Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN

AKHIR PRAKTIK KERJA LAPANGAN


DI RS TK II MOH RIDWAN MEURAKSA
Tahun pelajaran 2016/2017

Disusun Oleh :
SUCI NURUL AINI
XI. A
NIS : 151610016
YAYASAN PEMBINAAN IPTEK, KESEHATAN DAN KESEJAHTERAAN KURNIA

SMK KESEHATAN ZAMZAM KURNIA


Jl. Raya Karangsatria No. 12 ( Rawa Kalong ) Karangsatria
Tambun Utara- Bekasi

KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karuniaNya sehingga Laporan Praktek Kerja Lapangan ini dapat diselesaikan
tepat waktu. Semoga shalawat serta salam dilimpahkan kepada Nabi kita
Muhammad SAW, atas segenap keluarga, para sahabat dan mereka yang setia
kepadanya. Harapan penulis dengan diselesaikanya laporan ini, semoga
memberi manfaat baik untuk diri sendiri agar dapat mengetahui lebih dalam
mengenai dunia kerja dalam bidang kesehatan ataupun untuk pembaca yang
bisa menjadikan laporan ini sebagai referensi.
Dalam kesempatan ini saya mengucapkan terimakasih kepada :
1.

selaku kepala Rumah Sakit TK.II Moh.Ridwan Mewuraksa

2.
Bapak-Ibu kepala ruangan Rumah Sakit TK.II Moh.Ridwan Meuraksa yang
tidak dapat saya sebutkan satu persatu
3.

selaku kepala sekolah SMK Kesehatan Daerah Militer Jaya

4.
Bapak H. Sridjono Mukmin SKM.MM, selaku ketua yayasan SMK Kesehatan
Zamzam Kurnia
5.
Ibu Dr. Hj. Sri Eka Kurniati, selaku kepala sekolah SMK Kesehatan Zamzam
Kurnia
6.
Seluruh guru SMK Kesehatan Zamzam kurnia yang telah membimbing saya
dengan segala kearifannya
7.

Orangtua yang telah membimbing saya sejak kecil

8.
Teman-teman SMK Kesehatan Zamzam Kurnia yang telah memberikan
dorongan moral
Teriring doa semoga semua kebaikan yang telah diberikan kepada saya
mendapatkan balasan yang berlipat ganda dari Allah SWT. Amiin.

Bekasi, 30
september 2016

Suci Nurul Aini


(Penulis)

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

vi

BAB I : PENDAHULUAN
A.

LATAR BELAKANG

B.

PEMBAHASAN DAN PERUMUSAN MASALAH

C.

TUJUAN MASALAH

D.

METODE PENGUMPULAN MASALAH

E.

SISTEMATIKA PENULISAN

BAB II : LANDASAN TEORI


A.

ILMU KEPERAWATAN

B.

KESEHATAN MASYARAKAT

C.

SOSIAL

BAB III : ASUHAN KEPERAWATAN

4
4
4

BAB IV : SEKILAS TENTANG RUMAH SAKIT


A.

MOTTO

15

B.

VISI

15

C.

MISI

15

D.

FALSAFAH

15

E.

TUJUAN UMUM

16

F.

TUJUAN KHUSUS

16

BAB V : PENUTUP
A.
B.

KESIMPULAN DAN SARAN


DAFTAR PUSTAKA

17
17

Vi

BAB VI : LAMPIRAN
A. ACTIVITY DAILY LIVING
I.
RUANG CEMAPAKA
II.
RUANG ICU
III.
RUANG WIJAYA KUSUMA
IV.
RUANG IGD
V.
RUANG DAHLIA
VI.
RUANG MAWAR

18
18
18
18
19
19
19

Viii

BAB I
PENDAHULUAN
A.

