Anda di halaman 1dari 22

Analisis Laporan Keuangan

PT Soechi Lines Tbk.


Tahun 2012, 2013 dan 2014
1. Analisis Laporan Keuangan Komparatif
Ada 2 teknik komparatif yang sering digunakan, yaitu analisis perubahan tahun ke tahun (year
to year change analysis) dan analisis tren angka indeks ( index-number trend analysis).
a. Analisis perubahan tahun ke tahun (year to year change analysis)
Berikut laporan laba rugi konsolidasi PT. Sochi Lines Tbk secara ringkas (dalam dolar AS) untuk
tahun 2012 dan 2013:

Pendapatan Neto

2013
106,404,574

2012
71,391,473

Jumlah
35,013,101

Persentase
49.04%

Beban Pokok Pendapatan


Laba Bruto

70,533,203
35,871,371

48,262,552
23,128,921

22,270,651
12,742,450

46.14%
55.09%

Beban Usaha
Laba Usaha

6,692,605
29,178,766

5,520,708
17,608,213

1,171,897
11,570,553

21.23%
65.71%

Penghasilan(beban)lain-lain Neto
Laba Sebelum Pajak Penghasilan

1,078,005
30,256,771

(6,307,525)
11,308,688

7,385,530
18,948,083

-117.09%
167.55%

2,561

775,312

(1785.688)

230.32%

30,254,210

10,523,376

19,730,834

187.50%

30,254,210

(6,867,063)
3,658,313

6,867,063
26,595,897

-100.00%
727.00%

Beban pajak penghasilan


laba sebelum penyesuaian laba performa
yang terjadi dari transaksi
Restrukturisasi entitas pengendali
laba proforma dari transaksi
Restrukturisasi entitas pengendali
laba tahun berjalan

Analisis :
Pertama, penjualan naik dari tahun 2012 ke 2013 sebesar 49.04% dengan beban pokok penjualan
46.14%, sehingga meningkatkan laba kotor 55% yaitu lebih tinggi dari peningkatan pendapatan.
Secara keseluruhan berarti PT. Soechi Lines Tbk dapat mengendalikan biaya produksinya,
sehingga dapat meningkatkan margin keuntungan terhadap penjualan. Sedangkan pada beban
usaha hanya mengalami kenaikan sebesar 21.22%. laba sebelum pajak mengalami kenaikan yang
cukup signifikan yaitu mencapai 167.7% dari tahun sebelumnya, akibat kenaikan pendapatan
yang signifikan ini, pajak penghasilan juga meningkat sebesar 230.32% sehingga total laba
komprehensif tahun berjalan meningkat sebesar 726%. (laba mengalami peningkatan yang
sangat signifikan dari $3.658.313 menjadi 30.254.210). Sedangkan peningkatan penjualan pada
tahun 2013 ke 2014 sebesar 19.8%.

Berikut laporan laba rugi konsolidasi PT. Sochi Lines Tbk secara ringkas (dalam dolar AS) untuk
Pendapatan Neto
Beban Pokok Pendapatan
Laba Bruto
Beban Usaha
Laba Usaha
Penghasilan(beban)lainlain Neto
Laba Sebelum Pajak
Penghasilan
Beban pajak penghasilan
laba tahun berjalan

2013
Jumlah
persentase
106,404,574 $ 21,072,812
19.80%
70,533,203 $ 5,632,838
7.99%
35,871,371 $ 15,439,974
43.04%
6,692,605 $
835
0.01%
29,178,766 $ 15,439,139
52.91%

$
$
$
$
$

2014
127,477,386
76,166,041
51,311,345
6,693,440
44,617,905

$
$
$
$
$

(9,409,395)

1,078,005

35,208,510

30,256,771

$
2,561
30,254,210

$
$

1,966,860
33,241,650

$ (10,487,400)

-972.85%

4,951,739

16.37%

$
$

1,964,299
2,987,440

76700.47%
9.87%

tahun 2013 dan 2014:

Analisis :

Selanjutnya jika dibandingkan dengan tahun 2013 ke 2014, penjualan naik dari tahun 2013 ke
2014 sebesar 19.80% dengan beban pokok penjualan 7.99%, sehingga meningkatkan laba kotor
43.04% yaitu lebih tinggi dari peningkatan pendapatan. Secara keseluruhan berarti PT. Soechi
Lines Tbk dapat mengendalikan biaya produksinya, sehingga dapat meningkatkan margin
keuntungan terhadap penjualan. Sedangkan pada beban usaha hanya mengalami kenaikan
sebesar 0.01%. laba sebelum pajak mengalami kenaikan yang cukup signifikan yaitu mencapai
52.91% dari tahun sebelumnya, akibat kenaikan pendapatan yang signifikan ini, pajak
penghasilan juga meningkat sebesar 76700%% sehingga total laba komprehensif tahun berjalan
meningkat sebesar 9.87%. hal ini disebabkan beban pajak penghasilan mengalami kenaikan yang
sangat signifikan yaitu dari yang semula nya hanay $2.561 menjadi $1.966.860, kenaikan yang
sangat signifikan dari beban pajak penghasilan ini sangat berpengaruh pada laba komprehensif
perusahaan.
Dari perbandingan diatas, dapat kita lihat bahwa perbedaan yang signifikan dari tahun 2012 ke
2013 dan 2013 ke 2014. Hasil analisa diatas memperlihatkan kenaikan laba komprehensif yang
sangat berbeda. Pada tahun 2012 ke 2013 memperlihatkan kenaikan laba komprehensif yang
mencapai 727%, yang jika dibandingkan dengan 2013 ke 2014 hanya mengalami kenaikan
sebesar 9.87%.sehingga pada tahun 2013 PT. Soechi Lines Tbk mencapai prestasi terbaik
dibandingkan tahun 2012 dan 2013.
b. Analisis trend angka indeks ( index-number trend analysis).
Analisis ini diperlukan pemilihan tahun dasar untuk seluruh pos yang diberi angka indeks 100.
Karena tahun dasar menjadi rujukan untuk tahun lainnya. Untuk analisis kali ini, akan dilakukan

analisis tren pada penjualan dan beban operasi. Pada analisis ini, 2011 akan dijadikan sebagai
tahun dasar.

