TOURISM PSYCHOLOGIES
Disusun Oleh :
Nama
NIM
: 2141393285
Kelas
: D 3 (L)
Jurusan
: Perhotelan
Mata Perkuliahan
: Semester V
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah Remidial ini yang berjudul
Tourism Psycologies ini sebagai salah satu persyaratan dari Kampus atau Akademik sebagai
perbaikan nilai Mata Kuliah Tourism Pshycologies.
Dalam kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada:
1. Drs. Suhendroyono, SE, MM, M.Par, selaku Ketua STIPRAM
2. Dra. Damiasih MM, M.Par, selaku Wakil Ketua
3. Seluruh Keluarga & Kerabat, Teman Kelas & Kampus yang telah memberikan banyak
dukungan selama ini.
Penulis menyadari bahwa Makalah Remidial ini jauh dari kata sempurna, untuk itu
penulis sangat memerlukan Kritik dan Saran dari Dosen yang menilai Makalah Remidial ini
demi memajukan Makalah Remidial ini dapat menjadi lebih baik lagi agar penulis dapat lulus
dan wisuda dari Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarrukmo pada 2017 mendatang.
Penulis
(Nindya Lukita Adi)
TOURISM PSYCHOLOGIES
Dari sumber data yang didapatkan oleh penulis mengenai materi dari Tourism atau
Wisata dengan Psychology atau Psikologi dari para ilmuwan psikolog yang akan penulis
bahas di halaman pertama di makalah remidial ini, sebelumnya penulis akan mengulas materi
yang meliputi pengertian dan dasar pokok dari Psikologi dan dilanjutkan dari makna kata dari
Tourism dan akan dijabarkan menjadi satu dan dilanjutkan dengan ide pokok dari penulis.
Berikut rangkuman yang didapatkan oleh penulis dari sumber Buku yang berjudul
Psikologi Pariwisata yang dilanjutkan dengan dasar asumsi dan ide dari penulis. Pertamatama penulis akan membahas Psikolog yang di ulas sebagai berikut, dimulai dari Pengertian
dan dilanjutkan dengan Dasar-Dasar Pokok dari istilah Psikologi.
Pengertian Psikologi
Ilmuwan Plato menjelaskan, psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari
sifat, hakekat dan hidup jiwa manusia (psyche = jiwa, logos = ilmu pengetahuan).
Dari menurut Mac Dugall, psikologi adalah ilmu pegetahuan yang mempelajari
tingkah laku manusia atau human behaviour.
Dari menurut Mussen & Rosenwieg, psikologi adalah suatu ilmu pengetahuan yang
mempelajari tentang mind (pikiran) atau The study of mind, tetapi dalam perkembangannya
kata mind berubah menjadi behaviour (tingkah laku) sehigga psikologi didefinisikan sebagai
ilmu yang mempelajari tentang tingkah laku manusia.
Sehingga penulis mengambil kesimpulan, bahwa Psikologi diartikan sebagai Ilmu
yang mempelajari tingkah laku manusia, dari tingkah laku, sugesti, iq, esq hingga sifat yang
dimiliki oleh manusia.
Pentingnya Psikologi
Sebelum penulis mengulas Tourism Psychology atau dikaitkan dengan hubungan
Pariwisata dengan Psikologi, penulis akan menjabarkan mengenai kaitan Psikologi dengan
Pariwisata. Kita dilahirkan sebagai mahluk sosial yang selalu berhubungan antara yang satu
dengan yang lainnya. Hasil hubungan individu dengan yang lain tidak selalu memuaskan,
satu waktu kita kesal terhadap orang lain, lain kali kita merasa senang dengan orang lain.
Misalnya yang sering terjadi dialami penulis tersebut sebenarnya dapat kita rumuskan ke
dalam pertanyaan psikologis, yaitu bagaimanakah kita dapat bekerja sama dengan orang
lain? Bagaimanakah agar orang lain tertarik dengan diri kita? Bagaimanakah caranya agar
kita giat bekerja dan sebagainya.
Untuk menjawab pertanyaan pertanyaan itu, kita perlu memahami diri kita sendiri dan
diri individu lainnya. Dapat kita tegaskan bahwa untuk dapat berhubungan baik dengan orang
lain, kita perlu memahami perilaku individu. Dengan mempelajari psikologi, kita dapat
memahami perilaku manusia dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Dan penulis
menggambarkan asumsi sebagai berikut :
-
Pemahaman tamu semakin baik terhadap pelayanan, sehingga kita mempunyai perspektif
Pengertian Pelayanan
Dari sumber buku yang didapatkan dari penulis. Pelayanan merupakan proses
interaksi antara seseorang yang berupaya memenuhi kebutuhan dengan seseorang yang ingin
terpenuhi kebutuhannya. yaitu antara pelanggan/ tamu/ klien /nasabah/ pasien dan para
petugas/ karyawan/ pegawai.
