Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH POLITIK AGAMA ISLAM

Disusun oleh:
Kelompok 12
Dara Isnaini Fitriyah

(165070101111028)

Desy Dwi Kharisma Putri

(165070107111043)

Maulana Wildan Seputra

(165070100111043)

Siti Kholijah Harahap

(165070101111033)

Amalda Widia Besari

(165070107111034)

UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS KEDOKTERAN
PROGARAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
2016

KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, penyusunmemanjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya yang

telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada penulis, sehingga


penulis dapat menyelesaikan makalah berjudul Politik.
Makalah ini telah disusun dengan maksimal dan mendapat bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu
penyusun menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, penyusun menyadari sepenuhnya bahwa masih
ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh
karena itu dengan tangan terbuka, penulis menerima segala saran dan kritik dari
pembaca agar penulis dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata penulis berharap semoga makalah berjudul Politik ini dapat
memberikan manfaat maupun inspirasi terhaddap pembaca.

Malang, 1 Desember 2016

Penyusun

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL....................................................................................
KATA PENGANTAR..................................................................................

DAFTAR ISI............................................................................................
BAB I: PENDAHULUAN
1.1.......LATAR BELAKANG...................................................................
1.2.....................................................................RUMUSAN MASALAH
1.3.........................................................................................TUJUAN
BAB II: PEMBAHASAN
2.1.................................................................PENGERTIAN MAKALAH
2.2..............................................SISTEMATIKA PENULISAN MAKALAH
2.3.....................MASALAH YANG SERING DITEMUI PADA PENULISAN
MAKALAH.......................................................................................
BAB III: PENUTUP
3.1......................................................................................KESIMPULAN
3.2 SARAN...............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA................................................................................

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.

Latar Belakang
Islam adalah agama yang bukan hanya mengatur tentang ibadah saja,
tetapi juga seluruh aspek kehidupan. Seperti mengatur sosial budaya,
pendidikan, tata pemerintahan, serta politik. Agama dan politik merupakan
dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Semua agama pasti membutuhkan
kekuasaan. Karena dengan adanya kekuasaan mampu menciptakan
kesejahteraan dan memberi perlindungan bagi ummatnya. Sistem politik
sudah ada sejak jaman Rasulullah SAW. Dimana saat itu politik berjalan
dengan baik.
Islam sendiri memiliki aturan untuk melaksanakan politik. Adapun
prinsip-prinsip mengenai politik telah diatur di dalam ayat al-quran dan
hadist-hadist nabi. Dewasa ini, perkembangan ilmu politik semakin maju. Hal
ini membuktikan bahwa politik adalah unsur yang penting dalam kehidupan.
Untuk dapat menggunakan ilmu politik tersebut perlu mendapatkan bimbingan
atau pendidikan. Dengan mengenyam pendidikan tersebut diharapkan
nantinya dapat merealisasikan ilmu politik ini dalam kehidupan.

1.2.

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan masalah yaitu:
a. Apa saja karya-karya yang membahas tentang politik?
b. Bagaimana politik menurut pandangan kitab-kitab dari para ulama?
c. Apa saja dalil-dalil yang membahas tentang politik?
d. Bagaimana isi dari dalil tersebut mengenai politik dalam islam?

1.3.

Tujuan Masalah
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
a. Mengetahui karya-karya yang membahas tentang politik dalam islam
b. Mengetahui pandangan kitab-kitab yang ditulis tentang politik dalam
islam
c. Mengetahui hadist hadist yang membahas tentang politik dalam islam
d. Mengetahui isi dari dalil tersebut mengenai politik dalam islam

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 KARYA-KARYA YANG BERSIFAT POLITIK
1. Kitab Risalatul Qadha

