Kepada Yth
Bapak Ketua Jurusan
Teknik Petambangan
Di,Makassar
Dengan Hormat,
Dengan ini saya sampaikan kepada Bapak bahwa kiranya dengan
tugas akhir yang akan saya laksanakan, maka dengan ini saya mengajukan
beberapa judul penelitian sebagai berikut :
1.
2.
3.
Mengetahui :
Disetujui Oleh
Pembimbing Proposal
Ketua Jurusan,
Ir. Rafiuddin . MT
A. LATAR BELAKANG
PT. PAMA. Adalah suatu perusahaan kontraktor yang bergerak
dibidang pertambangan batubara. Lokasi kegiatan penambangan terletak di
Kabupaten Balangan Provinsi Kalimantan Selatan. Kegiatan penambangan
batubara dilakukan dengan menggunakan sistem penambangan terbuka
(surface mining) dengan metode open pit yaitu suatu sistem penambangan
terbuka di mana arah penambangannya menuju ke titik pusat bumi atau
dengan kata lain penambangan ini berada di bawah tinggi dasar air laut.
Kondisi topografi di sekitar areal kerja PT. PAMA adalah berbukit-bukit
yaitu dengan pegunungan meratus yang memanjang dengan ketinggian ratarata xxxx meter, dataran permukaan secara nyata memperlihatkan kondisi
yang berbukit-bukit dengan tanjakan-tanjakan tinggi sehingga menyulitkan
perusahaan dalam merancang dan memelihara jalan tambang.
Dengan kondisi tersebut di atas, maka diperlukan adanya evaluasi
mengenai jalan tambang yang ada di lokasi tersebut, karena dengan begitu
masalah yang dihadapi (timbul) dapat dipecahkan.
Dalam kegiatan produksi jalan tambang memegang peranan yang
sangat penting, karena apabila Kondisi jalan tambang yang didesain tidak
sesuai dengan sistem penambangan dan spesifikasi alat akan menghambat
laju kegiatan produksi.
a. MAKSUD PENELITIAN
Secara akademis penelitian ini dimaksudkan untuk memenuhi
kurikulum pada Universitas Veteran Republik Indonesia Fakultas Teknik
Program
Studi
menyelesaikan
Strata
Studi
Satu
Strata
Teknik
Satu
Pertambangan
Teknik
sebagai
Pertambangan
dan
syarat
untuk
b. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan dari diadakannya penelitian pada PT. PAMA adalah untuk
mengetahui
kondisi
jalan
yang
diterapkan
sesuai
dengan
sistem
B. METODE PENELITIAN
Dalam penulisan skripsi, penulis menggunakan beberapa metode
yaitu :
a. Metode Literatur
Dalam metode ini penulis mengumpulkan data-data dengan
mempelajari berbagai literatur penyelidikan yang berkaitan dengan
topik permasalahan.
b. Metode Interview/Wawancara
Dalam
metode
ini
penulis
mengumpulkan
data-data
dari
C. IDENTIFIKASI MASALAH
Dalam mengevaluasi jalan tambang di front penambangan ada
beberapa masalah yang harus diperhatikan antara lain :
Lebar jalan.
Kemiringan jalan.
- Kemiringan memanjang jalan
- Kemiringan jalan melintang
Derajad kelengkungan.
Rambu-rambu jalan.
D.
RUMUSAN MASALAH
Bagaimana mendesain jalan tambang, agar sesuai dengan spesifikasi
E.
BATASAN MASALAH
Kegiatan
penambangan,
bila
dilaksanakan
tidak
tepat
dapat
F. LANDASAN TEORI
H.1
H.1.1
Geometrik Jalan
Geometrik jalan merupakan bagian bentuk jalan yang dapat memenuhi
fungsi dasar dari jalan. Fungsi jalan adalah memberikan pelayanan yang
optimum.
