Anda di halaman 1dari 3

A.

Pengertian Kebijakan Fiskal menurut para ahli


Menurut Alam ( 2007: 57 )
menyatakan kebijakan fiskal merupakan kebijakan yang menyesuaikan
pengeluaran dan penerimaan pemerintah untuk memperbaiki kondisi ekonomi.
Menurut Ahman ( 2007: 126 )
Kebijakan fiskal merupakan kebijakan dalam ekonomi yang digunakan
pemerintah untuk mengendalikan atau mengarahkan perekonomian ke arah
yang lebih baik.
Menurut Tim Visi Adiwidya ( 2015: 92 )
Kebijakan fiskal ialah kebijakan yang dibuat oleh suatu pemerintah untuk
mengarahkan ekonomi negara melalui pendapatan dan pengeluaran negara,
pendapatan tersebut berupa pajak.
B. Tujuan Kebijakan Fiskal
a. Untuk meningkatkan laju investasi.
Kebijakan fiskal bertujuan meningkatkan dan memacu laju investasi disektor swasta
dan sektor Negara.Selain itu, kebijakan fiskal juga dapat dipergunakan untuk
mendorong dan menghambat bentuk investasi tertuntu. Dalam rangka itu
pemerintah harus menerapkan kebijaan investasi berencana di sektor publik,
namun pada kenyataannya dibeberapa Negara berkembang dan tertinggal terjadi
suatu problem yaitu dimana langkanya tabungan sukarela, tingkat konsumsi yang
tinggi dan terjadi investasi dijalur yang tidak produktif dari masyarakat dinegara
tersbut. Hal ini disebabkan tidak tersedianya modal asing yang cukup, baik swasta
maupun pemerintha.Oleh karena itu kebijakan fiskal memberikan solusi yaitu
kebijakan fiskal dapat meningkatkan rasio tabungan inkremental yang dapat
dipergunakan untuk meningkatkan, memacu, mendorong dan menghambat laju
investasi. Menurut Dr. R. N. Tripathy terdapaat 6 metode yang diterapkan oleh
pemerintah dalam rangka menaikkan rasio tabungan incremental bagi mobilisasi
volume keuangan pembangunan yang diperlukan diantaranya;
1. control fisik langsung,
2. peningkatan tariff pajak yang ada,
3. penerapan pajak baru,
4. surplus dari perusahaan Negara,
5. pinjaman pemerintah yang tidak bersifat inflationer dan
6. keuangan defisit.
b. Untuk mendorong investasi optimal secara sosial.
Kebijakan fiskal bertujuan untuk mendorong investasi optimal secara sosial,
dikarenakan investasi jenis ini memerlukan dana yang besar dan cepat yang
menjadi tangunggan Negara secara serentak berupaya memacu laju
pembentukkan modal. Nantinya invesati optimal secara sosial bermanfaat dalam
pembentukkan pasar yang lebih luas, peningkatan produktivitas dan pengurangan
biaya produksi.
c. Untuk meningkatkan kesempatan kerja.
Untuk merealisasikan tujuan ini, kebijakan fiskal berperan dalam hal pengelolan
pengeluaran seperti dengan membentuk anggaran belanja untuk mendirikan
perusahaan Negara dan mendorong perusahaan swasta melalui pemberian

subsidi, keringanan dan lain-lainnya sehingga dari pengupayaan langkah ini tercipta
tambahan lapangan pekerjaan. Namun, langkah ini harus juga diiringi dengan
pelaksanaan program pengendalian jumlah penduduk.
d. Untuk meningkatkan stabilitas ekonomi ditengah ketidak stabilan internasional
Kebijaksanaan fiskal memegang peranan kunci dalam mempertahankan stabilitas
ekonomi menghadapi kekuatan-kekuatan internal dan eksternal.Dalam rangka
mengurangi dampak internasional fluktuasi siklis pada masa boom, harus
diterapkan pajak ekspor dan impor.Pajak ekspor dapat menyedot rejeki nomplok
yang timbul dari kenaikkan harga pasar. Sedangkan bea impor yang tinggi pada
impor barang konsumsi dan barang mewah juga perlu untuk menghambat
penggunaan daya beli tambahan.
e. Untuk menanggulangi inflasi
Kebijakan fiskal bertujuan untuk menanggulangi inflasi salah satunya adalah
dengan cara penetapan pajak langsung progresif yang dilengkapi dengan pajak
komoditi, karena pajak seperti ini cendrung menyedot sebagian besar tambahan
pendapatan uang yang tercipta dalam proses inflasi.
f. Untuk meningkatkan dan mendistribusikan pendapatan nasional
Kebijakan fiskal yang bertujuan untuk mendistribusikan pendapatan nasional terdiri
dari upaya meningkatkan pendapatan nyata masyarakat dan mengurangi tingkat
pendapatan yang lebih tinggi, upaya ini dapat tercipta apabila adanya investasi dari
pemerintah seperti pelancaran program pembangunan regional yang berimbang
pada berbagai sektor perekonomian.
C. Fungsi Kebijakan Fiskal
Menurut Haryadi ( 2014: 83 ) yaitu :

