Makalah Konsep Dasar Pengolahan Kelas
Makalah Konsep Dasar Pengolahan Kelas
Oleh :
TITI WAHYUNI ANSAR
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Ruang kelas merupakan salah satu tempat dimana seorang guru memberikan
pelajaran kepada peserta didiknya. Dalam proses pengajaran, kondisi yang
nyaman dan menyenangkan akan sangat membantu tersampainya materi yang
diajarkan guru kepada peserta didik. Kondisi yang seperti itu harus direncanakan
dan diusahakan oleh guru secara sengaja, agar dapat dihindarkan dari kondisi
yang merugikan atau merusak kenyamanan belajar. Di dalam kelas segala aspek
pembelajaran bertemu dan berproses, guru dengan segala kemampuannya, murid
dengan segala latar belakang dan potensinya, kurikulum dengan segala
komponennya, metode dengan segala pendekatannya, media dengan segala
perangkatnya, materi serta sumber pelajaran dengan segala pokok bahasannya
bertemu dan berinteraksi di dalam kelas. Oleh karena itu, selayaknya kelas
dimanajemeni secara baik dan professional. Dalam rangka mencapai tujuan
pengajaran yang efektif dan efisien, maka kondisi yang menguntungkan di dalam
kelas merupakan prasyarat bagi terjadinya proses belajar mengajar yang efektif.
Banyak sekali hal menarik yang terkandung dalam materi pengelolaan kelas, dan
hal-hal inilah yang memotivasi kami untuk membahas lebih dalam tentang
pengelolaan kelas sebagai judul makalah kami diluar dari tugas yang telah
diberikan sebelumnya.
Rumusan Masalah
1. Bagaimana Konsep Dasar Pengelolaan Kelas?
2. Apa Pengertian Pengelolaan Kelas?
3. Apa Tujuan Pengelolaan Kelas?
Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui Konsep Dasar Pengelolaan Kelas
direncanakan dengan lebih cepat. Kedua tujuan ini harus dicapai dalam kelas,
karena di kelaslah segala aspek pembelajaran bertemu dan berproses. Bahkan
hasil dari pendidikan secara keseluruhan sangat ditentukan oleh apa yang terjadi
di kelas. Oleh sebab itu sudah selakyaknya kelas dikelola dengan baik,
profesional, dan harus terus-menerus dalam perbaikan (continoues improvment).
Djamaroh menjelaskan bahwa masalah yang dihadapi pembelajar, baik pemula
maupun sudah berpengalaman adalah pengelolaan kelas. Aspek yang sering
didiskusikan oleh penulis profesional dan pembelajar adalah juga pengelolaan
kelas. Oleh karena itu, setiap pembelajar harus senantiasa mengembangkan
potensi diri baik pada aspek substansi materi yang diajarkan maupun pada aspek
penunjang keberhasilan seperti pengelolaan kelas ini. Pengelolaan kelas
diperlukan karena dari waktu ke waktu tingkah laku dan perbuatan pembelajar
selalu berubah. Hari ini pembelajar dapat belajar dengan baik dan tenang, tetapi
besok belum tentu. Kemarin terjadi persaingan yang sehat dalam kelompok,
sebaliknya di masa mendatang boleh terjadi persaingan itu kurang sehat. Kelas
selalu dinamis dalam bentuk perilaku, perbuatan, sikap, mental, dan emosional
pembelajar. Kegagalan seorang guru mencapai tujuan pembelajaran berbanding
lurus dengan ketidakmampuan guru mengelola kelas. Indikator dari kegagalan itu
seperti prestasi belajar murid rendah, tidak sesuai dengan standar atau batas
ukuran yang ditentukan. Karena itu, pengelolaan kelas merupakan kompetensi
guru yang sangat penting.
Di sini jelas bahwa pengelolaan kelas yang efektif merupakan persyaratan mutlak
bagi terciptanya proses belajar mengajar yang efektif pula. Maka dari itu
pentingnya pengelolaan kelas guna menciptakan suasana kelas yang kondusif
demi meningkatkan kualitas pembelajaran. Pengelolaan kelas menjadi tugas dan
tanggung jawab guru dengan memberdayakan segala potensi yang ada dalam
kelas demi kelangsungan proses pembelajaran. Hal ini berarti setiap guru dituntut
secara profesional mengelola kelas sehingga terciptanya suasana kelas yang
kondusif guna menunjang proses pembelajaran yang optimal menuntut
kemampuan guru untuk mengetahui, memahami, memilih, dan menerapkan
pendekatan yang dinilai efektif menciptakan suasana kelas yang kondusif.
terdiri peralatan belajar mengajar. Tetapi lebih dari itu, kelas merupakan suatu
organisasi kecil yang unik dalam pendidikan.[1] Kelas merupakan bagian atau unit
sekolah terkecil. Penggunaan istilah Unit mengandung suatu pengertian bahwa
kelas mempunyai ciri yang khusus dan spesifik, maksudnya setiap kelas akan
memiliki suasana yang berbeda atau kondisi yang berbeda satu sama lain.
