Isi Makalah Tentang Teori Penawaran Agregat
Isi Makalah Tentang Teori Penawaran Agregat
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tahun 1960an ahli-ahli ekonomi telah merasa puas dengan analisis
keseimbangan Makro Ekonomi, yaitu analisis yang mengabaikan aplikasi
perubahan harga ke atas keseimbangan tingkat kegiatan ekonomi dan yang
sangat menekankan segi permintaan dalam analisis penentuan tingkat kegiatan
ekonomi suatu negara. Peristiwa-peristiwa dalam kegiatan ekonomi berbagai
negara dalam tahun 1970an, yang pada umumnya menghadapi masalah inflasi
yang serius dalam keadaan pengangguran yang cukup tinggi, menimbulkan
kesadaran bahwa analisis yang ada belum dapat memberikan gambaran yang
tepat
mengenai
peristiwa-peristiwa
yang
mungkin
berlaku
dalam
perekonomian.
Kelemahan ini telah mendorong kepada perkembangan model
penentuan keseimbangan kegiatan ekonomi negara yang ketiga, yang
menunjukkan
bagaimana
perubahan
harga-harga
akan
mempengaruhi
BAB II
4
PEMBAHASAN
A. Pengertian Teori Penawaran Agregat
Seorang cendekiawan Muslim yang bernama Ibnu Khaldun mengakui
adanya pengaruh permintaan dan penawaran terhadap penentuan harga. Hal ini
sangat penting untuk diketahui karena peranan permintaan dan penawaran
terhadap penentuan harga tidak begitu baik dipahami di Dunia Barat. Beliau
menekankan bahwa kenaikan penawaran atau penurunan permintaan
menyebabkan kenaikan harga, demikian pula sebaliknya. Dia sangat percaya
bahwa akibat dari rendahnya harga yang terjadi sangat drastis akan merugikan
pengrajin dan pedagang serta mendorong mereka keluar pasar, sedangkan
akibat dari tingginya harga yang naik secara drastis sangat menyusahkan
terhadap konsumen.1
Menurut Ibnu Khaldun, faktor-faktor yang menentukan penawaran
adalah permintaan, tingkat keuntungan relatif, tingkat usaha manusia,
besarnya tenaga buruh termasuk ilmu pengetahuan dan keterampilan yang
dimiliki,
ketenangan
dan
keamanan,
serta
kemampuan
teknik
dan
perkembangan masyarakat secara keseluruhan. Semua ini merupakan elemenelemen penting dari teori produksi, jika harga turun dan menyebabkan
kebangkrutan, modal menjadi hilang, sedangkan untuk penawaran yang
menurun dan mendorong munculnya resesi ekonomi (kemerosotan dalam
ekonomi).2
Sedangkan teori adalah serangkaian bagian atau variabel, definisi, dan
dalil yang saling berhubungan yang menghadirkan sebuah pandangan
sistematis mengenai fenomena dengan menentukan hubungan antar variabel,
dengan maksud menjelaskan fenomena alamiah. Labovitz dan Hagedorn
mendefinisikan teori sebagai ide pemikiran pemikiran teoritis yang mereka
1
2
Syamsul Hidayat, Ekonomi Makro, (Jakarta: Rajawali Press, 2010), halaman 135.
Ibid.
3
4
Suherman Rosyidi, Pengantar Teori Ekonomi, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2005), halaman
32.
5. Teknologi produksi
Kemajuan teknologi menyebabkan penurunan biaya produksi dan
menciptakan barang-barang baru sehingga menyebabkan kenaikan dalam
penawaran barang.
6. Jumlah pedagang atau penjual
Apabila jumlah penjual suatu produk tertentu semakin banyak,
maka penawaran barang tersebut akan bertambah.
