Anda di halaman 1dari 10

KEPEMIMPINAN DALAM KEPERAWATAN

PENDAHULUAN
Dalam rangka memelihara dan meningkatkan mutu pelayanan keperawatan, diperlukan
manajemen keperawatan yang efektif dan efesien. Untuk mampu melaksanakan
manajemen secara efektif dan efesien berbagai ketrampilan dibutuhkan dan salah satu
diantaranya adalah ketrampilan kepemimpinan. Kepemimpinan diperlukan dalam setiap
kegiatan keperawatan. Setiap perawat, apakah staf, ketua tim, kepala ruangan, pengawas
atau kepala bidang keperawatan perlu memiliki ketrampilan kepemimpinan sehingga
efektif dalam mengelola pelayanan dan asuhan keperawatan.
Melalui kepemimpinan yang efektif setiap perawat berupaya memberikan kontribusi dalam
kegiatan-kegiatan yang ada dalam organisasinya untuk pencapain tujuan. Agar perawat
mempunyai ketrampilan kepemimpinan diperlukan pemahaman tentang teori, gaya dan
cara-cara bagaimana seorang dapat berperan sebagai pemimipin yan efektif.
PENGERTIAN KEPEMIMPINAN
Menurut Sullivan dan Decker (1989), kepemimpinan merupakan penggunaan ketrampilan
seseorang, dalam mempengaruhi orang lain untuk melaksanakan sesuatu dengan sebaikbaiknya sesuai dengan kemampuannya. Kepemimpinan merupakan interaksi antar
kelompok, proses mempengaruhi kegiatan suatu organisasi dalam pencapain tujuan.
Claus dan Bailey dalam Lancaster dan Lancaster (1982), mendefinisikan kepemimpinan
sebagai suatu kelompok kegiatan yang mempengaruhi anggota kelompok, bergerak
menuju pencapain tujuan yang ditentukan.
Kepemimpinan adalah suatu proses aktivitas untuk mempengaruhi dan mengorganisir
orang lain atau kelompok dalam upaya kearah pencapaian tujuan yang telah ditetapkan
dan prestasi (Swansburg, R. C., & Swansburg, R. J., 1998).
Berdasarkan ketiga pandangan ini dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan merupakan
proses

mempengaruhi

orang

lain

dalam

mencapai

tujuan

suatu

organisasi.

Kepemimpinan dalam keperawatan merupakan penggunaan ketrampilan seorang

Kepemimpinan Dalam Keperawatan

pemimpin (perawat) dalam mempengaruhi perawat-perawat lain dibawah pengawasannya


untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab dalam memberikan pelayanan dan
asuhan keperawatan sehingga tujuan keperawatan dapat tercapai. Setiap perawat
mempunyai potensi yang berbeda dalam kepemimpinan, namun ketrampilan ini dapat
dipelajari sehingga selalu dapat ditingkatkan.
TIPE KEPEMIMPINAN
Dalam organisasi secara umum terdapat dua macam tipe kepemimpinan, antara lain:
1. Kepemimpinan Formal.
Kepemimpinan formal diangkat secara resmi berdasarkan surat keputusan, duduk
dalam jabatan tertentu pada struktur organisasi dan memiliki hak serta kewajiban,
dengan ciri-ciri sebagai berikut:
a. Ada legitimasi.
b. Kekuasaan dan kewenangan jelas.
c. Memenuhi persyaratan formal.
d. Didukung oleh organisasi formal.
e. Mendapat imbalan/penghargaan.
f.

Memperoleh promosi dan mutasi.

g. Dapat dikenai sanksi dan hukuman.


2. Kepemimpinan Informal.
Kepemimpinan informal tidak diangkat secara formal, tetapi memiliki beberapa
keunggulan dan dapat diterima oleh berbagai pihak, dengan ciri-ciri sebagai berikut:
a.

Tidak memiliki legitimasi.

b.

Ditunjuk dan diakui oleh masyarakat.

c.

Tidak mendapat dukungan organisasi formal.

d.

Tidak mendapat imbalan jasa / sukarela.

e.

Tidak dapat dipromosikan atau dimutasikan.

f.

