Anda di halaman 1dari 7

Uji Duncan Multiple Range Test (DMRT)

Oleh : Abd Syahid


saya sangat menyarankan anda lebih baik menggunakan uji ini daripada misalnya
dengan uji BNT atau BNJ. Mengapa demikian? Karena Uji DMRT lebih teliti dan bisa
digunakan untuk membandingkan pengaruh perlakuan dengan jumlah perlakuan yang
besar.
Uji DMRT ini dalam penggunaannya agak rumit sedikit tapi tidak susah asalkan anda
bisa memahaminya tahap demi tahap. Untuk menggunakan uji ini, atribut yang anda
perlukan adalah 1) data rata-rata perlakuan, 2) taraf nyata, 3) jumlah perlakuan, 4)
derajad bebas (db) galat, dan 5) tabel Duncan untuk menentukan nilai kritis uji
perbandingan.
Perlu anda ketahui bahwa uji DMRT ini dilakukan hanya apabila Oke, kali ini saya akan
menjelaskan bagaimana cara menggunakan uji Duncan Multiple Range Test atau sering
disebut uji DMRT. Di beberapa referensi ada yang menamakan dengan Uji Jarak
Berganda Duncan. Dan untuk selanjutnya saya hanya menyebutnya dengan Uji DMRT.
Uji DMRT berbeda dengan Uji BNJ atau BNT. Kalau pada Uji BNJ atau BNT,
perbandingan terhadap nilai-nilai rata- rata perlakuan hanya menggunakan satu nilai
pembanding, sedangkan Uji DMRT nilai pembandingnya sebanyak P 1 atau
tergantung banyaknya perlakuan. Artinya apabila perlakuan anda berjumlah 10, maka
nilai pembandingnya sebanyak 9.
Kalau anda telah menguasai uji DMRT ini, maka hasil analisis ragam minimal
berpengaruh nyata. Tapi bagaimana kalau hasil analisis ragam tidak berpengaruh nyata
apakah bisa dilanjutkan dengan uji DMRT? Jawabnya bisa. Tapi yang menjadi
pertanyaan selanjutnya adalah apakah perlu menguji perbedaan pengaruh perlakuan
jika ternyata perlakuan yang dicobakan sudah tidak memberikan pengaruh yang nyata?
Bukankah apabila perlakuan tidak berpengaruh berarti perlakuan t1 = t2 = t3 = tn, yang
berarti pengaruh perlakuannya sama. Jadi sebenarnya pengujian rata-rata perlakuan
pada perlakuan-perlakuan yang tidak berpengaruh nyata tidak banyak memberikan
manfaat apa-apa.
Oke, sebagai contoh saya ambil data berikut ini yang merupakan data hasil pengamatan
pengaruh pemupukan P terhadap bobot polong isi (gram) kedelai varitas Slamet.
Percobaan dilakukan dengan rancangan acak kelompok dengan tujuan untuk
mengetahui pengaruh pemupukan P terhadap bobot polong isi kedelai. Data hasil
pengamatan adalah sebagai berikut :

Kelompok

Rata-

Perlakuan

Total
18
20
40
40
30

II
18
22
42
32
32

28

20

I
0.00 kg P2O5/ha (P0)
22.50 kg P2O5/ha (P1)
45.00 kg P2O5/ha (P2)
67.50 kg P2O5/ha (P3)
90.00 kg P2O5/ha (P4)
112.50 kg P2O5/ha
(P5)
135.50 kg P2O5/ha
(P6)
Total

18
194

30
196

III
16
21
41
36
30

52
63
123
108
92

rata
17,33
21,00
41,00
36,00
30,67

20

68

22,67

30
194

78
584

26,00
27,81

Hasil analisis ragam (anova) dari data di atas adalah berikut ini :
F
SK
Kelompok
Perlakuan
Galat
Total