7. Tujuan perusahaan
Tujuan perusahaan adalah memaksimumkan laba bagi hasil
produksinya. Akibatnya tiap produsen tidak berusaha untuk memanfaatkan
kapasitas produksinya secara malksimum, tetapi akan menggunakannya
pada tingkat produksi yang akan memberikan keuntungan maksimum.
8. Kebijakan pemerintah
Kebijakan pemerintah untuk mengurangi komoditas impor
menyebabkan supply atau penawaran dan keperluan akan kebutuhan
tersebut dipenuhi sendiri sehingga dapat meningktakan penawaran.
Sedangkan agregat adalah jumlah kumpulan dan keseluruhan dari
variabel atau objek yang sedang diamati atau menjadi pokok pembahasan
dalam suatu permasalahan di berbagai bidang ilmu pengetahuan. 6 Jika
digabungkan dari ketiga istilah tersebut di atas, maka yang dimaksud dengan
teori penawaran agregat (aggregate supply) adalah suatu teori atau pendapat
yang berkaitan dengan jumlah barang dan jasa akhir perekonomian yang dijual
atau ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan (firms) pada berbagai tingkat
harga yang berbeda. Dengan kata lain, dapat dikatakan bahwa penawaran
agregat merupakan nilai total dari seluruh barang akhir dan jasa yang
Muana Nanga, Makroekonomi: Teori, Masalah, dan Kebijakan, (Jakarta: RajaGrafindo Persada,
2005), halaman 133.
faktor
yang
menentukan
penawaran
agregat,
yaitu
Ardiansyah, Teori Makro Ekonomi, (Bandung: Graha Cipta, 2007), halaman 167.
Muana Nanga, op. cit., halaman 134-135.
10
barang
modal
yang
tersedia
dan
digunakan
dalam
perekonomian (C = Capital).
b. Jumlah dan kualitas tenaga kerja yang tersedia dalam perekonomian
( L = Labor ).
c. Jumlah dan jenis kekayaan alam yang akan digunakan (Q = Quantity).
d. Tingkat teknologi yang digunakan (T = Technology).
Keseimbangan dengan kesempatan kerja penuh tersebut menurut
kaum Klasik merupakan kondisi yang ideal atau normal dari suatu
perekonomian.
Keyakinan
dari
kaum
Klasik
bahwa
di
dalam
10
11
Tommy Suhartono, Teori-Teori Ekonomi, (Jakarta: Rajawali Press, 2009), halaman 312.
Diambil
dari:
http://arengiff.blogspot.co.id/2011/03/perdebatan-antara-klasik-dankeynes.html.
11
b. Hukum pasar dari J.B. Say yang mengatakan bahwa penawaran akan
menciptakan permintaannya sendiri (supply creates its own demand),
selalu berlaku bagi perekonomian secara keseluruhan.
c. Bahwa tingkat harga dan upah di dalam perekonomian adalah cukup
fleksibel, artinya harga-harga barang dan upah tenaga kerja sewaktuwaktu dapat dengan cepat disesuaikan.
Pada intinya model makro ekonomi dari kaum Klasik memiliki
beberapa implikasi yang penting, yaitu:12
a. Kesempatan kerja penuh selalu terwujud.
b. Pergeseran permintaan agregat (aggregate demand atau AD) hanya
akan mempengaruhi tingkat harga (P), tetapi tidak mempengaruhi
tingkat output riil keseimbangan (Y) dan kesempatan kerja di dalam
perekonomian.
c. Penawaran merupakan faktor kunci bagi pertumbuhan ekonomi,
menurut kaum klasik, stagnasi ekonomi yang terjadi merupakan akibat
dari kegagalan atau ketidakmampuan di dalam meningkatkan atau
mengembangkan input-input tersebut.
d. Inflasi yang terjadi akibat ketidakmampuan bank sentral. Menurut
kaum klasik, inflasi di dalam perekonomian timbul sebagai akibat
kegagalan dari pemerintah atau bank sentral untuk mengendalikan laju
pertumbuhan jumlah uang beredar.