LATAR BELAKANG MASALAH

Upaya besar bangsa Indonesia dalam meluruskan kembali arah


pengembangan nasional yang telah dilaksanakan dalam tiga dasawarsa terakhir
ini menuntun reformasi total kebijakan pembangunan dalam segala bidang.
Untuk bidang kesehatan, tuntutan reformasi total tersebut masih adanya
keseimbangan hasil pembangunan kesehatan antar daerah dan antar golongan,
derajat kesehatan masyarakat yang masih tertinggal dibandingkan negaranegara tetangga dan kurangnya kemandirian dalam pembangunan kesehatan.
Pembangunan kesehatan merupaka bagian integral dari pembangunan
nasional. Dalam UU nomor 23 tahun 1992 tentang kesehatan ditetapkan bahwa
kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial, yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi.
Sedangkan dalam konslisusi organisasi kesehatan dunia (WHO) tahun 1948
disepakati antara lain bahwa diperolehnya derajat kesehatan yang setinggi
tingginya adalah suatu hak yang fundamental bagi setiap orang tanpa
membedakan ras, agama, politik yang dianut dan tingkat social ekonominya.
B.

PEMBAHASAN DAN PERUMUSAN MASALAH

1.

Pembahasan Masalah

Dalam pembahasan ini dikemukakan beberapa permasalahan pokok sebagai


berikut :
a.

Peranan tenaga kesehatan masyarakat

Pelaksana pelayanan keperawatan

Peranannya sebagai pelaksana asuhan keperawatan kepada individu, keluarga,


kelompok, masyarakat, bagi yang sehat maupun yang sakit yang mempunyai
masalah kesehatan.

Sebagai pendidik

Memberikan pendidikan kesehatan kepada individu,keluarga, kelompok dan


masyarakat baik dirumah, puskesmas, dan masyarakat secara terorganisir
sehingga terjadi perubahan perilaku dalam mencapai tingkat kesadaran yang
optimal.

Sebagai pengamat kesehatan

Melaksanakan monitoring melalui kunjungan rumah, pertemu-pertemuan


observasi dan pengumpulan data

Sebagai pembaharu

Merubah perilaku dan pola hidup yang erat kaitannya dengan peningkatan dan
pemeliharaan kesehatan.

Sebagai panutan

Tim medis harus dapat memberikan contohnya yang baik dalam bidang
kesehatan tentang bagaimana tata cara hidup sehat yang dapat ditiru dan di
contoh oleh masyarakat.
1

Sebagai pengelola

Diharapkan dapat mengelola berbagai kegiatan pelayanan kesehatan puskesmas


Dan masyarakat sesuai dengan badan fungsi dan tanggung jawab yang
diembankan kepadanya.

2.

Perumusan masalah

Kesehatan merupakan hak dasar manusia dan merupakan salah satu faktor
yang sangat menentukan manusia, disamping juga merupakan karunia tuhan
yang perlu disyukuri. Oleh karena itu kesehatan perlu dipelihara dan ditingkatkan
kualitasnya serta dilindungi dari ancaman yang merugikannya.
Derajat kesehatan dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain: lingkungan,
perilaku, pelayanan, kesehatan dan keturunan.

C.

TUJUAN MASALAH

Tujuan umum untuk meningkatkan derajat kesehatan dan kemampuan


masyarakat secara menyeluruh dalam memelihara kesehatan untuk mencapai
derajat kesehatan secara mandiri.

Tujuan khusus untuk meningkatkan individu, keluarga, kelompok, dan


masyarakat dalam pemahaman tentang pengertian sehat dan sakit serta untuk
meningkatkan kemampuan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat dalam
mengatasi masalah kesehatan.

D.

METODE PENGUMPULAN MASALAH

Adapun metode yang dilakukan yaitu dengan terjun langsung atau


berinteraksi dengan pasien yang dirawat. Secara personal seperti membantu
pasien kekamar mandi, merapihkan tempat tidur pasien. Sedangkan secara
umumnya mengukur tekanan darah dan suhu, menghitung denyut nadi
pasien, menggantikan cairan infus yang sudah habis, pengambilan darah,
pemberian obat insulin dan obat injeksi pada pasien, memasukkan obat kedalam
anus.

E.

SISTEMATIKA PENULISAN

Untuk memperoleh gambar secara menyeluruh mengenai laporan praktek


kerja lapangan ini, saya menyusun secara sistematis dalam bab-bab dengan
rincian sebagai berikut:

BAB I : Pendahuluan yang berisi latar belakang, pembahasan masalah dan


perumusan masalah, tujuan masalah, metode pengumpulan masalah,
sistematika penulisan.

