Anda di halaman 1dari 8

STEP 7

1. Jelaskan anatomi dan fisiologi dari pernafasan !


Nares anterior cavum nasi ( rongga hidung ) nares posterior
naso faring larynx trachea bronchus bronchus primer
bronchus sekunder bronchus tertier bronchiolus terminalis
bronchiolus respiratorius ductus alveolaris saccus alveolaris
alveoli
( Situs Thoracis, FK UNDIP )
a. Pernafasan atas :

Nares anterior

Covum nasi

Nares posterior

Naso farinx

larinx

b. Pernafasan bawah :

Trakhea

Bronkus(primer, sekunder n tertier)

Bronkeolus terminalis

Bronkeolus respiratorius

Ductus alveolaris

Saccus alveolaris

Alveolus

Fisiologi Kedokteran,Guyton and Hall,EGC


FISIOLOGI PERNAFASAN
Proses fisiologi pernafasan yaitu proses oksigen dipindahkan
dari udara ke dalam jaringan-jaringan dan carbondioksida
dikeluarkan ke udara ekspirasi,dapat dibagi menjadi tiga
stadium:
(1)ventilasi yaitu masuknya campuran gas-gas ke dalam
dan keluar paru

(2)transportasi :
distribusi

darah

penyesuainya

dalam sirkulasi

dengan

distribusi

pulmonar
udara

dan

dalam

alveolus-alveolus
(3)difusi

secara

umum

diartikan

sebagai

peristiwa

perpindahan molekul dari suatu daerah yang konsentrasi


molekulnya tinggi ke daerah yang konsentrasi molekulnya
rendah.
Ventilasi
Udara bergerak keluar masuk dan keluar paru karena ada
selisih tekanan antara atmosfer dan alveolus akibat kerja
mekanik otot-otot.
Difusi
Tahap kedua dari proses pernafasan mencakup proses difusi
gas-gas melintasi membran alveolus kapiler yang tipis.
Penggerak

kekuatan

difusi

gas

melewati

membran

alveolokapiler terdiri dari perbedaan tekanan parsial antara


darah dan rongga alveolar. Perbedaan tekanan parsial untuk
difusi O2 relatif besar : O2 alveolar kira-kira 100 mmHg dan
sekitar

40

mmHg

dalam

darah

kapiler

paru

venosa

campuran. Difusi CO2 dari darah ke alveolus membutuhkan


perbedaan tekanan parsial yang lebih kecil daripada O2
karena

C02

lebih

larut

dalam

lipid.

Normalnya

kesetimbangan O2 dan CO2 antara alveoli dan darah kapiler


paru lengkap dalam waktu 0,25 detik dari 0,75 detik waktu
kontak keseluruhan.
Transport oksigen dalam darah
Oksigen diangkut dari paru-paru ke jaringan melalui dua jalan :
secara fisik larut dalam plasma atau secara kimia berikatan dengan
Hb sebagai oksiHb (HbO2).
Transpor CO2 dalam darah

Homeostasis CO2 juga suatu aspek penting dalam kecukupan


respirasi. Transpor CO2 dari jaringan ke paru untuk dibuang
dilakukan dengan tiga cara. Sekitar 10% C02 secra fisik larut dalam
plasma, sekitar 20% CO2 berikatan dengan gugus amino pada Hb
dalam sel darah merah, dan sekitar 70% diangkut dalam bentuk
bikarbonat plasma.
Kontrol persyarafan
Otot polos terdapat pada trakea hingga bronkiolus terminalis dan
dikontrol

oleh

sistem

syaraf

otonom.

persyarafan

parasimpatis

(kolinergik) (melalui nervus vagus) menyebabkan bronkokonstriksi dan


peningkatan sekresi kelenjar mukosa dan sel goblet. Rangsangan
simpatis

terutama

ditimbulkan

oleh

epinefrin

melalui

reseptor

adrenergik beta dan menyebabkan relaksasi otot polos bronkus,


bronkodilatasi, dan berkurangnya sekresi bronkus.
Pusat pernafasan : Kelompok pernafasan dorsal, terletak di
bagian dorsal medula yang terutama menyebabkan
inspirasi. Semua atau sebagian besar neuronnya terletak di
dalam nukleus traktus solitarius, nukleus traktus solitarius
juga merupakan akhir dari saraf sensoris, yaitu n. Vagus dan
n. Glosofaingeus yang memindahkan sinyal sensorisnya ke
dalam pusat pernafasan dari kemoreseptor perifer,
baroreseptor dan berbagai macam reseptor dalam paru
Kelompok pernafasan ventral, terletak di ventrolateral
medula, yang menyebabkan inspirasi dan ekspirasi
tergantung pada kelompok neuron mana yang di rangsang.
Terletak kira-kira 5 mm di sebelah anterior dan lateral
kelompok pernafsan dorsal dapat di jumpai di nukleus
ambigus rostralis dan nukleus retroambigus caudalis
Pusat pneumotaksik terletak di sebelah dorsal superior pons
yang membantun mengatur keepatan dan pola bernafas.
Terletak di sebelah dorsal nukleus parabrakialis dari pons
bagian atas menjalarkan sinyal ke arah inspirasi
Fisiologi Kedokteran, Guyton and Hall, 1996
2. Bagaimana mekanisme sesak nafas ?
Mekanisme sesak nafas (secara umum)
Pekerjaan berlebihan Jika dinding dada atau paru kurang lentur
atau jika resistensi thdp aliran udara ditingkatkanotot pernapasan

