BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Perkalian menurut Ig Sumarno dan Sukahar (1997 : 44) adalah
penjumlahan Berulang. Perkalian mendasari beberapa konsep
matematika lain. Perkalian dibutuhkan untuk memecahkan persoalan
berhitung dalam kehidupan sehari-hari. Penguasaan perkalian bagi
siswa berkebutuhan khusus di kelas I SMPLB Tunagrahita perlu
dioptimalkan mengingat hampir semua bahan pelajaran matematika di
kelas ini menggunakan dasar perkalian.
Perkalian
merupakan
basic
skill,
penguasaanya
sangat
Persekutuan
Terkecil,
Faktor
Persekutuan
Terbesar
media dan
berkesimbungan
sehingga
proses
pendidikan
dan
dan
mengerjakan
soal
dengan
kemampuanya
sendiri
untuk
membentuk kemandirian.
Supaya tindakan lebih efektif dan menyenangkan sehingga hasil
belajar
optimal,
penelitian
ini
didukung
media
dan
strategi
selalu
dilakukan
observasi.
Hal
ini
dilaksanakan
PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan hal-hal diatas Perumusan masalah dalam penelitian ini
adalah :
-
Apakah
Variasi
metode
KUMON
dapat
mengoptimalkan
Tujuan
Tujuan umum dari penelitian ini untuk mengetahui dapat/tidaknya
penguasaan
perkalian
dioptimalkan
melalui
variasi
Metode
pemahaman
siswa
Meningkatkan
Memudahkan
siswa
menguasai
c.
d.
sehingga
trampil
menyelesaikan
berbagai
soal
Manfaat
a.
Meningkatkan
motivasi
belajar
dan
c.
d.
e.
f.
g.
h.
D.
SAJIAN DEFINISI
1.
2.
untuk
memecahkan
persoalan
berhitung
dalam
yang
tepat
amat
dibutuhkan
dalam
mengoptimalisasikan
penguasaan perkalianya.
3.
Variasi : selingan
4.
Metode
KUMON
adalah
suatu
metode
Media Pembelajaran
Gange (1978) mengartikan media adalah berbagai jenis komponen
dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar.
6.
Rolet Magnet
Media permainan perkalian yang menyerupai Rolet terbuat dari
mika dilengkapi lampu let, Magnet dan bisa diputar
B A B II
TINJAUAN PUSTAKA
A.
LANDASAN TEORITIK
1.
Perkalian
Perkalian merupakan salah satu operasi hitung matematika
yang
dikenalkan
pada
siswa
setelah
menguasai
operasi
kemala
KUMON
adalah
metode
pembelajaran
yang
prinsip
pembelajaran
perseorangan
sesuai
pelajaran
matematika
KUMON
bertujuan
untuk
dapat mempelajari
10
nilai, jika ada yang salah siswa di suruh membetulkan sendiri agar
anak benar-benar menguasai apa yang dipelajari dan tidak
mengulang kesalahan yang sama. Selanjutnya siswa akan
menerima lembar kerja PR untuk dikerjakan di rumah hingga hari
kursus berikutnya. Sebelum pulang siswa mengikuti latihan secara
lisan bersama pembimbing.
Keistimewaan KUMON dibandingkan kursus lain yaitu :
a.
b.
c.
Magnet
adalah
alat
permainan
perkalian
yang
lapisnya
bertuliskan
angka
1-10. Tepat
ditengahnya
11
Tempat
jawaban
9
10 1
8
Bisa
diputar
6
6
4
5
Cara bermain :
10
15
20
10
15
25
10
20
30
15
25
35
10
20
30
15
35
35
40
30
50
35
45
55
40
45 siswa 50
Secara berkelompok sesuai hasil 10tes penempatan,
disepakati
misalnya
perkalian
5.
siswa
yang
lain
12
AAMD
(American
Association
On
Mental
yang
termasuk
dalam
kelompok
ini
meskipun
13
Hipotesis Tindakan
Berdasarkan uraian di atas maka diajukan hipotesis tindakan
14
B A B III
METODOLOGI PENELITIAN
A.
RANCANGAN TINDAKAN
Penelitian ini menggunakan prinsip tindakan yang merupakan
upaya yang peneliti pilih untuk mengajarkan siswa menguasai
perkalian 110 melalui media pembelajaran Rolet Magnet sebagai
variasi penerapan metode KUMON.
Pendekatan yang peneliti gunakan adalah pendekatan kualitatif
dan kuantitatif menurut model Kemmis dan MC Taggart yang terdiri
dari 4 komponen yaitu : Perencanaan, tindakan/ implementasi,
pengamatan/ observasi, refleksi.
