Materi Audit
Materi Audit
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Audit laporan keuangan terdiri dari upaya memahami bisnis dan industi klien
serta mendapatkan dan mengevaluasi bukti yang berkaitan dengan laporan keuangan
manajemen, sehingga memungkinkan auditor meneliti apakah pada kenyataannya
laporan keuangan tersebut telah menyajikan posisi keuangan entitas, hasil operasi,
serta arus kas secara wajar sesuai dengan GAAP.
Auditor bertanggung jawab untuk mematuhi standar auditing yang berlaku
umum (GAAS) dalam mengumpulkan dan mengevaluasi bukti, serta dalam
menerbitkan laporan yang memuat kesimpulan auditor yang dinyatakan dalam bentuk
pendapat atau opini atas laporan keuangan.
RUMUSAN MASALAH
Dalam makalah ini, kami akan memaparkan mengenai:
a.
b.
c.
d.
BAB II
PEMBAHASAN
A. AZAS-AZAS YANG MENDASARI AUDIT LAPORAN KEUANGAN
Audit laporan keuangan memainkan peran yang sangat diperlukan dalam
ekonomi pasar bebas. Beberapa tanggung jawab auditor termasuk untuk
mendeteksi dan melaporkan kecurangan, melaporkan tindakan melanggar
hukum yang dilakukan klien, serta melaporkan apabila terdapat ketidakpastian
tentang kemampuan entitas untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya.
Boyton (2003:50), menjelaskan tentang azas-azas yang mendasari audit
laporan keuangan dengan membagi kedalam lima bagian yaitu:
1. Hubungan antara Akuntansi dan Auditing
Metode akuntansi mencakup kegiatan mengidentifikasi bukti dan
transaksi yang dapat mempengaruhi entitas. Setelah di identifikasi, maka
bukti dan transaksi ini diukur, dicatat dikelompokkan serta di buat ikhtisar
dalam catatan akuntansi. Hasil proses ini adalah penyusunan dan distribusi
laporan keuangan yang sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang
berlaku umum tujuan akhir akuntansi adalah komunikasi data yang
relevan dan andal, sehingga dapat berguna bagi pengambilan keputusan.
Dengan demikian, akuntansi adalah suatu proses yang kreatif.
Audit laporan keuangan yang khas terdiri dari upaya memahami bisnis
dan industi klien serta mendapatkan dan mengevaluasi bukti yang
berkaitan dengan laporan keuangan manajemen, sehingga memungkinkan
auditor meneliti apakah pada kenyataannya laporan keuangan tersebut
telah menyajikan posisi keuangan entitas, hasil operasi, serta arus kas
secara wajar sesuai dengan GAAP. Auditor bertanggung jawab untuk
mematuhi standar auditing yang berlaku umum (GAAS) dalam
mengumpulkan dan mengevaluasi bukti, serta dalam menerbitkan laporan
yang memuat kesimpulan auditor yang dinyatakan dalam bentuk pendapat
atau opini atas laporan keuangan. Tujuan utama audit laporan keuangan
Auditing
Tanggung JawabAuditor
Mengelompokkan dan
mengikhtisarkan data yang
dicatat
Mengevaluasi kewajiban
(verifiable) apabila dua atau lebih orang yang memiliki kualifikasi dapat
membrikan kesimpulan yang serupa dari data yang di periksa.
Kemampuan dapat diteliti untuk pembuktian (verifiability) terutama
berkaitan dengan tersedianya atestasi bukti pada validitas informasi yang
sedang di pertimbangkan.
Akuntansi dan auditing secara signifikan memerlukan apa yang di sebut
pertimbangan profesional. Oleh karena itu, auditor hanya mencari dasar
yang memadai untuk menyatakan pendapat atas kewajaran (fairness)
laporan keuangan. Dalam melakukan pemeriksaan, auditor memperoleh
bukti-bukti untuk meyakinkan validitas (validity) dan ketepatan perlakuan
akuntansi atas transaksi dan saldo. Dalam konteks ini, validitas berarti
otentik, mantap atau memiliki dasar yang kokoh, sedangkan ketepatan
(propriety) berarti sesuai dengan aturan-aturan akuntansi yang di tetapkan
secara kebiasaan yang ada.
Laporan keuangan memuat banyak asersi spesifik tentang akun-akun
tertentu. Sebagai contoh asersi manajemen tentang persediaan akan
menyatakan bahwa persediaan memang benar-benar ada dan telah dinilai
dengan benar pada tingkat harga yang paling rendah antara harga
perolehan atau harga pasar.
