Anda di halaman 1dari 8

BAB III

METODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat


Adapun waktu dan tempat dilaksanakannya praktikum ini adalah:
Hari/ Tanggal : Senin/ 3 Juni 2013
Pukul
: 08.30-12.00 Wita
Tempat
: Laboratorium Mikrobiologi Sekolah Tinggi Penyuluhan
Pertanian (STPP) Gowa
B. Alat dan Bahan
1. Alat
Adapun alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini yaitu deck

gelas, gelas piala, gelas

objek, mikroskop, ose dan pipet.


2. Bahan
Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu alkohol, fermipan, jamur roti,
larutan Lactophenol Cotton Blue (LCB) dan tissue.
C. Prosedur Kerja
Adapun prosedur kerja dalam praktikum ini adalah :
1. Membersihkan gelas objek dengan alcohol 70% agar bebas lemak.
2. Menteteskan 2 tetes larutan lactopbhenol cotton blue diatas gelas objek.

3. Mengambil secara aseptis 1 ose biakan khamir. Lalu mencampur larutan lactopbhenol cotton
blue tadi menggunakan ose dan metutup secara hati-hati dengan deck gelas (mengusahakan tidak
ada gelembung udara).
4. Mengamati dibawah mikroskop dengan perbesaran 100x. Mencatat bentuk sel, ada tidaknya
pertunasan (budding), miselium semu dll.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan
Adapun hasil pengamatan dari praktikum ini adalah :
No

Laboratorium Mikrobiologi

Keterangan
Warna :

Kapang (Fernipan)
1. Jamur
Spesimen :Saccharomyces cerevisiae

: Biru

2. Permukaan : Putih

1.

Warna :
Jamur (Ragi)
1. Jamur

: Biru

2. Tepi

: Hitam

2
3. Permukaan : Biru

Spesimen :Saccharomyces cerevisiae


Sumber : Laboratorium Praktikum Mikrobiologi STTP Gowa

B. Pembahasan
Jamur adalah tumbuhan yang berinti, berspora, dan tidak berklorofil, berupa sel atau benang
yang bercabang-cabang, dengan dinding dari selulosa atau dari kitin atau dari keduanya dan
umumnya berkembang biak secara seksual dan aseksual. Jamur ini tergolong tumbuhan thallus
karena belum bisa dibedakan antara bagian batang, daun, maupun akarnya.
Perbedaan yeast dan mold yaitu yeast biasa kita kenal dengan khamir sedangkan mold
adalah kapang. Kapang merupakan fungi yang berfilamen atau mempunyai miselium, sedangkan
khamir merupakan fungi bersel tunggal dan tak berfilamen. Kapang merupakan fungi yang
morfologinya multiseluler atau kapang mempunyai miselium atau filament dan pertumbuhannya
dalam bahan makanan mudah sekali dilihat, yakni sperti kapas. Pertumbuhan fungi mula mula
berwarna putih, tetapi bila tidak memproduksi spora maka akan terbentuk berbagai warna
tergantung Dari jenis kapang. Sifat sifat kapang baik penampakan mikroskopis ataupun
makroskopik digunakan untuk identifikasi dan klasifikasi kapang. Sedangkan khamir termasuk
cendawan, tetapi bentuk berbeda dengan kapang karena bentuknya yang terutama uniseluler.
Reproduksi vegetatife terjadi dengan cara pertunasan. Morfologi dari khamir yaitu sel khamir
mempunyai ukuran yang bervariasi yaitu dengan panjang 1- 5 mm sampai 20 50 mm, dan lebar
1 10 mm. Bentuk khamir bermacam macam yaitu bulat, oval, silinder, ogival yaitu bukit
panjang dengan salah satu ujung runcing, segitiga melengkung ( triangules ), berbentuk botol,
bentuk apikilat atau lemon, membentuk psedomiselium, dan sebagainya. Sistem reproduksi
khamir dan kapang berbeda. Sistem reproduksi kapang berkembang biak dengan berbagai cara,
baik aseksual dengan pembelahan, penguncupan, atau pembentukan spora, dapat pula dengan
cara seksual peleburan nukleous dari kedua induknya. Pada pembelahan suatu sel membagi diri

