Anda di halaman 1dari 18

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM
ALAT DETEKSI DINI PETIR UNTUK MENCEGAH JATUHNYA KORBAN PADA
OLAHRAGA YANG MENGGUNAKAN RUANG TERBUKA

BIDANG KEGIATAN:
PKM-KARSA CIPTA

Diusulkan oleh:
1306369705

2013

Oki Akbarsyah

1306402192

2013

Akbar Aufar

1306392424

2013

Irfan Mufidz

1306449731

2013

Aji Tata Irwinsyah

UNIVERSITAS INDONESIA
DEPOK
2015

DAFTAR ISI

Halaman Judul......................................................................................i
Daftar Isi................................................................................................ii
RINGKASAN.............................................................................................iii
BAB 1. Pendahuluan .......................................................................................
1.1 Latar Belakang..................................................................................1
1.2 Perumusan Masalah..........................................................................1
1.3 Tujuan................................................................................................2
1.4 Luaran yang diharapkan ...................................................................2
1.5 Kegunaan ..........................................................................................2
BAB 2. Tinjauan Pustaka ......................................................................... 3
2.1 LED...................................................................................................3
2.2 Sel Surya...........................................................................................3
2.3 Water Sensor..
2.4 LDR Sensor ..........................
2.5 Radio Frekuensi Data Transciever........

5
5
5

BAB 3. Metode Pelaksanaan ..........................................................................


3.1 Metode dan Model Pelaksanaan........................................................6
3.2 Prosedur Pembuatan Alat .............................................................................
3.3 Rancangan Alat.................................................................................7
3.4 Cara Kerja Alat..................................................................................7
3.5 Keunggulan Inovasi..........................................................................8

BAB 4. Biaya dan Jadwal Kegiatan ..............................................................


4.1 Anggaran Penelitian..........................................................................9
4.2 Jadwal Penelitian...............................................................................9

RINGKASAN
Kematian akibat tersambar petir merupakan salah satu jenis ancaman yang dihadapi orangorang yang sering beraktifitas di area terbuka. Oleh karena itu diciptakan alat berupa alat
pendeteksi petir. Alat ini bekerja dengan mengumpulkan sampel muatan yang ada pada udara

ketika sedang hujan, kemudian ketika muatan di udara sudah mengalami pengkutuban maka
sinyal akan ditransmisikan ke alat. Sinyal tersebut dikuatkan di amplifier untuk diteruskan ke
speaker. Hasil dari suara yang didapatkan kemudian dijadikan patokan ukuran keadaan di daerah
tersebut. Parameternya adalah mulai dari aman hingga bahaya. Diharapkan dengan dibuatnya
alat ini kematian akibat disambar petir data dihindari.

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Pada saat ini, ada banyak kategori olahraga yang mengandalkan lapangan terbuka atau
outdoor dalam pengaplikasiannya, contohnya sepak bola, baseball, atletik, golf, dan olahraga
lainnya. Olahraga luar ruangan tersebut memiliki beberapa resiko, salah satunya adalah
resiko yang disebabkan oleh alam, yaitu petir. Terkadang petir tersebut datangnya tidak bisa
kita prediksi apalagi dengan mata telanjang. Bahaya dari petir tersebut dapat menimbulkan
kematian karena satu buah petir dapat memiliki panjang 8 kilometer, dapat meimiliki suhu
sekitar 27.800 derajat celcius dan memiliki arus sebesar 100.000
Ampere[theinstitute.ieee.org]. Beasr arus yang hanya sekitar 0.1-0.2 A saja pun dapat
mematikan [Miller, Rex. Industrial Electricity Handbook. Peoria, IL: Chas. A. Bennet,
1993]. Oleh karena itu, dibutuhkan alat yang digunakan untuk memprediksi kapan petir itu
akan muncul atau disebut juga alat pendetksi dini petir.
1.2 Tujuan
Alat pendeteksi dini petir ini bertujuan untuk memberikan keamanan dan kenyamanan untuk
para atlet dalam berolahraga.
1.3 Urgensi
Kemananan dan kenyamanan dalam berolahraga adalah alasan atau daya tarik tersendiri bagi
para atlet atau peminat olahraga yang bersangkutan pada era saat ini atau yang akan datang.
Oleh karena itu, alat ini memiliki keutamaan untuk menjaga 2 hal tersebut, terlebih alat ini
memiliki cara kerja yang sangat simple dan tidak memakan tempat yang terlalu besar, hal
tersebut akan dijelaskan pada bab selanjutnya.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Mosfet
Transistor efek-medan semikonduktor logam-oksida (MOSFET) adalah salah satu
jenis transistor efek medan. Prinsip dasar perangkat ini pertama kali diusulkan oleh Julius Edgar
Lilienfeld pada tahun 1925 . MOSFET mencakup kanal dari bahan semikonduktor tipeN dan tipe-P, dan disebut NMOSFET atau PMOSFET (juga biasa nMOS, pMOS). Ini adalah
transistor yang paling umum pada sirkuit digital maupun analog, namun transistor sambungan
dwikutub pada satu waktu lebih umum