3. Kebutuhan akan Audit Laporan Keuangan
Perlunya dilakukan audit independen atas laporan keuangan karena:
a. Pertentangan kepentingan (conflict of interest) pertentangan
kepentingan dapat terjadi di antara berbagai kelompok pengguna
laporan keuangan seperti para kreditor dan para pemegang saham,
oleh karena itu para pengguna mencari keyakinan dari auditor
independen luar bahwa informasi tersebut telah (1) bebas dari bias
untuk kepentingan manajemen dan (2) netral untuk kepentingan
berbagai kelompok pengguna (dengan perkataan lain, informasi
tidak disajikan sedemikian rupa sehingga menguntungkan salah
satu kelompok pengguna di atas kelompok lainnya)
(complexity)
dengan
meningkatnya
tingkat
dari audit itu sendiri untuk membenarkan biaya yang demikian besar.
Beberapa manfaat dari audit laporan keuangan adalah sebagai berikut:
a. Ases ke pasar modal. Perusahaan publik harus memenuhi statuta
(ketentuan hukum) persyaratan audit terlebih dahulu, agar dapat
mencatatkan sahamnya sebelum di perdagangkan di pasar modal .
b. Biaya modal yang lebih rendah. Laporan keuangan Perusahaan
yang telah di audit akan menurunkan risiko informasi, maka
auditor dapat menawarkan tingkat bunga yang lebih rendah, dan
investor akan setuju untuk mendapatkan tingkat pengembalian
yang lebih rendah atas investasi mereka
c. Penangguhan inefisiensi dan kecurangan. Apabila para pegawai
mengetahui akan di adakannya audit independen, mereka akan
menjadi lebih berhati-hati dan berusaha sesedikit mungkin
melakukan kesalahan dalam menjalankan fungsi akuntansi dan
menyalahgunakan aset perusahaan, selain itu dapat mengurangi
kemungkinan manajemen melakukan kecurangan dalam pelaporan
keuangan.
d. Peningkatan pengendalian dan operasional. Sering kali auditor
independen memberikan saran untuk meningkatkan pengendalian
serta mencapai efisensi operasi yang lebih tinggi dalam organisasi
klien
Pada umumnya penerbitan laporan keuangan setelah audit hanya
memberikan pengaruh atau tidak berpengaruh langsung pada harga
saham perusahaan, karena seringkali manajemen telah menyampaikan
hasil-hasil keuangan dan temuan audit melalui siaran pers kepada
wartawan keuangan sebelum laporan keuangan secara resmi
diterbitkan. Akan tetapi, pernyataan semacam itu dapat membantu
keyakinkan efisiensi pasar uang dengan cara mencegah atau
membatasi penyebaran informasi sebelum yang tidak akurat.
memetik
keuntungan
berupa
manfaat
ekonomi
dari
YANG
BERHUBUNGAN
DENGAN
AUDITOR
INDEPENDEN
Menurut Boyton (2003:57), terdapat 4 pihak yang berhubungan dengan
auditor independen, yaitu:
1. Manajemen
Manajemen menunjuk pada kelompok perorangan yang secara aktif
merencanakan, melakukan koordinasi, serta mengendalikan jalannya
operasi dan transaksi klien. Dalam konteks auditing manajemen menunjuk
pada para pejabat perusahaan, pengawas, dan personel kunci sebagai
penyelia (supervisor). Untuk mendapatkan bukti yang di perlukan di
dalam audit seringkali auditor memerlukan data rahasia tentang entitas.
tanpa
memperhatikan
kebenarannya,
auditor
harus
senantiasa menyadari perlunya mengevaluasi secara objektif kondisikondisi yang sedang diamati serta bukti yang di peroleh selama audit.