Arti risalatul qadha berasal dari kedua kata, yang pertama risalah.
Risalah itu bermakna surat, dan al-qadha bermakna peradilan. Jadi,
makna harfiah dari risalatul qadha adalah surat peradilan. Risalatul qadha
itu sesungguhnya adalah surat yang dikirimkan oleh khalifah Umar bin
Khattab r.a., sahabat nabi yang terkenal itu, kepada sahabat nabi yang
lain yang bernama Abu Musa Al-Asyari, yang waktu itu dianggap dan
ditunjuk oleh Umar untuk menjadi qodhi atau hakim di wilayah Kufah
dan Basrah pada tahun 21 Hijriah. Wilayah Kufah dan Basrah itu
sekarang sekitar daerah Iraq. Surat ini dihitung oleh sejarawan sebagai
Watsiqah Umariyah atau dokumen Umar. Salah seorang ulama yang
bermadzhab Hanafi yang bernama As-Sarakhsi memandang bahwa surat
umar ini sebagai surat politik syari yang pertama. Menurut Ibnu
Taimiyah, surat ini begitu berharga. Sampai-sampai beliau dalam
kitabnya yang berjudul Minhajus Sunnah mengatakan bahwa surat ini
dipakai oleh para fuqaha untuk membangun fiqih dan usul fiqih.
Menurut Ibnu Sahl sebagaimana dikutip oleh Ibnu Farhun dalam
kitabnya Tab siratun Hukam kitab ini menjadi tumpuan bagi dasar-dasar
peradilan, makna makna hukum, dan menjadi kiblat bagi hakim-hakim
islam. Murid Ibnu Taimiyah yang bernama Ibnu Qayyim dalam kitabnya
Yalamu Al-Waqiin telah mensyarah panjang lebar tentang kandungan
makna yang ada dalam surat ini. Sebagian ulama malah menjulukinya
sebagai kitabu siyasatil qadha wa tadbir hukm, yakni kitab politik
peradilan dan manajemen atau strategi pemerintahan. Demikian
terkenalnya

risalah

ini

atau

kitab

ini,

beberapa

orang

telah

menerjemahkan dalam berbagai bahasa, diantaranya inggris, perancis,


dan jerman. Apa sebenarnya isi dari kitab itu atau suratnya Umar itu?
Suratnya Umar tersebut ternyata berisi wasiat-wasiat penting Umar
terhadap Abu Musa Al-Asari yang waktu itu menjadi pejabat negara
beliau.

Didalamnya umar menjelaskan tentang urgensi peradilan,prinsipprinsip

mengadili

seperti

hak

bicara

Pihak-pihak

yang

besengketa,verifikasi fakta fakta dasar vonis, kontrol atas pelaksanaan


vonis,sifat adil,tuntutan untuk memberikan kebuktian,mengadakan
perdamaian,prinsip cepat dalam melayani,prinsip professional dalam
melayani,masalah koreksi vonis bagi seorang hakim dan itjtihad vonis
dll.Umar juga menegaskan dalam surat tersebut persoalan moral penting
bagi seorang hakim seperti ikhlas karena allah,tabah,sabar,tenang,berjiwa
besar,emosi stabil dll.ini gambaran dari politik pertama dalam islam yang
bernama risalah al-qhada.
2. Al-Kharaj
Makna harfiahnya adalah pajak tanah, kharaj maknanya keluar,alkharaj itu harta yang dikeluarkan sebagai pajak untuk tanah,kitab ini
dikeluarkan oleh murid abu hanifah yang bernama abu yusuf yang wafat
pada tahun 182 H,ini termaksuk kitab fikih Negara ini disusun atas dasar
instruksi khalifah yang bernama Harun ar Rasyid yang memerintahkan
abu yusuf untuk menuliskan sebuah kitab keunagan Negara berdasarkan
syariat islam.
Tetapi dalam kitab abu yusuf memaksudkan pembahsannya tentang
seluruh sumber pemasukan Negara dimasa hidup beliau. kitab ini
membahas seluruh proses keuangan Negara yang mencakup pemasukan
dan pengeluaran Negara. Abu yusuf bukan hanya menjelaskan secara
normatif tapi juga memotret masalah masalh real yang ada pada zaman
itu untuk dipecahkan menurut syariat islam.unsur terbanyak dalam kitab
ini membahas ekonomi dalam Negara islam tetapi para ulama
memasukan kitab ini kedalam kitab politik karena abu yusuf dalam
pembukaan kitab tersebut banyak menuliskan konsep-konsep pikiran
politik penting dan dianggap teks tertua dalam pemikiran politik islam.isi
dari mukotimah kitab adalah nasehat untuk mengingatkan harun ar-rasyid
yang sebagai khalifah waktu itu terkait kewajiban dan tanggung

