Puji syukur penulis haturkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas terselesaikannya
laporan kegiatan survey ini untuk tugas psikomotor pertama penulis.
Dalam laporan ini, penulis mengupas mengenai kehidupan para tukang tambal ban di
Surabaya. Kehidupan wong cilik ini sering lupt dari perhatian masyarakat luas. Banyak yang
tidak mentahui selak-beluk kehidupan mereka. Maka, penulis mengangkat topik ini dalam
laporan ini. Di sini, penulis akan mengulas hubungan antara pendapatan tukang tambal ban di
Surabaya dengan pengeluarannya sekaligus menyediakan langkah-langkah untuk
mensejahterahkan hidup.
Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dra. Indah Noor Aini, M. Pd., kepala SMA Katolik St. Louis 1, karena telah
memberi penulis kesempatan bersekolah.
2. Drs. Budi Santoso, guru Matematika sekaligus Wali Kelas XI-IA 11, atas
dukungan dan kesempatannya merealisasikan laporan ini.
3. Orang tua penulis atas cinta kasih yang tak henti-hentinya mendorong penulis
sejauh ini.
4. Tukang-tukang tambal ban yang berdedikasi penuh dalam profesi mereka.
5. Pihak-pihak lain yang terlibat dalam proses pembuatan laporan ini.
Tak ada gading yang tak retak. Tentu, laporan ini tak luput dari ketidak sempurnaan.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritikannya untuk evaluasi dan mencegah
mengulangi kesalahan yang sama kedepannya.
Akhir kata, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua orang dan dapat
menyadari orang-orang kecil di sekitar kita yang membutuhkan bantuan kita.
DAFTAR ISI
1
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
ii
BAB I: PENDAHULUAN
A.
B.
C.
D.
Latar Belakang
Rumusan Permasalahan
Tujuan Kegiatan Survey
Manfaat Kegiatan Survey
Ban
Tukang Tambal Ban
Metode Tambal Ban
Garis Kemiskinan (GK)
Metode Survey
Lokasi dan Waktu Survey
Teknik Pengumpulan Data
Prosedur Survey
Populasi dan Sampel
Tim Survey
Teknik Analisis
A. Respon Responden
B. Statistika 5 Serangkai
C. Rataan Data Hitung dan Simpangan Baku
BAB V: ANALISA HASIL SURVEY
10
A. Pendapatan
B. Pendapatan Pengeluaran Kebutuhan Hidup Sehari-Hari
BAB VI: PENUTUP
12
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
14
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Banyak profesi orang kecil yang kurang dilirik. Sebut saja pedagang kaki lima
atau tukang tambal ban. Mereka setiap hari bekerja di bawah terik matahari di pinggir
jalan terkena hempasan debu dan kepulan asap kendaraan. Meskipun mereka banting
2
tulang tiap harinya, pengendara jalan dapat kerepotan tanpa kehadiran mereka. Ban
yang bocor takkan berjalan dengan baik sebelum ditambal oleh tukang tambal ban.
Oleh karena itu, tukang tambal ban sendiri merupakan satu potong puzzle yang tak
dapat dipisahkan dari masyarakat.
Jumlah kendaraan di Indonesia sendiri makin membeludak. Tiap tahunnya
terjadi penambahan 10 juta kendaraan darat bermotor. Berdasarkan data yang
dihimpun dari Kantor Kepolisian Republik Indonesia, tercatat ada 104.118.969
kendaraan aktif pada tahun 2013. Dengan ini, kebutuhan akan tukang tambal ban
tentunya meningkat.
Ini dapat dicermati sebagai prospek usaha yang positif. Tetapi, apakah dengan
kesempatan pangsa pasar ini diimbangi dengan pendapatan yang cukup? Apakah
pendapatan yang didapat cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari?
B. Rumusan Permasalahan
a. Apakah pendapatan mereka layak?
b. Apakah hubungan antara pemasukan dan pendapatan?
c. Apakah pendapatan yang mereka terima cukup?
