Anda di halaman 1dari 7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA
2.1 Kewirausahaan
2.1.1 Pengertian Kewirausahaan
Dalam mengartikan kewirausahaan terlebih dahulu harus
memahami arti dari wirausaha dan wirausahawan. Wirausaha
dari segi etimologi berasal dari kata wira dan usaha. Wira, berarti
pejuang, pahlawan, manusia unggul, teladan, berbudi luhur,
gagah berani dan berwatak agung. Usaha, berarti perbuatan
amal, berbuat sesuatu. Wirausahawan menurut
Joseph
Schumpeter
(1934)
adalah
seorang
inovator
yang
mengimplementasikan perubahan-perubahan di dalam pasar
melalui kombinasi-kombinasi baru. Kombinasi baru tersebut bisa
dalam bentuk : (1) memperkenalkan produk baru, (2)
memperkenalkan metode produksi baru, (3) membuka pasar
yang baru (new market), (4) memperoleh sumber pasokan baru
dari bahan atau komponen baru, atau (5) menjalankan organisasi
baru pada suatu industri.
Dari arti wirausaha dan wirausahawan tersebut, maka
kewirausahaan dapat diartikan sebagai berikut :
a. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam
perilaku yang dijadikan dasar sumber daya, tenaga
penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses dan hasil bisnis
(Achmad Sanusi, 1994).
b. Kewirausahaan adalah suatu kemampuan untuk menciptakan
sesuatu yang baru dan berbeda (ability to create the new and
different). (Drucker, 1959).
c. Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreativitas dan
inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan
peluang untuk memperbaiki kehidupan. (Zimmerer, 1996).
d. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diperlukan untuk
memulai suatu usaha (star-up phase) dan perkembangan
usaha (venture growth). (Soeharto Prawiro, 1997).
e. Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku, dan
kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau
kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan,
serta menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru
dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan
pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan
yang lebih besar. (Keputusan Menteri Koperasi dan Pembinaan
Pengusaha Kecil Nomor 961/KEP/M/XI/1995).
f. Kewirausahaan adalah suatu kemampuan (ability) dalam
berfikir kreatif dan berperilaku inovatif yang dijadikan dasar,
sumber daya, tenaga penggerak tujuan, siasat kiat dan proses
dalam
menghadapi
tantangan
hidup.
(Soeparman
Spemahamidjaja, 1977).

g. Kewirausahaan adalah suatu sifat keberanian, keutamaan


dalam keteladanan dalam mengambil resiko yang bersumber
pada kemampuan sendiri. (S. Wijandi, 1988).
h. Kewirausahaan didefinisikan sebagai bekerja sendiri (selfemployment). (Richard Cantillon, 1973).
Dari berbagai pendapat para ahli di atas, maka dapat disarikan
bahwa pengertian kewirausahaan adalah sebuah proses
mengkreasikan dengan menambahkan nilai sesuatu yang dicapai
melalui usaha keras dan waktu yang tepat dengan
memperkirakan dana pendukung, fisik, resiko sosial, dan akan
menerima reward berupa keuangan dan kepuasan serta
kemandirian personal.
2.1.2 Perkembangan Wirausaha
Istilah entrepreneur lahir di dunia Barat, yang menurut
sejarah awalnya dipergunakan oleh Richard Cantillon tahun 1755.
Entrepreneur diartikan sebagai membeli jasa-jasa faktor produksi
dengan harga tertentu, dengan suatu pengertian untuk menjual
hasilnya tersebut dengan harga-harga yang tidak pasti di masa
yang akan datang. Oleh karena itu, entrepreneur dinyatakan
dengan suatu fungsi pokok yang unik : penanggung risiko tanpa
jaminan. Beberapa tahun kemudian, Jean Babtiste Say
menggambarkan fungsi entrepreneur dalam arti yang lebih
luas, menekankan pada fungsi penggabungan dari factor-faktor
produksi dan perlengkapan manajemen yang kontinu, dan selain
itu juga sebagai penanggung risiko.
Di Indonesia setelah seminar Strategi Pembangunan
Pengusaha Swasta Nasional dalam tahun 1975, maka istilah
wiraswasta untuk pertama kalinya diperkenalkan oleh Suparman
Sumahamijaya kepada masyarakat. Setelah itu dengan adanya
Lokakarya
Sistem
Pendidikan
dan
Pengembangan
Kewiraswastaan, maka istilah wiraswasta (entrepreneur) atau
kewirswastaan (entrepreneurship) semakin luas beredar. Hal ini
setelah melalui perjalanan yang cukup panjang sejak tahun 1967
masih digunakan istilah entrepreneur. Pada dasarnya di alam
pembangunan sekarang ini, semua orang warga Indonesia
dituntut untuk memiliki jiwa kewirausahaan. Sebenarnya kita
semua merupakan wirausaha yang baik dalam arti mampu
berdiri sendiri dalam menjalankan usahanya, pekerjaannya guna
mencapai tujuan pribadinya, keluarganya, masyarakat, bangsa
dan negara. Oleh karena itu, seorang wirausaha yang berhasil
harus memiliki jiwa semangat kewirausahaan berdasarkan
norma-norma yang sudah ditentukan.
Kewirausahaan pada hakekatnya adalah sifat, cirri dan watak
seseorang yang memiliki kemauan dalam mewujudkan gagasan
inovatif dalam dunia nyata secara kreatif. Sedangkan yang
dimaksud dengan seorang wirausahawan adalah orang-orang