BAB II : Kerangka teori

BAB III : Sekilas tentang Rumah Sakit TK. II Moh. Ridwan Meuraksa

BAB IV : Kegiatan yang dilakukan di Rumah Sakit

BAB V : Penutup yang berisi kesimpulan dan saran

BAB VI : Lampiran yang berisi Activity Daily Leaving

BAB II
LANDASAN TEORI
Ilmu kesehatan masyarakat merupakan suatu bidang dalam keperawatan dan
kesehatan masyarakat dengan dukungan peran serta aktif masyarakat.
Ada 3 teori yang menjadi dasar ilmu kesehatan masyarakat, yaitu :
I. ILMU KEPERAWATAN
Konsep keperawatan dikarakteristikkkan oleh 4 konsep pokok.
1.

Manusia

Tingkat kebutuhan manusia meliputi :

Kebutuhan fisiologi

Kebutuhan jasa aman dan keselamatan

Kebutuhan mencintai, dicintai dan dimiliki

Kebutuhan akan harga diri

Kebutuhan aktualisasi diri

2.

Masyarakat

3.

Kesehatan

4.

Keperawatan

Inti dari keperawatan adalah :

Memberikan asuhan keperawatankepada orang lain

Asuhan keperawatan diberikan kepada individu, keluarga, kelompok dan


masyarakat.

Merupakan pelayanan langsung antara perawat dan pasien.

Merupaka kegiatan peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit,


pengobatan dan pemulihan kesehatan.


Dilaksanakan dalam rangkamemenuhi kebutuhan kesehatan dan
keperawatan pasien.
II. KESEHATAN MASYARAKAT
Masalah kesehatan masyarakat erat kaitannya dengan epidemiologi serta
penelitian. Penelitian tentang faktor penyebab dan alternative kesehatan dan
untuk merubah perilaku masyarakat diperlukan pengetahuan yang berkaitan
dengan pendidikan kesehatan masyarakat. Disamping pengetahuan tentang
konsep tentang kesehatan masyarakat itu sendiri.
4

III. SOSIAL
Pengetahuan sosial kemasyarakatan penting sekali dikuasai oleh tenaga
kesehatan masyarakat. Dalam menjalankan fungsinya karena berhadaan dengan
kelompok-kelompok sosial dalam masyarakat. Apakah itu ditingkat keluarga,
masyarakat dengan latar belakang agama, budaya, pendidikan, ekonomi, norma,
adat istiadat dan aturan-aturan yang berlaku dalam masyarakat.

EFUSI PLEURA PARU


A. PENGERTIAN
Efusi pleural adalah penumpukan cairan di dalam ruang pleural, proses
penyakit primer jarang terjadi namun biasanya terjadi sekunder akibat
penyakit lain. Efusi dapat berupa cairan jernih, yang mungkin merupakan
transudat, eksudat, atau dapat berupa darah atau pus (Baughman C
Diane, 2000)
B. ETIOLOGI
1) Efusi pleura transudativa, biasanya disebabkan oleh suatu kelainan
pada tekanan normal di dalam paru-paru. Jenis efusi transudativa
yang paling sering ditemukan adalah gagal jantung kongestif.
2) Efusi pleura eksudativa terjadi akibat peradangan pada pleura, yang
seringkali disebabkan oleh penyakit paru-paru. Kanker, tuberkulosis
dan infeksi paru lainnya, reaksi obat, asbetosis dan sarkoidosis
merupakan beberapa contoh penyakit yang bisa menyebabkan efusi
pleura eksudativa.
3) Penyebab lain dari efusi pleura antara lain: gagal jantung, kadar
protein darah yang rendah, sirosis, pneumonia, blastomikosis,
koksidioidomikosis, tuberculosis, histoplasmosis, kriptokokosis, abses
dibawah diafragma, artritis rematoid, pankreatitis, emboli paru,
tumor, lupus eritematosus sistemik, pembedahan jantung, cedera di
dada, obat-obatan (hidralazin, prokainamid, isoniazid, fenitoin,
klorpromazin, nitrofurantoin, bromokriptin, dantrolen, prokarbazin),
pemasangan selang untuk makanan atau selang intravena yang
kurang baik.
C. KLASIFIKASI
a. Hemotoraks (darah di dalam rongga pleura) biasanya terjadi karena cedera di dada.

