Politik
Politik
Disusun oleh:
Kelompok 12
Dara Isnaini Fitriyah
(165070101111028)
(165070107111043)
(165070100111043)
(165070101111033)
(165070107111034)
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS KEDOKTERAN
PROGARAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
2016
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, penyusunmemanjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya yang
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL....................................................................................
KATA PENGANTAR..................................................................................
DAFTAR ISI............................................................................................
BAB I: PENDAHULUAN
1.1.......LATAR BELAKANG...................................................................
1.2.....................................................................RUMUSAN MASALAH
1.3.........................................................................................TUJUAN
BAB II: PEMBAHASAN
2.1.................................................................PENGERTIAN MAKALAH
2.2..............................................SISTEMATIKA PENULISAN MAKALAH
2.3.....................MASALAH YANG SERING DITEMUI PADA PENULISAN
MAKALAH.......................................................................................
BAB III: PENUTUP
3.1......................................................................................KESIMPULAN
3.2 SARAN...............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Islam adalah agama yang bukan hanya mengatur tentang ibadah saja,
tetapi juga seluruh aspek kehidupan. Seperti mengatur sosial budaya,
pendidikan, tata pemerintahan, serta politik. Agama dan politik merupakan
dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Semua agama pasti membutuhkan
kekuasaan. Karena dengan adanya kekuasaan mampu menciptakan
kesejahteraan dan memberi perlindungan bagi ummatnya. Sistem politik
sudah ada sejak jaman Rasulullah SAW. Dimana saat itu politik berjalan
dengan baik.
Islam sendiri memiliki aturan untuk melaksanakan politik. Adapun
prinsip-prinsip mengenai politik telah diatur di dalam ayat al-quran dan
hadist-hadist nabi. Dewasa ini, perkembangan ilmu politik semakin maju. Hal
ini membuktikan bahwa politik adalah unsur yang penting dalam kehidupan.
Untuk dapat menggunakan ilmu politik tersebut perlu mendapatkan bimbingan
atau pendidikan. Dengan mengenyam pendidikan tersebut diharapkan
nantinya dapat merealisasikan ilmu politik ini dalam kehidupan.
1.2.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan masalah yaitu:
a. Apa saja karya-karya yang membahas tentang politik?
b. Bagaimana politik menurut pandangan kitab-kitab dari para ulama?
c. Apa saja dalil-dalil yang membahas tentang politik?
d. Bagaimana isi dari dalil tersebut mengenai politik dalam islam?
1.3.
Tujuan Masalah
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
a. Mengetahui karya-karya yang membahas tentang politik dalam islam
b. Mengetahui pandangan kitab-kitab yang ditulis tentang politik dalam
islam
c. Mengetahui hadist hadist yang membahas tentang politik dalam islam
d. Mengetahui isi dari dalil tersebut mengenai politik dalam islam
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 KARYA-KARYA YANG BERSIFAT POLITIK
1. Kitab Risalatul Qadha
Arti risalatul qadha berasal dari kedua kata, yang pertama risalah.
Risalah itu bermakna surat, dan al-qadha bermakna peradilan. Jadi,
makna harfiah dari risalatul qadha adalah surat peradilan. Risalatul qadha
itu sesungguhnya adalah surat yang dikirimkan oleh khalifah Umar bin
Khattab r.a., sahabat nabi yang terkenal itu, kepada sahabat nabi yang
lain yang bernama Abu Musa Al-Asyari, yang waktu itu dianggap dan
ditunjuk oleh Umar untuk menjadi qodhi atau hakim di wilayah Kufah
dan Basrah pada tahun 21 Hijriah. Wilayah Kufah dan Basrah itu
sekarang sekitar daerah Iraq. Surat ini dihitung oleh sejarawan sebagai
Watsiqah Umariyah atau dokumen Umar. Salah seorang ulama yang
bermadzhab Hanafi yang bernama As-Sarakhsi memandang bahwa surat
umar ini sebagai surat politik syari yang pertama. Menurut Ibnu
Taimiyah, surat ini begitu berharga. Sampai-sampai beliau dalam
kitabnya yang berjudul Minhajus Sunnah mengatakan bahwa surat ini
dipakai oleh para fuqaha untuk membangun fiqih dan usul fiqih.