yang memiliki kemampuan melihat dan menilai kesempatan


bisnis; mengumpulkan sumber daya yang dibutuhkan untuk
mengambil tindakan yang tepat, mengambil keuntungan serta
memiliki sifat, watak dan kemauan untuk mewujudkan gagasan
inovatif ke dalam dunia nyata secara kreatif dalam rangka
meraih sukses atau meningkatkan pendapatan. Pada intinya,
seorang wirausahawan adalah orang-orang yang memiliki jiwa
wirausaha dan mengaplikasikan hakekat kewirausahaan dalam
hidupnya. Orang-orang yang memiliki kreativitas dan inovasi
yang tinggi dalam hidupnya.
Secara epistimologis, sebenarnya kewirausahaan hakikatnya
adalah suatu kemampuan dalam berpikir kreatif dan berperilaku
inovatif yang dijadikan dasar, sumber daya, tenaga penggerak,
tujuan, siasat dan kiat dalam menghadapi tantangan hidup.
Seorang wirausahawan tidak hanya dapat berencana, berkatakata tetapi juga berbuat, merealisasikan rencana-renacana
dalam pikirannya ke dalam suatu tindakan yang berorientasi
pada sukses. Maka dibutuhkan kreatifitas, yaitu pola piker
tentang sesuatu yang baru, serta inovasi, yaitu tindakan dalam
melakukan sesuatu yang baru.
Beberapa konsep kewirausahaan seolah identik dengan
kemampuan para wirausahawan dalam dunia usaha (business).
Padahal, dalam kenyataannya, kewirausahaan tidak selalu identik
dengan watak/ciri wirausahawan semata, karena sifat-sifat
wirausahawanpun
dimiliki
oleh
seorang
yang
bukan
wirausahawan. Wirausaha mencakup semua aspek pekerjaan,
baik karyawan swasta maupun pemerintahan (Soeparman
Soemahamidjaja, 1980). Wirausahawan adalah mereka yang
melakukan upaya-upaya kreatif dan inovatif dengan jalan
mengembangkan ide, dan meramu sumber daya untuk
menemukan peluang (opportunity) dan perbaikan (preparation)
hidup (Prawirokusumo, 1997).
2.1.3 Kelebihan Wirausaha
Gambaran Ideal Wirausaha adalah orang yang dalam keadaan
bagaimanapun daruratnya mampu berdiri atas kemampuan
sendiri untuk menolong dirinya keluar dari kesulitan yang
dihadapinya
dengan
memiliki
kedewasaan,
kegigihan,
kesabaran, tidak cepat puas dengan hasil yang dicapai, dapat
menyulap kelemahan menjadi kelebihan, menarik hikmah dari
kegagalan, pantang menyerah dan tahan banting .
Sumber Daya Wirausaha :
Pikiran
Perasaan
Tenaga
efisien
Waktu
efektif
BAIK
Ruang
ekonomis