Tidak perlu persyaratan formal.

g.

Tidak dapat dihukum secara formal.

Kepemimpinan informal pada dasarnya ditentukan oleh status sosial, meliputi:


Keturunan, kekayaan, pendidikan, pengalaman hidup, kharismatik dan karakteristik
herediter atau jasa.

Kepemimpinan Dalam Keperawatan

GAYA KEPEMIMPINAN
Penerapan suatu gaya kepemimpinan sangat dipengaruhi oleh persepsi pimpinan tentang
perannya, nilai-nilai yang dianut, sikap dalam mengemudikan jalannya organisasi,
perilaku kepemimpinan dan gaya kepemimpinan yang dominan. Tipologi kepemimpinan
saat ini antara lain:
1.

Otokratik.
Pada gaya kepemimpinan otokratik, pemimpin melakukan kontrol yang maksimal
terhadap bawahan, membuat keputusan sendiri dalam menentukan tujuan kelompok.
Gaya kepemimpinan otokratik tidak meningkatkan partisipasi dan kerja sama antara
bawahan dengan pemimpin. Perilaku pemimpin yang otokratik sering menimbulkan
kekecewaan dan ketidakpuasan dari bawahan. Gaya kepemimpinan otokratik efektif
digunakan dalam keadaan darurat. Disamping itu juga bermanfaat bila pemimpin
adalah satu-satunya orang yang menjadi sumber informasi dan keterampilan tertentu,
dengan kemampuan bawahan yang terbatas.
Ciri-ciri dari gaya kepemimpinan otokratik adalah:
a. Menuntut ketaatan penuh dari bawahan.
b. Disiplin kerja tinggi dan kaku, ketaatan bawahan lebih hanya dikarenakan rasa
takut.
c. Nada keras dalam memberikan instruksi, egois, tidak mau menerima saran dan
pandangan bawahan serta menerapkan komunikasi satu arah.
d. Tujuan organisasi sama dengan tujuan pribadi.
e. Organisasi dipergunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan pribadi.
f.

Menganggap dirinya sebagai sumber kehidupan organisasi.

g. Kekuasaan bersifat sentralisasi dan pengambilan keputusan tanpa melibatkan


bawahan.
h. Pembenaran segala cara untuk mencapai tujuan.
i.

Setiap hambatan dianggap sebagai penghalang, dan akan disingkirkan.

j.

Memperlakukan bawahan sebagai alat.

k. Berorientasi pada tugas.


l.
2.

Perilaku kekuasaan formal.


Demokratik.

Pada gaya kepemimpinan demokratik, pemimpin menghargai karakteristik dan


kemampuan bawahannya. Pemimpin menggunakan posisinya untuk mendapatkan
Kepemimpinan Dalam Keperawatan

pandangan bawahannya serta memotivasi mereka untuk mencapai tujuan dan


membiasakan mereka untuk membuat keputusan tertentu bagi dirinya. Dengan gaya
kepemimpinan demokratik, bawahan akan merasa puas dan merasa dibutuhkan
dalam bekerja untuk mencapai tujuan organisasi.
Ciri-ciri dari gaya kepemimpinan demokratik adalah:
a. Memandang perannya sebagai kordinator dan integrator.
b. Pendekatan holistik dan integratik.
c. Organisasi sebagai wahana untuk mencapai tujuan bersama.
d. Organisasi

perlu

disusun

agar

keragaman

kegiatan

dapat

semuanya

terakomodasi.
e. Berprinsip bahwa perbedaan perlu menjamin kebersamaaan.
f.

Memperlakukan bawahan secara manusiawi dan menyadari berbagai kebutuhan


bawahan (fisik, psikologis, spiritual, sosial budaya, prestise dan pengembangan).

g. Pengambilan keputusan ditetapkan bersama yang bertujuan untuk meningkatkan


tanggung jawab.
h. Dihormati oleh karyawan dan bukan ditakuti.
i.

Menumbuhkan dan mengembangkan kreatifitas dan inovasi bawahan.

j.

Bertanggung jawab terhadap kesalahan bawahan.

k. Memberikan penghargaan kepada bawahan yang berprestasi.


l.