b. Empiema (nanah di dalam rongga pleura) bisa terjadi jika pneumonia atau abses
paru menyebar ke dalam rongga pleura.
c. Kilotoraks (cairan seperti susu di dalam rongga dada) disebabkan oleh suatu cedera
pada saluran getah bening utama di dada (duktus torakikus) atau oleh penyumbatan
saluran karena adanya tumor.

D. GAMBARAN KLINIS
Efek yang ditimbulkan oleh akumulasi cairan di rongga pleura bergantung
pada jumlah dan penyebabnya. Efusi dalam jumlah yang kecil sering tidak
bergejala. Bahkan efusi dengan jumlah yang besar namun proses akumulasinya
berlangsung perlahan hanya menimbulkan sedikit atau bahkan tidak menimbulkan
gangguan sama sekali. Jika efusi terjadi sebagai akibat penyakit inflamasi, makagejala
yang muncul berupa gejala pleuritis pada saat awal proses dan gejala dapat
menghilang jika telah terjadi akumulasi cairan. Gejala yang biasanya muncul pada
efusi pleura yang jumlahnya cukup besar yakni : nafas terasa pendek hingga sesak
nafas yang nyata dan progresif, kemudian dapat timbul nyeri khas pleuritik pada
area yang terlibat, khususnya jika penyebabnya adalah keganasan. Nyeri dada
meningkatkan kemungkinan suatu efusi eksudat misalnya infeksi, mesotelioma
atau infark pulmoner. Batuk kering berulang juga sering muncul, khususnya jika
cairan terakumulasi dalam jumlah yang banyak secara tiba-tiba. Batuk yang lebih
berat dan atau disertai sputum atau darah dapat merupakan tanda dari penyakit
dasarnya seperti pneumonia atau lesi endobronkial. Riwayat penyakit pasien juga
perlu ditanyakan misalnya apakah pada pasien terdapat hepatitis kronis, sirosis
hepatis, pankreatitis, riwayat pembedahan tulang belakang, riwayat keganasan,
dll. Riwayat pekerjaan seperti paparan yang lama terhadap asbestos dimana hal ini
dapat meningkatkan resiko mesotelioma

E. TANDA DAN GEJALA


Kemungkinan tanda-tanda efusi pleura adalah :
-

Penekanan pada paru-paru


Nyeri dada (tidak terjadi pada semua pasien)
Kesulitan bernapas
Batuk dan demam dengan empiema (bila pneumonia telah menyebabkan efusi)
Cegukan
Dispnea (sesak napas)

F. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

1) Rontgen dada : Rontgen dada biasanya merupakan langkah pertama


yang dilakukan untuk mendiagnosis efusi pleura, yang hasilnya
menunjukkan adanya cairan.
2) CT scan dada: CT scan dengan jelas menggambarkan paru-paru dan
cairan dan bisa menunjukkan adanya pneumonia, abses paru atau
tumor.
3) USG dada: USG bisa membantu menentukan lokasi dari pengumpulan
cairan yang jumlahnya sedikit, sehingga bisa dilakukan pengeluaran
cairan.

G. TUJUAN PENGOBATAN
Tujuan pengobatan adalah menghilangkan cairan di ruang pleura,
mencegah terbentuknya kembali cairan abnormal, dan mengobati
penyakit dasar. Cairan di ruang pleura perlu dikeluarkan dengan jarum
(torakosentesis) dan atau selang drain jika volume cairan besar,
menyebabkan tekanan tinggi pada rongga dada serta menimbulkan
masalah pernapasan. Pada efusi pleura berulang dapat dilakukan
pleurodesis, yaitu penutupan ruang pleura dengan obat obatan (talk,
bleomycin, tetrasiklin, doksisiklin) atau tindakan bedah. Penyakit dasar
harus diobati untuk mencegah terulangnya efusi pleura
6