db
2
6
12
20

JK
0,38
1305,24
179,62
1485,24

F Tabel

KT
hitung 5%
0,19
0,01
3,88
217,54 14,53** 3
14,97

1%
6,93
4,82

Oke, sekarang kita mulai saja bagaimana cara menggunakan uji DMRT ini.
Langkah pertama yang harus anda lakukan adalah menentukan nilai jarak (R) sebanyak
p - 1 (dalam contoh ini p = 7, maka p 1 = 7 1 = 6) berdasarkan data jumlah
perlakuan (dalam contoh ini perlakuan, p = 7), derajat bebas (db) galat (dalam contoh ini
db galat = 12, lihat angka 12 yang berwarna kuning pada tabel analisis ragam), dan taraf
nyata (dalam contoh ini misalkan taraf nyata = 5% atau 0,05 (disimbolkan dengan alfa).
Sehingga nilai jarak (R) ini ditulis dengan R(p, v, ).
Setelah semua nilai sudah anda tentukan, barulah anda bisa menentukan nilai jarak (R)
dengan cara melihat pada tabel nilai kritis uji perbandingan berganda Duncan. Berikut
saya lampirkan sebagian dari tabel tersebut :

Anda perhatikan angka-angka yang saya blok dengan kotak merah pada tabel di atas.
Jumlah angka angka pada blok tersebut ada 6 yang saya ambil berdasarkan P 1 atau
7
1 = 6 dan db galat = 12 seperti yang sudah kita tentukan sebelumnya. Untuk lebih
jelasnya angka-angka tersebut saya pindahkah pada tabel berikut :
P
Nilai jarak,

3,08 3,23 3,33 3,36 3,40 3,42


R(7, 12, 0,05)
Nah, selanjutnya kita akan menghitung nilai kritis atau nilai baku dari DMRT untuk
masing-masing nilai P dengan rumus berikut :

Berikut ini saya coba menghitung untuk P = 2 dimana KT galat = 14,97 dan r (kelompok)
= 3 (lihat pada tabel analisis ragam):

Dengan cara yang sama anda dapat menghitung nilai kritis DMRT untuk P = 3, P = 4, P
= 5, P = 6, dan P = 7. Dan hasilnya dapat anda lihat pada tabel berikut:
P
Nilai jarak,

3,08 3,23 3,33 3,36 3,40 3,42


R(7, 12, 0,05)
Nilai DMRT 5%

6,88 7,22 7,44 7,51 7,60 7,64

Langkah selanjutnya adalah menentukan perbedaan pengaruh antar perlakuan. Untuk


ini saya menggunakan kodifikasi dengan huruf. Caranya adalah sebagai berikut :
Langkah pertama anda susun nilai rata-rata perlakuan dari yang terkecil hingga yang
terbesar seperti berikut :
Perlakuan
0.00 kg P2O5/ha (P0)
22.50 kg P2O5/ha (P1)
45.00 kg P2O5/ha (P2)
67.50 kg P2O5/ha (P3)
90.00 kg P2O5/ha (P4)
112.50 kg P2O5/ha (P5)

Rata-rata
17,33
21,00
22,67
26,00
30,67
36,00

135.50 kg P2O5/ha (P6) 41,00


Oke, langkah kedua adalah menentukan huruf pada nilai rata-rata tersebut. Perlu anda
ketahui cara menentukan huruf ini agak rumit dan berbeda dengan Uji BNJ atau BNT,
tapi anda jangan khawatir asalkan anda mengikuti petunjuk saya pelan-pelan tahap
demi tahap. Dan saya yakin apabila anda menguasai cara ini, saya jamin anda hanya
butuh waktu paling lama 5 menit untuk menyelesaikan pengkodifikasian huruf pada nilai
rata-rata perlakuan.
Baik kita mulai saja. Pertama-tama anda jumlahkan nilai DMRT pada P = 2 yaitu 6,88
dengan nilai rata-rata perlakuan terkecil pertama, yaitu 17,33 + 6,88 = 24,21 dan beri
huruf a dari nilai rata-rata perlakuan terkecil pertama (17,33) hingga nilai rata-rata
perlakuan berikutnya yang kurang dari atau sama dengan nilai 24,21. Dalam contoh ini
huruf a diberi dari nilai rata-rata perlakuan 17,33 hingga 22,67. Lebih jelasnya lihat
pada tabel berikut :
Perlakuan
0.00 kg P2O5/ha (P0)
22.50 kg P2O5/ha (P1)
112.50 kg P2O5/ha (P5)
135.50 kg P2O5/ha (P6)
90.00 kg P2O5/ha (P4)
67.50 kg P2O5/ha (P3)

Rata-rata
17,33a
21,00a
22,67a
26,00
30,67
36,00

45.00 kg P2O5/ha (P2)

