Anda di halaman 1dari 5

Pemeluk Islam pertama

)
As-Sabiqun al-Awwalun (

Pemeluk Islam pertama adalah orang-orang terdahulu yang pertama kali masuk/ memeluk Islam.
Mereka adalah dari golongan Muhajirin dan Anshar dan mereka semua sewaktu masuk Islam berada di kota
Mekkah, sekitar tahun 610 Masehi pada abad ke 7. Pada masa penyebaran Islam awal, para sahabat nabi di
mana jumlahnya sangat sedikit dan golongan as-sabiqun al-awwalun yang rata-ratanya adalah orang miskin dan
lemah.
Daftar isi Etimologi Akar kalimat as-Sabiqun dalam bahasa Arab adalah dari huruf S-B-Q. (-- Sin-Ba-

)Sabaqa sebuah kata kerja yang artinya mendahulukan, pergi sebelum, lebih dahulu, melampaui,
juga berarti "sudah" atau sebelum, aksi pendahulu, bergerak sebelumnya dan sebagainya,
contoh: Dan (malaikat-malaikat) yang mendahului dengan kencang...(An-Nazi'at, 79:4) yang artinya melewati
atau melampaui.
Sabaqa: berpacu (kata kerja). Sabiq: bertindak.
Qaf) (

Kerasulan Muhammad
Awal kerasulan
Muhammad dilahirkan di tengah-tengah masyarakat terbelakang yang senang dengan kekerasan dan
pertempuran. Ia sering menyendiri ke Gua Hira', sebuah gua bukit dekat Mekkah, yang kemudian dikenali
sebagai Jabal An Nur karena bertentangan sikap dengan kebudayaan Arab pada zaman tersebut. Di sinilah ia
sering berpikir dengan mendalam, memohon kepada Allah supaya memusnahkan kekafiran dan kebodohan.
Pada suatu malam, ketika Muhammad sedang bertafakur di Gua Hira', Malaikat Jibril mendatanginya. Jibril
membangkitkannya dan menyampaikan wahyu Allah di telinganya. Ia diminta membaca. Ia menjawab, "Saya
tidak bisa membaca". Jibril mengulangi tiga kali meminta agar Muhammad membaca, tetapi jawabannya tetap
sama. Akhirnya, Jibril berkata: Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan manusia dari
segumpal darah. Bacalah, dengan nama Tuhanmu yang Maha Pemurah, yang mengajar manusia
dengan perantaraan (menulis, membaca). Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.(AlAlaq 96: 1-5)
Ini merupakan wahyu pertama yang diterima oleh Muhammad. Ketika itu ia berusia 40 tahun. Wahyu
turun kepadanya secara berangsur-angsur dalam jangka waktu 23 tahun. Wahyu tersebut telah diturunkan
menurut urutan yang diberikan Muhammad, dan dikumpulkan dalam kitab bernama Al Mushaf yang juga
dinamakan Al-Quran (bacaan).
Pendakwahan Siriyyah (rahasia) Selama tiga tahun pertama, Muhammad hanya menyebarkan agama
terbatas kepada teman-teman dekat dan kerabatnya. Kebanyakan dari mereka yang percaya dan meyakini ajaran
Muhammad adalah para anggota keluarganya serta golongan masyarakat awam. Muhammad menjadi nabi dan
berdakwah pada kisaran tahun 610 - 614 Masehi.
Setelah adanya wahyu, surat Al-Muddatsir: 1-7, yang artinya:
Hai orang yang berkemul (berselimut), bangunlah, lalu berilah peringatan! dan Rabbmu agungkanlah, dan
pakaianmu bersihkanlah, dan perbuatan dosa (menyembah berhala) tinggalkanlah, dan janganlah kamu
memberi (dengan maksud) memperoleh (balasan) yang lebih banyak. Dan untuk (memenuhi perintah) Rabbmu,
bersabarlah. (Al-Mudatsir 74: 1-7)
Dengan turunnya surat Al-Muddatsir ini, mulailah Rasulullah berdakwah. Mula-mula ia melakukannya
secara sembunyi-sembunyi di lingkungan keluarga, sahabat, pengasuh dan budaknya. Orang pertama yang
menyambut dakwahnya adalah Khadijah, istrinya. Dialah yang pertama kali masuk Islam. Menyusul setelah itu
adalah Ali bin Abi Thalib, saudara sepupunya yang kala itu baru berumur 10 tahun, sehingga Ali menjadi lelaki
pertama yang masuk Islam. Kemudian Abu Bakar, sahabat karibnya sejak masa kanak-kanak. Baru kemudian
diikuti olehZaid bin Haritsah, bekas budak yang telah menjadi anak angkatnya, dan Ummu Aiman, pengasuh
Muhammad sejak ibunya masih hidup. Setelah mereka, lalu masuk yang lainnya.
AbuBakar sendiri kemudian berhasil mengislamkan beberapa orang teman dekatnya, seperti, Utsman bin Affan,
Zubair bin Awwam, Abdurrahman bin Auf, Sa'ad bin Abi Waqqas, dan Thalhah binUbaidillah. Dari dakwah
yang masih rahasia ini, belasan orang telah masuk Islam. Sedangkan menurut sejarah Islam, putri Abu Bakar
yaitu Aisyah adalah orang ke 21 atau 22 yang masuk Islam.
Dakwah secara siriyyah ini dilakukan selama kurang lebih 3 tahun dan setelah orang Islam berjumlah 40 orang,
maka turunlah ayat
Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat (Asy-Syuara, 26:214)
dan juga pada ayat,
Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan (kepadamu)dan
berpalinglah dari orang-orang yang musyrik. Sesungguhnya kami memelihara kamudaripada (kejahatan) orangorang yang memperolok-olokkan (kamu). (Al-Hijr ayat 15:94-95)

