PRAKTIKUM BIOKIMIA
I.
II.
III.
JUDUL :
DIALISIS
TUJUAN:
1. Memahami prinsip kerja dialysis
2. Memisahkan EtBr dari DNA dalam agarose gel
3. Mengganti buffer larutan protein melalui dialisis
DATA PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN
PERLAKUAN
A. PENYIAPAN KANTONG DIALISIS
Memotong membran dialisis sepanjang 5
HASIL PENGAMATAN
- Membrane dialysis
berbentuk seperti
ujungnya
Merebus membrane dengan 1mM EDTA
(pH=8) selama 10 menit
Membilas membrane dengan aquades
bening (transparan)
Natrium bikarbonat :
bening
EDTA : bening
Aquades : bening
Terbentuk membrane
1M 5(mL)
195
185
164
102
1M (mL)
5
15
36
98
Buffer pH
A
1
+ etanol
Bau
menyengat,
bening
Bau
menyengat
bening
Bau
5
6
59
19
141
181
menyengat,
4
b. BUFFER B
1. Membuat K2HPO4 1M dan KH2PO4
1M sebanyak masing-masing 500
5
6
bening
Bau asam,
bening
Bau wangi,
bening
Bau wangi,
mL
2. Membuat 6 jenis buffer B
Buffer
1
2
3
4
5
6
K2HPO4
KH2PO4
1M (mL)
1M
3,5
8,5
19,2
38,1
61,5
86,6
(mL)
96,5
91,5
80,8
61,9
38,5
13,4
bening
Buffer pH
+ etanol
B
1
Tidak berbau,
keruh
Tidak berbau,
keruh
Tidak berbau,
keruh
Tidak berbau,
keruh
2 lapisan,
4
5
keruh dan
6
bening
Tidak berbau,
keruh
Buffer A : bening
Buffer B : bening
Warna larutan,
membrane, dan etanol :
bening
IV.
Warna larutan,
membrane, dan FeSO4:
keruh dan tak berbau
PEMBAHASAN
Tujuan dari percobaan dialisis adalah memahami prinsip kerja dialisis, memisahkan EtBr dari
DNA dalam agarose gel dan mengganti buffer larutan protein melalui dialisis. Namun untuk
tujuan yang kedua tidak dilakukan.
Dialisis merupakan salah satu teknik pemisahan tertua untuk preparasi sampel, pemurnian
dan karakterisasi biomolekul. Prinsip kerjanya memisahkan molekul terlarut berdasarkan ukuran
molekulnya melalui suatu membran berpori. Larutan dalam air yang mengandung campuran
makromolekul dan molekul kecil ditempatkan dalam membran berpori yang kedua ujungnya
dibundel agar larutan tidak tumpah keluar. Membran tersebut kemudian direndam dalam wadah
besar berisi buffer berkekuatan ionik rendah. Umumnya makromolekul berukuran lebih besar
dari 10000 Da tidak berdifusi keluar membran, sedangkan molekul-molekul kecil akan leluasa
berdifusi melalui pori-pori membran.
diencerkan, maka pH larutan relatif tidak berubah. Dalam kehidupan sehari-hari buffer sangat
penting peranannya dalam reaksi-reaksi biokimia dan dalam bidang bioteknologi. Buffer
memiliki banyak macam dan jenis. Sehingga dalam memilih buffer, yang harus diperhatikan
adalah pH optimum serta sifat-sifat biologisnya. Banyak jenis buffer yang memiliki pengaruh
terhadap sistem biologis, aktivitas enzim, substrat, atau kofaktor. Sebagai contoh, buffer fosfat
dapat mengurangi aktivitas dari beberapa metabolik enzim termasuk karboksilase.
Buffer adalah larutan yang terdiri dari campuran asam atau basa lemah dan garamnya. pH
larutan buffer dapat dihitung dengan persamaan Handerson-Hasselbalch :
pH = pK + log
B. PEMBUATAN BUFFER
Ada 2 jenis buffer yang digunakan dalam percobaan ini, yaitu buffer A dan buffer B.
Buffer A merupakan buffer asetat yang dibuat dari larutan CH 3COOH 1M dicampur dengan
larutan CH3COONa 1M dengan komposisi volume yang berbeda beda. Kemudian masing
masing dari larutan buffer tersebut diukur pHnya menggunakan indikator universal. Setelah
itu mengambil 2 tetes dari larutan buffer A tersebut dan ditambah dengan 2 tetesetanol
Buffer A
CH3COOH
CH3COONa
pH
Setelah ditambah
1M (ml)
1M (ml)
Percobaan Teori
alkohol
195
Bau
3,0
menyengat,
bening
2
185
15
3,6
Bau
menyengat,
bening
3
164
36
4,0
Bau
menyengat,
bening
4
102
98
4,6
59
141
5,0
19
181
5,6
Sedangkan buffer B merupakan buffer phosphat yang dibuat dari campuran larutan
K2HPO4 1M dengan larutan KH2PO4 1M dengan komposisi volume berbeda-beda kemudian
masing-masing dari larutan buffer tersebut diukur pHnya menggunakan indikator universal.
Setelah itu, mengambil 2 tetes dari larutan buffer B untuk diuji dengan 2 tetes FeSO4
Buffer
K2HPO4
KH2PO4
pH
Setelah
1M (ml)
1M (ml)
Percobaan Teori
ditambah FeSO4
3,5
96,5
5,4 Tidak
berbau,
keruh
2
8,5
91,5
5,8 Tidak
berbau,
keruh
3
19,2
80,8
6,2 Tidak
berbau,
keruh
4
38,1
61,9
6,6 Tidak
berbau,
keruh
5
61,5
38,5
86,6
13,4
7,6 Tidak
berbau,
keruh
V.
KESIMPULAN
1. Dialisis adalah salah satu teknik pemisahan tertua untuk preparasi sampel,
pemurnian, dan karakterisasi biomolekul
2. Buffer adalah suatu larutan yang dapat mempertahankan pH ketika ditambahkan
asam maupun basa atau dilakukan pengenceran
3. Prinsip kerja dialisis adalah memisahkan molekul terlarut berdasarkan ukuran
molekul melalui suatu membrane berpori
4. Buffer yang digunakan dalam percobaan adalah buffer asetat dan fosfat
5. Hasil pengukuran pH
6. Semakin banyak volume garam
maka semakin tinggi nilai pH
7. Penambahan etanol berfungsi
buffer A dengan ditandai adanya
penambahan FeSO4 berfungsi
Buffer B
1
2
3
4
5
6
pH
6
6
6
6
7
8
yang ditambahkan,
untuk uji adanya
bau sedangkan
untuk uji adanya