: Makalah
Nama pendamping
ERYSIPELAS
OLEH:
SRI NURUL AFIAT
KELOMPOK VII
HALAMAN PENGESAHAN
MAKALAH PKKMB
TAHUN AKADEMIK 2016/2017
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Nama Lengkap
Nomor Kartu Tes
Pendidikan Terakhir
Program Studi
No. Hp
Alamat
Mahasiswa
Mengetahui,
Dosen pendamping
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah saya dapat
menyelesaikan makalah penyakit Erysipelas ini sebatas pengetahuan dan
kemampuan yang dimiliki. Dan juga saya berterima kasih pada dosen pendamping
ibu Ns.Merlis Simon S.Kep dan kakak pendamping mahasiswa Nurfaidah Ansar
Amd.Keb yang telah memberikan tugas ini kepada saya.
Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai apa itu penyakit Erysipelas dan cara
mencegahnya. Saya juga menyadarai sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini
terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang saya harapkan. Untuk itu,
saya berharap adanya kritik, saran, dan usulan demi perbaikan di masa yang akan
datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang
membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya makalah yang telah saya susun ini dapat berguna bagi
saya sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf
apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan saya memohon
kritik dan saran yang membangun demi perbaikan makalah ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
a.
b.
c.
d.
Latar Belakang.............................................................................................1
Rumusan Masalah........................................................................................1
Tujuan..........................................................................................................2
Manfaat........................................................................................................2
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
2.Tujuan khusus:
a.Untuk mengetahui definisi erysipelas
b.Untuk mengetahui etiologi erysipelas
c.Untuk mengetahui manifestasi klinis erysipelas
d.Untuk mengetahui patofisiologi erysipelas
e.Untuk mengetahui komplikasi erysipelas
f.Untuk mengetahui penatalaksanaan erysipelas
g.Untuk mengetahui pencegahan erysipelas
D.Manfaat
Hasil dari penulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada
semua pihak, khususnya kepada mahasiswa untuk menambah pengetahuan dan
wawasan mengenai penyakit erysipelas. Manfaat lain dari penulisan makalah ini
adalah dengan adanya penulisan makalah ini diharapkan dapat dijadikan acuan
dalam memberikan asuhan keperawatan kepada pasien dengan gangguan
erysipelas.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.Definisi Erysipelas
B. Etiologi
1.Biasanya streptococcus b hemolyticusgrup A
2.Factor Predisposisi Erispelas
3.Kakhesia
4.Diabetes Melitus
5.Malnutrisi
6.Diasgammaglobulinemia
7.Alkoholism dan keadaan yang dapat menurunkan daya tahan tubuh.
C. Menifestasi Klinis
Panas badan cukup tinggi (anak-anak dapat dengan konvulsi), sakit kepala,
malaise dan muntah-muntah/mual.
Awalnya ditandai dengan gejala konstitusi berupa demam, menggigil, sakit
kepala, muntah, dan nyeri sendi. Lapisan kulit yang diserang adalah epidermis dan
dermis. Penyakit ini didahului trauma, karena itu tempat predileksi biasanya di
tungkai bawah.
Kelainan kulit yang utama adalah eritemia yang berwarna merah cerah,
berbatas tegas, dan pinggirnya meninggi dengan tanda-tanda radang akut. Dapat
disertai demam, vesikel, dan bula. Jika tidak diobati akan menjalar kesekitarnya
terutama piroksimal. Jika seiring redisif di tempat yang sama dapat terjadi
elefantiasis.
Gejala lain:
1.Hal ini ditandai dengan mengangkatnya bagian kulit atau menonjol
2.Kulit yang normal kemudian berubah menjadi nyeri, merah cerah, keras,
bengkak dan panas
3.Erysipelas wajah biasanya melibatkan pipi dan jembatan hidung
dari
kasus.
Faktor
predisposisi
lainnya
termasuk
diabetes,
limfatik. Kondisi ini akan memberikan manifestasi kerusakan kulit diatasnya dan
pembengkakan kelenjar getah bening regional. Respon imunitas menjadi menurun
dan memberikan optimalisasi bagi organisme untuk berkembang.
E. Komplikasi
Bila tidak diobati atau diobati tetapi tidak sesuai dosis, maka kuman
penyebab erysipelas akan menyebar melalui aliran limfe sehingga terjadi abses
subkutan, septikemi dan infeksi organ lain (nefritis). Pengobatan dini dan adekuat
dapat mencegah terjadinya komplikasi supuratif dan non supuratif.
