Anda di halaman 1dari 2

Tujuan dan Manfaat K3

Sebenarnya sering timbul pertanyaan apakah sebenarnya K3 itu penting? Apakah ada
manfaatnya untuk perusahaan bila menerapkan K3 dalam setiap kegiatan di perusahaan?
Pertanyaan-pertanyaan inilah yang seringkali muncul dalam benak manajemen apakah akan
menerapkan K3 di perusahaan. Ditambah lagi akan timbul biaya tambahan untuk
melaksanakan program K3 tersebut. Pemikiran seperti inilah yang membuat pihak
perusahaan ragu-ragu untuk melaksanakan program K3.
Aspek K3 bersifat multi dimensi. Oleh karena itu, untuk menjawab keraguan dari pihak
pengusaha tentang pelaksanaan program k3, tujuan dan manfaat K3 harus dilihat dari
berbagai aspek, yaitu sisi hukum, perlindungan tenaga kerja dan sisi ekonomi.
1.
Aspek Hukum
Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah merupakan ketentuan perundangan dan memiliki
landasan hukum yang kuat dan wajib dilaksanakan oleh semua pihak yang terlibat dalam
proses produksi yaitu pengusaha dan pekerja. Di Indonesia, peraturan perundangan yang
mengatur tentang Keselamatan dan Kesehatan kerja antara lain:
Undang-undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
Undang-undang No.13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan

Undang-undang No.8 Tahun 1998 tentang perlindungan Konsumen

Undang-undang No.22 tentang MIGAS

Undang-undang No.19 / 1999 tentang jasa konstruksi

Undang-undang No.28 tahun 2002 tentang Bangunan Gedung

Undang-undang No.30 tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan Bab XI Lingkungan


Hidup dan keteknikan memuat tentang Aspek Keselamatan

2.
Aspek Perlindungan Tenaga Kerja
Keselamatan dan Kesehatan kerja adalah salah satu upaya untuk melindungi semua pihak
yang terlibat dalam proses produksi dari kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Hal ini
dikarenakan tenaga kerja adalah merupakan asset perusahaan yang harus dilindungi. Apabila
terjadi kecelakaan kerja, berarti ada pengurangan asset sehingga perusahaan akan dirugikan
akibat hal tersebut.
Perlindungan terhadap tenaga kerja bukan hanya terhadap sisi keselamatan dan kesehatan
kerja saja. Ada banyak bentuk perlindungan bagi tenaga kerja antara lain jaminan sosial
tenaga kerja, upah minimum, jam kerja, dan hak untuk berkumpul dan berorganisai.
Di dunia ada banyak peraturan yang mengatur tentang perlindungan tenaga kerja. Indonesia
mengeluarkan Undang-undang No.1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja. Di Amerika
pada tahun yang sama juga mengeluarkan Occupational Health and Safety Act dan
membentuk Lembaga OHSA yang bertugas menangani aspek K3.
3.
Aspek Ekonomi
Dilihat dari sisi ekonomi banyak sekali manfaat penerapan K3 di perusahaan. K3 akan
bermanfaat dalam peningkatan produktivitas dan pengendalian kerugian.
K3 dan produktivitas

Didalam proses produksi, produktivitas ditopang oleh tiga hal yaitu kualitas, kuantitas dan
keselamatan. Produktivitas yang baik akan menghasilkan barang dengan kualitas yang sesuai
dengan permintaan dan jumlah yang sesuai. Kualitas dan kuantitas tidak akan tercapai bila
keselamatan kerja tidak terjamin. Bayangkan bila seorang operator mengalami kecelakaan,
pastilah proses produksi akan terganggu sehingga target yang ditetapkan tidak tercapai. Oleh
karena itu, keselamatan dan kesehatan kerja sangat penting dalam menunjang tercapainya
produktivitas kerja.
K3 dan pengendalian kerugian
Seperti telah dipaparkan diatas, bahwa kecelakaan kerja akan mengakibatkan menurunnya
produktivitas. Selain itu, kecelakaan juga akan mengakibatkan kerugian karena menyangkut
cederanya pekerja atau operator dan juga kerusakan sarana dan prasarana produksi.
Kerusakan sarana dan prasaran produksi biasa disebut non injury accident atau damage
accident. Karena itulah, disini K3 berfungsi sebagai pengendali kerugian atau disebut Loss
control Management. Hal ini sangat penting karena kerugian akibat kerusakan mesin lebih
besar daripada cederanya operator. Penelitian ini diungkapkan oleh Frank Bird dalam
bukunya Loss control Management . Dalam penelitiannya tersebut Frank Bird
mengungkapkan bahwa untuk 1 kali kecelakaan yang mengakibatkan meninggal, akan terjadi
lebih dari 30 kecelakaan yang mengakibatkan kerusakan yang tidak berakibat cedera pada
manusia.
Kerugian yang ditimbulkan oleh kecelakaan dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu
Kerugian langsung dan kerugian tidak langsung.
1.
Kerugian langsung, terdiri dari :
Biaya pengobatan dan kompensasi
Kerusakan sarana produksi
2.

Kerugian Tidak langsung


Kerugian jam kerja
Kerugian produksi

Kerugian Sosial

Citra dan kepercayaan konsumen

From : http://ichanzcristianz.blogspot.co.id/2011/10/k3.html

Anda mungkin juga menyukai