C. Tujuan Kegiatan Survey
a. Mengetahui demografi tukang tambal ban
b. Mengetahui prospek bisnis tambal ban
c. Mengetahui tingkat kesejahteraan tukang tambal ban
d. Melihat hubungan antara pendapatan dan pengeluaran
D. Manfaat Kegiatan Survey
a. Mengetahui tingkat kesejahteraan tukang tambal ban
b. Menganalisa kebutuhan tukang tambal ban
c. Memberikan saran dan solusi untuk meningkatkan kesejahteraan tukang
tambal ban
d. Meningkatkan rasa kepedulian pada orang kecil
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Ban
Ban adalah peranti yang menutupi velg suatu roda. Ban adalah bagian penting
dari kendaraan darat, dan digunakan untuk mengurangi getaran yang disebabkan
ketidakteraturan permukaan jalan, melindungi roda dari aus dan kerusakan, serta
memberikan kestabilan antara kendaraan dan tanah untuk meningkatkan percepatan
dan mempermudah pergerakan.
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2016 sebesar 13.900 IDR/USD, Garis
Kemiskinan Bank Dunia dipatok pada angka Rp. 26.410,00, jauh lebih rendah daripada
Garis Kemiskinan yang dipatok BPS Surabaya (7%).
BAB III
METODOLOGI SURVEY
A. Metode Survey
Dalam survey kali ini, metode yang digunakan adalah cross-sectional
survey dimana survey hanya dilaksanakan sekali. Metode lain yang juga
digunakan adalah metode sampling dimana hanya sekian responden dari
populasi disurvey untuk mewakili populasi.
B. Lokasi dan Waktu Survey
Lokasi
: Surabaya, Jawa Timur, Indonesia
Tanggal
: 1 Agustus 7 September 2016
C. Teknik Pengumpulan Data
Survey dilakukan secara random sampling dimana surveyor mewawancara
subjek secara acak.
D. Prosedur Survey
1. Menentukan topik survey
2. Menentukan populasi dan sampel
3. Menyiapkan daftar pertanyaan
4. Mensurvei lapangan
5. Mewawancarai tukang tambal ban yang dijumpai secara acak
6. Merekam dan mentabulasi hasil survey
E. Populasi dan Sampel
Populasi dari survey ini adalah tukang tambal ban di Kota Surabaya,
Indonesia. Untuk sampel, kami mengambil secara acak 40 orang berprofesi
sebagai tukang tambal ban di Surabaya.
F. Tim Survey
Seluruh anggota tim berperan sebagai surveyor/pewawancara.
a. Anastasia Ellen Muliawan
b. Aurelia Surya
c. Edward Manhattan
d. Gabriel Bryan Lirungan
e. Karina
f. Matheus Aaron
g. Richardo
h. Steven Adrian
G. Teknik Analisis
a. Analisa Deskriptif
Dalam laporan ini, hubungan antara pendapatan dan pengeluaran
kebutuhan hidup sehari-hari akan dianalisa secara deskriptif.
b. Analisa Korelasional
8
BAB IV
HASIL SURVEY
A. Respon Responden
#
Usia
(tahun
)
Pendapatan
(/hari)
Pengeluaran (/hari)
Laba (/hari)
Jarak
(km)
28
Rp
175,000.00
Rp
30,000.00
Rp
160,000.00
0.05
32
Rp
150,000.00
Rp
50,000.00
Rp
120,000.00
0.10
45
Rp
300,000.00
Rp
150,000.00
Rp
250,000.00
1.00
55
Rp
70,000.00
Rp
40,000.00
Rp
50,000.00
0.10
59
Rp
60,000.00
Rp
30,000.00
Rp
40,000.00
0.20
32
Rp
500,000.00
Rp
80,000.00
Rp
450,000.00
0.20
19
Rp
30,000.00
Rp
10,000.00
Rp
20,000.00
1.00
