Manajemen Kesiswaan
a. Perencanaan
Penerimaan peserta didik baru SMP Negeri 1 Bojong dilaksanakan setiap
awal tahun pelajaran baru. Penerimaan tersebut dilakukan melalui 2 jalur yaitu
jalur prestasi dan jalur reguler. Penerimaan peserta didik baru untuk jalur prestasi
dengan kuota 20% sedangkan jalur reguler 80%. Untuk jalur reguler, diseleksi
berdasarkan nilai UN. SMP Negeri 1 Bojong tidak menetapkan nilai UN minimal,
karena seleksi dilakukan berdasarkan jurnal nilai atau passing grade dengan
memenuhi kuota yang disediakan. Dengan demikian, maka calon peserta didik
baru setiap hari harus melihat jurnal nilai yang tertinggi dan terendah. Untuk
tahun pelajaran 2013/2014 SMP Negeri 1 Bojong memberi kuota sebanyak 288
siswa.
Bagi pendaftar yang telah diterima langsung mendapat pengarahan oleh
petugas/panitia. Pengarahan dilaksanakan diruang kelas, adapu pengarahan
tersebut mengumumkan tentang daftar ulang. Bagi para pendaftar yangtelah
dinyatakan diterima harus daftar ulang. Apabila tidak melakukan daftar ulang,
maka dinyatakan gugur/tidak diterima. Bagi siswa baru yang sudah diterima di
SMP N 1 Bojong maka sekolah akan memeberikan kartu anggota OSIS atau yang
sering disebut dengan kartu pelajar. Selain itu juga ada kartu anggota
perpustakaan sekolah yang digunakan untuk peminjaman buku perpustakaan
sekolah.
b. Pembinaan
Pembinaan siswa dilakukan apabila terdapat siswa yang bermasalah.
Pembinaan tersebut dilakukan dari pihak kesiswaan yang bekerjasama dengan
guru BK. Pihak kesiswaan bersama dengan BK memantau perkembangan peserta
didik dengan menggunakan referensi atau acuan yaitu Tata Tertib Sekolah. Dalam
tata tertib tersebut telah dijelaskan secara rinci jenis pelanggaran, skor, dan
konsekuensinya jika melakukan pelanggaran tersebut. Apabila terdapat peserta
didik yang melanggar tata tertib tersebut tahp awal peserta didik tersebut akan
diperingatkan, selanjutnya apabila masih tetap melakukan pelanggaran peserta
didik akan mendapatkan teguran, kemudian apabila skor yang diperoleh sudah
banyak maka dari pihak sekolah akan memanggil orang tua siswa ataupun
melakukan kunjungan/home visit ke rumah siswa yang bersangkutan. Apabila
siswa tersebut telah melampaui skor maksimal maka siswa tersebut akan di
kembalikan keepada orang tuanya atau dikeluarkan.
c. Evaluasi
Evaluasi pembelajaran dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh tingakat
keberhasilan dalam proses belajar mengajar. Untuk mengetahui tingkat
keberhasilan tersebut maka dilakukan ulangan harian, ulangan tengah semester
dan ujian akhir sekolah. Apabila dalam tes tersebut nilai siswa belum memenuhi
KKM maka siswa tersebut harus mengikuti remedial.
d. Mutasi
Mutasi atau perpindahan siswa ada 2, yaitu :
1. Mutasi eksternal yaitu pindah sekolah, hal ini terjadi biasanya dikarenakan
harus ikut orang tua karena tugas dari dinas. Ataupun siswa tersebut
dikeluarkan karena telah melakukan pelanggaran dengan melampaui skore
maksimal, maka siswa tersebut harus dikeluarkan atau pindah ke sekolah lain.
