Disusun Oleh : 1.Ramadhan ( 2091021032 ) 2.Rico Adil Saputra ( 2091021055 ) 3.Taqy Razaan ( 2091021011 ) Dosen Pengampuh : ALBERTUS KARJONO, SE, MM, Ak, CMOS, CRM
PROGRAM STUDI MANAJEMEN BISNIS
INSTITUT BISNIS NUSANTARA JAKARTA 2023 1.1 Pengertian Sistem Informasi Manajemen Menurut Bodnar dan Hopwood (1993), sistem manajemen informasi merupakan kumpulan perangkat keras dan perangkat lunak yang diciptakan untuk membantu transformasi data dalam menjadi informasi digital yang dapat dimanfaatkan.Menurut Mc. Leod (1995), sistem informasi manajemen merupakan sebuah sistem berbasis komputer yang menyajikan beragam informasi bagi para penggunanya yang memiliki kebutuhan yang sama. Informasi yang disediakan dari layanan ini merupakan seluruh hal yang telah, sedang, dan mungkin akan terjadi di waktu mendatang. Informasi dapat berupa laporan khusus atau laporan periodik yang dapat digunakan perusahaan dalam analisis dan pemecahan masalah.Menurut James A. F. Stoner (1996), sistem informasi manajemen merupakan metode formal yang menyajikan seluruh informasi yang sifatnya akurat bagi manajemen dalam membantu dan mempermudah analisis serta keputusan pengambilan keputusan, sehingga perusahaan dapat dengan mudah merencanakan, mengawasi, dan mengevaluasi dengan efektif. Secara umum sistem informasi manajemen (SIM) atau management information system (MIS) adalah sistem informasi yang digunakan untuk menyajikan informasi yang digunakan untuk mendukung operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi. Biasanya SIM meng-hasilkan informasi untuk memantau kinerja, memelihara koordinasi, dan menyediakan informasi untuk operasi organisasi. Umumnya SIM mengambil data dari sistem pemrosesan transaksi. SIM seringkali disebut juga sebagai sistem peringatan manajemen (management alerting system) karena sistem ini memberikan peringatan kepada pemakai (umumnya manajemen) terhadap masalah maupun peluang (Haag, 2000). Istilah yang lain dari SIM adalah sistem pelaporan manajemen atau management reporting system (Zwass, 1998). 2.1 Komponen Sistem Informasi Manajemen Pertama, Sistem Administrasi dan Operasional. Sistem ini meliputi beberapa bagian dari manajemen yang melakukan kegiatan rutin dengan prosedur yang telah ditentukan. Prosedur ini ada pada bagian personalia, administrasi, dan lain sebagainya. Komponen ini perlu diawasi secara teliti sebab apabila ada perubahan maka dapat segera diantisipasi.Kedua, Sistem Pelaporan Manajemen, yang merupakan komponen informasi manajemen yang mencakup bagian yang mana memiliki tugas utama untuk menyusun laporan kinerja baik secara periodik maupun secara rutin. Ketiga, Sistem Pencarian, yaitu komponen yang memberikan ragam informasi yang dibutuhkan perusahaan. Bentuk sistem pencarian tidak terstruktur tetapi penting untuk mendable keputusan. Keempat Sistem Database. Sistem ini adalah komponen yang memiliki manfaat untuk menyimpan semua data dan informasi mengenai kegiatan dari perusahaan. Kelima, Manajemen Data, yang memberi kepastian bahwa ragam data yang dimiliki lebih akurat, kekinian, aman, dan juga siap digunakan. Manajemen data berfungsi sebagai penghubung antara database dengan ragam komponen sistem informasi yang lain. Sistem ini menggunakan software yang akan membantu mendapatkan, memelihara, mengontrol, dan mengolah hingga akses data lebih mudah untuk digunakan. 