Dibawah ini penulis akan menguraikan dengan ilustrasi tentang pengertian pelayanan.
Pelayanan dalam bahasa Inggris disebut Service, yang masing masing huruf dapat diuraikan
sebagai berikut :
Reaching out to every guest with hospitality: menghadapi setiap tamu dengan
penuh keramahan.
Viewing every guest as special: melihat setiap tamu sebagai orang yang istimewa.
kita.
Eye contact that shows we care : kontak mata dengan tamu untuk menunjukkan
pelayanan adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku manusia dalam proses
interaksi kerja di industri jasa pelayanan, yaitu antara pelanggan/ tamu/ klien/ nasabah/
pasien dan para petugas/ pegawai/ karyawan.
Profesi Pelayanan
Tamu cenderung memberikan penilaian terhadap tingkat pelayanan dari dua dimensi :
1. Dimensi Procedural
2. Dimensi Pribadi
SERVICES
1. Tangible
1. Intangible
2. Standardised
2. Heterogeneous.
4. Nonperishable
4. Perishable
kepribadian sebagai berikut : personality is the composite of the qualities, habits and
reactions that compose our consciousness and which is known favorably or unfavorably in
the degree that their predominance is pleasantly or unpleasantly reacte to by those with whom
we come in contact.
merupakan gabungan dari tiga faktor penting yaitu kemampuan dan minat seorang pekerja,
kemampuan dan penerimaan atas kejelasan delegasi tugas, serta peran dan tingkat motivasi
seorang pekerja. Semakin tinggi ketiga faktor di atas, semakin besarlah prestasi karyawan.
Unsur-unsur dalam kinerja yang menjadi tolok ukur menurut Hasibuan (2002: 95)
adalah :
1. Kesetiaan
Dicerminkan oleh kesediaan karyawan menjaga dan membela organisasi di dalam
maupun di luar pekerjaan dari rongrongan orang yang tidak bertanggungjawab.
2. Kedisiplinan
Merupakan
peraturan-peraturan
yang
harus
dipatuhi
dalam
melakukan
Secara umum disiplin kerja adalah suatu aktivitas yang tepat terdapat waktu, rule, policy,
dan operational dalam kerja.
Standar adalah suatu ukuran baku yang merupakan alat penilai atau pengukur dari
setiap pekerjaan untuk dijadikan ketentuan atau pedoman pokok (Westra dkk., 1982: 230).
Secara umum Standard Operating Procedure merupakan suatu standar umum yang
digunakan ke dalam masing-masing departemen sehingga terdapat kesamaan alur dalam
operasionalnya.
Kelengkapan kerja, mempengaruhi operational aktivitas kerja yang menyangkut kepentingan
jasa yang dikonsumsi, harga, dan waktu yang dibutuhkan untuk mengonsumsi jasa.
Kelengkapan 6 kerja memerlukan preparing terlebih dahulu supaya dalam operasionalnya
tidak mengalami kecacatan untuk menghindari complaint dari atasan maupun pelanggan.
Kualitas pelayanan memiliki pengaruh pada citra bar yang ingin ditampilkan.
Sedangkan kualitas adalah kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk jasa,
manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan (Goets dan David,
2002: 38). Kualitas menunjukkan tingkat baik buruknya sesuatu pelayanan adalah suatu
tindakan yang dilakukan memenuhi kebutuhan orang lain (konsumen, pelanggan, tamu, klien,
pasien, penumpang, dll.) yang tingkat pemuasannya hanya dapat dirasakan oleh orang yang
melayani maupun yang dilayani, menurut Philip Kotler (Soegiarto, Psikologi Pelayanan
dalam Industri Jasa, 2002: 36).
Ketepatan memberikan informasi yang jelas tentang food & beverage product yang
dimaksud adalah berkaitan dengan makanan dan minuman yang dipesan serta meja tamu agar
dalam penyajiannya tidak terjadi kesalahan. Komplain yang terjadi merupakan akibat dari
ketidakpuasan tamu. Namun, ada beberapa kemungkinan tindakan yang bisa dilakukan yang
mempengaruhi apakah seseorang pelanggan yang tidak puas akan melakukan komplain atau
tidak. Hal ini meliputi:
1. Derajat kepentingan yang dilakukan,
2. Tingkat ketidakpuasan pelanggan, dan
3.
komplain.
Untuk menghindari komplain tersebut, hal yang perlu dilakukan adalah dengan
meningkatkan atau memperbaiki pelayanan dalam proses operasional.