2. Dewan Direksi dan Komite Audit
Dewan direksi (board of directors) suatu perusahaan bertanggung jawab
untuk memastikan bahwa perusahaan dioperasikan dengan cara terbaik
untuk kepentingan para pemegang saham. Hubungan auditor dengan para
direktur sebagian besar tergantung pada komposisi dewan itu sendiri, bila
dewan terutama terdiri dari para pejabat perusahaan, maka hubungan
auditor, dewan dan manajemen pada dasarnya adalah satu dan sama,
namun apabila dewan terdiri dari sejumlah anggota yang berasal dari luar
perusahaan, mungkin terdapat hubungan yang sedikit berbeda, anggotaanggota dewan yang berasal dari luar bukanlah para pejabat atau pegawai
perusahaan, dalam hal ini, komite audit yang di tunjuk terutama terdiri
dari anggota yang berasal dari luar dewan , dapat bertindak sebagai
penghubung antara auditor dan manajemen. Terdapat kecenderungan
meningkatnya penggunaan komite audit sebagai alat untuk memperkuat
independen auditor. Fungsi suatu komite audit yang secara langsung
mempengaruhi auditor independen adalah:
a. mencalonkan kantor akuntan publik untuk melaksanakan audit tahunan
b. mendiskusikan lingkup audit dengan auditor
c. mengundang auditor secara langsung untuk mengkomunikasikan
masalah-masalah besar yang di jumpai selama pelaksanaan audit
d. me-review laporan keuangan dan laporan auditor bersama auditor pada
saat penyelesaian penugasan
10
11
C. STANDAR AUDITING
AICPA bertanggung jawab menetapkan standar audit untuk profesional
akuntan publik. Salah satu lengan dari divisi ini adalah Auditing Standards
Board (ASB) atau dewan standar auditing, yang telah ditunjuk sebagai badan
teknis senior dari AICPA untuk menerbitkan dan mengumumkan standar
audit. ASB juga bertanggung jawab menyediakan pedoman bagi para auditor
untuk mengimplementasikan pengumuman tersebut dengan cara memberikan
persetujuan atas interpretasi serta pedoman audit disusun oleh staf dari divisi
standar auditing. Seluruh anggota ASB yang berjumlah 15 orang adalah
anggota AICPA. Komite perencanaan pada ASB yang terdiri dari enam
anggota memiliki tanggung jawab untuk menetapkan agenda ASB serta
memantau kemajuan proyek ASB. Dalam memenuhi tanggung jawabnya,
komite menentukan apakah ASB telah menaggapi isu-isu auditing yang
diidentifikasi oleh profesi dan akuntan publik yang dilayani.
1. Statement on Auditing Standars (SAS) atau Pernyataan Standar
Auditing
Pengumuman ASB disebut Statement On Auditing Standads, sebelum
SAS diterbitkan sebuah konsep usulan tentang pernyataan tersebut di
edarkan secara luas kepada kantor-kantor CPA, lembaga pengatur seperti
SEC, para pendidik di bidang akuntansi dan lainnya untuk mendapatkan
komentar sebagai umpan balik, pernyataan yang di usulkan berikut
komentar yang diterima selanjutnya di bahas bersama oleh dewan dalam
suatu rapat terbuka sebelum usulan tersebut di terima. Diperlukan
persetujuan setidaknya dua per tiga anggota untuk menerbitkan suatu
SAS. SAS menjelaskan sifat dan luasnya tanggung jawab seorang auditor
serta menawarkan bimbingan bagi seorang auditor yang melaksanakan
audit. Kepatuhan kepada SAS merupakan kewajiban anggota AICPA yang
harus siap untuk memberikan alasan atas setiap penyimpangan suatu
pernyataan.
12
Ketika di terbitkan, SAS dan semua interpretasi audit yang terkait di beri
nomor kode AU. Dokumen tersebut disatukan dalam satu berkas lembar
lepas AICPA yang di sebut profesional standards, volume 1. Standar
auditing yang diakui secara luas dalam kaitan dengan profesi akuntan
publik dikenal dengan the ten generally accepted auditing standards.
2. Generally Accepted Auditing Standars (GAAS)
Standar auditing yang di akui secara luas dalam kaitannya profesi akuntan
publik dikenal dengan sebutan the ten (general accepted auditing
standards)/ sepuluh standar yang berlaku umum. Sepuluh standar ini
awalnya disetujui oleh para anggota AICPA pada akhir tahun 1940-an.