Menurut Ibnu Sahl sebagaimana dikutip oleh Ibnu Farhun dalam
kitabnya Tab siratun Hukam kitab ini menjadi tumpuan bagi dasar-dasar
peradilan, makna makna hukum, dan menjadi kiblat bagi hakim-hakim
islam. Murid Ibnu Taimiyah yang bernama Ibnu Qayyim dalam kitabnya
Yalamu Al-Waqiin telah mensyarah panjang lebar tentang kandungan
makna yang ada dalam surat ini. Sebagian ulama malah menjulukinya
sebagai kitabu siyasatil qadha wa tadbir hukm, yakni kitab politik
peradilan dan manajemen atau strategi pemerintahan. Demikian
terkenalnya
risalah
ini
atau
kitab
ini,
beberapa
orang
telah
mengadili
seperti
hak
bicara
Pihak-pihak
yang
membahas
tentang
hokum
menegakkannya,syarat-syarat
pengangkatan
imam
dan
yang mengurusi
wazir
tanfidz
(kesekretariatan
negara
yang
berbau
hal-hal
zhanni
sebagai
qath'i
maka
terjadilah
bagamana penglolaan keuangan, dijelaskan tentang masalah hukumhukum, hak-hak Allah dalam pemerintahan, hak-hak rakyat, dll.
6. Kitab-Kitab Lainnya
Selain dari lima kitab yang bersifat politik yang dijelaskan tadi itu
masih banyak lagi kitab-kitab politik yang lain misalnya yang sempat
disinggung tadi adalah kitab yang berjudul Al Ahkam assulthoniyah
karangan Al Farrok yang wafat pada tahun 458H.
Adapula kitab yang berjudul At Turq al Hukmiyah maknanya adalah
jalan-jalan pemerintahan, ini dikarang oleh Ibnu Qoyyim al Jauziyah
murid Ibnu Taimiyah yang wafat pada taun 751H.
Ada juga kitab yang berjudul Takhrirul Ahkam fii Tadbiri Ahlil Islam
menguraikan hukum-hukum untuk mengatur atau memanajemen pemeluk
islam ini dikarang oleh Ibnu Jamaah yang wafat pada tahun 733H, ada
juga kitab yang berjudul Tadsirotul Hukkam Fiusuulil aqdiyyah Wa malaa
hijjil ahkam maknanya adalah memberi pengetahuan kepada para
penguasa terkait dengan dasar-dasar peradilan dan metode-metode dalam
memberikan hukum, ini dikarang oleh Ibnu Farhun yang wafat pada tahun
799H.
Ada lagi kitab yang berjudul Muinu al Hukkam fii Mayattaroddatu
Baina khusmaini Minal Ahkam, arti harfiahnya penolong para penguasa
terkait dengan apa yang terjadi diantara dua orang yang berselisih yakni
dalam hal hukum, ini dikarang oleh At Thorobulusi yang wafat pada 844H
Adalagi kitab yang berjudul Maalimul Qurbah fii Ahkamil Hisbah, arti
harfiahnya tanda-tanda untuk mendekat kepada Allah dalam hal hukumhukum misbah, dikarang oleh Ibnu al Ukhuwah yang wafat pada tahun
729H
Barangsiapa
yang mati sedangkan di pudanknya tidak ada baiat maka dia mati seperti
mati jahiliyah . Penjelasan
membuang baiat pada mereka dan memerangi mereka jika terjadi apa yang
diramalkan rasulullah ternyata jawaban rasulullah adalah tidak artinya
jangan engkau perangi mereka selama mereka masih menegakkan solat
karena sholat adalah tanda persatuan umat ini hadist yang bersifat politik
terkait dengan perpindahan dan perebutan kekuasaan.
dalam
keluargaya
adalah
pemimpin
dan
akan
dimintai
urusan
rumah
tangga
suaminya
dan
akan
dimintai
membaiat seorang imam lalu dia memenhi baiatnya dengan sepenuh hati
hendaklah dia mematuhi pemimin itu semampunya, jika ada orang lain
yang memberontak maka penggallah lehernya.
Nas politik yang terkait dengan kesatuan umat Islam karena disana
ada perintah untuk memerangi orang yang berusaha untuk merebut
kekuasaan.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Politik merupakan pemikiran yang mengurus kepentingan masyarakat. Pemikiran
tersebut berupa pedoman, keyakinan hokum atau aktivitas dan informasi.
Beberapa prinsip politik islam berisi: mewujudka persatuan dan kesatuan
bermusyawarah, menjalankan amanah dan menetapkan hukum secara adil atau
dapat dikatakan bertanggung jawab, mentaati Allah, Rasulullah dan Ulill Amr
(pemegang kekuasaan) dan menepati janji. Dalam politik luar negerinya islam
menganjurakan dan menjaga adanya perdamain. Walaupun demikan islam juga
memporbolehkan adanya perang, namun dengan sebab yang sudah jelas karena
mengancam kelangsungan umat muslim itu sendiri. Dan perang inipun telah
memiliki ketentuan-ketentuan hukum yang mengaturnya. Jadi tidak sembarangan
perang dapat dilakukan. Politik islam menuju kemaslahatan dan kesejahteraan
seluruh umat.
3.2 SARAN