Anda di halaman 1dari 4

95

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Setelah melakukan pengkajian langsung terhadap An.N dengan
gangguan system pencernaan ; Gastroenteritis diruang Hyasinta Rumah Sakit misi
Lebak yang dilakukan selama 5 hari mulai tanggal 10-11 Juli 2013, 2 hari dan
kunjungan rumah 12-15 Juli 2013, 3 hari. Secara konprehensif pendekatan proses
keperawatan, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:
Pengkajian adalah awal dari proses keperawatan dan merupakan suatu
proses yang sistematis dalam pengumuplan data dari beberapa sumber data untuk
mengevaluasi dan mengidentifikasi status kesehatan pasien (lyet et al, dalam
Nursalam, 2001). Dari hasil pengkajian pada An N, didapat data yaitu, ibu klien
mengatakan anaknya mencret-mencret 5x dalam sehari, konsistensi cair, terdapat
luka lecet kemerahan di anus akibat bab yang berlebihan, suhu 36 C , Nadi 110
x/menit, Respirasi rate 26 x/menit, bising usus 15 x/menit, BB awal 5.4 kg, BB
sekarang 5.1 kg. Maka penulis mengambil kesimpulan bahwa penulis
memperoleh pengalaman secara nyata tentang asuhan keperawatan pada anak
dengan gastroenteritis, yakni kondisi dimana terjadi frekuensi defekasi yang tidak
biasa (lebih dari 3 kali) karena terjadinya inflamasi membrane mukosa lambung
dan usus halus yang ditandai dengan tinja yang encer.

96

Diagnosa keperawatan yang muncul pada An. N dengan gastroenteritis


adalah,
1. Kurangnya volume cairan berhubungan dengan seringnya buang air besar dan
encer,
2. Diare berhubungan dengan malabsorbsi usus,
3. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
menurunnya absorbsi makanan dan cairan,
4. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan iritasi sekunder akibat sering
bab.
5. cemas dan takut pada anak / orang tua berhubungan dengan hospitalisasi dan
kondisi sakit.
Pada tahap perencanaan penulis menyusun rencana keperawatan sesuai
dengan teori yang ada, dan pada saat pengkajian ditemukan 5 diagnosa
keperawatan yaitu kurangnya volume cairan berhubungan dengan seringnya BAB
dan encer, diare berhubungan dengan malaborbsi usus, perubahan nutrisi kurang
dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan menurunya absorbsi makanan,
gangguan integritas kulit berhubungan dengan iritasi sekunder akibat sering bab
dan cairan, cemas dan takut pada anak atau orang tua berhubungan dengan
hospitalisasi dan kondisi sakit. Pada tahap pelaksanaan keperawatan sebagian
besar mengacu pada teori yang ada, dan pada tahap implementasi hampir semua
bisa dilakukan sesuai dengan intervensi.

97

Pada tahap evaluasi penulis mendapatkan semua masalah yang teratasi,.


Karena keluhan-keluhan yang terdapat pada klien sudah menyatakan tidak dalam
keadaan sakit dan juga pada saat pengkajian terakhir tidak ada tanda-tanda diare
pada anak, tidak terdapat tanda-tanda dehidrasi di tandai anak sudah mau minum
ASI ibunya banyak, perubahan pola nutrisi klien sudah membaik ditandai dengan
klien sudah mau minum ASI banyak, gangguan integritas kulit sudah tidak ada
kemerahan pada sekitar perineum anak dan juga tidak ada tanda-tanda cemas pada
ibunya.

B. Saran
1. Untuk Klien dan Keluarga
Berbagai pengalaman berupa informasi dan tindakan keperawatan yang
didapat selama mengalami perawatan di RS MISI Lebak hendaknya klien
dapat

mengaktualisasikannya

dalam

kehidupan

sehari-hari,

serta

memberikan informasi tersebut kepada anggota keluarga, kerabat dn


tetanga. Klien juga harus dapat memenuhi program pengobatan serta
menerapakan pola hidup yang sehat serta menjaga dalam saat mau
memberikan makanan/minuman pada klien kebersihaannya.

98

2.

Untuk institusi pendidikan dan petugas perpustakaan


Diharapkan menyiapkan mahasiswa-mahasiswa yang berpotensi, tidak
hanya untuk memperbanyak mahasiswa saja tapi perhatikan kualitasnya,
lebih baik sedikit tapi berkualitas, dari pada banyak tidak berkualitas.
Diharapkan kepada petugas perpustakaan, agar membuka perpustakaan
ssampe sore, khususnya pada saat penyusunan karya tulis ilmiah agar
mahasiswa dapat mencari buku dan bahan dengan waktu yang panjang.

3.

Perawat Ruangan
Berhubungan dengan kasus gastroenteritis yang ditemukan agar dapat
memberikan perhatianyang lebih dalam memberkan asuhan keperawatan
kepada pasien. Dan menjadikan rumah sakit yang menyiapkan lahan
praktek yang baik untuk mahasiswa agar dapat menerapkan secara nyata
ilmu yang telah didapat dari pendidikan. Sarana dan prasarana yang
memadai. Perawat kesehatan yang mampu membimbing dan menguasai
ilmu keperawatan secara maksimal.

4.

Mahasiswa
Mahasiswa dapat membekali diri dengan teori dan dapat bersungguhsungguh dalam melaksanakan asuhan keperawatan dengan menentukan
prioritas diagnosa, menentukan intervensi, implementasi dan mengevaluasi
hasil dari pengkajian .

Anda mungkin juga menyukai