Fungsi alokasi yaitu menyediakan barang publik yang diharapkan dapat


menghasilkan eksternalitas yang menguntungkan.
Fungsi ditribusi bertujuan untuk memperbaiki distribusi pendapat.
Fungsi stabilitas yaitu fungsi APBN yang antisiklis untuk menjaga keseimbangan
antara penerimaan pemerintah dan pengeluaran pemerintah.
D. Jenis-Jenis Kebijakan Fiskal
Menurut Tim Adiwidya ( 2015: 92 ) ditinjau menjadi dua hal, yaitu sisi teori dan
perbandingan antara jumlah penerimaan dan pengeluaran.
Ditinjau dari sisi teori, kebijakan fisikal dibagi menjadi :

Kebijakan Pengelolaan Anggaran


Kebijakan yang bertujuan untuk mengatur pengeluaran pemerintah, perpajakan
dan pinjaman untuk mencapai ekonomi yang mantap.
Kebijakan Anggaran Pembiayaan Fungsionl
Kebijakan yang bertujuan untuk mengatur pengeluaran pemerintah dengan
meninjau dari beberapa akibat langsung, terhadap pendapatan nasional dan
untuk dapat meningkatkan kesempatan kerja.
Kebijakan Stabilisasi Anggaran Otomatis

Kebijakan yang bertujuan untuk mengatur pengeluaran pemerintah dengan


meninjau dari besarnya biaya dan manfaat dari berbagai macam program,
sehingga terjadi penghematan dalam pengeluaran pemerintah.
Ditinjau dari perbandingan antara jumlah penerimaan dan pengeluaran, kebijakn
fiskal dibagi sebagai berikut.

Kebijakan Anggaran Defisit


Kebijakan anggaran yang dilakukan dengan cara menyusun pengeluaran lebih
besar dari pada penerimaan.
Kebijakan Anggaran Dinamis
Kebijakan anggaran yang dilakukan dengan cara terus menambah jumlah
penerimaan dan jumlah pengeluaran sehingga tidak statis atau semakin lama
semakin besar.
Kebijakan Anggaran Seimbang
Kebijakan anggaran yang dilakukan dengan cara menyusun pengeluaran
sebanding dengan penerimaan.
Kebijakan Surplus
Kebijakan anggaran yang dilakukan dengan cara menyusun jumlah pengeluaran
lebih kecil dari jumlah penerimaan.

E. Macam-macam Kebijakan Fiskal


Menurut Haryadi ( 2014: 83 ) yaitu :
Kebijakan fiskal yang disengaja bertujuan untuk mengatasi masalah ekonomi
yang sedang dihadapi oleh suatu negara, dengan cara memanipulasi anggaran
belanja secara sengaja, melalui perubahan pajak atau perubahan pengeluaran
pemerintah. Bentuknya yaitu mengubah pengeluaran pemerintah, mengubah
sistem memungut pajak, mengubah secara serentak, baik pengeluaran
pemerintah maupun sistem pemungutan pajak.
Kebijakan fisikal yang bersifat automatic stabilize, bertujuan untuk
mengendaliakn putaran bisnis, agar tidak terlalu fluktuatif. Selain itu, menambah
aktifitas ekonomi pada kondisi depresi dan mengurangi aktifitas kegiatan
ekonomi pada kondisi inflasi. Jenisnya berupa pajak progresif dan proporsional,
asuransi pengangguran dan kebijakan harga minimum.
Sumber:
1. http://www.dosenpendidikan.com/pengertian-tujuan-dan-fungsi-kebijakanfiskal-menurut-para-ahli/ (18 September 2016)
2. http://vortuz.blogspot.co.id/2013/05/kebijakan-fiskal-dan-apbn.html (18
September 2016)

Anda mungkin juga menyukai