55
Rp
150,000.00
Rp
200,000.00
Rp
30,000.00
0.10
36
Rp
500,000.00
Rp
350,000.00
Rp
400,000.00
2.00
10
28
Rp
100,000.00
Rp
50,000.00
Rp
80,000.00
1.00
11
40
Rp
150,000.00
Rp
100,000.00
Rp
100,000.00
2.00
12
60
Rp
75,000.00
Rp
50,000.00
Rp
75,000.00
1.00
13
54
Rp
50,000.00
Rp
50,000.00
Rp
25,000.00
25.00
14
45
Rp
300,000.00
Rp
100,000.00
Rp
200,000.00
0.20
15
39
Rp
100,000.00
Rp
60,000.00
Rp
60,000.00
15.00
16
56
Rp
300,000.00
Rp
50,000.00
Rp
250,000.00
9.00
17
52
Rp
70,000.00
Rp
70,000.00
Rp
40,000.00
1.00
18
43
Rp
150,000.00
Rp
75,000.00
Rp
110,000.00
0.25
19
55
Rp
50,000.00
Rp
30,000.00
Rp
35,000.00
0.20
20
44
Rp
100,000.00
Rp
85,000.00
Rp
50,000.00
10.00
21
65
Rp
150,000.00
Rp
60,000.00
Rp
90,000.00
10.00
22
60
Rp
60,000.00
Rp
40,000.00
Rp
50,000.00
0.20
23
55
Rp
200,000.00
Rp
50,000.00
Rp
150,000.00
4.00
24
33
Rp
100,000.00
Rp
30,000.00
Rp
70,000.00
1.00
25
68
Rp
70,000.00
Rp
60,000.00
Rp
50,000.00
2.00
26
59
Rp
250,000.00
Rp
50,000.00
Rp
185,000.00
10.00
27
38
Rp
750,000.00
Rp
150,000.00
Rp
500,000.00
5.00
10
28
26
Rp
100,000.00
Rp
75,000.00
Rp
15,000.00
0.50
29
54
Rp
125,000.00
Rp
100,000.00
Rp
20,000.00
0.40
30
45
Rp
100,000.00
Rp
70,000.00
Rp
75,000.00
0.00
31
58
Rp
40,000.00
Rp
50,000.00
Rp
30,000.00
0.50
32
30
Rp
50,000.00
Rp
30,000.00
Rp
40,000.00
5.00
33
33
Rp
125,000.00
Rp
80,000.00
Rp
100,000.00
5.00
34
35
Rp
100,000.00
Rp
55,000.00
Rp
80,000.00
1.00
35
51
Rp
100,000.00
Rp
80,000.00
Rp
80,000.00
25.00
36
39
Rp
100,000.00
Rp
100,000.00
Rp
80,000.00
1.00
37
36
Rp
200,000.00
Rp
100,000.00
Rp
175,000.00
1.50
38
60
Rp
200,000.00
Rp
150,000.00
Rp
175,000.00
0.00
39
27
Rp
140,000.00
Rp
60,000.00
Rp
115,000.00
13.00
40
20
Rp
80,000.00
Rp
40,000.00
Rp
65,000.00
0.20
B. Statistika 5 Serangkai
Qn
Y0
Usia
(tahun
Pendapatan (/hari)
Pengeluaran (/hari)
Laba (/hari)
Jarak
(km)
19
Rp
30,000.00
Rp
10,000.00
Rp
15,000.00
Q1
33
Rp
73,750.00
Rp
50,000.00
Rp
47,500.00
0.2
Q2
44.5
Rp
100,000.00
Rp
60,000.00
Rp
80,000.00
Q3
55
Rp
181,250.00
Rp
88,750.00
Rp
152,500.00
Y40
68
Rp
750,000.00
Rp
350,000.00
Rp
500,000.00
25
Laba (/hari)
Jarak
(km)
Pendapatan
(/hari)
Pengeluaran (/hari)
44.2
Rp. 160.500
Rp. 77.250
Rp. 117.250
13.1
Rp. 144.336.6791
Rp. 58.964,89612
Rp. 114.135.2661
11
3.8675
6.2858
1
BAB V
ANALISA HASIL SURVEY
A. Pendapatan
Jika data dianalisa, tukang tambal ban yang mendapatkan pendapatan terendah saja
(Y0 = Rp. 30.000,00/hari) masih mampu menghasilkan pendapatan di atas Garis
Kemiskinan, baik yang ditentukan BPS Surabaya maupun Bank Dunia dengan asumsi
ada 21 hari kerja dalam sebulan. Tetapi, angka itu masih jauh lebih rendah daripada
Upah Minimum Kota Surabaya 2016. Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Timur
Nomor 68 Tahun 2015 tentang Upah Minimum Kabupaten/Kota di Jawa Timur 2016,
UMK Kota Surabaya sebesar Rp. 3.045.000,00. Jika pendapatan per hari itu dikali
dengan 21 hari kerja, ganya 12.5% tukang tambal ban yang bergaji di atas UMK.
