LANDASAN TEORI
2.1
Analisis
Dalam website Kamus Besar Bahasa Indonesia (Ebta Setiawan, 2012)
pengertian
yang
tepat
dengan
pemahaman
secara
keseluruhan.
c. Analisis adalah penjabaran (pembentangan) sesuatu hal, dan sebagainya
setelah ditelaah secara seksama.
d. Analisis adalah proses pemecahan masalah yang dimulai dengan hipotesis
(dugaan, dan sebagainya) sampai terbukti kebenarannya melalui beberapa
kepastian (pengamatan, percobaan, dan sebagainya).
e. Analisis adalah proses pemecahan masalah (melalui akal) ke dalam
bagian-bagiannya berdasarkan metode yang konsisten untuk mencapai
pengertian tentang prinsip-prisip dasarnya.
Dapat disimpulkan bahwa pengertian analisis dalam tugas akhir ini adalah
penyelidikan pengaruh kepercayaan terhadap niat beli konsumen pada situs ecommerce.
2.2
Pengaruh
Pengaruh menurut kamus besar Bahasa Indonesia karangan Wajowisito
(2005:849) yaitu : pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang
atau benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan dan perbuatan seseorang.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pengaruh merupakan sumber
daya yangdapat membentuk atau mengubah sesuatu yang lain.
7
2.3
Niat Beli
Pengertian niat beli menurut Basu (1993:251) yaitu mengidentifikasi
semua pilihan yangg mungkin untuk memecahkan persoalan itu dan menilai
pilihan-pilihan secara sistematis dan obyektif serta sasaran-sasarannya yang
menentukan keuntungan serta kerugiannya masing-masing.
2.4
Website
Menurut Wahana Komputer (2002) website adalah suatu halaman web
yang saling berhubungan yang umumnya berada pada paladen yang sama
berisikan kumpulan informasi yang disediakan secara perorangan, kelompok atau
organisasi. Pada dasarnya website dibagi menjadi dua bagian, yaitu:
1. Website Statis: merupakan web yang halamannya tidak berubah, biasanya
untuk melakukan perubahan dilakukan secara manual dengan mengubah
kode. Website Statis informasinya merupakan informasi satu arah,yakni
hanya berasal dari pemilik softwarenya saja, hanya bisa diupdate oleh
pemilinya saja. Contoh dari penggunaan website Statis pada profil
perusaan.
2. Website Dinamis: merupakan web yang halaman selalu update, biasanya
terdapat halaman backend (halaman administrator) yang digunakanuntuk
menambah atau mengubah konten. Web dinamis membutuhkan database
untuk penyimpanan. Website dinamis mempunyai arus informasi dua arah,
yakni berasal dari pengguna dan pemilik, sehingga pengupdatetan dapat
dilakukan oleh pengguna dan juga pemilik website. Contoh website
dinamis yaitu, facebook, dan twitter.
2.5
E-Commerce
8
2.5.2
Kerugian E-commerce
Adapun kerugian menggunakan e-commerce menurut Candra dkk (2013),
9
antara lain :
1. Kehilangan segi finansial secara langsung karena kecurangan. Seorang
penipu mentransfer uang dari rekening satu ke rekening lainnya atau dia
telah mengganti semua data finansial yang ada.
2. Penggunaan akses ke sumber oleh pihak yang tidak berhak. Misalkan
seorang hacker yang berhasil membobol sebuah sistem perbankan. Setelah
itu dia memindahkan sejumlah rekening orang lain ke rekeningnya sendiri.
3. Kehilangan kepercayaan dari para konsumen. Hal ini disebabkan berbagai
macam faktor, seperti usaha yang dilakukan dengan sengaja oleh pihak
lain yang berusaha menjatuhkan reputasi perusaan tersebut.