41,00

Selanjutnya anda jumlahkan nilai DMRT pada P = 3 yaitu 7,22 dengan nilai rata-rata
perlakuan terkecil kedua, yaitu 21,00 + 7,22 = 28,22 dan beri huruf b dari nilai rata-rata
perlakuan terkecil kedua (21,00) hingga nilai rata- rata perlakuan berikutnya yang
kurang dari atau sama dengan nilai 28,22. Dalam contoh ini huruf b diberi dari nilai
rata-rata perlakuan 21,00 hingga 26,00. Lebih jelasnya lihat pada tabel berikut :
Perlakuan
0.00 kg P2O5/ha (P0)
22.50 kg P2O5/ha (P1)
112.50 kg P2O5/ha (P5)
135.50 kg P2O5/ha (P6)
90.00 kg P2O5/ha (P4)
67.50 kg P2O5/ha (P3)

Rata-rata
17,33a
21,00ab
22,67ab
26,00b
30,67
36,00

45.00 kg P2O5/ha (P2)

41,00

Selanjutnya jumlahkan lagi nilai DMRT pada P = 4 yaitu 7,44 dengan nilai rata-rata
perlakuan terkecil ketiga, yaitu 22,67 + 7,44 = 30,11 dan beri huruf c dari nilai rata-rata
perlakuan terkecil ketiga (22,67) hingga nilai rata- rata perlakuan berikutnya yang kurang
dari atau sama dengan nilai 30,11. Dalam contoh ini huruf c diberi dari nilai rata-rata
perlakuan 22,67 hingga 26,00. Lebih jelasnya lihat pada tabel berikut :
Perlakuan
0.00 kg P2O5/ha (P0)
22.50 kg P2O5/ha (P1)
112.50 kg P2O5/ha (P5)
135.50 kg P2O5/ha (P6)
90.00 kg P2O5/ha (P4)
67.50 kg P2O5/ha (P3)

Rata-rata
17,33a
21,00ab
22,67abc
26,00bc
30,67
36,00

45.00 kg P2O5/ha (P2)

41,00

Sampai disini anda perhatikan huruf c pada tabel di atas. Huruf c tersebut harus anda
abaikan (batalkan) karena sebenarnya huruf c sudah terwakili oleh huruf b (karena
pemberian huruf c tidak melewati huruf b). Berbeda dengan pemberian huruf b
sebelumnya. Pemberian huruf b melewati huruf a sehingga huruf b tidak
diabaikan/dibatalkan.
Langkah selanjutnya jumlahkan lagi nilai DMRT pada P = 5 yaitu 7,51 dengan nilai ratarata perlakuan terkecil keempat, yaitu 26,00 + 7,51 = 33,51 dan beri huruf c (karena
pemberian huruf c sebelumnya dibatalkan, maka pemberian dengan huruf c kembali
digunakan) dari nilai rata-rata perlakuan terkecil keempat (26,00) hingga nilai rata-rata
perlakuan berikutnya yang kurang dari atau sama dengan nilai 33,51. Dalam contoh ini
huruf c diberi dari nilai rata-rata perlakuan 26,00 hingga 30,67. Lebih jelasnya lihat
pada tabel berikut :

Perlakuan
0.00 kg P2O5/ha (P0)
22.50 kg P2O5/ha (P1)
112.50 kg P2O5/ha (P5)
135.50 kg P2O5/ha (P6)
90.00 kg P2O5/ha (P4)
67.50 kg P2O5/ha (P3)

Rata-rata
17,33a
21,00ab
22,67ab
26,00bc
30,67c
36,00

45.00 kg P2O5/ha (P2)

41,00

Anda perhatikan huruf c di atas. Karena pemberian huruf c melewati huruf b


sebelumnya, maka pemberian huruf c ini tidak dibaikan/dibatalkan.
Langkah selanjutnya jumlahkan lagi nilai DMRT pada P = 6 yaitu 7,60 dengan nilai ratarata perlakuan terkecil kelima, yaitu 30,67 + 7,60 = 38,27 dan beri huruf d dari nilai
rata-rata perlakuan terkecil kelima (30,67) hingga nilai rata-rata perlakuan berikutnya
yang kurang dari atau sama dengan nilai 38,27. Dalam contoh ini huruf d diberi dari
nilai rata-rata perlakuan 30,67 hingga 36,00. Lebih jelasnya lihat pada tabel berikut :
Perlakuan
0.00 kg P2O5/ha (P0)
22.50 kg P2O5/ha (P1)
112.50 kg P2O5/ha (P5)
135.50 kg P2O5/ha (P6)
90.00 kg P2O5/ha (P4)
67.50 kg P2O5/ha (P3)