Untuk memperoleh gambaran lengkap tentang pendekatan
penelitian tindakan kelas ini, berikut akan diuraikan lebih lanjut
1.
PERENCANAAN
Sebelum penelitian tindakan ini dilaksanakan terlebih dahulu
disusun
perencanaan
yang
sistematis
sehingga
nantinya
Menyiapkan instrumen
Karena di dalam pelaksanaan tindakan nantinya disertai
observasi maka sebelumnya harus dipersiapkan instrumen dan
penggandaanya, instrumen observasi penelitian tindakan kelas
ini memuat indikator yang diharapkan dapat mengambarkan
keberhasilan
15
Penyampaian materi
Pengorganisasian siswa
Penguasaan media
Kesiapan siswa
Kemandirian belajar
instrumen
tes
kemampuan
awal,
untuk
16
Pemantapan
penguasaan
perkalian
dengan
untuk
pemantapan
penguasaan
perkalian
dan
17
lengkap
akan
IMPLEMENTASI
Implementasi merupakan tahap pelaksanaan tindakan dari
scenario pembelajaran yang telah direncanakan. Secara rinci
implementasi tindakan per siklus diuraikan sebagai berikut :
18
Siklus I
Pada siklus I yang dimulai tanggal 16 Nopember 2005
prosedur pembelajaran perkalian dilaksanakan seperti di bawah
ini. Kegiatan diawali dengan :
Mensosialisasikan
rencana
pelaksanaan
depan kelas
hasil
tes
penempatan,
guru
Guru
menyuruh
siswa
mengambil
kartu
19
kegiatan
selalu
diobservasi
oleh
pengamat.
Hasil
observasi
kemudian
dianalisis
dan
Siklus II
20
Siklus III
Banyak kemajuan yang terjadi setelah siklus II selesai
sehingga pada siklus III peningkatan penguasaan perkalian
siswa benar-benar nampak.
Pembelajaran pada siklus III lebih ditekankan pada
peningkatan penguasaan perkalian terutama dalam rangka
aplikasi materi secara kontekstual. Hasil pengamatan selama
siklus III diperkuat data dari gambar vidio akan diungkapkan
pada kolom observasi, sedangkan deskripsi lengkap tentang
analisis dan kajian mendalam tentang tindakan pada siklus III
akan diuraikan pada bagian Refleksi. Gambaran siklus III
dapat dilihat pada foto D.
3.
OBSERVASI
21
Dalam
pelaksanaan
observasi,
peneliti
menggunakan
REFLEKSI
Refleksi merupakan upaya untuk mengkaji apa yang telah
terjadi atau tidak terjadi. Hasil refleksi digunakan untuk menetapkan
langkah lebih lanjut dalam upaya mencapai tujuan
PTK.
Berdasarkan
dapat
pengamatan
selama
penelitian
tindakan
22
jawab,
pembelajaran
tugas,
imitasi
dan
driil,
dengan
strategi
melalui
kegiatan
kelompok
hanya
kurang
23
ke
24
Rizky
25
Ovita
Jayanti
Asmaul
Siti
Rizky
26
27
Siklus III
Siklus ini merupakan penyempurnaan dari siklus sebelumnya.
Peningkatan penguasaan perkalian diupayakan sampai optimal,
variasi soal lebih kompleks lagi, ada model kelipatan, tersusun ke
bawah ratusan dikali puluhan, soal cerita penerapan penguasaan
perkalian secara kontekstual (untuk mencapai kompetensi yang
diharapkan) dan melatih siswa menciptakan soal dari situasi sekitar
(untuk melatih kreatifitas).
Pada akhir siklus III keseluruhan tindakan direfleksi sehingga
disimpulkan bahwa tujuan penelitian tindakan sudah tercapai.
Hasil maksimal penguasaan perkalian siswa yaitu :
Decky sampai perkalian 6 tetapi perkalian 10 sudah bisa
Ovita sampai perkalian 7 dan menguasai perkalian 10
Jayanti sampai perkalian 8 dan menguasai perkalian 10
Siti sampai perkalian 10 tetapi belum cepat mengerjakan soal
tersusun ke bawah bilangan ratusan dan puluhan.
Asmaul dan Rizky sudah benar-benar menguasai perkalian 1 10
dengan model soal bagaimanapun juga.
B.
C.
PENGUMPULAN DATA
Data dalam penelitian tindakan ini dikumpulkan melalui observasi
terstruktur selama 27 kali pertemuan sejak siklus I sampai siklus 3.