Muhammad mulai terbuka menjalankan dakwah secara terang-terangan. Mula-mula ia mengundang


kerabat karibnya bangsa Quraisy dalam sebuah jamuan. Pada kesempatan itu ia menyampaikan
ajarannya. Namun ternyata hanya sedikit yang menerimanya. Sebagian menolak dengan halus, sebagian
menolak dengan kasar, salah satunya adalah Abu Lahab dan istrinya Ummu Jamil. Mereka sangat membenci
ajaran yang dibawa oleh Muhammad.
Madrasah Pertama
Muhammad mulai merasa perlu mencari sebuah tempat bagi para pemeluk Islam dapat berkumpul
bersama. Di tempat itu akan diajarkan kepada mereka tentang prinsip-prinsip Islam,membacakan ayat-ayat AlQur'an, menerangkan makna dan kandungannya, menjelaskan hukum-hukumnya dan mengajak mereka untuk
melaksanakan dan mempraktikkannya.
Pada akhirnyaMuhammad memilih sebuah rumah di bukit Shafa milik Abu Abdillah al-Arqam bin Abi alArqam. Semua kegiatan itu dilakukan secara rahasia tanpa sepengetahuan siapa pun dari kalangan orang-orang
kafir. Rumah Abu Abdillah al-Arqam bin Abi al-Arqam ini merupakan Madrasah pertama sepanjang sejarah
Islam, tempat ilmu pengetahuan dan amal saleh diajarkan secara terpadu oleh sang guru pertama, yaitu
Muhammad Rasulallah. Ia sendiri yang mengajar dan mengawasi proses pendidikan disana. Daftar pemeluk
Islam Awal Ibnu Hisyam pernah menulis 40 nama as-sabiqun al-awwalun. Ia menulis Khadijah dalam
nomor urut pertama, Asma' di nomor urut 18, dan Aisyah di nomor urut 19. Umar Ibn Khattab berada jauh di
bawah Aisyah
Yang termasuk As-Sabiqun Al-Awwalun adalah sebagai berikut:

Khadijah binti Khuwailid


Zaid bin Haritsah
Ali bin Abi Thalib
Abu Bakar Al-Shiddiq

Abdullah bin Zubair


Miqdad bin Aswad
Bilal bin Rabah
Utsman bin Mazh'un

Ummu Aiman Hamzah bin Abdul Muthalib


Abbas bin Abdul Muthalib
Abdullah bin Abdul-Asad
Ubay bin Kaab
Abdullah bin Rawahah
Abdullah bin Mas'ud
Mus'ab bin Umair
Mua'dz bin Jabal
Aisyah
Umar bin Khattab
Utsman bin Affan
Arwa' binti Kuraiz
Zubair bin Awwam bin Khuwailid
Abdurrahman bin Auf
Sa'ad bin Abi Waqqas
Thalhah bin Ubaidillah