Menyangkut penawaran agregat (AS), kaum klasik tidak membuat
pembedaan antara kurva penawaran agregat jangka pendek (SRAS) dan
kurva penawaran jangka panjang (LRAS). Bagi kaum Klasik hanya ada
satu kurva penawaran agregat yaitu kurva penawaran agregat yang tegak
lurus atau vertikal, yang menunjukkan bahwa jumlah output barang atau
jasa yang sama akan ditawarkan berapapun harganya. Dengan perkataan
12
12
lain, jumlah output barang atau jasa yang ditawarkan itu tidak bergantung
pada tingkat harga. Kurva penawaran agregat kaum Klasik didasarkan
pada asumsi bahwa pasar tenaga kerja berada pada kseimbangan dengan
kesempatan kerja (employment) berada dalam kondisi full employment.
Dalam pandangan klasik, kurva SRAS selalu bergerak ka arah tingkat
output full employment untuk berpotongan antara kurva LRAS.13
Dengan perkataan lain, keseimbangan ditentukan oleh perpotongan
antara kurva permintaan agregat (AD) dengan kurva penawaran agregat
jangka panjang (LRAS). Di dalam model makro ekonomi Klasik,
keseimbangan terjadi dimana kekuatan permintaan agregat (AD) dan
penawaran agregat (AS) adalah seimbang. Permintaan agregat menurut
kaum Klasik hanya bergantung pada tingkat teknologi dan sekaligus
merupakan tingkat output atau GNP riil kesempatan kerja penuh (full
employment level of real GNP).14
3. Kurva AS atau Aggregate Supply Menurut Teori Keynes
Hal-hal yang dikemukakan oleh kaum Klasik tersebut di atas
ternyata mendapat tanggapan dan kritik keras dari John Maynard Keynes
yang juga dikenal sebagai bapak dari makro ekonomi modern. Salah satu
pendapat yang sangat penting dari Keynes adalah yang mengatakan bahwa
perekonomian swasta pada dasarnya adalah tidak stabil dan penuh dengan
ketidakpastian.
Selain
itu,
Keynes
mengatakan
bahwa
tidak
terdapat
13
tingkat
harga.
Pada
kesimpulannya
Keynes
tidak
mempercayai bahwa:16
a. Perekonomian akan selalu berada pada kondisi keseimbangan dengan
kesempatan kerja penuh.
b. Mekanisme pasar itu akan selalu dapat bekerja dengan baik, sehingga
menjamin perekonomian selalu dalam kondisi yang diharapkan.
c. Hukum pasar dari J.B. Say yang mengatakan penawaran menciptakan
permintaan sendiri akan selalu berlaku di dalam perekonomian secara
keseluruhan, sehingga menjamin bahwa penawaran agregat akan selalu
sama dengan permintaan agregat (AS=AD).
d. Tingkat harga dan upah bersifat fleksibel, tetapi sebaliknya Keynes
mengatakan bahwa harga dan upah itu cenderung untuk kaku.
J.M. Keynes sering dikatakan telah menciptakan suatu revolusi di
dalam pemikiran ekonomi, khususnya dalam ekonomi makro, yaitu
revolusi Keynesian. Sedangkan berkaitan dengan penawaran agregat,
Keynes dan pengikut-pengikutnya (Keynesian) mengatakan bahwa kurva
penawaran agregat jangka pendek (SRAS) adalah horizontal atau sejajar
atau datar (perfectly elastic), yang berarti bahwa suatu jumlah output riil
akan ditawarkan pada suatu tingkat harga tertentu. Dengan perkataan lain,
perusahaan akan menawarkan berapapun jumlah barang yang diminta pada
tingkat harga yang berlaku. Pemikiran yang melandasi kurva penawaran
agregat Keynes dan pengikutnya (Keynesian) disebabkan oleh terdapatnya
15
16
Roy Pranomo, Para Maestro Makro Ekonomi, (Yogyakarta: Adicita Group, 2002), halaman
123.