B. Pendapatan-Kebutuhan Sehari-Hari
Q1
Q2
Pendapatan
Q3
Pengeluaran
12
Y40
Rp700,000.00
Rp600,000.00
Rp500,000.00
Rp400,000.00
Rp300,000.00
Rp200,000.00
Rp100,000.00
RpRp-
Rp100,000.00
Rp200,000.00
Rp300,000.00
Rp400,000.00
Jika data dilihat satu demi satu, maka terlihat terjadi peningkatan yang sebanding
Antara pengeluaran dan pendapatan. Ada beberapa data yang menyatakan pengeluaran lebih
besar daripada pendapatan (sebesar 5%) dan yang pendapatan dan pengeluarannya sama besar
(7,5%). Meskipun ada beberapa data anomali, mereka tidak mempengaruhi data secara umum.
Alasan atas kasus anomali ini tidak tercakup dalam penelitian ini dan dibutuhkan penelitian
yang lebih komprehensif untuk memahami kasus-kasus seperti ini.
Fakta lain yang dapat ditemukan di Grafik 5.2 adalah bahwa tidak ada korelasi yang
jelas antara persentase pengeluaran dan pendapatan. Datanya cenderung tidak konstan. Ini
mungkin disebabkan karena faktor keluarga dimana ada tukang tambal ban yang hanya
menghidupi diri sendiri dan ada yang harus menafkai keluarganya. Survey ini tidak mencakup
sampai latar belakang keluarga sehingga alasan ketidak-konstanan data inkonklusif dan
dibutuhkan penelitian lebih lanjut.
13
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pendapatan tukang tambal ban memang menyelamatkan tukang tambal ban
dari garis kemiskinan. Tetapi, pendapatan mereka rata-rata masih di bawah Upah
Minimum Kota Surabaya 2016. Tentu, meskipun prospek usaha tambal ban positif,
jumlah pendapatannya tidak mampu menyaingi pendapatan buruh-buruh pabrik di area
yang sama.
Bahkan, ditemukan ada tukang tambal ban yang tidak mampu menutupi
pengeluaran kebutuhan sehari-harinya dari usaha tambal ban saja. Mereka sampai
buka warung dan usaha lainnya untuk menutupi kebutuhan hidup sehari-hari.
Fakta lainnya yang ditemukan adalah seiring meningkatnya pendapatan,
pengeluaranpun juga ikut meningkat. Marginnyapun ikut semakin besar yang dapat
digunakan untuk tabungan, investasi, atau bahkan ekspansi usaha.
B. Saran
Meskipun pendapatan mereka tak seberapa, mereka masih dapat mendapatkan
pendapatan yang untuk menutupi kebutuhan hidup sehari-hari dengan langkahlangkah yang penulis sarankan berikut ini:
1.
Menyisihkan uang untuk ditabung
Dengan menyisihkan uang untuk ditabung, tukang tambal ban dapat menyimpan
uang untuk banyak hal. Misal, pensiun, BPJS, atau mebmbiayai anak kuliah.
Alangkah baiknya bila uang itu ditabung dalam bank atau Credit Union agar
2.
uang ekstra.
3.
Diferensiasi Jasa
Untuk menambah keuntungan, tukang tambal harus kreatif dalam menjadikan
dirinya unggul dari kompetitor. Tukang tambal ban bisa saja menyediakan kursi
tunggu yang nyaman atau membersihkan kendaraan yang ditambal dengan
kemoceng secara cuma-cuma. Dengan ini, tukang tambal ban menjadi berbeda
dengan yang lain dan dapat membangun loyalitas dengan konsumen untuk tetap
setia menambal bannya yang lubang di tukang tambal ban itu.
4.
Diversifikasi Jasa dan Produk
Tukang tambal ban disarankan untuk menambah ilmu untuk menyediakan jasajasa lain seperti ganti oli agar pangsa pasarnya lebih lebar dari yang awalnya
hanya tertutup untuk konsumen dengan ban berlubang ke konsumen dengan
14
15
DAFTAR PUSTAKA
16