jawabnya sebagai khalifah kepada rakyat.dijelaskan juga kewajiban


rakyat terhadap khalifah, kitab ini juga mengandung dasar politik syari
keuangan manajemen dan peradilan.
3. Al-Ahkam As-Sulthaniyah
Al-ahkam dari kata al-hukm yang berarti hukum, as suthaniyah
maknanya bersifat pemerintahan jadi arti dari al-ahkam as-sulthaniyah itu
hukum-hukum yang bersifat pemerintahan.ini dikarang oleh Al- Mawardi
salah seorang ulama yang wafat pada tahun 450 H kitab ini berisi tentang
pengangkatan imam,zaman itu yang di sebut imam adalah pemimpin
tertinggi seluruh umat islam atau nama lainnya khalifah.imam maknanya
sama dengan khalifah. Kita harus bisa membedakan imamini dipakai
dalam konteks apa,kalau imam pada sholat yang dimaksud adalah
pemimpin sholat berjamaah tetapi kalau imam pada politik yang
dimaksud adalah pemimpin tertinggi umat islam yang menyatuka semua
kaum muslimin yang nama lainnya khalifah atau amirul mukminin
kadang disebut dengan suthon tergantung dengan zamannya.
Al-Mawardi
imam,kewajiban

membahas

tentang

hokum

menegakkannya,syarat-syarat

pengangkatan
imam

dan

wewenangnya.dalam kitab ini juga di bahas organ negra seperti


kementrian ,militer dan peradilan atau struktur negara.ada juga ulasan
tentang jawatan yang mengurusi sholat,jawatan

yang mengurusi

haji,jawatan yang mengurusi zakat,jawatan yg urusi fai(harta rampasan


yang diperoleh tanpa perang) dan jawatan yang mengurusi jaziah,jaziah
itu seperti pajak kepala tapi bagi non muslim namun tinggal di system
islam,dengan imbalan akan dijamin keamanan juga kesejahteraannya
selama mereka taat pada system islam.
Karena kalau orang Islam tidak ditarik jiziyah, tetapi ditarik zakat
pada orang kaya saja. Sementara orang yang tidak beragama Islam, tidak
hidup dalam sistem Islam, itu ditarik jiziyah, dengan imbalan mereka

akan dijamin keamanannya, baik kesejahteraannya, selama mereka taat


pada sistem Islam. Taat pada sistem Islam tidak berarti harus masuk
Islam, tetapi apabila mereka sampai melakukan pelanggaran maka akan
diberi sanksi sesuai hukum Islam. Misalnya apabila ada orang yang
mencuri, maka ia akan dihukum dengan potong tangan.
Ada juga jawatan yang mengurus masalah kharaj (pajak tanah).
Tanah-tanah yang diperoleh dari peperangan akan dikeluarkan kharajnya
tiap tahun.
Ada juga jawatan yang mengurusi ihya ulmawwat (menghidupkan
tanah mati). Dalam islam ada konsepsi bahwa orang yang menghidupkan
tanah mati, maka ia berhak menguasai tanah tersebut. Sistem islam di
masa lalu ada jawatan-jawatan khusus yang menangani tersebut.
Ada pula jawatan yang mengurusi eksplorasi air.
Ada pula jawatan yang mengurusi kawasan lindung (dalam fiqih : alhima). Diperlukan karena pada waktu itu digunakan sebagai tempat
meruntutnya hewan-hewan yang telah dialokasikan untuk zakat, hewan
tersebut dibiarkan untuk memakan rumput di kawasan hutan lindung.
Ada jawatan yang mengurusi urusan tanah. Jaman dulu juga ada
jawatan khusus yang membahas urusan tanah, mengurusi surat tanah,
hak-hak persengketaan tanah, dan lain-lain.
Ada pula jawatan yang mengurusi masalah tambang. Karena tambang
pada zaman itu termasuk kepemilikan umum, sehingga akhirnya diurus
oleh negara, dan hasilnya digunakan untuk kesejahteraan rakyat. Jadi
pengelolaan tambang benar-benar diarahkan untuk rakyat dan tidak boleh
dikuasai individu atau korporasi.
Ada pula jawatan yang mengurusi masalah administrasi dan lain-lain.

