Anda di halaman 1dari 2

Analisis Dampak Lingkungan

PT Sasa Inti Kecamatan Gending Kabupaten Probolinggo, jawa timur


PT SASA Inti Gending merupakan salah satu perusahaaan industri yang terkenal di
Kabupaten Probolinggo, kecamatan Gending. Perusahaan ini berdiri pada tahun 30 Agustus
1975. Perusahaan ini merupakan rintisan dari Perusahaan Gedangan yang terletak di Sidoarjo,
namun perusahaan Gedangan ini telah ditutup karena terjebak lumpur lapindo, sekitar tahun
2004. Sehingga produksi semua di alihkan ke PT SASA Inti. Dahulu PT SASA Inti
kekurangan karyawan, sedangkan produksi yang dituntut banyak, lebih dari kapasitas
karyawan, sehingga semua orang yang berminat bisa menjadi karyawan PT SASA Inti. Akan
tetapi kini karyawan PT SASA Inti semakin banyak, tidak imbang dengan produksi yang
akan dihasilkan, seseorang yang berminat untuk bekerja di PT SASA Inti ini harus melewati
beberapa ujian ( semacam test ) agar di terima menjadi karyawan PT SASA Inti. Setiap
karyawan harus menghafal Visi dan Misi PT SASA Inti, supaya dapat di praktekkan dalam
kehidupan sehari-hari khususnya pada saat bekerja, jika tidak menghafal perlu ditanyakan
loyalitasnya. Karyawan PT SASA Inti masuk bekerja di bagi menadi beberpa Shift, yakni
Shift malam, Shift siang, Shift sore, Shift pagi.
Perusahaan ini memproduksi Vetsin ( penyedap rasa ) , setiap ibu rumah tangga tidak
pernah lepas daribumbu penyedap rasa, karena setiap masakan membutuhkan bumbu itu
supaya masakan lebih gurih dan sedap. Maka dari itu PT SASA Inti memproduksi Vetsin non
stop yaitu selama 12 bulan, sehingga perusahaan ini menampung tetes tebu yang merupakan
bahan dasar pembuatan Vetsin sebanyak 15000 ton tetes tebu. Karena PT SASA INTI ini
lokasinya dekat dengan pabrik gula maka PT SASA inti, mengambil tetes tebu dari, pabrik
gula tsb. Karena pabrik gula itu giling dan menghasilkan tetes tebu setiap 6 bulan sekali,
maka PT SASA Inti menampung tetes tebu sebanyak 15000 ton kedalam beberapa bak. Hasil
produksi di ekspor ke 5 benua namun sebagian besar di ekspor ke benua Eropa. Setiap benua
kemasan yang di gunakan berbeda.

Indonesia merupakan negara kepulauan yang luas terbentang dari sabang sampai
merauke. Selain itu Indonesia berada di daerah garis khatulistiwa. Hal ini menyebabkan
Indonesia memiliki lahan pertanian yang subur. Mayoritas mata pencaharian penduduknya
adalah petani. Tak heran, hampir semua kebutuhan sembako dapat terpenuhi, seperti halnya
di daerah Probolinggo. Di daerah Probolinggo banyak lahan yang digunakan sebagai lahan
pertanian dan tanaman yang ditanam juga bermacam-macam, seperti tebu, padi, jagung,

bawang, dan sebagainya. Pertanian tebu sangat mudah ditemukan di daerah ini. Hasil dari
pertanian tebu akan menghasilkan tetes tebu. Tetes tebu akan diangkut dan diolah oleh pabrik
MSG( Monosodium Glutamate ) yang ada di daerah Probolinggo, yaitu PT Sasa Inti
Gending. Di pabrik ini hasil tetes tebunya diolah untuk dibuat bahan baku pembuatan MSG.
Semua pabrik industri akan mengeluarkan hasil sampingan yang berbahaya jika tidak di
netralisir, seperti limbah, terutamanya limbah cair.
Selama ini limbah terkenal karena baunya yang tidak sedap, khususnya dikalangan
masyarakat di dekat area perindustrian. Jika limbah cair tidak diolah terlebih dahulu, limbah
akan mencemari lingkungan, terutama di aliran sungai yang dijadikan sebagai pembuangan
limbah cair oleh sebagian besar pabrik industri di Indonesia, tak terkecuali PT Sasa Inti.
Limbah cair buangan PT Sasa Inti diproses terlebih dahulu sebelum dibuang dan dialirkan ke
sungai. Tidak hanya itu, sebelum dibuang, kualitas pH air limbah cair diukur terlebih dahulu.
Hal tersebut dilakukan dengan tujuan agar tidak membahayakan biota air sungai dan
masyarakat yang memanfaatkan air sungai untuk keperluan sehari-hari, seperti mencuci,
mandi, buang air, dan sebagainya. Selain itu, air sungai juga dimanfaatkan untuk keperluan
irigasi sawah masyarakat sekitar.
Setiap perusahaan industri pasti menghasilkan limbah, tak terkecuali di PT SASA Inti
ini, namun disini terdapat tempat pengolahan limbah yakni 13 bak pengolahan limbah, dan
juga kolam limbah yang telah di olah dan terdapat ikan yang digunakan sebagai indikator air
limbah, setelah itu limbah yang telah diolah dibuang di di sungai melalui pipa. Sehingga air
tersebut tidak membahayakan kesehatan manusia yang menggunakan jasa air sungai serta
tidak berbahaya bagi biota air.

Anda mungkin juga menyukai