Judul buku: Sepanjang musim Penulis: Aveus Har, Karina Ayu Pradita, Gari Rakai Sambu, Asya Azalea, Ovita Sari, Bagas Prasetyadi. Penerbit: Media Pressindo,Yogyakarta Tebal : 184 halaman Cetakan : I, 2013 Ada 12 cerita pendek dari 3 orang editor dan 3 orang penulis fiksi dalam buku sepanjang musim. Menggunakan sudut pandang orang pertama, dengan bahasa yang ringan mereka menuliskan tentang bagaimana cinta mewarnai berbagai musim yang datang dan bergulir. Cerpen-cerpen dalam buku Sepanjang musim sangat dekat dengan keseharian remaja. Para penulis menangkap realitas dan problematika yang kerap terjadi dalam percintaan seperti Abiaksa yang jatuh cinta pada pandangan pertama hanya dengan memandang senyum kemala tetapi malu untuk mendekatinya (musim hujan:Before the rain-Karina Ayu Pradita). atau kisah cinta yang tidak direstui orang tua semasa muda kemudian kembali bersatu dan masih saling mencintai walaupun mereka dalam usia senja (musim kawin:Cinta di ujung senja-Aveus Har). ada juga cerita tentang Nessa, seorang istri yang dihadapkan pada pilihan bertahan atau melepaskan sang suami setelah lima tahun dinikahi yang ternyata sang suami masih menyimpan perasaan pada mantannya (musim pemilu:Tentang hak pilih-Asya Azalea) selain itu ada juga musim kemarau:After the rain karya Karina Ayu Pradita, musim liburan: Selamat datang cinta, musim mudik: Pulang ke hatimu, musim Haji: musim termanis karya Garai Rakai Sambu, Ovita Sari dengan cerpen musim Bola: Bola cinta,musim Kembang Api:Wake me up when december ends dan musim Pancaroba: Moonlight becomes sunshines yang ditulis oleh Bagas Prasetyadi,Asya Azalea yang menulis musim Durian : Sesederhana cinta, serta musim Ujian: Harusnya kita putus karya Aveus Har dan cerpen-cerpen lainnyapun memiliki benang merah yang sama yaitu realitas dan problematika percintaan. begitulah, ada banyak cinta yang hadir di sepanjang musimnya. Ide yang menjadi amunisi bagi para penulis dalam melahirkan karya-karyanya di tangan para penulis buku ini dengan jeli di eksplorasi menjadi sebuah cerita yang menarik. Meskipun ide dan alur cerpen-cerpen yang dikisahkan menarik, namun dalam beberapa cerpen penulis kurang berani dalam menggulirkan cerita dan kurang dalam mengeksplorasi pikiran dan perasaan tokoh-tokohnya. Terlepas dari kekurangan dan kelemahan sepanjang musim sangat layak untuk diapresiasi. Pesan moral dalam cerpen-cerpennya layak untuk menjadi bahan renungan bagi pembaca dalam percintaan (Khoirun Nazilah)