Karangan almawardi, jika ditinjau dari latar belakangnya, kitab ini


disusun ditengah-tengah perbulatan pemikiran antar abasiyah yang
berpaham sunni dan bani buaih yang syiah. Kelebihan buku ini walaupun
bermazhab syafii, buku ini membahas semua aliran madzhab. Salah satu
pendapat almawardi yang menggoncang ulama-ulama syafii adalah
kebolehan

wazir

tanfidz

(kesekretariatan

negara

yang

berbau

administratif) dipegang oleh kafir dzimmi sementar wazir tafwid


(perdana menteri yang memiliki kekuasaan pemerintahan untuk bertindak
atas nama presiden atau raja) yang harus muslim.
4. Kitab Menolong para Umat dari Pliputan Kegelapan
Kitab ini dikarang oleh abu al maini al jumaidi yang wafat pada
tahun 478 H. Kitab ini disusun oleh beliau ketika umat islam terpecah
belah yaitu pemerintahannya itu bukan satu pemerintah lagi. Dan al
jumaidi mengingatakan umat islam bersatu, bebas dari pengaruh pikiran
asing, filusuf, dan mutaqallimin. Kita tahu bahwa pada masa Abbasiyah
ada penerjamah besar-besaran terkait dengan karya-karya yunani. Buku
ini fokus membahas fiqih saja. Didalamnya beliau membahas urgensi
khilafah. Dalam muqaddimahnya, al jumaidi menjelaskan bawa topik2
khilafan bersifat dzonni.(spekulatif, tidak bersifat obsolut maupun pasti).
Namun banyak orang yang perlakukan mereka seperti qoti (absolut atau
pasti). Dzonni itu maksudnya sepekulatif tidak bersifat absolut atau pasti
sedangkan qath'i bermakna absolut atau pasti. Jadi karena ada orang yang
memperlakukan

hal-hal

zhanni

sebagai

qath'i

maka

terjadilah

kesembronoan dan keserampangan dalam berbahasanya.


5. Kitab Assiyasah Assyariah atau Politik Syar'i
Assiyasah bermakna politik, assyari yang bersifat syar'i. Politik yang
bersifat syari ini adalah kitab yang dikarang Ibnu Taimiyah yang wafat
pada tahun 728H yang dimaksudkan agar menjadi pegangan penguasa
maupun rakyat. Di dalamnya dibahas bagaimana cara memilih pemimpin,

bagamana penglolaan keuangan, dijelaskan tentang masalah hukumhukum, hak-hak Allah dalam pemerintahan, hak-hak rakyat, dll.
6. Kitab-Kitab Lainnya
Selain dari lima kitab yang bersifat politik yang dijelaskan tadi itu
masih banyak lagi kitab-kitab politik yang lain misalnya yang sempat
disinggung tadi adalah kitab yang berjudul Al Ahkam assulthoniyah
karangan Al Farrok yang wafat pada tahun 458H.
Adapula kitab yang berjudul At Turq al Hukmiyah maknanya adalah
jalan-jalan pemerintahan, ini dikarang oleh Ibnu Qoyyim al Jauziyah
murid Ibnu Taimiyah yang wafat pada taun 751H.
Ada juga kitab yang berjudul Takhrirul Ahkam fii Tadbiri Ahlil Islam
menguraikan hukum-hukum untuk mengatur atau memanajemen pemeluk
islam ini dikarang oleh Ibnu Jamaah yang wafat pada tahun 733H, ada
juga kitab yang berjudul Tadsirotul Hukkam Fiusuulil aqdiyyah Wa malaa
hijjil ahkam maknanya adalah memberi pengetahuan kepada para
penguasa terkait dengan dasar-dasar peradilan dan metode-metode dalam
memberikan hukum, ini dikarang oleh Ibnu Farhun yang wafat pada tahun
799H.
Ada lagi kitab yang berjudul Muinu al Hukkam fii Mayattaroddatu
Baina khusmaini Minal Ahkam, arti harfiahnya penolong para penguasa
terkait dengan apa yang terjadi diantara dua orang yang berselisih yakni
dalam hal hukum, ini dikarang oleh At Thorobulusi yang wafat pada 844H
Adalagi kitab yang berjudul Maalimul Qurbah fii Ahkamil Hisbah, arti
harfiahnya tanda-tanda untuk mendekat kepada Allah dalam hal hukumhukum misbah, dikarang oleh Ibnu al Ukhuwah yang wafat pada tahun
729H

