukan dalam
makanan seperti jus jeruk, es krim, ikan kalengan, keju, jeli,
minuman soda dan banyak obat-obatan. Untuk sekelompok kecil
individu, konsumsi pewarna aditif ini dapat menimbulkan urtikaria,
rinitis, alergi, hiperaktivitas, sakit perut, mual, dan muntah.
(winarno, 1992)
c. Corrigen coloris
Tablet hisap kempa
Penggunaan zat warna dalam tablet memberikan keuntungan yaitu
menutupi warna obat yang kurang baik, identifikasi hasil produksi dan membuat
suat produk menjadi lebih menarik. Penyediaan warna-warna alami dari tumbuhtumbuhan dibatasi karena warna-warna ini sering kali tidak stabil (Lachman,
1994).
Zat pewarna larut air dan pewarna lakolene dapat digunakan untuk
mewarnai tablet hisap kempa. Zat pewarna larut air dapat ditambahkan pada
campuran serbuk selama pembuatan pembawa granulasi basah sebelum
dilakukan granulasi eksipien dan zat aktif. Selain itu, pewarna dapat dilarutkan
dalam larutan penggranulasi dan ditambahkan pengikat (Siregar, 2010).
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 1995,
Jakarta
Dasar
dan
Hitungan
Farmasi,
Buku