Barang
Uang
http://file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._KESEJAHTERAAN_KELUAR
GA/196507081991032YOYOH_JUBAEDAH/Materi_Perkuliahan_Kewirausahaan.pdf
2.2 Pentol Bakar
Pentol (baca bakso) merupakan salah usaha yang cukup
popular dan banyak digemari terutama anak anak. Pentol dijual
per biji atau ditusuk dan dimakan dengan menggunakan saos
dan sambal kacang. Beberapa daerah sering menyebut jenis
janjanan yang digemari anak anak dengan sebutan cilok (aci
dicolok) banyak dijual di kaki lima. Menjadi sangat ramai ketika
saat istirahat atau makan siang ketika anak anak jajan. Tak
hanya anak anak pentol pun digemari orang dewasa. Rasanya
yang kenyal dan gurih bercampur dengan saos menjadikan
lebih lengkap.
Usaha pentol bumbu paling banyak dijual oleh penjual keliling
dengan menggunakan gerobak atau sepeda yang berpindah
dari satu tempat ke tempat lainnya. Mereka menjualnya dengan
harga yang sesuai dengan kantong. Keunggulan pentol adalah
jajanan ini sangat terjangkau, enak, kenyal dan agak
mengenyangkan serta lezat berbumbu. Keunggulan ini yang
menjadikan pentol sebagai salah primadona jajanan apalagi
dengan harga terjangkau. Beberapa jenis pentol/cilok bahkan
menjual dengan harga 100 rupiah, 500 rupiah atau lebih. Kenyal
dan mengenyangkan adalah yang paling diinginkan oleh
pembeli setelah rasa yang berpengaruh.
Saat bisnis pentol tidak hanya dilakukan di kaki lima bahkan
beberapa pengusaha sudah mulai berani menfranchise usaha
pentolnya. Satu pengusaha bisa memiliki beberapa outlet yang
dijual di mall atau pusat perbelanjaan atau untuk juragan pentol
keliling bisa memiliki beberapa anak buah. Usaha ini tampaknya
semakin berkembang dan banyak meraup keuntungan karena
selalu laku dimanapun.
Yang lagi trend sekarang adalah usaha pentol bakar yang
memberika sensasi rasa pentol karena proses pembakaran. Jika
dahulunya pentol/cilok cukup dikukus dan dicelupkan di saos, maka
sekarang sajian pentol dibakar dulu dengan bumbu lalu dibakar dan
disajikan dengan saos/sambal kacang. Usaha pentol bakar
peminatnya membludak karena memang dari sisi rasa lebih gurih
dank has dibanding pentol kukus sebelumnya. Sebelum disajikan
pentol ditusuk lalu dicelupkan di bumbu dan dibakar. Penjualan pentol
bakar biasanya mirip dengan sate, jadi pentol ditusuk dengan

menggunakan tusuk sate dan dibakar diatas arang. Jenis pentol yang
dijual bisa bervariasi mulai dari pentol ikan (cilok), sapi sampai ayam.
Inti dari jenis pentol ini dibanding bakso adalah kandungan
tapiokanya lebih banyak sehingga harganya terjangkau. Jika
kandungan daging terlalu banyak maka biayanya pasti lebih mahal.
CARA TEPAT MEMULAI USAHA PENTOL BAKAR
1.
Pengertian pentol bakar kaki lima adalah usaha yang menjual
jenis pentol dari daging sapi dengan sepeda keliling.
2.
Menentukan segmen pasar pentol kaki lima yang akan digarap.
Artinya di tahap ini anda menentukan siapa yang akan membeli
pentol bakar anda nantinya. Segmen pasar ini sudah jelas adalah
kelas menengah bawah, dengan daya beli yang tidak terlalu
tinggi. Tidak hanya berdasarkan daya beli (ekonomi) tapi segmen
bisa lebih spesifik berdasarkan daerah (kota, pinggiran, desa) atau
gaya hidup. Agar jelas kita me milih segmentasi berdasarkan
pendapatan. Lakukan studi untuk memahami perilaku kelas
menengah bawah. Dari hasil pengamatan bahwa kelas ini memiliki
keterbatasan daya beli. Pentol bakar kelas ini berkisar Rp. 1500
sampai 2000 per porsi/tusuk. Porsi yang dikehendaki adalah cukup
mengenyangkan minimal sebagai pengganjal perut atau jika
mungkin menggantikan makanan utama.
3.
Target pasar adalah sasaran atau lingkup usaha pentol kaki lima
yang akan anda garap. Penentuan target pasar akan menjadikan
usaha anda focus pada satu titik. Target pasar yang utama adalah
perumahan perumahan kelas menengah bawah di daerah misal
surabaya selatan. Penetapan jangkauan pemasaran menjadi
sangat penting karena akan menentukan modal dan ukuran usaha.
Dengan menetapkan dua sepeda keliling terlebih anda harus
menetapkan kira kira perumahan mana saja yang akan menjadi
area penjualan. Lakukan studi lapangan dengan mengetahui
kompetisi penjualan siomay disitu . Jika sudah terlalu banyak
pedagang pentol yang beredar keliling disitu, anda boleh menarik
diri dengan mencari perumahan lain yang lebih sepi dari penjual.
Tapi jika anda yakin dengan keunggulan pentol bakar yang dijual
akan mendapatkan perhatian khusus maka boleh saja berperang
di daerah padat seperti itu.
4.
Menetapkan positioning dan keunggulan siomay adalah salah
satu cara agar jualan kita mudah dikenal dan diingat oleh pembeli.
Contoh menetapkan positioning pentol daging kaki lima adalah
ingin dikenal sebagai pentol yang higinis dan terjangkau harganya.
Yang penting adalah bagaimana mendapatkan perhatian khusus
dari konsumen. Membakar pentol adalah salah keunikan yang akan
digemari oleh pembeli. Harum pentol saat dibakar bisa menambah
selera makan.