3.1 Contoh Sistem Informasi Manajemen 1. Executive Support System (ESS) System ini akan membantu manajer untuk bisa berinteraksi dengan lingkungan perusahaan dan bisnis. Caranya yaitu dengan memakai bantuan dari grafik serta pendukung dari komunikasi yang lain. 2. Group Decision Support System (GDSS) dan Computer-Support Collaborative Work System (CSCWS) GDSS fungsinya adalah untuk mencari solusi atas permasalahan untuk pengumpulan pengetahuan pada kelompok dan bukan individual. GDSS lebih sering ada dalam bentuk kuesioner, konsultasi, serta skenario. Contoh dari GDSS adalah e-government. 3. Expert System (ES) dan Artificial Intelligent (AI) Sistem informasi yang ini biasanya memakai kecerdasan buatan dalam menganalisis pemecahan masalah menggunakan pengetahuan tenaga ahli yang sudah diprogram kedalamnya. Contoh dari ES dan AI adalah sistem jadwal mekanik. 4. Decision Support System (DSS) Selanjutnya, ada sistem informasi yang membantu manajer untuk mengambil keputusan dengan mengamati lingkungan dalam perusahaan. Contoh dari DSS adalah link elektronik. 5. Informatic Management System (IMS) IMS memiliki fungsi untuk mendukung spektrum tugas di dalam organisasi. IMS juga bisa dimanfaatkan dalam menganalisis pembuatan keputusan. Beberapa fungsi informasi dan program komputerisasi bisa disatukan dalam IMS. 6. Office Automation System (OAS) Contoh sistem informasi berikutnya adalah OAS atau Office Automation System. Aplikasi ini memiliki fungsi untuk melancarkan komunikasi antara departemen di dalam perusahaan. Caranya dengan mengintegrasi dan menggabungkan server komputer di setiap user perusahaan. Contoh OAS adalah melalui email. 2.1 Deskripsi PT Go-Jek Indonesia Jek Credit. Go-Jek Credit adalah metode pembayaran GO-Jek yang dibuat cashless dan dapat digunakan untuk membayar semua layanan. Melalui slogannya yaitu “An Ojek for Every Need”, Go-Jek tidak hanya menyediakan layanan transportasi angkutan penumpang, saat ini GoJek memiliki empat jenis jasa layanan yang disiapkan untuk memenuhi kebutuhan konsumen yaitu Instant Courier, Transport, Go-food (Food Delivery), dan shoping. Beberapa pelayanan GO-Jek yaitu : 1. Instant Courier Instant Courier atau jasa pengiriman barang, Go-Jek bisa dimanfaatkan sebagai pengiriman barang secara “real time”. Biaya yang dibayar tentu saja sesuai dengan jarak tempuh yang secara otomatis sudah tertera di aplikasi. Baik dokumen maupun barang bisa diantar. Dengan catatan untuk barang yang akan dikirimkan tidak boleh melebihi dari pada jarak stang motor dan tinggi pengemudi. 2. Transport Transport atau jasa transportasi, sesuai dengan namanya Go-Jek dimanfaatkan sebagai media transportasi khususnya diwaktu macet dan disaat kesulitan mencari transportasi publik. Kelebihan pada Go-Jek adalah pada awal pemesanan kita menentukan dimana keberadaan calon penumpang dan mementukan tujuan, dan seketika aplikasi memberikan konfirmasi harga yang harus dibayar oleh calon penumpang. 3. Food Delivery Food Delivery atau jasa pengiriman makanan, dengan layanan ini kita bisa order makanan di restoran favorit kita tanpa harus pergi kesana. Tinggal order lalu beritahu saja di aplikasi restoran yang kita maksud dan menu apa saja yang ingin kita order. Bahkan didalam layanan ini sudah ada jenis-jenis makanan yang direkomendasikan sehingga memudahkan. 