Pada bayi dan usia lebih lanjut yang lemah, serta penderita yang sementara
mendapat pengobatan dengan kortikosteroid, erysipelas dapat progresif bahkan
bisa terjadi kematian (mortalitas faktor predidposisi erysipelas rekuren).
Erysipelas cenderung rekuren pada lokasi yang sama, mungkin disebabkan
oleh kelainan imunologis, tetapi faktor predisposisi yang berperan pada serangan
pertama harus dipertimbangkan sebagai penyebab misalnya obstruksi limfatik
akibat mastek tomiradikal (merupakan faktor predidposisi erispelas rekuren).
F. Penatalaksanaan
1.Pada penderita bayi, usia tua dan yang keadaan umumnya lemah sebaiknya
dirawat di rumah sakit
2. Pemberian antibiotika sistematik diberikan 7-10 hari
a.Penisilin dan semisintetiknya (pilih salah satu)
Penisilin G Prokain
Dosis: 1-2 dd 0,6 1,2 juta untuk anak-anak: 1 2 dd 25.000 50.000
I.U/kg
Ampisilin
4 dd 250 500 mg a.c.anak anak : 4 dd 25 75 mg/kg a.c.
Amoksilin
3 dd 250 500 mg.a.anak anak : 3 dd. 7,5 25 mg/kg a.c.b.
b.Eritromisin
4 dd 250 500 mg anak anak : 4 dd 12,5 m 25 mg/kg pc bila alergi
penisilin.
c.Linkomisin
3 4 dd 250 500 mg anak anak lebih satu bulan 3 dd 10 20 mg/kg
apabila alergi penisilin dan yang menderita gangguan saluran cernah.
d. Bila kambuh-kambuh diberikan antibiotika sistemik dosis tinggi dulu sampai
sembuh, baru lanjutkan dosis rendah jangka lama selama 1-3 bulan.
3. Pengobatan Topical
a.Kompres dengan solusio sodium chloride 0,9 % atau Solusio Burowi:
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
1. Erysipelas merupakan suatu infeksi kulit akut dan saluran limfa yang
disebabkan oleh bakteri Streptokokkus pyogenes.
2. Erysipelas merupakan penyakit kulit yang ditandai dengan kulit berbercak
merah, berbatas tegas, melepuh, kadang berair, adakalanya bernanah dan
membentuk area erosi cukup luas pada permukaan kulit. Erysipelas
biasanya bermula dari luka kecil. Sekitar 85% terjadi di kaki dan wajah,
sedangkan sebagian kecil dapat terjadi di tangan, perut dan leher serta
tempat lainnya.
3. Penyakit ini pada umumnya menular melalui kontak langsung dengan
penderita erysipelas. Namun tidak menutup kemungkinan bakteri
Streptokokkus pyogenes dapat menyebar melalui udara.
4. Cara yang dapat dilakukan agar terhindar dari penyakit tersebut, adalah
dengan menghindari faktor pemicu penyakit yaitu luka pada kulit dan
menjaga kebersihan diri serta lingkungan kita.
Untuk mencegah terjadinya Erysipelas maka hal-hal di bawah ini
yang perlu dilakukan:
1. Menjaga kebersihan tubuh dengan mandi teratur dan menggunakan sabun
atau shampo yang mengandung antiseptic, agar kuman pathogen
secepatnya hilang dari kulit.
2. Sebisa mungkin menghindari faktor predisposisi yang dapat memperparah
kondisi penyakit.
3. Mengusahakan tidak terjadinya kerusakan kulit atau bila telah terjadi
kerusakan kulit berupa luka kecil maka segera dirawat/diobati.
4. Hindari bersentuhan dengan bayi dan anak anak, wanita hamil, orang
yang sakit serius, dan orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
5. Konsumsi buah buahan yang mengandung vitamin agar daya tahan
tubuh tetap terjaga.
6. Selalu menjaga lingkungan agar tetap bersih.
B. Saran
Sebaiknya para pembaca pada umumnya
DAFTAR PUSTAKA
hhtp://cakmoki86.wordpress.com/2009/11/07/sekilas-erysipelas
hhtp://infeksi.wordpress.com/2009/05/18/erysipelas
Muttaqin, Arif (2011). Asuhan keperawatan gangguan sistem integumen.
Jakarta:Salemba Medika
: DIII Farmasi
Nama Pembimbing
Materi Perbaikan
Paraf