Sejak itu standar tersebut telah di berkaskan dalam statement on auditing
standar. Kadang kala standar lainnya yang tercantum dalam SAS disebut
sebagai interpretasi atau perluasan dari kesepuluh GAAS tersebut.
a. Standar Umum
Standar umum berkaitan dengan kualifikasi auditor dan mutu
pekerjaan auditor. Terdapat tiga standar umum menurut Boyton
(2003:61):
1. Keahlian dan Pelatihan Teknik yang Memadai.
Dalam setiap profesi, terdapat suatu yang sangat berharga dalam
kompetensi teknis. Kompetensi auditor ditentukan oleh 3 faktor:
(a) pendidikan universitas formal untuk memasuki profesi; (b)
pelatihan praktik dan pengalaman dalam auditing, dan (c)
mengikuti
pendidikan
profesi
berkelanjutan
selama
karir
13
Mulyadi
(1998:26),
keadaan
yang
sering
kali
seorang
yang
melaksanakan
audit
secara
penjual
jasa
seringkali
auditor
mempunyai
yang
digunakan
oleh
personil
kurang
14
Standar Umum
Audit harus dilaksanakan oleh seorang atau lebih yang memiliki keahlian dan
pelatihan teknis yang memadai sebagai seorang auditor.
Standar Pelaporan
15
pelaporan
yang
pertama
mengharuskan
auditor
16
manajemen. Sebagaiman telah ditunjukkan sebelumnya, prinsipprinsip akuntansi yang berlaku umum meliputi juga pengumuman
yang berasal dari badan-badan yang berwenang seperti FASB dan
GASB.
2. Konsistensi dalam penerapan GAAP
Untuk memenuhi standar pelaporan, seorang auditor harus
mencantumkan secara eksplisit dalam laporan auditor tentang
adanya setiap kondisi dimana prinsip akuntansi tidak diterapkan
secara konsisten dalam penyusunan laporan keuangan periode
berjalan dalam kaitannya dengan prinsip akuntans yang diterapkan
pada
periode
sebelumnya.
Standar
ini
dirancang
untuk
diterapkan
secara
konsisten,
maka
masalah
17
Standar audit dapat diterapkan pada setiap audit laporan keuangan oleh
seorang auditor independen tanpa memandang skala ukuran kegiatan
klien, bentuk organisasi, jenis organisasi, atau apakah tujuan entitas adalah
mencari laba atau nirlaba. Konsep materialitas dan risiko akan
mempengaruhi aplikasi seluruh standar, khususnya pada standar pekerjaan
lapangan dan standar pelaporan, materialitas berkaitan dengan arti penting
relatif sesuatu hal. Risiko berkaitan juga dengan kemungkinan suatu hal
itu tidak benar
4. Hubungan Antara Standar Auditing Dengan Prosedur Auditing
Prosedur auditing (auditing procedures) adalah metode-metode yang
digunakan serta tindakan yang dilakukan oleh auditor selama audit
berlangsung. Standar auditing yang dapat di terapkan pada setiap audit
laporan keuangan, maka prosedur auditing dapat berbeda antara satu klien
dengan klien yang lainnya, karena adanya perbedaan dalam skala kegiatan
suatu entitas dengan entitas lainnya, perbedaan karakteristik, serta sifat
dan kompleksitas operasi dan sebagainya.
wajar
tanpa
pengecualian
(unqualitfied
opinion)
yang
18
pendahuluan
Paragraf
pendahuluan
(introductory
ruang
lingkup
audit
juga
menunjukkan
beberapa
Auditor
19
Independen
Audior
Judul
Laporan Mencantumkan
kata
independen
Dewan
Intel Corporation
Kami
Menunjukkan:
telah
mengaudit Paragraf
direksi
jasa-jasa
yang
Corporation tanggal 25
dilaksanakan
telah mengaudit)
Desember
1998,
laporan
dan
laba-rugi
konsolidasi,
atau
(Kami
laporan
tanggung
dan
arus
kas
masing-masing
untuk
pada
jwab
manajemen
Tanggung
keuangan
perusahaan.
jawab
kami
tanggung
jawab
menyatkan
pendapat
menyatakan:
dengan
mengharuskan :
GAAS
yang
o merencanakan dan
melaksanakan
kami
audit
standar
sesuai
auditing
dengan
yang
agar
mendapatkan
keyakinan
memadai
20
yang
bahwa
laporan keuangan
merencanakan
dan
saji material
keyakinan
o memeriksa bukti-
bukti berdasarkan
pengujian
audit
o menilai
meliputi
prinsip
akuntansi
yang
digunakan
dan
pengujian,
bukti-bukti
estimasi signifikan
manajemen
penilaian
prinsip
akuntansi
dibuat
oleh
penyajian laporan
yang
keuangan
manajeen,
o penilaian terhadap
keuangan
keseluruhan
aporan
secara
yang
memadai
Menyatakan:
dasar
untuk
memadai
menyatakan
pedapat.