Tahun
2011
2012
2013
2014

Tahun
2011
2012
2013
2014
Tahun
2011
2012
2013
2014

Penjualan
$
65,131,767
$
71,391,473
$
106,404,574
$
127,477,386

Beban Operasi
$
5,058,722
$
5,520,708
$
6,692,605
$
6,693,440

Angka
indek
s
100
110
163
196
Angka
Indek
s
100
109
132
132

Angka Indeks
Penjualan
100
110
163
196

Angka Indeks
Beban Operasi
100
109
132
132

Analsis :
Perubahan yang terjadi dari tahun 2011 ke 2014 menunjukan perubahan penjualan dari
tahun 2011 ke 2012 sebesar 10% (110 100 ). Namun perubahan dari tahun 2012 ke 2013
sebesar 53% (163 110 ), dan perubahan penjualan dari tahun 2013 ke 2014 sebesar 36%
( 196 163 ). Sedangkan untuk beban operasi dari tahun 2011 ke 2012 hanya menunjukan
perubahan sebesar 9% ( 109 100 ), dati tahun 2012 ke 2013 peningkatan perubahan beban
operasi yang terjadi sebesar 23%. Sedangkan pada tahun 2013 ke 2014 tidak terjadi
perubahan peningkatan beban operasi.
Dalam angka tren pada laporan laba rugi Soechi Lines diatas menunjukan bahwa penjualan
Soechi Lines dari tahun 2011 sampai 2012 selalu mengalami peninngkatan meski diikuti
dengan sedikit peningkatan beban operasi. Namun beban operasi pada tahun 2013 ke 2014
tidak mengalami peningkatan, dimana angka indeks yang ditunjukan pada tahun 2013 ke
2014 relatif sama, artinya tidak terjadi peningkatan beban operasi yang cukup berarti pada
tahun 2013 dan 2014. Sedangkan penjualan pada tahun 2013 ke 2014 tetap mengalami
peningkatan. Hal ini berarti Soechi Lines memiliki kinerja yang baik karena mampu
meningkatkan penjualan dengan beban operasi yang relati stabil.
2. Analisis Laporan Keuangan Common Size
Analisis laporan keuangan common size pada neraca menekankan pada dua factor, yaitu:

Sumber pendanaan termasuk distribusi pendanaan antara kewajiban lancar dengan


kewajiban tak lancar.
Komposisi asset termasuk jumlah untuk masing-masing asset lancar dan asset tak
lancar.

Selain itu analisis laporan laba rugi common size juga sangat penting, karena dalam berbagai
tingkatan penjualan mempengaruhi hampir seluruh beban dan berguna untuk mengetahui berapa
persen dari penjualan yang diwakili oleh tiap-tiap pos beban.
a. Analisis Laporan Laba Rugi Common Size
Pendapatan Neto
Beban Pokok Pendapatan
Laba Bruto
Beban Usaha
Laba Usaha

2014
100
59.75
40.25
5.25
35.00

2013
100
66.29
33.71
6.29
27.42

2012
100
67.60
32.40
7.73
24.66

Penghasilan(beban)lain-lain
Neto
Laba Sebelum Pajak
Penghasilan
Beban pajak penghasilan
laba sebelum penyesuaian laba
performa
laba proforma dari transaksi
Restrukturisasi entitas
pengendali
laba tahun berjalan
Analisis :

-7.38

1.01

-8.84

27.62
1.54

26.41
0.00

33.50
1.09

26.08

26.41

32.41

26.08

26.41

-9.62
22.79

Laporan laba rugi common size Soechi Lines yang disajikan pada table diatas menghasilkan
26.08 per dolar AS penjualan ditahun 2014 dengan perbandingan 22.79 per dolar penjualan tahun
2012, yaitu naik sebesar 3.29 per dolar penjualan. Jika dilihat, ini menunjukan pertanda yang
baik, dimana kita dapat menyimpulkan Soechi Lines mampu membebankan kenaikan biaya ke
pelanggannya.Lalu apa yang menyebabkan kenaikan ini? Analisis lebih lanjut menunjukan hal
berikut. Beban pokok pendapatan mengalami penurunan sebesar 7.85 per dolar penjualan jika
dibandingkan dengan tahun 2012. Begitu juga dengan beban usaha jika dibandingkan dengan
tahun 2012, maka beban usaha pada tahun 2014 mengalami penurunan sebesar 2.48 per dolar
penjualan. Selain itu, jika dilihat beban pajak penghasilan mengalami kenaikan yang tidak begitu
besar 0.45. Dan salah satu yang membuat laba tahun berjalan tahun 2014 lebih besar dari 2012
adalah karena adanya kerugian proforma dari transaksi Restrukturisasi entitas pengendali ditahun
2012 sebesar 9.62 per dolar penjualan, sehingga laba berjalan tahun 2012 berkurang menjadi
22.79 per dolar penjualan.
b. Analisis neraca common size Soechi Lines
2014

2013

2012

Aset
Aset Lancar
Kas dan setara kas
4.63
Kas yang dibatasi penggunaannya
0.09
piutang usaha
1.44
Pihak berelasi
0.00
piutang lain-lain
0.17
pihak ketiga - neto pihak berelasi
0.00
pendapatan yang masih harus ditagih
1.89
Persediaan
1.06
pajak dibayar dimuka
0.24
uang muka dan beban dibayar dimuka
1.64
Piutang adri pihak-pihak berelasi
0.00
aset tidak lancar yang dimiliki untuk tidak
dijual
0.00

0.79
0.02
4.54
0.09
0.14
0.00
0.47
1.06
0.14
0.90
0.00

1.34
0.07
1.46
0.07
0.33
0.08
0.97
0.62
0.06
1.26
0.00

2.40

0.00

total aset lancar

11.16

10.57

6.26

Aset Tidak Lancar


Aset Tetap
Aset Tak Berwujud
Aset Pajak Tangguhan
Aset tidak Lancar lainnya
Total Aset Tak Lancar

87.16
0.03
0.18
1.48
88.84

87.24
0.04
0.41
1.74
89.43

91.04
0.01
0.19
2.50
93.74

100

100
2012

100

Total Aset

2014
Liabilitas dan Ekuitas
Liabilitas Jangka Pendek
Utang usaha
Pihak Ketiga
Pihak-pihak berelasi
Utang lain-lain
selisih lebih tagihan kemajuan
kontrak
utang pajak
beban yang masih harus dibayar
pinjaman bank jangka pendek
utang kepada pihak berelasi
pinjaman bank
utang sewa pembiayaan
utang pembiayaan konsumen
Total Liabilitas jangka pendek