2. Mutasi Internal yaitu kenaikan kelas, Siswa dinyatakan naik kelas setingkat
lebih tinggi apabila memenuhi kriteria sebagai berikut :
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dan memiliki nilai lengkap
maksimal 10%
d. Tidak terlibat pelanggaran tata tertib sekolah kategori berat, narkoba,
KEGIATAN
WAKTU
Juli
Agustus
Latihan Paskibraka
Hari Pramuka
HUT RI
HUT Kabupaten Pekalongan
Halal Bi halal
3 Ekstrakurikuler
September-Juni
Oktober
Hari ABRI
Persiapan Study tour
Hari Raya Idul Adha
Latihan Kurban
Hari Sumpah Pemuda
5 Hari Pahlawan
Nopember
Desember
Classmeeting
Jalan sehat
Hari Natal
HUT SMP 1 Bojong
7 Tahun Baru
Januari
Februari
jum'at bersih
POPDA Seni
MAPSI
Jalan sehat
9 Isthogosah
Maret
Jalan sehat
POPDA
Jum'at bersih
10 Isthighosah
April
jum'at bersih
Jalan Sehat
Hari Kartini
11 Hari Pendidikan Nasional
Mei
Jalan sehat
OSN
Jum'at bersih
Hari Kebangkitan Nasional
12 Hari lahirnya Pancasila
jum'at bersih
Classmeeting semester genap
Peringkat siswa semester genap
Juni
Jalan Sehat
13 Hari koperasi
Juli
Penerimaan Raport
Libur Semester genap
2. Manajemen Personal
Pengadaan personalia atau tenaga kependidikan SMP Negeri 1 Bojong dilakukan
pada saat perekrutan CPNS. Berdasarkan Peraturan Bupati no. 11 tahun 2005 bahwa
tidak diperbolehkan melakukan pengangkatan pegawai secara mandiri. Maka apabila
terjadi kekurangan tenaga kependidikan maka pemenuhan tersebut akan dilakukan
dengan cara meminjam tenaga kepandidikan dari sekolah lain.
Untuk meningkatkan prestasi tenaga kependidikan di SMP Negeri 1 Bojong
diadakan pembinaan pengembangan karir yaitu dengan cara diikutkan pelatihanpelatihan seperti pelatihan IT, workshop, diklat, seminar dan sebagainya. Adapun
penilaian kinerja tenaga kependidikan dilakukan setiap setahun sekali, yaitu pada
bulan Desember yang diwujudkan dengan DP3 (Daftar Penilaian Pelaksanaan
Pekerjaan). Dalam daftar penilaian pelaksanaan pekerjaan unsur-unsur yang dinilai
adalah kesetiaan, prestasi kerja, tanggung jawab, ketaatan, kejujuran, kerjasama,
prakarsa dan kepemimpinan. Untuk tenaga kependidikan yang berprestasi biasanya
akan mendapat sebuah apresiasi berupa uang tunjangan atau penghargaan dari pihak
sekolah.
3. Manajemen Anggaran atau Biaya
Biaya dalam pendidikan di sekolah merupakan suatu kewajiban yang harus
dibayar peserta didik atau siswa, demi kelancaran belajar mengajar yang ada di
sekolah. Namun anggaran di SMP Negeri 1 Bojong semuanya diperoleh dari
Pemerintah yaitu berupa Bantuan Operasional Sekolah (BOS) tidak dari siswa. BOS
ini dikirim dari Pemerintah ke Kabupaten dan kemudian ke sekolah, tiap siswa
mendapatkan uang sebesar Rp. 710.000,- tiap tahun.
Perencanaan keuangan sekolah digunaka untuk beberapa keperluan sekolah,
untuk operasional sekolah, belanja, kebutuhan barang dan jasa. Dalam pelaksanaanya,
keuangan di sekolah mendpatkan pengawasn dari dinas dan propinsi. Biasanya
pengawasan ini dilakukan oleh tim monitoring yang datang langsung ke sekolah tiap
c.
B.
C.
JENIS KEGIATAN
.
A.
PROGRAM UMUM
1.
2.
Koordinasi
dengan
organisasi
sosial/PMI/PUSKESMAS
dan
organisasi kemasyarakatan.
3.
B.