H. PROGNOSIS
Prognosis efusi pleura bervariasi dan bergantung dari etiologi yang
mendasarinya, derajat keparahan saat pasien masuk, serta analisa
biokimia cairan
pleura. Namun demikian, pasien yang lebih dini memiliki kemungkinan
lebihrendah untuk terjadinya komplikasi. Pasien pneumonia yang disertai
dengan efusi
memiliki prognosa yang lebih buruk ketimbang pasien dengan pneumonia
saja.
Namun begitupun, jika efusi parapneumonia ditangani secara
cepat dan tepat,
biasanya akan sembuh tanpa sekuele yang signifikan. Namun jika tidak
ditangani
dengan tepat, dapat berlanjut menjadi empiema, fibrosis konstriktiva
hingga
sepsis.14
Efusi pleura maligna merupakan pertanda prognosis yang sangat buruk,
dengan median harapan hidup 4 bulan dan rerata harapan hidup 1 tahun.
Pada
pria hal ini paling sering disebabkan oleh keganasan paru, sedangkan
pada wanita
lebih sering karena keganasan pada payudara. Median angka harapan
hidup adalah
3-12 bulan bergantung dari jenis keganasannya. Efusi yang lebih respon
terhadap
kemoterapi seperti limfoma dan kanker payudara memiliki harapan hidup
yang
lebih baik dibandingkan kanker paru dan mesotelioma. Analisa sel dan
analisa
biokimia cairan pleura juga dapat menentukan prognosa. Misalnya cairan
pleura

dengan pH yang lebih rendah biasanya berkaitan dengan massa keadaan


tumor
yang lebih berat dan prognosa yang lebih buruk.

BAB III
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
I.

IDENTITAS
Nama
Umur
Agama
Pendidikan
Suku Bangsa
Pekerjaan/Pangkat
Kesatuan
Bahasa yang digunakan
Status perkawinan
Alamat

: ny nurjanah
: 13/04/1948 (68thn)
: islam
: SLTA
: indonesia
: ibu rumah tangga
: indonesia
: bahasa indonesia
: janda
: jl jatinegara timur 4

II.

DATA WAKTU MASUK


Tanggal masuk
Pengambilan data
Diagnosa medis waktu masuk

: 30/08/2016
: 02/09/2016
: efusi pleura paru

DATA OBJEKTIF
a. Tanda-tanda vital
tekanan darah
nadi
suhu
respirasi
b. Keadaan fisik
Pernafasan
tidak ada keluhan
secret
sesak
alat bantu
lain : ..........

: 110/80mmHg
: 79x/menit
: 36
: 20x/menit

Urinaria

Pencernaan
tidak ada keluhan
mual/muntah
konstipasi
diare
nyeri perut
lain : ..........
cardiovascular

tidak ada keluhan

tidak ada keluhan

kateter

odema

incontinensia

chest pain

nyeri BAK

lain : ..........

Otot sendi dan tulang

kulit

tidak ada keluhan

tidak ada keluhan

cacat

kemerahan

gerakan terbatas

sianosis

nyeri

turgor

lain : ..........

lecet/luka
lain : ..........

Sistem hematologi
pucat
perdarahan
mimisan

Sistem saraf pusat

keluhan sakit kepala


tingkat kesadaran
composmentis
apatis
somnolent
soporkoma
koma
lain-lain : ..........
gangguan sistem persyarafan
tremor
kejang
pelo
mulut moncong
paralise anggota gerak
reflek fisiologis
reflek patologis

Aktifitas
mandiri
ditolong dengan bantuan
pengkajian

Sebelum sakit

Di rumah sakit

1.eliminasi BAK

-frekuensi : 3 x/hari
-warna : kuning
-keluhan : ya tidak
-alat bantu
(kateter,dll) : tidak

-frekuensi : 3 x/hari
-warna : kuning
-keluhan : ya tidak
-alat bantu
(kateter,dll) : kateter

BAB

-frekuensi : 1 x/hari
-Warna : coklat
-keluhan : ya tidak
-penggunaan
Laxative : tidak

-frekuensi : 1x/hari
-warna : coklat
-keluhan : ya tidak
-penggunaan
Laxative : tidak