4. Shopping Go-Jek yaitu shopping, merupakan layanan dimana konsumen dapat membeli sesuatu tanpa harus datang ke gerai penjualan. Konsumen hanya perlu mengisi form yang tertera pada aplikasi dan juga menentukan jenis barang yang ingin dibeli Tidak berhenti sampai disitu saja, Go-Jek juga akan meluncurkan layanan Go-World yang menawarkan tiga layanan baru, yaitu jasa pembersih untuk bersih-bersih rumah atau kantor, kemudian jasa pijat untuk pijat panggilan, dan jasa kecantikan layaknya salon keliling. Semua jenis layanan dapat dipesan oleh pelanggan lewat aplikasi. Go-Jek berharap dengan hadirnya layanan ini dapat menyerap banyak tenaga kerja. Melihat kondisi di tanah air banyak para penganggur yang memiliki keahlian namun sulit mencari kerja. Dengan layanan ini Go-Jek mencoba untuk berkontribusi dalam menyelesaikan masalah tersebut. Selain itu Go-Jek juga mencoba menciptakan style baru dalam menggunakan jasa transportasi. 4.1 Teknologi Informasi yang digunakan Dalam memberikan layanan, Go-Jek memanfaatkan teknologi informasi, antara lain : 1. Teknologi End User Aplikasi Smartphone Android Aplikasi Smartphone IOS 2. Teknologi Database Cloud Computing Smartphone Storage 3. API (application programming interface) Google Maps Google Place Transjakarta API Apotikantar API 4. Payment Go-Pay (Online Credit) 5. Customer Service Social Media Website Call Center 5.1 E-Commerce Pada PT.Gojek E-commerce merupakan perdangan elektronik atau e-dagang atau yang disebut dengan penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sistem elektronik seperti internet atau televisi, website, maupun jaringan komputer lainnya. E-commerce dapat membuat segala sesuatu menjadi lebih mudah dengan menggunakan sistem elektronik. Adapun beberapa contoh aplikasi umum yang berhubungan dengan e-commerce adalah sebagai berikut : 1. E-mail dan Messaging 2. Content Management System 3. Database 4. Akunting dan sistem keuangan 5. Informasi pengiriman dan pemesanan 6. Online Shopping 7. Conferencing 8. Online Banking Gojek mengembangkan satu jenis e-commerce, yaitu Business to Customer yang dilakukan dengan personal online booking. Fitur e-commerce pada Gojek sangat lengkap jika dibandingkan dengan fitur e-commerce dari model transportasi lainnya.Gojek menawarkan e- commerce terpadu yang memungkinkan calon penumpang Gojek untuk menggunakan jasa kurir, jasa transportasi, jasa delivery makanan maupun jasa belanja. Fitur Gojek yang menarik adalah penumpang bisa menggunakan Credit Gojek dalam setiap trasaksinya jadi lebih praktis dan yang tak kalah menarik adalah penumpang dapat memberikan penilaian (rating) dan saran untuk driver Gojek. Fitur yang terdapat pada 4 menu utama pada layanan Gojek App diantaranya : 1. Input Data Calon penumpang menentukan lokasi penjemputan dan lokasi tujuan kemudian Gojek akan mengkalkulasi pembayaran. Dan kemudian calon penumpang memilih cara pembayaran ( cash atau memakai Credit Gojek). 2. Driver On The Way Setelah melakukan pemesanan, aplikasi akan merespon untuk mencari supir Go-Jek terdekat dengan lokasi calon penumpangnya. Pada fitur ini, calon penumpang akan melihat GPS mengenai keberadaan supir Gojek yang akan menjemputnya bahkan terdapat berapa lama estimasi yang dibutuhkan supir Gojek sampai dilokasi calon penumpang. 