suasana asam dan juga melepas oksigen dari ion oksalat agar bilangan oksidasinya
turu, sehingga asam oksalat lebih mudah bereaksi dengan kalium permanganate.
Penambahan asam sulfat juga berfungsi sebagai katalis untuk mempercepat reaksi,
karena kekuatan oksidator kalium permanganate bergantung pada pH larutan.
Asam oksalat yang dilarutkan dengan air, pada suhu ruangan akan menghasilkan
peroksida. Peroksida yag terbentuk akan menyebabkan permanganate yang
dibutuhkan saat titrasi lebih sedikit dan reaksi ini berlangsung lambat. Asam oksalat
dipanaskan setelah ditambahkan asam sulfat. Hal ini dilakukan karena dalam
akuades asam oksalat membentuk peroksida dan saat dipanaskan akan menjadi
asam oksalat kembali, sehingga titrasi reduksi oksidasi dapat berlangsung dengan
sempurna.
http://aurelia-aurita-spirulina.blogspot.co.id/2011/06/titrasi-permanganometri.html
- 0,1
0,109
=3%
x 100 %
C. Pembuatan larutan
= 18,4 M
V1.M1 = V2.M2
V1.18,4=100.0,15
V1=
= 2,7 ml
0,1 N KMnO4 0,25 l (250 ml)
Gr = M.V. Mr
=0.1. 0,25 L .158
= 3,95 gr
NB : Dimana 0,1 N KMnO4
M=
=
=0,1