PROGRAM KHUSUS
1.
2.
mengesahkan RKAS.
3.
4.
5.
6.
Mewakili kepala sekolah dalam rapat dinas luar sekolah pad jajaran
Dinas Pendidikan jika diperlukan.
7.
C.
PROGRAM KOORDINATIF
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Mengadakan
kerjasama
dengan
guru
BK
dalam
kunjungan
5. Manajemen Kurikulum
Manajemen kurikulum merupakan subtansi manajemen yang utama di sekolah.
Prinsip dasar manajemen kurikulum ini adalah berusaha agar proses pembelajaran
dapat berjalan dengan baik, dengan tolok ukur pencapaian tujuan oleh siswa dan
mendorong guru untuk menyusun dan terus menerus menyempurnakan strategi
pembelajarannya. Adapun kurikulum yang digunakan di SMP Negeri 1 Bojong yaitu
kurikulum 2006 atau KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan). Pada
pelaksanaannya perangkat pembelajaran disusun sendiri oleh tiap guru mata pelajaran
yang tergabung dalam Tim MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran) se-kabupaten.
Penyusunan tersebut dilakukan dengan mengembangkan silabus dan RPP yang di
revisi setiap tahunnya. Dalam pelaksanan kegiatan pembelajaran terdapat struktur
program pengajaran untuk pembagian tugas guru. Terdapat ketentuan beban mengajar
wajib bagi guru SMP Negeri 1 Bojong. Untuk guru yang sudah PNS wajib bertugas
24 jam. Adapun kendala dalam implementasi kurikulum di SMP Negeri 1 Bojong
diantaranya yaitu peralatan yang terbatas, media pembelajaran yang terbatas, serta
sarana laboratorium yang masih kurang memadai, dengan jumlah rombel yang besar
sementara ruang laboratorium yang tersedia hanya ada satu ruangan.
6. Manajemen Layanan Khusus
Manajemen layanan khusus meliputi manajemen perpustakaan, kesehatan, dan
keamanan sekolah. Manajemen komponen-komponen tersebut merupakan bagian
penting dari MBS yang efektif dan efisien. Adapun layanan khusus yang dimiliki
SMP Negeri 1 Bojong diantaranya yaitu :
a.
Layanan Perpustakaan
Di SMP Negeri 1 Bojong mempunyai perpustakaan yang menyediakan
buku-buku pelajaran serta sebagian media yang digunakan untuk proses
belajar mengajar, seperti TV dan DVD player. Perpustakaan sekolah buka
mulai pukul 07.00-12.00 WIB. Selain digunakan untuk kegiatan membaca,
perpustakaan juga digunakan untuk mengerjakan tugas dan proses belajar
mengajar yang memerlukan media tertentu, seperti TV dan DVD player. Ada
persyratan
bagi
siswa-siswi
yang
ingin
meminjam
buku-buku
di
c.
Layanan Keamanan
Untuk menjaga keamanan dan kenyamanan sekolah SMP Negari 1
Bojongnmempunyai satu pos satpam yang terletak di pintu gerbang utama.
Selain itu ada juga penjaga sekolah yang tugasnya menjaga keamanan,
kenyamanan dan kebersihan sekolah.
BAB IV
PENUTUP
A. Simpulan
Dari semua hasil observasi mengenai Manajemen Sekolah di SMP Negari 1
Bojong, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar manajemen sudah berjalan dengan
baik. Manajemen sangat penting diperhatikan bagi sekolah. Pentingnya manajemen
sekolah adalah membantu memperlancar pencapaian tujuan sekolah agar tercapai
secara efektif dan efisien. Dari hasil tersebut terbukti bahwa manajemen sekolah
sangat penting dalam suatu lembaga pendidikan terutama pengaruhnya terhadap hasil
(output). Dengan manajemen sekolah yang baik tercerminlah mutu dan kualitas
sekolah tersebut, dalam hal ini SMP Negeri 1 Bojong yang menjadikannya dapat
diperhitungkan untuk bersaing dengan sekolah.
