ANTARA
BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN
CABANG UTAMA JAKARTA SELATAN
DENGAN
..
TENTANG
PENYEDIAAN DAN PELAYANAN OBAT KRONIS BELUM STABIL
BAGI PESERTA PROGRAM JAMINAN KESEHATAN
Nomor
Nomor
: ../KTR/IV-02/
: .
Perjanjian Kerja Sama ini yang selanjutnya disebut Perjanjian, dibuat dan
ditandatangani di Jakarta, pada hari ...... tanggal .....................
Bulan ................... tahun Dua Ribu Enam Belas (..-..-2016), oleh dan antara
:
I. dr. Beno Herman, AAK selaku Kepala BPJS Kesehatan Cabang Utama
Jakarta Selatan yang berkedudukan dan berkantor di Jalan Raya Pasar
Minggu No. 17, Jakarta 12780, dalam hal ini bertindak dalam
jabatannya
tersebut
berdasarkan
Keputusan
Direksi
Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan Nomor : 5882/Peg-04/0715
tanggal 15 Juli 2015 karenanya sah bertindak untuk dan atas nama
serta mewakili BPJS Kesehatan Cabang Utama Jakarta Selatan,
selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA;
II. ......................
selaku
...........................
yang
berkedudukan
di ..............................., dalam hal ini bertindak dalam jabatannya
tersebut
berdasarkan
......................................................
tanggal
karenanya sah bertindak untuk dan atas nama
serta mewakili ..................................... selanjutnya disebut PIHAK
KEDUA.
Berdasarkan pada ketentuan:
1.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Peraturan
Menteri
Kesehatan
Nomor
63
Tahun
2014
tentang
10. Keputusan
Menteri
Kesehatan
Republik
Indonesia
Nomor
Menteri
Kesehatan
Republik
Indonesia
Nomor
Menteri
Kesehatan
Republik
Indonesia
Nomor
2
Paraf Pihak 1
Paraf Pihak 2
13. Keputusan
Menteri
Kesehatan
Republik
Indonesia
Nomor
Kesehatan
Nomor
HK.02.02/MENKES/523/2015
tentang
Formularium Nasional;
14. Keputusan
Menteri
Kesehatan
HK.02.02/MENKES/524/2015
Republik
tentang
Pedoman
Indonesia
Nomor
Penyusunan
dan
Kesehatan
Republik
Indonesia
No.
Cara
Pembayaran
Obat
Sitostatis
Bagi
Peserta
Jaminan
Kesehatan.
Selanjutnya PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA yang secara bersamasama disebut PARA PIHAK dan masing-masing disebut PIHAK sepakat
untuk menandatangani Perjanjian dengan syarat dan ketentuan sebagai
berikut :
PASAL 1
DEFINISI DAN PENGERTIAN
Kecuali apabila ditentukan lain secara tegas dalam Perjanjian ini, istilahistilah di bawah ini memiliki pengertian-pengertian sebagai berikut :
1. Jaminan Kesehatan adalah jaminan berupa perlindungan kesehatan
agar peserta memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan
perlindungan dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehatan yang
diberikan kepada setiap orang yang telah membayar iuran atau iurannya
dibayar oleh pemerintah;
2. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan yang selanjutnya
disebut BPJS Kesehatan adalah badan hukum yang dibentuk untuk
menyelenggarakan program Jaminan Kesehatan;
3
Paraf Pihak 1
Paraf Pihak 2
3. Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing yang bekerja paling
singkat 6 (enam) bulan di Indonesia, yang telah membayar iuran;
4. Fasilitas Kesehatan yang selanjutnya disebut Faskes adalah fasilitas
pelayanan kesehatan yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya
pelayanan kesehatan perorangan, baik promotif, preventif, kuratif
maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh Pemerintah, Pemerintah
Daerah, dan/atau Masyarakat;
5. Instalasi Farmasi/Apotek adalah tempat dilakukannya pekerjaan
kefarmasian
yang
meliputi