2013

2.61
0.14
0.32

2.22
0.21
0.80

1.76
0.13
1.32

1.42
0.11
1.28
2.73
0.89
8.69
0.02
0.04
18.25

0.39
0.06
1.19
3.37
9.48
8.52
0.05
0.04
26.34

0.00
0.11
1.18
4.76
11.76
9.29
0.00
0.15
30.46

Liabilitas Jangka Panjang


Pinjaman bank Jangka Panjang
utang sewa pembiayaan
utang pembiayaan konsumen
liabilitas imbalan kerja
total liabilitas jangka panjang

27.47
0.01
0.03
0.15
27.67

36.49
0.02
0.03
0.15
36.69

41.08
0.00
0.16
0.19
41.43

Total Liabilitas

45.92

63.03

71.89

14.96
23.25

9.83
17.38

1.66
14.18

0.00
9.72

3.90
0.00
22.07
0.00
2.10

54.05
0.04
54.08

36.93
0.04
36.97

28.07
0.04
28.11

100.00

100.00

100.00

Ekuitas
Modal ditempatkan dan disetor
tambahan modal disetor
entitas sipengendali
saldo laba dicadangkan
saldo laba - belum dicadangkan
total
ekuitas
yang
dapat
diatribusikan
Kepentingan non pengendali
total ekuitas
Total Liabilitas dan Ekuitas

Analisis :
Analisis Common size atas neraca Soechi Lines diatas menunjukan 87.16% dari assetnya adalah
aktiva tetap .kontribusi aktiva tetap terhadap total asset mengalami penurunan dari tahun 2012 ke
2014 sebesar 3.88%. hal ini disebabkan adanya penyusutan asset. Sehingga 88.84% dari total
asset perusahaan diperoleh melalui asset tak lancar, sedangkan 11.16% nya didapat dari asset
lancar. Jika dibandingkan dengan tahun 2012 jumlah asset lancar hanya 6.26% dari total asset
perusahaan. Sedangkan pada tahun 2014 jumlah asset lancarnya sebesar 11,16dari total asset. Ini
memperlihatkan 11.16% asset Soechi adalah baru. Sedangkan piutang memiliki persentase yang
cukup kecil dari total asset lancar. Sedangkan untuk kewajiban, persentase kewajiban lancar
untuk tahun 2014 hanya sebesar 18.25% dari total asset perusahaan dan kewajiban jangka
panjang sebesar 27.67% dari total asset. Sehingga persentase kewajiban dari total asset adalah
45.92%. hal ini sangat berbeda jika dibandingkan dengan tahun 2012 dimana sekitar 71.89%
total asset perusahaan didanai melalui utang sedangkan sisanya 28.11% didanai melalui modal
sendiri. Jika dilihat adanya perbedaan yang signifikan dari tahun 2012 ke 2014. Pada tahun 2014,
perusahaan didanai oleh utang hanya sebesar 45.92% sisanya sebesar 54.08% oleh modal sendiri.
Hal ini berarti perusahaan lebih mendanai perusahaannya dengan modal sendiri dibanding
melalui utang.
3. Analisis Rasio
a. Analisis Kredit

Rasio Likuiditas

Rasio likuiditas yaitu kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan jangka
pendeknya.
Tahun 2012 :
Current Ratio =

Quick Ratio =

AKTIVA LANCAR
HUTANG LANCAR =

18.455.478
=0.21
89.865.776

AKTIVA LANCAR PERSEDIAAN


=
HUTANG LANCAR

Collection Period=

18.455 .4781.835.656
=0.18
89.865 .776

PIUTANG RATA RATA ( 4.499 .307+3.714 .251 ) /2


=
HPP/360
48 . 262 .552/360

Day Inventory Period=

= 30.63 hari

PERSEDIAAN RATA RATA (1 . 835 .656+ 929 .168)/2


=
= 10.31 hari
HPP /360
48 . 262. 552/360

Tahun 2013 :
Current Ratio =

Quick Ratio =

AKTIVA LANCAR
HUTANG LANCAR =

39.589.791
=0.40
98.673.146

AKTIVA LANCAR PERSEDIAAN


=
HUTANG LANCAR

Collection Period =

39.589 .7913.985 .503


=0.36
98.673 .146

PIUTANG RATA RATA (17.340 .055+ 4.499.307)/2


=
=55.73 hari
HPP/360
70.533 .203/360

Day Inventory Period =

PERSEDIAAN RATA RATA (3.985 .503+1.835 .656)/2


=
= 14.86 hari
HPP /360
70.533.203 /360

Tahun 2014:
Curent Ratio =

AKTIVA LANCAR
HUTANG LANCAR =

Quick Ratio =

AKTIVA LANCAR PERSEDIAAN


=
HUTANG LANCAR

Collection Period =

49.055 .549
=0.61
80.227.155

PIUTANG RATA RATA (17.340 .055+6.324 .121)/2


=
=55.92hari
HPP/360
76.166 .041/360

Day Inventory Period =

4.643.327+ 3.985.503 /2

20.39 hari
PERSEDIAAN RATA RATA
=
HPP /360

Keterangan

Rasio
Likuiditas

49.055 .5494.643 .327


=0.55
80.227.155

Current Ratio

2012
0.21

TAHUN
2013
0.40

2014
0.61

Quick Ratio

0.18

0.36

0.55

Collection Period

30.63 hari

Day to Sell Period

10.31 hari

55.73
hari
14.86
hari

55.92 hari
20.39 hari

Analisis :