Manajemen sekolah di SMP Negeri 1 Bojong sangat penting dalam rangka
kegiatan organisasi sekolah karena di situ lebih ditekankan bagaimana cara dapat
mempengaruhi , mengajak orang lain serta mengatur hubungan dengan orang lain
agar bekerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam hal ini kendali
dipegang oleh seorang manajer. Kepala sekolah sebagai manajer hendaknya dapat
menerapkan pola kepemimpinan yang efektif. Kepemimpinan yang efektif dalam
manajemen sekolah sangat dibutuhkan untuk memberdayakan segala sumber daya
manusia, dana, serta fasilitas yang ada.
B.
Saran
1. Kepala SMP Negeri 1 Bojong diharapkan dapat berkoordinasi dengan wakil serta
pelaksana lain agar manajemen sekolah dapat berjalan dengan baik.
2. Diharapkan kepada semua guru, staff TU dan Karyawan SMP Negeri 1 Bojong
dapat meningkatkan kinerjanya dalam proses manajemen sekolah sehingga
mampu menjadikan SMP Negeri 1 Bojong sebagai sekolah yang efektif dan
efisien.
3.
Segala hambatan yang muncul harus dapat disikapi secara cermat oleh manajer
sekolah.
maupun hasil Ujian Akhir Nasional (UAN). Hal ini dibuktikan dengan SMP N 1
Ambarawa yang berhasil meraih beberapa prestasi seperti Olimpiade Sains Nasional,
pertandingan basket, PMR dan masih banyak lagi.
Kurikulum yang diterapkan diharapkan dapat memberikan output yang bagus, sehingga
lulusan dari SMP N 1 Ambarawa memiliki keterampilan, kompetensi, berbudi luhur, dan
berbudaya. Hal ini ditunjang oleh kegiatan kurikuler, kokurikulr, dan ekstrakurikurer
yang berjalan beriringan untuk menciptakan lulusan yang berkualitas.
Kegiatan ekstrakurikuler yang ada di SMP N 1 Ambarawa ada delapan, yang terdiri dari
ektrakurikuler wajib dan pilihan. 8 ektrakurikuler tersebut adalah:
a.
Ekstakurikuler wajib.
Yang termasuk ekstrakurikuler wajib adalah Pramuka dan Baca Tulis Al-Quran
(BTA). Ekstrakurikuler wajib ini diperuntukkan kepada siswa kelas VII.
b. Ekstrakurikuler pilihan
Yang termasuk ekstrakurikuler pilihan adalah basket, Palang Merah Remaja
(PMR),bahasa Inggris, band, paduan suara, tari, dan paskibra. Ektrakurikuler pilihan
ini diperuntukkan bagi kelas VIII dan atau IX. penggunaan kata dan atau disini
karena sebenarnya sudah tidak ada lagi keharusan bagi kelas IX untuk mengikuti
kegiatan ekstrakurikuler, namun mereka yang mengikuti kegiatan tetap mendapatkan
apresiasi berupa nilai pada buku rapot.
Kegiatan ekstrakurikuler di SMP N 1 Ambarawa dilaksanakan tiap hari Sabtu untuk
semua jenis ektrakurikuler. Pertimbangan ini diambil karena pihak sekolah berupaya
untuk menertibkan siswanya agar mengikuti kegiatan ekatrakurikuler. Pihak sekolah
tidak mau kecolongan terhadap alasan siswa yang mengaku bahwa jadwal
ekstrakurikulernya bukan hari itu. Berbeda jika hari ekstrakurikuler dilaksanakan
pada satu hari saja. Jadi akan ketahuan bila siswa ada yang bolos kegiatan
ekstrakurikuler. Pemilihan hari Sabtu didasarkan pula dengan jumlah jam yang ada
pada hari Sabtu, yang hanya 4 jam mata pelajaran atau berakhir pada sekitar pukul