2.2 NASH YANG MEMBAHAS TENTANG POLITIK


1. Hadist yang Diriwayatkan oleh Muslim
Dari Abdullah bin Umar, Rasulullah SAW bersabda

Barangsiapa

yang mati sedangkan di pudanknya tidak ada baiat maka dia mati seperti
mati jahiliyah . Penjelasan

Ibnu Allan dalam kitabnya Dalil al-Falihin li

Thuruqi Riyadh al-Shalihin beliau menerangkan maksud baiat adalah baiat


kepada imam dengan cara mendengar dan ikrar untuk menaatinya. Ada
juga yang berpendapat hadis ini mempunyai makna ancaman keras bagi
orang yang menyempal dari imam dan tidak menaatinya. hadist ini
menunjukkan wajibnya berbaiat kepada imam , menurut bahasa kita baiat
adalah sumpah setia kepada pemimpin.
Definisi imam dalam fikih politik islam adalah khalifah. Baiat
diberikan kepada imam itu bermakna kontrak, perjanjian, atau penyerahan
kekuasaan, dan pengangkatan dan ikrar untuk menaati serta menolong.
Dalam sebuah hadist yang diriwayatkan Bukhori : dari Abu Hurairrah,
Rasulullah SAW bersabda Ada 3 orng yang Allah tidak mengajak bicara
pada hari kiamat tidak mensucikan mereka dan bagi mereka siksa yang
pedih. Seseorang yang memiliki kelebihan air di jalan tapi tidak mau
memberikannya kepada musafir dan seorang yang berbaiat kepada imam
tapi tidak berbaiat kepadanya selain untuk kepentingan duniawi, jika imam
memberikan yg diinginkannya maka ia memenuhi janji baiatnya namun
jika tidak ia tidak akan menunaikan janji baiatnya dan seseorang yang
melakukan transaksi jual beli dengan seseorang setelah waktu ashar, lantas
si penjual bersumpah dengan nama allah bahwa ia pernah ditawar dengan
harga sekian2 kemudian pembeli percaya sehingga ia mau membelinya
padahal sebenarnya tidak ada peristiwa penawaran seperti itu. Dalam
hadist ini dikatakan jika seorang berbaiat karena ingin mendapatkan
dunia / harta maka ancamannya adalah di akhirat nanti tidak akan diajak
bicara oleh allah, tidak disucikan dan mendapat siksa yg pedih. ini

menunjukkan bahwa berbaiat tidak hanya dalam dimensi dunia, tidak


hanya proses berpolitik tetapi juga bersifat Ukhrowi.
2. Hadist Diriwayatkan oleh Muslim
Dari Auf bin Malik, dari Rasulullah SAW beliau bersabda Sebaikbaik pemimpin kalian