memerlukan peningkatan generasi tekanan untuk memperluas


volume parusetiap saat tekanan yang ditimbulkan otot selama
pernapasan mendekati beberapa fraksi kemampuan yang
menimbulkan takanan maksimalnyasinyal dari paru dan atau
jalan udara beredar melalui saraf vagus ke sistem saraf pusat untuk
menimbulkan sensasi sesak.berat rasa sesak.
(Prinsip-Prinsip Ilmu Penyakit Dalam vol 1,Harrison)
3. Macam-macam sesak nafas yang lain dan penyebabnya ?
ortopneu : dispnea yang terjadi pada posisi berbaring. Biasanya
disebabkan karena gagal jantung. Juga dapat terjadi pada penyakit
paru tahap lanjut dan paralisis diafragma bilateral.
Platipneu : dispnea yang terjadi pada posisi tegak dan akan
membaik jika penderita dalam posisi berbaring; terjadi pada
abnormalitas vaskularisasi paru seperti pada COPD berat.
Trepopneu : penderita dispnea dapat bernapas lebih enak jika
dengan posisi bertumpu pada sebelah sisi; ditemui pada penyakit
jantung (perubahan posisi menyebabkan perubahan ventilasiperfusi)
Paroxysmal nocturnal dyspnea (PND) : sesak nafas yang terjadi
tiba-tiba pada saat tengah malam setelah penderita tidur selama
beberapa jam; biasanya pada penderita penyakit jantung.
Exertional dyspnea : dispnea yang disebabkan karena melakukan
aktivitas.
Djojodibroto, R. Darmanto.
Respirology (Respiratory
Medicine). EGC, Jakarta. 2009.
4. Mengapa didapatkan bunyi mengi atau wheezing ?
Mengi atau wheezing adalah napas yang berbunyi seperti bunyi
suling yang menunjukkan adanya penyempitan saluran napas, baik
secara fisiologik (oleh karena dahak) maupun secara anatomik
( oleh karena konstriksi). Wheezing dapat terjadi secara difus di
seluruh dada seperti pada asma atau secara lokal seperti pada
penyumbatan lendir atau benda asing.
Djojodibroto, R. Darmanto.
Medicine). EGC, Jakarta. 2009.

Respirology

(Respiratory

Suara mengi dapat diakibatkan oleh turbulensi arus udara dan


getaran mukus bronkus.
Price, Sylvia A., Lorraine M. Wilson. Patofiologi : Konsep
Klinis Proses-Proses Penyakit. EGC, Jakarta. 2012.
5. Mengapa pasien datang dengan keluhan sesak setelah bekerja
membongkar muatan beras ?

Pada Saat Stress


Gangguan Keseimbangan Saraf Otonom
N: tonus otot polos bronkus merupakan keseimbangan
antara efek sistem kolinergik dan sistem simpatis
kolinergik dan adrenergik kontraksi otot polos
bronkus
adrenergik relaksasi otot polos bronkus
asma bronkhial gangguan keseimbangan fungsi
sistem kolinergik dan adrenergik >>>>, dan terjadi
blokade adrenergik
reseptor adrenergik pada bronkus= 2 rangsang
mengaktifkan enzim adenilsiklase (pada mukosa sel otot
polos bronkus)pembentukan cAMP dari ATP cAMP
relaksasi otot polos bronkus cAMP berdifusi kedalam
sitoplasma sel mast/ basofil oleh pengaruh enzim
fosfodiesterase berubah menjadi 5-AMP peran cAMP
hilang.
penderita asma bronkhial hipofungsi adrenergik
cAMP tidak tersedia dalam jumlah cukup lumen
bronkus tidak dapat mempertahankan terbuka dg
memadai
penderita asma bronkhial aktivitas parasimpatis
karena sensitivitas reseptornya mengakifkan enzim
guanil siklase (dlam mukosa sel otot polos bronkus)
pembentukan cGMP dari GMP kontraksi otot polos
bronkus dan mediator kimiawi
6. Apa hubungan penderita dengan keluhan sesak nafas saat sakit
batuk pilek ?
Batuk merupakan mekanisme reflek dengan cara menyingkirkan
hasil sekresi lendir yang menumpuk pada jalan napas. Namun,
sering terdapat batuk yang tidak bertujuan untuk mengeluarka
lendir maupun benda asing, seperti batuk yang disebabkan oleh
iritasi jalan napas. Jalan napas dapat menjadi hiperreaktif sehingga
hanya dengan iritasi sedikit saja sudah dapat menyebabkan refleks
batuk.
7. Apa hubugan penyakit tersebut dengan keluarganya ?
8. Faktor pencetus keluhan pada skenario ?