untuk membentuk dua sel anak yang serupa. Pada penguncupan, suatu sel anak yang tumbuh dari
penonjolan kecil pada sel inang. Sedangkan system reproduksi yaitu dengan beberapa cara ,
pertunasan, pembelahan, pembelahan tunas Dengan kombinasi anatara pertunasan dengan
pembelahan, spurulasi atau pembentukan spora, dengan spora aseksual dan spora seksual.
Reproduksi pembentukan dengan cara pertunasan, dan pembelahan. Pembelahan tunas yaitu
spora aseksual dinamakan reproduksi vegetatife, sedangkan pembentukan spora seksual disebut
reproduksi seksual.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan dalam percobaan ini dengan menggunakan kapang
(fernipan) dan jamur (ragi) dengan spesimen Saccharomyces cerevisiae. Pada kapang (fernipan)
yang diamati dibawah mikroskop terlihat warna jamurnya biru dengan warna permukaannya
putih sedangkan pada khamir (ragi) tampak terlihat warna jamurnya biru dengan warna tepi
hitam dan warna permukaannya biru.
Jika mau dibandingkan dari literatur, menurut Ananda (2011) menyatakan bahwa jamur pada
ragi itu biasanya digunakan dalam pembuatan tape atau roti dan jamur pada ragi namanya
Ascomycota dengan spesimen Saccharomyces cerevisiae dan tampak terlihat bercak-bercak
bulatan kecil yang berwarna hitam, hal ini sesuai dengan hasil pengamatan dimana hasil
pengamatan dengan literatur hasilnya sama dimana pada pengamatan ditandai keterangan nomor
2 yaitu tepinya berwarna hitam dengan bentuk bulat yang kecil. Sedangkan kapang pada fernipan
digunakan dalam pembuatan kue yang berfungsi untuk mengembangkan adonan supaya adonan
menggelembung. Kapang pada fernipan tampak terlihat jamurnya berwarna biru. Hal ini sesuai
dengan hasil pengamatan dengan dari literature tersebut.

BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa
morfologi jamur dan kapang dapat diketahui setelah diamati dibawah mikroskop dimana kapang
pada fernipan terlihat warna jamurnya biru dengan permukaannya putih sedangkan jamur pada

ragi terlihat warna jamurnya biru dengan warna tepinya berbentuk bulat kecil dengan warna
hitam dan warna permukaanya berwarna biru.
B. Saran
Adapun saran yang ingin saya sampaikan dalam pelaksanaan praktikum ini adalah sebagai
1.

berikut :
Dalam melaksanakan praktikum, dilakukan secara jelas oleh asisten agar para praktikan dapat

2.

lebih memahami.
Dalam pelaksanaan praktikum, alat-alat yang digunakan sebaiknya digunakan dengan sebaikbaiknya agar tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.

DAFTAR PUSTAKA

Aqsha.2013.Laporan Brhyophyta.http:aqshabiogger2010.blogspot.com201202
laporan-praktikum-brhyophyta.html-.html.(4 Juni 2013).
Coyne, Mark S. Soil Microbiology: An Exploratory Approach. USA : Delmar
Publisher.1999.
Dwijoseputro, D. Dasar-dasar Mikrobiologi. Jakarta: Djambatan.2005.
Echa.2013.Laporan Mikrobiologi.http:echa-resaindah.blogspot.com201211
Laporan-mikrobiologi.htm.(4 Juni 2013).
Gandjar. Mikrobiologi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.2009.
Ita.2013.Laporan Mikrobiologi.http:itatrie.blogspot.com201210 laporanmikrobiologi-pengamatan--jamur.html.(4 Juni 2013).
Medhy.2013.Pengamatan Morfologi.http:medhythedoctor.blogspot.com

201302laporan-pengamatan-morfologi-jamur.html.(4 Juni 2013).


Syamsuri, Istamar. Biologi. Erlangga :Jakarta.2004.
Waluyo. Pengantar Mikrobiologi. Bandung: Tarsito.2005.
Yamin.2013.Laporan Mikrobiologi.httpyaminanggri.blogspot.com201304
laporan-praktikum-mikrobiologi-umum_23.html.(4 Juni 2013).

Anda mungkin juga menyukai