adalah mereka yg mencintai kalian dan kalian

mencintai mereka. mereka mendoakan kalian dan kalian mendoakan


mereka. dan sejelek-jeleknya pemimpin kalian adalah mereka yg
membenci kalian dan kalian membenci mereka, mereka mengutuk kalian
dan kalian mengutuk mereka beliau bertanya ya rasulullah tidakkah kita
memerangi mereka? rasulullah bersabda tidak, selagi mereka shalat
bersama kalian. Hadist ini menceritakan tentang pemimpin-pemimpin di
tengah umat islam. nabi meramalkan akan ada pemimpin yg buruk (jahat)
yg melaknati rakyatnya dan rakyatnya juga melaknati pemimpinnya.
Rasullullah menceritakan tentang pemimpin pemimpin ditengah
umat islam, jadi nabi meramalkan ada pemimpin yang buruk yang jahat
yang melaknati rakyatnya dan rakyatnya melaknati pemimpinannya tetapi
kemudian sahabat bertanya pemimpin seperti itu tidak lebih baik
diturunkan dari pemerintahan dan jawabannya la atau tidak selama
mereka masih menegakkan sholat bersama kalian. Jadi sekarang ada
pertanyaan penting sebenarnya apa makna larangan rasulullah al mulla al
qari dalam kitabnya mirqotul mafatih syarh menerangkan bahwa tidakkan
kita memerangi mereka adalah apakah kita tidak melengserkan mereka
dari jabatan mereka

yakni membuang janji setia kepada mereka

membuang baiat pada mereka dan memerangi mereka jika terjadi apa yang
diramalkan rasulullah ternyata jawaban rasulullah adalah tidak artinya
jangan engkau perangi mereka selama mereka masih menegakkan solat
karena sholat adalah tanda persatuan umat ini hadist yang bersifat politik
terkait dengan perpindahan dan perebutan kekuasaan.

Hadist yang senada di sebutkan al Bukhari : Dari junada bin abi


umayyah beliau mengatakan kami berkunjung ubadan bin assamit yang
ketika itu sedang sakit kami menyapa semoga Allah menyembuhkanmu
ceritakan kami sebuah hadist yang kiranya Allah memberimu manfaat
karenanya yang kau dengar dari nabi muhammad SAW, ia menjawab nabi
saw memanggil kami sehingga kami berbaiat kepada beliau ubadah
melanjutkan diantara janji yang beliau ambil dari kami adalah agar kami
berbaiat kepada beliau untuk senantiasa mendengar dan taat serta giat
maupun malas dan saat kulitan maupun kesusahan lebih mementingkan
urusan bersama serta agar kami tidak merebut kekuasaan dari pemiliknya
kecuali jika kalian melihat kekufuran yang terang terangan yang pada
kalian mempunyai alasan yang jelas dari Allah. Menurut an nawawi dalam
kitab al minhaj as syarah muslim ibnu al hajj, beliau menjelaskan bahwa
hadist ini bermakna janganlah kalian merebutkan kekuasaan para penguasa
dan janganlah kalian memprotes mereka kecuali kalian melihat
kemungkaran yang pasti dari mereka yang kalian mengetahuinya
bedasrkan prinsip prinsip islam jika kalian mengetahui hal itu lakukanlah
nahi munkar dan katakan kebenran dimanapun kalian berada.
3. Hadist An-Nasai
Seorang laki laki bertanya kepada rasulullah saw sementara dia telah
meletakkan kakinya di batang kayu yang ditancapkan di atas tanah jihad
apakah yang paling utama beliau menjawab kalimat yang benar di hadapan
di hadapan penguasa yang dzalim. Hadist yang senada diriwayatkan oleh
Muslim : dari ummu salamah bahwa rasulullah saw bersabda akan datang
para penguasa kalian akan melihat hal yang makruf dan melihat hal yang
mungkar siapa yang tahu kemungkarannya hendaklah melepas diri dan
barang siapa yang mengkari ia telah selamat barang siap yang ridha dan
mengikuti maka dia akan celaka. Dua hadist ini cukup memberi pengertian
tentang kewajiban mengontrol, menesehati, dan mengoreksi penguasa ini

adalah aktivitas politik untuk memberikan balance antara pemerintahan


dan rakyatnya.
4. Hadist Riwayat Bukhari
Abudullah bin umar mendengar rasulullah saw bersabda Setiap
kalian adalah pemimpin dan setiap pimipin Akan diminta pertanggung
jawaban atas yng dipimpinnya. Imam yakni dikepala negara adalah
pemimin yang akan dimintai pertanggungjawaban atas rakyatnya .seorang
suami