Gambar 1. Mosfet Di Pasaran


Mosfet dapat digunakan dalam berbagai tujuan, seperti sebagai swhiching, pembangkitan, dan
penguat. Biasanya penguat dapat digunakan pada aplikasi seperti speaker dan pengeras suara.

2.2 Resistor
Resistor adalah komponen elektronika yang memang didesain memiliki dua kutup yang nantinya
dapat digunakan untuk menahan arus listrik apabila di aliri tegangan listrik antara kedua kutub
tersebut. Resistor biasanya banyak digunakan sebagai bagian dari sirkuit elektronik. Tak cuma
itu, komponen yang satu ini juga yang paling sering digunakan di antara komponen lainnya.
Resistor adalah komponen yang terbuat dari bahan isolator yang didalamnya mengandung nilai
tertentu sesuai dengan nilai hambatan yang diinginkan. Berdasarkan hukum Ohm, nilai tegangan
terhadap resistansi berbanding dengan arus yang mengalir :

Bentuk dari resistor sendiri saat ini ada bermacam-macam. Yang paling umum dan sering di
temukan di pasaran adalah berbentuk bulat panjang dan terdapat beberapa lingkaran warna pada
body resistor. Ada 4 lingkaran yang ada pada body resistor. Lingkaran warna tersebut berfungsi
untuk menunjukan nilai hambatan dari resistor.

Gambar 2. Nilai-nilai pada elang resistor

2.3 Capasitor

adalah perangkat komponen elektronika yang berfungsi untuk menyimpan muatan listrik dan
terdiri dari dua konduktor yang dipisahkan oleh bahan penyekat (dielektrik) pada tiap konduktor
atau yang disebut keping. Kapasitor biasanya disebut dengan sebutan kondensator yang
merupakan komponen listrik dibuat sedemikian rupa sehingga mampu menyimpan muatan
listrik.
Prinsip kerja kapasitor pada umunya hampir sama dengan resistor yang juga termasuk ke
dalam komponen pasif. Komponen pasif adalah jenis komponen yang bekerja tanpa memerlukan

arus panjar. Kapasitor sendiri terdiri dari dua lempeng logam (konduktor) yang dipisahkan oleh
bahan penyekat (isolator). Penyekat atau isolator banyak disebut sebagai bahan zat dielektrik.

Gambar 3. Capasitor

Zat dielektrik yang digunakan untuk menyekat kedua komponen tersebut berguna untuk
membedakan jenis-jenis kapasitor. Di dunia ini terdapat beberapa kapasitor yang menggunakan
bahan dielektrik, antara lain kertas, mika, plastik cairan dan masih banyak lagi bahan dielektrik
lainnya. Dalam rangkaian elektronika, kapasitor sangat diperlukan terutama untuk mencegah
loncatan bunga api listrik pada rangkaian yang mengandung kumparan. Selain itu, kapasitor juga
dapat menyimpan muatan atau energi listrik dalam rangkaian, dapat memilih panjang gelombang
pada radio penerima dan sebagai filter dalam catu daya (Power Supply).
Fungsi kapasitor dalam rangkaian elektronik sebagai penyimpan arus atau tegangan listrik.
Untuk arus DC, kapasitor dapat berfungsi sebagai isulator (penahan arus listrik), sedangkan
untuk arus AC, kapasitor berfungsi sebagai konduktor (melewatkan arus listrik). Dalam
penerapannya, kapasitor banyak di manfaatkan sebagai filter atau penyaring, perata tegangan
yang digunakan untuk mengubah AC ke DC, pembangkit gelombang AC (Isolator) dan masih
banyak lagi penerapan lainnya.