10.00. Jadi masih ada waktu untuk diisi dengan kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler.
2. Managemen Peserta Didik
Sistem penerimaan siswa baru di SMP N 1 Ambarawa menggunakan sistem ranking. Jadi
jumlah calon siswa yang telah mendaftar diranking berdasarkan nilai Ujian Akhir
Nasional, setelah itu dicocokkan dengan jumlah kuota yang disediakan sekolah, siswa
yang berada pada urutan dalam kuota yang disediakan secara otomatis dia diterima
menjadi siswa SMP N 1 Ambarawa dan bagi yang berada di urutan di luar kuota
dinyatakan gagal menjadi siswa baru sekolah.
Dalam kehidupan sekolah pastilah akan muncul masalah mengenai kenakalan siswa.
Dalam mengahadapi siswa-siswa yang bermasalah bagian Bimbingan dan Konseling
sekolah lebih banyak menggunakan cara manual. BK memperbanyak komunikasi dengan
siswa dari hati ke hati. Setelah mendapat penyebab permasalahannya baru dicarikan
solusi mengenai permasalahan yang dialami siswa. Sering kali siswa bermaslah tersebut
kurang terbuka, gengsi, dan kurang berinteraksi, sehingga proses penanganan masalah
siswa kadang terhambat karena hal tersebut. Selain itu terkadang orang tua juga kurang
peduli dan cenderung memberikan kebebasan kepada anak sehingga apa yang diperbuat
anaknya di luar sekolah tidak mendapatkan perhatian. Semua pihak harus ingat bahwa
masalah kesiswaan bukan hanya milik BK akan tetapi guru lain dan orang tua juga turut
andil dalam penanganan masalah yang muncul.
Mengenai timbal balik yang diberikan kepada siswa dikenal adanya reward (bagi yang
berprestasi) dan punishment (bagi yang melanggar peraturan). Reward yang diberikan
kepada siswa yang berprestasi biasanya berupa hadiah baik berupa pujian, barang, dan
kesempatan untuk mengasah bakatnya dalam mengikuti perlombaan yang melibatkan
siswa. Sementara itu, punishmentyang akan diberikan kepada siswa yang melanggar
peraturan berupa teguran, pemanggilan orang tua ke sekolah hingga mengembalian siswa
kepada orang tua. Tentu proses tersebut tidak sesingkat yang dikatakan. Prosesnya lama
dan sekolah mencoba memberikan perhatian dan kesempatan untuk memperbaiki
kesalahan yang diperbuat dengan sistem komunikasi hati ke hati. Semua tatatertib
sekolah terlampir di bagian lampiran.
Mengenai beasiswa, sekolah biasanya bekerjasama dengan pihak sponsor dan dinas
pendidikan dalam pemberian dana bantuan, baik untuk siswa yang berprestasi maupun
untuk siswa yang kurang mampu. Untuk bantuan bagi siswa yang kurang mampu dari
sekolah memiliki program GSL (Gerakan Senin Lima ratus) yang dikelola oleh pengurus
OSIS, di mana siswa mengumpulkan uang lima ratus rupiah setiap hari Senin dan dana
yang terkumpul digunakan untuk membantu siswa-siswa yang dipandang kurang mampu
dalam pembelian peralatan sekolah seperti seragam, sepatu, dan kacamata.
Untuk meningkatkan prestasi siswa sekolah biasanya mengadakan workshop dan
seminar-seminar. Selain itu, sekolah juga mengadakan les tambahan dan konsultasi
kepada guru yang bersangkutan selama guru ada di sekolah. Selain itu, peningkatan mutu
siswa dilakukan dengan menyediakan kegiatan-kegiatan
ekstrakurikuler untuk
mengasah softskill dari tiap anak. Hal ini dibuktikan draihnya berbagai macam prestasi
baik di tingkat kabupaten maupun provinsi seperti, lomba basket, polo air, tarik suara,
olimpiade, dll. Sementara itu, organisasi siswa yang ada di SMP N 1 Ambarawa di antara
OSIS, Pramuka, PMR, tim basket, dan paskibraka.