dalam

keluargaya

adalah

pemimpin

dan

akan

dimintai

pertanggungjawaban atas keluargaya. Seorang istri dalam pemimpin


didalam

urusan

rumah

tangga

suaminya

dan

akan

dimintai

pertanggungjawaban atas urusan rumah tangga tersebut . seorang


pembantu adalah pemimpin dalam urusan harta tuannya dan akan dimintai
urursan pertanggungjawabannya tersebut. Abdullah bin umar berkata aku
mendengar semua itu dari rasulullah saw dan aku menduga nabi rasuullah
saw juga bersabda dan seorang laiki laki pemimpin atas harta bapakya dan
akan dimintai pertaggung jawaban atasnya dan setiap kalian adalah
pemimpin dan setiap kali pemipin akan dimintai pertanggungjawaban atas
yang dipimpinnya.
Menurut alkhastalani : imam adalah pemimin yang akan dimintai
pertanggungjawabannya atas rakyatnya. maksud imam dalam hadist
tersebut adalah imam yang agung atau khalifah atau naif nya yakni
wakilnya.

Imam disebut sebagai penggembbala bermakna dia wajib

menjaga rakyatnya. Yakin menjaga syariat-syariat mereka, membela


mereka ,tidak mengabaikan hak hak mereka, tidak menelantarkan mereka
ketika terjadi kezaliman terhadap mereka dan memerangi musuh-musuh
mereka. imam tidak memberi suatu perlakuan kepada mereka kecuali atas
izin dari allah dan rasulnya dan tidak meminta upah kecuai dari allah. Nas
yang sebagai tambahan ada nas bonus yang perlu dibahas juga yaitu lafadz
dari hadis riwayat muslim yaitu rasulullah saw bersabda barang siapa

membaiat seorang imam lalu dia memenhi baiatnya dengan sepenuh hati
hendaklah dia mematuhi pemimin itu semampunya, jika ada orang lain
yang memberontak maka penggallah lehernya.
Nas politik yang terkait dengan kesatuan umat Islam karena disana
ada perintah untuk memerangi orang yang berusaha untuk merebut
kekuasaan.

BAB III

PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Politik merupakan pemikiran yang mengurus kepentingan masyarakat. Pemikiran
tersebut berupa pedoman, keyakinan hokum atau aktivitas dan informasi.
Beberapa prinsip politik islam berisi: mewujudka persatuan dan kesatuan
bermusyawarah, menjalankan amanah dan menetapkan hukum secara adil atau
dapat dikatakan bertanggung jawab, mentaati Allah, Rasulullah dan Ulill Amr
(pemegang kekuasaan) dan menepati janji. Dalam politik luar negerinya islam
menganjurakan dan menjaga adanya perdamain. Walaupun demikan islam juga
memporbolehkan adanya perang, namun dengan sebab yang sudah jelas karena
mengancam kelangsungan umat muslim itu sendiri. Dan perang inipun telah
memiliki ketentuan-ketentuan hukum yang mengaturnya. Jadi tidak sembarangan
perang dapat dilakukan. Politik islam menuju kemaslahatan dan kesejahteraan
seluruh umat.

3.2 SARAN

Sebagai Muslim, kita wajib berpolitik yang dilandasi dengan landasan


keislaman kita terhadap apa yang sudah dicontohkan oleh Allah SWT dan
Rasulullah SAW. Sejatinya, politik itu diizinkan karena dalam suatu urusan
bernegara, namun, kita harus bisa menjalankan politik Islami dalam kehidupan
berpolitik. Hal ini dikarenakan, politik Islam adalah politik yang universal,
maksudnya, politik dalam Islam sudah mencakup hal- hal esensial dan basic
untuk segala bentuk dan perkembangan dari politik itu sendiri. Politik dalam
Islam, mencakup politik dari bentuk kenegaraan, hak dan kewajiban
pemimpin, hak dan kewajiban rakyat, dan berbagai sistem yang mendukung
dalam berdirinya suatu negara. Dengan menggunakan politik Islam sebagai
landasan politik, maka kita bisa mendapatkan manfaat yang besar, diantaranya
adalah diuntungkannya semua pihak tanpa harus mengorbankan satu dan yang
lainnya.
DAFTAR RUJUKAN
Rekaman Politik

Anda mungkin juga menyukai