Dalam
merencanakan
geometrik
jalan
sedapat
mungkin
disesuaikan dengan kondisi topografi pada daerah yang akan dibuat jalan
tambang sehingga jalan tambang yang akan dibuat dapat dipergunakan
untuk meningkatkan target produksi yang diinginkan oleh perusahaan tanpa
mengabaikan standar keselamatan yang telah ada.
Dalam pembuatan geometrik
jalan
yang
perlu
diperhatikan,
antara lain :
A.
untuk menentukan lebar jalan yang paling penting adalah lebar alat angkut
dan jumlah lajur yang digunakan.
Untuk menentukan lebar pada jalan lurus diambil standar dengan
memperhitungkan lebar dari alat angkut. Lebar jalan angkut minimum untuk
jalur ganda atau lebih menurut AHSHO Manual Rulal High Way Design ,
pada jalan lurus di tepi kiri dan tepi kanan harus ditambah dengan setengah
lebar alat angkut (lihat Gambar A).
Dimana :
L = Lebar jalan angkut (meter)
n = Jumlah jalur
Wt = Lebar alat angkut (meter)
Wt
X = .Wt
W
Wt
h
x100%
PP
Dimana :
h
E. Derajat Kelengkungan
= Derajat Kelengkungan ( 0 )
kemiringan
jalan
ini
dipengaruhi
oleh
kecepatan
yang
kendaraan
penurunan dan
pergeseran
baik
pada
akan
bagian
lalu lintas normal. Lebar jalan lalu lintas normal adalah 3,50 m.
Persamaan yang digunakan dalam menentukan tebal perkerasan
pada jalan angkut adalah :
h 20
no = U x x x n
Dimana :
Po = tekanan ganda atau tunggal standar (dalam ton)
h
2. Perkerasan Tambahan
Perkerasan tambahan dilakukan pada saat kondisi jalan mengalami
kerusakan. Pada lokasi pengamatan kondisi jalan terkadang bergelombang
dan berlumpur, pada saat jalan basah permukaan jalan kasar. Pada keadaan
jalan demikian, maka dilakukan perkerasan tambahan dengan membuang
dan menambahkan material perkerasan.
dan
3. Lampu Penerangan
Lampu penerangan perlu dipasang karena aktifitas penambangan juga
berlangsung pada malam hari. Pemasangan lampu ini didasarkan pada jarak
dan tingkat bahayanya. Lampu-lampu tersebut terutarna dipasang pada
belokan jalan, turunan jalan, jembatan dan perempatan jalan atau pertigaan.
J.
No
KEGIATAN
1
1
2
3
4
5
6
7
8
Orientasi Lapangan
Studi Pustaka
Pengumpulan Data
Pengolahan Data
Penyusunan Laporan
Konsultasi Laporan
Presentasi Laporan
Persiapan Kembali
a.
b.
Lampiran A
RENCANA DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBARAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
1.2
1.3
1.4
1.5
1.6
1.7
BAB II
Latar Belakang
Maksud Penelitian
Tujuan Penelitian
Metode penulisan
Identifikasi Masalah
Rumusan Masalah
Batasan masalah
TINJAUAN UMUM
2.1 Lokasi Dan Kesampaian Daerah
2.2 Iklim Dan Curah Hujan
2.3 Keadaan Geologi
2.3.1 Geologi Regional
2.3.2 Geologi Daerah
2.4 Cadangan Terukur Dan kualitas Batubara
2.4.1 Cadangan Batubara
2.4.2 Kualitas Batubara
2.5 Sistem Penambangan
BAB III
BAB IV
BAB V
PEMBAHASAN
5.1 Geometrik Jalan
5.1.1
Lebar Jalan
5.1.2
Kemiringan Jalan
5.1.3
Derajad Kelengkungan
5.1.4
Jari-jari Tikungan dan Superelevasi
5.1.5
Band Wall
5.2 Lapisan Perkerasan
BAB VI
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Lampiran B
RENCANA DAFTAR PUSTAKA
1.
2.
Jalan
Raya,