3. SMS & Call Ketika Supir Gojek belum sampai juga, calon penumpang bisa memanfaatkan fitur SMS & Call yang telah disediakan oleh Gojek Apps. SMS atau telepon ketika driver tidak kunjung datang. 4. Driver Review Untuk fitur ini penumpang dapat memberikan rating dan komentar mengeni pelayanan yang dilakukan oleh supir GoJek, karena dari rating inilah supir Gojek akan mendapatkan bonus bulanan. 1.4 Review driver. 5. My Wallet Fitur ini memudahkan penumpang dalam pembayaran, karena tidak memerlukan uang cash. Untuk penumpang yang baru pertama kali ingin menggunakan, Go-Jek memberikan kode voucher senilai Rp. 50.000.untuk pengisian ulang penumpang dapat mentransfer uang melalui Bank yang sudah ditentukan. 6.1 Implementasi Sistem Informasi Manajemen Pada PT Go-Jek Indonesia PT Gojek Indonesia mengadopsi sistem informasi manajemen untuk memudahkan dalam mengoordinasikan informasi di dalam organisasi. Yang pertama adala Customer Relationship Management (CRM) merupakan sebuah teknologi informasi untuk menciptakan cross-functional enterprise system yang di dalamnya mengintegrasikan dan mengotomatisasi proses layanan pelanggan dalam bidang penjualan, pemasaran, dan layanan produk atau jasa yang berkaitan dengan perusahaan. Menurut O Brien (2002), sistem ‟ CRM juga menciptakan IT framework yang menghubungkan semua proses dengan bisnis operasional perusahaan. Go-Jek menerapkan strategi sistem informasi marketing melalui tiga tahapan yang disebut customer life cycle. 1. Tahapan pertama adalah acquire yaitu mendapatkan pelanggan menggunakan teknik direct marketing yaitu dengan melakukan promosi secara langsung di social media. 2. Tahapan kedua adalah enhance yaitu menambah pelanggan menggunakan teknik cross sell and up sell yaitu bekerja sama dengan para mitra perusahaan yang mau menggunakan layanan Go-Jek sehingga hal tersebut dapat menambah jumlah pelanggan baru. 3. Tahapan ketiga adalah retain yaitu mempertahankan pelanggan atau loyal customer menggunakan teknik customer support dimana perusahaan menanggapi setiap keluhan dan keinginan konsumen sehingga perusahaan dapat menciptakan loyal customer. CRM berkaitan dengan kegiatan penjualan terpadu, marketing dan strategi pelayanan kepada pelanggan. Melalui CRM Go-Jek menggunakan layanan aplikasi dan website pelanggan yang ada saat ini untuk dapat meningkatan pendapatan perusahaan melalui penjualan jasa layanan, memberikan layanan prima, sekaligus memperkenalkan tata cara transaksi yang telah dibuat perusahaan. CRM Go-Jek dilakukan untuk membina dan menjaga hubungan baik antara pelanggan dengan pihak manajemen.Pemahaman yang mendalam terhadap pelanggan akan mampu menghasilkan respon yang cepat terhadap perubahan preferensi konsumen sehingga akan mampu meningkatkan pendapatan perusahaan.Untuk mendukung CRM, Go-Jek senantiasa memberikan frequent-flyer dalam dua bahasa yang berisi tentang informasi-informasi terkini perusahaan kepada pelanggan yang loyal melalui e- mail. Hal ini selain bersifat apresiasi juga bersifat marketing dan pengelolaan loyalitas pelanggan. Kegiatan yang berhubungan dengan CRM pada perusahaan ini adalah dengan penggunaan sistem informasi (website) yang bisa diakses oleh semua kalangan tanpa batas, mulai dari penyediaan informasi perusahaan, produk, forum diskusi antara pelanggan dengan pihak manajemen sampai