Mengenai jumlah peserta didik SMP N 1 Ambarawa dapat dilihat dalam tabel 1
Tabel 1. Jumlah Siswa SMP N 1 Ambarawa tahun 2011/2012
No
Kelas
Jumalah
Jumlah
siswa
ruang
ruang
IX
6 ruang
32 siswa
184 siswa
2.
VIII
7 ruang
32 siswa
224 siswa
3.
VII
8 ruang
32 siswa
256 siswa
Jumlah
664 siswa
Jadi setiap tahunnya siswa SMP N 1 Ambarawa mengalami kenaikan jumlah siswa. Dan
rencananya pada tahun ajaran 2012/2013 ini tetap akan memberikan kuota jumlah siswa
sebanyak 8 ruang kelas.
3. Managemen Personal
Managemen personel di SMP N 1 Ambarawa yang meliputi data tenaga pengajar, staff
Tata Usaha, keamanan, dan pesuruh serta kriteria untuk menjadi tenaga kerja di sekolah
ini akan dijelaskan sebagai berikut:
Mengenai data tenaga pegawai dapat dilihat dalam tabel 2:
Golongan
Tetap
Jumlah
32 orang
Honorer
7 orang
Jumlah Total
39 orang
Keterangan
Ada 18 guru yang
sudah
tersertifikasi, 4 di
antaranya
mengajar
di
sekolah lain (guru
agama
kristen,
katolik, Pkn, dan
seni budaya)
2.
3 orang
12 orang
15 orang
3.
satpam
3 orang
3 orang
Honorer
orang
untuk
siang
untuk
orang
malam
harinya
4.
Pesuruh
Honorer
4 orang
Jumlah
4 orang
61 orang
Mengenai penerimaan tenaga pengajar, kriteria yang disyaratkan adalah calon tenaga
pengajar harus memiliki ijasah yang sesuai dengan guru mata pelajaran yang dibutuhkan.
Namun untuk pegawai yang sudah tetap, tentu semua dari instuksi pemerintah yang
menempatkan pegawai tersebut di sekolah SMP N 1 Ambarawa. Mengenai beban
mengajar tiap guru adalah 24 jam setiap minggunya.
4. Managemen Hubungan Sekolah dengan masyarakat (HUSEMAS)
Sebagai salah satu SMP negeri yang berlabel Sekolah Standart Nasional (SSN)
diperlukan upaya untuk menjaga citra sekolah agar tetap baik di mata masyarakat. Salah
satu upaya itu adalah dengan menjalin hubungan yang baik dengan masyarakat. Di
sinilah dibutuhkan peran HUSEMAS dalam membangun relasi terhadap pihakdalam
sekolah maupun pihak luar sekolah.
Dalam interaksinya SMPN 1 Ambarawa menjalin hubungan baik dengan warga sekitar.
Hal ini terbukti dengan ikut berpartisipasinya warga ketika sekolah mengadakan kegiatan
yang melibatkan masyarakat selain itu, warga juga turut aktif dalam menjaga keamanan
sekolah. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa hubungan sekolah dengan masyarakat
termasuk baik tanpa kendala yang berarti.
Program Husemas yang dijalankan untuk memabngun hubungan baik di masyarakat di
antaranya memberikan informasi tentang sekolah mengenai pembukaan pendaftaran
siswa baru, melaksanakan kerja bahti, perayaan hari besar nasional terutama hari besar
islam seperti berkurban, pembagian zakat, dan santunan ke panti asuhan.