Manfaat yang didapat dari penyampaian komplain :
1. Kesempatan untuk menuntut hak menumpahkan kekesalan dan kemarahan;
2. Pengembalian uang, pergantian jasa yang dibeli; dan
personal dan segala macamnya dalam dunia pariwisata, tentu penulis menyinggung SAPTA
PESONA. Sapta Pesona merupakan kondisi yang harus diwujudkan dalam rangka menarik
minat wisatawan berkunjung kesuatu daerah atau wilayah di negara kita. Kita harus
menciptakan suasana indah mempesona dimana saja dan kapan saja. Khususnya ditempattempat yang banyak dikunjungi wisatawan dan pada waktu melayani wisatawan. Dengan
kondisi dan suasanan yang menarik dan nyaman, wisatawan akan betah tinggal lebih lama,
merasa puas atas kunjungannya dan memberikan kenangan yang indah dalam hidupnya.
Sapta Pesona terdiri dari tujuh unsur yaitu :
1. AMAN
Yakni suatu kondisi dimana wisatawan dapat merasakan dan mengalami suasana yang
aman, bebas dari ancaman , gangguan, serta tindak kekerasan dan kejahatan merasa
terlindungi dan bebas dari :
-
Tindak
kejahatan,
kekerasan,
ancaman
seperti
kecopetan,
pemerasan,
Kecelakaan yang disebabkan oleh alat perlengkapan dan fasilitas yang kurang
baik,seperti kendaraan, peralatan untuk makan dan minum, lift, alat perlengkapan
atau rekreasi dan olah raga.
Gangguan oleh masyarakat antara lain berupa pemaksaan olh pedagang asongan,
tangan jahil, ucapan dan tindakan serta prilaku yang tidak bersahabat dan lain sebagainya.
Jadi aman berarti terjamin keselamatan jiwa dan fisik, termasuk milik (barang) wisatawan.
2. TERTIB
Yakni suatu kondisi yang mencerminkan suasana tertib dan teratur serta disiplin
dalam semua segi kehidupan masyarakat baik dalam hal lalu lintas kendaraan, penggunaan
fasilitas maupun dalam berbagai perilaku masyarakat lainnya , misalnya :
-
Lalu lintas tertib , teratur dan lancar alat angkutan datang dan berangkat tepat pada
waktunya.
Tidak nampak orang yang berdesakan atau berebut mandapat atau membeli sesuatu
yang diperlukan
3. BERSIH
Yaitu kondisi yang memperlihatkan sifat bersih dan higienis baik
lingkungan, sarana pariwisata, alat perlengkapan
keadaan
Lingkungan yang bersih baik dirumah sendiri maupun di tempat tempat umum ,
hotel , restoran , angkutan umum , tempat rekreasi , tempat buang air kecil / besar.
Pakaian dan penampilan petugas bersih , rapi dan tidak mengeluarkan bau tidak
sedap.
4. SEJUK
Yaitu terciptanya suasana yang segar, sejuk serta nyaman yang dikarenakan adanya
penghijauan secara teratur dan indah baik dalam bentuk taman maupun penghijauan disetiap
lingkungan tempat tinggal , untuk itu hendaknya kita semua :
-
Turut serta aktif memelihara kelestarian lingkungan dan hasil penghijauan yang
telah dilakukan masyarakat ataupun pemerintah.
Menghiasi ruang belajar / kerja , ruang tamu , ruang tidur dan tempat lainnya
dengan aneka tanaman penghias atau penyejuk.
Memprakarsai berbagai kegiatan dan upaya lain yang dapat membuat lingkungan
5. INDAH
Yaitu kondisi yang mencerminkan penataan yang teratur, tertib dan serasi baik
mengenai prasarana, sarana, penggunaan tata warna yang serasi, selaras dengan
lingkungannya serta menunjukkan sifat-sifat kepribadian nasional. Indah yang selalu sejalan
dengan bersih dan tertib dan tidak terpisahkan dari lingkungan hidup baik berupa ciptaan
Tuhan Yang Maha Esa maupun hasil karya manusia. Karena itu kita wajib memelihara
lingkungan hidup agar lestari dan dapat dinikmati oleh umat manusia.
6. RAMAH TAMAH
Yaitu sikap dan perilaku masyarakat yang ramah dan sopan dalam berkomunikasi,
memberikan pelayanan serta ringan tangan untuk membantu tanpa pamrih. Ramah tamah
merupakan watak dan budaya bangsa Indonesia pada umumnya , selalu menghormati
tamunya dan dapat menjadi tuan rumah yang baik. Sikap ramah tamah ini merupakan
salahsatu daya tarik bagi para wisatawan , oleh Karena itu harus kita pelihara terus.
