Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Peningkatan prasarana kualitas jalan terus ditingkatkan guna menunjang

kelancaran roda transportasi darat. Proyek peningkatan kualitas jalan tidak


terlepas dari pengaspalan jalan khususnya aspal panas (hotmix). Salah satu
kendala utama yang ditemui dalam pekerjaan campuran aspal panas (hotmix)
adalah kendala pengendalian kualitas. Pengendalian kualitas berhubungan dengan
umur rencana jalan aspal yang akan dibangun, apabila pengendalian kualitas
kurang baik maka jalan aspal tersebut akan rusak lebih cepat dari rencana semula.
Didalam penelitian ini lebih difokuskan pada pengelolaan pekerjaan
campuran aspal panas selama pengangkutan campuran aspal panas dari AMP
(Asphalt Mixing Plant) kelokasi pekerjaan jalan, karena kesalahan dalam
pengelolaan pekerjaan campuran aspal panas berdampak sangat besar yaitu
menurunnya kualitas pekerjaan campuran aspal panas secara keseluruhan.
Pengelolaan pekerjaan campuran aspal panas meliputi pekerjaan
pengelolaan campuran aspal panas dilokasi Asphalt Mixing Plant, pengelolaan
selama pengangkutan aspal panas dari AMP kelokasi pekerjaan jalan dan
pengelolaan penghamparan campuran aspal panas. Kendala yang utama dalam
pengendalian pengelolaan campuran aspal panas dalam pengangkutan adalah
pengendalian penurunan suhu campuran aspal panas tersebut. Sebab, penurunan
suhu campuran aspal panas berakibat campuran tidak dapat digelar karena
campuran sudah mengeras. Oleh karena itu, pengendalian penurunan suhu

campuran aspal panas pelu dilakukan dengan tujuan agar suhu campuran aspal
panas sampai dilokasi pekerjaan masih terpelihara dengan baik seperti yang
diperbolehkan dalam Peraturan teknik Pekerjaan pengaspalan Departemen
Pekerjaan Umum.
Untuk campuran aspal panas suhu minimal sampai kelokasi pekerjaan dan
segera dituang ke alat penghampar menurut Peraturan Teknik Pekerjaan Jalan
Departemen Pekerjaan Umum adalah 125 Celcius. Apabila suhu campuran
dibawah suhu minimal tersebut maka campuran aspal harus dibuang , karena tentu
akan mengakibatkan kerugian yang sangat besar. Untuk itu perlu pengendalian
pengelolaan yang sangat teliti agar suhu campuran terpelihara dengan baik
sehingga tidak terjadi penolakan campuran aspal panas oleh Pimpinan Proyek.
Hal yang menyebabkan terjadinya penurunan suhu aspal adalah Kecepatan
Rata-Rata Kendaraan dan Volume Bak Truk dari tempat tuang menuju
penghamparan.

1.2

Permasalahan
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka permasalahan yang

dikemukakan adalah :
1.

Apakah Kecepatan Rata-Rata Kendaraan dan Volume Bak Truk berpengaruh


terhadap penurunan suhu dalam campuran aspal panas di Tarakan Utara ?

2. Faktor apa yang menyebabkan penurunan suhu yang paling dominan dalam
pengangkutan campuran aspal panas di Tarakan Utara ?

1.3

Tujuan Penelitian
Sesuai dengan perumusan permasalahan, maka penelitian ini dilakukan

dengan tujuan:
1.

Untuk mengetahui faktor-faktor yang mengakibatkan penurunan suhu


campuran aspal panas dalam tinjauan Kecepatan Rata-Rata Kendaraan dan
Volume Bak Truk di Tarakan Utara.

2.

Mengetahui faktor-faktor berpengaruh dominan terhadap penurunan suhu


dalam campuran aspal panas di Tarakan Utara.

1.4

Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1.

Untuk mengetahui

manajemen pengendalian

suhu dalam

pekerjaan

pengaspalan hotmix.
2.

Mencegah kerugian yang dialami oleh pelaksana pekerjaan campuran aspal


panas karena suhunya turun dibawah suhu minimal yang masih bisa diterima
oleh Pemilik Pekerjaan.

Anda mungkin juga menyukai