pada proses pemesanan. Sistem informasi yang kedua adalah Supply Chain Management (SCM) merupakan sebuah proses dimana produk diciptakan dan disampaikan kepada konsumen.Berdasarkan perspektif struktural, sebuah Supply Chain Management merujuk pada suatu jaringan yang rumit dari hubungan dimana organisasi mempertahankan dengan partner bisnis untuk memperoleh bahan baku, produksi dan menyampaikannya kepada konsumen. Dalam hal ini, karena Go-Jek merupakan sebuah perusahaan jasa, maka Supply Chain Management yang dilakukan Go-Jek merupakan suatu konsep manajemen dimana perusahaan berusaha memanfaatkan teknologi internet untuk mengintegrasikan seluruh mitra kerja perusahaan, baik para driver (pekerja), konsumen, dan juga para stakeholder yang berhubungan dalam kegiatan transaksi. Sistem akuntansi dari Go- Jek tersusun dari diantaranya fasilitas order processing yaitu fasilitas yang memungkinkan untuk konsumen melakukan pemesanan jasa, kemudian data yang telah diperoleh dari form yang tertera akan menentukan jumlah pembayaran. Jumlah pembayaran tersebut termasuk ke dalam fasilitas billing yang kemudian akan dibukukan menjadi general ledger. Bukti dari pembayaran yang telah dilakukan oleh konsumen akan tertera pada cash receipt yang kemudian akan terakumulasikan pada general ledger. Pemesanan yang dilakukan oleh konsumen terhadap mitra dari Go-Jek akan masuk ke dalam sistem cash disbursement-account payable tergantung kepada jenis pembagian untung yang telah disepakati oleh pihak Go-Jek dan mitra yang bersangkutan. Pembagian keuntungan yang telah masuk ke dalam perjanjian kedua belah pihak akan termasuk ke dalam sistem general ledger Go-Jek. Hal yang merupakan perbedaan dari Go-Jek dan perusahaan pelayanan jasa lainnya terletak pada mekanisme pembayaran upah atau gaji dari driver. Pembagian upah terbagi menjadi 80% yang diberikan kepada driver dan 20% yang masuk ke dalam keuntungan perusahaan. Upah yang merupakan hak driver dapat diperoleh secara harian atau bulanan tergantung kepada keinginan. Seluruh arus kas yang telah dicatat di general ledger akan dituang ke dalam financial reporting. Dalam menggunakan layanan jasa Go-Jek konsumen diwajibkan melakukan top-up melalui bank yang telah bekerja sama dengan minimal jumlah uang yang di top-up sebesar Rp 100.000,-. Selanjutnya uang yang telah masuk akan dicatat kedalam database perusahaan sesuai dengan akun pengguna. Go-Jek menggunakan aplikasi secara realtime dalam menghitung jumlah argo per transaksinya. Jumlah transaksi yang masuk akan diakumulasikan di dalam database dan secara langsung, uang yang telah di top-up akan terpotong secara otomatis sesuai dengan jumlah nominal transaksi. Selanjutnya, perusahaan akan langsung membagi pendapatan dengan driver sesuai kesepakatan presentase yakni 80% untuk pihak driver dan 20% untuk pihak perusahaan. Hal tersebut dilakukaan karena Go-Jek tidak menerapkan sistem penggajian bulanan. Routing merupakan proses untuk memilih jalur (path) yang harus dilalui oleh paket untuk dapat sampai ke tujuan dari satu lokasi ke lokasi lain. Sedangkan shipping merupakan proses pengiriman barang secara fisik via darat, laut, atau udara yang membutuhkan proses routing Go-Jek dalam praksisnya sudah menggunakan asas e-businessdalam proses shipping dikarenakan dalam proses pemesanan layanan tersebut