2.4 Plat keping sejajar

Plat keping sejajar bekerja sebagai tempat dimana muatan listrik yang berbeda berkumpul.
Muatan ini dapat terjadi di udara ketika petir akan terjadi

Gambar 4. Plat sejajar tempat muatan


Ketika muatan di udara sudah berbeda, maka otomatis muatan yang ada di plat mengikuti
keadaan di udara tersebut. Sehingga sinyal plat dapat disalurkan ke rangkaian yang ada di alat

2.5 Kabel
cable merupakan sebuah alat yang digunakan untuk mentransmisikan sinyal dari satu tempat ke
tempat lain.
Kabel seiring dengan perkembangannya dari waktu ke waktu terdiri dari berbagai jenis dan
ukuran yang membedakan satu dengan lainnya. Berdasarkan jenisnya, kabel terbagi menjadi 3
yakni kabel tembaga (copper), kabel koaksial, dan kabel serat optik

Gambar 5. Jenis-jenis kabel


2.6 Speaker
Speaker adalah alat yang berfungsi merubah sinyal listrik menjadi suara. Untuk menterjemahkan
sinyal listrik menjadi suara yang dapat didengar, Speaker memiliki komponen Elektromagnetik
yang terdiri dari Kumparan yang disebut dengan Voice Coil untuk membangkitkan medan
magnet dan berinteraksi dengan Magnet Permanen sehingga menggerakan Cone Speaker maju
dan mundur. Voice Coil adalah bagian yang bergerak sedangkan Magnet Permanen adalah bagian
Speaker yang tetap pada posisinya. Sinyal listrik yang melewati Voice Coil akan menyebabkan
arah medan magnet berubah secara cepat sehingga terjadi gerakan tarik dan tolak dengan
Magnet Permanen. Dengan demikian, terjadilah getaran yang maju dan mundur pada Cone
Speaker.
Cone adalah komponen utama Speaker yang bergerak. Pada prinsipnya, semakin besarnya Cone
semakin besar pula permukaan yang dapat menggerakan udara sehingga suara yang dihasilkan
Speaker juga akan semakin besar.
Suspension yang terdapat dalam Speaker berfungsi untuk menarik Cone ke posisi semulanya
setelah bergerak maju dan mundur. Suspension juga berfungsi sebagai pemegang Cone dan Voice
Coil. Kekakuan (rigidity), komposisi dan desain Suspension sangat mempengaruhi kualitas suara
Speaker itu sendiri.

2.6 Sound meter label

Sound Level Meter sendiri merupakan sebuah alat yang digunakan untuk pengukuran suatu
intensitas suara.
Sound Level Meter digunakan untuk dapat mengukur kebisingan antara 30 130 dB dalam
satuan dBA dari frekuensi antara 20 sampai 20.000Hz.
Penggunaan Sound Level Meter biasanya dipakai dilingkungan pabrik, seperti untuk
menganalisa kebisingan dari peralatan dipabrik. Misalnya digunakan pada pabrik pupuk, karena
dipabrik pupuk terdapat alat yang berpotensi untuk menimbulkan kebisingan seperti compressor,
turbin, pompa drum, condenser dan lain lain.

Gambar 6. Sound Meter Label


Sound meter label dapat digunakan sebagai patokan status keadaan pada saat cuaca yang dapat
menyebabkan petir. Dimana nilai-nilai pada soundmeter menunjukan parameter keadaan udara di
tempat tersebut apakah masih cukup aman hingga bahaya.

BAB III
METODE PELAKSANAAN
1

Metode dan Model Pelaksanaan

2
3
4

Studi Pustaka, yaitu pengumpulan referensi untuk perancangan alat yang akan dibuat.
Adapun referensireferensi tersebut berupa datasheet komponen, kaakteristik komponen,
dan bukubuku atau informasi pendukung yang mengacu pada alat.
Identifikasi masalah dan Pemodelan system, yaitu melihat kondisi langsung bagan alat
deteksi petir dan membuat model sistemnya.
Pembuatan Prototipe, yaitu perancangan dan pembuatan alat sesuai dengan hasil
identifikasi.
Uji Coba, yaitu proses pengujian alat yang dibuat dari segi intensitas suara yang
dihasilkan oleh Speaker, ketahanan alat saat bekerja dalam air, dan kelayakannya sebagai
alat peingatan petir .
Analisa Data dan Kesimpulan, yaitu menganalisa hasil dari pengujian dan diambil
kesimpulan dari pengujian alat tersebut.