Mengutamaklan kepentingan bersama.

m. Pendelegasian wewenang dan tanggung jawab yang praktis dan realistis.


3.

Paternalistik.
Gaya kepemimpinan paternalistik

terdapat pada lingkungan tradisional karena

adanya kekuatan ikatan primordial, sistem keluarga besar, komunalistik, peran adat
istiadat, dan hubungan pribadi yang dekat antar anggota masyarakat.
Ciri-ciri dari gaya kepemimpinan paternalistik adalah:
a. Terdapat pada lingkungan tradisional: kekuatan ikatan primordial, sistem keluarga
besar, komunalistik, peran adat istiadat, dan hubungan pribadi yang dekat antar
anggota masyarakat.
b. Rasa hormat pada orang yang lebih tua dan keteladanan.
c. Persepsi pemimpin dipengaruhi oleh harapan bawahan.
d. Harapan

bawahan:

pemimpin

tidak

mementingkan

diri

sendiri,

tetapi

memperhatikan kepentingan bawahan.


Kepemimpinan Dalam Keperawatan

e. Harapan pemimpin: kepemimpinannya tidak dipertanyakan.


f.

Legitimasi kepemimpinan: merupakan hal yang wajar dan biasa.

g. Mengutamakan kebersamaan, fokus pada keadilan dan pemerataan.


h. Pemimpin bersikap kebapakan, hubungan atasan dan bawahan bersifat informal.
i.

Bawahan dianggap belum matang.

j.

Bersikap melindungi sehingga bawahan takut bertindak.

k. Pemimpin merupakan sumber informasi.


l.

Pengambilan keputusan tanpa melibatkan bawahan.

4. Kharismatik.
Ciri-ciri dari gaya kepemimpinan kharismatik adalah:
a. Daya tarik memikat dan mampu memperoleh pengikut dalam jumlah besar.
b. Penampilan fisik, usia dan harta bukan prasyarat.
c. Memiliki kekuatan gaib/ajaib.
d. Mampu menggunakan berbagai gaya kepemimpinan.
5.

Laissez - Faire.
Seorang

pemimpin

yang

menggunakan

gaya

kepemimpinan

bebas

tindak,

menyerahkan perannya sebagai pimpinan kepada bawahannya, dengan bimbingan


yang minimal atau tidak ada sama sekali. Kepercayaan diberikan kepada bawahan
untuk melaksanakan tugasnya dengan cara yang sesuai dengan pola kerja. Gaya
kepemimpinan ini efektif bila bawahan mempunyai kemampuan dan tanggung jawab
yang tinggi. Gaya kepemimpinan ini akan menimbulkan keresahan bawahan bila
kurang mempunyai kemampuan dan tanggung jawab

karena mereka tidak dapat

menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya.


Ciri-ciri dari gaya kepemimpinan laissez-faire adalah:
a. Konsep: organisasi akan berjalan lancar dengan sendirinya karena anggotanya
cukup mengetahui tujuan dan sasaran organisasi dan tugas yang akan dikerjakan.
b. Berperan pasif dan tidak mau campur tangan.
c. Falsafah: manusia memiliki solidaritas, kesetiaan, taat pada norma-norma dan
peraturan yang telah ditetapkan serta bertanggung jawab terhadap tugas.
d. Mempunyai nilai saling mempercayai.
e. Bersikap permisif, menganggap bawahan sebagai rekan kerja.
f.

Kepentingan dan tujuan organisasi tetap difokuskan.

Kepemimpinan Dalam Keperawatan

g. Pendelegasian sangat ekstensif.


h. Pengambilan keputusan diserahkan pada pimpinan tingkat bawah/operasional.
i.

Status quo organisasi tidak terganggu.

j.

Pertumbuhan dan perkembangan diserahkan kepada bawahan.

k. Intervensi pimpinan sangat minim.


FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI GAYA KEPEMIMPINAN
Penerapan suatu gaya kepemimpinan oleh seorang pemimpin sangat dipengaruhi oleh
berbagai faktor, antara lain:
1.

Kompleksitas tugas.