Contoh:
Salah satu SD mempunyai kelas paralel terdiri dari kelas A, B, (kelas 1 s.d. VI).
Masingmasing Kelas keadaannya berbeda, misalnya kelas VA,VB,danVC. Kelas
VA yang siswa-siswanya tidak ada gairah dan semangat belajar, kelas VB
merupakan kelas yang selalu gaduh dan membuat onar tetapi prestasinya rendah,
sedangkan kelas VC Merupakan kelas yang menyenangkan, siswa-siswanya aktif
dan kompak dalam belajar sehingga prestasinya menonjol diantara kedua kelas
tadi.
Pengelolahan (Management) kelas merupakan keterampilan guru dalam
mendayagunakan potensi kelas. Pengelolaan kelas bisa juga diartikan sebagai
kegiatan untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal bagi
terjadinya proses belajar yang didalamnya mencakup pengaturan siswa dan
fasilitas. Kegiatan pengelolaan kelas mendayagunakan kesempatan yang seluasluasnya pada setiap personal untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang kreatif dan
terarah sehingga waktu dan dana yang tersedia dapat dimanfaatkan secara efisien
untuk melakukan kegiatan-kegiatan kelas yang berkaitan dengan kurikulum dan
perkembangan murid. [2]
Pengelolaan kelas adalah suatu usaha yang dengan sengaja dilakukan guna
mencapai tujuan pengajaran. Kesimpulan sederhananya adalah pengelolaan kelas
merupakan kegiatan pengaturan kelas untuk kepentingan pengajaran. Dalam
konteks yang demikian itulah kiranya pengelolaan kelas penting untuk diketahui
oleh siapapun juga yang menerjunkan dirinya kedalam dunia pendidikan. [3]
1. Tujuan Pengelolaan Kelas
Tujuan pengelolahan kelas yaitu agar setiap anak di kelas dapat belajar dengan
tertib sehinga tercapai tujuan pembelajaran secara efektif dan efesien.[4]
Adapun tujuan pengelolahan kelas pada hakikatnya telah terkandung dalam tujuan
pendidikan. Secara umum tujuan pengelolahan kelas adalah penyedian fasilitas
bagi bermacam-macam kegiatan belajar siswa dalam lingungan sosial, emosianal,
dan intelektual dalam kelas.[5]
Adapun tujuan pengelolahan kelas lainnya adalah:
1. Menghilangkan berbagai hambatan yang dapat menghalangi terwujudnya
lingungan sosial, emosional dan intelektual siswa di kelas.
2. Membina dan membimbing siswa sesuai dengan latar belakang ekonomi,
sosial, budaya serta sifat-sifat individunya.
3. Terciptanya suasana atau kondisi belajar mengajar yang kondusif(lancar,di
siplin, dan bergairah)
4. Terjadinya hubungan baik antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa.
Dengan menerapkan pengelolaan kelas diharapkan siswa mampu untuk menjadi
peserta yang aktif dan mandiri dalam proses pembelajaran, yang bertanggung
jawab dan berinisiatif untuk mengenali kebutuhan belajar, yang menemukan
informasi untuk menjawab pertanyaannya, dan yang membangun serta sumbersumber yang didapatinya. Dengan demikian pengelolaan kelas yang berorientasi
pada siswa adalah suatu langkah yang efektif dan efisien yang mengembalikan
serta menunjang cara belajar ke proses yang aktif ke setiap anak.
Pentingnya pengelolaan kelas bagi guru dan siswa :
Bagi siswa
2. Memberikan tingkah laku sesuai dengan tata tertib dan menyadari bahwa
teguran guru adalah kasih sayang bukan kemarahan.
3. Menimbulkan rasa berkewajiban, melibatkan diri dalam tugas serta
bertingkah laku yang wajar sesuai dengan ragam aktivitas kelas.
Bagi guru
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Pembelajar memiliki andil yang sangat besar terhadap keberhasilan pembelajaran
di kelas. Pembelajar sangat berperan dalam membantu perkembangan potensi
belajar untuk mewujudkan tujuan hidupnya secara optimal. Di dalam kelas,
pembelajar melaksanakan dua kegiatan pokok yaitu kegiatan membelajarkan dan
dan kegiatan mengelola kelas.
pengertian pengelolaan kelas adalah kegiatan yang terencana yang sengaja
dilakukan oleh guru dengan tujuan untuk menciptakan dan mempertahankan
kondisi yang optimal, membangun iklim sosio-emosional yang positif serta
menciptakan suasana hubungan interpersonal yang baik. Sehingga diharapkan
proses belajar dan mengajar dapat berjalan secara efektif dan efesien, sehingga
tercapailah tujuan pembelajaran.
Dengan menerapkan pengelolaan kelas diharapkan siswa mampu untuk menjadi
peserta yang aktif dan mandiri dalam proses pembelajaran, yang bertanggung
jawab dan berinisiatif untuk mengenali kebutuhan belajar, yang menemukan
informasi untuk menjawab pertanyaannya, dan yang membangun serta sumber-