Anda di halaman 1dari 2

Hemolisis ekstravaskuler

Hemolisis ekstravaskuler lebih dominan terjadi dibandingkan hemolisis intravaskuler.


Hemolisis terjadi pada sel makrofag dari sistem retikuloendothelial (RES) terutama terjadi di
lien, hepar, dan sumsum tulang. Organ ini memiliki enzim heme oxygenase. Lisis sel darah
merah terjadi karena menurunnya fleksibilitas eritrosit, kerusakan membran (misalnya karena
akibat rekasi antigen-antibodi), serta presipitasi hemoglobin dalam sitoplasma.
Eritrosit dipecah menghasilkan globin, besi, protoporfirin ,dan CO. Globin akan
dipecah menjadi asam amino dan dikembalikan ke protein pool, sedangkan besi
dikembalikan ke makrofag dan akan dipakai kembali diplasma serta berikatan dengan
transferin, sedangkan protoporfirin akan menghasilkan gas CO dan bilirubin. Didalam darah,
bilirubin akan berikatan dengan albumin menjadi bilirubin indirek, yang selanjutnya didalam
hati akan diubah menjadi bilirubin direk kemudian dibuang melalui empedu sehingga
meningkatkan sterkobilinogen dalam feses dan urobobilinogen dalam urin.
Sebegian hemoglobiin akan dilepes ke plasma dan diikat oleh Haptoglobulin sehingga
haproglobulin menurun kadarnya.

Hemolisis Intravaskuler
Hampir 10-20% sel eritrosit di hemolisis secara intravaskuler. Hemoglobin bebas
akan lepaskan ke dalam plasma akibat pemecahan eritrosit intravaskuler. Hemoglobin bebas
ini selanjutnya akan berikatan dengan haptoglobulin (sebuah protein plasma yang dihasilkan
oleh hati) (globukin alfa) sehingga kadar haptoglobulin menjadi menurun. Dengan berikatan
dengan haptoglobulin, hemoglobin tidak akan bisa lolos ke urin. Dalam beberapa menit, hati
dan RES akan membersihkan kompleks hemoglobin-haptoglobin ini. Di hati, komplek
hemoglobulin ini akan berikatan dengan makrofag reseptor dan dimakan kedalam makrofag.
Apabila kapasitas haptoglobulin dilampaui maka kan terjadilah hemoglobiin bebas dalam
plasma yang disebut dengan hemoglobinemia.
Hemoglobin bebas akan mengalami oksidasi menjadi methemoglobin sehingga terjadi
methemoglobinemia. Hemoglobin bebas akan keluar melalui urin sehingga terjadilah
hemoglobinuria. Heme juga diikat oleh hemopeksin yang selanjutnya ditangkap oleh sel
hepatosit. Hal ini menyebabkan besi tidak bisa lolos ke urin dan mencegah oksidasi sel
membran. Ditubulus ginjal, sebagian hemoglobin akan diserap oleh sel epitel yang kemudian
besi disimpan dalam bentuk hemosiderin.

Anda mungkin juga menyukai