2.

Ketersediaan waktu.

3.

Besarnya kelompok kerja.

4.

Pola komunikasi.

5.

Tingkat pendidikan bawahan.

6.

Kebutuhan untuk prestasi dan kebersamaan.

PEMIMPIN YANG EFEKTIF DALAM KEPERAWATAN


Menurut Tappen (1995) ada enam komponen penting ciri dari pemimpin yang efektif untuk
mengarahkan orang-orang/ bawahan dalam organisasi keperawatan, antara lain:
1.

Memiliki Pengetahuan yang cukup.


a.

Pengetahuan kepemimpinan:

Teori kepemimpinan.

Pengertian kepemimpinan.

Gaya kepemimpinan.

Pemimpin yang efektif.

b.

Pengetahuan keperawatan:

Subtansi ilmu keperawatan.

Ketrampilan.

Peningkatan

dan

pengembangan

ilmu

keperawatan secara terus menerus.

c.

Menyadari kekuatan.

Kekuasaan personal untuk orang lain.


Berpikir kritis:

Kepemimpinan Dalam Keperawatan

Mengkaji asumsi gagasan dan kegiatan

yang masuk akal.


Pemimpin berpartisipasi aktif dalam proses

pembelajaran.
Pekerjaan

yang

rutinitas

akan

menghambat inovasi.
2.

Memiliki Kesadaran diri.


Kesadaran diri berkontribusi kepada pengembangan hubungan interpersonal yang
efektif. Peningkatan kesadaran diri sendiri dapat terjadi dengan mempelajari perilaku
manusia, mengobservasi reaksi orang lain terhadap perilaku kita dan umpan balik dari
orang lain tentang perilaku yang kita tampilkan. Komponen kesadaran diri sangat
membantu untuk menjadi seorang pemimpin yang efektif, karena:
a.

Dapat mengenal diri sendiri.

b.

Dapat mengenal gejala dari kecemasan.

c.

Dapat

mengungkapkan

perasaan

dengan

kehangatan

dan

menghormati orang lain dengan positif.


d.

Seseorang akan lebih fleksibel, lebih mandiri, kurang tergantung pada


orang lain bila menyadari dan menerima keunikan dirinya.

e.

Bila kesadaran diri rendah, cenderung mempunyai respons yang


berbeda dari yang diharapkan orang lain.

f.

Kesadaran diri penting, karena kita akan menyukai diri sendiri, lebih
menyenangkan, dan memikirkan diri kita sebagai seorang pemimpin.

3.

Komunikasi yang Efektif.


Agar komunikasi dapat berlangsung dengan baik dalam suatu kepemimpinan,
seorang pemimpin yang efektif harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a.

Pendengar

aktif,

sebagai

pendengar

yang

baik

membutuhkan

kosentrasi dan berusaha untuk melakukan klarifikasi bila terjadi ketidak jelasan
informasi, menebak atau mengira-ngira akan menimbulkan ketidak akuratan.
b. Mengikuti aliran informasi, hal ini dilakukan dengan cara sering bertemu yang
bertujuan untuk mencegah salah pengertian.
c.

Asertif, komunikasi yang diulang berkali-kali, jelas dan langsung adalah


penting untuk kepemimpinan yang efektif.

Kepemimpinan Dalam Keperawatan

d.

Memberikan umpan balik, karena umpan balik sangat dibutuhkan oleh


anggota tim.

e.

Hubungan dan jaringan komunikasi.

f.

Mengkomunikasikan visi.

4.

Memiliki Energi.
a.

Energi tidak dinilai hanya dari fisik tetapi juga dari situasi perasaan.

b.

Energi yang tinggi dapat meningkatkan efektifitas dalam memimpin,


karena saat berinteraksi tingkat energi seorang pemimpin akan mempengaruhi
respons orang lain.

c.

Enthusiasm,

merupakan

semangat

yang

besar,

antusias,

dan

kegairahan dari seorang pemimpin yang dapat ditularkan kepada orang lain.
d.

Seorang pemimpin dapat menjaga dan meningkatkan energi dengan


cara menjaga kondisi kesehatan, relaksasi, rekreasi dan menggunakan teknik
kepemimpinan yang efektif.