Menurut pendapat kami
laporan
konsolidasi
sebutkan
keuangan
yang
kami
diatas
untuk
menyatkaan pendapats.
secara
dalam
keuangan
pada
tanggal
21
neraca
25
Desember
tertentu
o sesuai
dengna
prinsip-prinsip
akuntansi
yang
berlaku
berakhir
tanggal
25
pada
Desember
1999.
Sesuai
prinsip
akuntansi
yang
umum
(GAAP)
dengan
yang
Tangan
Akuntan Publik
Manual atau tercetak
Tanggal Laporan
11 Januari 2000
Hari
terakhir
pekerjaan
lapangan
22
d. penilaian
terhadap
penyajian
laporan
keuangan
secara
keseluruhan
2.
e. paragraf pendapat
menurut mulyadi (1998:18), dalam paragraf pendapat, auditor
menyatakan pendapatnya mengenai kewajaran laporan keuangan
laporan keuangan auditan, dan semua hal yang material, yang
didasarkan atas kesesuaianpenyusunan laporan keuangan tersebut
dengan prinsip akuntansi berterima umum. Menurutnya, ada lima tipe
pokok laporan audit yang diterbitkan oleh auditor:
1. Laporan yang berisi pendapat wajar tanpa pengecualian
(unequalified opinion report)
pendapat wajar tanpa pengecualian diberikan oleh auditor jika
tidak terjadi pembatasan dalam lingkup audit dan tidak terdapat
pengecualian yang signifikan mengenai kewajaran dan penerapan
prinsip akuntansi berterima umum dalam penyusunan laporan
keuangan, konsistensi penerapan sistem akuntansi berterima
umum, serta pengungkapan memadai dalam laporan keuangan.
Kata wajar dalam paragraf pendapat mempunyai makna :(1)
bebas dari keragu-raguan dan ketidakjujuran, (2) Lengkap
informasinya.pengertian wajar ini tidak hanya terbatas pada
jumlah-jumlah rupiah dan pengungkapan yang tercantum dalam
laporan keuangan, namun meliputi pula ketepatan penggolongan
informasi seperti penggolongan aktiva atau utang jedalam
kelompok lancar atau tidak lancar, biaya usaha dan biaya diluar
usaha.
Laporan keuangan diaanggap menyajikan secara wajar posisi
keuangan dan hasil usaha suatu organisasi, sesuai dengan prinsip
akuntansi berterima umum, jika memenuhi kondisi berikut ini:
23
24
Referensi
ini
merupakan
petunjuk
adanya
berakhir pada
25
terhadap
penyajian
laporan
keuangan
secara
26
Menurut
Mulyadi
(1998:20)
kondisi
yang
27
28
29
akuntansi
yang
mengidentifikasikan,
menganalisis,
yang
ditemukan
selama
pemeriksaan,
sehingga
penyajian yang wajar atas posisi keuangan serta hasil usaha arus kas
sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum(SAK) adalah
tercermin dan merupakan bagian terpadu yang menjadi tanggung
jawab managemen. Di lain pihak auditor independen hanya
bertanggung jawab atas pemberian pendapat(opini) mengenai laporan
keuangan.
30
31
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Audit laporan keuangan memainkan peran yang sangat diperlukan
dalam ekonomi pasar bebas. Beberapa tanggung jawab auditor termasuk
untuk mendeteksi dan melaporkan kecurangan, melaporkan tindakan
melanggar hukum yang dilakukan klien, serta melaporkan apabila terdapat
ketidakpastian
tentang
kemampuan
entitas
untuk
mempertahankan
kelangsungan hidupnya.
Akuntansi dan auditing secara signifikan memerlukan apa yang di
sebut pertimbangan profesional. Oleh karena itu, auditor hanya mencari dasar
yang memadai untuk menyatakan pendapat atas kewajaran (fairness) laporan
keuangan.
AICPA bertanggung
jawab
menetapkan
standar
audit
untuk
profesional akuntan publik. Salah satu lengan dari divisi ini adalah Auditing
Standards Board (ASB) atau dewan standar auditing, yang telah ditunjuk
sebagai
badan
teknis
senior
menerbitkan
dan
32
DAFTAR PUSTAKA
Boynton, William C., Johnson, Raymond N., dan Kell, Walter G. 2003. Modern
Auditing. Jakarta: Erlangga.
Mulyadi., Puradiredja, Kanaka. 1998. Auditing. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.
33