Said bin Zayd bin AmruAbu


Ubaidah bin al-Jarrah
Waraqah bin NaufalAbu Dzar
Al-GhiffariUmar bin Anbasah
Said bin Al-Ash
AbuSalamah bin Abdul Asad
Abu Abdillah al-Arqam bin Abi al-Arqam
Muawiyah bin Abu Sufyan
Yasir bin Amir
Ammar bin Yasir
Sumayyah binti Khayyat
Amir bin Abdullah
Ja'far bin Abi Thalib Khabbab bin Al-Arat
Ubaidah bin Harits
Ummu al-Fadl Lubaba
Shafiyyah Asma
Fatimah bin Khattab Suhayb Ar-Rummi

Khadijah, Zaid bin Haritsah, Ali bin Abi Thalib, Abu Bakar Al-Shiddiq, Ummu Aiman, merekalah orang
yang pertama kalinya mengucap kalimat dua syahadat, lalu menyebar ke yang lainnya. Kesemuanya berasal dari
kabilah Quraisy. Daftar di atas tersebut, tidaklah sesuai dengan kronologis urutan sejarah aslinya,
dikarenakan penyebaran Islam ini awalnya secara rahasia, maka terlalu sulit untuk mencari siapa saja yang
terlebih dahulu memeluk Islam, setelah lima besar pemeluk Islam.
Profesi
Kalangan as-sabiqun al-awwalun terdiri dari beberapa lapisan golongan masyarakat, terdiri dari pemuka
adat, pemimpin suku, panglima perang, ibu rumah tangga, anak-anak, majikan, saudagar, pengusaha, pedagang,
petani, peternak binatang, pelayan rumah tangga, orang merdeka, budak.
Para budak banyak yang tertarik dengan prinsip yang diajarkan oleh Islam, yaitu tentang kesetaraan manusia di
hadapan Allah, Rasulallah mempersaudarakan sebagian muslim dari golongan aristokrat Quraisy dengan

sekelompok muslim lain yang dari golongan budak. Tidak ada perbedaan antara yang kaya dan miskin, kuat
maupun lemah, merdeka maupun budak, Arab maupun non-Arab, semua setara. Menurut kaca mata Islam,
Allah tidak pernah melihat umat- Nya berdasarkan profesi/ pangkat dan jabatan seseorang, yang Dia nilai hanya
iman dan taqwa hamba-Nya
Tugas
As-Sabiqun al-Awwalun yang Salaf, memiliki beberapa tugas penting yang harus diemban mereka.
Tugas itu meliputi:
Bertauhid (mengesakan Allah),
Melarang kemusyrikan,
Beriman kepada para malaikat, rasul, kitab Darah tidak ditumpahkan,
Tidak ada jiwa yang harus dibunuh kecuali
kitab Allah, iman kepada qodar Allah,
Menegakkan shalat,
karena kebenaran,
Menunaikan zakat,
Jalan-jalan tetap aman,
Melakukan keadilan,
Tali silaturahim terus dijalin,
Melakukan amal kebaikan,
Menjunjung tinggi kesetaraan/ kemerdekaan
Meninggalkan kekejian,
manusia,
Meninggalkan kemungkaran,
Mencegah keburukan,
Meninggalkan kezaliman,
Mempertahankan bela agama,
Meninggalkan penyembahan berhala,
Menyebarkan secara diam-diam agama yang
Berhala harus dihancurkan,
dibawa oleh Muhammad.
Surga Bagi As-Sabiqun al-Awwalun
Menurut kepercayaan Islam, As-Sabiqun al-Awwalun akan mempunyai tempat tinggal yang mulia,
Surga Jannatun Na'im.
Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) di antara
orang-orang Muhajirin dan Anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka
dengan baik, Alloh ridha kepada mereka dan mereka pun rida kepada Allah dan
Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di
dalamnya; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan
yang besar (At-Taubah ayat 9:100)

Diperkuat oleh dalam Hadits mutawatir yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori tentang tiga masa yang
mendapatkan kemulian dan keutamaan muslim dan lain-lainnya, dimana Nabi Muhammad bersabda, Sebaikbaik manusia adalah generasiku, kemudian generasi setelahnya, kemudian generasi setelahnya.