sudah berbasis teknologi informasi dalam bentuk smartphone. Sehingga konsumen dan pihak perusahaan dapat terintegrasi secara real-time dalam kegiatan transaksi tersebut. Sedangkan dalam proses routing tersebut perusahaan menggunakan teknologi GPS (Global Positioning System). Hal tersebut memberikan benefit pada berbagai pihak baik konsumen, driver, maupun perusahaan. Dalam merekrut karyawan Go-Jek masih menggunakan cara manual, yakni requirementperusahaan masih dilakukan dengan cara menyeleksi CV para pelamar dan diambil apabila sesuai dengan ketentuan dan persyaratan perusahaan. Setelah karyawan diterima barulah Go-Jek membuat Human Resource Management, yaitu sebuah sistem yang terbagi atas staffing, training & development dan compensation administration. Dalam tahap staffing yang pertama adalah employee records yaitu proses pencatatan biodata driver yang telah resmi bekerja di Go-Jek. Data para driver tersebut akan dimasukkan kedalam database perusahaan. Yang kedua adalah workforce planning / scheduling merupakan program yang terintegrasi antara perusahaan dan driver melalui aplikasi dimana akan ada jadwal orderan penumpang yang telah masuk akan dikirimkan ke aplikasi yang digunakan oleh driver. Dalam tahap training & development yang pertama adalah skil assesment yaitu saat pertama kali driver diterima, setelah mengikuti pelatihan mereka akan diberikan test melalui komputer yang berisi pertanyaan tentang tata cara mengemudi, rambu-rambu lalu lintas dan sebagainya. Yang kedua adalah performance evaluation yaitu proses evaluasi para driver melalui saran dan keluhan dari konsumen yang disampaikan melalui email perusahaan. Dalam tahap compensation administration terdapat payroll control yaitu suatu proses untuk mengetahui apakah gaji karyawan sudah dibayarkan atau belum. Gaji akan diproses dikarenakan ada sistem bagi hasil yang akan di proses pada bagaian accounting & finance. 7.1 Identifikasi Permasalahan dalam PT Go-Jek Indonesia Dengan seiring berjalannya waktu, Go-Jek telah menjamur di Indonesia. Dengan segala kemudahan yang diberikan oleh Go-Jek membuatkostumer merasa puas dengannya. Akan tet api, cakupan daerah Go-Jek belum menjangkau daerah-daerah kecil apalagi terpencil. Go-Jek hanya beroprasi di daerah kota besar. Sangat disayangkan apabila Go-Jek tidak memperluas daerah ke tempat kecil. Karena banyak calon kostumer tempat kecil yang ingin mencoba menggunakan jasa Go-Jek.Sebagai contoh di daerah Pare, Kediri Go-Jek sangatlah popular, di setiap tempat makan, depan sekolah, rumah sakit dan tempat strategis lainnya banyak para driver Go-Jek yang mangkal. Sehingga masyarakat Pare dengan mudah dapat menjangkau layanan Go-Jek. Akan tetapi, di daerah Plemahan lebih tepatnya 11,1km setelah Pare, Go-Jek sangat susah untuk di akses bahkan hampir tidak ada driver Go-Jek yang lalu lalang di jalanan. Driver Go-Jek hanya akan terlihat apabila ada kostumer yang memesan dari daerah Pare atau daerah lain yang dapat diakses Go-Jek. Dengan teknologi yang berkembang saat ini, sebenarnya sangat mudah untuk mengoperasikan aplikasi seperti Go-Jek untuk dapat menjangkau daerah yang terpencil. Akan tetapi, pasti juga ada kendala dalam mengoperasikan aplikasi ke daerah yang terpencil, seperti akses internet dan akses dari SIG yang belum mampu menjangkau tempat tersebut.