5.

Menghitung investasi yang diperlukan; berikut perhitungan


invesatasi yang diperlukan untuk membuat usaha pentol bakar
keliling dengan 2 orang pedagang.
Investasi Peralatan Pentol Bakar keliling
No
Nama Peralatan
Harga/satuan/Rp
1 Sepeda ontel
750,000.00
2 pemanggangan/alat bakar
100,000.00
3 Panci wadah pentol/display pentol
300,000.00
4 botol wadah saos
50,000.00
5 Piring
75,000.00
6 panci, ember dll
50,000.00
Total
1,325,000.00
Resep Pentol sapi Bakar dan perhitungan harga
per kg
Bahan
Q'ty
Harga/kg
Daging tetelan
sapi berlemak
200.00
30,000.00
ISP (isolated soya
protein)*
15.00
30,000.00

Biaya/Rp
6,000.00
450.00

Es batu

125.00

125.00

15.63

Tapioka

200.00

6,500.00

1,300.00

1.00

45,000.00

45.00

10.00

1,500.00

15.00

3.00

12,000.00

36.00

bawang putih

15.00

15,000.00

225.00

Merica bubuk

1.00

45,000.00

45.00

vitsin

1.00

15,000.00

15.00

Fosfat makanan
garam
Gula

Jumlah
571.00
harga pokok per kg = jumlah biaya : jumlah
quantity x 1000

8,146.63
14,267.29

Cara membuat : Masukkan daging tetelan dalam mesin meat mincer


agar uratnya terpotong (sebaiknya membawa ke penggilangan
baso) , setelah itu digiling dengan menggunakan mesin mixer (bowl
cutter mixer) dengan menambahkan ISP (emulsifier), es , fosfat dan
garam. Aduk sampai tercampur rata. Tambahkan bumbu dan tepung
dan aduk sampai rata. Angkat dan bentuk menjadi bulat bulat dan

langsung direbus di air masak dengan suhu 90-100 derajat C selama


10 menit sampai mengapung. Angkat dan dinginkan. Cara
menyajikan bakso bakar adalah dengan menusuk 3 potong baso lalu
gulingkan didalam kecap dan dibakar diatas bara arang sampai
harum. Sajikan dengan saos atau sambal kacang sesuai selera. 1 kg
adonan pentol menjadi 100 biji berat per biji 9-10 gr.
Analisa Biaya Operasional Pentol Bakar Per hari
Asumsi omzet 150 tusuk (3 biji x 150 = 450 biji =
4.5 kg pentol) x Rp. 2000
Pengeluaran Biaya dan Produksi

Rp.
300,000.00

Biaya bahan

64,203

Arang

36,000

kemasan plastik

5,000

kecap

5,000

sambal
Total
Harga Pokok Produksi per 1 tusuk (3 biji)
Harga Jual per tusuk
Perkiraan Penerimaan keuntungan
(omzet - biaya operasional per hari)
bagi Hasil dengan penjual 50%
keuntungan Pemilik

10,000
120,203
801
2,000
179,797

89,898.59

Keuntungan Penjual
89,898.59
http://www.yuyunanwar.com/2012/02/bisnis-populer-menjadi-juraganpentol.html 9.45

Anda mungkin juga menyukai