Rata-rata
17,33a
21,00ab
22,67ab
26,00bc
30,67cd
36,00d

45.00 kg P2O5/ha (P2)

41,00

Langkah selanjutnya jumlahkan lagi nilai DMRT pada P = 7 yaitu 7,64 dengan nilai ratarata perlakuan terkecil keenam, yaitu 36,00 + 7,60 = 43,20 dan beri huruf d dari nilai
rata-rata perlakuan terkecil kelima (36,00) hingga nilai rata-rata perlakuan berikutnya
yang kurang dari atau sama dengan nilai 43,20. Dalam contoh ini huruf e diberi dari
nilai rata-rata perlakuan 36,00 hingga 41,00. Lebih jelasnya lihat pada tabel berikut :
Perlakuan
0.00 kg P2O5/ha (P0)
22.50 kg P2O5/ha (P1)
112.50 kg P2O5/ha (P5)
135.50 kg P2O5/ha (P6)
90.00 kg P2O5/ha (P4)
67.50 kg P2O5/ha (P3)

Rata-rata
17,33a
21,00ab
22,67ab
26,00bc
30,67cd
36,00de

45.00 kg P2O5/ha (P2)

41,00e

Terakhir anda susun kembali nilai rata-rata perlakuan tersebut sesuai dengan
perlakuannya, seperti tabel berikut:
Perlakuan
0.00 kg P2O5/ha (P0)
22.50 kg P2O5/ha (P1)
45.00 kg P2O5/ha (P2)
67.50 kg P2O5/ha (P3)
90.00 kg P2O5/ha (P4)
112.50 kg P2O5/ha (P5)

Rata-rata
17,33a
21,00ab
41,00e
36,00de
30,67cd
22,67ab

135.50 kg P2O5/ha (P6)

26,00bc

Oke, sekarang akan saya jelaskan arti huruf-huruf pada tabel diatas?
Prinsip yang harus anda pegang adalah bahwa perlakuan yang diikuti oleh huruf yang
sama berarti tidak berbeda nyata pengaruhnya menurut DMRT5%. Pada perlakuan P2
dan P3 sama-sama diikuti huruf e artinya perlakuan P2dan P3 tidak berbeda nyata
pengaruhnya.
Menentukan Perlakuan Terbaik
Untuk menentukan perlakuan mana yang terbaik, langkah-langkahnya adalah berikut ini:
Langkah pertama anda harus melihat perlakuan mana yang nilai rata-ratanya tertinggi.
Dalam contoh ini perlakuan yang nilai rata-ratanya tertinggi adalah P2.
Langkah kedua anda lihat pada rata-rata perlakuan P2 itu diikuti oleh huruf apa. Dalam
contoh ini perlakuan P2 diikuti oleh huruf e.
Langkah ketiga anda lihat rata-rata perlakuan mana saja yang diikuti oleh huruf e.
Dalam contoh ini rata-rata perlakuan yang diikuti oleh huruf e adalah P2 itu sendiri dan
P3.
Langkah keempat anda perhatikan kembali perlakuan P2 dan P3. Dalam contoh ini
perlakuan P2=45,00 kg/ha dan P3=67,50 kg/ha. Sampai di sini anda harus bisa
mempertimbangkan secara logis perlakuan mana yang terbaik. Logikanya seperti ini,
apabila perlakuan dengan dosis lebih rendah tetapi mempunyai mempunyai pengaruh
yang sama dengan perlakuan dengan dosis yang lebih tinggi dalam meningkatkan hasil,
maka perlakuan dosis yang lebih rendah tersebut lebih baik daripada perlakuan dosis
yang lebih tinggi di atasnya. Dalam contoh ini perlakuan P2 lebih baik daripada
perlakuan P3 dan P4. Jadi dapat disimpulkan perlakuan P2-lah yang terbaik.
Selesai. Semoga bermanfaat.

Anda mungkin juga menyukai