Program yang dijalankan Husemas tentunya perlu dukungan dari berbagai pihak
termasuk komponen sekolah lainnya seperti guru, wali kelas dan wakil kepala sekolah
yang berperan dalam bidangnya baik dalam penyampaian informasi, koordinasi dengan
agenda yang harus disusun, serta sarana dan prasarana dalam pelaksanaan program
husemas. Sementara untuk meningkatkan popularitas, sekolah menggunakan trick Show
Out yaitu dengan meningkatkan kualitas peserta didik dibuktikan dengan hasil UAN
yang baik, ekstrakurikuler yang menonjol di masyarakat, dan prestasi-prestasi yang
diraih. Jadi ketika masa penerimaan siswa baru SMP N 1 Ambarawa hanya menggunakan
spanduk yang dipasang di jalan-jalan tanpa harus kesulitan promosi ke sekolah- sekolah
dasar. Sementara itu, pihak sekolah juga bekerjasama dengan pihak sponsor seperti
Primagama dalam hal peningkatan kualitas dengan les tambahan serta bantuan sarana
pendidikan yang dibutuhksn. Kemudian kerjasama untuk menyalurkan lulusan hasil
output sekolah biasanya sekolah memberikan kesempatan kepada SMA atau SMK yang
mengadakan promosi agar siswa dari SMP N 1 Ambarawa dapat tersalurkan sesuai
dengan apa yang mereka inginkan.
5. Managemen Layanan Khusus
Salah satu managemen layanan khusus adalah managemen perpustakaan. Managemen
perpustakaan yang ada di SMP N 1 Ambarawa kurang lebih seperti perpustakaan pada
umumnya, seperti pembuatan katalog buku agar buku jelas terklasifikasi baik jenis dan
tempat meletakkannya, diinventaris dalam buku induk serta pemberian punggung
identitas buku. Buku-buku yang ada di perpustakaan meliputi buku paket mata pelajaran,
buku cerita fiksi, karya sastra, kamus, dan literatur lain yang memberikan informasi lebih
kepada siswa. Kebanyakan siswa lebih suka membaca buku fikso berupa cerita. Maka
perpustakaan sekolah mengambil kebijakan untuk memperbanyak buku-buku fiksi yang
berhubungan dengan cerita, guna meningkatkan minat baca siswa. Sementara itu, dari
data yang diperoleh rata-rata tiap harinya hanya sekitar 10-20 siswa yang berkunjung ke
perpustakaan. Mengenai data keperpustakaan dapat dilihat dalam tabel 3.
Tabel 3. Informasi layanan perpustakaan SMP N 1 Ambarawa
No
Informasi
Wujud
Keterangan
Layanan
1.
Kartu Perpus
ada
2.
Data pengunjung
3.
Sarana
dan Rak
Prasarana
komputer,
loket
peminjaman, televisi
4.
Lama
Tergantung
peminjaman
buku
5.
Sanksi
keterlambatan
per hari
6.
SDM pengelola
Jumlah 4 orang
7.
Apresaiasi
hadiah
Tiap
akhir
semeseter
diumumkan
pengunjung
terbaik
Layanan khusus yang selanjutnya adalah tentang pelayanan keehatan sekolah. Di dalam
usaha kesehatan sekolah PMR turut andil dalam kegiatan ini termasuk mengelola UKS.
Selain PMR guru pendampingnya pun ikut membierikan bimbingan bagi mereka yang
akan menjadi anggota PMR. Jadi diharapkan dengan pemberian pelatihan-pelatihan
tentang kesehatan, nantinya akan menjadi bekal mereka ketika menangani pasien di
sekolah pada khususnya. UKS juga melakukan kerjasama dengan dinas kesehatan seperti
bidan, puskesmas, klinik, dan RSU di daerah setempat. Mengenai data UKS/PMR dapat
dilihat pada tabel 4.
Tabel 4. Informasi layanan Usaha Kesehatan Sekolah
No
1.
Informasi layanan
Keaktifan kegiatan
Wujud
aktif
Keterangan
Ada organisasi yang mengurus dan
dijadikan ekstrakurikuler
2.
Kelayakan ruangan
layak
3.
Prestasi
ada
4.
Kelengkapan
ada
kesehatan
5.
SDM pembina
kualitas
pelatihan
kesehatan
atau
sejenisnya
6.