2.personal hygiene

-mandi : 2 x/hari
-oral hygiene : 2 x/hari
-cuci rambut : 1 x/hari

-mandi : - x/hari
-oral hygiene : 2 x/hari
-cuci rambut : - x/hari

3.pola nutrisi

-makan : 3 x/hari
-nafsu makan : baik tidak
-Porsi makan : sedang
-diet makan : NB
-alat bantu
Makan : tidak

-makan : 3 x/hari
-nafsu makan : baik tidak
-Porsi makan : sedang
-diet makan : NB
-alat bantu
Makan : tidak

4.pola istirahat

-tidur siang : 3 jam/hari


-tidur malam : 10 jam/hari
-sulit tidur : - jam/hari

-tidur siang : 3 jam/hari


-tidur malam : 12 jam/hari
-Sulit tidur : - jam/hari

5.aktifitas

-merokok : ya tidak
-minuman
Keras : ya tidak

-merokok : ya tidak
Minuman
Keras : ya tidak

10

IV.RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU DAN KELUARGA


1. Riwayat penyakit dahulu : efusi pleura paru

2. Riwayat alergi (obat,


3. Makanan, binatang,
Lingkungan) : tidak ada
4. Riwayat di rawat/operasi : dirawat dengan diagnosa efusi pleura paru
5. Obat yg biasa diminum : cordyceps plus capsule, dosis : 2x2, sejak
Kapan : menderita penyakit efusi pleura
paru.
6. Riwayat kesehatan/penyakit
Dalam keluarga : tidak ada

V.CATATAN KHUSUS
1. pasien mengerti
Tentang penyakitnya : ya tidak
2. interaksi dengan keluarga : harmoni/baik tidak
3. siapa keluarga yang
Paling dekat : anak
4. aktifitas agama/
Kepercayaan yang dilakukan : sholat 5 waktu
5. dampak penyakit
Pasien terhadap keluarga : aktiitas terganggu
6.perubahan yang
Dirasakan pasien saat ini : pasien semakin memburuk
VI.HASIL PENUNJANG
HEMATOLOGI
Rutin
Hemoglobin 11,5*
Jumlah leukosit 12.7*
Jumlah hematokrit 37
Jumlah trombosit 252

11

VII.DIAGNOSA MEDIS
Efusi pleura paru

VIII.DIAGNOSA KEPERAWATAN
Efusi pleura paru

12

IX.RENCANA INTERVENSI
N

TGL

DATA FOKUS

DIAGNOSA

INTERVENSI

KEPERAWATAN

02/09/16 DO :
-os mengatakan
nyesek
-os mengatakan
lemas
-os mengatakan
batuk nya
berwarna coklat

DS :
-os pucat
-os lemas
-os sesak/sulit
bernafas

Efusi pleura paru

1. Kaji Penurunan
nyeri yang optimal
dengan periode
keletihsn atau
depresi pernapasan
yang optimal
2. Jika tidak dapat
berjalan, tetapkan
suatu aturan untuk
turun dari tempat
tidur, duduk di kursi
beberapa kali sehari
3. Tingkatkan
aktivitas secara
bertahap, jelaskan
bahwa fungsi
pernapasan akan
menungkat denagn
aktivitas
4. Bantu respon
setiap 8 jam jika
mungkin
5. Dorong klien
untuk melakukan
napas dalam dan
latihan batuk efektif
lima kali setiap jam
6. Artikulasi bidang
paru selama 8 jam
7. Konsul dokter jika
gejala-gejala
pernapasan yg ada
bertambah berat.
Kolaborasi :
8. Berikan
ekspektoran sesuai
dengan anjuran dan
evaluasi
keefektifannya.
9. Berikan oksigen
tambahan sesuai
dengan anjuran,
sesuaikan kecepatan
aliran dengan hasil
AGD
13