Kedatangan Islam secara asing dan akan kembali asing


Menurut beberapa hadits yang shahih, agama Islam dikatakan pertama kali muncul dalam keadaan
terasing, kemudian akan kembali menjadi asing sebagaimana semula ajaran Islam itu datang. Sementara itu
orang disekelilingnya telah menjadi rusak secara aqidah dan mereka akan memusuhi ajaran Islam itu sendiri

Adab & Akhlak Islamiyah

Etika Islam ( ) atau "Adab dan Akhlak Islamiyah" adalah etika dan moral yang dianjurkan di dalam
ajaran Islam yang tercantum di dalam Al-Quran dan Sunnah, dengan mengikuti contoh dari teladan Nabi
Muhammad

, yang di dalam akidah Islamiyah dinyatakan sebagai manusia yang paling sempurna akhlaknya.

Definisi
Akhlak memiliki makna yang sama dengan Adab, dan terbagi menjadi dua yaitu adab yang terpuji (Al-Adab
Asy-Syar'iyah) dan adab yang tercela.
Akhlak secara bahasa maknanya adalah perangai atau tabiat, yaitu gambaran batin yang dijadikan tabiat bagi
manusia..
Pengertian akhlak : "Akhlaq adalah sifat-sifat seseorang, sehingga dia dapat berhubungan dengan orang lain.
Akhlak ada yang terpuji dan ada yang tercela. Secara umum makna akhlak yang terpuji adalah engkau berhias
dengan aklak yang terpuji ketika berhubungabn dengan sesama, dimana engkau bersikap adil dengan sifat-sifat
terpuji dan tidak lalim karenanya. Sedangkan secara rinci adalah memaafkan, berlapang dada, dermawan, sabar,
menahan penderitaan, berkasih sayang, memenuhi kebutuhan hidup orang lain, mencintai, bersikap lemah
lembut dan sejenis itu. Sedangkan Akhlak yang tercela adalah sifat-sifat yang berlawanan dengan itu."
Sedangkan pengertian Adab (Akhlak) yang tercela adalah kebalikannya.
Kedudukan Adab dan Akhlak
Terdapat banyak dalil dari Al-Qur'an dan As-Sunnah yang menyebutkan tentang tingginya kedudukan
seseorang yang beradab dan berakhlak yang baik, di antaranya:
Dari Al-Qur'an:

"(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang
menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan."
- QS.Ali-Imran: 134.
Dari As-Sunnah, yaitu hadits-hadits nabi
:
"Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak mulia"
"Sesungguhnya orang yang terbaik dari kalian adalah orang yang terbaik akhlaknya"
"Kaum Mukminin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya (di antara mereka)
"Pergaulilah manusia dengan akhlak yang mulia"
"Tidak ada sesuatu yang lebih berat timbangannya (di Hari Kiamat) dibanding Akhlak mulia"
"Sesungguhnya yang paling aku cintai di antara kalian dan yang paling dekat tempatnya denganku pada
hari kiamat adalah yang paling mulia akhlaknya"

Dari Nawwas bin Siman al-Anshari, katanya: Saya bertanya kepada Rasulullah
tentang kebaikan
dan tentang dosa. Dia menjawab, Kebaikan adalah akhlak yang mulia, dan dosa adalah sesuatu yang
bergejolak dalam dadamu dan engkau merasa tidak senang apabila orang lain mengetahuinya.
Dan masih banyak dalil-dalil lain yang menunjukkan tingginya kedudukan Akhlak dan Adab yang baik di dalam
ajaran Islam.
Ruang lingkup akhlak mulia
Ruang lingkup akhlak yang terpuji adalah mencakup hubungan terhadap sesama manusia, juga hubungan
hamba terhadap Allah. Secara umum jika ditinjau dari objeknya, adab dan akhlak mulia di dalam Islam bisa
ditemui di dalam lima objek:
Adab kepada Allah, yaitu adab bagaimana seseorang berinteraksi dengan Allah dan syariat-Nya, semisal
dalam beribadah, berdoa, bertawakkal, berprasangka, bersyukur, dan takut kepada Allah.
Adab kepada Al Quran, yaitu adab bagaimana seseorang berinteraksi dengan Al Quran, misalnya
bagaimana adab membacanya, menghafalnya, menjaganya, dan mengamalkannya.
Adab kepada Rasulullah, yakni bagaimana adab seseorang berinteraksi dengan Rasulullah dan
ajarannya, misalnya bagaimana mencintai, mentaati, dan memuliakan dia.
Adab kepada diri sendiri, misalnya bagaimana seseorang menyucikan dirinya, baik secara lahir (Zahir)
maupun batin (Tazkiyatun nufus)
Adab kepada makhluk Allah, misalnya kepada orang tua, guru, karib kerabat, tetangga, dan masyarakat
secara umum. Termasuk juga bagaimana berinteraksi dengan binatang dan tumbuhan.
Adab dalam hubungan terhadap sesama makhluk mencakup:
1. Menahan diri untuk tidak menyakiti.
2. Mencurahkan kemurahan hati dan dermawan (jiwa, kedudukan harta dan Ilmu)