peracikan,
pengubahan
bentuk,
pencampuran, dan penyerahan obat atau bahan obat serta pekerjaan
penyaluran obat kepada masyarakat;
6. Formularium Nasional yang selanjutnya disebut Fornas adalah daftar
obat yang disusun oleh komite nasional yang ditetapkan oleh Menteri
Kesehatan, didasarkan pada bukti ilmiah mutakhir berkhasiat, aman,
dan dengan harga yang terjangkau yang disediakan serta digunakan
sebagai acuan penggunaan obat dalam jaminan kesehatan nasional;
7. Penyakit Kronis adalah penyakit yang membutuhkan obat untuk
pemakaian rutin selama 30 hari setiap bulan sesuai indikasi medis;
8. Pelayanan Rujuk Balik adalah pelayanan bagi penderita penyakit kronis
dengan kondisi stabil dan masih membutuhkan pengobatan
maupun asuhan keperawatan dalam jangka panjang yang
dilaksanakan di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama atas
rekomendasi/rujukan dari dokter spesialis/sub-spesialis yang merawat;
9. Penyakit kronis yang termasuk dalam pelayanan rujuk balik adalah
penyakit Diabetes Melitus, Hipertensi, Jantung, Asma, Penyakit Paru
Obstruktif Kronik (PPOK), Epilepsy, Schizoprenia, Stroke dan Sistemic
Lupus Erythematosus (SLE);
10. Pelayanan obat adalah pemberian obat-obatan sesuai kebutuhan medis
dengan berpedoman kepada Formularium Nasional dan ketentuan lain
yang berlaku, yang ditetapkan oleh PIHAK PERTAMA;
11. Pelayanan Obat Program Rujuk Balik adalah pemberian obat-obatan
penyakit kronis yang sudah stabil di Faskes tingkat pertama sebagai
bagian dari program pelayanan rujuk balik;
12. Pelayanan Obat Kronis belum stabil adalah pemberian obat-obatan
penyakit kronis di Faskes tingkat lanjut untuk kebutuhan 30 hari setiap
bulan sesuai indikasi medis dimana kebutuhan 7 (tujuh) hari
4
Paraf Pihak 1
Paraf Pihak 2
merupakan paket INA CBGs dan 23 (dua puluh tiga) hari merupakan
tagihan Fee For Service;
13. Bulan Pelayanan adalah bulan dimana PIHAK KEDUA memberikan
Pelayanan Obat kepada Peserta;
14. Formulir Pengajuan Klaim yang selanjutnya disebut FPK adalah
formulir baku yang dikeluarkan oleh PIHAK PERTAMA yang wajib diisi
oleh PIHAK KEDUA dan disertakan sebagai salah satu syarat dalam
pengajuan klaim/ tagihan atas biaya pelayanan kesehatan.
15. Katalog Elektronik (E-Catalogue) adalah sistem informasi elektronik
yang memuat daftar, jenis, spesifikasi teknis, dan harga barang tertentu
dari berbagai Penyedia Barang/Jasa Pemerintah.
16. E-Purchasing adalah tata cara pembelian Barang/Jasa melalui sistem
katalog elektronik.
17. Hari Kerja adalah hari kerja Bursa Efek Indonesia.
PASAL 2
MAKSUD DAN TUJUAN
PARA PIHAK sepakat untuk melakukan kerja sama dalam penyediaan dan
pelayanan obat yang dapat ditagihkan diluar Paket INA CBGs sesuai
Permenkes Nomor 59 Tahun 2014 yaitu obat kronis non stabil bagi peserta
PIHAK PERTAMA dengan syarat dan ketentuan yang diatur dalam
Perjanjian ini.
PASAL 3
RUANG LINGKUP DAN PROSEDUR PELAYANAN
Ruang lingkup dan Prosedur Pelayanan obat yang dapat ditagihkan diluar
Paket INA CBGs sesuai Permenkes Nomor 59 Tahun 2014 yaitu obat kronis
non stabil bagi peserta PIHAK PERTAMA sebagaimana diuraikan dalam
Lampiran I Perjanjian ini.
5
Paraf Pihak 1
Paraf Pihak 2
PASAL 4
HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK
Tanpa mengesampingkan hak dan kewajiban dalam pasal-pasal lain dari
Perjanjian ini, PARA PIHAK sepakat untuk merinci hak dan kewajiban
masing-masing sebagaimana diuraikan sebagai berikut:
Hak PIHAK PERTAMA
1.
a.
Melakukan
evaluasi
dan
penilaian
secara
berkala
atas
c.
d.
e.