X.IMPLEMENTASI
TGL/JA
M

IMPLEMENTASI

EVALUASI

TD/NAMA

02/09/16
09.00

1. Kaji Penurunan nyeri


yang optimal dengan
periode keletihsn atau
depresi pernapasan
yang optimal
2. Jika tidak dapat
berjalan, tetapkan suatu
aturan untuk turun dari
tempat tidur, duduk di
kursi beberapa kali
sehari
3. Tingkatkan aktivitas
secara bertahap,
jelaskan bahwa fungsi
pernapasan akan
menungkat denagn
aktivitas
4. Bantu respon setiap 8
jam jika mungkin
5. Dorong klien untuk
melakukan napas dalam
dan latihan batuk efektif
lima kali setiap jam
6. Artikulasi bidang paru
selama 8 jam
7. Konsul dokter jika
gejala-gejala
pernapasan yg ada
bertambah berat.
Kolaborasi :
8. Berikan ekspektoran
sesuai dengan anjuran
dan evaluasi
keefektifannya.
9. Berikan oksigen
tambahan sesuai
dengan anjuran,
sesuaikan kecepatan
aliran dengan hasil AGD

S : os mengatakan sesak
O : k : tampak lemah,
kes : CM
TD : 205/126
N : 134
S : 36
RR : 40

Ny nurjanah

A:
-pola nafas tidak efektif
-inburansi akhtifitas
P : -obs TTV dan
keluhan
-beri posisi tidur dan
lingkungan yg nyaman
-beri O2 sesuai induksi
-bantu adl

14

BAB IV
SEKILAS TENTANG RUMAH SAKIT

MOH. RIDWAN MEURAKSA

Rumah Sakit Moh. Ridwan Meuraksa adalah rumah sakit militer tingkat II
yang melayani Militer, Civic, keluarga militer, Askes, Askes Lain, Gakin, dan
pasien Umum. Rumah sakit ini berada di wilayah provinsi DKI Jakarta. Tepatnya di
jalan Kramat Raya Jakarta Pusat. Moh. Ridwan Meuraksa adalah orang pertama
yang dipercayai oleh pemerintah Belanda untuk menjabat sebagai kepala Rumah
Sakit Moh Ridwan Meuraksa (1922-1948).
Motto :
KAMI SIAP MELAYANI DENGAN SEPENUH HATI, EMPATI DAN PROFESIONAL
MENUJU PELAYANAN PRIMA
Visi :
MENJADIKAN RUMAH SAKIT KEBANGGAAN PRAJURIT
Misi :
1.
Melaksanakan pelayanan kesehatan bagi personal TNI AD dan keluarga
khususnya dilingkungan kesdam jaya meliputi kesehatan kuratif dan rehabilitatif.
2.
Mengembangkan kemampuan yang dimiliki dengan memperhatikan
kewenangan dan tantangan dalam tugas mendatang.
3.

Melaksanakan pelayanan kesehatan bagi masyarakat umum.

4.

Menjadikan Rumah Sakit TK.II Moh.Ridwan Meuraksa.

Falsafah :
PELAYANAN KESEHATAN YANG PRIMA MENGANTAR TERWUJUDNYA DERAJAT
KESEHATAN PRAJURIT TNI AD DAN MASYARAKAT UMUM YANG OPTIMAL BAIK
JASMANI MAUPUN ROHANI.

15

Tujuan umum :
Memberikan asuhan dan pelayanan keperawatan yang berkualitas.
Tujuan khusus :


Memberikan asuhan keperawatan yang komperhensif, aman, nyaman,etis
dan ekonomi.

Mencegah terjadinya komplikasi atau kecacatan selam dalam perawatan.

Menyelenggarakan program kolaborasi dengan TNI lain untuk kepentingan


klien.

Menyelesaikan pelayanan pendidikan kesehatan kepada pasien atau


keluarga sesuai dengan kebutuhan individu.

Meningkatkan kemampuan pasien untuk merawat diri secepat mungkin.

Mengembangkan potensi pasien atau keluarga seoptimal mungkin dalam


pemeliharaan kesehatan.

Memberikan asuhan keperawatan dengan menggunakan proses


keperawatan.

16

BAB V
PENUTUP

A.

KESIMPULAN

Dari uraian dan pembahasan dari bab ke bab, maka saya dapat
menyimpulkan bahwa masyarakat mempunyai kemampuan untuk menjangkau
pelayanan kesehatan yang bermutu.
Pelayanan kesehatan yang tersedia adalah pelayanan yang berhasil guna
dan berdaya guna yang tersebar scara merata diseluruh Indonesia. Dengan
demikian terwujudnya derajat kesehatan masyarakat yang optimal yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.

a.