Macam Kegiatan
ada
Mengikuti
lomba-lomba,
dan
pada siang harinya, dan 2 orang penjaga pada malam harinya. Selain itu, dari masyarakat
sekitar turut andil dalam menjaga keamanan sekolah, sehingga tercipta lingkungan
sekolah yang aman. Untuk organisasi yang menangani keamanan seperti PKS belum
berjalan aktif sehingga keamanan sekolah lebih bertopang pada satpam dan penjaga
sekolah serta sarana prasarana yang mendukung seperti ketertiban parkir kendaraan dan
lingkungan sekolah yang telah berpagar. Hal ini diharapkan dapat menghindari
kemungkinan-kemungkinan terburuk.
6. Managemen Sarana dan Prasarana
Mengenai managemen sarana prasarana di SMP N 1 Ambarawa dapat dilihat pada tabel
5.
Tabel.5 Sarana dan Prasarana di SMP N 1 Ambarawa
No
1.
Sarana
Parkir kendaraan
Jumlah
1 buah
Keadaan
baik
Keterangan
Luasnya masih sempit dan
terbatas untuk tamu dan guru
2.
Mushola/tempat
1 buah
baik
Memuaskan
ibadah
3.
Lab komputer
2 buah
baik
Memuaskan
4.
Lab bahasa
1 buah
baik
Memuaskan
5.
Lab musik
1 buah
sempit
Memuaskan
6.
Lab IPA
1 buah
baik
Memuaskan
7.
Kantin
5 buah
baik
Memuaskan
Ruang kelas
21 ruang
baik
Memuaskan
Toilet
12 buah
baik
Memuaskan
10
Lapangan
2 buah
baik
11
Pos jaga
1 buah
baik
Memuaskan
12
Ruang guru
5 buah
baik
13
Ruang
siswa
BAB PENUTUP
A. Kesimpulan
kegiatan 4 buah
Cukup
baik
SMP N 1 Ambarawa merupakan salah satu sekolah yang berbasis Sekolah Standar
Nasional yang terletak di kabupaten Semarang, tepatnya di jalan Bandungan no. 42 Baran
Ambarawa, merupakan salah satu sekolah yang menerapakan berbagai manajemen sekolahnya
seperti manajemen peserta didik, manajemen personalia, manajemen layanan khusus, manajemen
kurikulum, manajemen layanan khusus dan manajemen HUSEMAS yang sudah cukup baik,
meskipun terletak di daerah pedesaan namun mampu bersaing dengan sekolah-sekolah lain. Hal
ini terbukti dari berbagai prestasi yang telah diraih baik tingkat kabupaten maupun provinsi.
Berbagai upaya dan strategi yang dilakukan sekolah tersebut agar menjadi sekolah yang
lebih maju baik dari segi akademik maupunketerampilan peserta didik untuk mencetak lulusan
yang berkualitas dan akademiknya kini pun sudah mulai terlihat perkembangannya.
Dimulai dari tenaga pengajar yang disiplin dan profesional, menejemen yang baik dan
juga mulai dibangunya sarana dan prasarana serta kurikulum kurikuler, dan ekstrakurikuler yang
mampu menunjang kegiatan belajar dan mengajar diharapkan mampu menambah dan
meningkatkan mutu pendidikan pada sekolah tersebut.
B. Saran
Berikut beberapa saran yang sedikit banyaknya dapat kami sampaikan berkaitan dengan
tugas observasi di sekolah SMP N 1 Ambarawa untuk penganalisisan tugas Manajemen sekolah
terhadap SMPyang berbasis SSN khususnya mengenai jadwal ekstrakurikuler. Di SMP N 1
Ambarawa penempatan jadwal ekstrakulikuler hanya dijadwalkan pada hari Sabtu menurut kami
terlalu membatasi siswa untuk mengeksplorasi bakat yang dimilikinya sehingga siswa hanya
dapat
mengikuti
satu
jenis
ekstrakulikuler
saja. Mungkin
diperlukan
penjadwalan