Cara Kerja
Rangkaian Amplifier
Rangkaian Amplifier adalah rangkaian elektronika yang digunakan untuk menguatkan daya
atau tenaga. Dalam dunia elektronika, amplifier berfungsi sebagai penguat signal suara yaitu

memperkuat signal arus I dan tegangan V listrik dari inputnya sehingga menjadi arus listrik dan
tegangan yang lebih besar dari outputnya. Besaran dari amplifier sering dikenal dengan sebutan
gain. Nilai dari gain inilah yang dinyatakan sebagai fungsi penguat frekuensi audio.
Besaran gain dalam power amplifier berkisar antara 20 kali sampai 100 kali dari signal output.
Jadi dapat kita simpulkan bahwa gain merupakan hasil bagi dari daya dibagian output dengan
daya di bagian inputnya dalam bentuk fungsi frekuensi. Ukuran dari gain sendiri biasanya
memakai decibel (dB). Dalam bentuk rumus, hal ini dinyatakan sebagai berikut :
G(dB)=10log(Pout/Pin)).
Amplifier sendiri merupakan perangkat yang sebagian kecil banyak menggunakan sejumlah
energi untuk dapat mengendalikan jumlah energi yang dihasilkan. Hubungan dari rangkaian
elektronika dengan rangkaian amplifier adalah masukan dan keluaran dalam yang biasanya
dinyatakan sebagai fungsi frekuensi input atau fungsi transfer penguat dan besar dari fungsi
transfer.

Gambar Skema Rangkaian Amplifier

Jenis Amplifier yang sudah ada sekarang bervariasi, contohnya: OTL, BTL dan OCL yang sudah
banyak dijual sebagian toko elektronik. Setiap jenis amplifier juga memiliki kelebihan dan
kekurangan, berikut ini kami jelaskan dari masing-masing jenis amplifier :

1. OTL (Output Transformer Less = keluaran tanpa trafo) adalah amplifier yang
menggunakan elco sebagai pengganti dari transformator, misalkan nilai 2200 uF untuk
amplifier yang memiliki watt besar. Pada umumnya tegangan rangkaian amplifier ini
hanya + (positif) dan (negatif / ground).
2. BTL (Bridge Transformator Less) adalah amplifier yang digabung dengan metode
jembatan (Bridge) dengan jenis OCL. Sehingga power outputnya menjadi 2 kali lipat dari
power Rangkaian Amplifier OCL.
Dalam bagian rangkaian amplifier, proses penguatan audio di bagi menjadi dua kelompok
penting, yaitu bagian penguat signal tegangan yang banyak menggunakan susunan transistor
darlington dan bagian penguat arus susunan transistor paralel dan masing-masing transistor
berdaya besar akan menggunakan sirip pendingin untuk membuang panas ke udara. Sekarang ini
banyak yang menggunakan transistor simetris komplementer
Buzzer
Rangkaian Buzzer atau yang biasa disebut sebagai rangkaian alarm pengingat pesan dan tanda
pastinya sudah sering ditemukan di beberapa perangkat elektronik di pasar. Pada era teknologi
modern ini, pastinya alarm sudah tersedia di beberapa perangkat elektronik seperti ponsel dan
juga jam memiliki alarm sebagai tanda peringatan. Rangkaian alarm atau tanda pengingat ini
sudah menjadi salah satu penunjang penting dan tidak dapat dipisahkan di beberapa perangkat
elektronik tersebut. Tetapi, perlu Anda ketahui jika rangkaian ini juga sering berdiri sendiri
sebagai perangkat elektronik tunggal. Istimewanya, Anda bisa merangkai sendiri rangkaian ini
dengan menggunakan beberapa komponen yang bisa Anda temukan dengan mudah.

Gambar Skema Rangkaian Buzzer


Rangkaian tanda pengingat ini berfungsi untuk mendeteksi gerakan dan juga cahaya yang bisa
membantu Anda mencegah kasus pencurian. Istimewanya, rangkaian ini dapat mendeteksi
gerakan meskipun dalam keadaan gelap karena pada umumnya pencuri akan memasuki rumah

dengan cara mematikan lampu penerangan terlebih dahulu agar tidak terlihat gerak-geriknya.
Pada skemarangkaian buzzer ini terdapat komponen penting yaitu Timer IC NE 555. Untuk
komponen R4 LDR memiliki fungsi untuk mendeteksi atau melakukan penginderaan cahaya
yang berada di sekitar ruangan di dekat rangkaian tersebut. Manfaat utama komponen LDR ini
adalah cara menerima cahaya yang masuk. Apabila cahaya terang, tingkat resistensi dari LDR ini
akan rendah dan tidak membuat rangkaian tersebut mengalirkan arus ke arah buzzer atau speaker
yang terdapat di dalam rangkaian tersebut.
Hal kebalikannya justru terjadi jika LDR menerima cahaya rendah atau gelap sama sekali.
Hasilnya, tingkat resistansi menjadi lebih tinggi sehingga bisa menimbulkan aliran ke arah
komponen buzzer. Bersamaan dengan keadaan tingkat resistansi yang tinggi, nantinya komponen
IC akan terpicu dan mendorong buzzer untuk menghasilkan suara yang nyaring dan mendeteksi
adanya gangguan. Rangkaian ini juga bisa menggunakan cahaya sebagai alat pengaktifannya jika
relay dan juga transistor terhubung dengan pin 3 atau output dari IC 1.