SARAN
Untuk Rumah Sakit

Saran saya untuk Rumah Sakit Moh Ridwan Meuraksa, sebagai rumah sakit
tingkat II alangkah baiknya melakukan perbaikan/pembaharuan fasilitas serta
sanitasi lingkungan agar lebih baik lagi. Serta meningkatkan kualitas pelayanan
kesehatan dan perataan pelayanan terhadap semua golongan baik yang mampu
maupun yang tidak mampu.
b.

Untuk Sekolah

Saran saya untuk sekolah, agar kedepan lebih menegaskan aturan yang berlaku
lagi selama praktikum berlangsung, agar mengurangi resiko kesalahan seperti
pada tahun sebelumnya.
c.

Untuk Diri Sendiri

Saran untuk diri saya sendiri, lebih aktif lagi, memanfaatkan ilmu yang ada serta
lebih berkembang lagi kedepanya. Serta menerapkan hasil positif yang didapat
dan lebih memperbaiki diri.

B. DAFTAR PUSAKA
https://feelinbali.blogspot.co.id/2013/11/patofisiologi-dan-klasifikasi-efusi.html
http://deyakapato.blogspot.co.id/2008/12/efusi-pleura.html
http://bramardianto.com/efusi-pleura-penyebab-gejala-dan-pengobatan.html
http://catatankuliahnyacalondokter.blogspot.co.id/2013/05/pemeriksaanpenunjang-efusi-pleura.html
http://www.kerjanya.net/faq/5407-efusi-pleura.html
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/45835/4/Chapter%20II.pdf

17

BAB VI

LAMPIRAN
ACTIFITY DAILY LIVING
a. Ruang cempaka
- Operan
- Menulis buku status pasien
- Mengantar resep obat ke apotik
- Ngebolus
- Mengganti cairan infus
- Mengantar pasien keruang operasi
- Menjemput pasien keruang operasi
- Memberi makan pagi, siang, sore
- Mengambil obat keapotik
- Mengantar darah kelaboratorium
- Mengambil hasil lab
- Mengantar pasien keruang radiologi
- Mengambil hasil foto rontgen pasien
b. Ruang icu
- Operan
- Observasi ttv/jam
- Memasang ekg
- Cek gds
- Membuang dan mengukur urin
- Memberi makan dan obat pagi, siang, sore
- Mengantar darah ke lab
- Mengambil hasil lab
- Mengambil hasil rontgen pasien
c. Ruang wijaya kusuma
- Operan
- Observasi ttv pagi, siang, malam
- Mengantar darah ke lab
- Mengambil hasil lab
- Mengantar pasien keradiologi
- Mengambil hasil rontgen pasien
- Memberi makan dan obat pagi, siang, malam
- Ngebolus
- Mengganti cairan infus
- Membenarkan infus yg macet
- Perbeden
- Up kateter

18
d. Ruang igd
- Operan
- Memasang ekg
- Melihat memasang infus
- Melihat memasang kateter
- Beres-beres
- Observasi ttv

Mengantar pasien keruangan rawat inap

e. Ruang dahlia
- Operan
- Observasi ttv pagi, siang, malam
- Mengantar darah ke lab
- Mengambil hasil lab
- Mengantar pasien keradiologi
- Mengambil hasil rontgen pasien
- Memberi makan dan obat pagi, siang, malam
- Ngebolus
- Mengganti cairan infus
- Membenarkan infus yg macet
- Perbeden
- Up kateter

f.

Ruang mawar
- Operan
- Observasi ttv pagi, siang, malam
- Mengantar darah ke lab
- Mengambil hasil lab
- Mengantar pasien keradiologi
- Mengambil hasil rontgen pasien
- Memberi makan dan obat pagi, siang, malam
- Ngebolus
- Mengganti cairan infus
- Membenarkan infus yg macet
- Perbeden
- Up kateter
- Menggantikan pembalut pasien

19

Anda mungkin juga menyukai