Melakukan
verifikasi
kembali
terhadap
klaim
yang
telah
PERTAMA, sepanjang
program Aplikasi
6
Paraf Pihak 1
Paraf Pihak 2
verifikasi
kembali
bersama-sama
dengan
dalam
hal
adanya
indikasi
dugaan
PIHAK
oleh PIHAK
incorrect
claim
Bersedia
mengembalikan
kelebihan
pembayaran
kepada
PIHAK
PASAL 5
BIAYA DAN TATA CARA PEMBAYARAN
7
Paraf Pihak 1
Paraf Pihak 2
Biaya dan Tata Cara Pembayaran Pelayanan Obat bagi Peserta PIHAK
PERTAMA diatur dalam Perjanjian ini adalah sebagaimana diuraikan dalam
Lampiran II Perjanjian ini.
PASAL 6
JANGKA WAKTU PERJANJIAN
1. Perjanjian ini berlaku untuk 1 (satu) tahun dan secara efektif berlaku
terhitung
sejak
tanggal
....................
dan
berakhir
pada
tanggal .............................
2. Selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan sebelum berakhirnya jangka waktu
Perjanjian,
PARA
PIHAK
sepakat
untuk
saling
memberitahukan
PASAL 7
EVALUASI DAN PENILAIAN
1. PIHAK
PERTAMA
akan melakukan
evaluasi
dan penilaian
atas
PASAL 8
PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN
8
Paraf Pihak 1
Paraf Pihak 2
berhak
Dalam hal PIHAK KEDUA terbukti secara nyata melakukan halhal sebagai berikut:
.a memungut biaya tambahan kepada Peserta; dan atau
.b melanggar ketentuan sebagaimana diatur dalam Perjanjian ini, maka
3.
PASAL 10
PENGAKHIRAN PERJANJIAN
1. Perjanjian ini dapat diakhiri oleh salah satu Pihak sebelum berakhirnya
Jangka Waktu Perjanjian, berdasarkan hal-hal sebagai berikut:
a. Dalam hal PIHAK KEDUA pindah lokasi praktek ke lokasi yang tidak
lebih ketentuan yang diatur dalam Perjanjian ini dan tetap tidak
memenuhi atau tidak berusaha untuk memperbaikinya setelah
menerima surat peringatan/teguran tertulis sebanyak maksimal 3
(tiga)
kali
dengan
tenggang
waktu
masing-masing
surat
perusahaan
lain.
Pengakhiran
berlaku
efektif
pada
tanggal
KEDUA
berhenti
praktek
yang
disebabkan
karena
kehendaknya sendiri.
2. Dalam hal PIHAK KEDUA bermaksud untuk mengakhiri Perjanjian ini
secara sepihak sebelum berakhirnya Jangka Waktu Perjanjian, PIHAK
KEDUA wajib memberikan pemberitahuan tertulis kepada PIHAK
PERTAMA mengenai maksudnya tersebut sekurang-kurangnya 3 (tiga)
bulan sebelumnya.
3. PARA PIHAK dengan ini sepakat untuk mengesampingkan berlakunya
ketentuan dalam Pasal 1266 Kitab Undang-undang Hukum Perdata,
sejauh
yang
mensyaratkan
diperlukannya
suatu
putusan
atau
PASAL 11
11
Paraf Pihak 1
Paraf Pihak 2
pemberontakan,
huru-hara,
pemogokkan
umum,
sebaik-baiknya
untuk
tetap
melaksanakan
kewajibannya
PASAL 12
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
12
Paraf Pihak 1
Paraf Pihak 2
PASAL 13
PEMBERITAHUAN
Dalam upaya kelancaran komunikasi diantara PARA PIHAK yang saling
mengikatkan diri dalam Perjanjian ini masing-masing menyediakan alamat
tempat pemberitahuan sebagai berikut:
PIHAK PERTAMA :
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan
Kantor Cabang Utama Jakarta Selatan
Jl. Raya Pasar Minggu No 17 Jakarta Selatan
Up.
: Kepala BPJS Kesehatan Cabang Jakarta Selatan
Telp
: (021) 7946321
Faksimili : (021) 7946322
E-mail
: kcu-jaksel@bpjs-kesehatan.go.id
bpjskesehatan.jaksel@gmail.com
PIHAK KEDUA :
...................................................................
...................................................................
Up.
: ..............................................
Telp.
: ..............................................
Faksimili
: ..............................................
13
Paraf Pihak 1
Paraf Pihak 2
PASAL 14
LAIN-LAIN
1. Pengalihan Hak dan Kewajiban
Hak dan kewajiban Perjanjian ini tidak boleh dialihkan, baik sebagian
maupun seluruhnya kepada pihak lain, kecuali dilakukan berdasarkan
persetujuan tertulis.