Rasio Likuiditas yang penting adalah rasio lancar, yaitu ketersediaan asset lancar untuk
memenuhi kewajiban lancar. Pada tahun 2013, Rasio lancar Soechi Lines sebesar 0.21
mengimplikasikan bahwa terdapat $0.21 aset lancar yang tersedia untuk memenuhi tiap-tiap $1
kewajiban yang jatuh tempo saat ini. sedangkan pada tahun 2013, Rasio lancar Soechi Lines
sebesar 0.40 mengimplikasikan bahwa terdapat $0.40 aset lancar yang tersedia untuk memenuhi
tiap-tiap $1 kewajiban yang jatuh tempo saat ini. Dan pada tahun 2014, rasio lancar Soechi
Lines sebesar 0.61 mengimplikasikan bahwa terdapat $0.61 aset lancar yang tersedia untuk
memenuhi tiap-tiap $1 kewajiban yang jatuh tempo saat ini. Dari perhitungan diatas dapat kita
lihat bahwa rasio lancar PT Soechi Lines mengalami peningkatan setiap tahunnya. Pengujian
yang lebih ketat dapat dilakukan dengan menggunakan Quick Ratio, yaitu hanya menggunakan
asset lancar yang likuid. Pada tahun 2012 Soechi Lines memiliki asset likuid sebesar $0.18 untuk
menutupi masing-masing $1 kewajiban lancarnya. Sedangkan pada tahun 2013 Soechi Lines
memiliki asset likuid sebesar $0.36 untuk menutupi masing-masing $1 kewajiban lancarnya. Dan
pada tahun 2014 Soechi Lines memiliki asset likuid sebesar $0.55 untuk menutupi masingmasing $1 kewajiban lancarnya.Kedua rasio tersebut menunjukan situasi likuiditas Soechi Lines
yang ketat. Namun diperlukan informasi lain untuk menarik kesimpulan mengenai likuiditas
suatu perusahaan. Salah satunya adalah rentang waktu yang diperlukan untuk mengubah piutang
dan persediaan menjadi kas. Pada tahun 2012 waktu yang dibutuhkan perusahaan untuk
mengubah piutang menjadi kas adalah 30.63 hari, tahun 2013 adalah 55.73 hari dan pada tahun
2014 55.92 hari. Sedangkan waktu yang dibutuhkan untuk mengubah persediaan menjadi kas
pada tahun 2012 adalah 10.31 hari, tahun 2013 adalah 14.86 hari dan pada tahun 2014
adalah20.39 hari.

Analisis Solvabilitas

Analisis Solvabilitas digunakan untuk menilai kemampuan memenuhi kewajiban jangka panjang.
Tahun 2012 :
Debt to Equity =

TOTAL KEWAJIBAN
212.106 .208
=
= 2.56
EKUITAS PEMEGANG SAHAM 82.925 .697

Long term Debt Equity =

KEWAJIBAN JANGKA PANJANG 122.240.432


=
= 1.47
EKUITAS PEMEGANG SAHAM
82.925.697

Times Interest Earning =


LABA SEBELUM PAJAK +BEBAN BUNGA 11.300.688+8.895 .041
=
=2.27
BEBAN BUNGA
8.895.041
Tahun 2013 :

Debt to Equity =

TOTAL KEWAJIBAN
236.129 .778
=
= 1.70
EKUITAS PEMEGANG SAHAM 138.517 .338

Long term Debt Equity =

KEWAJIBAN JANGKA PANJANG 137.456 .632


=
= 0.99
EKUITAS PEMEGANG SAHAM 138.517.338

Times Interest Earning =


LABA SEBELUM PAJAK +BEBAN BUNGA 30.256.771+ 9.606.422
=
=4.15
BEBAN BUNGA
9.606 .422
Tahun 2014 :
Debt to Equity =

TOTAL KEWAJIBAN
201.882 .123
=
= 0.84
EKUITAS PEMEGANG SAHAM 237.793 .444

Long term Debt Equity =

KEWAJIBAN JANGKA PANJANG 121.654 .968


=
= 0.51
EKUITAS PEMEGANG SAHAM 237.793.444

Times Interest Earning =


LABA SEBELUM PAJAK +BEBAN BUNGA 35.208.510+ 9.638.409
=
=4.65
BEBAN BUNGA
9.638 .409
Keterangan

Rasio
Solvabilitas

Debt to Equity
Long term Debt Equity
Times Interest Earning

2012
2.56
1.47
2.27

Tahun
2013
1.70
0.99
4.15

2014
0.84
0.51
4.65

Analisis :
Untuk menilai struktur modal dan risiko kredit Soechi Lines jangka panjang, kita pelajari
struktur modal dan solvabilitasnya. Total rasio utang terhadap ekuitas (Debt to Equity) pada
tahun 2012sebesar 2.56 yang mengindikasikan bahwa untuk tiap-tiap $1 pendanaan ekuitas,
terdapat $2.56 pendanaan dari kreditor dan rasio utang terhadap ekuitas jangka panjang ( Long
Term Debt Equity ) adalah 1.47, yang mengindikasikan terdapat $1.47 pendanaan jangka panjang
dari kreditor untuk tiap $1 pendanaan ekuitas. Sedangkan pada tahun2013 total rasio utang
terhadap ekuitas (Debt to Equity sebesar 1.70 yang mengindikasikan bahwa untuk tiap-tiap $1
pendanaan ekuitas, terdapat $1.70 pendanaan dari kredito, dan rasio utang terhadap ekuitas
jangka panjang (Long Term Debt Equity) adalah 0.99, yang mengindikasikan terdapat $0.99
pendanaan jangka panjang dari kreditor untuk tiap $1 pendanaan ekuitas. Dan pada tahun 2014
menunjukan total rasio utang terhadap ekuitas ( Debt to Equity )sebesar 0.84 yang

mengindikasikan bahwa untuk tiap-tiap $1 pendanaan ekuitas, terdapat $0.84 pendanaan dari
kreditor dan rasio utang terhadap ekuitas jangka panjang (Long Term Debt Equity) adalah 0.51,
yang mengindikasikan terdapat $0.51 pendanaan jangka panjang dari kreditor untuk tiap $1
pendanaan ekuitas.
Dari tiga tahun diatas dapat dilihat debt ratio mengalami penurunan setiap tahunnya, hal ini
menunjukan bahwa semakin rendah debt ratio maka semakin baik tingkat keamanan dananya.
Karena jika semakin tinggi debt ratio maka perusahaan semakin beresiko. Dari perhitungan
diatas dapat dilihat debt ratio perusahaan selalu mengalami penurunan, hal ini menandakan
bahwa PT. Soechi lines memiliki tingkat keamanan data yang baik. Namun dua rasio tersebut
tidak memperhitungkan profitabilitas dengan baik.
Rasio lain yang memperhitungkan
profitabilitas sehubungan dengann struktur modal adalah times interest earned ratio. Laba Soechi
Lines tahun 2012 sebesar 2.27 kali bunga tetap. Pada tahun 2013 sebesar 4.15 kali bunga tetap
dan tahun2014 labanya sebesar 4.65 kali bunga tetap. Rasio ini menunjukan bahwa Soechi Lines
tidak menemui hambatan untuk memenuhi komitmen bunga tetapnya. Secara keseluruhan
dengan profitabilitas Soechi Lines yang stabil maka risiko solvabilitasnya kecil.
b. Analisis Profitabilitas
Tingkat Pengembalian Aset
Tahun 2012 :
EAT
3.658.313
Return on ASSET (ROA) = TOTAL ASET = 295.031.905 =0.012
EAT
3.658 .313
Return on Equity ( ROE ) = TOTAL EQUITY = 82.925 .697 =0.044
Tahun 2013 :
Return on ASSET (ROA) =