5.

Memiliki Tujuan.
Kepemimpinan yang efektif harus memperhatikan tujuan yang akan dicapai, meliputi:
a.

Tujuan lingkungan (organisasi) dan tujuan kelompok.

b.

Tujuan individual (anggota dan pemimpin)

c.

Sebuah tujuan, butuh kebersamaan dan pengertian untuk group.

d.

Kewajiban pemimpin bagaimana memulai sesuatu dalam group.

e.

Untuk mencapai kebersamaan, pemimpin harus memberikan informasi


yang tepat.

6.

Melakukan Tindakan/aksi.
a.

Pemimpin berorientasi pada kemampuan menentukan dan tindakan.

b.

Pemimpin tidak dapat menunggu orang lain memberitahu apa yang


harus dikerjakan.

c.

Berfikir dahulu sebelum berbuat.

d.

Bekerja dengan orang lain.

e.

Inisiatif dalam pikiran dan kegiatan.

PENERAPAN KEPEMIMPINAN DALAM KEPERAWATAN


Kepemimpinan Dalam Keperawatan

Pemberian pelayanan dan asuhan keperawatan merupakan suatu kegiatan yang


kompleks dan melibatkan berbagai individu. Agar tujuan keperawatan tercapai diperlukan
berbagai kegiatan dalam menerapkan keterampilan kepemimpinan. Menurut Kron (1981)
kegiatan tersebut meliputi:
1.

Perencanaan dan pengorganisasian.

2.

Membuat penugasan dan memberi pengarahan.

3.

Pemberian bimbingan.

4.

Mendorong kerja sama dan partisipasi.

5.

Kegiatan koordinasi.

6.

Evaluasi hasil penampilan kerja.

Melalui kegiatan-kegiatan ini diharapkan seorang pemimpin keperawatan dapat


melakukan tanggung jawabnya sebagai manajer dan pemimpin yang efektif.
PENUTUP
Kepemimpinan merupakan proses mempengaruhi orang lain dalam mencapai tujuan
suatu organisasi. Kepemimpinan merupakan inti manajemen, oleh karena itu setiap
manajer

keperawatan

berkewajiban

mempengaruhi

perawat-perawat

dibawah

pengawasannya untuk melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya secara bersama


sehingga tujuan keperawatan dapat tercapai. Dalam melaksanakan kepemimpinan,
seorang manajer keperawatan dapat menggunakan gaya otokratik, demokratik atau
bebas tidak tergantung pada situasi termasuk kemampuan perawat yang dipimpinnya.
perawat dalam melaksanakan tugasnya diharapkan tidak saja menjadi manajer tetapi juga
menjadi pemimpin yang efektif.Untuk menjadi pemimpin yang efektif seorang perawat
perlu memiliki inteligensi, dalam arti harus cerdas, mempunyai kepribadian yang mantap
artinya percaya diri, kreatif dan tidak tergantung pada orang lain. Disamping itu juga
mempunyai kemampuan bekerja sama dan hubungan antar manusia yang baik.
DAFTAR PUSTAKA
Gillies, D. A., (1994), Nursing management; a system approach, Third Edition,
Philadelphia: W. B. Saunders Company.
Kron, T., (1981), The management of patient care, 4 Edition, Philadelphia:
Saunders Company.

W. B.

Lancaster, J. & Lancaster, W. (1982), Change agent as leaders in nursing, The nurse as a
change agent, St. Louis: CV Mosby Company.
Kepemimpinan Dalam Keperawatan

Sullivan, E. J. & Decker, P. J., (1989), Effective management in nursing, Mendo park:
Addison Wesley Publishing Company.
Swansburg, R. C. & Swansburg, R. J., (1999), Introductory management and leadership
for nurse, Second Edition, Toronto Canada: Jones and Bartlett Publisher.
Tappen, R. M., (1995), Nursing leadership and management: Concepts and practice,
Third edition, Philadelphia: F. A. Davis Company

13

14

Kepemimpinan Dalam Keperawatan

10

Anda mungkin juga menyukai