2. Keterpisahan
Jika ada salah satu atau lebih ketentuan dalam Perjanjian ini ternyata
tidak sah, tidak berlaku atau tidak dapat dilaksanakan berdasarkan
hukum atau keputusan yang berlaku, maka PARA PIHAK dengan ini
setuju dan menyatakan bahwa keabsahan, dapat berlakunya, dan dapat
dilaksanakannya ketentuan lainnya dalam Perjanjian ini tidak akan
terpengaruh olehnya.
3. Perubahan
Perjanjian ini tidak dapat diubah atau ditambah, kecuali dibuat dengan
suatu Perjanjian perubahan atau tambahan (addendum/amandemen)
yang ditandatangani oleh PARA PIHAK dan menjadi bagian yang tidak
terpisahkan dari Perjanjian ini.
4. Hukum Yang Berlaku
Interpretasi dan pelaksanaan dari syarat dan ketentuan
Perjanjian ini adalah menurut hukum Republik Indonesia.
dalam
5. Kesatuan
Setiap dan semua lampiran yang disebut dan dilampirkan pada
Perjanjian ini, merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak
terpisahkan dari Perjanjian ini.
Demikian Perjanjian ini dibuat 2 (dua) rangkap asli, masing-masing sama
bunyinya, diatas kertas bermaterai cukup dan masing-masing memiliki
kekuatan hukum yang sama setelah ditandatangani oleh PARA PIHAK.
PIHAK PERTAMA
BPJS KESEHATAN
CABANG UTAMA JAKARTA SELATAN
PIHAK KEDUA
.
14
Paraf Pihak 1
Paraf Pihak 2
..
..
Lampiran I Perjanjian
Nomor : ../KTR/IV-02/
Nomor : .
RUANG LINGKUP DAN PROSEDUR
PELAYANAN OBAT KRONIS BELUM STABIL
I.
RUANG LINGKUP
1. Jenis penyakit kronis yang belum stabil yang dapat diberikan
tambahan resep antara lain yaitu :
a. Hepatitis B Kronik;
b. Penyakit pasca cangkok organ;
c. Parkinson;
d. Benign Prostate hyperplasia (BPH);
e. Rhematoid Arthtritis;
f. Sembilan jenis penyakit yang termasuk dalam cakupan Program
Rujuk Balik (DM, Hipertensi, Jantung, Asma, PPOK, Epilepsi,
Schizophrenia, Stroke, SLE) yang belum stabil;
g. dan penyakit lainnya yang membutuhkan obat untuk pemakaian
rutin selama 30 hari setiap bulan sesuai indikasi medis.
2. Pengecualian untuk penyakit Hepatitis B Kronik dan Hepatitis C
Kronik yang memerlukan pengobatan rutin dengan injeksi, sesuai
dengan rekomendasi Perhimpunan Peneliti Hati Indonesia dan Komite
Nasional Formularium Nasional bahwa pemberian obat tersebut
harus tetap dilakukan oleh Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjutan
dibawah
pengawasan
dokter
Spesialis/Sub
Spesialis
guna
15
Paraf Pihak 1
Paraf Pihak 2
16
Paraf Pihak 1
Paraf Pihak 2
harus
disertai
dengan
17
Paraf Pihak 1
Paraf Pihak 2
c.
d.
e.
f.
PIHAK PERTAMA
BPJS KESEHATAN
CABANG UTAMA JAKARTA SELATAN
PIHAK KEDUA
..
.
.
Lampiran II Perjanjian
Nomor : ../KTR/IV-02/..
Nomor :
18
Paraf Pihak 1
Paraf Pihak 2
I.
BIAYA PELAYANAN
1.
2.
berikut :
a. Tarif obat sesuai e-catalog ditambah faktor pelayanan kefarmasian;
b. Peresepan obat sesuai dengan Formularium Nasional;
c. Faktor pelayanan sebagaimana dimaksud pada huruf a, dengan
ketentuan sebagai berikut :
2.
3.
4.
C. Mekanisme Pembayaran
1. Pembayaran Biaya Penyediaan dan Pelayanan Obat bagi Peserta oleh
PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA, dilaksanakan selambat20
Paraf Pihak 1
Paraf Pihak 2
PIHAK PERTAMA
BPJS KESEHATAN
CABANG UTAMA JAKARTA SELATAN
PIHAK KEDUA
.........................................
..
21
Paraf Pihak 1
Paraf Pihak 2