EAT
30.254 .210
=
=0.08
TOTAL ASET 374.647 .116

EAT
30.254 .210
Return on Equity ( ROE ) = TOTAL EQUITY = 138.517 .338 =0.22

Tahun 2014:
Return on ASSET (ROA) =

EAT
33.241 .650
=
=0.075
TOTAL ASET 439.675 .567

EAT
33.241 .650
Return on Equity ( ROE ) = TOTAL EQUITY = 237.793 .444 =0.14

Tingkat
Pengembalia
n Aset

Keterangan
Keterangan
Return on Asset
(ROA)
Return on Equity
(ROE)

2012
0.012

Tahun
2013
0.08

2014
0.075

0.044

0.22

0.14

Analisis :
Analisis ini dimulaipada tahun 2012 yang menunjukan setiap satu dollar aktiva mampu
menghasilkan laba operasi bersih $ 0.012. sedangkan ROE menunjukan bahwa Soechi Lines
menghasilkan $0.044 untuk tiap $1 investasi ekuitas. Sedangkan pada tahun 2013
menunjukansetiap satu dollar aktiva mampu menghasilkan laba operasi bersih
$ 0.08,
sedangkan ROE menunjukan bahwa Soechi Lines menghasilkan $0.22 untuk tiap $1 investasi
ekuitas. Dan pada tahun 2014 menunjukan setiap satu dollar aktiva mampu menghasilkan laba
operasi bersih $ 0.075. sedangkan ROE menunjukan bahwa Soechi Lines menghasilkan $0.14
untuk tiap $1 investasi ekuitas. Dalam perhitungan diatas dapat dilihat bahwa ROI perusahaan
dalam tiga tahun terakhir selalu mengalami fluktuatif naik dan turun, namun pergerakannya
masih stabil. Begitu juga dengan ROE nya juga selalu berfluktuatif, namun pergerakannya juga
stabil.

Kinerja Operasi

Bagian lain dari analisis profitabilitas adalah evaluasi rasio kinerja operasi yang umumnya
mengaitkan pos laporan laba rugi dengan penjualan. RAsio ini sering disebut margin laba.
Tahun 2012:
Margin Laba Kotor (GPM) =
PENJUALAN HPP
71.391 .47348.262.552
100 =
100 =32
PENJUALAN
71.391.473

Margin Laba Operasi (OPM ) =

Margin Laba Bersih (NPM) =


Tahun 2013 :

LABA OPERASI
17.608 .213
100 =
100 =25
PENJUALAN
71.391 .473
LABA BERSI H
3.658 .313
100 =
100 =5
PENJUALAN
71.391 .473

Margin Laba Kotor (GPM) =


PENJUALAN HPP
106.404 .57470.533 .203
100 =
100 =34
PENJUALAN
106.404 .574
Margin Laba Operasi (OPM) =

Margin Laba Bersih (NPM) =

LABA OPERASI
29.178.766
100 =
100 =27
P ENJUALAN
106.404 .574
LABA BERSIH
30.254 .210
100 =
100 =28
PENJUALAN
106.404 .574

Tahun 2014 :
Margin Laba Kotor (GPM ) =
PENJUALAN HPP
127.477 .38676.166 .041
100 =
100 =40
PENJUALAN
127.477 .386

Margin Laba Operasi (OPM) =

Margin Laba Bersih (NPM) =

LABA OPERASI
44.617.905
100 =
100 =35
PENJUALAN
127.477 .386
LABA BERSIH
33.241 .650
100 =
100 =26
PENJUALAN
127.477 .386

Keterangan

Kinerja
Operasi

Margin Laba Kotor (GPM)


Margin Laba Operasi
(OPM)
Margin Laba Bersih
(NPM)

2012
32%
25%
5%

Tahun
2013
34%
27%

2014
40%
35%

28%

26%

Analisis:
Pada perhitungan diatas dapat kita lihat bahwa pada tahun 2012, margin laba kotor Soechi Lines
sebesar 32% yang menunjukan kemampuan Soechi Lines untuk menjual jauh diatas biaya
produksi meski ditengah pasar yang kompetitif. Sedangkan margin laba operasi Soechi Lines
sebesar 25%, yang menunjukan kemampuan Soechi Lines yang mampu mendapatkan laba
operasi sebesar 25% sebelum beban bunga dan pajak. Tapi jika dilihat margin laba bersih Soeci
Lines selama tahun 2012 menunjukan bahwa Soechi Lines hanya mampu mendapatkan laba
bersih sebesar 5% dari penjualannya.
Pada tahun 2013, , margin laba kotor Soechi Lines sebesar 34% yang menunjukan kemampuan
Soechi Lines untuk menjual jauh diatas biaya produksi meski ditengah pasar yang kompetitif.

