Anda di halaman 1dari 3

TEORI DON BEDIAN TENTNG EVLUASI MUTU

A. DEFINISI
Menurut Donabedian 1980, mutu adalah sifat atau nilai yang dimiliki oleh suatu
program/produk/pelayanan.
B. Konsep mutu donabedian
Mutu pelayanan kesehatan adalah hasil akhir (out come) dari interaksi
dan
ketergantungan antara berbagai aspek, komponen atau unsur organisasi pelayanna
kesehtaan sebagai suatu sistem.
Menurut prof. A. Donbedin ada 3 pendekatan evaluasi (penilaian mutu) yaitu aspek:
1. Input atau struktur
Input / stuktur ialah segala sumber daya yg dperlukan untuk melakukan pelayanan
kesehatan, seperti SDM, Dana, Obat, fasilitas, peralatan, bahan, teknologi, organisasi,
informasi, dll.
Pelayanan kesehatan yang bermutu memerlukan dukungn input yg bermutu pula.
Hubungan input dg mutu adalah dalam perencanaan dan penggerakan pelaksanaan
pelayanan kesehatan.
2. Proses
Proses merupakan [engubahan atau transformasi berbga masukan oleh kegiatan
operasi atau produksi menjadi keluaran yang berbentuk produk dan / atau jasa.
Proses ialah interaksi profesional anata pemberi layanan denga konsumen
(pasien/masyarakat).
3. Out come
Out come adalah hasil akhir kegiatan dan tindakan tenaga kesehatan profesional
terhadap pasien.
Penilaian terhadap out come merupakan evaluasi hasil akhir dari kesehatan atau
kepuasan pelanggan, melalui audit medis pasca tindakan medis, studi kasus /
kematian 48 jam, review rekam medis, informed concen ataupun dari keluhan passien
dan keluarganya.
C. PENDEKATAN INPUT ATAU STRUKTUR
Pda pendekatan input yang terpenting adalah memperhatikan kualitas seluruh sumber
daya yang akan menjadi input dalm pelayanan jasa. Sumber daya dibidang kesehatan
adalah segala bentuk dana, tenaga, perbekalan kesehatan, sedian farmasi dan alat
kesehatan serta fasilitas pelayanan kesehatan dan teknologi yang dimanfaatkan untuk
menyelenggarakan upaya kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah, pemda dan/atau
masyarakat.
Pemerintah mengatur perencanaan, pengadaan,pendaya gunaan, pembinaan dan
pengawasan mut seluruh aspek sumber daya kesehatan seperti tenaga kesehatan, fasilitas
pelayanan hingga tampilan fisik banguan daam rangka penyelenggaraan pelayanana
kesehatan.

Beberapa peraturan yang telah dikeluarkan pemerintah mengenai standar


penyelenggaraan pelayanan kesehatan khususnya rumah sakit dapat digunakan organisasi
penyedia pelayanan kesehatan sebagai acuan dalam mengatur perencanaan, pengadan,
pendayagunaan maupun pengawasan mutu.
Baik tidaknya struktur sebagai input dapat diukur dari :
1. Jumlah, besarnya input
2. Mutu struktur atau mutu input
3. Besarnya anggaran atau biaya
D. PEDEKATAN PROSES
Sebuah proses adalah interaksi kegiatan dalam sebuah organisasi. Kebanyakan proses
loop terus menerus dalam sebuah organisasi dengan persyaratan masukan pasti dan out
put yang dihasilkan. ISO sistem manajemen mutu mempromosikan penggunaan
pendekatan proses saat menyusun melaksanakan dan meningkatkan efektifitas sistem
manajemen mutu. Seperti biasa itu adalah tanggung jawab manajemen untuk mngwasi
efektifitas dari sistem manajemen mutu dengan tujuan untuk peningkatan kepuasan
pelangga dengan memenuhi persyartan pelanggan.
Langkah untuk menerapkan sistem mutu didsarkan pada pendekatan proses:
Tim manajemen eksekutif mendefinisikan kebijakan organisasi kualitas tujuan dan
persyaratan untuk sistem manajemen mutu berdasarkan persyaratan organisasi.
1. Dokumen proses yaitu tanggung jawab manajemen
Manajemen sumber daya realisasi produk dan pengukuran analisis dan perbaikan
yang diperlukan untuk mencapai out put yang diinginkan.
2. Tentukan aliran proses urutan interaksi dan waktu.
3. Buat diagram alur untuk memetakan setiap proses. Flow charts akan membantu ketika
waktu untuk menulis metode dan prosedur.
4. Menetapkan tanggung jawab atau kepemilikaan proses untuk setiap langkh untuk
memastikan pelaksanaan setiap proses.
5. Menulis manual mutu menguraikan persyaratan sistem manajemen mutu bagi
organisasi
6. Buat dokumentasi seperti yang disyaratkan oeh standart ISO
7. Perencanaan untuk kegiatan yang diperlukan untuk mencapai output
8. Menentukan dimana dan bagaimana penerapan pemantauan dan pengkuran proses
dan produk
9. Tentukan sumber daya yang diperlukan untuk mencapai hasil yang direncanakan pada
setiap operasi
10. Verifikasi proses dan kegiatan terhadap rencana tersebut
11. Melaksanakan proses dan kegiatan pemantauan dan pengukuran
12. Menganalisis proses untuk menetukan kinerja
13. Menetukan apakah tindakan koreksi dan pencegahan diperlukan untuk peningkatan
output
14. Melakukan ulasan manejemen efktif.
Baik tidaknya proses dapat diukur dari :

a. Relevan tidaknya proses itu bagi pasien


b. Fleksibilitas dan efektivitas
c. Mutu proses itu sendiri sesuai standar pelayanan
E. PENDEKATAN OUTCOME
Tentang outpu/outcome, Donabedian memberikan penjelasan bahwa outcome secara
tidak langsung dapat digunakan sebagai pendekatan untuk menilai pelayanan kesehatan.
Dalam menilai apakah hasilnya bermutu atau tidak, diukur dengan standart hasil (yang
diharapkan) dari pelyanan medis yang telah dikerjakan.
Indikator mutu rumah sakit akan mencerminkan pelayanan dari rumah sakit tersebut.
Fungsi dari penetapan indikator tersebut antara lain sebagai alat untuk melaksanakan
manajemen kontrol dan alat untuk mendukung keputusan dalam rangka perencanaan
kegiatan untuk masa yang akan datang.
Pemerintah juga telah mengeluarkan peraturan menyangkut SPM (kepmenkes nomor 129
th.2008). rumah sakit dapat menjadikan peraturan tersebut sebagai acuan dalam
mengukur indikator pelayanan Rumah sakit.
Outcome dapat dibedakan menjadi outcome jangka pendek dan outcome jangka panjang.
Outcome jangka pendek adalah hasil dari segala sesuatu tindakan tertentu atau prosedur
tertentu. Outcome jangka panjang adalah status kesehatan dan kemampuan fungsional
pasien.

Anda mungkin juga menyukai