3. Menampakkan wajah yang ramah, ceria dan berseri.


Atau jika ditinjau dari dari keadaannya, adab dan akhlak mulia yang diatur oleh Islam juga bisa ditemukan
ketika makan, minum, berkendaraan, berbicara, tidur, mandi, menuntut ilmu, berpakaian, dan seterusnya, yang
tak satu pun keadaan di dalam kehidupan keseharian seorang muslim kecuali telah diatur bagaimana adab dan
akhlaknya, mulai dari masalah sebesar urusan pemerintahan hingga sekecil adab buang air.
Diantara Adab dan Akhlak yang disyariatkan

Beradab dan berakhlak mulia dalam bermasyarakat


Diantara adab yang semakin lama semakin penting untuk dipelajari dan diamalkan adalah adab dan akhlak
di dalam bermasyarakat. Hal tersebut dikarenakan manusia adalah makhluk sosial yang satu sama lain saling
berinteraksi dengan interaksi yang semakin lama semakin kompleks. Agar di dalam interaksi sosial tersebut
tidak tercipta adanya gesekan-gesekan yang bisa berujung pada problematika sosial, seperti kekerasan,
kerusuhan, kesenjangan, dan lain-lain, maka penting bagi seseorang untuk mengetahui adab dan akhlak yang
diajarkan oleh Islam di dalam bermasyarakat. Berikut ini beberapa contoh bagaimana beradab dan berakhlak
mulia di dalam bermasyarakat:
Cintailah saudaramu sebagaimana mencintai diri sendiri
Tidak beriman seseorang di antara kalian sampai ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya
sendiri (HR. Bukhari dan Muslim).
Muliakan tamu dan tetanggamu
Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah ia memuliakan tetangganya. Barang
siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah ia memuliakan tamunya (HR. Bukhari dan
Muslim)
Berbuat baiklah kepada temanmu
Sebaik-baik teman di sisi Allah Taala adalah yang paling berbuat baik kepada temannya (HR. Tirmidzi,
shahih)
Tolonglah saudaramu yang kesulitan
Barang siapa yang membantu seorang muslim dan menghilangkan kesulitan yang ada pada dirinya dari
kesuliatan-kesulitan dunia, maka Allah akan hilangkan baginya kesuliatan dari kesulitan-kesulitan di hari
kiamat kelak (HR. Muslim)
Balaslah kejelekan orang lain dengan kebaikan
Barangsiapa memaafkan dan berbuat baik (kepada orang yang berbuat jahat) maka pahalanya dari Allah (QS.
Asy Syura : 40)
Berterimakasihlah atas kebaikan orang lain
Tidaklah bersyukur kepada Allah seseorang yang tidak berterima kasih kepada manusia (HR. Bukharidalam
Al AdabulMufrad)
Tebarkanlah salam
Maukah kalian aku tunjukkan suatu amalan yang jika kalian kerjakan niscaya kalian akan saling mencintai?
Tebarkanlah salam di antara kalian (HR. Tirmidzi, shahih)
Hormati yang tua, sayangi yang muda
Bukanlah termasuk golongan kami, orang yang tidak menghormati yang lebih tua, dan tidak menyayangi yang
lebih muda (HR. Ahmad, hasan)
Menjaga tangan dan lisan
Seorang muslim yang baik adalah yang membuat kaum muslimin yang lain selamat dari gangguan lisan dan
tangannya (HR. Bukhari)
Doa memohon akhlak yang baik
Seorang muslim tidak diajarkan untuk menyandarkan hanya kepada usahanya dirinya sendiri tetapi juga harus
diiringi dengan doa. Doa yang telah diajarkan oleh Rasulullah

adalah,

"Allahumma kamaa hassanta khalqi, fahassin khuluuqi (Ya Allah, sebagaimana Engkau telah
membaguskan tubuhku, maka baguskanlah akhlakku)"

Anda mungkin juga menyukai