Ibid.
14
19
15
16
17
18
19
20
31
32
Ibid.
Ibid., halaman 121.
21
33
22
penawaran agregat Klasik Baru (ASC) adalah lebih curam dari kurva
penawaran agregat Keynesian Baru (ASK).34
34
35
Ibid.
Muana Nanga, op. cit., halaman 144-145.
23
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ditinjau dari berbagai penjelasan yang kami paparkan di atas, maka
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Pengertian Teori Penawaran Agregat: Teori penawaran agregat
(aggregate supply) adalah suatu teori atau pendapat yang berkaitan dengan
jumlah barang dan jasa akhir perekonomian yang dijual atau ditawarkan
oleh perusahaan-perusahaan (firms) pada berbagai tingkat harga yang
berbeda. Dengan kata lain, dapat dikatakan bahwa penawaran agregat
24
merupakan nilai total dari seluruh barang akhir dan jasa yang dihasilkan
dalam perekonomian.
2. Kurva AS atau Aggregate Supply Menurut Teori Klasik dan Keynes:
a. Pengertian Kurva AS atau Aggregate Supply: Kurva AS atau kurva
Aggregate Supply atau kurva penawaran agregat adalah kurva yang
menggambarkan tentang hubungan antara tingkat harga yang berlaku
dalam ekonomi dan nilai produksi riil atau output (pendapatan nasional
rill) yang akan ditawarkan dan diproduksi oleh semua perusahaan
dalam suatu perekonomian.
b. Kurva AS atau Aggregate Supply Menurut Teori Klasik:
Menyangkut penawaran agregat (AS), kaum klasik tidak membuat
pembedaan antara kurva penawaran agregat jangka pendek (SRAS)
dan kurva penawaran jangka panjang (LRAS). Bagi kaum Klasik
hanya ada satu kurva penawaran agregat yaitu kurva penawaran
agregat yang tegak lurus atau vertikal, yang menunjukkan bahwa
jumlah output barang atau jasa yang sama akan ditawarkan berapapun
harganya. Dengan perkataan lain, jumlah output barang atau jasa yang
ditawarkan itu tidak bergantung pada tingkat harga. Kurva penawaran
agregat kaum Klasik didasarkan pada asumsi bahwa pasar tenaga kerja
berada pada kseimbangan dengan kesempatan kerja (employment)
berada dalam kondisi full employment.
c. Kurva AS atau Aggregate Supply Menurut Teori Keynes: berkaitan
dengan penawaran agregat,
Keynes
dan pengikut-pengikutnya
25
26
27
mencari atau membaca sumber-sumber lain yang berkaitan dengan hal ini,
sehingga dapat memperkaya ilmu pengetahuan yang ada. Sehingga harapan
kami Anda nantinya tidak hanya sebatas membaca namun juga memberikan
koreksi positif demi kebaikan makalah ini kedepannya.
Daftar Pustaka
Aditya, Bayu. 2007. Pemikiran Makroekonomi. Jakarta: RajaGrafindo Persada.
Ardiansyah. 2007. Teori Makro Ekonomi. Bandung: Graha Cipta.
Deliarnov. 2012. Perkembangan Pemikiran Ekonomi. Jakarta: RajaGrafindo
Persada.
Diulio, Eugene. 1993. Teori Makroekonomi. Jakarta: Erlangga.
Hidayat, Syamsul. 2010. Ekonomi Makro. Jakarta: Rajawali Press.
http://arengiff.blogspot.co.id/2011/03/perdebatan-antara-klasik-dan-keynes.html.
Diakses pada 20 Oktober 2016.
https://id.wikipedia.org/wiki/Agregat. Diakses pada 20 Oktober 2016.
https://id.wikipedia.org/wiki/Teori. Diakses pada 20 Oktober 2016.
28
29