2.6
lima
konstruk
utama
yang
membentuk TAM,
kelima
penerimaan
penggunaan
TI
tersebut
TI,
dengan
memberikan
satu kepercayaan
kontribusi
bahwa
positif
bagi
menurut
Selain
itu
usaha
penggunaan sesungguhnya
mengacu
pada
kompetensi
dan
karakteristik
13
Perkembangan TAM
Menurut Lee et al dalam Jogiyanto (2007) sejak TAM dikenalkan sampai
tahun 2000 saja, teori ini sudah dirujuk oleh penelitian lainnya dan sampai dengan
tahun 2003 sudah dirujuk oleh 698 penelitian seperti yang dilaporkan oleh Social
Science Citation Index ( SCSI). Perkembangan TAM sampai dengan tahun 2003
diklasifikasikan kedalam empat kemajuan yaitu pengenalan model (model
introduction), validasi model (model validation), ekstensi model (model extention)
dan elaborasi model (model elaboration) yang digambarkan seperti berikut:
Elaborasi Model
Ekstensi Model
Validasi Model
Pengenalan Model
1986
1990
1995
2000
2003
Gambar 2.2 Kemajuan dari penelitian TAM Menurut Lee et al dalam Jogiyanto
(2007)
14
15
16
Kepercayaan
Kegunaan
17
Penggunaan E-Commerce
Kemudahan
Resiko
minat
menggunakan
e-commerce,
dan
presepsi
resiko
18
Keputusan Pembelian
Secara Online
Persepsi Kemudahan
Persepsi Manfaat
Metode
pengumpulan
data
dengan
kuesioner,
situs tokobagus.com.
Selanjutnya penelitian oleh Abdurrahman (2012) dalam penelitiannya
berjudul
Analisis
Faktor-Faktor
Yang
Mempengaruhi
Keputusan
Trust
Security
Quality of
Service
Sosial
Networking
Website
Perceived
Risk
1. 0,8-1,0
= Reliabilitas baik
2. 0,6-0,799
= Reliabilitas diterima
analisis regresi linear berganda. Setidaknya ada empat uji asumsi klasik, yaitu uji
normalitas, uji multikolinearitas, uji autokorelasi, dan uji heteroskedastisitas. Uji
asumsi klasik. Berikut ini adalah uji asumsi klasik yang harus dipenuhi oleh
model regresi.
2.9.1
apakah dalam model regresi, baik variabel dependen maupun variabel independen
keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik
adalah model regresi yang mempunyai distribusi normal atau tidak medekati
normal. Untuk membuktikan apakah data yang digunakan dalam penelitian ini
terdistribusi normal dapat dilihat dari titik -titik pada grafik menyebar di sekitar
garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal pada grafik normal p-p plot.
Apabila titik-titik pada grafik menyebar jauh dari arah garis diagonal pada grafik
normal p-p plot maka, data tersebut tidak terdistribusi dengan baik atau tidak
normal.
2.9.2
Uji Autokorelasi
Menurut Ghozali (2006:99), uji autokorelasi bertujuan menguji apakah
dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan penggangu pada priode t
dengan kesalahan penggangu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi,
maka dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi
yang beruntun sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Masalah ini timbul
21
karena residual tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya. Model regresi
yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi.
Pengujian ini dilakukan Durbin-Watson menggunakan (table DW Test),
dasar pengambilan keputusanya adalah :
t= N
(e tet 1)
d= t =2
t =N
et
t=2
. (2.1)
Dimana :
et = kesalahan gangguan dari sampel
et-1 = kesalahan gangguan dari sampel satu periode sebelumnya
Ketentuan:
1 Angka D-W dibawah -2 berarti ada autokorelasi
2 Angka DW diantara -2 sampai 2 berarti tidak ada autokorelasi
Angka DW diatas 2 berarti ada autokorelasi
2.9.3 Uji Heterokedastisitas
Uji Heteroskedasitas merupakan alat uji dengan melihat adanya tindakan
pola tertentu pada grafik. Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari suatu pengamatan
yang lain.
Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik (poin-poin) yang membentuk suatu
pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar, kemudian menyempit), maka
telah terjadi heteroskedasitas. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik yang
menyebar di atas dan di bawah angka pada sumbu Y, maka tidak terjadi
heteroskedasitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedasitas.
2.9.4 Uji Multikolinearitas
Multikolinearitas adalah keadaan di mana variabel-variabel independen
dalam persamaan regresi mempunyai kolerasi (hubungan) erat satu sama lain.
Tujuannya adalah untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya
korelasi antar variabel independen digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya
multikolinearitas dalam penelitian adalah dengan menggunakan Variance
22
Inflation Factor (VIF). Jika VIF > 10 maka dianggap ada multikolinearitas dengan
variabel bebas lainnya. Sebaliknya jika VIF < 10 maka dianggap tidak terdapat.
2.10
population yang berarti jumlah penduduk. Dalam metode penelitian, kata populasi
amat populer dipakai untuk menyebutkan serumpun/sekelompok objek yang
menjadi sasaran penelitian. Populasi penelitian merupakan keseluruhan dari objek
penelitian
sebagainya. Sehingga objek-objek ini dapat dapat menjadi sumber data penelitian.
23