Sedangkan margin laba operasi Soechi Lines sebesar 27%, yang menunjukan kemampuan Soechi
Lines yang mampu mendapatkan laba operasi sebesar 27% sebelum beban bunga dan pajak.
Selain itu,margin laba bersih Soeci Lines selama tahun 2013 menunjukan bahwa Soechi Lines
mampu meningkatkan laba bersihnya sebesar 28% dari penjualannya.
Sedangkan pada tahun 2014, , margin laba kotor Soechi Lines sebesar 40% yang menunjukan
kemampuan Soechi Lines untuk menjual jauh diatas biaya produksi, artinya Soechi Lines
mampu mendapatkan laba kotor sebesar 40% dari penjualannya. Sedangkan margin laba operasi
Soechi Lines sebesar 35%, yang menunjukan kemampuan Soechi Lines yang mampu
mendapatkan laba operasi sebesar 35% sebelum beban bunga dan pajak. Selain itu, margin laba
bersih Soeci Lines selama tahun 2014 sebesar 26% , yang artinya Soechi Lines mampu
mendapatkan laba bersih sebesar 26% dari penjualannya.
Dari perhitungan tiga tahun diatas dapat kita amati, bahwa margin laba kotor yang didapat
selama tiga tahun berturut-turut ( 2012,2013 dan 2014 ) selalu mengalami peningkatan dari 32%
lalu 34% dan kemudian menjadi 40%. Hal ini membuktikan bahwa Soechi Lines memiliki
kinerja yang sangat baik dalam tiga tahun terakhir. Jika dibandingkan dengan margin laba
operasi Soechi Lines selama tiga tahun terakhir, margin laba operasi yang dihasilkan juga selalu
mengalami kenaikan dalam tiga tahun terakhir, yang mengindikasikan rasio kinerja operasi
Soechi Lines yang sangat baik ditengah lingkungan persaingan yang tinggi. Selain itu jika
dibandingkan dengan margin lana bersih Soechi Lines selama tiga tahun mengalami fluktuatif.
Pada tahun 2012 margin laba bersih perusahaan hanya 5% , yang mengindikasikan prusahaan
hanya mampu menghasilkan laba bersih 5% dari penjualannya. Ini merupakan persentase yang
sangat rendah. Namun jika dibandingkan dengan tahun 2013, margin laba bersih mengalami
kenaikan yang cukup signifikan menjadi 28%, ini merupakan persentase yang cukup tinggi jika
dibandingan dengan tahun 2012. Namun pada tahun 2013 margin laba bbersih soechi Lines
mengalami sedikit penurunan yaitu sebesar 26% dari penjualan. Walaupun jumlahnya turun,
namun penurunannya masih relatif stabil.

Pemanfaatan Aset ( Asset Utilization)

Analisis ini digunakan untuk menilai efektifitas dan intensitas asset dalam menghasilkan
penjualan, disebut pula perputaran (turnover).
Tahun 2012 :
Perputaran kas ( Cash Turnover ) =
PENJUALAN
71.391 .473
=
=18.04
RATA RATA KAS DAN SETARA KAS 3.957 .591

Perputaran piutang usaha =

PENJUALAN
71.391 .473
=
=51.64
RATA RATA PERSEDIAAN (1.835 .656+929.168)/2

Perputaran Persediaan =

PENJUALAN
RATA RATA MODAL KERJA

Perputaran Modal Kerja =

PENJUALAN
71.391 .473
=
=17.38
RATA RATA PIUTANG ( 4.499.307+ 3.714 .251)/2

71.391.473
=
( 10.731.89475.706 .374 )+ (18.455 .47889.865.776 )
2

Perputaran asset Tetap =

Perputaran Total Aset =

-1.05

PENJUALAN
71.391.473
=
=0.29
RATA RATA ASET TETAP (220.512 .860+268.599.501)/2
PENJUALAN
71.391 .473
=
=0.27
RATA RATA TOTAL ASET (235.326 .194+ 295.031.905)/2

Tahun 2013 :
Perputaran kas ( Cash Turnover ) =
PENJUALAN
106.404 .574
=
=35.8
RATARATA KAS DAN SETARA KAS
2.972.951

Perputaran piutang usaha =

Perputaran Persediaan =

Perputaran Modal Kerja =

PENJUALAN
106.404 .574
=
=9.74
RAT ARATA PIUTANG (17.340 .055+4.499 .307)/2

1.835.656 +3.985.503 /2

PENJUALAN
106.404 .574
=

RATA RATA PERSEDIAAN


PENJUALAN
RATA RATA MODAL KERJA

106.404 .574
=
( 39.589 .79198.673 .146 ) + ( 18.455 .47889.865 .776 )
-1.63
2
PENJUALAN
106.404 .574
=
=0.36
RATA RATA ASET TETAP (326.860 .272+ 268.599.501)/2

Perputaran asset Tetap =

PENJUALAN
106.404 .574
=
=0.32
RATA RATA TOTAL ASET (374.647 .116 +295.031.905)/2

Perputaran Total Aset =


Tahun 2014 :

Perputaran kas ( Cash Turnover ) =


PENJUALAN
127.477 .386
=
=6.26
RATA RATA KAS DAN S ETARA KAS 20.351 .494

Perputaran piutang usaha =

4.643 .327+3.985 .503/2

PENJUALAN
127.477 .386
=

RATA RATA PERSED IAAN

Perputaran Persediaan =

Perputaran Modal Kerja =

Perputaran asset Tetap =

Perputaran Total Aset =

PENJUALAN
127.477 .386
=
=10.77
RATA RATA PIUTANG (17.340 .055+6.324 .121)/2

PENJUALAN
RATA RATA MODAL KERJA

127.477 .386
=
( 49.055 .54980.227.155 )+ ( 39.589.79198.673.146 )
-2.82
2
PENJUALAN
127.477.386
=
=0.36
RATA RATA ASET TETAP (326.860 .272+ 383.221.829)/2
PENJUALAN
127.477 .386
=
=0.32
RATA RATA TOTAL ASET (374.647 .116 +295.031.905)/2

Keterangan

Pemanfaatan Perputaran Kas


Asset (Asset Perputaran Piutang Usaha
Utilization)

Perputaran Persediaan
Perputaran Modal Kerja
Perputaran Aset Tetap
Perputaran Total Aset