Aktivitas gerak badan dapat memprovokasi saluran pernapasan


yang heperreaktif sehingga timbul bronkonstriksi. Hal yang
berperan sebagai provokator adalah proses pendinginan dan
pengeringan saluran pernapasan. Pada orang melakukan kegiatan
olahraga, ventilasi-menitnya akan meningkat. Sebelum masuk ke
paru, udara yang dingin dan kering harus dipanasi dan dijenuhkan
dengan uap air oleh epitel trakeobronkial. Epitel trakeobronkial
menjadi dingin dan kering sehingga menyebabkan bronkokonstriksi
saluran pernapasan.
Djojodibroto, R. Darmanto.
Respirology (Respiratory
Medicine). EGC, Jakarta. 2009.
9. Macam-macam bunyi mengi ! Jelaskan !
10. Apa cara kerja salbutamol ?
Suatu zat antikolinergik yang bekerja menghambat reflek vagus
dengan cara memblok reflek vagus dengan cara memblok asetilkolin
yang dihasilkan oleh saraf vagus. Efek bronkodilatasi ysng dihasilkan
bersifat local yaitu langsung pada paru-paru dan tidak memberikan
efek sistemik. Salbutamol adalah suatu zat adrenegik beta2 yang
bekerja pada otot polos saluran pernafasan yang menghasilkan
relaksasi, merelakasasi semua otot polos dari trakea sampai ujung
bronkiolus dan melindungi terhadap semua penyebab brokokonstriksi.
Data Obat Indonesia
11. Mengapa doter memberikan terapi salbutamol, budesonide, dan
bromhexin ?
Bromhexin : terapi pada penyakit saluran nafas akut dan kronik
yang berhubungan dengan sekresi mucus yang abnormal dan
terganggunya transportasi mucus
Data Obat Indonesia
12. DD ? Etilologi, patogenesis, manifes, komplikasi, terapi ?
A. Asma
Ada 2 penggolongan besar asma bronkial, yaitu asma bronkial
yang berkaitan dengan penderita yang mempunyai riwayat
pribadi atau riwayat keluarga dengan kelainan atopik; dan asma
bronkial pada penderita yang tidak ada kaitannya dengan
diatesis atopik. Asma yang berkaitan dengan atopi digolongkan
sebagai asma ekstrinsik atau asma alergik, sedangkan yang
tidak berkaitan dengan atopi digolongkan sebagai asma instrinsik
atau asma idiosinkratik.
Asma ekstrinsik
Asma intrinsik
Mulai terjadinya
Saat kanak-kanak
Saat dewasa
Kadar IgE serum
Meningkat
Normal
Mekanisme terjadinya Mekanisme imun
Non-imun

Manifestasi klinis :
Sebagai sindrom episodik, terdapat interval asimptomatik di
antara kejadian serangan asma. Ciri-ciri yang sangat penting dari
sindrom ini, seperti dispnea, suara mengi, obstruksi jalan napas
reversible terhadap bronkodilator, bronkus yang hiperresponsif
terhadap berbagai stimulasi baik yang secara spesifik maupun
non spesifik, dan peradangan saluran pernapasan. Semua ciri-ciri
tadi tidak harus terdapat bersamaan.
Serangan asma ditandai dengan batuk, mengi, serta sesak
napas. Gejala yang sering terlihat jelas adalah penggunaan otot
napas tambahan, timbulnya pulsus paradoksus, timbulnya
Kussmauls sign.

B. Bronkhitis
13. Pemeriksaan fisik dan penunjang ?
pemeriksaan darah rutin
pemeriksaan jumlah Hb untuk menentukan apakah terdapat
anemia, pemeriksaan packed cell volume untukmenentukan apakah
terdapat polisitemia yang disebabkan oleh bronkitis kronik atau
emfisema
pemeriksaan mikrobiologik darah
pemeriksaan sputum
pemeriksaan rontgen dada
pemeriksaan biokimia : kadar alpha1-antitripsin, autoantibodi, dan
IgE untuk alergen spesifik
tes faal paru : spirometri, analisis gas darah arteri, tes difusi
aspirasi cairan pleuraataupun drainase serta water sealed drainage
bronkoskopi : visualisasi, washing, brushing, biopsy, BAL
torakoskopi
mediastinoskopi
ultrasonografi

computed tomography (CT Scan)


magnetic resonance imaging
radioisotope lung scanning
pemeriksaan dengan menggunakan penanda tumor
skin prick test
tes provokasi, exercise test
Djojodibroto, R. Darmanto.
Respirology (Respiratory
Medicine). EGC, Jakarta. 2009.
14. Faktor yang memengaruhi pernafasan ?

Anda mungkin juga menyukai