Selain dengan observasi peneliti juga menggunakan tes untuk
memperkuat data optimalisasi penguasaan perkalian siswa. Tes
tersebut berupa hasil kerja siswa dalam lembar kerja dan lembar
28
ANALISA DATA
Data yang diperoleh melalui observasi persiklus selama sembilan
kali pertemuan dianalisis dengan mean (rata-rata) untuk menentukan
kreteria kelebihan atau kelemahan tindakan. Melalui kegiatan refleksi,
setiap indikator dicermati, sehingga diperoleh kesimpulan untuk
program perbaikan pada siklus berikutnya.
Data yang diperoleh melalui tes pada lembar kerja dan lembar
tugas setiap pertemuan dalam setiap siklus dikumpulkan lalu
diprosentase berapa siswa yang tuntas (dengan melihat nilai yang
diperoleh siswa selama 30 menit waktu yang ditetapkan). Data ini
untuk mengetahui penguasaan siswa secara umum. Sedangkan untuk
mendapatkan data peningkatan penguasaan perkalian setiap siswa
secara pribadi, peneliti membuat catatan khusus pencapaian siswa
setiap siklus, hasil analisis peningkatan penguasaan perkalian secara
umum ditampilkan pada bab IV tabel VII sedangkan peningkatan per
siswa pada tabel VIII.
Untuk memperjelas hasil analisis data baik hasil observasi
maupun
peningkatan
penguasaan
perkalian
siswa,
keduanya
29
B A B IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.
10 10 10 8 10 8 9 10 10 10 10 10 8 10 9 9 10 10 9 9 10 10 10 10 10 10 10
10 9 10 9 10 9 10 10 10 9 10 10 10 9 10 10 10 10 9 10 10 9 10 10 10 10 10
8 8 8 8 9 8 8 8 8 8 8 8 8 9 8 9 9 8 8 8 9 9 9 9 9 10 10
8 8 9 8 8 8 8 9 9 8 8 9 8 8 8 9 9 9 8 8 9 9 9 9 10 10 10
6 6 6 6 6 6 7 7 7 7 7 9 8 8 8 8 8 8 8 8 9 10 9 9 9 10 10
10 10 10 8 9 9 9 10 10 10 10 10 8 9 9 10 10 10 9 9 10 10 10 10 10 10 10
8 8 8 8 8 8 8 8 8 10 10 9 8 8 8 8 8 8 10 10 9 9 8 9 8 10 10
7 7 7 7 7 7 7 8 8 8 8 9 9 10 10 10 10 10 8 9 10 9 9 10 10 10 10
10 10 10 8 10 9 9 10 10 10 10 10 8 10 9 9 10 10 8 10 10 10 10 9 9 10 10
10
8 9 9 9 10 10 10 10 10 8 9 9 10 10 10 10 10 10 9 8 9 10 10 10 10 10 10
11
9 9 9 9 9 9 10 10 10 9 9 9 9 9 9 10 10 10 9 9 9 9 9 10 10 10 10
12
9 9 9 9 9 8 9 9 10 9 9 9 9 9 8 9 9 10 9 10 9 9 10 10 10 10 10
13
9 9 10 9 9 9 10 9 9 9 9 10 9 9 10 10 9 9 9 10 10 10 10 9 10 10 10
14
9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 10 10 9 9 9 9 9 10 10 10 10
15
6 6 6 6 6 7 7 7 7 7 8 8 8 8 8 8 8 9 8 8 9 9 9 9 10 10 10
16
8 9 8 8 9 8 9 9 9 8 9 8 8 8 9 9 9 9 9 7 10 10 10 8 9 9 10
17
7 7 7 7 7 8 7 8 8 7 7 8 8 9 8 9 8 8 8 9 9 10 10 10 10 10 10
18
7 7 8 8 8 7 7 7 8 7 7 8 8 8 8 8 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9
19
7 7 8 8 8 8 8 9 9 8 8 8 8 9 9 9 9 9 9 9 9 10 10 10 10 10 10
20
5 5 5 5 5 5 5 6 6 5 5 5 5 5 6 6 6 6 8 8 8 9 9 10 10 10 10
30
DECKY
100
90
100
100
80
90
100
100
100
100
100
90
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
JAYANTI
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
100 100
90 100
100 80
100 100
100 80
100 85
85 100
100 100
100 100
100 100
100 100
100 85
100 100
100 100
90 90
100 100
100 100
100 100
100 100
100 85
100 100
100 100
100 100
100 100
100 100
100 100
100 100
NAMA
SISWA
100
100
90
100
100
100
90
100
100
100
100
100
100
100
95
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
OVITA
ASMAUL
100
100
100
100
95
100
100
100
100
100
100
100
95
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
RIZKY
100
90
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
95
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
SITI
B.