2012
18.04
17.38
51.64
-1.05
0.29
0.27

Tahun
2013
35.8
9.74
36.56
-1.63
0.36
0.32

2014
6.26
10.77
29.55
-2.82
0.36
0.32

Analisis :
Dari perhitungan diatas dapat kita lihat bahwa rasio pemanfaatan asset mengaitkan penjualan
dengan berbagai kategori asset . Dari tahun 2012 menunjukan perputaran piutang sebesar 17.38,
tahun 2013 sebesar 9.74 dan tahun 2014 sebesar 10.77. Dari perhitungan diatas dapat kita lihat
perputaran piutang mengalami penurunan dari tahun 2012 ke 2013, ini menunjukan modal kerja
yang tertanam dalam piutang semakin tinggi. Tingkat perputaran piutang suatu perusahaan dapat
menggambarkan tingkat efisiensi modal perusahaan yang ditanamkan dalam piutang, sehingga
makin tinggi perputaran piutang berarti makin efisien modal yang digunakan. Artinya
perusahaan tidak efisien dalam menggunakan modalnya. Namun pada tahun 2014 menunjukan
kenaikan pada perputaran piutang sebesar 10.77, hal ini menunjukan kualitas piutang yang mulai
membaik, sehingga modal kerja yang digunakan perusahaan sudah mulai efisien. Pada
perputaran persediaan dapat kita amati, perputaran persediaan Soechi Lines selalu mengalami
penurunan setiap tahunnya selama 3 tahun terakhir dari 51.64 ke 36.56 sampai 29.55 ditahun
2014 , hal ini menunjukan pengelolaan persediaan yang tidak efisien. Karena semakin kecil
perputaran persediaan maka semakin tidak efisien pengelolalaan persediaan.
begitu pula dengan modal kerja Soechi Lines pada tahun 2012 sebesar -1.05, tahun 2013 sebesar
-1.63 dan pada tahun 2014 sebesar -2.82, yang selalu negatif, hal ini dkarenakan asset lancar
lebih kecil disbanding kewajiban lancar. Hal ini berarti Soechi Lines tidak berinvestasi di modal
kerja. Analisis selanjtunya pada aktiva tetap menunjukan peningkatan dari tahun 2012 ke 2013,
dari 0.29 ke 0.36, halini menunjukan penggunaan aktiva tetap tersebut sudah efisien. Namun
pada tahun 2013 ke 2014 perputaran aktiva tetap Soechi Lines tetap. Artinya tidak ada perubahan
mengenai efisiensi penggunaan asset tetap ditahun 2013.
Pada perputaran total asset menunjukan, pada tahun 2012 ke 2013 mengalami peningkatan dari
0.27 ke 0.32, ini menunjukan hal yang baik, artinya aktiva dapat lebih cepat berputar dan meraih
laba dan menunjukkan semakin efisien penggunaan keseluruhan aktiva dalam menghasilkan
penjualan. Sedangkan pada tahun 2013 ke 2014 perputaran aktiva tetap, artinya tidak mengalami

kenaikan dan penurunan. Artinya efisiensi penggunaan aktiva ditahun 2013 sama dengan tahun
2012.
4. Analisis Arus Kas
Laporan arus kas digunakan sebagai alat untuk mengevaluasi sumber dan penggunaan dana.
Pada tahun 2012 menghasilkan $8.094.055 dari aktivitas operasinya. Soechi Lines menggunakan
$52.505.915 untuk aktivitas investasinya diantaranya digunakan untuk perolehan asset tetap
baru sebesar ($53.229.171), perolehan asset tak berwujud ($39.963) dan pelepasan asset tetap
sebesar $833.219. Sedangkan untuk aktivitas pendanaan, Soechi Lines memperoleh kas neto dari
aktivitas pendanaan sebesar $43.837.359. dari jumlah tersebut didapat dari penerimaan pinjaman
bank sebesar $64.635.258 dan peningkatan modal saham sebesar $5.927.419. Selain itu terdapat
pembayaran pinjaman pihak-pihak berelasi ($491.215), pembayaran pinjaman bank
($24.478.476) utang sewa dan pembiayaan konsumen ($452.308) dan akuisisi entitas anak
($1.232.811) . Selain itu perusahaan juga membayarkan dividen kepada entitas non pengendali
($70.508). secara keseluruhan Soechi Lines mengalami penurunan neto kas sebesar $574.501.
Pada tahun 2013 menghasilkan $20.224.533 dari aktivitas operasinya. Soechi Lines
menggunakan $76.048.257 untuk aktivitas investasinya , diantaranya digunakan untuk perolehan
asset tetap baru sebesar ($75.908.951), perolehan asset tak berwujud ($160.762) dan pelepasan
asset tetap sebesar $21.456. Sedangkan untuk aktivitas pendanaan, Soechi Lines memperoleh kas
neto dari aktivitas pendanaan sebesar $43.837.359. dari jumlah tersebut didapat dari penerimaan
pinjaman bank sebesar $54.902.947 dan peningkatan modal saham sebesar $25.336.982. Selain
itu terdapat penerimaan pinjaman pihak-pihak berelasi sebesar $828.702, pembayaran pinjaman
bank ($28.691.863) utang sewa dan pembiayaan konsumen ($569.864) dan akuisisi entitas anak
($48.710) . secara keseluruhan Soechi Lines mengalami penurunan kas bersih sebesar $920.777.
Sedangkan pada tahun 2014, Soechi Lines menghasilkan $45.353.490 dari aktivitas operasinya.
Soechi Lines menggunakan $52.608.479 untuk aktivitas investasinya diantaranya digunakan
untuk perolehan asset tetap baru ($63.800.977), perolehan asset tak berwujud ($3.100) dan
pelepasan asset tetap sebesar $11.195.598. Sedangkan untuk aktivitas pendanaan, Soechi Lines
memperoleh kas neto dari aktivitas pendanaan sebesar $25.483.411. Dari jumlah tersebut didapat
dari penerimaan pinjaman bank sebesar $52.273.853 dan penerimaan penawaran umum sebesar
$45.801.714. Selain itu terdapat pembayaran pinjaman bank ($ 60.814.656), pembayaran pihakpihak berelasi ($11.369.837) pembayaran utang sewa dan pembiayaan konsumen ($407.663).
secara keseluruhan Soechi Lines mengalami kenaikan kas bersih sebesar $18.228.422.
Dari tiga tahun diatas menunjukan bahwa Soechi Lines menghasilkan arus kas yang besar pada
aktivitas operasinya. Pada tahun 2012 dan 2013 dapat dilihat terjadi penurunan kas bersih, hal ini
disebabkan karena sebagian besar kas digunakan untuk aktivitas operasi, yaitu untuk perolehan
asset tetap. Walaupun penerimaan dari aktivitas pendanaan cukup besar ( penerimaan pinjaman
bank), namun hal tersebut tidak dapat menutupi kekurangan kas yang terjadi, karena

pengeluaran kas jauh lebih besar. Sedangkan pada tahun 2014 dapat kita lihat terjadinya
kenaikan kenaikan kas bersih. Walaupun perolehan asset tetap pada aktivitas operasi sangat
besar, namun hal tersebut dapat tertutupi melalui penerimaan pinjaman bank dan penerimaan
penawaran umum dipasar perdana dengan jumlah yang sangat besar.