Desain

BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Penelitian
Perincian anggaran penelitia dapat dilihat dari
lampiran 2 berikut ini
Tabel 1. Ringkasan Anggaran
N Jenis Penghargaan
o
1
Biaya peralatan penunjang: multimeter, downloader,

Biaya (

Rp 1.70

alat etching, breadboard, solder, dll (28,9 %)


2
Biaya peralatan habis pakai: MOSFET, Resistor,
Kabel, dll (43,6 %)
3
Lain-lain: pembuatan laporan, kesekretariatan, dll
(14,5%)
Jumlah

Rp 61.500,Rp 50.000,Rp 1.816.500,-

4.2 Jadwal Penelitian


Tabel 2. Jadwal dan tahapan Pelaksanaan
No

Kegiatan
Bulan 1

Bulan 2

Bulan 3

Bulan 4

Bulan 5

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Studi Pustaka
Pemodelan sistem
Perancangan alat
Pembuatan Alat
Uji Alat
Analisa data dan
kesimpulan
Pembuatan
Laporan Akhir
Pemasaran

DAFTAR PUSTAKA
Stephen U. S. Choi et.al, Wenhua Yu, and T. Pradeep. 2007. Nanofluids: Science and Technology.
Wiley-Interscience. p.397. Energy Systems Division, Argonne National Laboratory
Thermoelectric Handbook, Production Assembly Information Performance and Properties,
Melcor. Thermoelectric-cooling-basic.pdf
Rasit AHISK. 2005. Microcontroller Application, G. U. Journal-141(2006) of Science
Nandy Putra, Ardiyansyah, William Sukyono, David Johansen. The Characterization Of
Cascade Thermoelectric Cooler In Cryosurgery
Device, submitted to journal of cryog
Electus Distribution Reference Data Sheet: HEATSINK.P.pdf NIDEC America Corporation,
NIDEC TA450DC B32347 spec sheet.
Hayt, William H., Kemerly, Jack E., Durbin, Steven M. 2002. Engineering Circuit Analysis. Mc.
Grow-Hill Book co.USA
Malvino, Albert Paul.1993. Electronic Principles. Mc.Grow-Hill Book co. USA

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan


1. Peralatan penunjang

Tabel 1. Tabel Justifikasi Anggaran Peralatan Penunjang


No

Nama

Justifikasi
Pemakaian
Alat ukur
Voltase dan
arus

Kuantitas

Harga Satuan
(Rp)

Jumlah (Rp)

Rp. 500.000,-

Rp. 500.000,-

Multimeter

Alat
Etching

Pencetakan
Circuit Board

Rp. 300.000,-

Rp. 300.000,-

Breadboard

Sebagai media
tes rangkaian

Rp. 100.000,-

Rp. 100.000,-

Solder

Membuat
rangkaian
elektrik

Rp.285.000,-

Rp. 285.000,-

Tang
Potong

Membuat
rangkaian
elektrik

Rp.150.000,-

Rp. 150.000,-

Tang Kupas

Membuat
rangkaian
elektrik

Rp.120.000,-

Rp. 120.000,-

Jigsaw

Sebagai sarana
pemotongan
PCB

Rp.250.000,-

Rp. 250.000,-

SUB TOTAL

Rp 1.705.000,-

2. Peralatan habis pakai


Tabel 2. Tabel Justifikasi Anggaran Peralatan Habis Pakai
Nama

Justifikasi
Pemakaian

Capasitor

Penyimpan
energi listrik

10

10.000,-

100.000,-

Buzzer

Sebangai
Sinyal Output
Luaran

25.000,-

25.000,-

Amplifier

Rangkaian

1.250,-

2500,-

No
1

Kuantitas Harga (Rp)

Jumlah (Rp)

Penguat
4

Kabel

Penghubung
antar
komponen

10

Jumlah
3. Lain-lain

3.400,
-

34.000,Rp 61.500,-

Tabel 3. Tabel Justifikasi Anggaran Lain-lain


No

Nama

Justifikasi
Pemakaian

Kuantitas

Harga
Satuan (Rp)

Jumlah

Print
Proposal

Biaya Print
Proposal

20.000

20.000,-

Pembelian
Alat Tulis
Kantor

Biaya
Pembelian
Alat Tulis
Kantor

10

3.000,-

30.000,-

Jumlah

Rp 50.000,-

Anda mungkin juga menyukai