ANALISIS DATA
Untuk menentukan kreteria keberhasilan tindakan dalam rangka
optimalisasi penguasaan perkalian melalui variasi metode KUMON,
data hasil observasi tindakan setiap siklus kita tabulasikan kemudian
kita analisis dengan mean. Kelebihan yang kita capai sesuai indikator
kita pertahankan pada siklus selanjutnya, sedang kelemahan pada
indikator tertentu kita jadikan acuan untuk perbaikan pada siklus
berikutnya.
Hasil
rata-rata
ketiga
siklus
lalu
kita
bandingkan
untuk
31
TABEL III
HASIL ANALISIS RERATA TINDAKAN PADA SIKLUS I
NOMOR
INDIKATOR
NILAI PERTEMUAN
3
4
5
6
7
RATA
RATA
KRETERIA
10 10 10
8 10
9 10 10
9,4
Baik sekali
10
9 10
9 10
9 10 10 10
9,7
Baik sekali
8,1
Baik
8,3
Baik
6,3
Cukup
10 10 10
9 10 10
9,4
Baik sekali
6
7
8,0
Baik
7,2
8 10
9 10 10
9,6
Baik sekali
10 10 10
10
9 10 10 10 10 10
9,4
Baik sekali
11
9 10 10 10
9,3
Baik sekali
12
9 10
9,0
Baik sekali
13
9 10
9 10
9,2
Baik sekali
14
9,0
Baik sekali
15
6,4
Cukup
16
8,6
Baik
17
7,3
18
7,4
19
8,0
Baik
20
5,2
Hampir cukup
32
TABEL IV
HASIL ANALISIS RERATA TINDAKAN PADA SIKLUS II
NOMOR
INDIKATOR
1
NILAI PERTEMUAN
3
4
5
6
7
10 10 10
8 10
RATA
RATA
KRETERIA
9 10 10
9,6
Baik sekali
9 10 10 10
9 10 10 10 10
9,8
Baik sekali
8,3
Baik
8,4
Baik
7,9
Baik
10 10 10
9 10 10 10
9,6
Baik sekali
10 10
8,6
Baik
9 10 10 10 10 10
9,3
Baik sekali
8 10
9 10 10
9,6
Baik sekali
8
9
10 10 10
10
9 10 10 10 10 10 10
9,6
Baik sekali
11
9 10 10 10
9,3
Baik sekali
12
9 10
9,0
Baik sekali
13
9 10
9 10 10
9,3
Baik sekali
14
9 10 10
9,2
Baik sekali
15
8,0
Baik
16
8,6
Baik
17
8,0
Baik
18
8,0
Baik
19
8,6
Baik
20
5,4
Hampir cukup
33
TABEL V
HASIL ANALISIS RERATA TINDAKAN PADA SIKLUS III
NOMOR
INDIKATOR
NILAI PERTEMUAN
3
4
5
6
7
RATA
RATA
KRETERIA
10 10 10 10 10 10 10
9,8
Baik sekali
10 10
10 10 10 10 10
9,8
Baik sekali
10 10
9,0
Baik sekali
10 10 10
9,1
Baik sekali
10
10 10
9,1
Baik sekali
10 10 10 10 10 10 10
9,8
Baik sekali
10 10
10 10
9,2
Baik sekali
10
10 10 10 10
9,4
Baik sekali
10 10 10 10
10 10
9,6
Baik sekali
10
10 10 10 10 10 10
9,6
Baik sekali
11
10 10 10 10
9,4
Baik sekali
12
10
10 10 10 10 10
9,7
Baik sekali
13
10 10 10 10
10 10 10
9,8
Baik sekali
14
10 10 10 10
9,4
Baik sekali
15
10 10 10
9,1
Baik sekali
16
10 10 10
10
9,1
Baik sekali
17
10 10 10 10 10 10
9,6
Baik sekali
18
9,0
Baik sekali
19
10 10 10 10 10 10
9,7
Baik sekali
20
9,1
Baik sekali
10 10 10 10
34
TABEL VI
ANALISIS PERBANDINGAN HASIL RERATA
NILAI TINDAKAN SIKLUS I SAMPAI SIKLUS III
NOMOR
INDIKATOR
RERATA
SIKLUS I
RERATA
SIKLUS II
RERATA
SIKLUS III
9,4
9,6
9,8
Meningkat
9,7
9,8
9,8
Meningkat
8,1
8,3
9,0
Meningkat
8,3
8,4
9,1
Meningkat
6,3
7,9
9,1
Meningkat
9,4
9,6
9,8
Meningkat
8,0
8,6
9,2
Meningkat
7,2
9,3
9,4
Meningkat
9,5
9,6
9,6
Meningkat
10
9,4
9,6