8.1 Solusi Permasalahan dalam PT Go-Jek Indonesia
Dalam penerapannya, cakupan daerah Go-Jek belum menjangkau daerah-daerah kecil apalagi terpencil. Go-Jek hanya beroprasi di daerah kota besar. Sangat disayangkan apabila Go-Jek tidak memperluas daerah ke tempat kecil. Karena banyak calon kostumer tempat kecil yang ingin mencoba menggunakan jasa Go-Jek. Dalam pengoperasian aplikasi Go-Jek, PT Go-Jek Indonesia sebenarnya telah menggunakan beberapa sistem informasi. Salah satunya adalah sistem informasi geografis (SIG). Sistem informasi geografis merupakan sistem komputer yang digunakan untuk memasukkan, menyimpan, memeriksa, mengintegrasikan, memanipulasi, menganalisis, dan menampilkan data berhubungan dengan lokasi-lokasi di permukaan bumi. Dengan sistem informasi ini, PT Go-Jek dapat menjangkau daerah yang sulit untuk dijangkau atau daerah terpencil. Untuk dapat memecahkan permasalahan tersebut, PT Gojek Indonesia perlu melakukan pembaharuan secara berkala dalam sistem informasi geografis. Karena pengolahan data melalui sistem informasi geografis memakan waktu dan proses yang panjang. Tak hanya itu alasannya, zaman yang semakin berkembang dan waktu ke waktu setiap tempat dan/atau daerah akan mengalami perubahan atau perkembangan. Sehingga pembaruan data atau menambah data sistem informasi gografis sangatlah penting bagi Go- Jek yang mana perusahaan ini bertumpu pada sistem informasi geografis dalam pengoperasiannya. Adapula alternatif lainnya apabila Go-Jek ingin memangkas ongkos dan waktu dalam pembaharuan sistem informasi geografis, yaitu PT. Go-Jek Indonesia dapat langsung berkolaborasi dengan perusahaan Google yang berpatokan pada Google Maps. Dengan melakukan kolaborasi dengan Google Maps, PT. Go-Jek Indonesia dapat memperbarui pemetaan daerah dengan cepat dan murah.Kemudian jika diperlukan, dalam aplikasi Gojrk disediakan fitur untuk pelanggan mengisi atau mengajukan daerahnya agar dapat diakses oleh driver Gojek. Melalui fitur ini perusahaan banyak memiliki keuntungan. Seperti, ongkos dan waktu dalam penelusuran pemetaan daerah yang belum dijangkau oleh Go-Jek dapat diraih dengan tanpa mengeluarkan biaya dan waktu alias secara cuma-cuma. 1. Kesimpulan Sistem informasi manajemen sangat membantu dalam berjalannya suatu perusahaan terlebih seorang manajer. Melalui sistem informasi manajemen, seorang manajer dapat mudah dalam pengambilan keputusan, operasional bisnis, serta fungsi strategis yang kompetitif di dalam perusahaan. Data yang masuk dalam perusahaan melalui aplikasi dapat diolah dengan mudah. PT. Go-Jek Indonesia telah mengaplikasikan sistem informasi manajemen untuk mengolah data yang masuk ke dalam perusahaan. Sistem informasi manajemen yang telah diimplementasikan oleh perusahaan ini salah satunya adalah Supply Chain Management. Yang dilakukan Go-Jek merupakan suatu konsep manajemen dimana perusahaan berusaha memanfaatkan teknologi internet untuk mengintegrasikan seluruh mitra kerja perusahaan, baik para driver (pekerja), konsumen, dan juga para stakeholder yang berhubungan dalam kegiatan transaksi 2. Saran PT. Go-Jek Indonesia masih harus mengembangkan sistem yang telah dimilikinya dan juga memperbarui. Terutama sistem untuk dapat mengakses daerah yang terpencil. Untuk dapat memecahkan permasalahan tersebut, PT Gojek Indonesia perlu melakukan pembaruan secara berkala dalam sistem informasi geografis. Daftar Pustaka
Gutama, D. H., & Kristianto, A. P. (2018). ANALISIS USABILITAS SISTEM
INFORMASI DRIVER PT. GOJEK. Septian Asabara, S. A. (2020). Pengaruh kualitas pelayanan, kualitas sistem informasi, harga, dan promosi terhadap minat penggunaan jasa ojek online gojek (Studi Kasus Pada Mahasiswa Iain Pekalongan) (Doctoral dissertation, IAIN Pekalongan). https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_informasi https://datinnufus.wordpress.com/2016/10/30/penerapan-sistem-dan-teknologi informasi-pada-go-jek/ http://jurnal-unita.org/index.php/publiciana/article/viewFile/75/69 https://www.maxmanroe.com/vid/manajemen/sistem-informasi-manajemen.html
Pendekatan sederhana untuk SEO: Bagaimana memahami dasar-dasar optimasi mesin pencari dengan cara yang sederhana dan praktis melalui jalur penemuan non-spesialis untuk semua orang