7. KENANGAN
Yaitu kesan yang menyenangkan dan akan selalu diingat . Kenangan dapat berupa
yang indah dan menyenangkan akan tetapi dapat pula yang tidak menyenangkan. Kenangan
yang ingin diwujudkan dalam ingatan dan perasaan wisatawan dari pengalaman berwisata di
Indonesia , dengan sendirinya adalah yang menyenangkan . Kenangan yang indah ini dapat
pula diciptakan dengan antara lain :
-
Akomodasi yang nyaman, bersih dan pelayanan yang cepat tepatdan ramah.
Jenis makanan khas daerah yang lezat dengan penampilan dan penyajian yang
menarik dan higienis.
Cendera mata yang merupakan ciri khas daerah dengan tampilan yang indah dan
harga yang murah.
Sapta pesona dan tujuan pelaksanaannya begitu luas dan tidak untuk kepentingan
pariwisata semata. Memasyarakatkan dan membudayakan Sapta Pesona dalam kehidupan
sehari hari mempunyai tujuan jauh lebih luas, yaitu untuk meningkatkan disiplin nasional
dan jati diri bangsa yang juga akan meningkatkan citra baik bangsa dan negara.
Setelah penulis menjelaskan hubungan balik psikologi dengan pariwisata melalui
Sapta Pesona, selanjutnya penulis menjelaskan Pelayanan prima, adalah terjemahan dari
"Excellent Service", yang berarti pelayanan yang sangat baik atau pelayanan yang terbaik.
Pelayanan dalam bahasa Inggris disebut Service. Beberapa pakar tentang Pelayanan Prima
mengolah kata service yang lebih bermakna.
Catherine DeVrye (1997) mengolah kata service menjadi Tujuh Strategi Sederhana
Menuju Sukses:
1. Self Esteem (Memberi Nilai pada Diri Sendiri)
2. Exceed Expectations (Melampaui Harapan Konsumen)
3. Recover (Merebut Kembali)
4. Vision (Visi)
5. Improve (Melakukan Peningkatan Perbaikan)
6. Care (Memberi Perhatian)
7. Empower (Pemberdayaan)
Untuk melaksanakan tugas sebagai frontliner tentunya didasari pada pelayanan yang
mengacu pada kepuasan pelanggan (customer satisfaction) yang dilayani. Definisi Kepuasan
adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja (hasil) yang dirasakan
dengan harapannya, dengan diasumsikan bahwa kalau kinerja di bawah harapan, pelanggan
akan merasa kecewa, kalau kinerja sesuai harapan, pelanggan akan merasa puas, dan kalau
kinerja melebihi harapan, pelanggan akan sangat puas.
Kepuasan pelanggan merupakan tujuan utama pelayanan prima. Setiap frontliner
berkewajiban untuk berupaya memuaskan pelanggannya. Kepuasan pelanggan dapat dicapai
apabila frontliner mengetahui siapa pelanggannya, baik pelanggan internal maupun
pelanggan
external.
2. Karakter. Bersiksplah jujur di tempat kerja. Tunjukan jika diri adalah orang yang
loyal, dapat diandalkan, dan disiplin.
3. Loyal. Bisa menjaga rahasia perusahaan. Dengan bersikap loyal kita bisa
mendapatkan kepercayaan dari atasan
4. Kejujuran. Kejujuran sangat bernilai di suatu pekerjaan
5. Sikap bisa dipercaya. Higher trust = higher pay
6. Inisiatif. Mampu melakukan sesuatu melebihi pekerjaan yang sudah ada
7. Disiplin dan bertanggung jawab
8. Kerjasama. Mampu bekerja dengan orang lain agar mendapatkan hasil yang lebih
baik
9. Penampilan. Penampilan mampu mempengaruhi produktifitas kita dalam bekerja.
10. Sikap. Mampu menunjukkan sikap yang positif di tempat kerja.
11. Produktifitas. Mampu menganalisa pekerjaan yang diberikan. Mengikuti petunjuk
yang ada.
12. Kemampuan berorganisasi. Mampu menggunakan waktu secara efektif.
13. Komunikasi. Mampu mendengarkan orang lain dengan baik.
14. Kooperasi. Mampu menunjukan cara menyelesaikan masalah dengan baik.
15. Respect. Bisa menghargai satu sama lain. Dengan begitu kita juga akan dihargai
orang lain.
Dari hubungan balik psikologi dengan tourism yang sudah dirangkum, maka penulis
mengambil kesimpuan bahwa, kita harus menjaga sikap kita dimanapun kita berada di lokasi
wisata atau lokasi lainnya. Jadi, sebagai istilah Anak Pariwisata kita harus mampu
mewujudkan tujuan tersbut dengan menunjukkan sikap-sikap positif dalam kehidupan kita
sehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA