Anda di halaman 1dari 8

Gending Sriwijaya (film)

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Gending Sriwijaya (film)

Sutradara
Produser

Pemeran

Distributor
Durasi
Negara

Hanung Bramantyo
Dhoni Ramadhan
Dian Permata Purnamasari
Irene Camelyn Sinaga
Agus Kuncoro
Sahrul Gunawan
Julia Perez
Mathias Muchus
Slamet Rahardjo
Jajang C. Noer
Hafshary
Putaar Production
... menit
Indonesia

Gending Sriwijaya adalah film bergenre drama dan laga kolosal dari Indonesia yang dirilis pada
2013 yang disutradarai oleh Hanung Bramantyo dan merupakan proyek kedua sutradara ini
bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan. Proyek sebelumnya adalah film
Pengejar Angin.[1] Film ini diinspirasikan dari lagu dan tarian tradisional kebudayaan Palembang,
Sumatera Selatan dan penggarapan direncakan akan dilakukan kolosal, namun dipertimbangkan

untuk semi kolosal terkait kesulitan situs Sriwijaya banyak yang tidak bersisa yang
mengakibatkan film beresiko tidak otentik.[1]
Film ini digarap dengan komposisi pemain film Sumatera Selatan 80 persen dan 20 persen artis
dari Jakarta karena menurut Hanung warga Sumatera sudah sangat ekspresif dan alami dalam
berakting.[1] Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin mengakui bahwa istana Kerajaan
Sriwijaya yang banyak menggunakan bahan kayu sudah lapuk.[1]
Salah satu pemainnya Julia Perez banyak melakukan akting laga tanpa menggunakan pemain
pengganti. [2]

Sinopsis
Nusantara pada abad 16, tiga abad setelah keruntuhan Sriwijaya ,muncul kerajaan-kerajaan kecil
yang saling berebut kekuasaan. Kedatuan Bukit Jerai, adalah kerajaan kecil yang dipimpin oleh
Dapunta Hyang Mahawangsa dengan permaisurinya Ratu Kalimanyang. Mereka memiliki dua
putera, Awang Kencana dan Purnama Kelana. Dapunta Hyang sudah memasuki usia tua dan
saatnya untuk menyerahkan kepemimpinannya kepada putera mahkotanya, Awang Kencana.
Namun di luar adat kebiasaan, Dapunta justru memilih Purnama Kelana sebagai penggantinya.
Awang Kencana secara diam-diam mengetahui rencana itu dan sangat kecewa dengan keputusan
ayahnya. Awang kemudian menjebak Purnama, menfitnah Purnama telah membunuh Dapunta
Mahawangsa. Purnama kemudian di tangkap oleh Awang dan dijebloskan kepenjara. Dengan
dibantu oleh para tabib dan sahabat-sahabatnya, Purnama berhasil dibebaskan dan dihindarkan
dari hukuman mati. Kelompok pasukan yang dipimpin oleh Awang kemudian mengetahui
rencana itu, mereka mengejar Purnama sampai pelosok hutan, Purnama terdesak di lereng tebing,
Purnama jatuh di jurang yang tinggi, tercebur di sungai dan terbawa arus yang deras. Pasukan
Awang tak mampu mengejar dan mengira Purnama telah tewas.
Setelah meninggalnya Dapunta Hyang Mahawangsa, seratus hari kemudian, Awang dinobatkan
sebagai raja di Kedatuan Bukit Jerai. Awang memerintahkan untuk membasmi kelompok
perampok Ki Goblek. Mata-mata Awang Kencana berhasil mengetahui markas kelompok Ki
Goblek. Dengan kekuatan penuh, pasukan Awang Kencana mengepung Ki Goblek yang
bermarkas di sebuah gua di tengah hutan. Kelompok perampok berhasil ditumpas, Ki Goblek
tewas. Hanya tertinggal Purnama dan Malini dan 8 orang perempuan penenun songket, yang
adalah janda para perampok yang tewas. Malini yang kehilangan kedua orang tua dan juga
adiknya tak luput menjadi korban. Malini menyimpan dendam. Purnama yang mengetahui ini
semua adalah perbuatan adiknya, makin meradang. Ia harus menghentikan kelakuan adiknya,
menuntut balas kematian ayahnya, sekaligus membuktikan bahwa dirinya tidak bersalah.[3]

Referensi
1.

^ a b c d Tempo: Hanung Bramantyo Garap Gending Sriwijaya

2.

^ Kapanlagi: Jupe Lakoni Adengan Fighting Tanpa Stuntman

3.

^ Gending Sriwijaya di Cineplex, diakses pada 31 Desember 2012.

2. Sinopsis Film Gending Sriwijaya


3. Film ini berkisah tentang perebutan kekuasaan di Kedatuan Bukit Jurai yang saat itu dipimpin
oleh Raja Dapunta Hyang Srijayanasa (Slamet Rahardjo). Dapunta memiliki dua putera mahkota,
yaitu Awang Kencana (Agus Kuntjoro) dan Purnama Kelana (Sahrul Gunawan).
4. Raja Dapunta memilih Purnama Kelana yang baru saja pulang dari negeri Cina
untuk meneruskan tahta kerajaan dengan alasan berwawasan luas. Namun Awang Kencana
tidak terima dengan keputusan ayahnya sebab dia merasa putra pertama-lah yang lebih
berhak meneruskan estafet kerajaan.
5. Awang Kencana akhirnya membunuh ayahnya sendiri, dan menaruh kalung milik Purnama
Kelana di tempat kejadian sehingga seolah-olah Purnama Kelana yang membunuh ayahnya.
Akhirnya, Purnama Kelana dijebloskan ke penjara. Awang Kencana pun naik menjadi raja dan
dia jatuh cinta pada Endang Wangi (Hafsary Thanial Dinoto).
6. Pemain Film Gending Sriwijaya
7. 1. Sahrul Gunawan sebagai Purnama Kelana

8.
9. 2. Agus Kuncoro sebagai Awang Kencana

10.
11. 3. Slamet Rahardjo sebagai Raja Dapunta Hyang Srijayanasa

12.
13. 4. Hafsary Thanial Dinoto sebagai Endang Wangi

14.
15. 5. Julia Perez

16.
17. 6. Jajang C Noor

18.
19. 7. Mathias Muchus

20.
21. Gending Sriwijaya memiliki keunggulan dari segi aksinya. Untuk sebuah film kolosal yang terdapat
adegan pertarungan antara satu kerajaan dengan kumpulan para perampok rasanya film ini
memberikan suasana "blood" yang pas. Selain aksinya yang unggul, dari segi artistik film Gending
Sriwijaya terlihat meyakinkan penonton dengan artistik yang dibuat seperti kerajaan Sriwijaya
dahulu. Selain itu dari segi tata kostum filmnya cukup memberikan kombinasi kostum yang pas
sesuai pada masanya dahulu. Walaupun dari segi make-up khususnya pada pria itu terlihata
sangatlah mengganggu. Terutama yang paling penting make-up perut six pack. Agak terlalu
dipaksakan sih sebenarnya, padahal tanpa make-up perut tersebut para aktor sudah terlihat
maksimal kok kemapuan aktingnya di film ini.
22.

Dari deretan para pemain, film Gending Sriwijaya terdapat banyak pemain terkenal atau biasa sekalipun,
diantaranya ada Slamet Rahardjo, Agus Kuncoro, Sahrul Gunawan, Hafsary Thanial Dinoto, Mathias
Muchus, Julia Perez, Oim Ibrahim, Jajang C Noer, Rifnu Wikana, Anwar Fuady, Yati Surachman, Early Ashy
dan QausaFilm

Gending Sriwijaya merupakan film laga kolosal yang


mengangkat sejarah dan Kebudayaan Sumatera Selatan pada masa kerajaan
Sriwijaya dengan memasukkan unsur puisi, tari, juga menggambarkan
keluhuran budaya, kejayaan, dan keagungan kemaharajaan Sriwijaya yang
pernah berjaya mempersatukan wilayah Barat Nusantara.

SINOPSIS FILM GENDING SRIWIJAYA

Film ini menggambarkan perebutan kekuasaan di


Kedatuan Bukit Jurai yang saat itu dipimpin oleh Raja yang bergelar Dapunta
Hyang Srijayanasaa (Slamet Rahardjo). Raja Dapunta memiliki dua putera
mahkota, yaitu Awang Kencana (Agus Kuntjoro) dan Purnama Kelana (Sahrul
Gunawan). Raja Dapunta memilih Purnama Kelana yang baru saja pulang
dari negeri Cina untuk meneruskan tahta kerajaan dengan alasan
berwawasan luas. Namun Awang Kencana tidak terima dengan keputusan
ayahnya sebab dia merasa putra pertama-lah yang lebih berhak meneruskan
estafet kerajaan.
Awang Kencana akhirnya membunuh ayahnya sendiri, dan menaruh kalung
milik Purnama Kelana di tempat kejadian sehingga seolah-olah Purnama
Kelana yang membunuh ayahnya. Akhirnya, Purnama Kelana dijebloskan ke
penjara. Awang Kencana pun naik menjadi raja dan dia jatuh cinta pada
Endang Wangi (Hafsary Thanial Dinoto).
Namun para tabib kerajaan yakin bahwa Purnama tidak bersalah, sehingga

mereka membantunya melarikan diri dari penjara secara diam-diam. Awang


Kencana gerah ketika Purnama Kelana berhasil melarikan diri. Dia mengejar
Purnama hingga bertemu dengan Ki Goblek (Matias Muchus). Ki Goblek
sendiri merupakan orang kerajaan yang dibuang ke pinggiran oleh Raja
Dapunta sehingga dia memiliki dendam dengan keluarga raja. Awang
Kencana pun akhirnya tewas di tangan Ki Goblek setelah sebelumnya
sempat diselamatkan oleh Pati Duta (Oim Ibrahim).
Di lain pihak, Purnama Kelana justru berhasil meyakinkan Ki Goblek bahwa
dia juga dibuang dari kerajaan karena dituduh membunuh ayahnya sendiri.
Ki Goblek pun iba dan akhirnya berbalik membantu Purnama Kelana.
Purnama Kelana akhirnya menikahi Malini (Julia Perez) dan berhak
menyandang mahkota raja.(fb)

INFO FILM GENDING SRIWIJAYA

Judul: Gending Sriwijaya

Genre: Laga Kolosal

waktu Syuting: 2012

waktu Rilis: Januari 2013


Sutrada: Hanung Bramantyo

23.

Produksi: Putaar Films

Pemain: Agus Kuncoro, Sahrul Gunawan, Matias Mutchus, Slamet


Raharjo, Julia Peres dan lainnya.

- See more at: http://www.iskaruji.com/2013/01/info-dan-sinopsis-filmgending-sriwijaya-laga-kolosal-budaya-sumateraselatan.html#sthash.Mgcb9ob1.dpufr Harta Yudana. Dari banyaknya deretan nama
pemain diatas, yang menarik adalah Julia Perrez. Sosok beliau disini sangatlah berbeda
dibandingkan film beliau sebelumnya. Totalitas Jupe di fil m Gending Sriwijaya sangatlah terlihat.
Bagaimana sosok bitch masih tetap beliau pancarkan, namun ditambah dengan sifat berani dan
jago bela diri. Untuk para senior lainnya rasanya tidak ada yang spesial, karena mereka tetap sama
saja seperti di film-film sebelumnya. Akhir kata, film Gending Sriwijaya adalah sebuah kolosal yang
nampaknya terlalu asik untuk memamerkan sisi bela diri namun melupakan isi cerita dan sinkronasi
dengan sejarah Gending Sriwijaya aslinya seperti apa. :Salam JoXa:

Anda mungkin juga menyukai