9,6
Meningkat
11
9,3
9,3
9,4
Meningkat
12
9,0
9,0
9,7
Meningkat
13
9,2
9,3
9,8
Meningkat
14
9,0
9,2
9,4
Meningkat
15
6,4
8,0
9,1
Meningkat
16
8,5
8,5
9,1
Meningkat
17
7,3
8,0
9,6
Meningkat
18
7,4
8,0
9,0
Meningkat
19
8,0
8,5
9,7
Meningkat
20
5,2
5,4
9,1
Meningkat
KETERANGAN
35
DIAGRAM I
PERBANDINGAN RERATA
NILAI TINDAKAN SIKLUS I SAMPAI SIKLUS III
-------------------------------------------------------------------------------
36
penguasaan
setiap
siswa
melalui
analisis
level
pencapaian baik melalui lembar kerja siswa atau hasil Tanya jawab
lisan. Analisis tersebut sebagai berikut :
TABEL VII
HASIL ANALISIS KETUNTASAN BELAJAR
NAMA
SISWA
JAYANTI
OVITA
SITI
ASMAUL
RIZKY
Jumlah
siswa yg tunts
6 3 4 6 3 4 4 6 6 6 6 4 5 6 3 5 6 6 6 5 6 6 6 6 6 6 6
77,8%
88,9%
85,2%
88,9%
92,6%
92,6%
100
100
100
50
100
83,3
100
66,6
100
100
100
66,6
50
66,6
100
100
100
100
100
83,3
100
100
83,3
100
50
666
PROSENTASE
100
DECKY
TABEL VIII
HASIL ANALISIS PENINGKATAN
PENGUASAAN PERKALIAN SETIAP SISWA
NAMA SISWA
SIKLUS I
SIKLUS II
SIKLUS III
Decky
Jayanti
Ovita
Siti
Asmaul
Rizky
37
3
Kemampuan Awal
Keterangan :
i.
= Decky
= Siti
= Jayanti
= Asmaul
= Ovita
= Rizky
INTERPRETASI HASIL ANALISIS
Dari tabel III Hasil Analisis Rerata Tindakan pada siklus I dapat
dikemukakan beberapa indikator tindakan yang telah dicapai dengan
sangat bagus yaitu :
-
Penguasaan media
38
Kelima indikator tersebut berasal dari pihak guru. Pada siklus II hal-hal
di atas perlu dipertahankan bahkan jika mungkin disempurnakan.
Dari pihak siswa unsur yang sangat bagus yaitu :
-
Kesiapan siswa
Pengorganisasian siswa
39
40
dapat diketahu
peningkatan penguasaan
perkalian setiap siswa sejak siklus I hingga siklus III. Dari tabel ini
secara umum siswa dapat dikelompokkan menjadi 2 golongan yaitu
mereka yang belajar lebih cepat berawal dari kemampuan awal
perkalian 3 dan menguasai hingga perkalian 10. mereka ada tiga
siswa. Golongan lain adalah mereka yang kemampuan awalnya
perkalian 2 dan berakhir pada perkalian 6 atau 7 atau 8 dengan
peningkatan yang bervariasi pada setiap siklus.
Untuk memberikan gambaran yang jelas tentang peningkatan
penguasaan perkalian siswa setelah diberikan berbagai tindakan
optimalisasi, hasil analisis penguasaan perkalian setiap siswa
ditampilkan dalam bentuk diagram batang.
i.
dengan
tuntas.
Sedangkan
berdasarkan
interpretasi
variasi
dibandingkan
acuan
sistem
belajar
KUMON
41
42
BABV
KESIMPULAN DAN SARAN
A.
KESIMPULAN
Berdasarkan
pembahasan
temuan
penelitian
tentang
Semua
siswa
dengan
keragaman
kemampuan
dapat
SARAN
Mengingat besarnya manfaat hasil penelitian tindakan ini, peneliti
menyarankan kepada beberapa pihak antara lain :
-
43
1.
Hendaknya
mensosialisasikan
pembiasaan
44
DAFTAR PUSTAKA