Analisis Akuntansi
Laporan keuangan konsolidasian Pt Soechi Lines Tbk., disusun berdasarkan konsep akrual
dengan menggunakan konsep biaya historis, kecuali untuk beberapa akun tertentu yang diukur
berdasarkan pengukuran sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masingmasing akun
tersebut. Kecuali untuk beberapa akun tertentu yang diukur berdasarkan pengukuran
sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.
Aset tak berwujud yang diperoleh secara terpisah diukur pada saat pengakuan awal sebesar biaya
perolehan. Setelah pengakuan awal, aset takberwujud dinyatakan berdasarkan biaya perolehan
dikurangi akumulasi amortisasi dan akumulasi kerugian penurunan nilai.pada tahun 2012 aset tak
berwujud dilaporkan sebesar $39.963, sedangkan pada tahun 2013 aset tak berwujud dilaporkan
sebesar $159.263 stelah dikurangi amortisasi sebesar $41.488 dan pada tahun 2014 aset tak
berwujud dilaporkan sebesar $111.929 setelah dikurangi amortisasi sebesar $91.896. hal ini
memperlihatkan bahwa asset tak berwujud dicatat sebesar biaya historis.
Aset tetap dinyatakan sebesar harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi
penurunan nilai. Harga perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya
tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Pada tahun 2012 aset tetap dilaporkan
sebesar $268.599.501 setelah dikurangi penyusutan sebesar $62.464.036, pada tahun 2013 aset
tetap dilaporkan sebesar $326.860.272 setelah diurangi penyusutan sebesar $72.868.739 dan
pada tahun 2014 aset tetap dilaporkan sebesar $383.221.829 setelah dikurangi penyusutan
sebesar $77.927.498. ini membuktikan bahwa Soechi Lines mencatat asset tetap sebesar biaya
historis.
Persediaan diukur berdasarkan biaya atau nilai realisasi neto, mana yang lebih rendah. Biaya
perolehan ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata tertimbang. Penyisihan untuk
penurunan nilai persediaan ditetapkan untuk mengurangi nilai tercatat persediaan ke nilai
realisasi neto. . Nilai realisasi neto adalah estimasi harga jual dalam kegiatan usaha biasa setelah
dikurangi dengan estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya penjualan.
Sedangkan untuk liabilitas keuangan Soechi Lines hanya memiliki jenis liabilitas keuangan
utang dan pinjaman yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Soechi Lines menetapkan
klasifikasi atas liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal. Setelah pengakuan awal, Soechi
Lines mengukur seluruh liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi
dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Adapun liabilitas keuangan diukur dengan
biaya perolehan diamortisasi adalah Pinjaman bank jangka pendek, Utang usaha, Utang lain-lain,
Liabilitas yang masih harus dibayar, Utang kepada pihak-pihak berelasi, Utang sewa tanah,
Pinjaman bank, utang sewa pembiayaan dan pembiayaan konsumen jatuh tempo dalam waktu
satu tahun, Pinjaman bank, utang sewa pembiayaan dan pembiayaan konsumen, setelah
dikurangi bagian jatuh tempo dalam waktu satu tahun/Bank

Pengungkapan Sewa
Kali ini kita akan melakukan analisis sewa dalam laporan keuangan Soechi Lines pada
tahun2012,2013 dan 2014. Pada taun 2012 Soechi Lines melaporkan kewajiban sewa
pembiayaan dan pembiayaan konsumennya baik yang jangka pendek maupun jangka panjang
hanya sebesar $903.270 dari total kewajibannya $212.106.208 didalam neracanya. Sedangkan
pada tahun 2013 Soechi Lines hanya melaporkan kewajiban sewanya konsumennya baik yang
jangka pendek maupun jangka panjang sebesar $518.376 dari total kewajibannya sebesar $
236.129.778, sedangkan pada tahun 2014 Soechi Lines melaporkan kewajiban sewa pembiayaan
dan pembiayaan konsumen konsumennya baik yang jangka pendek maupun jangka panjang
sebesar $483.002 dari total kewajibannya sebesar $201.882.123.
Dalam catatan atas laporan keuangan mengungkapkan bahwa Soechi Lines mengakui asset dan
liabilitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada awal masa sewa, sebesar nilai wajar
aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah
dari nilai wajar, maka Pembayaran sewa minimum dipisahkan antara bagian yang merupakan
beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan liabilitas sewa. Beban keuangan
dialokasikan pada setiap periode selama masa sewa, sehingga menghasilkan tingkat suku bunga
periodik yang konstan atas saldo liabilitas. Dalam sewa operasi, Soechi Lines mengakui
pembayaran sewa sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa.
Dalam sewa menyewa biasa, Soechi Lines mengakui aset untuk sewa operasi di laporan posisi
keuangan konsolidasian sesuai sifat asset tersebut. Pendapatan sewa operasi diakui sebagai
pendapatan atas dasar garis lurus selama masa sewa
Dari uraian diatas kita dapat menyimpulkan bahwa Soechi Lines mengklasifikasikan seluruh
sewa tersebut sebagai Capital Lease, dimana Soechi Lines menyajikan sewa tersebut sebagai
kewajiban, baik kewajiban jangka pendek maupun kewajiban jangka panjang. Sehingga Soechi
Lines mengakui asset dan liabilitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, sehingga
asset tersebut harus disusutkan selama masa sewa dengan cara yang konsisten sesuai metode
yang digunakan. Menurut catatan atas laporan keuangan, Soechi Lines menggunakan metode
garis lurus dalam melakukan penyusutan aset tersebut.

Analisis Laporan Keuangan


PT. Soechi Lines Tbk.
Tahun 2012, 2013 dan 2014

Oleh :
CHELSA ISMAEL
1310532009

Dosen Pembimbing : Dr. Yurniwati, SE.,M.Si.,Ak

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ANDALAS
2015/2016

Anda mungkin juga menyukai