Anda di halaman 1dari 2

penambahan asam sulfat adalah sebagai pendonor H +, membuat larutan dalam

suasana asam dan juga melepas oksigen dari ion oksalat agar bilangan oksidasinya
turu, sehingga asam oksalat lebih mudah bereaksi dengan kalium permanganate.
Penambahan asam sulfat juga berfungsi sebagai katalis untuk mempercepat reaksi,
karena kekuatan oksidator kalium permanganate bergantung pada pH larutan.
Asam oksalat yang dilarutkan dengan air, pada suhu ruangan akan menghasilkan
peroksida. Peroksida yag terbentuk akan menyebabkan permanganate yang
dibutuhkan saat titrasi lebih sedikit dan reaksi ini berlangsung lambat. Asam oksalat
dipanaskan setelah ditambahkan asam sulfat. Hal ini dilakukan karena dalam
akuades asam oksalat membentuk peroksida dan saat dipanaskan akan menjadi
asam oksalat kembali, sehingga titrasi reduksi oksidasi dapat berlangsung dengan
sempurna.
http://aurelia-aurita-spirulina.blogspot.co.id/2011/06/titrasi-permanganometri.html

1.*Standarisasi Larutan KMnO4


A. Menentukan Normalitas KMnO4
Gr KMnO4 = V KMnO4 x N KMnO4
BE KMnO4
rata rata volume KMnO4 = 40 ml + 41 ml + 42 ml = 41 ml
* N KMnO4 (1) = gr KMnO4
BE KMnO4 x V KMnO4
= 0,3 gr
67 gr/grek x 0,041 liter
= 0,109
% kesalahan = praktek - teori x 100 %
praktek
= 0,109

- 0,1

0,109
=3%

B.Penentuan Besi dengan KMnO4


% Fe(1) = V KMnO4 x KMnO4 x BE Fe x 100
gr sampel x jumlah analit
rata rata volume KMnO4
= 17 ml + 16 ml + 17 ml = 16,6 ml

= 0,0166 liter x 0,109 grek/liter x 55,8 x 100


0,6 gr
= 16,82 %

x 100 %

C. Pembuatan larutan

0,5 M H2SO4 100 ml


M=
=

= 18,4 M
V1.M1 = V2.M2
V1.18,4=100.0,15
V1=
= 2,7 ml
0,1 N KMnO4 0,25 l (250 ml)
Gr = M.V. Mr
=0.1. 0,25 L .158
= 3,95 gr
NB : Dimana 0,1 N KMnO4
M=
=
=0,1

Anda mungkin juga menyukai